Velg Lorinser RS90 Legendaris Mau Diproduksi Lagi!

Velg telah menjadi bagian dari gaya hidup otomotif dan aspek modifikasi yang sering dilakukan sejak puluhan tahun silam. Oleh karenanya, desain velg selalu mengikuti tren dan model mobil. Tahun 1990an bisa dibilang merupakan masa peralihan. Dari mobil tahun 1980an yang garis desainnya biasanya tegas, dan memasuki era 2000an yang sarat desain modern.

Selain desain, ciri lain yang membedakan velg masa lalu dengan masa kini ialah bobotnya. Hal ini terkait material dan teknologi produknya. Tidak jarang velg era 1980an dan 1990an memiliki nilai yang Istimewa, sebab begitu populer di kalangan para antusias otomotif.

Bahkan ada pabrikan juga ada yang melakukan produksi ulang produk legendarisnya, namun dengan spesifikasi yang diperbarui. Tampilan tetap klasik tapi dibuat dengan teknologi dan material yang lebih mutakhir.

Salah satu modifikator yang memiliki produk velg legendaris ialah Lorinser. Ya, brand asal Jerman ini memang identik kendaraan Mercedes-Benz. Produk velg Lorinser yang sempat ‘ngetop’ ialah RS90. Wajar saja jika velg tersebut menjadi pilihan bagi pengguna Mercedes-Benz yang menginginkan penampilan sporty namun gagah pada mobilnya.

Setelah lama menghilang di pasaran, Lorinser berencana untuk melansir kembali RS90. Perusahaan keluarga ini menjadwalkan Lorinser RS90 dipasarkan kembali pada 1 Januari 2024 nanti. Alasan kenapa Lorinser mau membuat produk RS90 lagi ialah karena desainnya yang tak lekang waktu dan cocok untuk digunakan pada bermacam tipe Mercedes-Benz.

Lorinser mengklaim bahwa RS90 versi modern ini akan hadir dalam diameter 17 inci dan 18 inci. Untuk ukuran 17 incinya tersedia dalam tiga jenis offset. Sedangkan untuk ukuran 18 inci memiliki dua pilihan offset. Kedua diameter tersebut sengaja dipilih untuk mengakomodir kebutuhan modifikasi para pemilik Mercedes-Benz era klasik maupun youngtimer. Siapkan saldo di rekening bank Anda!

Mercedes dan BMW Kolaborasi Bikin Jaringan Charging Station

BMW dan Mercedes-Benz sejak lama dikenal sebagai dua rival abadi yang selalu bersaing. Namun kini keduanya akhirnya dapat berkolaborasi. Ya, dua brand otomotif asal Jerman tersebut akan bermitra untuk membangun jaringan stasiun charging station (pengisian ulang daya baterai mobil listrik) di China.

Nota kesepakatan kerja sama telah ditandatangani antara Mercedes-Benz Group China dan BMW Brilliance Automotive. Kemitraan dengan pembagian 50:50 tersebut akan membangun 1.000 titik lokasi charging station dengan 7.000 titik sambungan pengisian daya di seantero China pada tahun 2026 mendatang.

BMW dan mersi bikin charging station

Tak hanya melayani mobil BMW atau Mercedes-Benz saja. Seluruh jenis dan merek mobil listrik yang ada di China juga dapat menggunakannya.

Tentunya para pemilik mobil listrik lansiran BMW dan Mercedes-Benz akan mendapat akses prioritas. Mulai dari layanan pengisian ulang daya secara eksklusif hingga layanan reservasi secara daring. Jadi tak perlu repot antre dan menunggu lama. Desain jaringan charging station ini kemungkinan bakal sama seperti yang telah dibangun di AS dan Eropa.

Teknologi Canggih Dan Ramah Lingkungan

Jaringan charging station yang akan dibangun tersebut dikatakan bakal menggunakan teknologi pengisian daya listrik “state-of-the-art”. Nampaknya bakal lebih ke arah Fast Charging dengan kapasitas daya 400W atau lebih.

charging station mercedes-benz

Bahkan bilamana memungkinkan, sejumlah titik charging station akan memanfaatkan teknologi pembangkit energi listrik ramah lingkungan. Salah satu contohnya yakni pembangkit listrik tenaga surya. Tak hanya ramah lingkungan, tapi juga memanfaatkan sumber energi yang terbarukan dan berkelanjutan.

Proyek prestisius ini tengah dikaji dan menunggu persetujuan dari instansi terkait pemerintah RRC. Pasalnya, proposal izin pembangunan infrastruktur pengisian baterai EV tak hanya diajukan oleh BMW dan Mercedes-Benz. Tapi juga brand besar seperti Tesla dan sejumlah pabrikan dalam negeri RRC lainnya seperti BYD dan Geely.

 

Jika berjalan mulus, charging station pertama diharapkan dapat beroperasi mulai tahun 2024. Lokasinya akan berada di kawasan berpopulasi mobil listrik terbanyak seperti Shanghai dan Guangzhou.

 

 

Tujuh Bintang Baru Mercedes-Benz Muncul Bersamaan

Untuk pertama kalinya di Indonesia, Inchcape dan Mercedes-Benz mengadakan acara peluncuran tujuh produk barunya secara bersamaan. Acara bertajuk The 7 Stars ini juga merupakan acara resmi pertama Mercedes-Benz setelah bergabung bersama Inchcape Indonesia. Tak ketinggalan juga pengenalan tim manajemen baru Mercedes-Benz di Indonesia.

Inchcape Indonesia bersama dengan tim manajemen Mercedes-Benz berkomitmen untuk melanjutkan dan mengembangkan bisnis Mercedes-Benz di Indonesia. Seiring dengan hal tersebut, tentunya termasuk menawarkan produk dan layanan terbaik bagi para pelanggan setia Mercedes-Benz.

Sudah lebih dari 2.600 unit terjual sejak awal tahun

Di tahun 2023 ini, Mercedes-Benz telah meluncurkan 11 model kendaraan baru yang mencakup kendaraan listrik seperti EQA, EQB, EQS Edition 1 dan EQS SUV.

Tak ketinggalan kendaraan berperforma tinggi dari lini Mercedes-AMG, di antaranya G 63 Edition 53, SL 43, A 35 dan A45. Mercedes-Benz pun menghadirkan sedan terbaru A 200 dan SUV yang dirakit secara lokal maupun CBU, yakni GLC 300. Menurut catatan awal tahun hingga saat ini, Mercedes-Benz sudah berhasil menjual lebih dari 2.600 unit kendaraan di Indonesia.

Acara peluncuran terbesar di 2023

“The 7 Stars adalah acara pertama setelah bergabungnya Mercedes-Benz dengan Inchcape Indonesia. Kami sangat bangga untuk bisa mengatakan bahwa Mercedes-Benz telah menjadi bagian dari Inchcape Indonesia,” kata Khoo Shao Tze, President Director Inchcape Indonesia.

Pada acara The 7 Stars, ada tujuh produk baru yang diperkenalkan. Mulai dari GLE 450 AMG Line, GLE 450 AMG Line Coupe, AMG GLE 53, CLA 200 AMG Line, AMG CLA 45, GLB 200 Progressive Line, hingga GLC 300 Coupe. Tidak berlebihan jika Mercedes-Benz mengklaim bahwa momen The 7 Stars ini merupakan acara peluncuran terbesar dari Mercedes-Benz di tahun 2023.

“Bersama Inchcape Indonesia, kami memiliki keyakinan penuh dalam mengembangkan bisnis dan juga bertumbuh menjadi semakin besar. Prioritas Mercedes-Benz adalah untuk selalu menghadirkan produk dan layanan terbaik bagi para pelanggan setia di Indonesia,” pungkas Roelof Lamberts, Chief Executive Officer PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia.

Mercedes-Benz eActros 600 Siap Lahap Rute Jarak Jauh

Transportasi angkutan jalan raya menjadi aspek yang amat diperhatikan oleh Mercedes-Benz Truck sejak lama. Oleh karenanya, teknologi terbaru yang menyangkut sektor transportasi angkutan jalan raya, Mercedes-Benz Trucks ingin selalu mengikuti dan mengembangkannya. Tepat pada 10 Oktober 2023 lalu, Mercedes-Benz Trucks memperkenaljan eActros 600 di pinggiran kota Hamburg, Jerman.

Mercedes-Benz eActros 600 merupakan truk listrik heavy-duty dengan jarak tempuh yang mengagumkan. Pabrikan ini bermaksud untuk menetapkan standar baru dalam transportasi angkutan jalan raya, terutama dalam hal teknologi, keberlanjutan, desain, dan profitabilitas bagi operator armada kendaraan listrik.

Mencapai jarak tempuh 500 kilometer tanpa isi ulang

Mercedes-Benz eActros 600 memiliki kapasitas baterai yang tinggi, yakni lebih dari 600 kWh, sehingga model ini dinamai 600. Poros penggerak listrik sangat efisien dikembangkan secara internal memungkinkan truk ini mencapai jarak tempuh 500 kilometer tanpa pengisian ulang. Secara hitungan kasar, truk eActros 600 akan mampu menempuh jarak lebih dari 1.000 kilometer per hari.

