Indomobil Plaza_1

Indomobil Group Boyong Banyak Brand di IIMS 2023

Bersamaan dengan gelaran pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 yang diselenggarakan pada 16 Februari 2023. Indomobil Group menghadirkan Indomobil Plaza yang merupakan sebuah konsep retail showroom multi-brand untuk penjualan, layanan purna jual dan bisnis suku cadang.

Event Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 menjadi ajang perdana untuk PT Indomobil dalam memperkenalkan Indomobil Plaza. Berlokasi di Hall A-9, Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Indomobil Plaza menampilkan sejumlah brand yang dinaungi oleh Indomobil Group, untuk kali ini Indomobil menampilkan tak kurang dari 15 unit mobil dari lima brand otomotif global.

Pabrikan asal kota Ingolstadt, Jerman, menampilkan Audi A5 2.0 TFSI Sportback dan A6 2.0 TFSI Sportback. Tak ketinggalan Sport Utility Vehicle (SUV) Audi Q7 3,0 TFSI serta Q8 3.0 TFSI. Masih dari benua Eropa, brand terbaru yang dibawa Indomobil ialah Citroën yang menampilkan line up SUV-nya, yakni C3, C5 Aircross serta mobil listriknya e-C4.

Sedangkan brand dari Korea, Kia juga turut serta dengan menampilkan Kia Sonet, Kia Carens dan Multi-Purpose Vehicle (MPV) mewahnya, yakni Grand Carnival. Nissan pun juga hadir dengan membawa MPV unggulan Nissan Livina VE AT Signature dan Nissan Serena, termasuk Nissan Kicks. Untuk melengkapi jajaran brand yang dinaungi oleh Indomobil Group ialah hadirnya Volkswagen dengan duet SUV unggulannya, Tiguan Sport Edition dan Tiguan Allspace.

Fariz ‘Ogud’

Kia Double Cabin 2024

Kia Double Cabin, Bermesin Eksotis dan Tidak Mau Ganggu Hilux

Kabar soal Kia sedang membuat kendaraan pikap double cabin sudah beredar sejak November tahun lalu. Saat itu, informasinya masih dangkal dan sulit didapat selain foto spyshot yang beredar di internet. Kini, Kia double cabin semakin terlihat jelas.

Dari penelusuran kami, terutama dari pantauan di pasar Australia, Kia double cabin akan memiliki banyak varian. Bentuk body juga akan ada single cab dan double cab. Namun dipastikan mesinnya akan diesel dengan penggerak 4×4 atau 4×2. 

Kia Double Cabin

kia_club_official Instagram via carsales

Kalau benar, maka mobil ini akan ditenagai mesin 2,2 liter turbodiesel yang dibuat oleh Hyundai-Kia Group. Varian lebih tinggi akan dibekali oleh mesin 3.0 liter 6-silinder segaris buatan Genesis. Versi bermesin bensin dengan turbocharger juga akan tersedia.

Media Australia juga memberitakan kalau mobil ini akan punya varian hybrid untuk pasar negara-negara tertentu. Kemungkinan besar Amerika Utara. Kompetitor di segemen ini yang menggunakan mesin lebih besar adalah Ford Ranger dengan mesin V6 turbodiesel.

Pilihan mesinnya terdengar eksotis? Memang. Kia tidak akan menyentuh pasar mobil komersial tingkat bawah. Seperti yang didominasi oleh Toyota Hilux single cab di Indonesia. Pabrikan Korea Selatan ini akan berada di level menengah ke atas.

Penting Untuk Target Jualan  

Kia Double Cabin

Yang bisa dipastikan adalah, Kia sendiri mengatakan kalau mobil angkutan seperti ini memang krusial untuk target penjualan global. Contohnya di Australia. Di negara itu target mereka adalah melego 100.000 unit setahun.  

Kia double cabin akan diperkenalkan akhir tahun ini dan dijual sebagai model 2024. Pasar utamanya tidak jauh-jauh dari negara yang punya pasar besar untuk mobil seperti ini. Australia, Amerika Utara dan Thailand mungkin akan jadi tempat bermainnya. 

