Citroën Holiday Akomodir Gaya Hidup Van Life

Citroën menciptakan sebuah kendaraan unik untuk ditampilkan pada event Düsseldorf Caravan Show, 25 Agustus hingga 3 September 2023, di Jerman. Acara tahunan ini menjadi salah satu gelaran yang menampilkan kendaraan caravan maupun camper van. Melihat antusiasme yang tinggi dari pasar global, maka sebuah Citroën SpaceTourer dimodifikasi hingga menyerupai sosok Citroën Type H klasik dan diberi nama Citroën Holiday.

Dalam menuangkan konsep ‘neo-retro’ pada bodi SpaceTourer, Citroën menggandeng Caselani, sebuah Perusahaan karoseri asal Italia. Kepiawaian Caselani untuk mengubah bentuk mobil masa kini menjadi sosok Citroën Type H legendaris memang patut diacungi jempol. Citroën Holiday ini dijamin bakal terlihat atraktif dan langsung mudah mengundang perhatian siapa saja yang berada di sekitarnya.

Gandeng Bravia Mobil

Lagi-lagi, Citroën berkolaborasi dengan spesialis pembuat komponen camper van untuk merombak interior Holiday. Kali ini Bravia Mobil, perusahaan asal Slovenia, menjejalkan sederet perlengkapan yang diperlukan selama melakukan perjalanan seru bersama Citroën Holiday. Mulai dari atap pop-up yang mampu diisi kasur tidur, jok dua baris yang dapat berfungsi sebagai tempat tidur dan dapat dilepas, jok depan yang dapat diputar posisinya, kitchen set, meja lipat serta beberapa lemari, tak ketinggalan pemanas ruangan buatan Webasto.

Gaya hidup ‘Van Life’ memang merebak di beberapa tahun terakhir. Mayoritasnya bahkan para kaum muda, yang memiliki jiwa petualang tinggi dan senang dengan aktivitas luar ruangan. Oleh karenanya, mereka membutuhkan kendaraan yang tingginya tidak lebih dari 2 meter, tetap dapat digunakan sehari-hari, namun tetap bisa diajak berpetualang. Beberapa esensi utamanya adalah mudah dikendarai, mudah dirawat, nyaman, dan praktis.

Tetap ada ciri khas Citroën Type H klasik

Sebenarnya, SpaceTourer sudah memiliki keempat aspek tersebut. Namun Citroën ingin menyuguhkan sesuatu yang berbeda dan mengundang decak kagum. Sehingga diciptakanlah Citroën Holiday ini. Sejumlah ciri khas Citroën Type H klasik yang diaplikasikan pada Holiday di antaranya: sepasang pintu geser di setiap sisi bodi dan pintu kargo yang terpisah dengan jendela.

Dengan aransemen interior yang nantinya akan tersedia di seluruh dealer Citroën (khususnya di Eropa), Citroën Holiday ini terinspirasi dari ide akan kebebasan dalam beraktivitas, terutama aktivitas di luar ruangan bersama keluarga. Lagipula, Citroën SpaceTourer telah diterima dengan baik di sejumlah pasar otomotif.

Citroën Siap Dengar Kebutuhan Mobilitas Konsumen Indonesia

Seiring dengan peluncuran dua kendaraan baru Citroën di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023. Beberapa hal penting yang menjadi perhatian besar bagi Citroën ialah aspek produk yang mampu mengakomodir kebutuhan mobilitas konsumen, harga yang ditawarkan, dan layanan purnajual yang optimal.

Kami pun sempat berbincang dengan Mr. Daniel Gonzalez (Chief Operating Officer ASEAN & General Distributors Stellantis) dan Bapak Tan Kim Piauw (Advisory Board Indomobil Group), terkait dengan rencana serta ekspektasi brand asal Prancis tersebut di Indonesia.

