Dongfeng Nammi Box Gebrak Pasar Mobil Listrik Eropa

Pabrikan mobil listrik dari China sudah mulai merambah Eropa. Salah satunya adalah Dongfeng yang baru saja memperkenalkan mobil listrik compact Nammi Box di Swiss. Mobil ini membidik segmen entry-level dengan harga jual yang terjangkau.

Dari tampilannya, Dongfeng Nammi Box sudah punya style ala mobil Eropa. Bodi hatchback-nya tak kalah sporty dari mobil listrik buatan Jerman maupun Perancis.

Bagian depan Nammi Box terlihat simple namun dihiasi headlamp model split tipis, yang tersambung dengan lightbar LED di atas grille.

Kaca samping model frameless sangat jarang terlihat pada mobil listrik selevel Nammi Box. Siluet bodi samping nampak smooth dengan handle pintu tersembunyi.

Warna eksteriornya yang bernuansa pastel ceria pun tersedia versi two-tone dengan atap putih ala mobil klasik Italia dan Inggris.

Yang menarik, kemasan interiornya tak murahan. Di balik setir two-tone berlapis kulit terpampang layar instrumen digital berukuran agak kecil. Sedangkan di tengah dashboard terpampang layar infotaintment berukuran besar. Tipikal mobil buatan RRC.

Pada konsol tengah terdapat wireless charging pad dan desainnya cukup stylish. Tak hanya bentuk dashboardnya saja yang menurut kami terbilang mewah. Panel door trim dan tepi kolong dashboard juga berlapis kulit warna putih dengan jahitan berpola.

Sayangnya pihak pabrikan tak menjelaskan secara detail perihal fitur berkendara apa saja yang dibekalkan pada mobil ini.

Spek Kendaraan Harian

Dengan platform S3 untuk mobil listrik compact lansiran Dongfeng, Nammi Box dibekali sebuah motor elektrik bertenaga 94 hp sebagai penggerak.

Untuk pasar Eropa baterainya berkapasitas 42.3 kWh. Lebih besar dari spek di China yang hanya 31.5 kWh. Berdasarkan siklus uji WLTP, daya jelajah maksimumnya mencapai 311 km. Cukup untuk pengendaraan harian dalam kota.

Swiss Jadi Gerbang Masuk

Bukan tanpa alasan Dongfeng memilih Swiss sebagai pintu masuk ke pasar Eropa. Bea pajak impor di Swiss termasuk rendah dibanding negara anggota Uni Eropa lainnya seperti Jerman maupun Perancis. Selain itu, pangsa pasarnya cukup potensial.

Harga jual Nammi Box di Swiss nantinya mulai dari 21.990 swiss franc atau sekira Rp 393 jutaan. Tiga ribu swiss franc lebih murah dari Citroen ë-C3 yang di Swiss dibanderol mulai dari 24.990 swiss franc. Sepertinya cukup untuk menggoyah hati para konsumen.

Dikabarkan juga, saat ini Dongfeng tengah melobby pemerintah Italia untuk menjajaki kemungkinan memproduksi mobil listrik di negara tersebut. Hal ini tentu saja untuk mensiasati tingginya tarif impor yang berlaku di kawasan Uni Eropa. Jika nantinya terwujud, harga Nammi Box made in Italia bisa lebih ekonomis alias jauh lebih murah.

 

 

Sokonindo Automobile Dan Voltron Kerjasama Perbanyak SPKLU

PT Sokonindo Automobile, APM mobil DFSK dan Seres di Indonesia mengumumkan kerjasama dengan penyedia jasa charging station, PT Exelly Elektrik Indonesia (Voltron Indonesia) di GIIAS 2024. Kerjasama ini adalah untuk pengadaan charging station kendaraan listrik di Indonesia.

Melalui kemitraan ini, keduanya berencana memperluas cakupan stasiun pengisian kendaraan listrik, sehingga pengguna EV bisa menemukan charging station yang nyaman untuk mereka.

Kolaborasi ini juga akan melibatkan upaya bersama untuk mengedukasi masyarakat yang lebih luas. Terutama tentang manfaat mobil listrik, dengan semakin berkembangnya pengisian daya yang tersedia. Salah satu upayanya adalah dengan fokus pada cakupan suatu wilayah.

MObil listrik listrik Seres 7

Selanjutnya, seperti disebutkan dalam keterangan pers Sokonindo, ini akan menjajaki integrasi teknologi pengisian daya canggih. Untuk memberikan pengalaman pengisian daya yang efisien, melalui aplikasi yang dimiliki oleh Voltron.

Sehingga para pelanggan DSFK dan SERES dapat menikmati visibilitas ketersediaan stasiun daya secara real time.

“Kami sangat antusias dengan kerjasama ini. Karena merupakan langkah konkret untuk mendukung upaya global dalam mencapai target net zero emission,” kata Abdul Rahman Elly, Founder dan CEO Voltron. Ia berharap, dengan pengisian daya cepat yang dimilikinya, dapat mendukung Sokonindo Automobile. Terutama dalam misi mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia. 

Untuk DFSK dan Seres, diharapkan kerjasama ini bisa memenuhi kebutuhan penggunanya. Selain tentunya digunakan oleh merek EV lainnya. Ujungnya, emisi bisa direduksi, sesuai harapan pemerintah Indonesia.

DFSK Gelora E Versi Campervan, Keren Juga!

Banyak mobil listrik unik yang tampil pada pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024. Salah satunya adalah DFSK Gelora E Campervan yang dipamerkan oleh PT Sokonindo Automobile selaku agen pemegang merk (APM) brand DFSK.

“Kehadiran kendaraan bertenaga listrik kami di PEVS 2024 merupakan langkah strategis untuk fokus dalam menggarap pasar otomotif khususnya mobil listrik di Indonesia,” terang Alexander Barus, CEO Sokonindo Automobile.

Pengerjaan modifikasi pun dilakukan oleh perusahaan karoseri yang sama yakni Delima Mandiri. Lantas seperti apa hasil modifikasinya?

Mobil Listrik Untuk Camping

Seperti versi terdahulu, modifikasi Campervan ini menjadikan van DFSK Gelora E sebagai kendaraan multifungsi. Sebuah mobil yang bisa diajak piknik kemanapun, termasuk berkemah.

Di bagian atap terdapat tenda yang bisa dibuka secara elektrik. Ukurannya cukup besar, bisa menampung dua orang dewasa. Selain itu, di atap juga terdapat solar panel sebagai sumber daya listrik tambahan.

Di bagian samping dilengkapi awning yang bisa dibuka. Saat piknik atau berkemah di alam terbuka, di bawah awning bisa jadi tempat duduk santai.

Pada bagasi belakang tersedia lemari yang bisa dibuka dan bisa ditarik memanjang. Selain dapat menjadi meja serbaguna, bisa difungsikan sebagai dapur terbuka. Beragam peralatan memasak pun lengkap tersedia beserta kompor portable. Benar-benar mobil camping yang sangat lengkap.