Sumber: Carsales

Foto utama: Autospy

 

Kia Carnival Bakal Dapat Facelift

Kia Carnival menjadi salah satu multi purpose vehicle (MPV) premium yang memiliki tampilan oke saat ini. Namun, Kia tak tinggal diam. Sebab Carnival versi facelift sudah disiapkan agar dapat segera diluncurkan. Sentuhan penyegaran dilakukan terutama pada bagian depannya.

Desain lampu depan MPV versi facelift tersebut menyerupai lampu depan milik Kia EV9. Bentuk lampu depan Kia Carnival yang beredar sekarang memiliki desain yang tradisional dan dilengkapi daytime running light model LED. Sedangkan pada versi facelift nanti memiliki bagian yang berbentuk vertikal dan layaknya sport utility vehicle (SUV) baru Kia yang bakal meluncur dalam waktu dekat. Bahkan light bar LED terlihat secara jelas.

Saat ini, bagian belakang Kia Carnival versi facelift ini belum terlihat perbedaannya. Namun, jika melihat ciri-ciri bagian depannya, maka bagian belakangnya MPV ini pun pasti terkena aspek penyegaran juga. Memang pada Kia Carnival saat ini, bagian belakangnya memiliki desain yang unik. Kami tidak heran jika nanti Kia menerapkan desain yang jauh lebih spesial lagi.

Carnival facelift tak hanya memiliki perbedaan fisik saja, namun kemungkinan besar ada varian hybrid. Dugaan kami, sistem hybrid yang nantinya akan dipakai merupakan sistem yang dianut oleh Kia Sorento maupun Hyundai Santa Fe. Jika pada Kia Sorento dan Hyundai Santa Fe menggunakan sistem penggerak roda all wheel drive, maka bisa jadi Carnival facelift tetap memakai sistem penggerak roda depan saja.

Varian hybrid diprediksi mengusung mesin bensin 4 silinder 1.6 liter turbocharger yang menghasilkan tenaga 177 hp dan torsi 265 Nm, dipadukan bersama motor listrik dengan output 44 kW. Jadi, ketika semuanya beroperasi bakal meluapkan tenaga total nyaris 230 hp dan torsi 350 Nm. Oke juga buat semua MPV premium, lagipula kami suka hybrid…

Hyundai N Vision 74

5 Merek Mobil Yang Tiba-tiba Berubah Citra

Merek mobil memang beragam. Beberapa konsisten dengan nama baik berkat produk yang bisa diandalkan. Contohnya Toyota atau Honda. Tapi ada juga yang kepayahan lalu punya produk bagus yang mengubah namanya menjadi lebih bersinar.

Yang apes juga ada. Dari yang dipandang hebat lalu jadi tidak begitu lagi. Di bawah ini adalah merek mobil dengan produknya mengubah pencitraan mereka. Ada yang jadi lebih baik, ada juga yang mengundang pertanyaan, “Kenapa jadi begini, ya?”

Kia

Kia EV6

Dulu, Kia dikenal sebagai pembuat mobil keluarga yang kadang bisa diandalkan, kadang merepotkan. Kami punya pengalaman dengan Kia Rio yang, untungnya, bisa dibilang memuaskan. Produk dan layanan aftersales mereka cukup baik. Meski kualitasnya tidak bagus-bagus amat.

Di pasar global, nama Kia bersinar terang setelah Kia Stinger muncul tahun 2018. Tidak ada yang menyangka kalau sedan ini bisa menempel BMW 5-Series dan Mercedes-Benz E-Class. Di Indonesia, kami suka Kia Seltos yang lengkap fiturnya dan performa yang bisa dibilang baik. Harganya masuk akal pula.

Di era elektrifikasi, Kia EV6 mencengangkan dengan desain dan kemampuan yang hebat. EV6 GT diklaim bisa akselerasai 0-100 hanya dalam 3,8 detik. 