Hal tersebut mungkin saja, sebab pengisian ulang selama waktu istirahat pengemudi. Sekitar 60 persen perjalanan jarak jauh pelanggan Mercedes-Benz Trucks di Eropa, masih di bawah 500 kilometer, sehingga infrastruktur pengisian daya di depo dan di titik bongkar muat sudah mencukupi untuk kondisi seperti itu.

Untuk penggunaan di area lain, perluasan infrastruktur pengisian daya publik yang berkelanjutan sangat penting untuk membuat truk listrik dapat digunakan untuk transportasi jarak jauh di seluruh Eropa. Selain pengisian daya CCS hingga 400 kW, eActros 600 nantinya akan dapat menggunakan pengisian daya Megawatt (MCS).

Berat kombinasi kotor hingga 44 ton

Sejak awal penjualan, pelanggan akan dapat memesan pra-instalasi untuk ini. Segera setelah teknologi MCS tersedia dan distandarisasi di semua produsen, maka MCS akan mungkin untuk dipasang pada model eActros 600 ini. Baterai dapat diisi dari 20 hingga 80 persen, dalam waktu sekitar 30 menit di stasiun pengisian daya dengan output sekitar satu megawatt.

Kendaraan ini secara teknis dirancang untuk berat kombinasi kotor hingga 44 ton. Dengan semi-trailer standar, eActros 600 mampu memiliki muatan sekitar 22 ton di Uni-Eropa. eActros 600 memiliki tiga paket baterai, masing-masing 207 kWh. Hal ini memberikan total kapasitas terpasang sebesar 621 kWh. Baterainya berteknologi sel Lithium Iron Phosphate (LFP).

Output puncak 600kW

Mercedes-Benz Trucks telah mengembangkan sistem penggerak listrik 800 volt, dengan dua motor listrik dan transmisi empat kecepatan, untuk digunakan dalam pengangkutan jarak jauh. Motor listrik menghasilkan output 400 kW dan output puncak 600 kW, sehingga dapat memastikan akselerasi yang kuat dan dinamika berkendara.

Kabin barunya memiliki desain dengan kap mesin yang besar, tertutup sepenuhnya dan bulat. Bumper dioptimalkan termasuk bagian bawah bodi. Aerodinamika yang lebih baik sangat penting, karena menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi konsumsi energi. Peningkatan aerodinamis ini mampu memberikan kontribusi yang menentukan pada jarak tempuh eActros 600 sejauh 500 kilometer.

AMG GLC43 Dan 63 Coupe Kini Mengusung Mesin 4 Piston

AMG GLC 43 dan 63 S E Performance merupakan SUV 5-penumpang dari Mercedes-Benz yang cukup diminati.

Ingin versi coupe yang lebih ramping dan sporty? Akan segera tersedia versi terbaru…tentu dengan mesin baru.

Apakah ada perbedaan antara AMG GLC 43 dan 63 S E Performance versi biasa dengan versi Coupe? Ternyata tidak, versi Coupe hanya beda di bentuk bodi saja dengan atap belakang yang lebih landai.

Konstruksi sasis dan setting suspensi pun tak ada perbedaan. Kemasan dan layout interior pun sama.

Lantas, apa yang jadi daya pikat dari generasi terbaru ini?

Mesin 4-Piston Tak Kalah Greget

Para pecinta SUV Mercedes-Benz khususnya AMG GLC 43 dan 63 harus bisa menerima kenyataan bahwa mesin 6 dan 8 silinder tak lagi tersedia. Sebagai gantinya adalah mesin empat piston yang diimbuhi modul hybrid.

Apakah performanya segreget yang disuguhkan mesin V6 dan V8? Tentu saja, karena mesin tetap diracik sesuai karakter AMG.

AMG GLC 43 dan 63 S E Performance termasuk versi Coupe kini mengusung mesin baru 4-silinder turbo 2.0-liter berkode M139l. Antara varian 43 dan 63 hanya beda output performanya.

Meskipun jumlah pistonnya hanya empat, namun performa tak kalah dari mesin V6 dan V8 AMG. Hanya saja, raungan suara menggelegar khas AMG kini sirna. Sayang sekali…

Mesin yang diimbuhi modul hybrid ini merupakan upaya Mercedes-Benz dan AMG beradaptasi terhadap regulasi emisi gas buang di Eropa. Tak sekadar rendah emisi, konsumsi BBM pun dikatakan lebih irit. Seperti apa perbedaan antara varian 43 dan 63?

AMG GLC 43 Coupe

Pada model AMG GLC 43 Coupe, mesin 2.0-liter turbo dipadukan dengan sistem mild-hybrid 48V.

Tenaganya yang 416 hp ternyata melampaui mesin V6 AMG model sebelumnya yang ‘hanya’ 385 hp.

Saat melaju dengan kecepatan rendah, motor elektrik starter generator akan memasok suplemen daya sebesar 13 hp.

Torsi puncak mesin bermodul hybrid ringan ini mencapai 500 Nm pada 5.000 rpm. Untuk penyaluran daya ke roda memadukan penggerak AWD 4Matic dengan transmisi automatic 9-speed.

Meskipun performanya lumayan besar, namun kecepatan maksimum dibatasi secara elektronik di 250 km/jam. Mobil ini pun hanya butuh 4,8 detik untuk mencapai kecepatan 100 km/jam.

Catatan waktu akselerasi ternyata tak berbeda dari AMG GLC 43 model tahun 2023 yang masih bermesin V6 3.0-liter biturbo.

GLC 63 S E Performance Coupe

Masih kurang puas Ada pilihan adalah GLC 63 S E Performance. Mesin M139l 2.0L turbo diramu hingga memuntahkan output tenaga 469 hp. Masih ditambah lagi dengan suplemen 201 hp dari motor elektrik hybrid PSM. Total output tenaganya pun menjadi 671 hp!

Torsi maksimumnya yang 554 Nm hanya beda tipis dari AMG GLC 43. Performa yang sangat greget bukan?

Sistem penggerak AWD variabel AMG Performance 4MATIC+ akan menjamin penyaluran daya dan torsi ke seluruh roda dengan sempurna.

Akselerasi 0-100 km/jam? Hanya butuh waktu 3,5 detik. Kecepatan maksimum juga dibatasi, namun agak lebih longgar yakni di 275 km/jam.

Jadi, terbukti bahwa mesin empat piston racikan AMG gregetnya setara dengan mesin V6 atau V8.

Soal harga maupun kapan bakal tersedia di pasar Eropa, AS maupun global akan diumumkan beberapa waktu mendatang. Kita tunggu saja.

 

Menebak Keperkasaan Mercedes-AMG GT Concept E Performance

Belum genap satu bulan mobil sport AMG GT generasi kedua diluncurkan di California dalam event Monterey Car Week yang berlangsung pada Agustus lalu. Seperti apa jadinya jika AMG GT dibuat dalam versi plug-in hybrid? Inilah dia mobil konsep Mercedes-AMG GT Concept E Performance.

AMG GT Versi PHEV

Perhelatan event IAA Mobility 2023 di Munich, Jerman yang lebih populer dengan sebutan Munich Motor Show nampaknya dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Mercedes-Benz.

AMG GT generasi 2 yang baru saja diluncurkan bulan lalu dipamerkan bersama dengan konsep AMG GT Concept E Performance. Tak hanya satu, tapi dua mobil sekaligus yang tampil dengan warna hitam dan merah.

Dari tampilan luarnya sekilas tak ada bedanya dengan Mercedes-AMG GT (C192) bermesin 4.0-liter V8 biturbo. Namun saat melihat soket listrik yang tersembunyi di bumper belakangnya, baru terlihat perbedaannya.

Mobil konsep Mercedes-AMG GT Concept E Performance dibekali dengan teknologi plug-in hybrid (PHEV). Jadi, tak hanya mengusung mesin yang mengkonsumsi bensin, tapi juga motor elektrik hybrid.

Mobil konsep ini juga diimbuhi sejumlah komponen opsional dari AMG sebagai pemanis tampilan. Mulai dari sayap spoiler di bagian buritan hingga pelek alloy 21-inci berkelir hitam yang kontras dengan kaliper rem cakram karbon keramik berkelir emas.

Mesin V8 Biturbo Plus Motor Hybrid

Seperti halnya AMG GT generasi 2, di balik kap depannya terpasang mesin 4.0-liter V8 biturbo. Hanya saja pada poros roda belakang terdapat tambahan motor elektrik penggerak sistem hybrid. Sayang sekali, pihak pabrikan tak menjelaskan spek teknologi hybrid yang dibekalkan.

Kami hanya bisa memperkirakan berdasarkan sejumlah model PHEV Mercedes dengan spek yang kurang lebih setara.