Area kabin pun mengalami rombakan. Bangku standar pada kabin diganti model sofa yang bisa dijadikan tempat tidur. Jadi, bisa pilih tidur di dalam kabin atau di tenda.

Bagaimana, keren bukan? Ide modifikasi ini mungkin bisa jadi inspirasi bagi para calon konsumen mobil listrik DFSK Gelora E. 

Coba Langsung Seres E1 di PEVS 2024

Sudah beberapa kali Seres E1 tampil di ajang pameran mobil, namun kali ini kami merasa ‘tergugah’ untuk merasakannya langsung. Oke, momen pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, sepertinya tepat untuk melakukan uji coba langsung, meskipun hanya dalam waktu singkat.

Mobil listrik Seres E1 memiliki dimensi yang ringkas, dirancang untuk empat orang penumpang. Desainnya cukup unik dan modern, apalagi ada beberapa pilihan warna stylish. ‘Kekuatan’ lain dari Seres E1 ialah harga yang menarik, sehingga menjadi salah satu pilihan untuk konsumen yang ingin beralih ke mobil listrik (EV).

Dengan panjang 3.030 mm, lebar 1.495 mm, tinggi 1.640 mm, dan wheelbase sepanjang 1.960 mm, serta ground clearance setinggi 135 mm, membuat Seres E1 akan luwes meliuk-liuk di padatnya lalu lintas perkotaan. Kami juga menyukai kekedapan kabinnya.

Untuk model B-Type dibekali baterai Lithium Iron Phosphate dengan kapasitas 13,8 kWh untuk jarak maksimal sepanjang 180 km. Daya baterai dapat diisi penuh dalam waktu 3,5 jam menggunakan instalasi listrik di rumah, dan juga praktis ketika mengisi daya di SPKLU dengan tersedianya EV plug AC Type 2 yang sesuai dengan standar di Indonesia.

Sedangkan model L-Type memiliki kapasitas baterai 16,8 kWh dengan jarak tempuh maksimal 220 km. Bateralnya sudah lulus Sertifikat IP67, jadi pengemudi maupun penumpang tidak perlu khawatir saat melewati genangan air.

Output sebesar 25 kW (setara 33,5 hp) untuk Type B, sedangkan untuk L-Type ialah 30 kW (setara 40,2 hp). Untuk kedua model Seres E1 memiliki torsi maksimal sebesar 100 Nm.

Harganya? Seres E1 B-Type dipasarkan dengan harga Rp 189 juta, lalu untuk L-Type yang dibanderol dengan harga Rp. 219 juta. Keduanya merupakan harga on-the-road Jakarta. Hmm, sepertinya harganya cukup kompetitif.

DFSK dan Seres Ramaikan PEVS 2024 Dengan Promo Menarik

PT Sokonindo Automobile sebagai APM Seres dan DFSK kembali meramaikan ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024, dari tanggal 30 April hingga 5 Mei 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Utara. DFSK sendiri membawa mobil listrik Gelora E yang telah disulap menjadi campervan oleh karoseri CV Delima Mandiri serta berbagai promo menarik selama pameran. 

“Kehadiran dua segmen kendaraan di PEVS 2024 ini merupakan langkah strategis kami untuk fokus dalam menggarap pasar otomotif di Indonesia,” sebut Alexander Barus, CEO PT Sokonindo Automobile.

“Kendaraan niaga dan kendaraan penumpang listrik berbasis baterai merupakan segmen yang akan berkembang pesat di masa mendatang,” lanjut Alex. 

Gelora E disulap jadi campervan EV

Selain Gelora E caravan yang diklaim menjadi campervan listrik pertama di Indonesia. Seres dan DFSK membawa total tujuh kendaraan yang terbagi dari tiga DFSK Gelora E dalam berbagai varian seperti camper van, blind van dan minibus.

Selain itu terdapat empat unit Seres E1 dimana salah satunya juga telah dimodifikasi sehingga bisa menjadi inspirasi dalam mendandani mobil. 

Dalam ajang yang sama PT Sokonindo Automobile juga menandatangani MoU dengan PT Anugerah Pharmindo Lestari dan PT Kalista Soter Hastia. Kerjasama ini mencakup penggunaan Gelora E sebagai armada angkutan, maupun transportasi umum bebas emisi. 

Promo gratis wall charger

“Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan PT Sokonindo Automobile dalam memajukan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia,” papar Christophe Piganiol, Presiden Direktur, PT Anugerah Pharmindo Lestari.

DFSK dan Seres menawarkan berbagai promo seperti gratis wall charger dan instalasi untuk Gelora E dan gratis wall charger untuk Seres E1. Kemudian terdapat potongan harga hingga Rp 15 juta untuk Gelora E dan Seres E1.

Terakhir terdapat lucky dip Iphone 15 Pro Max, Samsung Smart TV 55”, Apple Watch SE2 dan voucher belanja senilai Rp 500 ribu bagi calon pembeli yang beruntung. 

“Saat ini, DFSK adalah merek yang menawarkan kendaraan listrik komersial termasuk yang berbasis BEV. Sedangkan Seres khusus diperuntukkan untuk kendaraan penumpang berbasis BEV,” tutup Doni Putra Okten, Head of Marketing & Sales PT Sokonindo Automobile.

DFSK Glory i-Auto Siap Jalankan 100 Perintah

Tidak mau kalah dengan pabrikan lain, DFSK Glory i-Auto menghadirkan fitur i-Talk untuk menambah rasa nyaman dan aman yang siap dinikmati saat berkendara. Fitur i-Talk ini sukses menjadi fitur standar layaknya kendaraan segmen premium. Menurut keterangannya, Anda bisa mengakses fitur perintah suara ini hanya dengan mengucapkan kata kunci “Hi Glory”di awal perintah.

100 Perintah Suara

Fitur i-Talk dapat menerima 100 perintah suara yang tersambung dengan phone connection, voice navigation, media command, car feature voice control, hingga connectivity. Perintah-perintah suara pun diklaim sudah disesuaikan dengan kebiasaan dan ucapan familiar yang disesuaikan bagi konsumen di Indonesia. Bahkan merespon berbagai aksen lokal dan noise filtering yang baik.

Menurut DFSK, fitur i-Talk mempermudah Anda untuk menjaga konsentrasi berkendara tanpa terganggu untuk mengoperasikan berbagai fitur lainnya. Bisa dikatakan, fitur i-Talk siap menjadi asisten berkendara Anda selama perjalanan.

Harganya Lumayan 

DFSK Glory i-Auto juga dilengkapi floating head unit 9-inci touchscreen dengan media utama interaksi melalui fitur perintah suara. Kemudian LED headlamp dengan Autolight yang otomatis akan menyesuaikan intensitas cahaya dengan kondisi lingkungan. Ditambah fitur Foot Operated Tailgate untuk mempermudah Anda membuka pintu bagasi dengan ayunan kaki.