Hyundai

Hyundai N Vision

 

Mungkin karena satu grup usaha dengan Kia, visi dan misinya berbarengan. Hyundai yang pertama masuk ke Indonesia dengan nama Bimantara, sulit untuk menarik perhatian konsumen. Namun saat Hyundai Tucson dengan mesin turbo diesel bertorsi hampir 500 Nm hadir, ceritanya jadi beda.

Kini, mempertahankan kualitas dan performa, merek mobil Hyundai menjelma jadi salah satu raksasa otomotif dunia. Lini produk lengkap. Mobil keluarga ada, mobil mewah pesaing Lexus diwakili oleh deretan Genesis. Mobil kencang pesaing Mercedes-AMG dan BMW M pun ada, disediakan oleh Hyundai N.

Hyundai Ioniq 5 juga tidak sembarangan. Meski kerap didera isu miring di Indonesia, tapi mobil listrik ini laris dimanapun. Apalagi fiturnya tidak disangka-sangka. 

Volvo

Volvo V60 T8 Polestar

Volvo sejak awal dipandang sebagai merek mobil keluarga yang aman, bisa diandalkan dan biasa saja. Kata terakhir itu yang bikin pabrikan Swedia ini pasarnya tidak berkembang. MEski punya penggemar fanatik. Upaya mengubah citra pun ditempuh. Volvo XC90 lahir di awal 2000-an sebagai ‘SUV yang menolak untuk terguling’. Berhasil di pasaran. Tapi lalu tidak ada perubahan berarti.

Hingga Geely ambil alih merek ini pada 2010 lalu. Perubahan arah desain menghasilkan mobil yang modern. Biarpun statusnya mobil keluarga, tapi tidak lagi membosankan. Para engineer di pabrik seperti dilepas tanpa kendali karena mobil yang mereka hasilkan semuanya punya performa hebat.

Contohnya Volvo V60 T8 Polestar di atas. Station wagon itu bisa sprint 0-100 km/jam dalam tempo 4,4 detik! Dan bentuknya sangat menggugah selera.

Mitsubishi

MItsubishi Pajero Sport

Ini merek mobil Jepang yang belakangan ini sangat hati-hati dalam mengeluarkan produk. Dulu, jajarannya lengkap dan menyenangkan. Ingat Mitsubishi Lancer GTI (CB5) yang kencang dan mesinnya biarpun sedang tidak sehat tapi masih bisa lari 140 km/jam? Itu kami alami sendiri. Ada juga Pajero yang juara reli Dakar beberapa kali. Atau yang paling signifikan, keluarga Lancer Evolution yang hebat.

Sekarang, atas nama efisiensi dan saran dari para akuntan, hilang mobil-mobil seperti itu. Hadir Mitsubishi Pajero Sport yang kencang dengan turbodiesel dan kuat, tapi kenyamanannya tidak bisa dibilang terbaik. Atau Mitsubishi Xpander dengan desainnya yang radikal (dulu) dan kenyamanan diatas rivalnya. Akhirnya jadi patokan pabrikan lain untuk bisa mengalahkan. Tapi ya sudah, Xpander dan Pajero Sport seolah hanya jadi alat transportasi saja, tanpa ada sesuatu yang benar-benar menggugah.

Satu-satunya yang bisa dibilang menyenangkan dari pabrikan tiga berlian ini mungkin Mitsubishi Triton dengan kemampuan angkut dan jelajah segala medannya. Itu pun bukan karena mobilnya enak dilihat, tapi memang peruntukan dan performanya pas. Kami merindukan produk Mitsubishi yang benar-benar hebat.

BMW

BMW XM

Saat BMW mengeluarkan Seri-7 E65 dengan desain yang radikal, hampir semua penggemar BMW bertanya-tanya, kenapa bentuknya seperti itu. Kami saat itu mulai merasakan kalau BMW akan berubah total dari pakem desain sebelumnya. Dan memang benar. Makin ke sini makin sulit untuk memahami desain produknya.

Dulu, bentuk BMW terbukti timeless. Lihat saja E30, E36 dan E46 di keluarga Seri-3. Atau E28, E36 dan E39 untuk Seri-5. Tapi sekarang berbeda. Atas nama modernisasi.

