Toyota Corolla

Toyota Produksi 300 Juta Unit, Corolla Jadi Yang Paling Dominan

Toyota Motor Corporation mengumumkan pencapaian baru kemarin (06/11/2023). Mereka menyatakan telah memproduksi 300 juta unit mobil sejak mobil pertama mereka, Toyota Model G1 menggelinding keluar pabrik pada tahun 1935. Ini merupakan angka gabungan produksi di pabrik domestik Jepang dan juga global.

Disebutkan dalam rilis yang kami terima, produksi Toyota di Jepang sebanyak 180,52 juta unit. Sedangkan pabrik yang tersebar di beberapa negara menyumbangkan 119,6 juta unit. Angka tersebut dihitung selama 88 tahun, hingga September 2023 lalu. Model yang paling banyak diproduksi? Jawabannya adalah Toyota Corolla. Sedan ini secara akumulatif dibuat sebanyak 53,399 juta di seluruh dunia.

Corolla WRC

“Saya sampaikan rasa terima kasih kepada konsumen ynag telah memilih Toyota di seluruh dunia,” ujar Koji Sato, President Toyota. “Juga kepada mereka yang telah membuat (merakit) mobil Toyota dengan setulus hati, serta kepada para supplier dan dealer yang telah menghantarkan produk Toyota. Juga kepada para stakeholder.”

Koji menambahkan, “Saya yakin, angka 300 juta ini hanya bisa dicapai dengan usaha dari para kolega di semua bagian perusahaan. Mulai dari perencanaan komponen dan produk, produksi, sales hingga service. Bersama juga dengan mereka yang membantu mendukung setiap langkah (kami).” Diakui Sato, tantangan yang telah mereka lewati benar-benar tidak mudah. Gempa bumi besar, Covid-19 dan kelangkaan micro chip adalah sebagian dari contoh pengganjal produksi Toyota. “Setiap kali kami terancam tidak bisa memproduksi, semua bekerjasama untuk memulihkan atau menyesuaikan produksi,” kata mantan bos Lexus ini.

Toyota Camry JDM

Sementara itu, Akio Toyoda yang sekarang menjabat sebagai Chairman tidak menutupi rasa bangganya. “Kiichiro Toyoda pernah mengatakan, membuat mobil adalah sebuah kerjasama. Saya rasa, angka 300 juta ini adalah bukti kerja keras tim setiap hari di Toyota, supplier, dealer dan mereka yang ada sebelum kami.” Akio juga tidak melepaskan penghargaannya kepada para pendiri Toyota yang sudah jatuh bangun membuat nama dan citra Toyota seperti sekarang.

Toyota LC70

Toyota Land Cruiser 70 Terbaru Versi PBB, Keren Biarpun Standar

Kalau Anda mengamati perkembangan konflik dunia, yang melibatkan PBB atau Palang Merah Internasional, kemungkinan Anda akan ‘notice’ jip Toyota Land Cruiser 70 berwarna putih, dengan logo UN atau Red Cross di pintunya. Itu adalah mobil khusus yang dipesan oleh organisasi dunia. 

Land Cruiser 70 tersebut dibuat oleh Toyota Gibraltar Stockholdings (TGS). Dan kini, mereka mengumumkan kehadiran versi terbarunya. Tapi karena TLC 70 tidak pernah berubah bentuk sejak awal kelahirannya tahun 1984, maka yang baru ini juga tidak kelihatan baru. Oke, lah, ada sedikit perubahan, tapi dari sisi manapun dilihat, perubahannya sangat minimalis.

Toyota Land Cruiser PBB

Parasnya mengikuti Land Cruiser terbaru yang baru saja diperkenalkan secara global. Lampu bulat mengapit grill, sedangkan lampu sein diletakan di sisi luar moncongnya. Body kotak tidak berubah. Bahkan garis desainnya juga sama saja. Belakangnya juga begitu.

Khusus untuk TLC 70 yang dipesan oleh badan dunia tadi, diberi kode GDJ76. Menggantikan HZJ76, yang sekarang juga sebetulnya masih tersedia di gudang TGS. GDJ76 memiliki spesifikasi paling bawah di keluarga TLC 70. Lampu depannya masih halogen tanpa automatic high beam, lupakan jok kulit karpet dan segala kemewahan yang bisa Anda pikirkan.

TLC 70 versi UN

Dibuat Modular

Tapi SUV ini bisa menampung 10 penumpang, punya alternator kelistrikan yang lebih besar dibanding standar karena harus mengakomodir beberapa peralatan yang diminta oleh PBB atau Palang Merah. Contohnya, radio komunikasi atau cool box untuk membawa vaksin, organ tubuh untuk transplantasi dan sebagainya. Selebihnya, ban off road, pelek kaleng dan snorkle untuk mendukung pergerakan di medan berat. Atau kalau mau, bisa dipesan dalam berbagai bentuk.  Mulai dari pickup, cargo ataupun ambulans. 

Di balik kap mesin, terpasang mesin turbodiesel yang sama seperti Toyota Fortuner 2.8. Yaitu 1GD-FTV. Transmisi manual 6-speed jadi andalan untuk menggerakan roda. Bicara penggerak ban, tentunya dibekali sistem 4WD. Untuk GDJ76 bahkan sudah dibekali A-TRAC (Active Traction Control). Dan itulah satu-satunya fitur canggih yang ada di mobil. Differential lock saja masih manual.

Lalu, kenapa mobil untuk organisasi dunia harus standaran begitu? Jawabannya adalah perawatan dan daya tahan. Mobil-mobil ini akan berhadapan dengan medan berat di berbagai penjuru dunia, setiap hari. Kebanyakan fitur canggih akan membuat mobil tidak bisa digunakan. Selain Land Cruiser 70, TGS juga memasarkan Land Cruiser 300, Hilux double cabin, hingga Corolla Altis. 

TGRI Rebut Juara di Kejurnas Sprint Rally 2023

Toyota Gazoo Racing Indonesia (TGRI) akhirnya sapu bersih gelar juara nasional Group M (AWD) Kejurnas Sprint Rally 2023 Seri ke-6 di Sport Center Indramayu, pada Sabtu dan Minggu (28-29/10).

Pasangan pembalap TGRI Ryan Nirwan dan navigator Adi Indiarto memaksimalkan performa GR Yaris AP4 hingga race terakhir dengan waktu tercepat pada 3 dari 4 Special Stage (SS). Mereka sukses mengalahkan pembalap lain dengan spesifikasi kendaraan yang lebih tinggi setara Rally2.

“Kami bangga atas kerja keras tim Toyota Gazoo Racing Indonesia (TGRI) mengingat rival-rival di Kelas M1 turun dengan spesifikasi race car lebih bertenaga. Pencapaian ini selain merupakan penyemangat, juga menjadi modal kuat TAM untuk menurunkan mobil dan teknologi dengan spesifikasi yang lebih baik untuk menjawab kompetisi yang tentunya lebih ketat di tahun depan,” jelas Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy.

Kejurnas Sprint Rally 2023 Seri ke-6 ini sekaligus menjadi agenda HUT Kabupaten Indramayu. Jalur dengan karakter track medium speed ini selalu siap menguras konsentrasi pembalap. Sebanyak 4 Special Stage (SS) di jalan aspal (tarmac) sepanjang 3,6 km merupakan lintasan balap baru yang belum pernah dilombakan sebelumnya. Alhasil, pembalap harus beradaptasi secepat dan seefektif mungkin di rentang waktu terbatas.

Performa GR Yaris AP4 Goyahkan Rival Lainnya

Duo Ryan dan Adi memperoleh support luar biasa dari engineer TGRI yang berhasil meningkatkan performance GR Yaris AP4 untuk tampil flat out untuk merebut juara pertama pada 3 seri terakhir. Prestasi ini menempatkan pereli TGRI di posisi kedua klasemen umum dengan 50 poin di mana pesaing di posisi pertama memiliki 55 poin, yang juga membuka peluang juara nasional.