DFSK Glory i-Auto dilengkapi juga dengan 360° parking camera, cruise control, safety control, dan sistem bantuan standar lainnya. Soal harga, SUV ini ditawarkan dengan harga Rp365.200.000 (on the road DKI Jakarta). Diyakini kehadiran fitur i-Talk pada DFSK Glory i-Auto akan menjadi solusi yang aman dan nyaman bagi pemiliknya.

 

 

 

Seres E1, EV termurah

Harga Seres E1 Mulai Dari Rp 189 Juta, Jadi EV Termurah

Sejak pertama kali muncul pada tahun 2022, teka-teki mobil listrik DFSK penantang Wuling Air ev kini terbongkar di GIIAS 2023. Ya, label harga Seres E1 menjadikannya mobil listrik termurah di Indonesia. 

E1 dibanderol dengan harga mulai dari Rp 189 juta untuk varian entry level Type B, hingga Rp 219 juta untuk Type L. Hebatnya lagi harga ini adalah on the road Jakarta. Adapun perbedaannya keduanya antara lain di fitur dan juga jarak tempuh. 

Seres E1 di GIIAS 2023

Mobil ini diklaim sebagai solusi mobilitas di dalam kota yang membutuhkan kendaraan lincah, dapat diandalkan dan ramah lingkungan. “Dengan fitur yang ditawarkan, kami yakin Seres E1 akan mendapatkan sambutan yang positif dari masyarakat Indonesia,” ujar COO PT Sokonindo Automobile, Franz Wang

Mirip dengan Wuling Air ev, Seres E1 memiliki dimensi panjang 3.030 mm, lebar 1.495 mm, tinggi 1.640 mm dan wheelbase 1.960 mm. Body Seres E1 menggunakan high strength steel cage frame. Kerangka longitudinal membentuk kubah perlindungan dengan konsep herringbone struktur berlapis. Sehingga memberikan perlindungan bagi pengemudi. 

Penggeraknya menggunakan motor listrik tunggal. Mampu menghasilkan tenaga 30 kW dan torsi 100 Nm. Sumber dayanya mengandalkan baterai lithium-ion phosphate 13,8 kWh untuk varian Type B. Jarak tempuhnya 180 km. Sedangkan Type L dibekali baterai 16,8 kWh yang memberikan jarak tempuh 220 km. 

Fitur Canggih

Pada bagian dalam, mobil yang bisa mengangkut 4 penumpang ini terlihat modern dan minimalis dengan layar instrument cluster 7 inci dan layar infotainment 8,8 inci. Seres E1 juga dilengkapi dengan Smart USB Charging, USB Interface dan Touch Panel AC Control. 

Interior Seres E1 2023

Fitur lain yang tersedia di Seres E1 sebagai standar di seluruh model antara lain ABS, EBD, Rear Parking Sensor, Hill Hold Control, Event Data Recording, TPMS, Airbag, ISOFIX, High Voltage Safety Monitoring dan Collision Power Failure Protection yang terakhir cukup unik dimana terdapat sensor yang secara otomatis memutus hubungan listrik ketika mobil mendeteksi tabrakan. 

Khusus untuk Type L mendapatkan tambahan Electronic Stability Control dan Electronic Parking Brake with Auto Hold. Terakhir Seres E1 sudah dilengkapi dengan garansi baterai 8 tahun dan garansi mobil 3 tahun. Setiap pembelian Seres E1 juga sudah dilengkapi dengan gratis perawatan selama 3 tahun.

Seres E1 diperkenalkan di PEVS 2023

Seres E1 Diperkenalkan di PEVS 2023, Seperti Ini Kemampuan Mobilnya

Seres, merek baru yang berada di bawah naungan PT Sokonindo Automobile diperkenalkan di acara pameran mobil setrum, PEVS 2023 yang berlangsung di JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Sokoninso juga menaungi merek DFSK. Untuk pertama, mereka memboyong Seres E1.

Mobil listrik mungil ini memang baru akan dijual pertengahan tahun, dan belum punya banderol resmi. Meski katanya akan berada di kisaran kurang dari Rp 200 juta.

Seres E1 muncul di Jakarta

Namun data spesifikasinya cukup menjanjikan. Baterai berkapasitas 16,8 kWh, menggerakkan motor listrik di as roda belakang. Tenaga puncak 40,2 hp, atau setara 30 kW. Torsinya 100 Nm.

Dibandingkan dengan Wuling Air ev yang jadi pesaing terdekat, angka tersebut serupa, meski baterai E1 lebih kecil dari Air ev versi Standard Range. Klaim waktu pengisian ulang baterai Seres E1 sekitar empat jam dengan arus AC. Ini juga sama seperti Air ev versi Long Range. Yang belum terdengar adalah apakah daya jelajahnya sama seperti mobil listrik Wuling itu.

Seres E1 dibekali body dengan panjang 3.030 mm. Lebarnya hanya 1.495 mm dengan tinggi 1.640 mm. Dengan begitu E1 resmi lebih panjang dari Air ev yang dimensinya (P x L x T mm) 2.974 x 1.505 x 1.631.

Interior Seres E1

Meski begitu, kalau melihat wheelbase, Air ev lebih besar dengan angka 2.010 mm, sementara Seres E1 1.960 mm. Bagasi E1 mungkin sedikit lebih besar, tapi ruang kaki Air ev lebih lega.

Di dalam kabin, empat orang dewasa bisa duduk sebagaimana mestinya, meski tidak bisa dibilang kabinnya luas. Tapi cukup saja. Seperti punya Air ev.

Yang menarik perhatian kami adalah, sistem pengereman sudah mengandalkan empat cakram. Lalu, menunjang peredaman dan kestabilan, E1 dibekali suspensi model Macpherson di depan, dengan torsion beam di buritan.

Pasar Mobil EV Makin Ramai

Perhelatan pameran kendaraan listrik PERIKLINDO Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 tinggal menunggu hari. Event yang diselenggarakan oleh Persatuan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (PERIKLINDO) ini sedianya berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada 17-23 Mei 2023 mendatang. Kendaraan bebas emisi yang ramah lingkungan saat ini mulai banyak diminati masyarakat Indonesia. Yang tengah menjadi trend yakni mobil listrik (EV). Cukup banyak ragam model yang dipasarkan oleh sejumlah pabrikan otomotif baik dari Asia maupun Eropa. Bahkan ada yang telah diproduksi di Tanah Air.

Rentang harga dan target segmen peminatnya pun sangat bervariasi. Bagi konsumen kelas menengah atas tersedia sejumlah model dengan harga di bawah Rp 500 jutaan. Sementara untuk kalangan yang mengutamakan prestis dan fitur teknologi lengkap, harganya mencapai miliaran rupiah.