Seolah, para desainer di pabrikan Jerman itu dicekoki pakem ‘segalanya harus lebih besar’. Sementara engineer diperintahkan ‘kecilkan semuanya’. Tapi jangan salah, BMW modern masih tetap dikatakan sebagai mobil yang fokus kepada pengendaranya dengan performa dan pengendalian yang jempolan. Sayang, kurang fokus kepada yang melihatnya.

Harga Resmi KIA EV6 Diumumkan!

PT Kreta Indo Artha (KIA), sebagai agen pemegang merek dan distributor eksklusif mobil merek Kia di Indonesia, akhirnya mengumumkan harga jual resmi dari Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB) atau Battery Electric Vehicle (BEV), KIA EV6 GT-Line. Kehadiran kendaraan elektrifikasi ini turut menegaskan komitmen KIA dalam mendukung target pemerintah dalam mewujudkan ekosistem otomotif yang ramah lingkungan.

Usai penampilannya di gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 lalu, mobil tersebut mendapat banyak respons positif. Saat itu, KIA sendiri belum memberikan banderol secara resmi dan informasi ketersediaan unit. Namun, calon pembeli yang ingin memesan tercatat sudah lebih jadi 100 orang.

Kemampuan Kia EV6

Terkait harga, KIA EV6 GT-Line akan dipasarkan dengan harga Rp 1,299 miliar (On-The-Road Jakarta) dan sudah termasuk Wall Charger untuk rumah. Bahkan ditargetkan bahwa pengiriman unit untuk konsumen sudah dapat dilaksanakan mulai kuartal pertama 2023.

Sebagai kendaraan yang dirancang dari awal untuk jadi mobil listrik, KIA EV6 GT-Line dibangun di atas platform New Electric Global Modular Platform (E-GMP) terbaru dari Hyundai Motor Group. Mobil listrik ini dilengkapi dengan Dual Motor berpenggerak All Wheel Drive yang mampu menyalurkan tenaga hingga 320 hp dan torsi 605 Nm. 

KIA EV6 GT-Line dapat terus melaju sejauh 506 kilometer, berkat penggunaan baterai berkapasitas 77,4 kWh dan sistem kelistrikan 800V. Pengisian daya baterai, dibutuhkan waktu 7 jam apabila menggunakan Wall Charger arus AC dengan daya 11 kW.

Sedangkan pengisian Fast Charging (DC) dengan daya 50 kW, hanya membutuhkan waktu pengisian 73 menit dari 10 hingga 80 persen. EV6 GT-Line pun dapat menggunakan pengisian DC Ultra-fast Charging berdaya 200 kW ke atas untuk mengisi hingga 80 persen dalam waktu 18 menit saja. 

Bisa Menghidupi Peralatan Rumah

Tersedia juga fitur Vehicle to Load (V2L) untuk menyalurkan daya listrik dari mobil ke berbagai alat elektronik rumah. Daya maksimalnya 3,6 kW. Untuk menggunakan fitur V2L ini, pengguna dapat memanfaatkan port pengisian daya di bawah jok baris kedua. Atau menggunakan adaptor V2L pada soket pengisian daya di luar kendaraan.

“KIA memiliki visi untuk menciptakan mobilitas yang berkelanjutan untuk pelanggan, komunitas dan masyarakat secara global. Serta ingin menciptakan solusi mobilitas berkelanjutan untuk semua pihak. Kami berkomitmen untuk terus memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna KIA di Indonesia melalui jaringan layanan purna jual dan ketersediaan suku cadang,” ujar Ario Soerjo, selaku Marketing & Development Division Head, PT Kreta Indo Artha.

KIA EV6 GT-Line akan ditawarkan dalam lima pilihan warna yang dapat dipesan sesuai preferensi konsumen. Mulai dari Snow White Pearl, Aurora Black Pearl, Moonscape, Runway Red dan Yacht Blue. Sejak Desember 2022 ini, konsumen sudah dapat melakukan pemesanan unit EV6 GT-Line di seluruh jaringan dealer KIA di Indonesia.