Ryan dan Adi berkompetisi di kelas paling bergengsi M (sedan all-wheel-drive) kategori A menggunakan GR Yaris AP4 sesuai regulasi reli AP4 (Asia-Pacific 4WD). Mereka mencatat waktu tercepat kedua 03:28.6 di SS 1 dan menebusnya di SS 2 dengan catatan waktu tercepat pertama 03:22.6, Sabtu (28/10). Keesokannya, mereka kembali mencatatkan waktu tercepat pertama 03:21.8 di SS 3 dan 03:20.6 di SS 4, Minggu (29/10). Dengan catatan waktu total 13:33.6, pembalap TGRI berhasil meraih podium pertama dengan selisih waktu 02.7 detik.

”Kami bersama tim TGRI membuktikan bahwa semangat pushing the limit for better perlahan mampu membawa tim kembali meraih juara nasional Kejurnas Sprint Rally 2023. Semoga kemenangan tahun ini dapat meningkatkan semangat tim TGRI untuk langsung meraih poin maksimal sejak seri pertama tahun depan,” ujar pereli TGRI, Ryan Nirwan.

Toyota Celica Twincam Turbo, Sakti di Medan Ekstrem Afrika

Empat dekade silam, legenda Kejuaraan Reli Dunia (WRC) lahir seiring adanya medan ekstrem berupa lumpur dan debu hutan Afrika Barat di salah satu acara motorsport yang paling melelahkan, yakni Rallye Côte d’Ivoire. Tepat 40 tahun lalu, legenda WRC bersama Björn Waldegård dan Hans Thorszelius naik podium di kota Abidjan. Legenda tersebut ialah Toyota Celica Twincam Turbo.

Queen of Africa

Pada Rallye Côte d’Ivoire 1983 tersebut ialah awal mula rangkaian kesuksesan yang menjadikan mobil ikonik Grup B ini membawa Toyota sebagai mobil reli yang superior dan dijuluki sebagai Ratu Afrika (Queen of Africa).

Event Rallye Côte d’Ivoire 1983 merupakan kemenangan pertama Celica Twincam Turbo di ajang WRC, sekaligus yang keempat bagi Toyota. Namun Toyota tetap memenangkan lima reli berikutnya di Afrika, termasuk tiga kemenangan berturut-turut pada Safari Rally di Kenya.

Rute sulit sepanjang 4.500 km

Memenangkan reli selalu merupakan sebuah pencapaian, tapi memenangkan Rallye Côte d’Ivoire adalah prestasi yang amat membanggakan. Biasanya, event ini diikuti oleh dari 50 starter, bahkan bisa lebih. Namun, jangan sekali ada 10 starter yang mampu mencapai garis finis. Bahkan pada Rallye Côte d’Ivoire tahun 1972, lebih dari 40 mobil yang berangkat dari gari start dan tidak ada satupun yang berhasil mencapai finis.

Pada event tahun 1983 ini, ada 50 mobil yang masuk dalam daftar peserta. Di depan mata mereka membentang rute sulit sepanjang 4.500 km yang dimulai dan berakhir di Abidjan. Reli ini dimulai pada tanggal 25 Oktober dan berlangsung selama lima hari, membawa kru melintasi bagian tengah dan selatan negara tersebut, dengan tempat peristirahatan di pelabuhan.

Reli sambil bawa gergaji?

Tantangan paling menakutkan terjadi di Taman Nasional Tai seluas 3.300 km². Bahkan kru pendukung tim reli yang biasanya selalu siaga, tidak berani memasuki hutan belantara tersebut. Akhirnya, para peserta reli mengelilingi wilayah tersebut. Tak ketinggalan membawa gergaji untuk memotong pohon yang melintang atau menghalangi rute mereka.

Jalanan berdebu di Côte d’Ivoire (Pantai Gading) cukup menantang saat cuaca cerah, namun ketika hujan tropis datang, seperti yang sering terjadi, kedalaman lumpurnya bisa mencapai menjebak setiap mobil reli yang melintas. Jika terjadi banjir, sudah menjadi risiko yang dapat terjadi kapan saja. Tak sedikit cerita kru pendukung yang terdampar dan harus bermalam di dalam mobil mereka di kala terjadi banjir hebat.

Kokoh dan andal

Potensi risiko tersebut akhirnya membuat Toyota Team Europe mengerahkan kendaraan servis yang akan menunggu di sejumlah titik berisiko tinggi, siap untuk menarik mobil reli untuk dievakuasi dari lumpur. Tidak mengherankan jika Celica Twincam Turbo mendapatkan penghargaan tertinggi di dunia reli dengan tiga kemenangan dari keikutsertaan di Pantai Gading, pada tahun 1983, 1985 dan 1986, disusul juga dengan kemenangan di Safari Rally dari tahun 1984 hingga 1986.

Terbukti kokoh dan andal, Toyota Celica Twincam Turbo yang bermesin depan dan berpenggerak roda belakang, sangat ideal untuk jalanan Afrika. Protection Bar bagian depan, disertai dengan enam lampu depan tambahan untuk menembus kegelapan di perjalanan rute.

Masih berlanjut dengan Celica GT-Four

Björn Waldegård, maka Toyota Celica Twincam Turbo seperti berada di tangan yang tepat, Sebab, ia amat suka mengendarai mobil reli yang berpenggerak roda belakang. Teknologinya yang tergolong sederhana, sangat kontras dengan mobil Grup B yang berpenggerak empat roda, berbobot ringan, namun perawatannya amat tinggi.

Seri reli 1986 menjadi musim terakhir bagi Toyota, setelah berakhirnya era Grup B yang spektakuler namun amat berbahaya. Namun Toyota tidak tinggal diam, sebab mesin Twincam Turbo dikembangkan untuk digunakan oleh generasi mobil reli selanjutnya. Bahkan sempat memenangkan Kejuaraan Dunia. Cerita kesuksesan Toyota di ajang reli dunia terbukti masih berlanjut bersama Celica GT-Four…

Toyota Celica Bakal Terlahir Kembali?

Menghidupkan kembali label lama legendaris ke dalam format baru telah dilakukan Toyota selama beberapa tahun terakhir. Dimulai dari GT86 yang merupakan reinkarnasi era baru dari AE86. Kemudian disusul sports coupe Supra yang terlahir kembali sebagai GR Supra. Lantas model apa yang bakal muncul selanjutnya? Celica?

Celica Bakal Terlahir Kembali?

Sebuah sinyal kelahiran kembali model Celica muncul dari Akio Toyoda, Chairman of Toyota Motor Corporation. Penyuka balap dan mobil sport ini berkeinginan untuk membangkitkan kembali label Celica. Hanya saja, dengan posisinya yang tak lagi memegang kendali langsung di sektor produksi, ia tak dapat memutuskan hal tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Akio Toyoda dalam sebuah wawancara yang ditayangkan secara langsung di kanal YouTube Toyota Times menjelang event Rally Hokkaido pada September 2023 lalu.

Toyota Celica pertama kali muncul pada tahun 1970. Pada tahun 1978 Toyota meluncurkan label ‘Supra’ sebagai varian teratas dari Celica. Hanya saja, duet Celica (dan Celica Supra tentunya) berakhir pada tahun 1986. Selanjutnya Supra menjadi model tersendiri yang terpisah dari Celica.

Generasi ketujuh (T230) yang diproduksi mulai tahun 1999 hingga 2006 menjadi babak akhir dari Toyota Celica.

Kebangkitan kembali label Supra tentu saja membawa harapan bagi para pecinta mobil sport Toyota akan kemungkinan munculnya kembali Celica.

Meskipun demikian, tidak semua anggota dewan petinggi di TMC memandang perlu perihal kembalinya label Celica. Masing-masing memiliki pertimbangan yang berbeda.

“Saya berhasil membangkitkan kembali Crown. Sebagai pabrikan, perlu pembahasan untuk dapat menghasilkan mobil yang jauh lebih baik.” papar Toyoda.