Citroën secara gamblang menargetkan angka penjualan kendaraan secara global mencapai 1 juta unit pada tahun 2025. Termasuk di dalamnya adalah ‘kue’ pasar Indonesia menjadi bagian dari rencana besar Citroën tersebut dan diproyeksikan mampu berkontribusi sebesar 30 persen untuk di luar kawasan Eropa.

Sebagai perusahaan manufaktur otomotif multinasional yang memayungi 14 merek kendaraan, salah satunya ialah Citroën, Stellantis memahami bahwa diperlukan fleksibilitas dalam memasarkan produk di negara tertentu.

Sehingga ketika Stellantis menggandeng Indomobil Group untuk membawa Citroën di Indonesia, maka studi pun dilakukan sebelum akhirnya memasarkan C3 Aircross dan e-C3. Kunci penting yang sangat berpengaruh yaitu memahami kendaraan yang sesuai dengan kondisi jalanan Indonesia dan kebutuhan mobilitas masyarakatnya.

Harga yang rasional dan terjangkau oleh para calon konsumen juga tergolong penting. Dalam hal ini, bukan harga yang murah, sebab istilah ‘murah’ biasanya mencerminkan kualitas yang kurang meyakinkan. Lebih lanjut, layanan purnajual yang mampu membuat tenang para pengguna Citroën di Indonesia, melalui jaringan bengkel yang tersebar di berbagai wilayah Tanah Air.

Oleh karenanya, melalui penampilan Citroën di GIIAS 2023 dengan membawa C3 Aircross dan e-C3, konsumen Indonesia kini memiliki pilihan baru yang dapat disesuaikan dengan preferensi dan kebutuhannya masing-masing. Semoga dengan kembalinya Citroën ke Tanah Air, mendapat respons positif dari pasar dan mampu bersaing di tengah gempuran banyak merek ‘baru’ di Indonesia.

Citroën C3 Aircross, Pilihan Baru di Segmen Favorit

Sebagai upaya untuk mencapai angka penjualan kendaraan secara global mencapai 1 juta unit pada tahun 2025 nanti, Citroën juga menyasar pasar dari luar kawasan Eropa. Salah satu pasar yang disorot oleh pabrikan asal Prancis ini ialah Indonesia. Karena pasar otomotif Tanah Air memiliki keunikan tersendiri, maka Citroën pun menyiapkan produk yang sesuai dengan karakter konsumen Indonesia, yakni C3 Aircross.

Kami pun berkesempatan untuk melihat langsung Citroën C3 Aircross di Design Automotive Network Stellantis, di Vélizy-Villacoublay, Prancis. Memang unit yang diperlihatkan masih berspesifikasi pasar India. Namun, setidaknya kami mendapat gambaran mengenai produk yang nantinya bakal dipasarkan di Indonesia, dengan ada penyesuaian spesifikasi.

Versi 7 penumpang untuk Indonesia

C3 Aircross menjadi salah satu bagian dari program Citroën C-Cubed yang dicanangkan pada tahun 2019. Kendaraan ini dikembangkan dan diproduksi secara lokal oleh fasilitas milik Citroën di Thiruvallur (India) serta Porto Real (Brazil). Citroën C3 Aircross tersedia dalam varian 5 penumpang dan 7 penumpang. Kami yakin jika yang akan dipasarkan di Tanah Air adalah versi 7 penumpang, sebab pasar kendaraan tersebut masih menjadi pilihan favorit bagi masyarakat Indonesia.

Menurut studi Citroën, sekitar 70 persen kendaraan roda empat baru yang terjual ialah berkonfigurasi 7 penumpang, baik Multi-Purpose Vehicle (MPV) maupun Sport Utility Vehicle (SUV). Selain itu, sejak tahun 2016 sudah ada peningkatan minat beli untuk kendaraan crossover sebesar 20 persen.

Harus bisa memenuhi kebutuhan pasar

Aspek penting dalam menjalankan dan mengembangkan program Citroën C-Cubed ialah adanya kolaborasi antara tim regional Citroën dan sejumlah desainer serta para engineer. Sebab C3 Aircross harus mampu memenuhi kebutuhan para konsumen kendaraan crossover di sejumlah pasar yang menjadi target Citroën.