KIA Grand Carnival

KIA Grand Carnival Tempuh Lebih Dari 750 km Tanpa Refuelling

Perjalanan jarak jauh melalui jalan darat tentu menjadi salah satu pilihan healing bagi banyak orang bersama keluarga atau kerabat terdekatnya. Jika menggunakan mobil pribadi, aspek kenyamanan berkendara biasanya berada di poin teratas, hal ini juga terkait dengan ruang kabin yang lapang. Jika mobil tersebut disertai dengan output mesin mumpuni dan konsumsi bahan bakar yang efisien, maka kombinasinya menjadi optimal. Sepertinya semua ini yang diramu oleh KIA dalam menciptakan Grand Carnival.

Ya, multi-purpose vehicle (MPV) mewah ini telah diperkenalkan pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 lalu. KIA Grand Carnival ini menggantikan model KIA Grand Sedona dan mengisi segmen MPV dengan kapasitas tempat duduk 11 penumpang (11-seater). Saat ini PT Kreta Indo Artha, selaku agen pemegang merk KIA di Indonesia, memasarkan Grand Carnival dengan dua varian, yaitu Premiere dan Dynamic.

Keunggulan MPV ini memang pada kapasitas penumpangnya, hal tersebut tentu berkat dimensi panjang 5.155 mm, lebar 1.995 mm, tinggi 1.740 mm, dan wheelbase 3.090 mm. Ya, kami anggap memang bongsor, wajar saja jika ingin memiliki kapasitas tempat duduk nyaris selusin penumpang. Oke, kalo dimensinya besar tentu harus didukung dengan mesin dengan output yang baik. Grand Carnival mengusung mesin diesel 4 silinder Smartstream D2.2 CRDi berkapasitas 2.2 liter dengan variable geometry turbocharger. Mesin ini dipadu dengan transmisi otomatis 8-speed.

Ketika MPV dengan kode bodi KA4 ini tampil di GIIAS 2021 silam, timbul rasa penasaran kami. Sejauh mana perpaduan bodi yang besar dan mesin diesel 4 silinder, mampu memberikan kepuasan bagi pengguna Grand Carnival. KIA Indonesia lalu menjawabnya dengan ‘tantangan satu tangki bahan bakar diesel’ dari Grand Carnival, untuk melakukan perjalanan dari Jakarta sampai Surabaya.

Eco-driving menjadi high-speed cruising

Jika menurut aplikasi Google Maps, rute yang ditempuh tak kurang dari 750 kilometer dan perjalanan ini ‘dimodali’ dengan 80 liter bahan bakar diesel.  Di awal perjalanan, kami berencana untuk mengemudi dengan gaya berkendara hemat bahan bakar, namun rencana tadi gagal total. Mesin Grand Carnival dengan tenaga 199 hp memang menggoda untuk dipacu. Apalagi torsi puncak 441 Nm, membentang dari putaran 1.750 hingga 2.750 rpm. Hasilnya, rencana eco-driving pun berubah menjadi high-speed cruising.

Kenikmatan berkendara ditunjang juga dengan transmisi otomatis 8-speed dengan fitur e-shift dan empat mode berkendara (Normal, Sport, Eco, Smart). Berkat torsi mesin yang melimpah dan rasio gigi transmisi yang banyak, KIA Grand Carnival seolah tidak pernah kehabisan nafas. Jangankan untuk menyusul kendaraan yang lebih pelan di jalur kiri, untuk mendahului truk gandeng di jalan panjang yang menanjak di sekitar Ungaran pun dapat diselesaikan dengan mudah. Bahkan kami tanpa perlu kickdown!

Menjelang wilayah Jawa Timur, kami menyimpulkan bahwa kecepatan jelajah yang dilakukan ialah 120 km/jam ++. Kenapa ada embel-embel ++? Karena kami malu untuk mengungkapkan ‘pencapaian’ yang lainnya. Sebagai ilustrasi, melaju pada kecepatan 120 km/jam di jalanan rata dengan mode berkendara Smart dan transmisi di gigi 8, maka putaran mesin KIA Grand Carnival berada di sekitar 2.000 rpm. Ingat, di putaran mesin tersebut torsi puncak 441 Nm masih tersedia.