Nah, mobil listrik apa saja yang saat ini tengah beredar di pasaran dan juga bakal tampil di event PEVS 2023?

Esemka Bima EV

Esemka merupakan brand dalam negeri yang baru saja memamerkan produk mobil listrik mereka yakni Bima EV di pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 yang baru saja berlangsung beberapa bulan lalu.

PT Solo Manufaktur Kreasi selaku APM yang berpusat di kota Surakarta, Jawa Tengah ini memasarkan Bima EV dalam dua model yakni kargo minivan dan minibus.

Bima EV memiliki dimensi (P×L×T) 4.495 mm × 1.680 mm × 1.990 mm, dengan jarak sumbu roda 2.925 mm.

Motor listrik pengerak yang dibekalkan memiliki output daya 75 kW atau setara 100 hp dengan torsi maksimum 165 Nm. Teknologi baterai Ternary Lithium-Ion yang memasok daya listrik memiliki kapasitas daya 49,1 kWh. Mobil ini digadang mampu menempuh jarak hingga 300 km.

Untuk saat ini Bima EV dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 530 juta untuk model kargo minivan dan Rp 540 juta untuk model minibus.

DFSK Gelora E

Brand asal Negeri Tirai Bambu, DFSK tak hanya memasarkan mobil listrik Gelora E untuk kebutuhan komersial. Varian mobil penumpang dari DFSK Gelora E juga cocok dijadikan sebagai mobil keluarga. Meskipun tampilan mobil listrik berbody minibus ini sederhana dan terkesan jadul, namun kabinnya cukup lapang.

Berbekal motor listrik penggerak berjenis Permanent Magnet Synchronous Motor berdaya 60 kWh plus baterai lithium-ion berdaya 42 kWh, jarak jelajahnya mampu mencapai 300 km. Pengisian daya baterai 20-80% menggunakan fast charger hanya butuh waktu 80 menit. DFSK Gelora E saat ini telah diproduksi di Indonesia. Berikut daftar variannya.

Gelora E Blind Van = Rp350 juta
Gelora E Mini Bus = Rp399 juta

Wuling Air EV

Mobil listrik dari brand asal Tiongkok, Wuling ini merupakan salah satu best seller di Indonesia. Body mungil berpenampilan futuristik dan harganya yang sangat terjangkau membuat Wuling Air EV laris manis. Meskipun mungil, kabinnya sanggup memuat empat penumpang dewasa.

Dimensi yang kompak membuat mobil ini mudah diparkir dan melintasi ruas jalan yang relatif sempit. Sangat cocok untuk di perkotaan. Pada event PEVS 2023 mendatang Wuling Air EV bakal hadir versi modifikasinya.

Wuling Air EV dibekali motor listrik berdaya 30 kW dengan transmisi Single Reduction Gear. Tersedia dua pilihan daya baterai, yakni 17,3 kWh dengan jarak jelajah 200 km dan 26,7 kWh yang mampu menjelajah hingga 300 km.

Ada dua pilihan varian; Air EV Standard Range (Rp 243 juta) dan Air EV Long Range (Rp 299,5 juta)

Nissan LEAF

Produk dari brand otomotif asal Jepang, Nissan ini merupakan salah satu pelopor mobil bertenaga listrik.

Fitur teknologi berkendara yang dibekalkan pun terbilang canggih. Mulai dari Forward Collision Warning (FCW), Forward Emergency Braking (FEB), Intelligent Trace Control (ITC), hingga Vehicle Dynamic Control (VDC).

Fitur yang cukup menarik pada LEAF yakni e-Pedal. Fungsi akselerator dan rem cukup dengan satu pedal. Caranya dengan mengurangi atau menambah tekanan pada pijakan pedal.

Dengan pasokan listrik dari baterai lithium-ion berdaya 40 kWh, Leaf mampu menempuh jarak lebih dari 300 km dalam sekali pengisian daya.

Di Indonesia, Nissan LEAF tersedia dalam varian warna One Tone dengan harga mulai dari Rp 728 juta dan Dual Tone yang dibanderol seharga Rp 730 juta.

BMW iX

Dari tanah Bavaria, Jerman hadir crossover BMW iX yang merupakan versi bertenaga listrik dari BMW X1 yang bermesin bensin.

Kemasan eksterior dan interior sporty plus fitur teknologi canggih membuat mobil ini digemari kaum muda yang telah cukup mapan taraf ekonominya.

BMW iX dibekali dengan motor listrik bertenaga 326 hp yabg dipadukan baterai berdaya 70 kWh.

Daya jelajahnya mampu mencapai 420 km. Pengisian ulang daya baterai menggunakan fast charger hanya butuh waktu 34 menit.

Di Indonesia, BMW iX hanya tersedia satu varian yang dijual dengan harga Rp 2,332 miliar.

Lexus UX 300e

Dari jajaran kelas premium terdapat Lexus UX 300e. Di kawasan ASEAN, Indonesia adalah negara pertama yang memasarkan mobil listrik Lexus UX 300e.

Mobil ini dibekali motor listrik pengerak bertenaga 201 hp dengan torsi 300 Nm yang dipadukan dengan baterai berkapasitas daya 54,35 kWh. Dengan sekali pengisian daya, jarak jelajahnya mampu mencapai 300 km.

Soal fitur keselamatan berkendara, jangan ditanya…sangat lengkap. Mulai dari Blind Spot Monitor, Panoramic Monitor hingga sistem keselamatan berkendara terpadu nan canggih, Lexus Safety System +. Sistem audio mewah Mark Levinson Surround Sound jadi pemanja telinga saat berkendara. Lexus UX300e dijual dengan harga Rp 1,245 miliar.

Toyota bZ4X

SUV bertenaga listrik yang diboyong ke Indonesia oleh PT Toyota Astra Motor selaku APM Toyota berhasil menyita perhatian publik Tanah Air. Platform baru e-TNGA yang digunakan khusus didedikasikan untuk mobil listrik. Tampilan dari bZ4X terlihat sporty dengan fitur berkendara yang lengkap jadi pemikat hati konsumen di Indonesia. Mobil ini bahkan digunakan sebagai kendaraan resmi pada KTT G20 di Bali tahun 2022 lalu dan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, NTT.

Toyota bZ4X dibekali oleh motor listrik berdaya 204 hp dengan torsi maksimum 266 Nm. Berbekal baterai berkapasitas daya 71,4 kWh, Toyota bZ4x dapat dikendarai hingga 500 km dalam sekali pengisian daya penuh.

Fitur keselamatan berkendara terpadu TSS (Toyota Safety Sense) versi 3.0 jadi keunggulan tersendiri dari mobil ini. Fitur TSS meliputi Pre-Collision System with Pedestrian Detection, Lane Departure Alert with Steering Assist, Automatic High Beams, Lane Tracing Assist, Full-Speed Range Dynamic Radar Cruise Control, hingga Road Sign Assist.