Mobil ini memiliki panjang bodi 4.320 mm dan ground clearance setinggi 200 mm, sehingga memang sesuai dengan sejumlah kondisi jalan di Indonesia. Lebar sumbu roda dan skid plate di bagian bawah bodi menyiratkan karakter sebuah kendaraan crossover.

Interior mirip Citroën C3

Interiornya tidak berbeda jauh dengan Citroën C3, namun sebagai pembeda ialah warna material yang digunakan. Jika mengacu pada trim paling atas untuk pasar India, maka Citroën C3 Aircross ini memiliki panel instrumen dengan layar TFT 7 inci dan layar sentuh 10 inci pada dashboard. Tersedia pula konektivitas Apple CarPlay maupun Android Auto.

Sedangkan untuk opsi mesin dan transmisi untuk pasar Indonesia, sepertinya Citroën masih belum memberikan jawabannya. Jika boleh berandai-andai, kami amat mengharapkan mesin 1.2 liter dengan turbocharger dan dipadu dengan transmisi otomatis. Namun, sebaiknya pilihan transmisi manual juga disediakan, terutama untuk menjawab kebutuhan konsumen yang berada di luar kota besar.

Semoga saja di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023, Citroën sudah mengungkap model final dari C3 Aircross untuk pasar lokal. Dengan harga yang kompetitif, maka konsumen Tanah Air yang menginginkan kendaraan 7 penumpang tentu akan mendapat pilihan baru.

Citroën e-C3, Senjata Baru Untuk di Pasar Asia

Belum lama membawa hatchback mungil C3 ke pasar otomotif Tanah Air, Citroën ternyata menyiapkan ‘senjata’ baru untuk bermain di segmen elektrifikasi. Ya, hatchback tersebut ialah Citroën e-C3. Beruntung sekali kami telah menyaksikan sosoknya secara langsung saat berkunjung ke Design Automotive Network Stellantis, di Vélizy-Villacoublay, Prancis.

Secara fisik, eksteriornya serupa dengan Citroën C3 dengan platform CC21 pada umumnya. Pembedanya ialah adanya tutup soket charging pada fender kanan depan. Uniknya, panel penutup lubang pengisian bahan bakar masih tersedia di fender kiri belakang, yang kini tidak difungsikan. Posisi baterai diletakkan di lantai bawah kendaraan, sehingga ruang bagasi tetap berkapasitas 315 liter.

Pakai toggle switch

Interior Citroën e-C3 menerapkan segala aspek yang telah ada pada C3. Yang absen dari ruang kabin ialah tuas transmisi. Sebab posisinya digantikan oleh toggle switch yang bentuknya menyerupai saklar kelistrikan. Toggle switch ini juga telah digunakan pada sejumlah produk elektrifikasi dari Citroën. Terdapat layar sentuh berukuran 10,2 inci pada dashboard dan jika nantinya juga dilengkapi dengan aplikasi MyCitroën, maka akan ada sekitar 35 fitur pintar yang tersedia. Kemungkinan besar akan ada konektivitas Android Auto dan Apple CarPlay.

Terkait dengan motor listrik dan baterainya, Citroën sepertinya ingin memberikan keunggulan bagi konsumennya. Baterai lithium-ion 29.2 kWh yang berada di lantai kendaraan, diklaim mampu memberikan jarak tempuh hingga 320 km. Sedangkan motor listriknya menghasilkan output 57 hp dan torsi 143 Nm. Dengan menggunakan DC Fast Charging selama 57 menit, pengisian daya baterai Citroën e-C3 ini dapat mencapai 80 persen dari kondisi habis.

Diciptakan untuk mobilitas dalam kota

Dengan ground clearance setinggi 170 mm, sepertinya Citroën e-C3 (nantinya) cocok untuk digunakan di kondisi jalanan Indonesia. Menurut data performa yang dilakukan oleh Citroën, e-C3 ini dapat berakselerasi 0-60 km/jam dalam waktu 6,8 detik dan top speed dibatasi di 107 km/jam saja. Jadi memang diciptakan untuk mobilitas dalam kota.