Dari yang dikatakan oleh Akio Toyoda, terbersit bahwa ada kemungkinan untuk membawa kembali Celica ke jalur produksi. Hanya saja prosesnya agak ‘alot’.

Celica Bakal Menjadi Compact Sport Coupe?

Pada event Rally Hokkaido hadir pula Juha Kankkunen, mantan juara rally dunia yang turut mengharumkan nama Celica.

“Kankkunen tersohor dengan julukan Mr. Celica. Ia berhasil jadi juara dunia rally sebanyak empat kali bersama Celica. Menurut Anda, mengapa saya begitu mengandalkan Kankkunen. Jadi, silahkan terka!,” ungkap Toyoda.

Kehadiran jawara rally ‘Mr. Celica’ Kankkunen nampaknya jadi sinyal kuat akan kembalinya Celica seperti halnya Supra. Hanya saja, format barunya akan seperti apa?

Jika dilihat dari historisnya terutama generasi terakhir, rancang bangun Celica menggunakan platform MC yang juga digunakan Corolla.

Sedikit berandai-andai. Seperti halnya Celica generasi terakhir, apakah rancang bangun Celica ‘reborn’ bakal menggunakan basis platform yang sama dengan Corolla (E210) yakni TNGA-C?

GR Supra yang saat ini dipasarkan merupakan mobil sport coupe tulen bermesin 6-silinder 3.0-liter. Sekelas dengan sport coupe Nissan Z.

Sementara untuk mobil sport segmen compact seperti Mazda MX-5, Toyota tak memiliki modelnya.

Jika benar bakal diproduksi, apakah Celica bakal diposisikan sebagai mobil sport coupe (atau roadster) untuk mengisi segmen compact car?

Jika prediksi ini terwujud, mungkin yang paling pas diadopsi untuk Celica dari platform compact TNGA-C adalah GR Corolla.

Spek mesin 3-silinder 1.6-liter turbo (G16E-GTS) beroutput 300 hp dengan transmisi manual 6-speed. Sistem penggerak AWD GR-Four tentunya bakal memperkuat karakter mobil sport pada Celica.

Atau bahkan Celica bakal terlahir kembali dalam versi mobil rally seperti halnya Celica GT-Four besutan Juha Kankkunen? Sangat mungkin.

Platform rancang bangun sudah tersedia. Toyota dan Gazoo Racing tinggal merancang desain body dan interior untuk Celica. Hmmm… GR Celica?

Bagaimana menurut anda? Cukup masuk akal bukan? Toh, tak ada salahnya untuk berharap. Seperti halnya Akio Toyoda yang ingin agar Celica dapat bangkit kembali seperti Supra. Tentu saja tidak dalam waktu dekat.

Toyota Kayoibako, Konsep Minivan EV Kaum Urban Masa Depan

Sebagai penunjang aktifitas dan mobilitas di perkotaan yang padat, kaum urban tentunya butuh alat transportasi yang praktis dan serbaguna. Salah satu konsep terbaru yang bakal ditampilkan di Japan Mobility Show 2023 adalah Toyota Kayoibako Concept. Seperti apa visi yang ditampikan oleh Toyota melalui konsep minivan EV ini?

Praktis Dan Serbaguna

Kayoibako adalah istilah yang populer di Jepang untuk kotak penyimpanan serbaguna. Seperti di Indonesia, orang Jepang memanfaatkan kembali kotak kayu atau kardus bekas pakai sebagai wadah penyimpanan yang praktis dan rapi untuk beragam kebutuhan. Filosofi inilah yang kemudian menjadi dasar perancangan konsep minivan EV Kayoibako Concept.

Bentuk compact minivan dipilih karena dapat difungsikan untuk beragam kebutuhan, sebagai pengangkut barang maupun penumpang.

 

Demikian pula dengan mobil konsep Kayoibako ini, kabinnya dirancang dengan sistem modular. Interior dapat difungsikan untuk mengangkut barang, penumpang dengan kursi roda, mobil kemping hingga menjadi kedai mini. Untuk mengubah setting kabin pun mudah, praktis dan cepat. Sisi kepraktisan di sektor kabin pun ditunjang desain eksterior dan dimensi ukuran mobil ini.

Ukuran kabinnya yang memiliki panjang 3.127 mm, lebar 1.485 mm, dan tinggi 1.437 mm terbilang cukup lapang. Bodi mobil ini pun ukurannya terbilang kecil. Hanya beberapa centimeter lebih lebar dari Yaris, walau tingginya hampir seukuran Toyota Klugger dan Kijang Innova Zenix.

Akses masuk dan keluar kabin untuk penumpang maupun barang sangat praktis berkat pintu model geser. Pintu jenis ini memberi akses bukaan yang relatif lebar seperti pada model Alphard.

Setting suspensi yang menghasilkan ground clearance yang cukup rendah pun kian memudahkan akses untuk kursi roda maupun barang.

Di masa depan, konsep mobil modular seperti Kayoibako bakal menjadi trend. Pabrikan maupun konsumen dapat meramu beragam gaya tampilan mobil dengan mudah.

Mobil Listrik Urban

Kayoibako merupakan konsep kendaraan penunjang mobilitas perkotaan di masa depan. Sebuah alat transportasi yang simple, praktis dan serbaguna. Sebagai sebuah mobil listrik bertenaga baterai, Kayoibako mendukung visi transformasi era elektrifikasi Toyota di masa depan.

Sayangnya, belum diungkap detail perihal kapasitas daya dan jenis baterai yang diusung maupun output motor elektrik penggeraknya.

Interior Toyota Kayoibako yang unik

Namun jika dilihat dari dimensi ukurannya yang terbilang kecil, Kayoibako bukanlah tipe mobil listrik berbaterai besar. Daya baterai yang relatif kecil tentunya waktu isi ulang daya jauh lebih cepat daripada baterai besar. Namun kapasitas daya baterai dirancang agar cukup memenuhi kebutuhan pengendaraan harian dalam kota.

Pabrikan otomotif dunia saat ini tengah berlomba untuk menciptakan mobil listrik dengan kapasitas daya baterai yang besar dan daya jelajah maksimum hingga ratusan kilometer.

Namun tidak semua orang butuh baterai berdaya besar hingga lebih dari 250 kWh yang pada akhirnya membuat harga mobil listrik menjadi sangat mahal.

Meskipun demikian, saat ini Toyota tengah mengembangkan baterai berteknologi solid state. Baterai ini digadang mampu menghasilkan daya jelajah berkendara lebih dari 900 km untuk sekali pengisian daya.

Dalam proyek pengembangan baterai berteknologi mutakhir ini Toyota menggandeng Idemitsu, perusahaan petrokimia asal Jepang. Seperti apa detail rancang bangun baterai ini masih dirahasiakan oleh Toyota.

Baterai solid state tersebut menurut rencana akan mulai dipasarkan paling cepat tahun 2027 mendatang.

Toyota Kayoibako

Toyota akan meluncurkan mobil listrik yang bakal dibekali baterai jenis baru ini. Sebagai tahap awal, daya jelajah maksimumnya akan berada di kisaran 795 km untuk sekali pengisian daya.

Apakah mobil konsep minivan EV Kayoibako Concept ini adalah salah satu model yang dibekali baterai solid state? Kita tunggu info detailnya pada event JMS 2023 di Tokyo, Jepang pekan depan.

Toyota Hilux BEV Mau Jadi Basis Angkot

Pengembangan kendaraan bebas emisi gas buang dari sejumlah pabrikan otomotif seperti tidak pernah mengenal lelah. Toyota menjadi salah satu pabrikan yang getol mengembangkan kendaraan ramah lingkungan, namun tetap fungsional. Proyek yang baru saja selesai digarap ialah Toyota Hilux Battery Electric Vehicle (BEV) Concept.

Proyek ini dikembangkan oleh Toyota Australia, bersama para engineer lokal dan sejumlah mitra terpilih, untuk memberikan kesempatan dalam mengevaluasi prototipe Hilux bertenaga baterai ini. Tak sedikit pula pelanggan dan klien yang berpartisipasi untuk memberi masukan pada Toyota Hilux BEV.