Perihal harga jual, Toyota bZ4X dibanderol Rp1,190 miliar (on the road DKI Jakarta).

Citröen e-C4

Dari Perancis, brand Citröen menampilkan mobil listrik coupe crossover e-C4 yang ditujukan sebagai mobil harian keluarga.

Fitur berkendara berbasis teknologi Advanced Driving Assistant System (ADAS) yang diusung Citröen e-C4 tak kalah lengkap. Mulai dari Adaptive Cruise Control, City Stop, Traffic Sign Recognition, Blind Spot Detection, Active Lane Positioning Assist, hingga Driver Attention Alert.

Motor listrik berdaya 136 hp dengan torsi 300 Nm yang diusung membuat Citröen e-C4 mampu melaju hingga 150 km/jam. Berbekal baterai berdaya 50 kWh, crossover ini mampu menjelajah hingga 350 km. Harga jualnya yakni Rp1,2 miliar (on the road DKI Jakarta).

Hyundai IONIQ 5

Pabrikan otomotif asal Korea Selatan yang saat ini jadi sorotan dunia adalah Hyundai. Model mobil listrik IONIQ 5 yang begitu fenomenal langsung memikat hati para konsumen Tanah Air saat diluncurkan di Indonesia.

Mobil listrik yang telah diproduksi di Cikarang, Jawa Barat ini jadi yang terlaris di Indonesia dengan total penjualan lebih dari 1.000 unit. Varian trim Signature Long Range jadi yang paling diminati dan telah terjual sebanyak 560 unit.

Terdapat dua opsi baterai yang ditawarkan. Untuk varian Standard Range dibekali dengan baterai Lithium-Ion berdaya 58 kWh dengan daya jelajah hingga 348 km.

Sedangkan untuk varian Long Range baterai yang dibekalkan kapasitas dayanya lebih besar yakni 72,8 kWh. Jarak jelajahnya pun diklaim lebih jauh yakni di kisaran 451 – 481 km.

Di Indonesia, Hyundai IONIQ 5 hadir dalam empat pilihan varian:

Prime Standard Range : Rp 748 juta
Prime Long Range : Rp 789 juta
Signature Standard Range : Rp 809 juta
Signature Long Range : Rp 859 juta

Hyundai Kona Electric

Tak hanya IONIQ 5, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) selaku agen pemegang merek (APM) mobil Hyundai di Indonesia juga memasarkan mobil listrik lainnya, Kona Electric. Mobil ini pun telah diproduksi di Cikarang, Jawa Barat.

Tampilan hatchback versi elektrik dari Hyundai Kona bermesin bensin inipun tak kalah keren. FItur berkendara yang dibekalkan pun tak kalah lengkap.

Berbekal baterai lithium-ion polymer dengan kapasitas 39,2 kWh, Hyundai Kona Electric digadang mampu menjelajah hingga 345 km dalam sekali pengisian daya penuh. Harga jual untuk model terbaru yakni Kona Electric Signature di angka Rp 750 juta (OTR DKI Jakarta)

MINI Electric

Brand otomotif MINI yang terkenal dengan model MINI Cooper turut meramaikan pasar mobil listrik di Indonesia dengan model MINI Electric. Mobil ini merupakan versi elektrik dari MINI Cooper.

Dengan tampilan desain yang tak kalah keren dari versi bemesin bensin, MINI Electric berhasil menggaet konsumen level premium di Tanah Air. Tak sekadar bebas emisi gas buang, MINI Electric menjadi bagian dari prestise gaya hidup kaum muda mapan.

Mobil ini dibekali motor listrik berdaya 135 kWh atau 184 hp dengan torsi maksimum 270 Nm.

Kecepatan maksimumnya mampu mencapai 150 km/jam. Pengendaraan mobil ini pun sangat nyaman seperti halnya MINI Cooper.

Berbekal baterai berdaya 32,6 kWh, jarak tempuhnya mampu mencapai 232 km. Pengisian ulang daya baterai mobil ini dapat dilakukan di rumah atau stasiun pengisian baterai kendaraan listrik umum.

MINI Electric (standar) dibanderol seharga Rp 1,046 miliar. Sedangkan untuk Mini Electric Collection label harganya Rp1,1 miliar. (Harga OTR DKI Jakarta).

MG4 EV

MG siap menampilkan teknologi dan desain terbarunya dengan MG4 EV. Mobil ini dilengkapi
dengan fitur dan spesifikasi yang mengesankan seperti baterai berkapasitas tinggi, jarak tempuh luar biasa,
dan fitur keselamatan yang canggih.

MG4 EV dirancang menggunakan teknologi baterai terbaru, Rubik’s Cube, yang dibangun pada Modular Scalable Platform. Teknologi-teknologi canggih menghasilkan performa yang luar biasa dimana MG4 EV dapat meraih kecepatan 0-100 km/jam dalam 7,7 detik, namun tetap memiliki tingkat efisiensi listrik yang tinggi. Selain performa, MG4 EV juga memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pengendaranya dengan fitur V2L-nya (Vehicle to Load) yang memungkinkan pengendara untuk menggunakan peralatan sehari hari yang ditenagai langsung oleh MG4 EV.

Berkat teknologi baterai terbaru dari MG, MG4 EV dapat menempuh jarak 425 km dalam sekali pengisian daya. Tidak hanya itu, para pengguna MG4 EV tidak perlu menunggu lama untuk mengisi daya karena cukup dengan waktu 35 menit saja MG4 EV dapat terisi sampai 80%.

Dalam kabin MG4 EV hadir desain interior yang futuristik menggunakan bahan-bahan premium dan juga infotainment display dengan layar berukuran 10,25 inci yang sudah terintegrasi dengan konektivitas Apple Carplay dan Android Auto dan juga fitur wireless charging.

Fitur yang juga menjadi keunggulan MG4 EV yaitu teknologi Lifestyle Charger atau yang biasa dikenal dengan V2L (Vehicle to Load). Teknologi ini memungkinkan MG4 EV untuk menghasilkan daya listrik dan membagikannya ke perangkat atau peralatan listrik lain di luar mobil untuk mengisi daya listrik smartphone, mesin kopi, skuter listrik, pemanas air, dan sebagainya.

DFSK E3 Siap Isi Segmen Mobil Penumpang Berbasis Listrik

Keikutsertaan DFSK dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 sekaligus membawa misi baru yang kini sedang ditawarkan melalui penampilan DFSK E3 untuk bergabung di segmen kendaraan penumpang berbasis listrik.

Kami setuju jika mobil ini cukup menarik minat pengunjung di ajang IIMS 2023 dengan tujuan riset kesesuaian Sport Utility Vehicle (SUV) listrik terhadap konsumen di Indonesia. DFSK pun meyakini akan sanggup melayani masyarakat Indonesia dengan kendaraan listrik yang sesuai, berkualitas tinggi, namun tetap menjaga harga jual yang terjangkau.