Mobil konsep AMG GT versi PHEV ini kemungkinan dibekali spek seperti sedan mewah Mercedes-Benz S63 E Performance yang bertenaga 791 hp. Atau mungkin seperti coupe 4-pintu AMG GT63 S E Performance yang bertenaga 831 hp.

Lebih Perkasa Dari AMG GT Generasi 2

Nah, mobil konsep AMG GT Concept E Performance dipamerkan bersama dengan Mercedes-AMG GT (C192). Mobil sport AMG GT generasi kedua yang kini berkonfigurasi 2+2 ini dibekali mesin V8 dengan dua spek berbeda. Varian standar yakni AMG GT 55 output tenaganya hanya 469 hp. Sedangkan untuk varian AMG GT 63 punya output 577 hp.

Jika saja benar mobil konsep AMG GT versi PHEV ini dibekali spek seperti yang kami perkirakan, maka performanya jelas jauh lebih perkasa dari AMG GT generasi kedua. Bahkan melampaui performa AMG GT Black Series yang bertenaga 720 hp.

Dengan munculnya mobil konsep AMG GT versi PHEV, AMG nampaknya masih akan mempertahankan mesin V8 hingga beberapa tahun kedepan.Hanya saja, imbuhan teknologi hybrid menjadi solusi efektif bagi AMG untuk melipatgandakan output performa. Kapan AMG GT versi PHEV ini akan diproduksi, belum ada informasi dari pihak Affalterbach.

Sebagai catatan, AMG GT generasi kedua menggunakan platform yang sama dengan SL Roadster. Nah, jika AMG GT bakal muncul dalam versi PHEV yakni E Performance, maka kemungkinan SL Roadster juga bakal hadir dalam versi serupa. Apakah bakal masuk jalur produksi di penghujung tahun 2024? Kita tunggu kejutan berikutnya, semoga tak terlalu lama.

 

Mercedes-AMG SL43, Percaya Diri Meski Hanya Empat Silinder

Jika Mercedes-Benz memberi sentuhan pada SL roadster untuk mengusung emblem AMG, pasti tidak akan main-main. Uniknya, langkah Mercedes-Benz kali ini ialah menawarkan pengalaman berkendara sebuah roadster premium dengan harga yang (mungkin) terjangkau. Hasilnya ialah Mercedes-AMG SL43 yang hadir di gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023.

Ada hal yang mungkin mengundang pro dan kontra, tapi Mercedes-Benz menjamin bahwa keputusan tersebut tidak mengurangi kenikmatan mengendarai mobil roadster. Mercedes-AMG SL43 mengusung mesin empat silinder M139 2.0 liter yang bertenaga 381 hp dan punya torsi puncak 480 Nm.

Memang SL43 ini masih ‘tekor’ 100 hp dari SL55, setidaknya mampu berakselerasi 0-100 km/jam dalam tempo 4,8 detik saja. Top speed juga tergolong memukau, yakni 274 km/jam. Mercedes-AMG SL43 didaulat sebagai roadster ‘entry-level’ dari pabrikan asal kota Stuttgart ini dan satu-satunya SL yang berpenggerak roda belakang.  

Seperti layaknya produk Mercedes-AMG lainnya, SL43 juga mendapat sederet kelengkapan yang ada di SL55 maupun SL63. Mulai dari chassis racikan AMG, opsi suspensi adaptif Ride Control, termasuk sistem pengereman komposit. Tak ketinggalan transmisi otomatis 9-speed.

Mercedes-Benz telah lama tidak meluncurkan SL dengan mesin empat silinder, setelah kehadiran 190 SL di era 1950an. Bisa jadi dengan diperkenalkannya SL43 ini, semakin banyak calon konsumen Mercedes-Benz yang dapat memiliki sebuah roadster dengan harga kompetitif. Banderolnya ialah Rp 3,2 milyar (off-the-road).

Mercedes-EQS SUV, Dimensi Baru Mobil Listrik Premium

Kehadiran Mercedes-EQS menjadi momen penting bagi Mercedes-Benz dan mengguncang segmen kendaraan listrik global. Dengan mengambil ciri khas S-Class, Mercedes-Benz mengubah sebuah sedan premium menjadi mobil untuk masa depan. Masih mengiringi sosok EQS, Mercedes-Benz kini menghadirkan EQS SUV.

Langkah pabrikan asal Jerman tersebut memang tidak mengherankan, sebab sudah ada lini kendaraan listrik lain yang dipasarkan. Sebut saja, EQA, EQB, dan EQC. Jika produk Sport Utility Vehicle (SUV) lansiran Mercedes-Benz identik dengan aspek kemewahan, maka EQS SUV membawa brand tersebut menuju tingkat lebih tinggi.

Mercedes-EQS SUV menggunakan basis dari EQS dan meleburnya menjadi sosok SUV yang tampan. Namun, EQS SUV masih menyisakan sedikit aksen sporty, meskipun bagian depannya amat mirip dengan EQS versi sedan. Bagian belakangnya tentu dilengkapi dengan pintu kargo berdesain hatchback untuk memberikan akses menuju ruang bagasi berkapasitas 565 liter.

Mercedes-EQS SUV memiliki desain yang sederhana namun elegan. Bodi bongsornya memiliki panjang 5.125 mm, sehingga penumpang pun mendapatkan ruang kabin yang lega. Mercedes-Benz memang memberi opsi untuk jok baris ketiga, tapi pilihan tersebut tentu dapat disesuaikan dengan spesifikasi di masing-masing pasar.  

Di balik lantai EQS SUV, terdapat baterai berkapasitas 108.4 kWh untuk mendukung sepasang motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 265 kW (360 hp) dan torsi 800 Nm. Walaupun output tersebut tergolong besar, penggunanya tetap dapat mengendarai EQS SUV ini secara nyaman. Layaknya setiap produk Mercedes-Benz… Harganya ialah Rp. 3,59 milyar (off the road)

The New Mercedes-AMG A 35 dan A 45 S Resmi Diluncurkan di Indonesia

PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia secara resmi meluncurkan The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan dan Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback. Kedua model ini menjadi model ketujuh dan delapan yang diluncurkan Mercedes-Benz tahun ini di Indonesia. Khusus A 35 4MATIC Sedan akan dirakit lokal di pabrik Mercedes-Benz di Wanaherang.

The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan

The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan adalah model entry level pada lini Mercedes-AMG. Menawarkan tampilan yang ringkas dan elegan. Fitur-fitur seperti pelek AMG light-alloy 19-inci dengan desain dynamic spoke; rear apron AMG; dan panoramic sliding sunroof terlihat apik. Bagaimana menurut Anda?

Dalam kabinnya, dibekali kursi sports berlapis material ARTICO man-made leather/MICROCUT Fibre Black yang nyaman dan elegan. Kemudian lingkar setir dipenuhi tombol ala AMG Performance. Dengan paduan sabuk pengaman standar berwarna merah yang mencerminkan sporty luxury.

Untuk infotainment, The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan menggunakan sistem multimedia MBUX yang dapat diakses melalui Central Media Display. Untuk mendengarkan lagu dengan kualitas suara jernih, siap dihantarkan oleh Burmester® surround sound system.

Sedan ini ditenagai oleh mesin Mercedes-AMG M260 2.0-liter 4-silinder 8 transmisi bertenaga 306hp, torsi 400 Nm dan dapat melaju dari 0-100 km/jam dalam hitungan 4,8 detik.

Sistem keamanan, The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC dilengkapi dengan fitur-fitur seperti Active Brake Assist, Blind Spot Assist, Active Parking Assist dengan PARKTRONIC dan tyre pressure monitor. The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC tersedia dalam 4 pilihan warna seperti Cosmos Black, Iridium Silver, Digital White dan Mountain Grey.

Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback

The new Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback tampil dengan front dan rear apron khas AMG. Lengkap dengan pelek AMG 5 19-inci, garis-garis AMG serta tampilan elegan dan sporty.

Di kabin tersemat setir AMG Performance berbahan Nappa Leather dan microfiber MICROCUT. Kursi AMG Performance untuk pengemudi dan penumpang dan elemen trim AMG berwarna hitam dan silver.

Selain itu juga dilengkapi fitur-fitur infotainment terkini. Instrument cluster digital dengan sistem multimedia MBUX tidak dilupakan. Kualitas suara jernih juga dihasilkan oleh Burmester® surround sound system.

A 45 S 4MATIC+ Hatchback menggendong mesin Mercedes-AMG M139q 2.0-liter 4-silinder. Transmisinya  8-kecepatan. Mesin ini bertenaga 421hp dengan torsi 500 Nm dan dapat melaju dari 0-100 km/jam dalam hitungan hanya 3,9 detik.

The new Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ juga dilengkapi fitur keamanan Active Brake Assist; knee airbag; PARKTRONIC dan fitur lain khas mobil mewah. Hadir dalam 10 pilihan warna seperti  Cosmos Black, Iridium Silver, Digital White, Mountain Grey, MANUFAKTUR mountain grey MAGNO, MANUFAKTUR Patagonia red metallic, Night Black, Polar White, Rose Gold dan Spectral Blue.