Kemungkinan besar Citroën e-C3 ini baru akan dipasarkan di Indonesia pada semester pertama tahun 2024 nanti. Namun, siapa tahu sosok mobil hatchback elektrik ini tampil di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023…

Review Citroën e-C4, Interpretasi Lain Kenyamanan Berkendara

Citroën e-C4 memang dipasarkan di Indonesia, kali ini kami merasakan langsung salah satu kendaraan elektrifikasi kebanggan Citroën di negara asalnya. Ya, di Prancis. Citroën e-C4 dilahirkan dari mobil konvensional yang bermesin pembakaran internal, yakni Citroën C4. Secara sekilas, mobil ini memiliki bentuk bodi yang menarik, anggap saja sebagai sebuah kendaraan coupé-crossover.

Tak salah jika Anda menganggap jika Citroën e-C4 merupakan sebuah kendaraan yang ‘niche’, namun kami pastikan jika mobil ini tetap memiliki aspek khas Citroën yang legendaris, yaitu kenyamanan. Sebelumnya, jangan salah artikan jika kenyamanan ini terkait dengan suspensi hydropneumatic. Sebab Citroën punya pendekatan lain yang tetap menyuguhkan kenyamanan berkendara.

Tetap meyakinkan di jalanan menikung

Citroën telah memberi settingan suspensi Progressive Hydraulic Cushion yang hebat untuk e-C4, karena kenyamanan dan pengendalian berkendaranya amat baik untuk sebuah mobil listrik. Biasanya mobil listrik seolah kurang ‘sip’ dalam dua aspek tersebut, tentu karena bobot baterai yang mempengaruhi rasa berkendara. Walaupun nyaman, daya cengkeram mobil ini tetap meyakinkan saat melahap jalanan menikung.

Jok yang nyaman juga menjadi jawaban dari Citroën untuk membuai pengemudi dan penumpangnya. Bukan empuk, namun suportif saat berkendara. Lagipula, kabin bagian depan tergolong lapang dan posisi duduk cukup tinggi, sehingga visibilitas ke area depan dan sisi samping pun tergolong baik. Sayangnya, untuk visibilitas ke belakang harus mengandalkan spion pintu dan kamera parkir.

Bebas efek klaustrofobik

Bentuk atap yang melengkung memang mempengaruhi ruang kepala penumpang belakang, tapi sepertinya tidak sampai memberi efek klaustrofobik. Bodi Citroën e-C4 dengan panjang 4.360 mm dan lebar 1.800 mm ini, memiliki ruang kargo seluas 380 liter atau tidak berbeda dengan C4 konvensional.  

Hanya ada satu kombinasi motor listrik dan baterai yang tersedia pada e-C4, yaitu motor listrik bertenaga 100 kW (134 hp) dan baterai 50 kWh yang menggerakkan roda depan. Menurut pengetesan resmi dari Citroën, e-C4 ini memiliki jarak tempuh maksimum mencapai 350 km saat baterainya terisi penuh. Pengisian daya dengan 100 kW rapid charger CCS selama 30 menit, maka daya baterainya akan terisi sebanyak 80 persen.

Advanced Comfort antilelah

Citroën e-C4 memang bukan mobil sport yang super gesit, namun setidaknya kami menyukai performa akselerasinya di lalu lintas perkotaan. Apalagi benar-benar ‘sepi’ dari adanya suara mesin. Citroën mengklaim akselerasi 0-100 km/jam dapat diselesaikan dalam waktu 9,7 detik, berkat torsi puncak 260 Nm.

Talenta Citroën dalam menyuguhkan keunggulan Advanced Comfort pun kami rasakan langsung. Perjalanan sejauh 70 km dari Tessancourt-sur-Aubette menuju Évreux sama sekali tidak membuat tubuh terasa lelah, padahal kami tidak menempuh jalan bebas hambatan. Permukaan jalan yang tidak rata pun dapat diredam secara optimal, tanpa ada guncangan berarti yang kami rasakan di dalam kabin.