Keputusan Toyota Motor Corporation (TMC) untuk mengirim konsep berharga ini menuju Australia, tentu tidak terlepas kolaborasi dengan Toyota Thailand dalam membuat Hilux BEV. ‘Alat uji berjalan’ ini juga berperan untuk menyongsong rencana Toyota dalam mengelektrifikasi kendaraan komersial.

Program ini berjalan dengan mulus dan unit ini dikirim kembali menuju Thailand, untuk kemudian menjadi basis dalam membuat sejumlah armada Toyota Hilux bertenaga listrik versi angkutan kota. Kendaraan ini tentu memiliki torsi yang optimal, bahkan lebih baik dari mesin diesel yang lazimnya menjadi andalan dari Hilux.

Teknologi elektrifikasi yang digunakan pun tergolong telah teruji lebih dari 20 tahun, mulai dari baterai, motor listrik, inverter, hingga unit power control. Sehingga performa dan keandalannya sudah tidak perlu diragukan lagi. Hilux ini menjadi pondasi kuat bagi Toyota dalam menjawab tantangan elektrifikasi kendaraan komersial di masa depan.

Program Hilux BEV Concept menjadi babak terkini dari hubungan Toyota Thailand dan Toyota Australia, melanjutkan pengembangan yang telah dilakukan pada Hilux GR Sport. Hilux sendiri telah menjadi produk Toyota dengan penjualan terbaik selama tujuh tahun terakhir di Australia.

TLC Kemahalan? Nantikan Toyota Land Hopper

Dugaan kuat berhembus bahwa nantinya akan hadir Toyota Land Cruiser ketiga, setelah diperkenalkannya Land Cruiser 300 dan 250. Awalnya banyak yang menjuluki mobil ini dengan nama Land Cruiser Mini, namun ternyata Toyota telah ‘mengamankan’ nama Land Hopper. Jadi kami menduga kalau nama tersebut bakal disematkan pada Sport Utility Vehicle (SUV) baru nanti.

Saat sesi presentasi Toyota Land Cruiser 250 pada bulan Agustus 2023 silam, sempat terlihat video presentasi yang menunjukkan arah karakter Toyota Land Cruiser di masa depan. Ketika Simon Humphries, General Manager of Design Toyota, terlihat siluet sebuah Compact SUV di layar. Bentuknya mirip sekali dengan mobil konsep Compact Cruiser EV.

Bodi dengan garis tegas

Probabilitas lain mengenai SUV ini, dimensi bodinya bisa jadi serupa dengan Toyota Corolla Cross. Namun dengan sosoknya sebagai SUV bergaris tegas pada bodinya, maka tentu akan ada penyesuaian, terutama pada lebar bodi dan ketinggiannya. Semoga saja nanti tampilan fisiknya seperti Toyota Land Cruiser 250 yang macho itu.

Sebagi sumber tenaga, sepertinya Toyota tidak mengalami kesulitan untuk memilih unit yang akan mengisi ruang mesin. Ada mesin bensin 4 silinder 1.8 liter milik Corolla Cross, maupun mesin bensin 4 silinder 2.5 liter dengan sistem hybrid milik RAV4. Sebagai alternatif lain, ada mesin bensin 3 silinder 1.5 liter dengan sistem hybrid milik Sienta Hybrid.

Ubahan pada TNGA-F platform

Jika Toyota tetap ingin menggunakan konfirgurasi body-on-frame, maka struktur TNGA-F platform harus mendapat oprekan, setidaknya harus dipendekkan untuk mengakomodir bodi yang lebih ringkas.

Sepertinya SUV ringkas ini memang dikembangkan dari Toyota Compact Cruiser EV, yang kemungkinan besar tak lama lagi menguak sosok aslinya. Bisa jadi tampil di gelaran Japan Mobility Show 2023 di akhir bulan Oktober ini atau dalam acara Battery EV Strategy Briefing di bulan Desember 2023 nanti.

Soal harga, Toyota Land Hopper pasti akan jauh lebih ‘murah’ ketimbang Toyota Land Cruiser 250 maupun 300. Tapi itu di Jepang, bisa jadi ketika dibawa ke Tanah Air langsung meroket. Semoga saja tidak menjadi ‘gorengan’ super-crispy di masa depan…

Nyaris Tak Terdengar, Toyota Beri Penyegaran Pada Corolla Altis

Corolla telah menjadi salah satu produk kebanggaan Toyota sejak tahun 1966. Bisa jadi nama Corolla dikenal oleh sebagian besar konsumen dunia, selain Land Cruiser dan Hilux. Di Indonesia, segmen kendaraan medium sedan memang berada di balik bayang-bayang segmen kendaraan MPV maupun SUV. Namun, bukan berarti Corolla tidak bisa ‘survive’ di Tanah Air.

Itulah sebabnya, PT Toyota-Astra Motor (TAM) berkomitmen untuk terus mengawal Corolla di pasar medium sedan. Tahun ini, hadir Toyota Corolla Altis yang tampil lebih elegan dan memiliki penyempurnaan di beberapa aspek. Tersedia dalam dua pilihan New Corolla Altis, yaitu 1.8 V CVT dan 1.8 HEV CVT.

Muka Lebih Sporty

New Corolla Altis sendiri dibangun di atas platform TNGA, yang telah dipakai sejak Corolla generasi ke-12 di Indonesia pada tahun 2019 silam. Altis tampak lebih dinamis dengan perubahan pada grill bawah. Bilah horizontal berubah jadi motif jaring bergaya sporty.

Velg 17 inci sekarang berdesain baru. Untuk pilihan laburan cat bodi, terdapat tiga pilihan warna yang terdiri dari Celestite Gray Metallic, Platinum White Pearl Mica dan Attitude Black Mica.

Kabinnya kini diberikan head unit berukuran 9-inci. Berlaku untuk varian 1.8 V CVT dan 1.8 HEV CVT. Sistemnya sudah terintegrasi dengan enam speaker, AM/FM, Bluetooth dan Wifi, NFC (Khusus V), Voice Command, Wireless Apple CarPlay dan Android Auto.

Penambahan Fitur Untuk T Intouch

Multi Information Display (MID) berukuran 12.3 inci dilengkapi tiga opsi interface yaitu Casual, Smart dan Sporty. Tak ketinggalan ada tiga slot USB-C yang dapat dimanfaatkan saat berkendara.

Fitur T Intouch memastikan pengguna dapat terhubung dengan layanan berbasis digital lewat aplikasi mTOYOTA. Terdapat dua kategori layanan, yakni Safety & Convenience dan Peace of Mind. Toyota melakukan penambahan fitur baru T Intouch yaitu Time Fencing, Speed Alert, Idle Alert, Guest Driver Alert, Driving Report serta Safe Driving Reward.

Toyota New Corolla Altis ini sudah dapat dibeli di showroom Toyota, dengan harga mulai dari Rp 566,7 juta untuk varian 1.8 V CVT dan mulai dari Rp 620,1 juta untuk varian 1.8 HEV CVT. Harga tersebut berstatus on-the-road DKI Jakarta.

Toyota RAV4 US-Spec 2024, Ubahannya Minimalis

Amerika Serikat (AS) kini dilanda lonjakan inflasi. Perekonomian yang lesu darah membuat daya beli konsumen di sektor otomotif merosot drastis. Begitu juga dengan mengubah konten fitur atau tampilan mobil terlampau banyak, tentunya akan sangat berisiko. Hal ini pun berlaku pada compact SUV terlaris Toyota di AS yakni RAV4.

Meskipun mengalami update, namun Toyota tak banyak mengubah konten fitur maupun kemasan tampilan. Update apa yang dilakukan Toyota pada RAV4 yang akan segera dipasarkan di AS ini?

Inflasi Tinggi, Harga Jual Terkoreksi

Untuk tahun 2024, Toyota lebih cenderung bermain aman. Update hanya sebatas rombakan pada daftar warna pilihan dan paket konten fitur. Tentu saja agar harga jual tak naik terlampau banyak dan konsumen tak lari ke brand lain.