Saat ini, The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan dan Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback resmi tersedia di dealer resmi Mercedes-Benz.

Untuk harga, Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan ditawarkan dengan harga Rp 1.180 juta. Sedangkan Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback dengan harga Rp 1.510 juta.

Mercedes-Benz CLK GTR

Mercedes-Benz CLK GTR, Terinspirasi Porsche 911 GT1, Menyontek McLaren F1

Kegigihan Karl Benz akhirnya melahirkan terobosan dalam bentuk kendaraan roda empat yang bisa berjalan dengan mesin pembakaran internal. Atau Internal Combustion Engine (ICE), bahasa anak sekarang menyebutnya. Segala cara ia tempuh untuk meyakinkan khalayak, kalau inovasinya itu akan membentuk masa depan baru. Dan benar saja. Lihat seperti apa Mercedes-Benz sekarang. 

Namun dalam bidang balapan, Mercedes-Benz agak sulit untuk dibilang yang paling sukses. Oke, lah mereka sukses di balapan F1 dengan delapan titel konstruktor dan tujuh gelar juara dunia pembalap (Lewis Hamilton). Namun perjalanan mereka di motorsport menarik untuk dilihat karena selain sukses, juga pedih.

Tim Mercedes-Benz CLK GTR musim 1997

Dari situ, kami terpancing menelisik salah satu produk yang berbasis mobil balap, Mercedes-Benz CLK GTR. Kenapa? Karena dengan CLK GTR, tiba-tiba pabrikan Stuttgart ini berdiri menghadang Ferrari, Lamborghini, McLaren di sirkuit.

Arahan untuk desainer dan engineer-nya hanya, “Terserah kalian!” Hasilnya, mobil ini begitu kencang hingga mengubah peta balapan GT dunia. Pertanyaanya, kenapa Mercedes-Benz perlu mobil ini?

Dominasi McLaren F1 Perlu Ditumbangkan

Saat balapan World Sportscar Championship bubar tahun 1993, pabrikan besar dunia tidak punya lahan untuk unjuk gigi. Tentunya selain di LeMans dan F1. Hal ini membuat beberapa pelaku balapan di Eropa khawatir. Mereka lantas sepakat membuat seri balapan baru, bernama BPR Global GT.

Dominasi McLaren F1 perlu ditumbangkan

Awalnya yang ikut hanya Porsche dan Venturi Racing. Namun kemudian beberapa pabrikan mulai tertarik. Datanglah Jaguar XJ220, Ferrari F40 GTE hingga Mclaren F1. Mobil terakhir itu memporak porandakan persaingan. Karya Gordon Murray tersebut begitu dominan dan menghancurkan harapan pabrikan lain untuk bisa menang.

Karena balapannya makin besar, FIA lalu turun tangan menjadi regulator. Mereka mensyaratkan homologasi, dengan tujuan pabrikan bisa lebih berinovasi dan balapan makin seru. Salah satu aturannya, mobil yang turun harus punya 25 versi jalan raya. Cuma 25? Tentunya ini jadi bahan tertawaan pabrikan besar, sekaligus menarik mereka untuk ikutan.

Tapi tetap terasa hambar. Karena McLaren masih saja dominan. Akhir musim 1995, mereka juaranya. Salah satu pabrikan yang meradang dengan dominasi McLaren F1 adalah Porsche. Loh, bukan Mercedes? Tunggu dulu…

Porsche 911 GT1 yang menginspirasi CLK GTR

Porsche 911 GT1

Masa senggang antar musim dimanfaatkan Porsche untuk membuat sesuatu yang baru. Waktu mereka sempit. Hanya beberapa bulan sebelum balapan GT 1996 dimulai. Engineer Porsche putar otak. Salah satu regulasi FIA menyebutkan soal 25 mobil jalan raya tadi. Tidak mungkin bikin mobil baru dalam waktu sesingkat itu.

Engineer lalu memanfaatkan Porsche 962, jagoan mereka di Le Mans dengan powertrain bertenaga 740 hp. Tapi 962 benar-benar mobil balap. Tidak ada versi jalan raya. Jalan keluarnya, moncong 911 generasi 993 yang saat itu baru hadir, dipasang. Buntutnya tetap 962. Lahirlah Porsche 911 GT1 untuk balapan dan versi jalan raya. Dominasi McLaren F1 pun runtuh di musim balap BPR GT 1996.

Mercedes-Benz Mulai Terusik

Mercedes-Benz yang diam saja, akhirnya terinspirasi oleh 911 GT1 ini. Mereka melihat potensi mobil balap Porsche itu masih bisa digali. Empat bulan sebelum musim balap 1997 dimulai, petinggi di Stuttgart memerintahkan jajarannya untuk membuat mobil yang lebih baik dari Porsche tadi. Engineer dan desainer Mercedes-Benz mulai bekerja.

MclAren F1 GTR chassis no 11R

McLaren F1 GTR chassis no.11R

Mereka punya waktu 128 hari untuk membuat mobil balap. Karena segalanya mepet, kreativitas pun diuji, jalan pintas ditempuh. Mereka beli satu unit McLaren F1 GTR. Nomor chassisnya 11R. Yes, mereka akan mencontek resep sukses McLaren F1.

11R dipreteli lalu dipasang body dan mesin Mercedes-Benz. Meski statusnya prototype, tapi uji coba yang dilakukan menjadikan mobil ini lebih kencang dari aslinya. Lalu purwarupa itu kecelakaan, beberapa bagian body hancur. Untung strukturnya aman. Body asli McLaren dipasang kembali lalu mobilnya dilelang. Supaya tidak mengundang kecurigaan.

Prototype CLK GTR

Di balik body, ada monokok McLaren F1

Hasil dari uji coba tersebut membukakan mata dan ide para engineer, selebar-lebarnya. Tim AMG yang ikut membantu lalu mencontek desain body 911 GT1. Pasang lampu depan dan belakang serta grill CLK, lalu kirim desainnya ke Lola Composite untuk dibuatkan platform.

Sebagai penggerak, Mercedes-Benz dan AMG memasang mesin M120 5,0 liter, yang juga dipakai oleh S-Class pada masa itu. Kemudian dipasangkan peningkatan berupa material titanium dan kompresinya dinaikan. Hasilnya adalah mesin V12 600 hp dengan suara yang enak didengar.

Seperti pada McLaren F1, Mercedes menjadikan mesin sebagai satu kesatuan chassis yang terpasang di belakang kabin. Transmisinya 6-speed manual.

Awal Yang Menyedihkan

CLK GTR awalnya tidak bergitu bersinar. Tapi sukses.

Mercedes-Benz CLK GTR untuk balap GT

Mercedes, AMG dan Lola sukses membuat mobil balap tepat pada waktunya. April 1997, mereka siap meramaikan balapan dengan dua Mercedes-Benz CLK GTR. Sayang, setelah itu semuanya berantakan. Masalah rem lalu mendera. Satu mobil terpaksa berhenti. Finish terbaik mereka hanya posisi 27. Diraih di Hockenheim Ring, Jerman.

Beberapa bulan kemudian saat balapan di Silverstone, Inggris, mereka mampu mengacungkan ancaman untuk McLaren. Lalu di balapan 4hr Nurburgring, mereka sukses finish 1-2 dengan pembalap Bernd Schneider dan Klaus Ludwig. Lalu kesuksesan itu berulang di 3hr Sebring dan Laguna Seca. Juara konstruktor dan pembalap pun mereka amankan. Keceriaan melanda Stuttgart, juara di musim pertama mereka turun. Tentunya sesuatu sekali.

FIA Tagih Janji

Ingat aturan 25 mobil jalan raya tadi? Mercedes sepertinya lupa untuk menyiapkan. Hingga mereka menang, baru ada satu mobil prototype. Jadinya, mereka potong jalan lagi. Body tidak diubah terlalu banyak. Beberapa peranti aerodinamika dihaluskan supaya ramah dengan kondisi lalu lintas. Lalu mesinnya ‘diperhalus’ sedikit. Noken as direndahkan derajatnya supaya tidak agresif, tapi kapasitas mesin dinaikan jadi 6,9 liter. Jadi torsinya bisa tetap mengisi.

Mercedes-Benz CLK GTR versi jalan raya.

Versi jalan raya CLK GTR Hanya 28 unit di dunia.

Interior tentu diubah supaya penggunannya betah. Mobil balap pastinya tidak ada AC, fitur hiburan apalagi karpet. CLK GTR jalan raya punya segala kelengkapan layaknya sebuah mobil yang manusiawi. Ada airbag, hiburan, karpet Alcantara, catalytic converter. Tapi AC tetap sebagai fitur opsional.