Citroën e-C4 yang dipasarkan di Tanah Air tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan unit yang kami kendarai di Prancis ini. Perbedaan paling mencolok ialah posisi menyetirnya saja… Jika saja Anda memiliki dana sekitar Rp 1,1 milyar dan ingin membeli sebuah kendaraan listrik buatan Eropa, mungkin Citroën e-C4 ini bisa jadi pilihan.

Bertamu ke Le Conservatoire Milik Citroën

Salah satu tempat yang amat kami nantikan saat mengikuti Media Trip yang diadakan oleh Citroën Indonesia menuju Prancis ialah mengunjungi Le Conservatoire. Tempat ini merupakan rumah dari ratusan unit kendaraan Citroën legendaris, termasuk beraneka ragam produk, mobil konsep, maket desain, hingga semua arsip sejarah perjalanan perusahaan yang dirintis oleh André-Gustave Citroën tersebut.

Le Conservatoire berada di area Aulnay-sous-Bois, dekat dengan kawasan bekas fasilitas perakitan milik PSA Peugeot Citroën. Pengerjaan konstruksi bangunan ini dimulai pada bulan Maret 2000 dan selesai pada akhir bulan November 2000. Sejumlah kendaraan Citroën mulai dipindahkan menuju bangunan ini antara bulan Juni 2000 hingga bulan September 2001.

Citroën punya banyak tempat penyimpanan

Memindahkan segala benda bersejarah dan kendaraan Citroën, tentu memerlukan program logistik yang berskala besar. Wajar saja jika menghabiskan waktu lebih dari satu tahun. Mengingat Citroën sebelumnya memiliki ruang penyimpanan kendaraan di rue Vasco de Gama (Paris), pusat pengujian La Ferté-Vidame (Prancis Utara), dan pusat desain Vélizy-Villacoublay.

Pada 28 November 2001, Le Conservatoire diresmikan oleh Pierre Peugeot, selaku Chairman of the Supervisory Board of PSA Peugeot Citroën, dan Claude Satinet, sebagai Managing Director of Automobiles Citroën saat itu. Bangunan seluas 6.500 m2 ini mampu menampung sekitar 300 unit kendaraan dan segala arsip yang jika dibentangkan panjangnya mencapai 1.400 meter.

Bukan museum

“Sebenarnya kami memiliki jumlah kendaraan mendekati 600 unit. Tapi tidak mungkin untuk diletakkan di bangunan Le Conservatoire ini. Oleh karenanya, beberapa ditempatkan di kantor Citroën lain atau dibawa ke event tertentu. Namun, unit-unit yang bersejarah lebih sering berada di tempat ini,” kata Denis Huille, Citroën Heritage Manager, saat kami temui beberapa waktu silam.

Memasuki bangunan Le Conservatoire, ruangan pertama disesaki oleh memorabilia Citroën. Kami harus menahan godaan saat melihat deretan diecast model, bermacam literatur, hingga pakaian beraromakan brand Citroën. Le Conservatoire sepertinya kurang tepat disebut sebagai museum, karena Citroën menyebutnya sebagai ‘tempat tinggal’ dan ruang penyimpanan benda bersejarah.

Tempat mencari inspirasi

Bahkan para staf Citroën pun terkadang menghabiskan waktu di Le Conservatoire jika ingin mencari inspirasi atau menggali informasi ketika sedang mengembangkan kendaraan baru. Di tempat ini, kendaraan pertama Citroën, Type A, menyambut kami. Kendaraan buatan tahun 1919 tersebut menjadi penentu laju bisnis Citroën selama ratusan tahun ke depan.