Jumlah BBM masih tersisa untuk lebih dari 330 km

Memasuki titik pemberhentian di Surabaya, kami dan beberapa rekan media lain pun tercengang dengan jumlah bahan bakar yang tersisa. Ya, perjalanan high-speed cruising selama hampir 12 jam (dengan beberapa kali melipir di rest area) yang kami selesaikan, ternyata masih menyisakan sepertiga bahan bakar diesel. Bahkan estimasi jumlah bahan bakar tersebut dianggap masih memungkinkan kami untuk melaju sejauh lebih dari 330 kilometer lagi!

Ada beberapa poin yang dapat kami simpulkan melalui one-tank challenge bersama KIA Grand Carnival ini. Kabin dengan banyak tempat duduk, belum tentu tidak mampu memberikan kenyamanan bagi penumpang. Mesin berkapasitas tidak terlalu besar bukan berarti tidak memiliki output yang optimal. Tak ketinggalan, kombinasi bodi MPV yang besar dan pilihan mesin yang tepat, terbukti tetap memiliki peluang untuk menyuguhkan efisiensi bahan bakar yang amat baik.

Rentang konsumsi bahan bakar yang kami peroleh dalam perjalanan bersama KIA Garnd Carnival tersebut ialah berkisar antara 13,2 hingga 15,5 kilometer per liter. Tentu saja semua ini tergantung dengan gaya berkendara, serta kondisi lalu lintas yang ditempuh. Jika saja perilaku kaki kanan dalam menginjak pedal gas lebih ‘manusiawi’, maka angka konsumsi bahan bakar bakal jauh lebih baik. Tapi sepertinya agak sulit, karena kami suka turbo…

Kia Carens 2022

Kia Carens Mudah Digunakan Untuk Perkotaan

Kia Carens fokus untuk memberikan kenyamanan bagi penggunanya.

MPV Kia Carens memang telah resmi diperkenalkan pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 dengan menawarkan dua pilihan mesin, yakni 1.4 liter Turbo dan 1.5 liter N/A. Selepas ajang pameran GIIAS tersebut, akhirnya kini kami menjajal langsung kedua varian Kia Carens tersebut. Meski rute yang dipilih memang tidak terlampau jauh jaraknya, namun tetap mampu mewakili kondisi rute penggunaan dari Multi Purpose Vehicle (MPV) ini.

Untuk bodinya, kami memang sudah puas memperhatikannya di pameran GIIAS lalu. Posturnya memang berbeda dengan MPV yang banyak beredar di Indonesia. Bahkan ada sedikit karakter produk Sport Utility Vehicle (SUV), ya betul, sedikit saja… Memasuki kabin, Kia fokus untuk memberikan kenyamanan bagi penggunanya.

Ada fitur Ventilated Front Seats yang mampu menghembuskan angin segar pada kedua bangku depan Kia Carens, sehingga punggung pengemudi dan penumpang depan tetap terasa sejuk meski sedang melakukan perjalanan di hari yang panas. Sedangkan penumpang bagian kedua dimanjakan dengan adanya meja kecil yang berada pada bagian belakang kursi baris pertama. Penumpang di belakang juga mendapat hembusan udara sejuk a/c dari lubang ventilasi yang berada pada plafon.

Kabin terasa semakin lapang dengan adanya Sunroof, sehingga menjadikan mobil ini terasa nyaman dengan bentuknya yang terlihat cukup besar. Khusus pada varian 1.4 liter Turbo mendapat konfigurasi bangku 6-seater dengan captain seats pada baris kedua. Sedangkan konfigurasi bangku 7-seater untuk varian 1.5 liter N/A. Kekedapan kabin juga amat diperhatikan oleh Kia, apalagi lantunan suara musik dari sistem audio didukung dengan 8 unit speaker Bose.