Sebagai varian termurah, RAV4 LE (FWD) bermesin bensin non-hybrid dibanderol mulai dari $28.475 atau sekitar Rp 442,3 jutaan (off-the road). Naik $900 atau sekitar Rp 14 jutaan dari model tahun 2023. Koreksi harga yang tak terlampau banyak.

Varian tertinggi Limited (e-AWD) bermesin hybrid label harganya kini mulai dari $39.780 atau sekitar Rp 618 jutaan (off-the road). Lebih mahal $1.250 atau sekitar Rp 19,4 jutaan dari model tahun 2023.

Demikian pula varian Woodland Edition berpenggerak e-AWD yang memasuki tahun kedua. Dibanding saat pertamakali muncul, harganya kini terkoreksi menjadi $34.695 atau sekitar Rp 539 jutaan. Naik $1.670 atau sekitar Rp 26 jutaan.

Meskipun harga jual RAV4 mengalami kenaikan, namun masih terasa pantas dan cukup terjangkau.

Update Konten Fitur Dan Tampilan

Walau baru dipasarkan dua tahun, namun RAV4 Woodland Edition telah berhasil memikat konsumen di AS.

Varian bergaya petualang ini pun mendapat perhatian lebih dari Toyota. Update fitur yang diberikan porsinya terbilang paling banyak.

Untuk pilihan warna eksterior kini tersedia kombinasi two-tone baru. Konsumen dapat memilih warna Army Green atau Ice Cap yang dipadukan dengan atap berkelir Midnight Black Metallic.

Jika ingin warna senada dengan atap, konsumen dapat memilih warna bodi Midnight Black sebagai kombinasi.

Paket opsional baru Weather Package pun ditawarkan untuk menyambut dimulainya musim dingin di AS.

Mulai dari setir berlapis kulit, jok depan berpenghangat hingga wiper dengan sensor hujan (air dan salju) plus fitur pemanas pada kaca depan.

Update Konten Interior

Pada area interior, varian Toyota RAV4 dibekali head unit layar sentuh ukuran tujuh, 10.5, atau 12.3-inci.

Software dapat diupdate secara OTA (over the air). Fitur teknologi mulai dari voice assistant, cloud navigation, plus fitur baru Integrated Streaming.

Sistem infotaintment RAV4 dapat terkoneksi dengan Apple Music atau Amazon Music. Fitur keselamatan berkendara pun turut diupdate.

Setup Suspensi Racikan TRD

Untuk menunjang kemampuan di trek off-road, RAV4 Woodland Edition dibekali suspensi racikan TRD. Redaman per keongnya disetting dengan spek off-road.

Agar tampil gagah dan macho, bodi RAV4 Woodland Edition ditopang pelek alloy 18-inci model 6-spoke berkelir perunggu. Pelek sport lansiran TRD ini dibalut ban Falken Wildpeak A/T agar kian mantap saat melibas trek off-road.

Pilih Mesin 2.5L Bensin Atau Hybrid?

Pada sektor performa tak ada perubahan. Varian termurah bermesin bensin non-hybrid dibekali mesin 4-silinder 2.5-liter Dynamic Force. Konsumsi BBM kombinasi (kota/tol) di kisaran 7.8 L/100 km. Kurang lebih sekitar 12.8 km/liter.

Untuk varian Woodland Edition pun tak mengalami perubahan. Tetap mengandalkan mesin bensin 4-silinder 2.5-liter Dynamic Force yang dipadukan dengan modul hybrid Toyota Hybrid System II. Output daya kombinasinya di kisaran 219 hp.

Untuk konsumsi BBM kombinasi (kota/tol) pun sedikit lebih efisien dibanding varian non-hybrid. Hanya butuh 6.3 liter bensin untuk menempuh jarak 100 km.

Toyota RAV4 versi update ini bakal dipasarkan di AS menjelang tutup tahun 2023. Tak perlu menungu lama…

Mobil Reli Legendaris, Sedikit Tapi Mencuri Perhatian di IMX 2023

Area pameran OLX Indonesia Modification & Lifestyle Expo (OLX IMX 2023) tentu disesaki beragam mobil modifikasi, dengan sederet gaya ubahan dan penampilannya. Namun, selama tiga hari penyelenggaraan OLX IMX 2023, ‘radar’ kami menangkap sosok tiga mobil reli yang legendaris.

Walaupun hanya tiga unit saja, namun terbukti menjadi magnet perhatian banyak pengunjung yang memadati Hall A dan Hall B Jakarta Convention Center (JCC). Yang pertama ialah Toyota Celica GT-Four, Subaru Impreza WRX STi Spec-C WR Limited, dan Nissan 240RS. Ayo kita dalami masing-masing unitnya.

Toyota Celica GT-Four

Celica GT-Four yang tampil di OLX IMX 2023 ialah yang berkode bodi ST185. Mobil ini diciptakan untuk berlaga di ajang kejuaraan reli dunia (World Rally Championship/WRC). Statusnya sebagai mobil reli tentu didukung regulasi yang mengharuskan Toyota membuat sejumlah mobil serupa untuk penggunaan jalan raya pula alias unit homologasi.

Celica GT-Four ST185 diproduksi pertama kali di tahun 1989 dan berakhir di tahun 1993. Mesinnya menggunakan unit 3S-GTE 4 silinder 2.0 liter DOHC yang didukung dengan twin-entry turbocharger CT26 dengan turbin bermaterial keramik dan intercooler model air-to-air. Output yang dihasilkan mencapai 222 hp dan torsi mencapai 304 Nm. Sistem penggerak roda pada Celica GT-Four ialah Full-Time 4 Wheel Drive.

Subaru Impreza WRX STi Spec-C WR Limited

Karena namanya begitu panjang, kami menduga kalau mobil ini bukan Subaru Impreza WRX yang biasa-biasa saja. Benar saja, mobil reli dengan kode bodi GDB ini masuk ke Indonesia sebagai Reece Car atau mobil survei lintasan reli. Reece sendiri merupakan singkatan dari reconnaissance.

Jadi Reece Car ialah mobil berspesifikasi reli, namun digunakan untuk menyusuri trek reli dan bukan untuk dipakai saat berlomba. Sehingga masih ada komponen yang serupa dengan unit Subaru Impreza WRX STi pada umumnya dan meskipun interiornya sudah ‘terondol’.

Pada unit ini, menggunakan sejumlah body part dari mobil reli Subaru dengan kode S11. Panel bodi yang digunakan pun terbuat dari material kevlar, dengan dimensi sesuai regulasi WRC. Mesinnya ialah EJ20 boxer 4 silinder 2.0 liter dengan turbocharger, sehingga mampu menghasilkan tenaga sebesar 276 hp.

Nissan 240RS

Bagi para penyuka dunia motorsport, khususnya reli, pasti kenal betul dengan Nissan 240 RS. Mobil dengan kode bodi BS110 ini berbasis Nissan Silvia yang dikembangkan bersama Bill Blydenstein Racing. Debut Nissan 240RS berlangsung di reli Monte-Carlo 1983, dengan Tino Salonen sebagai pengemudinya.

Prestasi Nissan bermesin FJ24 2.4 liter DOHC ini pada sejumlah event di Eropa, memang kurang gemilang. Tapi ketika ambil bagian di event reli ketahanan di Afrika, ternyata mobil ini tergolong ‘badak’. Sepanjang tahun 1983 hingga 1985, Nissan 240RS ikut dalam 20 event reli dunia, dan empat di antaranya membawa Nissan naik podium.

Toyota Dukung Tren Modifikasi di OLX IMX 2023

PT Toyota-Astra Motor (TAM) menyatakan dukungan dan kolaborasi gelaran modifikasi dan aftermarket OLX Indonesia Modification & Lifestyle Expo (OLX IMX 2023). Acara yang berlangsung pada 29 September-1 Oktober 2023 di Hall A-B, JCC, Senayan, Jakarta.