Selanjutnya, berbagai model bersejarah pun terhampar luas sepanjang penglihatan kami. Mulai dari Type B, Type C, Rosalie, Traction Avant, TPV (Toute Petite Voiture), 2CV, DS, SM, Ami, Dyane, Méhari, M35, GS, CX, LNA, Visa, Axel, BX, AX, XM, hingga ZX. Tak ketinggalan jajaran mobil kompetisi dari aneka model. Baik yang era klasik maupun yang sudah zaman modern.

Sejumlah kendaraan komersial Citroën pun ada di tempat ini, seperti traktor, truk, bis, serta van. Hebatnya lagi, ada sebuah helikopter buatan Citroën, yakni RE2 bermesin rotary. Puluhan unit maket kendaraan konsep Citroën juga tertata dengan rapi di rak penyimpanan. Sayangnya kami tidak berkesempatan untuk melihat arsip bersejarah yang disimpan di ruangan lain.

Beberapa jam berada di Le Conservatoire, mengamati dan mengagumi begitu banyak kendaraan Citroën, seperti tidak cukup. Kami rasa perjalanan sejauh belasan ribu kilometer dari Tanah Air menuju Le Conservatoire ini memang begitu berharga…

Citroën Oli, Laboratorium Bergerak Sarat Inovasi

Bagi Citroën, melakukan prediksi terhadap sarana mobilitas di masa depan menjadi sebuah obsesi tersendiri. Respons yang baik dari konsumen terhadap Ami, ternyata mendorong Citroën untuk terus mengembangkan kendaraan listrik yang tepat. Pabrikan asal Prancis ini pun berhasil menginterpretasikannya melalui kehadiran Citroën Oli.

Ya, namanya memang cukup unik. Namun Oli ini bukanlah pelumas, namun penyebutan dari ‘All-E’ alias All Electric. Citroën menciptakan Oli ini sebagai laboratorium bergerak. Semua ide dan pandangan terhadap kendaraan listrik di masa depan, dituangkan oleh Citroën melalui Oli. Citroën juga menganggap bahwa kendaraan listrik tidak perlu memiliki bobot yang berat, fitur yang kompleks, maupun dipasarkan dengan harga yang tinggi.

Sarat inovasi 

Pendekatan istimewa ini sejalan dengan visi Citroën yang ingin selalu menghadirkan kendaraan yang dapat diandalkan, berkualitas, dan terjangkau oleh banyak konsumen. Citroën Oli menjadi acuan dalam mengembangkan kendaraan yang berfokus pada meminimalisir bobot, memaksimalkan efisiensi, serta tidak menghilangkan aspek fungsionalitas. Singkatnya, Citroën Oli tidak ingin ‘lebay’ dalam banyak hal…

Beberapa inovasi pada Oli merupakan cerminan dari kendaraan listrik masa depan yang ingin diaplikasikan oleh Citroën. Jika saat ini banyak mobil listrik yang terlihat megah dan dilengkapi layar berukuran lebar, maka Citroën Oli malah terkesan ‘secukupnya’.

Visi sarana mobilitas bebas emisi

Segala fitur yang diaplikasikan memang sesuai dengan aspek yang dibutuhkan oleh pengguna kendaraan pada umumnya. Contohnya, penggunaan material ramah lingkungan pada sejumlah panel bodi, termasuk di saat pembuatannya. Hal tersebut tentu sejalan dengan visi dari sarana mobilitas yang bebas emisi.

Citroën yakin bahwa elektrifikasi bukan berarti harus menghasilkan bobot kendaraan yang berat dan memiliki harga yang mahal. Sebab dua hal ini cukup berpengaruh bagi banyak konsumen, apalagi jika nanti kendaraan listrik menjadi satu-satunya opsi sarana mobilitas bagi mereka. Oli membuktikan bahwa kendaraan listrik bisa memiliki jarak tempuh lebih jauh, dapat diandalkan di setiap aktivitas, dan harganya terjangkau.