Selebihnya, semua sama seperti versi balap. Mulai dari monokok carbon fiber, transmisi sequential (tapi ditambahi paddle shifter) hingga karakter berkendara yang ‘racing banget’ dan suara mesin yang sama.

Mercedes-Benz CLK GTR tidak terlalu beda dengan versi balap.

Secara teknis, tidak terlalu beda dengan versi balapan

Hans Werner Aufrecht, ditugaskan untuk menyelesaikan Mercedes-Benz CLK GTR Strabenversion. Atau Street Version alias versi jalan raya. Ia bahkan sempat memutuskan bikin versi roadster, yang jumlahnya amat sangat terbatas. Siapa Hans Aufrecht? Huruf A di merek AMG adalah namanya.

Produksinya berjalan lambat karena segalanya ‘hand made’. Akhirnya, hanya ada 28 Mercedes-Benz CLK GTR lahir. Dua prototype, 20 versi atap tertutup, dan enam roadster. Harganya? US $1,5 juta. Inilah mobil jalan raya yang paling mahal. Rekor yang ia pegang selama 20 tahun hingga Ferrari FXX hadir.

Turun Le Mans 

Anda pasti ingat, 1955 jadi tahun kelam untuk dunia otomotif, terutama Mercedes-Benz. Di Circuit De La Sarthe, Le Mans, mobil mereka kecelakaan dan menewaskan bukan hanya pembalapnya, tapi juga 80 orang penonton. Mercedes pun menarik diri dan berniat tidak akan pernah balapan Le Mans lagi. Tapi CLK GTR mengubah itu semua. 

Sukses di balapan GT, AMG merasa perlu untuk menaklukan balap ketahanan ini. Masalahnya, sirkuit De La Sarthe adalah sirkuit kecepatan tinggi, dengan lintasan lurus yang sangat panjang. AMG sadar juga, mobil ini tidak akan bisa menaklukan arena kalau tidak diubah. Namun sekali lagi, waktu kurang bersahabat. 

Mercedes-Benz CLK LM gagal di balapan pertama.

CLK LM, gagal karena power steering

Sedikit modifikasi dilakukan untuk balap Le Mans 1998. Aerodinamika dibenahi dan mesinnya diganti dari V12 ke V8, dari mobil balap Sauber C9. Nama mobil berubah jadi CLK LM. Tapi seperti pertama turun GT, mereka tidak berhasil. Masalah power steering jadi ganjalan. Namun ini sudah cukup untuk memberikan input. Tahun 1999 mereka turun lagi dengan mobil yang lebih optimal. Namanya CLR. 

Akhir Yang Menyedihkan

Karena tidak ada batasan homologasi, Mercedes dan AMG lebih bebas mendesain mobilnya. Di sini mereka menemukan sesuatu yang baru. Tepatnya saat pembalap Mark Webber mengendarai CLR nomer empat, menempel ketat Audi di sesi kualifikasi. 

CLR, kenangan buruk untuk mercedes-benz di le mans

CLR meninggalkan ingatan yang tidak menyenangkan

Di luar dugaan, turbulensi dari Audi membuat CLR terbang. Benar-benar terbang dan terbanting ke aspal. Webber dibawa ke rumah sakit, CLR ditarik ke pit untuk usaha perbaikan. Dua hari kemudian, mobil siap, Mark juga sudah dinyatakan fit. 

CLR nomer empat keluar dari pit untuk sesi pemanasan. Dan terbang lagi. Untung Webber tidak cedera. CLR ini pun dinyatakan tidak layak balap. Tapi pembalap Mercedes lain juga menyatakan moncong mobil jadi ringan saat di kecepatan tinggi. 

Mark Webber dua kali tinggal landas di Le Mans

Benar saja, CLR no.5 mengalami hal serupa. Terbang setinggi 50 kaki dan mendarat di hutan sebelah sirkuit. Pembalapnya, Peter Drumbreck pingsan tapi selamat tanpa cedera. Bayang-bayang Le Mans dulu menghantui lagi. Mercedes-Benz langsung menarik diri dari balapan. 

Karir balapan CLK pun selesai. Sebuah akhir yang menyedihkan untuk program balap ambisius yang cukup sukses. Biarpun sangat singkat. 

Dari berbagai sumber

Mercedes-Benz CLE Gusur C-Class dan E-Class Coupe

Sejumlah pabrikan otomotif saat ini tengah berupaya melakukan efisiensi produksi dan penyederhanaan jajaran model. Hal ini terutama untuk lini model bermesin motor bakar sebagai imbas dari diversifikasi manufaktur otomotif yang mulai bergeser ke mobil listrik. Harus ada yang ‘dikorbankan’, dengan dalih atas nama efisiensi. Demikian pula dengan Mercedes-Benz. CLE Coupe model tahun 2024 yang diluncurkan pekan ini adalah salah satu contohnya. Coupe 2-pintu ini bakal menggantikan dua model coupe sekaligus dari E-Class dan C-Class. 

Kawin Silang E-Class dan C-Class

Dari segi ukuran, CLE Coupe memiliki dimensi yang berada di antara coupe E-Class dan C-Class. Jarak sumbu rodanya yang 2.865 mm mengacu pada platform model E-Class.

Mungkin dapat dikatakan CLE Coupe terbaru ini merupakan kawin silang antara dua model coupe yang digantikannya.

Pasalnya, tampilan CLE Coupe banyak mengadopsi elemen desain dari C-Class. Mulai dari moncong yang mengerucut, grille yang tipis dengan frame sewarna body hingga desain headlamp yang ramping.

Yang menjadi ciri pembeda CLE dari versi E-Class maupun C-Class yakni kaca pintu model frameless. Lekukan fender depan dan belakang pun terlihat lebih sexy.

Fitur Infotainment Lebih Gaul

Pada interior, CLE Coupe dibekali layar instrumen 12.3-inci di balik setirmya. Sedangkan pada bagian tengah dashboard terpampang layar sentuh 11.9-inci yang berdiri sedikit mengambang di atas konsol tengah.

Layout panel layar digital ini mirip seperti S-Class model tahun 2020 dan Mercedes-AMG SL.

Untuk sistem infotaintment terpadu MBUX yang dibekalkan telah menggunakan koneksi jaringan berteknologi 5G. Software dan hardwarenya pun kompatibel dengan aplikasi video teleconference seperti Webex maupun Zoom. Anda bahkan dapat berTikTok ria. Penumpang pun  dapat bermain video game online via layar head-unitnya. Fitur yang sangat gaul dan kekinian bukan…

Opsi Mesin Lengkap Dan Berteknologi Mild-hybrid

Untuk opsi mesin yang ditawarkan pada CLE Coupe amat beragam seperti halnya sedan E-Class. Bahkan seluruh varian mesin bensin maupun diesel dilengkapi perangkat mild-hybrid. Penambah suplemen gizi instant yang dibekalkan pun berdaya lebih besar yakni 23 hp. Generasi mild-hybrid terdahulu hanya 20 hp.

Varian CLE baik diesel maupun bensin hampir seluruhnya dibekali mesin 4-silinder turbo berkapasitas 2.0 liter. Hanya varian teratas yang dibekali mesin 6-silinder. Perbedaan setiap tingkat varian model hanya pada output performa tenaga dan torsinya.

Untuk spek dasar kawasan Eropa, varian diesel CLE 220d output tenaganya 197 hp. Sedangkan varian bermesin bensin CLE 200 output tenaganya 201 hp. Akselerasi 0-100 km/jam CLE 200 hanya sekedip mata lebih gesit dari CLE 220d, yakni 7,5 detik.

Kedua varian dasar ini menggunakan sistem penggerak roda belakang (RWD). Sementara untuk seluruh varian di atasnya dilengkapi sistem penggerak all-wheel drive (AWD). Ya, semua menyandang label 4Matic.

Naik satu level dari varian dasar yakni CLE 300 4Matic. Varian ini tak sekadar versi AWD dari CLE 200 yang diimbuhi label 4Matic. Output tenaga mesin 2.0-liter turbonya lebib besar yakni 255 hp. Torsi maksimumnya pun 400 Nm. Lebih perkasa dari CLE 200 standar yang torsi maksimumnya hanya 320 Nm. Catatan waktu akselerasi 0-100 km/jam CLE 300 pun lebih cepat yakni 6,2 detik.

Ingin yang jauh lebih bertenaga? Pilihannya adalah varian teratas yakni CLE 450 4Matic. Mesin 6-silinder 3.0-liter yang dibopongnya menyuguhkan output tenaga 376 hp, dengan torsi maksimum 500 Nm. Hanya butuh waktu 4,4 detik untuk melesat dari posisi start hingga mencapai kecepatan 100 km/jam.

Opsi transmisi untuk seluruh varian mesin yakni automatic 9-speed 9G-Tronic. Versi tiga pedal? Tentu saja ada.

Varian AMG dan CLE Cabriolet?

Nah, yang bikin penasaran adalah varian CLE AMG dan CLE Cabriolet. Apakah kedua varian model ini juga bakal diproduksi? Tentu saja.