Mencicipi Performa Carens Turbo

Oke, Kia Carens 1.4 Turbo menjadi unit pertama yang kami jajal di bilangan BSD City, Serpong. Performa mesin yang bertenaga 138 hp tergolong halus dan menyenangkan di putaran rendah hingga menengah. Kemampuan transmisi dual clutch 7-speed pun sigap, baik saat melaju di kecepatan rendah maupun saat MPV ini diajak buru-buru. Sehingga torsi maksimal 242 Nm yang membentang dari putaran 1.500 rpm hingga 3.200 rpm pun tidak mubazir.

Jika memilih mode berkendara Eco, maka rasa berkendaranya menjadi amat santun, karena reaksi pedal gas benar-benar dijaga. Ketika mode Normal dipilih, maka posisi ini menjadi netral. Jujur saja, kami menyukai mode berkendara Sport. Memang tidak membuat rasa berkendara Kia Carens layaknya sebuah mobil sport, namun respons pedal gas menjadi lebih ‘mengikuti’ kemauan kaki kanan.

Pengendaliannya cukup baik dan mudah untuk diajak bermanuver. Gejala body roll tetap terasa, namun masih dapat diterima untuk sebuah MPV berpenggerak roda depan. Performa suspensi dan peredamannya kami nilai cukup oke, baik ketika melintasi speedbump, polisi tidur, maupun jalanan bergelombang.

Selanjutnya giliran mencoba Kia Carens 1.5 liter N/A dan hal ini merupakan kesalahan terbesar yang kami lakukan hari itu. Semestinya varian ini yang dicoba terlebih dahulu, sebelum beranjak ke varian 1.4 liter Turbo… Untuk versi non-turbocharger ini menggunakan mesin yang bertenaga 113 hp dan memiliki torsi 144 Nm, kami hanya bisa bilang, masih dapat diterima oleh pengguna yang bukan petrolhead. Meski kami lebih suka versi Carens versi turbo tadi.

Sesuai penggunaan di perkotaan

Transmisinya menggunakan IVT dengan 8-step virtual gears dan membuat laju Kia Carens ini terasa amat halus. Respons mesinnya cukup baik, terutama saat tidak dibawa secara agresif. Satu pembeda lain ialah adanya dengan fitur Idling Start Stop (ISS) pada varian 1.5 liter N/A ini, sedangkan fitur ini tidak tersedia di varian 1.4 liter Turbo.

Kia Carens 1.5 liter N/A ditawarkan ke konsumen dengan harga Rp 389 juta, sedangkan varian Carens 1.4 liter Turbo dipasarkan dengan banderol Rp 449 juta. Konklusinya, Kia Carens memang menyediakan banyak fitur kenyamanan bagi penggunanya dan sesuai untuk digunakan pada aktivitas perkotaan. Sekali lagi, varian 1.4 liter Turbo dengan transmisi dual clutch mungkin menjadi pilihan kami dan Anda pasti paham alasannya. Sebab kami suka turbo… dan mobilnya memang enak.

Giias Surabaya

Gelaran GIIAS Surabaya 2022 Resmi Dihelat

GIIAS Surabaya resmi digelar. Diramaikan oleh 13 merek mobil dan motor . 

Perhelatan GIIAS Surabaya 2022 di Grand City Convex resmi dibuka pada Rabu, (14/9). Pameran ini menampilkan 13 merek yang siap mengenalkan teknologi terkini dan produk terbarunya hingga kendaraan listrik seperti Audi, Daihatsu, Honda, Hyundai, Kia, Lexus, Mazda, MG, Mitsubishi Motors, Suzuki, Toyota, VW, dan Wuling. Tak ketinggalan, untuk sepeda motor turut berpartisipasi Honda, Benelli dan Keeway.

Menteri Perindustrian RI yang diwakili oleh Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, Dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier turut didampingi Gubernur Jawa Barat yang diwakili oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Drajat Irawan, dan Dirjen Perhubungan Darat, Hendra Sugiatno membuka pameran yang berlangsung selama empat hari dari 14 – 18 September 2022.