“Kehadiran DFSK E3 sebagai special display di IIMS 2023 menjadi bentuk keseriusan kami dalam menghadirkan kendaraan penumpang berbasis listrik yang bisa menjadi solusi mobilitas masyarakat dan memberikan nilai lebih,” terang Marketing Head PT Sokonindo Autombile, Achmad Rofiqi, di IIMS 2023.

DFSK E3 adalah SUV berkapasitas 5-penumpang. Dimensinya 4.385 mm x 1.850 mm x 1.650 mm (PxLxT) dan wheelbase 2.655 mm. Nuansa interior juga nampak sporty dan mewah. Performa DFSK E3 bersumber dari motor listrik dengan tenaga 160 hp. Torsi mencapai 300 Nm. Sensasi berkendara yang ditawarkan menurut pembuatnya adalah tetap fun to drive dengan pilihan Drive Mode.

Motor listrik yang disematkan mendapatkan pasokan listrik dari baterai Tenary Lithium berkapasitas 53 kWh. Penumpang juga tidak perlu khawatir dengan jarak tempuh. SUV ini bisa melaju hingga 405 km. Selain itu, pengisian daya baterai disokong teknologi fast charging. Dari 20-80 persen cukup menghabiskan waktu sekitar 30 menit. Bagaimana, Anda tertarik?

Deretan Van EV di IIMS 2023

Deretan Van EV Yang Mejeng di IIMS 2023

Ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 selalu menjadi momen bagi banyak merk otomotif untuk menampilkan produk mutakhirnya, termasuk yang unik juga. Dari gemerlapnya aneka mobil baru yang dihadirkan, kami ‘menangkap’ beberapa sosok mobil van listrik atau electric vehicle (EV) yang berbeda. Ketiga EV dengan bodi van tersebut ialah Mitsubishi Minicab-MiEV, DFSK Gelora E, dan Esemka Bima EV.

Mitsubishi Minicab-MiEV

Mitsubishi Motors akan segera siap untuk menginisiasi segmen pasar baru yang sangat berbeda untuk BEV komersil di Indonesia, tidak hanya untuk menjual, namun juga memproduksi model Minicab-MiEV di fasilitas produksi PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI), yang terletak di Karawang, Jawa Barat. Hal ini akan mengukuhkan Mitsubishi Motors sebagai brand otomotif Jepang yang memulai produksi lokal untuk BEV.

Sebagai model van EV dari Mitsubishi Motors, Minicab-MiEV telah dimanfaatkan untuk kegiatan studi bersama lima partner di Indonesia dalam mendukung operasi bisnis mereka. Di wilayah Jakarta studi bersama dilakukan dengan PT Pos Indonesia, PT Haleyora Power, Gojek sebagai bagian dari GoTo Group, dan DHL Supply Chain Indonesia. Sedangkan untuk area Bali telah dilakukan bersama salah satu perusahaan penunjang pariwisata yaitu Be Sanur.

Kerjasama studi dan pemanfaatan Mitsubishi Minicab-MiEV dengan mitra dilakukan atas kesamaan visi dan misi terhadap aktivitas operasional perusahaan yang mengarah pada kelestarian lingkungan tanpa emisi. Mitsubishi Minicab-MiEV memiliki kapasitas 4 penumpang dan berpenggerak roda belakang. Motor listriknya bertenaga 30 kW dan memiliki torsi 196 Nm, didukung pula dengan kapasitas baterai 16 kWh, sehingga dapat menghasilkan jarak tempuh hingga 150 km.

DFSK Gelora E

DFSK kembali menunjukan komitmennya dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan memulai produksi lokal kendaraan komersial ringan DFSK Gelora E. Konsumen di Tanah Air bisa merasakan DFSK Gelora E semakin terjangkau, kompetitif, dan mudah dimiliki karena kini banderolnya mulai dari Rp 350 juta (on the road DKI Jakarta).

Produksi DFSK Gelora E dilakukan di pabrik Cikande, Serang, Banten yang sudah mengadopsi berbagai teknologi produksi terkini dan modern. Baterai yang digunakan DFSK Gelora E menggunakan teknologi Lithium-ion dengan kapasitas 42 kWh, dan sanggup untuk menyuplai energi DFSK Gelora E sejauh 300 km. Untuk pengisiannya tidak memerlukan waktu yang lama berkat dukungan fast charging sehingga pengisian daya 20-80 persen hanya membutuhkan waktu 80 menit. Kualitas baterai juga sudah dipastikan terjaga karena sudah lolos uji yang dilakukan oleh DFSK.

Kendaraan fungsional ini hadir ditawarkan dalam 2 varian, yakni Minibus dan Blind Van, yang bisa dipilih berdasarkan kebutuhan usaha konsumen di Indonesia. Model Minibus hadir dengan kapasitas 7 penumpang. Sedangkan model Blind Van didukung dengan panjang kabin mencapai 2,63 m dan area kargo mencapai 5 m³.

Esemka Bima EV 

Produk Esemka baru yang ditampilkan pada pameran IIMS 2023 ialah Bima EV berbasis Bima 1.3, namun desain bodi blindvan dan Multi-Purpose Vehicle (MPV). Karena selama ini Bima 1.3 baru dibuat dalam bentuk pickup saja.

Secara fisik, bagian muka Esemka Bima EV masih tidak berbeda dengan Bima 1.3. Interiornya pun menerapkan desain yang cukup sederhana. Area dashboard memiliki aksen hitam, sedangkan joknya menggunakan material kain (fabric) berwarna abu-abu. Untuk versi MPV, dapat memuat sebelas orang termasuk pengemudi. 

Esemka Bima EV memiliki total kapasitas baterai ini 49,1 kW yang disusun secara seri sehingga bisa menghasilkan voltase maksimal sampai 350,4 volt. Jarak tempuh Esemka Bima EV ini bisa mencapai sekitar 300 km. Daya baterai lithium-ion tersebut bisa diisi ulang dengan dua tipe charger, yakni fast charging dan slow charging. Jika menggunakan fast charging DC 3-phase yang mencapai 100 kW, dari baterai kosong sampai full hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam saja.

DFSK Super Cab, Bersiap Menyongsong Persaingan Pasar Mobil Komersial 2023

Pasar mobil komersial memang menggiurkan bagi para produsen mobil. Tahun ini sepertinya akan makin seru. Wuling akan memperkenalkan Formo Max pikap, dengan baknya yang besar. Tentu, kehadiran mobil itu tidak luput dari perhatian pabrikan DFSK, yang juga punya DFSK Super Cab. 

DFSK Super Cab yang dirakit lokal di Cikande, Banten diklaim oleh pembuatnya cocok sebagai pikap kebutuhan usaha di Indonesia, khususnya dari segi ukuran kendaraan, daya angkut, daya tahan, hingga servis purna jual yang sangat terjangkau.