Di Amerika Serikat sendiri sayup-sayup telah beredar kabar bocoran untuk varian CLE Cabriolet dan juga AMG CLE 53. Keduanya diprediksi bakal mulai beredar tahun depan.

Untuk model AMG CLE 53 kabarnya bakal dibekali mesin 6-silinder turbo 3.0-liter berkode M256. Mesin yang sama dengan GLE 53 versi facelift terbaru. Output tenaganya kurang lebih sekitar 429 hp dengan torsi maksimum 560 Nm.

Lantas apakah juga bakal muncul varian paling perkasa yakni AMG CLE 63? Dengan beredarnya foto spy shoot prototype yang saat ini tengah diuji, ada kemungkinan besar varian AMG CLE 63 bakal muncul. Namun belum dapat dipastikan varian mesin apa yang akan dibekalkan. Apakah versi 6-silinder turbo atau 6-silinder dengan modul plug-in hybrid (PHEV).

Penasaran Berapa Harganya?

Mercedes-Benz bakal memasarkan CLE terbaru ini di kawasan Eropa paling cepat mulai November 2023 mendatang. Untuk kawasan Amerika Serikat dan Kanada mulai beredar sekitar awal tahun 2024. Nah, untuk penyuka drop-top bakal tersedia Mercedes-Benz CLE Cabriolet yang rencananya resmi dipasarkan di Eropa dan AS mulai tahun 2024 mendatang.

Penasaran berapa label harganya? Kami pun demikian. Harap bersabar hingga muncul pengumuman harga resmi dari markas Mercedes-Benz di Sindelfingen, Jerman. Dan tentunya para penyuka mobil Mercedes-Benz di Tanah Air bakal menantikan kehadiran CLE Coupe di Indonesia.

Mercedes-Benz CLE Cabriolet Bakal Segera Dipasarkan

Hanya selang satu hari setelah debut perdana all-new Mercedes-Benz CLE Coupe model 2024, kini giliran versi Cabriolet.

Model drop-top terbaru dari CLE ini secara perlahan bakal menggantikan model Cabriolet di jajaran C-Class dan E-Class. Seperti halnya dengan CLE Coupe, Mercedes-Benz tengah melakukan langkah penyederhanaan varian model. Dengan hadirnya new CLE Cabriolet ini, maka praktis model drop top lainnya yang ada pada jajaran mobil Mercedes-Benz saat ini hanya SL Roadster.

Lantas, apa yang ingin ditonjolkan dari CLE Cabriolet ini hingga diproyeksikan menjadi pengganti dua model Cabriolet sekaligus?

Rancang Bangun dan Desain Baru

CLE Coupe maupun versi Cabriolet menggunakan basis platform sasis yang sama. Tentu saja perbedaan terbesar pada area body.

Jika diukur panjang body dari depan hingga belakang, ukurannya sama dengan CLE Coupe terbaru yakni 4.850 mm. Lebar body pun sama.

Namun seperti pada umumnya model drop top, konstruksi para area seputar kabin dibuat lebih kokoh dibandingkan versi coupe. Pasalnya, pada saat posisi atap terlipat, maka windshield tak memiliki penopang.

Tak seperti pada versi sedan maupun coupe yang mengandalkan pilar kabin dan atap sebagai penyangga rangka windshield. Ditambah lagi dengan konstruksi mekanisme atap lipat yang bobotnya cukup berat.

Demikian pula dengan CLE Cabriolet, konstruksi pada area kabin dan buritan dibuat lebih kokoh. Titik penguatan terutama dilakukan pada rangka windshield. Dibandingkan versi Coupe, kaca depan CLE Cabriolet terlihat lebih landai.

Saat dicermati, pada bagian atas windshield terdapat bilah deflektor penahan angin yang dapat dilipat. Deflektor akan terbuka secara otomatis saat atap dalam posisi terlipat.

Tak hanya pada windshield saja. Pada kompartemen penyimpan atap di belakang head rest jok belakang pun terdapat tameng vertikal penahan angin. Deflektor yang bentuknya mirip tameng penangkis peluru pada mobil James Bond ini akan terangkat secara otomatis saat atap dalam posisi terlipat.

Kedua perangkat deflektor tersebut dirancang untuk menahan hembusan angin dari arah depan dan belakang. Jadi, penumpang maupun pengemudi akan tetap nyaman saat berkendara pada kecepatan tinggi dalam posisi atap terbuka.

Kubah penutup kompartemen penyimpan atap lipat pun dirancang dengan lekukan yang aerodinamis.

Dengan adanya deflektor penahan angin, maka sensasi terpaan angin pada rambut kini tak lagi terlalu terasa bila dibandingkan pada mobil sport cabriolet Mercedes model terdahulu.

Kabin Mewah Sarat Fitur Hightech

Karakter sebuah sport cabriolet pada interior new CLE Cabriolet begitu kental. Pada kabin dilengkapi empat jok individual dengan desain yang khas. Kurang lebih hampir mirip seperti pada Mercedes-Benz SL Roadster.

Desain maupun layout dashboard terlihat identik seperti pada CLE Coupe. Imbuhan aksen serat karbon dan aluminium pada interior pun mirip. Balutan kulit mewah pada interior CLE Cabriolet pun setara dengan SL Roadster.

Di balik setir terpasang layar instrumen digital berukuran 12.3-inci. Sedangkan di tengah dashboard terpampang layar sentuh 11.9-inci plus sistem infotaintment MBUX yang identik dengan CLE Coupe.

Opsi Mesin Variatif

Perihal opsi mesin yang tersedia pada CLE Cabriolet kurang lebih sama seperti versi coupe. Tentu saja sumbernya berasal dari E-Class.

Pilihan mesin diesel maupun bensin 4-silinder 2.0-liter serta mesin bensin 6-silinder 3.0-liter pada CLE Cabriolet seluruhnya hanya tersedia dengan transmisi automatic 9-speed.

Sama seperti pada CLE Coupe, tersedia opsi mild-hybrid. Untuk versi plug-in hybrid kemungkinan akan tersedia mulai tahun 2024. Jika kurang puas dengan penggerak RWD, tersedia opsi penggerak AWD 4Matic.

Untuk pecinta versi AMG, harap bersabar. Body dan tuning ala AMG untuk CLE varian Coupe maupun Cabriolet baru tersedia tahun depan.

Dealer baru DCVI di Palembang

Daimler Commercial Vehicles Indonesia Buka Dealer Baru, Dukung Potensi Sumatera Selatan

Salah satu truk yang selalu menarik perhatian kami adalah truk ‘mersi’, sejak jaman dulu. Kini, truk Mercedes-Benz diatur distribusi dan penjualannya oleh PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI). Mereka mengumumkan baru saja memperluas jaringan penjualannya ke Sumatera Selatan.

DCVI membuka dealer baru di kota Palembang, bekerja sama dengan PT Gowa Kencana Motor (GKM). Dealer ini tidak hanya melayani penjualan tapi juga perawatan dan perbaikan. Menurut rilis yang kami terima, peresmian diler ini merupakan bagian dari komitmen DCVI untuk memenuhi serta melayani kebutuhan kendaraan niaga di wilayah Sumatra Selatan dan sekitarnya dengan layanan dan fasilitas sesuai dengan standar terbaru dari Daimler Truck.

Peresmian dealer DCVI Sumatera Selatan.

Diharapkan, dengan adanya diler GKM yang berlokasi di Jl. Alamsyah Ratu Prawiranegara No.89, Bukit Lama, Kec. Ilir Bar. I, Kota Palembang ini bisa menjadi solusi untuk mendukung para pelaku usaha transportasi yang menggunakan Truk Mercedes-Benz.

Dengan menempati lahan seluas 3,200 meter persegi, area bengkelnya diklaim memiliki fasilitas workshop yang modern dan gudang spare part yang mampu menampung lebih dari 5,000 line item. Sementara itu, untuk mendukung penjualan, terdapat area dealing room. Tidak ketinggalan, ketersediaan ruang inap pengemudi untuk memberikan kenyamanan dalam mewujudlkan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Kenapa Palembang?

Ini karena Sumatera Selatan memiliki potensi perkembangan berkat cadangan batubara terbesar di Pulau Sumatra. Selain itu terdapatnya beberapa industri besar, pertanian dan perkebunan, serta dilalui oleh jalur tol Lintas Sumatra. “Dalam operasionalnya, semua potensi tersebut membutuhkan truk yang mumpuni dan layanan yang berkualitas,” kata Naeem Hassim selaku Presiden Direktur Daimler Commercial Vehicles Indonesia.

Oleh karena itu, ia yakin dengan hadirnya diler resmi Truk Mercedes-Benz di Palembang ini dapat berkontribusi dalam memanfaatkan potensi besar yang dimiliki wilayah Sumatera Selatan, khususnya di kota Palembang.