Bobotnya hanya 1 ton

“Lazimnya untuk menambah teknologi tentu diperlukan tenaga listrik, yang artinya membutuhkan baterai lebih besar. Kalau sudah begini, maka biaya pun meningkat dan kendaraan semakin kompleks. Akhirnya, bobot kendaraan pun melonjak dan berpengaruh terhadap efisiensi,” kata Laurence Hansen, Product & Strategy Director Citroën, saat kami temui di Design Automotive Network Stellantis, di Vélizy-Villacoublay, Prancis.

Meski tidak mungil, bobot Citroën Oli hanya mencapai 1 ton, atau lebih ringan dari Sport Utility Vehicle (SUV) kompak pada umumnya. Sumber tenaga berasal dari baterai 40 kWh yang mengantarnya hingga jarak tempuh 400 kilometer.

Kami mencobanya langsung!

Citroën pun sengaja membatasi top speed Oli hingga 110 km/jam saja, demi meningkatkan efisiensi dan menghasilkan konsumsi 10 kWh/100 km. Selain itu, pengisian daya listrik dari 20 persen menuju 80 persen, diklaim hanya membutuhkan waktu 23 menit saja.

Kami dan rekan media Tanah Air lainnya tidak hanya dapat melihat dan menyentuh saja, namun juga mendapat kesempatan untuk menjajalnya secara singkat, meski di area terbatas saja. Untuk pertama kalinya kami dapat mencoba langsung mobil konsep! Karena biasanya mobil konsep hanya dibuat untuk keperluan tertentu, dan hanya pihak internal saja yang boleh mengemudikannya.

“Oli menjadi laboratorium ide kebanggaan Citroën. Oleh karenanya, Oli memungkinkan kami untuk mengeksplor beragam ide dan konsep yang nantinya dapat diterapkan pada kendaraan produksi massal di masa depan,” tutup Laurence Hansen.

Thierry Koskas: Pasar Indonesia Penting Bagi Citroën

Pabrikan otomotif asal Prancis, Citroën, menargetkan angka penjualan kendaraan secara global mencapai 1 juta unit pada tahun 2025 nanti. Termasuk di dalamnya adalah Indonesia yang menjadi bagian dari rencana besar Citroën dan diharapkan mampu berkontribusi dari pasar 30 persen untuk di luar kawasan Eropa pada tahun yang sama.

Citroën kembali ke pasar Tanah Air pada awal Desember 2022 silam, dengan membawa tiga produk andalan, yaitu C3, C5 Aircross dan e-C4. Kondisi ekonomi dan pasar otomotif Indonesia yang mulai menggeliat pasca pandemi COVID-19, tentu memberi peluang pasar yang menarik bagi merek ini.

Terlebih lagi, Citroën memang sudah pernah hadir secara resmi di Indonesia sejak tahun 1970an hingga 1990an. Sayangnya, saat menjelang krisis moneter menghampiri Tanah Air, merek ini pun terpaksa minggat dari pasar lokal.

Sudah mempelajari pasar Indonesia

Kami berjumpa dengan Thierry Koskas, selaku Chief Executive Officer Citroën, di sela-sela kunjungan sejumlah media Tanah Air ke Design Automotive Network Stellantis, di Vélizy-Villacoublay, Prancis, pada 18 Juli 2023 silam. Dirinya pun mengungkapkan betapa optimisnya Citroën untuk menggarap pasar kendaraan di Indonesia.

“Indonesia merupakan pasar yang sangat penting bagi kami dalam jangka panjang. Sebab kami telah mempelajari kondisi pasar otomotif di Indonesia yang memang memiliki keunikan tersendiri,” tutur pria yang juga menjabat sebagai Stellantis Chief Sales & Marketing Officer Stellantis tersebut.

Sosok yang sebelumnya menjabat sebagai Brand Commercial Director ini juga berpendapat bahwa pasar kendaraan Sport Utility Vehicle (SUV), khususnya di segmen B menjadi pasar potensial di Indonesia. “Kami akan menyiapkan dua kendaraan baru yang segera diperkenalkan di Indonesia. Anda nantikan saja produk tersebut,” ujar Thierry Koskas dengan yakin.