“DFSK hadir di Indonesia untuk pertama kalinya dengan memperkenalkan DFSK Super Cab dan ini menjadi langkah awal kami sejak tahun 2017. Hingga saat ini, terbukti Super Cab diterima dengan baik oleh konsumen di Indonesia karena secara keseluruhan dapat mengakomodir kebutuhan usaha di Tanah Air,” ungkap Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi.

Untuk informasi, berdasarkan data Gaikindo, penjualan secara wholesales (dari produsen ke dealer) Super cab adalah 1.746 unit untuk periode Januari hingga November 2022. Itu berlaku untuk DFSK 1.3T Diesel dan 1.5 yang bermesin bensin. 

Punya Dua Opsi Mesin

DFSK Super Cab memiliki dua varian. Yang pertama mengandalkan mesin DK15 1.5L bertenaga 102 hp dan torsi 140 Nm yang andal. Pengujian konsumsi bahan bakar pun telah dilakukan oleh BPPT dengan hasil 14.59 kilometer/liter untuk varian bensin. Tipe kedua adalah Super cab diesel dengan mesin SFD 1,3 liter. Tenaganya 74 hp dengan torsi puncak 190 Nm.

DFSK Super Cab

Dari segi visual Super Cab memiliki dimensi  4.280 mm x 1.810 mm x 1.890 mm (PxLxT) dengan wheelbase 2.750 mm. Menurut DFSK, ukuran ini sesuai dengan kondisi jalanan Indonesia hingga terasa nyaman kala menempuh jalanan sempit. Untuk memastikan, kami harus mencoba dulu, nanti.

Didukung bak berukuran 2.460 mm x 1.670 mm x 340 mm (PxLxT) dengan kemampuan angkat beban hingga 1,2 ton untuk varian bensin dan 1,4 ton untuk yang diesel.

Pikap DFSK Super Cab

DFSK membekali pikap ini dengan garansi selama 3 tahun atau mencapai 120.000 kilometer (tergantung yang lebih dahulu dicapai) dan ini menjadi garansi terpanjang di kendaraan komersial ringan.

Nah, sekarang pertanyaannya, mampukah Super Cab menjegal Wuling Formo Max? Jawabannya layak ditunggu. Kita lihat saja. 

 

 

DFSK Segera Luncurkan Mobil Listrik Buatan Lokal Pada 2023

DFSK siap mengantisipasi melonjaknya permintaan kendaraan listrik di Indonesia. Langkah ini dilakukan mengingat banyak faktor yang mengindikasikan tumbuhnya permintaan akan kendaraan listrik di Tanah Air. Hal ini pun menjadi peluang besar untuk memenuhi mobilitas masyarakat dengan menghadirkan berbagai model kendaraan listrik yang terjangkau sesuai dengan kebutuhan.

Di tahun 2023, DFSK siap untuk memulai lokalisasi kendaraan listrik melalui pabrik yang berlokasi di Cikande, Serang, Banten. Model pertama yang disiapkan adalah DFSK Gelora E.

“DFSK berkomitmen dalam mendukung perkembangan dan pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia melalui berbagai teknologi yang sudah dikembangkan serta teruji di berbagai belahan dunia lainnya. DFSK siap untuk melanjutkan komitmen ini di tahun 2023 dengan menghadirkan kendaraan listrik buatan dalam negeri hasil produksi anak bangsa dan menambah ragam jenis model yang ditawarkan,” ucap CEO PT Sokonindo Automobile Alexander Barus.

DFSK Gelora E akan memulai perjalanan barunya sejak dipasarkan pada tahun 2021 lalu. Multi Purpose Van (MPV) listrik lokal ini diharapkan mampu menjadi kendaraan komersial listrik yang semakin terjangkau tanpa mengurangi kualitasnya.

Strategi elektrifikasi di tahun 2023 tidaklah berhenti pada lokalisasi produk semata, namun juga mempersiapkan dan terus menghadirkan model baru untuk menjadi kendaraan listrik DFSK pertama yang melayani segmen kendaraan penumpang.

“DFSK juga sudah mempersiapkan aspek pendukung, mulai dari mekanik yang terlatih dan tersertifikasi untuk menangani kendaraan listrik sampai ketersediaan suku cadang original untuk memastikan operasional sehari-hari berjalan dengan lancar. Semua ini kami berikan demi melayani konsumen dengan menghadirkan mobilitas yang menyenangkan,” tegas Alexander Barus.

Kedepannya, strategi elektrifikasi DFSK tidak berhenti di Gelora E saja. Seperti yang kita tahu, beberapa waktu lalu DFSK Mini EV sudah mulai diperkenalkan di beberapa ajang pameran yang telah berlangsung di 2022. Di tahun 2023 mendatang, DFSK siap meluncurkan Mini EV untuk memasuki dan meramaikan pasar Indonesia. Pabrikan ini pun siap untuk terus mendukung pemerintah dalam rencana elektrifikasi kendaraan di Indonesia dengan mendatangkan kendaraan-kendaraan listrik lain yang dapat menjadi pilihan bagi konsumen Tanah Air.

Pabrik DFSK

Pabrik DFSK Disiapkan Untuk Produksi Kendaraan Listrik

DFSK terus mengembangkan berbagai kendaraan listrik yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.   Untuk itu, pabrikan asal China ini menyiapkan fasilitas produksi kendaraan listrik untuk memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri demi mengikuti permintaan konsumen yang menginginkan kendaraan ramah lingkungan.

Saat ini, fasilitas pabrik DFSK berlokasi di Cikande, Banten yang memproduksi berbagai jenis kendaraan, mulai dari kendaraan internal combustion engine (ICE) hingga kendaraan listrik. DFSK juga mengklaim sudah mengadopsi berbagai teknologi produksi terkini dan modern sehingga memenuhi status sebagai industri 4.0.

“Kendaraan listrik telah menjadi salah satu agenda DFSK saat memulai bisnis di Indonesia, dan perlahan kami akan terus mempersiapkannya. Kini DFSK sudah memiliki modal besar dalam hal produksi kendaraan listrik, yakni pabrik di Cikande, dan diharapkan bisa segera menghasilkan kendaraan-kendaraan yang diinginkan konsumen,” ungkap Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad, Rofiqi.

Secara keseluruhan, pabrik DFSK yang berdiri sejak 2017 tersebut memiliki kapasitas produksi hingga 50 ribu unit per tahun. Kapasitas ini bisa diatur secara fleksibel karena kemampuan produksi yang didukung dengan teknologi robotik dan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih.

Teknologi robotik yang diusung Pabrik DFSK telah mencapai 90 persen untuk proses produksi. Teknologi ini mengadopsi lengan robotik yang mendapatkan dukungan operasi otomatis melalui pemanfaatan internet untuk koordinasinya. Penggunaan teknologi robotik ini berfungsi untuk memaksimalkan kualitas pengerjaan SDM DFSK dalam menghasilkan kendaraan listrik nan aman, bisa diandalkan, canggih, serta kompetitif di pasar.