Christopher Janssen selaku Presiden Direktur GKM Group menambahkan, “Pembukaan diler GKM Palembang ini adalah bukti keseriusan kami untuk mendekatkan diri pada konsumen di Sumatera Selatan, dengan fasilitas 3S (Sales, Services, Sparepart) yang merupakan cabang kami yang ke-4  di Indonesia setelah kota Makassar, Purwakarta, dan Kendari. Melalui fasilitas diler ini, kami berharap bisa terus memberikan solusi kepada pelaku bisnis dengan pelayanan terbaik.”

Mercedes-Benz EQE Hajar MCB, Jangan Main-main Dengan Torsi EV

Kecelakaan tunggal dialami mobil listrik Mercedes-Benz EQE di Tol JORR dekat GT Ciputat 2, pada hari Rabu (21/6/2023), telah menuai perhatian yang banyak, baik dari pihak Mercedes-Benz maupun khalayak umum. Kendaraan listrik premium tersebut ambrol di sejumlah bagian, terutama di area bumper depan.

Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Sutikno mengatakan, pihaknya telah menerima keterangan pengemudi yang membawa Mercedes-Benz EQE tersebut. Menurut pengakuan sopir, kendaraan mengalami masalah di bagian kemudi dan terasa menarik ke kiri. Akhirnya kendaraan tersebut menabrak Mass Concrete Barrier (MCB) beton di sisi jalan dan tersangkut pada guard rail.

Diketahui, sebelumnya, kecelakaan mobil listrik Mercedes-Benz EQE sempat diumumkan TMC Polda Metro Jaya melalui media sosial resminya. Menurut keterangan mereka, kejadian naas itu terjadi pada sekitar pukul 06.15 WIB. Melalui foto, terlihat bumper mobil bagian kiri depan terlihat rusak dan salah satu rodanya pun nampak naik hingga pembatas jalan.

Berdasarkan penelusuran dari pihak Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI), kejadian di tol JORR tersebut, sepenuhnya adalah kecelakaan. Sebab MBDI tidak menemukan abnormalitas pada kendaraan dan tidak ada masalah di kendaraan. Hal ini juga diperkuat dengan hasil investigasi di vehicle onboard diagnosis terhadap komponen electrical power steering.

Mobil listrik Mercedes-Benz EQE sendiri tergolong kendaraan premium yang amat mutakhir. Mobil tersebut merupakan produk yang diimpor langsung dari Jerman, dan baru dijual di Indonesia pada penghujung tahun lalu. Mercedes-Benz EQE saat ini dibanderol Rp 2,215 miliar (off the road).

Sebagai sumber utama penggerak EQE 350+ Electric Art yang dipasarkan di Indonesia, dibekali dengan motor listrik berdaya maksimum 292 hp dengan torsi puncak 565 Nm. Pasokan daya listrik bersumber dari baterai berkapasitas 90 kWh yang membuat mobil ini mampu menempuh jarak lebih dari 660 km dengan satu kali pengisian baterai.

Vision One-Eleven, Arah Evolusi Mercedes-Benz di Masa Depan

Mobil konsep adalah wujud dan gambaran dari visi sebuah pabrikan otomotif baik dalam hal desain maupun rancang bangun teknologi. Demikian pula halnya dengan mobil konsep terbaru Mercedes-Benz yang satu ini: Vision One-Eleven Concept.

Cukup familiar dengan tampilannya? Tak perlu heran, karena Vision One-Eleven Concept merupakan reinkarnasi dan evolusi dari konsep Mercedes-Benz C111 yang cukup fenomenal pada periode tahun 1969-1979.

Mobil konsep rancangan Bruno Saco ini menjadi studi pengembangan teknologi sasis, suspensi, mesin dan aerodinamika yang terbagi menjadi 4 generasi.

Bahkan salah satu variannya yakni C111-III pernah dipamerkan dalam event pameran teknologi dan industri dari Jerman Barat “Indogerma” di Pekan Raya Jakarta, Silang Monas, Jakarta pada tahun 1979 silam.

Lantas, apa yang mendasari perancangan Vision One-Eleven Concept?

Tak hanya Reinkarnasi, Ini Evolusi

Gaya desain konsep C111 pada mobil ini memang sangat kental. Lampu depan dan belakang model bundar, ‘aksen garis hitam pada bonnet, dan tentu saja… pintu model gullwing.

Hanya saja, body One-Eleven jauh lebih ramping dan aerodinamis bila dari konsep C111. Gaya supercar balap jauh lebih dominan pada One-Eleven.

Lekukan panel body mobil ini jauh lebih sexy. Mulai dari sirip canard pada splitter bumper depan, side skirt berkontur, hingga sirip diffuser pada bagian belakang dirancang layaknya sebuah supercar. Gaya aerodinamika adalah kata kuncinya.

Kepakan pintu gullwing pada mobil ini pun membangkitkan nostalgia. Pintu yang khas dari Mercedes-Benz…mulai dari 300SL hingga SLS AMG.

Kokpit Bernuansa Lounge

Kemasan interior memadukan warna Oranye, Silver, dan Putih. Mirip seperti lounge techno-modern era ’60an. Ya, One-Eleven diklaim sebagai mobil sport pertama yang mengusung gaya interior bernuansa Lounge.

Meskipun desain kokpit cenderung minimalis, namun sangat hightech. Panel layar digital terpampang di sepanjang dashboard, plus layar digital panel instrument khusus di sisi kemudi. Bahkan tersedia sebuah headset khusus berteknologi augmented-reality yang akan mengubah interior menjadi penampil digital virtual. Semua pengoperasian fitur cukup dengan gerakan gestur jemari. Setting jok pengemudi mobil ini bahkan terintegrasi dengan pilihan mode berkendara.

Pada mode Lounge, jok akan menyatu dengan kontur panel interior kokpit, terutama konsol tengah. Sedangkan pada mode Race, posisi jok akan lebih tegak untuk menopang postur tubuh pengemudi.

Evolusi Teknologi Motor Elektrik

Perihal teknologi sistem penggerak, Mercedes-Benz tak menggunakan motor elektrik radial-flux seperti yang digunakan pada mobil listrik EQ.

One-Eleven dibekali teknologi motor elektrik axial-flux hasil rancangan YASA yang jauh lebih canggih. Perusahaan teknologi motor elektrik yang bermarkas di Oxford, Inggris ini telah diakusisi Mercedes sejak tahun 2021 lalu.

Selain ukurannya yang jauh lebih kecil, hanya sepertiga dari motor elektrik radial-flux milik EQ. Motor elektrik axial-flux yang digunakan ini pun bobotnya hanya sekitar 30% dari bobot motor elektrik jenis lain dengan output daya yang setara.

Sumber energi listriknya sendiri menggunakan baterai dengan sel silindris berpendingin cairan. Senyawa elektroda sel baterai yang digunakan pun diadopsi dari mobil balap F1 dan Formula-E. Sayangnya tak disebutkan secara detail perihal teknologi yang digunakan. Termasuk berapa besaran output daya motor elektrik dan baterainya.

Seperti halnya konsep C111, pihak pabrikan tak berencana untuk membawa One-Eleven ke tahap produksi. Namun teknologi yang digunakan menjadi acuan pengembangan untuk mobil Mercedes-Benz di masa mendatang.

Launching mercedes benz 2023

Mercedes-Benz Gelar Star Drive 2023 dan Luncurkan Empat Mobil Baru Sekaligus

PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia resmi menyelenggarakan kembali acara tahunan Star Drive 2023 di Jakarta hari ini (15/06/2023). Star Drive adalah acara dimana calon konsumen bisa mencoba dan merasakan apa itu Mercedes-Benz.

Tidak hanya itu, lebih penting lagi adalah mereka sekalian memperkenalkan empat mobil baru, New EQA, New EQB, New GLC dan A-Class baru.

Ya, ada dua mobil listrik di situ. Mercedes-Benz EQB bahkan menjadi EV pertama yang bisa menampung tujuh penumpang di Indonesia. Sementara itu, EQA menjadi mobil listrik paling murah dari jajaran pabrikan Jerman tersebut.

Mercedes benz Star Drive 2023.

Adapun daftar harga Mercedes-Benz baru adalah:

  • The new EQA: Rp 1.540.000.000 
  • The new EQB: Rp 1.655.000.000 
  • The new GLC: Harga resmi akan segera diumumkan
  • The new A-Class: Rp 825,000,000 

EQ SUV

Secara teknis, EQB dibekali baterai lithium 66,5 kWh. Sumber energinya dapat diisi dari 10 persen ke 80 persen dalam waktu 32 menit menggunakan DC fast-charging 100 kW. Berdasarkan metode pengujian WLTP, SUV ini bisa menempuh jarak hingga 448 km dengan sekali isi penuh. Tidak disebutkan berapa besaran tenaganya, tapi menurut spesifikasi Mercedes-Benz global, bisa menghasilkan 140 kW. Setara 190 hp.