Di momen ini, TAM akan membawa inovasi dari para pegiat modifikasi Nasional untuk tampil langsung selama tiga hari di gelaran OLX IMX 2023. Sebagai Official Car Brand, gelaran puncak OLX IMX 2023 menampilkan berbagai pilihan kreasi para kreator modifikasi digital dalam kompetisi Toyota Rangga Concept Digimodz.

Kanvas Kreasi

Berkolaborasi dengan asosiasi modifikasi National Modificator & Aftermarket Association (NMAA), TAM menghadirkan Toyota Rangga Concept sebagai kanvas berkreasi. Diharapkan, bisa diwujudkan sesuai kegunaannya. Setiap peserta dapat bebas berkreasi dengan memperhatikan nilai estetika dan fungsional sebagai kendaraan penunjang utilitas usaha.

“Kolaborasi Toyota bersama IMX 2023 diharapkan membuka inspirasi kepada para kreator visual, modifikator, dan bengkel spesialis. Di tengah perkembangan tren sekarang ini, modifikasi dilihat bukan sekedar mengekspos sisi estetika, tetapi fungsi dan kegunaannya dalam memudahkan mobilitas masyarakat,” jelas Andre Mulyadi, selaku IMX Project Director dan Founder NMAA.

Jawab Kebutuhan Pelanggan

Mengangkat tema Business x Public Service x Lifestyle, kontes modifikasi digital ini terbuka untuk masyarakat luas. Berpartisipasi menuangkan ide desain mobil serbaguna berbasis Rangga Concept sesuai kebutuhan pelanggan.

“OLX IMX 2023 menjadi barometer modifikasi di Indonesia yang melibatkan banyak kreativitas generasi muda mencakup Milenial dan Gen Z. Utamanya dalam menjawab kebutuhan pelanggan sesuai bidang bisnis yang dijalani dengan visualisasi serbaguna,” imbuh Head of Interactive Communication PT Toyota-Astra Motor, Dimas Aska.

Tampilkan karya pemenang 15 besar

Dalam gelaran GIIAS 2023 lalu, PT Toyota Astra Motor sebelumnya telah memperkenalkan  Toyota Rangga Concept. Dalam bentuk Rangga Concept Mobile Café, Rangga Concept Ambulance, Rangga Concept EV Charger Mobile Service dan Rangga Concept Pace Car.

Gelaran OLX IMX 2023 mengumumkan visualisasi karya pemenang sebanyak 15 besar kompetisi Toyota Rangga Concept Digimodz Contest. Deretan karya rancangan para kreator modifikasi digital diwujudkan berkat dukungan para modifikator, bengkel spesialis, karoseri dan produk aftermarket di bawah naungan NMAA.

Rapor Gemilang TGRI di Tingkat Regional Asia

Toyota Gazoo Racing Indonesia (TGRI) kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat regional Asia. Setelah memberikan kesempatan kepada pembalap Haridarma Manoppo untuk menjalankan tantangan lebih tinggi dengan berlaga di Kelas GT4 Fanatec GT World Challenge Asia (GTWCA) 2023.

Mobil balap Toyota GR Supra GT4

Haridarma berlaga bersama pembalap Jepang, Nonaka Seita, sebagai tim balap Indonesia pertama yang berkompetisi di ajang GTWCA menggunakan mobil balap Toyota GR Supra GT4. Tim TGRI memastikan posisi Runner Up overall Klasemen Pembalap dan Klasemen Tim Kelas GT4 setelah menyelesaikan Fanatec GTWCA 2023 Seri ke-11 dan Seri ke-12 yang berlangsung di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia (21–24 September 2023).

Masih di akhir pekan yang sama, tiga kontingen Indonesia yang merupakan pemenang TGR GT Cup Indonesia (16 Juli 2023) lalu, berhasil menjuarai TGR GT Cup Asia di Kelas Pembalap dan Tim. Posisi pertama diraih oleh Andika Rama, yang tahun ini akan kembali mewakili Indonesia pada TGR GT Cup Global Final di Barcelona, Spanyol, November mendatang.

Tim Indonesia pertama yang ikut GTWCA

“Satu per satu upaya Toyota Gazoo Racing Indonesia (TGRI) mulai membuahkan hasil. Capaian back-to-back win di tingkat regional Asia menjadi sebuah pencapaian yang sangat baik di penghujung tahun ini. TGRI merupakan tim Indonesia pertama yang berlaga di ajang GT World Challenge Asia (GTWCA). Dengan menurunkan pembalap ke ajang balap regional yang lebih kompetitif, tak lain untuk mendapatkan pengalaman dan kesempatan mempelajari balapan baru yang lebih menantang,” kata Marketing Director PT Toyota-Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy.

Kelas GT4 Fanatec GT World Challenge Asia (GTWCA) 2023 menggunakan mobil balap buatan pabrikan yang tersedia untuk umum dan diadakan di 3 regional, yaitu Asia khususnya Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat. Selain beradaptasi pada kondisi race GT4, TGRI melakukan penyempurnaan berkelanjutan untuk meningkatkan daya saing Supra GT4, termasuk melatih sinergi antara pembalap dan teknisi agar semakin kompetitif di tahun depan.

“Kami bangga dengan hasil akhir dari kompetisi Fanatec GTWCA 2023 yang berhasil menempatkan TGRI sebagai runner-up klasemen umum pembalap dan tim tahun ini. Selanjutnya, kami tidak akan berpuas diri dan siap meningkatkan performance tim supaya siap berlaga penuh dan meraih posisi tertinggi tahun depan,” tambah Haridarma Manoppo.

Toyota Century SUV Tak Luput Dari Sasaran Modifikasi

Menampilkan mobil ultra mewah Toyota Century SUV dalam versi standar saja nampaknya dirasa belum cukup.

Pada acara debut perdana Century SUV yang berlangsung di Jepang dua hari lalu, Toyota Motor Corporation (TMC) juga menghadirkan dua versi modifikasinya.

Century SUV Custom Eksklusif

Saat melihat Century SUV wujudnya diubah menjadi versi cabrio, orang yang melihatnya tentu akan geleng kepala. Pasalnya, SUV ultra mewah ini baru saja diluncurkan namun sudah muncul versi modifikasinya. Versi cabrio ini hanya satu-satunya…untuk saat ini.

Century SUV empat-pintu versi convertible beratap lipat ini dibuat bukan tanpa tujuan. Toyota ingin menjadikan Century SUV sebagai mobil mewah yang dapat dimodifikasi dan dipersonalisasi secara eksklusif sesuai pesanan konsumen. Kurang lebih mirip seperti program ‘Bespoke’ dari Rolls-Royce dan karoseri Mulliner dari Bentley.

Program personalisasi ini nantinya akan memikat segmen konsumen yang lebih spesifik. Mulai dari para selebriti, kalangan taipan dan kaum jetset. Tak hanya di Jepang, tapi juga di sejumlah negara lainnya.

Toyota hanya akan memproduksi Century SUV sebanyak 30 unit saja setiap bulannya. Pasalnya, proses pembuatan mobil ini dilakukan secara handmade oleh para Takumi di pabrik Toyota yang berlokasi di Tahara, Jepang. Sama seperti Century versi sedan.

Program pesanan khusus ini belum resmi dibuka oleh Toyota, namun kemungkinan tak akan lama lagi.

Ingin tahu berapa biaya untuk menggarap Century SUV menjadi versi convertible seperti yang dipamerkan? Pssst…sedikit bocoran, setidaknya konsumen harus merogoh biaya extra sebesar ¥25.000.000. Kurang lebih sekitar Rp 2,6 miliar. Ya, seharga mobil Century SUV versi ‘standar’.

Century SUV Ala Gazoo Racing

Selain menghadirkan Century SUV versi standar, Gazoo Racing juga menghadirkan versi modifikasinya sendiri, GRMN.

Sesuai statusnya yang menyandang label GRMN, maka mobil ini levelnya akan berada di atas varian GR (sport tulen), GR Sport (model sport pemula), dan GR Parts (parts dan aksesoris opsional).