DFSK sudah memproyeksikan pabrik di Indonesia ini akan melahirkan kendaraan listrik dalam beberapa tahun ke depan. Langkah ini juga sejalan dengan rencana pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik untuk menghadirkan lingkungan yang lebih bersih serta berdaya saing internasional.

“Pemanfaatan fasilitas perakitan DFSK di Cikande akan membuat harga jual kendaraan listrik kami akan lebih terjangkau dari sebelumnya. Selain itu, penggunaan komponen lokal untuk meningkatkan TKDN juga akan memberikan stimulus bagi industri pendukung otomotif,” pungkas Rofiqi.

DFSK Gelora E_1

DFSK Gelora E Lakukan Touring Jakarta-Bali

Mendukung rencana pemerintah mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air, DFSK berpartisipasi di acara ‘Turing Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai’. Rutenya dari Jakarta menuju Bali yang diinisiasi oleh Kementerian Perhubungan. Digelar dari 7 sampai 11 November 2022.

Keikutsertaan DFSK dalam perjalanan ini demi kesamaan visi dan misi Kementerian Perhubungan, dalam mensosialisasikan kendaraan listrik kepada masyarakat. Sejalan dengan DFSK sebagai merek otomotif pertama di Indonesia dalam memasarkan DFSK Gelora E. Kendaraan niaga ringan dengan teknologi Battery Electric Vehicle.

“Touring jarak jauh ini menjadi momen yang tepat untuk menunjukan kepada masyarakat terhadap penggunaan kendaraan listrik sudah bisa digunakan bahkan dari Jakarta menuju Bali. Bagi DFSK sendiri ini menjadi bukti kepada masyarakat bahwa pengembangan kendaraan listrik yang sudah dilakukan selama ini benar-benar cocok bagi kondisi serta kebutuhan di Indonesia,” ungkap Marketing Head PT Sokonindo Automobile Achmad Rofiqi.

Dalam ‘Turing Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai’, DFSK ikut serta dengan menggunakan DFSK Gelora E. Kendaraan berjenis van ini bisa menjadi contoh bagaimana kendaraan niaga yang ditawarkan ini sangat cocok untuk berbagai kebutuhan usaha atau niaga, bahkan untuk perjalanan jarak jauh sekalipun.

DFSK Gelora E sebagai kendaraan niaga tanpa emisi gas buang ini didukung teknologi yang canggih. Sistem baterai yang dimiliki mobil niaga ini didukung dengan pengisian fast charging sebanyak 20 hingga 80 persen hanya membutuhkan waktu 80 menit, dengan jarak tempuh berkendara hingga 300 kilometer.

Model minibus ini diklaim cocok digunakan sebagai kendaraan angkutan di berbagai aktivitas, tak terkecuali dalam turing kali ini. Lebih lanjut, acara ‘Turing Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai’ ini akan menempuh jarak sekitar 1.250 kilometer dan bakal menjadi bukti kemampuan DFSK Gelora E.

“Kami berharap dengan adanya turing kali ini akan semakin memasyarakatkan kendaraan listrik di Indonesia. Terlebih, kami yang mengikutsertakan DFSK Gelora E ini yang diharapkan bisa menunjukan bagaimana kemampuannya dalam menunjang mobilitas antar kota antar provinsi,” tutup Rofiqi.

 

DFSK Gelora E

DFSK Gelora E Sebagai Ambulans Listrik Pertama Indonesia

DFSK Gelora E Ambulans menjadi salah satu kendaraan komersial ramah lingkungan.

Setelah bermain di pangsa pasar SUV beberapa tahun lalu dengan varian Glory 580 dan 560, kini DFSK malah lebih serius untuk menyatakan sebagai pabrikan otomotif pertama di Indonesia yang memasarkan kendaraan komersial ringan listrik. Sebagai bentuk bukti pernyataan ini, DFSK terus mengembangkan kendaraan komersial ramah lingkungannya, yaitu Gelora E Ambulans.

Menggandeng karoseri CKM

Gelora E ambulans merupakan mobil ambulans listrik pertama di Indonesia bekerjasama dengan mitra karoseri khusus kendaraan ambulans yakni Cahaya Kurnia Mandiri (CKM). Hmm…menarik! Penggunaan ambulans ini dapat diterapkan untuk ketiga jenis fungsi sebagai kendaraan listrik kesehatan pertama di Indonesia.

“Ambulans DFSK Gelora E saat ini menjadi ambulans listrik pertama dan satu-satunya di Indonesia, untuk mendukung transisi menuju zero emission. DFSK siap membantu mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik dengan menyediakan sejumlah teknologi yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan,” ungkap Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi.

Saat ini DFSK dengan karoseri CKM telah membangun tiga unit ambulans yang beroperasi di Indonesia sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Tiga ambulans itu yakni Ambulans Gawat Darurat, Ambulans Transportasi, dan Ambulans Jenazah. Masing-masing ambulans memiliki fungsi berbeda sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan.

Setiap jenis ambulans memiliki fungsi tersendiri

Untuk unit ambulans Gawat Darurat, memiliki peralatan resusiatasi, monitor diagnostik, defibrilator dan alat-alat operasi ringan. ambulans gawat darurat juga memiliki syarat-syarat penggunaan dan mekanisme dokumentasi rutin yang harus dilakukan, dan dikhususkan bagi pasien-pasien yang dalam kondisi gawat darurat.

Sedangkan, Ambulans Transportasi, hanya digunakan untuk merujuk atau mengantarkan pasien, namun bukan dalam kondisi gawat darurat. Ambulans ini biasanya hanya dilengkapi sebuah tabung oksigen sebagai alat tambahan kelengkapan. Dan terakhir, Ambulans Jenazah, hanya diperbolehkan untuk membawa jenazah menuju rumah duka dan ke pemakaman.

Seperti yang diketahui, DFSK Gelora E sendiri didukung dengan dimensi bongsor yang memberikan kabin ekstra luas dan lapang dan sangat cocok untuk digunakan sebagai Ambulans. DFSK Gelora E juga ditunjang dengan efisiensi energi tinggi dan mampu mengurangi biaya operasional yang ditimbulkan oleh penggunaan kendaraan.

Mobil ini cukup membutuhkan biaya energi sebesar Rp 200 per kilometer, atau setara dengan 1/3 dari biaya operasional kendaraan komersial konvensional. Ambulans listrik ini juga didukung dengan pengisian fast charging selama 80 menit dari kondisi baterai 20 persen hingga mencapai 80 persen.

Jarak tempuh DFSK Gelora sanggup mencapai jarak 300 kilometer. Sedangkan untuk pengisian reguler, dibekali kemampuan pengisian menggunakan lingkungan listrik rumah tangga dengan kapasitas rata-rata 220V 16A.