Interiornya berkualitas Mercedes-Benz. Mobil ringkas ini diberikan tambahan dua kursi di belakang, dan mampu menampun tujuh orang. Meski bagian paling belakang jangan terlalu berharap banyak.

Sementara EQA, memiliki jarak tempuh 486 km menurut metode uji yang sama. Baterainya sama seperti EQB. Demikian juga dengan waktu pengisian DC yang 32 menit. New EQA juga diklaim sebagai kendaraan Mercedes-EQ pertama dengan pengembangan aerodinamis secara digital yang menghasilkan nilai cd 0,28.

Tidak kalah menarik, kedua mobil ini juga punya garansi selama delapan tahun atau 160.000 km. 

Mobil ICE

Selain EV, pada acara Star Drive juga diperkenalkan dua mobil bermesin konvensional. Yang pertama adalah New Mercedes-Benz GLC. SUV ini sekarang jadi andalan Mercedes-Benz di Indonesia yang paling laris.

Kali ini, GLC yang ditampilkan di hadapan kami dibekali imbuhan AMG Line. Terdiri dari apron depan AMG dengan intake udara sporty, elemen trim berlapis krom dan panoramic sliding sunroof. Di balik moncongnya terpasang mesin bertenaga 258 hp dengan torsi 400 Nm, lengkap dengan sistem mild hybrid.

Di kabin, diberikan layar sentuh diagonal berukuran 11,9 inci di bagian tengah, untuk hiburan. Display ini juga berfungsi sebagai sarana untuk menampilkan gambar kamera 360. Tentunya sudah mengandalkan MBUX terbaru. Untuk mengeluarkan suara, GLC hadir dengan sistem audio bikinan Burmeister 3D. Jok sudah dibalut bahan kulit Nappa. TIdak ketinggalan, ada 64 warna ambient light.

Terakhir, mobil yang sebetulnya bukan favorit kami, tapi harus diakui ini sedan yang laris. Inilah New Mercedes-Benz A-Class. entry level dari Mercedes-Benz dan generasi terbarunya hadir dengan pembaruan seperti panoramic sunroof, desain baru pada headlamp dan lampu belakang. A-Class 2023 juga dibekali dengan Adaptive Highbeam Assist yang tidak mengganggu pengendara lain.

“Dengan peluncuran keempat model kendaraan terbaru ini, kami selangkah lebih dekat dalam memenuhi komitmen untuk meluncurkan 19 model kendaraan baru di tahun 2023. Dan menjadi merek kendaraan mewah dengan lini kendaraan full electric paling lengkap di Indonesia, kata Choi Duk Jun, President Director PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia.

“Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pelanggan setia Mercedes-Benz yang terus memberikan dukungan agar kami bisa terus mengadakan kegiatan-kegiatan seperti STAR DRIVE 2023,” tutupnya. 

Mercedes-Benz 500 GE: G-Class Pertama Bermesin V8

Persis 30 tahun lalu, Mercedes-Benz melakukan satu langkah penting dan bersejarah dalam perjalanan produksi G-Class, yakni memasang mesin V8 di balik kap depannya. Menilik sejarah panjangnya, G-Class diciptakan di tahun 1979 sebagai kendaraan kokoh dan serbaguna yang mampu melahap sebagai medan jalan. Seiring perjalanan waktu, G-Class mulai merambah aspek kelengkapan fitur, kenyaman berkendara, hingga performa yang mantap. Hasilnya ialah, Mercedes-Benz 500 GE.

Berbasis G-Class dengan kode chassis W463 yang diperkenalkan pada tahun 1989, Mercedes-Benz berencana membuat 500 GE dalam jumlah di bawah 500 unit saja. Namun akhirnya yang berhasil direalisasikan hanya ada 446 unit. Kehadiran 500 GE cukup menggemparkan konsumen kendaraan off-road premium saat itu dan langsung menjadi trendsetter bagi banyak produsen kendaraan lainnya.

Sempat jadi model teratas

Produk ini diiniasi pertama kali oleh Mercedes-Benz Off-road Vehicle Product Unit. Sedangkan sejumlah bodi dan chassis dari mobil tes pertama, dikirim dari kota Graz, Austria, menuju kota Affalterbach, Jerman, untuk dirakit di fasilitas milik AMG. Selanjutnya, Mercedes-Benz 500 GE yang berpredikat sebagai model teratas di G-Class saat itu, diperkenalkan kepada publik dalam ajang Geneva Motor Show yang berlangsung selama 4 hingga 14 Maret 1993.

Mercedes-Benz 500 GE menggunakan mesin V8 tipe M117, yang juga dipasang pada Mercedes-Benz S-Class dan SL-Class. Mesin yang berkapasitas 5.0 liter tersebut mampu menghasilkan output sebesar 240 hp dan torsi maksimal 375 Nm. Akselerasi 0-100 km/jam dapat diselesaikan dalam waktu 11,4 detik dan top speed mencapai 180 km/jam.

Hanya muat mesin V8 M117

Performa mesin yang melonjak tentu harus diiringi dengan upgrade sistem pengereman. Oleh karenanya, Mercedes-Benz pun memasang rem cakram berventilasi untuk bagian depan dan fitur ABS. Lebih lanjut, bannya menggunakan produk buatan Bridgestone berukuran 265/70 R16 H. Alasannya kala itu, inilah satu-satunya ban off-road yang berspesifikasi hingga kecepatan 210 km/jam.

Interior Mercedes-Benz 500 GE telah didesain ulang agar tidak terlihat ‘tua’. Perpaduan warna hitam dan abu-abu tersebar di dalam kabin. Untuk aksen kayu pada trim konsol tengah, tuas rem tangan, tuas transmisi dan transfer case, serta sejumlah elemen pada door trim, Mercedes-Benz menggunakan material walnut veneer. Tentu saja fitur cruise control, sliding roof, lingkar setir dengan balutan material kulit, dan jok dengan heater menjadi kelengakapan standar.

Tentu Anda bertanya-tanya dalam hati, mengapa hanya 446 unit saja yang diproduksi. Jawabannya ternyata sepele, yaitu sebanyak itu saja mesin V8 M117 5.0 liter yang masih tersedia. Sebab Mercedes-Benz baru saja menghadirkan mesin V8 M119 dan sudah mengisi sejumlah produk lain. Selain itu, dimensi jantung mekanis V8 M119 terlampau besar di ruang mesin milik G-Class…

Mercedes-EQ Melenggang di Jakarta E-Prix 2023

Ajang balap Jakarta E-Prix sukses berjalan dan ditutup pada 4 Juni 2023 lalu di Sirkuit Ancol. Yang menarik adalah ada kejutan dari PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia yang menampilkan VIP Circuit Experience di balap bergengsi ini. Meski tim Formula E Mercedes-EQ absen balapan di musim ini, namun Mercedes-Benz tetap mendukung ajang Jakarta E-Prix dengan menghadirkan lini kendaraan full-electric Mercedes-EQ. 

Yup! Semua mata penonton dikejutkan oleh penampakan Mercedes-EQS, EQE, EQA, dan EQB. Menariknya lagi keempat model Mercedes-Benz terbaru ini pun dapat dikendarai secara langsung di sirkuit Jakarta E-Prix oleh para tamu VIP yang berada di Royal Suite.

Dukung kegiatan elektrifikasi

“Elektrifikasi telah menjadi salah satu strategi Mercedes-Benz secara global dan kami mendukung kegiatan-kegiatan yang meningkatkan kesadaran masyarakat akan elektrifikasi seperti Jakarta E-Prix,” ujar Choi Duk Jun, Presiden Direktur PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia.

Sedikit informasi, Mercedes EQB adalah SUV kompak listrik yang dibangun dari basis Mercedes-Benz GLB-Class. EQB tetap mempertahankan banyak elemen desain dan fitur yang sama dengan versi bensinnya, namun dengan beberapa sentuhan desain yang khas untuk menonjolkan gaya baru versi EV nya.

Menawarkan pengalaman berkendara Mercedes-EQ

Sementara model EQA didasarkan pada platform kendaraan MFA2 Mercedes-Benz yang digunakan pada jajaran model kompak lainnya, seperti A-Class dan GLA. Namun, EQA memiliki sistem penggerak listrik yang berbeda yaitu penggerak roda depan atau penggerak empat roda (4MATIC). Disayangkan, saat ini model EQA dan EQB baru akan siap meluncur di Indonesia.

Kariyanto Hardjosoemarto, Deputy Director Marketing Communication and Public Relations PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia mengatakan, “Selama berlangsungnya ajang balap Jakarta E-Prix, kami menawarkan pengalaman kepada para tamu VIP untuk mencoba lini kendaraan Mercedes-EQ yang semakin lengkap dengan hadirnya Mercedes-EQA dan EQB yang sebentar lagi akan meluncur di Indonesia. Kami berharap kegiatan VIP Circuit Experience dapat memberikan gambaran yang lebih jelas seputar lini kendaraan full-electric kami serta meningkatkan antusiasme masyarakat akan elektrifikasi.