Seperti umumnya mobil Toyota racikan Gazoo Racing yang berlabel GRMN, maka modifikasi tak hanya bermain di ubahan kosmetik tampilan semata. Justru akan lebih ditekankan pada sektor performa.

Setting suspensi, sistem kemudi, sistem rem hingga konstruksi sasis pun bakal diracik ulang. Saat melihat tampilan Century SUV versi Gazoo Racing, memang sangat berbeda dari versi standarnya.

Grille bernuansa gelap dengan emblem “GR” telah mengubah wajah Century SUV jadi lebih garang. Ditambah lagi dengan balutan warna two-tone abu-abu plus aksen hitam dari panel body kit yang diimbuhkan.

Mulai dari sirip splitter di bumper depan, side skirt hingga sirip diffuser pada bumper belakang terbuat dari serat karbon. Ketinggian suspensi yang diturunkan membuat body jadi lebih ceper dan pelek alloy 22-inci tampil celup di dalam fender.

Di tangan Gazoo Racing, wujud Toyota Century SUV menjelma dari SUV limousine menjadi terlihat lebih funky dan sporty.

Untuk sektor performa, Toyota Gazoo Racing tak mengungkapkan secara detail perihal modifikasi yang dilakukan.

Dalam kondisi standar, Century SUV dibekali mesin 3.5-liter V6 plug-in hybrid bertenaga 406 hp. Penerus daya ke roda melalui transmisi e-CVT dan sistem penggerak E-Four Advanced AWD.

Nah, tentunya kita nantikan bakal seperti apa detail dari Toyota Century SUV versi GRMN hasil racikan Gazoo Racing.

Kenalan Dengan Toyota GR Supra Super Langka di Jagat Raya

Toyota GR Supra, mobil sport yang tak hanya digandrungi di jalan raya, namun juga di sirkuit balap. Untuk menyenangkan hati para pecintanya, Toyota Gazoo Racing pun kembali meluncurkan mobil sport edisi khusus bagi para konsumen terpilih.

Mobil ini dibuat khusus sebagai penanda penyerahan unit keseratus dari mobil balap GR Supra GT4. Sejak dirilis dan diproduksi di tahun 2019 untuk seri kejuaraan balap GT4 Eropa, pamor mobil balap GR Supra GT4 cukup gemilang.

GR Supra 100 Edition

Mobil edisi khusus ini merupakan kelanjutan dari edisi GR Supra 100th Edition Tribute yang dirilis beberapa bulan lalu. Bedanya, versi sebelumnya merupakan edisi perayaan unit produksi keseratus dari mobil balap GR Supra GT4.

Seperti halnya Toyota GR Supra GT4 EVO, spek mesin 6-silinder 3.0-liter turbo bertenaga 444 hp yang dibekalkan pada mobil edisi khusus ini pun sama. Demikian pula dengan transmisi, limited slip differential serta suspensinya.

Dikarenakan basisnya dari mobil balap dan tak dihomologasi khusus, maka hanya dapat dinikmati di garasi dan di sirkuit balap. Berbeda dari versi terdahulu yakni GR Supra GT4 100th Edition Tribute yang speknya road legal alias bebas dikendarai di jalan raya.

Plasma Orange Khas Gazoo Racing

Laburan warna Plasma Orange pada bodi sama seperti versi GR Supra GT4 100th Edition Tribute yang dirilis beberapa bulan lalu.

Dibandingkan dengan versi balap, tampilan eksterior mobil edisi khusus ini dibuat sedikit berbeda. Lubang intake pada kap mesin ukurannya lebih besar. Lips spoiler berukuran besar bagai sekop dipasang pada bumper depan untuk meningkatkan gaya tekan gravitasi.

Cover blok mesin pun dilabur dengan warna oranye terang benderang racikan khas dari Gazoo Racing.

Headlamp LED menggunakan versi mobil balap ketahanan. Spion spek balap terbuat dari serat karbon.

Untuk menghasilkan raungan suara mesin 6-silinder 3.0 liter turbo yang mengelegar, saluran pipa gas buang standar diganti menggunakan model free-flow alias tanpa muffler.

Pelek balap model turbin berkelir hitam yang dibalut ban Pirelli P-Zero nampak kontras dengan bodi berkelir oranye. Sayap spoiler berukuran besar di belakang pun berkelir hitam.

Kombinasi warna Hitam dan Oranye memang warna khas dari Gazoo Racing.

Interior Tampil Beda

Dengan statusnya sebagai mobil edisi khusus, kemasan interior pun digarap sedikit berbeda dari yang digunakan di seri balap GT4.

Nuansa warna Plasma Orange turut merambah area kokpit. Tuas selektor transmisi Power Stick pada konsol tengah pun dilabur dengan warna Plasma Orange.

Pada kokpit mobil ini dilengkapi sepasang jok sport model bucket plus seat harness lansiran OMP.

Sebagai penanda, pada jok diimbuhi bordir bertuliskan ‘100 Edition.’ Di panel dashboard pun terpampang sebuah logo khusus bertuliskan ‘1 of 3 – 100 Edition’. Bahkan mobil ini juga dilengkapi kain selubung khusus yang dibubuhi logo serupa.

Harganya Bikin Merinding

Anda tentu penasaran, berapa label harga mobil ini. Terlebih jumlahnya yang hanya ada 3 unit sedunia, pemilik mobil ini tentunya sangatlah istimewa.

Sebagai gambaran, untuk versi jalan raya yakni Toyota GR Supra model tahun 2024, harganya mulai dari $45.540 atau sekitar Rp 690 jutaan. Ini untuk varian standar yang bermesin 2.0-liter.

Varian teratas yang dibekali mesin 6-silinder 3.0-liter turbo, label harganya mulai dari $54.500. Kurang lebih sekitar Rp 830 jutaan. Harga kondisi off-the road, belum termasuk pajak.

Sedikit bocoran dari pihak pabrikan, harga satu unit GR Supra 100th Edition ini lebih dari €220.000. Wow, tembus Rp 3,6 miliar! Pemilik GR Supra standar bakal merinding mendadak saat tahu label harganya nyaris lima kali lipat harga mobil mereka.

Seperti versi edisi khusus GR Supra 100th Edition Tribute yang dipasarkan sebelumnya, hanya ada satu orang yang beruntung di masing-masing kawasan yakni Eropa, AS dan Asia. Siapakah yang kali ini beruntung bisa memilikinya?

Begini Jadinya Jika Toyota Hilux Bertenaga Hidrogen

D2H Advanced Technologies, sebuah perusahaan asal kota Buckingham, Inggris, sedang mengembangkan sebuah Toyota Hilux yang menggunakan sumber tenaga fuel-cell berbahan bakar hidrogen. Perusahaan yang bergerak di bidang aerodinamika dan solusi manajemen termal ini telah memiliki pengalaman panjang dalam aspek pengembangan produk otomotif dan salah satu fokusnya ialah kendaraan bebas emisi.

Proyek ini didukung oleh pemerintah Inggris, melalui Advanced Propulsion Centre (APC) dan dikomandoi oleh Toyota Motor Manufacturing (UK) Ltd (TMUK). Tujuan dari proyek ini ialah menemukan solusi terbaik dari manajemen pendinginan dan aliran udara.

Solusi terbaik manajemen pendinginan dan aliran udara

“Kami sangat bangga dalam mengawal proyek prototipe Toyota Hilux yang bertenaga fuel-cell hidrogen ini. Hal ini menyusul kesuksesan implementasi dari sistem fuel-cell, seperti yang ada pada Toyota Mirai, kemudian dipasang pada Toyota Hilux. Sehingga menjadikannya kendaraan beebas emisi,” kata Matthew Hicks, D2H’ Engineering Director.

Proyek ini didukung oleh pemerintah Inggris, melalui Advanced Propulsion Centre (APC) dan dikomandoi oleh Toyota Motor Manufacturing (UK) Ltd (TMUK). Tujuan dari proyek ini ialah menemukan solusi terbaik dari manajemen pendinginan dan aliran udara.