Dalam sambutannya, Yohannes Nangoi, selaku Ketua Umum GAIKINDO menyampaikan apresiasi tertinggi kepada Kementerian Perindustrian atas arahan, dukungan dan kebijakan untuk industri otomotif Indonesia, khususnya untuk pertumbuhan industri otomotif di Jawa Timur. “Lewat penyelenggaraan GIIAS Surabaya 2022, GAIKINDO ingin menunjukkan bahwa pencapaian dan potensi industri otomotif di Jawa Timur sangat menjanjikan, sebuah capaian yang tidak lepas dari dukungan Pemerintah Republik Indonesia, khususnya Kementerian Perindustrian,” jelas Nangoi.

Nangoi juga menyampaikan bahwa kehadiran berbagai produk otomotif dengan teknologi terbaru diharapkan dapat memberikan informasi dan edukasi yang tepat kepada masyarakat Jawa Timur.

Dalam sambutannya yang diwakilkan oleh Dirjen ILMATE, Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita turut mengucapkan terima kasih dan apresiasi terhadap GAIKINDO atas terselenggaranya GIIAS dan berharap GIIAS dapat mendorong tercapainya Green Mobility dalam industri otomotif Indonesia.

Setelah seremonial pembukaan, para pejabat pun melakukan tinjauan ke area pameran. Mereka terlihat antusias dengan hadirnya teknologi terkini dari produk otomotif Indonesia. Dirjen ILMATE juga tampak mencoba beberapa produk secara langsung yang ditampilkan pada ajang GIIAS Surabaya.

GIIAS Surabaya 2022 akan berlangsung pada 14-18 September 2022, dan untuk tiket hanya dijual secara online pada aplikasi GIIAS Auto360, dan tersedia pada Appstore dan Playstore.

Rizky Vox

 

 

 

Kia Carens 2022

Harga Resmi Kia Carens Langsung Dibeberkan di GIIAS 2022

Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 menjadi momen yang tepat untuk menampilkan sederet produk unggulannya. Mulai dari Kia Carens 2022, Sportage, Sorento Hybrid, EV6, Niro EV.

Namun bintang utama PT Kreta Indo Artha di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 ialah Kia Carens. Mobil ini memang sempat diperkenalkan pada beberapa bulan silam. Namun, Kia hanya membuka daftar inden dan belum membeberkan harga Carens tersebut.

Secara tampilan eksterior, bahasa desain pada Kia Carens terbaru ini adalah Opposite United. Hal ini dapat dilihat pada fascia depan yang menggunakan grill tiger nose. Mobil ini dilengkapi dengan lampu LED dengan desain yang futuristis dan sudah menggunakan Daytime Running Lamp.

Anda dijamin penasaran dengan bentuk bodinya yang dianggap sebagai SUV kompak. Dugaan itu juga hinggap di benak kami. Karena MPV ini membawa gaya desain berupa SUV look.

Pada bagian samping, Anda akan menemukan Kia Carens ini memiliki overfender hitam di sekujur bodi. Sedangkan di buritan, dilengkapi dengan lampu belakang LED horizontal yang memanjang.

“Tampilan eksterior Kia Carens menyuguhkan desain yang berani dan dinamis, dengan beberapa sentuhan aksen sporty layaknya sebuah SUV yang dapat menjadikannya pusat perhatian,” kata Marketing and Development Division Head PT Kreta Indo Artha Ario Soerjo di ICE BSD (11/08/22).

Terdapat satu pilihan mesin pada Kia Carens 2022, yakni mesin bensin Smartstream 1.4 T-GDI dan mesin 1.5 yang Kia Seltos maupun Hyundai Stargazer. Penggerak Smartstream berkapasitas 1.400 cc dengan turbocharger mampu menghasilkan tenaga 140 hp dan torsi sebesar 242 Nm. Mesin itu dipadu dengan transmisi Dual-Clutch 7-speed. 

Untuk harga, Kia Carens memiliki banderol Rupiah yang cukup jauh perbedaannya. Kia Carens 1.4 Turbo DCT Captain Seat seharga Rp. 449 juta, lebih lanjut Carens 1.5 IVT 7 seater dibanderol pada angka Rp 389 juta. Jadi, Anda tertarik yang mana? Terserah saja. Lihat saja di GIIAS dan tunggu reviewnya di kanal Youtube Motomobi.