Hasil analisa CFD dengan format yang mudah dimengerti

D2H juga mengembangkan alat inovatif yang mampu memperlihatkan hasil analisa Computational Fluid Dynamics (CFD) dengan format yang mudah dimengerti. Computational Fluid Dynamics sendiri merupakan cabang ilmu dari mekanika fluida yang menggunakan analisis numerik dan data yang terstruktur untuk menganalisis dan memecahkan permasalahan yang melibatkan fluida

“Efisiensi menjadi salah satu kunci kesuksesan dari sebuah teknologi baru. Dengan pengalaman dalam mengembangkan beragam alat, maka kami akan memperkenalkan keunggulan dari konversi sumber tenaga berbahan bakar hidrogen kepada banyak pihak,” lanjut Matthew Hicks.  

D2H akan terus melanjutkan proyek ini hingga fase pengujian. D2H juga berkolaborasi dengan Ricardo untuk mengembangkan rencana pengujian yang mendalam dan memiliki beragam skenario medan yang ditempuh. Termasuk di skenario yang buruk sekalipun, seolah kondisi saat Toyota Hilux sedang digunakan di medan yang buruk.

“Tim yang terlibat dalam proyek ini benar-benar melakukan pekerjaan yang luar biasa, bahkan di waktu yang singkat. Dari menyiapkan area pembuatan prototipe hingga penyelesaian kendaraan untuk diuji. Dana dari pemerintah Inggris tak hanya membuat kami dapat mengembangkan prototipe dalam waktu singkat, namun juga memungkinkan tim untuk mendalami teknologi hidrogen modern,” sambut Richard Kenworthy, papar Managing Director.

Program Aftersales Baru Toyota

PT Toyota-Astra Motor (TAM) memberikan kemudahan dalam melakukan servis berkala melalui  program after sales T-CARE. Dalam paketnya, program ini dikatakan memberikan bebas biaya jasa dan suku cadang sebanyak tujuh kali servis.

Ditambah Extended Warranty 1 tahun / 20.000 km jika servis secara rutin enam bulan sekali yang berlaku untuk seluruh model Toyota kecuali Transmover, Dyna, Etios, Limo.

 

Untuk model entry level di program LCGC seperti All New Agya dan New Calya mendapatkan kemudahan servis berkala melalui program T-CARE Lite. Isinya bebas biaya jasa sebanyak tujuh kali servis, beserta Extended Warranty 1 tahun / 20.000 km jika servis secara rutin enam bulan sekali. Para pemilik LCGC dapat membeli paket T-CARE Lite+ yaitu paket hemat bebas biaya suku cadang dari servis ke-2 sampai ke-7 (3 tahun / 60.000 km).

“Dengan visi Total Mobility Solution, PT Toyota-Astra Motor (TAM) terus melakukan pengembangan fasilitas dan layanan supaya pelanggan dapat mengakses berbagai penunjang mobilitas dengan mudah, aman, dan nyaman. Salah satu yang dibutuhkan pelanggan adalah servis berkala untuk menjaga kondisi mobil tetap prima,” terang Marketing Director PT Toyota-Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy.

Melayani Servis Berkala

Toyota menghadirkan program T-CARE dalam bentuk bebas biaya jasa (free labor) dan biaya suku cadang (free parts) sampai dengan servis berkala ke-7 dan Toyota warranty (Extended Warranty) 1 tahun / 20.000 km.

Meski begitu, layanan ini tidak berlaku untuk All New Agya, New Calya, Dyna, Transmover, Etios, dan Limo. Program T-CARE hanya berlaku untuk model kendaraan tahun produksi 2022 dan untuk unit yang di-delivery  mulai 1 Juli 2022 lalu.

Benefit yang dapat dirasakan langsung oleh pelanggan melalui program T-CARE adalah bebas biaya servis berkala selama 3 tahun atau 60.000 km. Program T-CARE juga memberikan rasa tenang kepada pemilik kendaraan elektrifikasi (xEV) Toyota karena mendapatkan kemudahan yang sama.

Opsi Layanan Aftersales

Sementara untuk pemilik LCGC All New Agya dan New Calya mulai bulan Januari 2023, disediakan program T-CARE Lite yang merupakan program bebas biaya jasa (free labor) sampai dengan servis berkala ke-7 (maksimal 3 tahun / 60.000 km) serta perpanjangan Toyota warranty (Extended Warranty) 1 tahun / 20.000 km. Pemilik All New Agya GR Sport tetap mendapatkan full benefit dari program T-CARE.

Toyota Agya GR Sport 2023

Untuk mobil skema LCGC All New Agya dan New Calya mendapatkan kesempatan untuk menikmati full service dari program T-CARE dengan membeli paket T-CARE Lite+.

Biaya khusus yang dikenakan untuk pembelian program T-CARE Lite+ adalah Rp 2,6 juta untuk All New Agya M/T, All New Agya CVT, dan New Calya A/T. Sementara New Calya M/T cukup membayar biaya Rp 2,7 juta.

 

 

Toyota Rangga Concept Digimodz Contest Akomodir Kreativitas Masyarakat

Setelah tampil perdana di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023, PT Toyota-Astra Motor (TAM) bersama dengan NMAA (National Modificator and Aftermarket Association) mengadakan Toyota Rangga Concept Digimodz Contest untuk dikonversi sesuai utilitasnya, dengan style eksterior dan interior yang stylish sekaligus fungsional.

Toyota membuka kesempatan bagi masyarakat luas untuk mengeksplor lebih dalam berbagai ide konversi mobil serbaguna berbasis Rangga Concept, sehingga beragam inspirasi diperoleh yang nantinya dapat memenuhi kebutuhan berbagai aktivitas banyak orang.

Gunakan DNA Kijang Pick Up 1977

Mobil ini membawa DNA Kijang Pick Up yang dikenal sangat multi talenta sebagai kendaraan niaga serbaguna sejak pertama lahir di tahun 1977. Dalam perjalanan, Kijang Pick Up tidak pernah lepas dari dukungan para karoseri lokal untuk dijadikan berbagai bentuk kendaraan niaga. Kolaborasi antara Toyota dengan karoseri Tanah Air berhasil memasukkan nilai-nilai kearifan lokal yang sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia.

Guna memperluas cakupan kolaborasi, Toyota mengajak masyarakat untuk ikut merancang desain kendaraan niaga ini. Berkolaborasi dengan NMAA, PT Toyota-Astra Motor menggelar lomba desain digital Toyota Rangga Concept Digimodz Contest dan melakukan kick-off di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023.

Ada 3 tema yang dapat diterapkan

Lomba desain virtual dengan tema Business x Public Service x Lifestyle ini, mengajak publik untuk berpartisipasi memberikan berbagai ide konversi desain mobil serbaguna berbasis Rangga Concept, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan para pelanggan. Toyota turut memajang beberapa hasil konversi Rangga Concept di booth Toyota Commercial yang dapat dijadikan acuan. Model yang ditampilkan ialah Rangga Concept Mobile Café, Rangga Concept Ambulance, Rangga Concept EV Charger Mobile Service, dan Rangga Concept Pace Car.

Kreativitas desain dapat dipilih sesuai 3 tema, yaitu Business, Public Service, dan Lifestyle. Jumlah hasil karya masing-masing peserta tidak dibatasi dan dapat mengirimkan lebih dari 1 karya dengan berbagai macam tema. Pada tahap final, seluruh 3 besar pemenang akan dibuatkan model skala 1:1 dari desain miliknya.

Masyarakat yang tertarik dan ingin mengikuti Toyota Rangga Concept Digimodz Contest dapat mempelajari syarat dan ketentuan serta peraturan lomba di website www.ranggaconceptdigimodz.com. Selanjutnya dapat mengirimkan hasil karya dalam bentuk digital antara 11 Agustus hingga 23 September 2023. Tersedia hadiah total Rp 130 Juta untuk para pemenang.