Masih ada tugas utama

Lebih lanjut, kembalinya Citroën ke Indonesia tentu dengan menggandeng mitra strategis, yakni Indomobil Group. Salah satu rencana panjang Indomobil Group terkait Citroën dalam melakukan ekspansi di Indonesia ialah dengan melakukan lokalisasi. Hal ini tentu saja baru dapat dilakukan jika diiringi dengan respons pasar yang terus positif.

Untuk sementara waktu, Citroën memang masih memiliki ‘tugas utama’ untuk membangun brand image di tengah masyarakat Indonesia. Tentunya sebagai produsen kendaraan yang dapat diandalkan, berkualitas, serta terjangkau. Tanpa terkecuali dalam menyiapkan jaringan dealer dan sarana purnajual yang tersebar di banyak daerah.

Mau Cara Lain Menikmati Kota Paris? Naik Citroën 2CV!

Paris sebagai ibukota negara Prancis telah lama menjadi destinasi wisata bagi banyak turis mancanegara. Tujuan utamanya, apalagi kalau bukan untuk menikmati keindahan kota dan sejumlah tempat indah yang sarat dengan sejarah negara tersebut. Kebanyakan turis menikmati beragam lokasi menarik di pusat kota Paris dengan menggunakan bis atau kereta bawah tanah (Metro), namun ternyata ada satu pilihan menarik lainnya. Ya, berkeliling kota Paris dengan menggunakan Citroën 2CV.  

Anda tidak salah membaca, sebab kami rasa inilah cara paling tepat untuk keliling kota Paris, apalagi jika Anda seorang penyuka otomotif. Sebagai satu rangkaian acara dalam memenuhi undangan Media Trip dari Citroën Indonesia menuju Prancis, beberapa Citroën 2CV dengan pengemudinya pun dipersiapkan untuk kami dan sejumlah rekan media lain.

Produk Citroën terlaris

Lebih lanjut mengenai 2CV, mobil ini memang menjadi produk Citroën terlaris hingga sekarang, dengan jumlah produksi mencapai lebih dari 3,8 juta unit sepanjang tahun 1948 hingga 1990. Namun, jika dipadukan dengan produk yang berbasis 2CV (mulai dari Fourgonnette, Ami, Dyane, Méhari, FAF, Baby Brousse dan sebagainya) maka angkanya melonjak hingga lebih dari 9 juta unit.

Citroën 2CV begitu lekat oleh rakyat Prancis, tidak hanya di kota-kota besar saja, namun juga di wilayah pedesaan. Sejarah bermula di pertengahan era 1930an, populasi rakyat Prancis berada di pedesaan dan memang belum mampu untuk membeli mobil. Citroën mencetuskan konsep kendaraan yang murah.

Tujuan utamanya ialah mampu mengangkut 4 orang dewasa, bisa membawa hasil tani atau ternak seberat 50 kg, memungkinkan untuk mencapai kecepatan 50 km/jam, serta tetap nyaman di medan jalan yang tidak rata. Agar memiliki bobot ringan, maka material alumunium dipilih untuk panel bodi. Sialnya, di bulan September, Prancis menyatakan perang terhadap Jerman. Hanya satu bulan sebelum rencana peluncuran mobil ekonomis Citroën tersebut di ajang Paris Motor Show 1939.

Rencana terus berlanjut

Usai perang dunia kedua, Citroën melanjutkan rencana untuk memperkenalkan mobil dengan harga terjangkau tersebut kepada publik. Hal tersebut menjadi kenyataan pada 7 Oktober 1948. Citroën 2CV mendapat sambutan positif sekaligus respons pesimis. Meski begitu, antrean pemesanan unit pun begitu panjang dan lama. Dalam beberapa bulan setelah dipasarkan, inden pemesanan Citroën 2CV mencapai tempo sekitar 3 tahun dan ‘melar’ hingga 5 tahun…

Begitu diminatinya oleh masyarakat, baik di Prancis maupun di sejumlah negara lain, 2CV merupakan model dengan rentang produksi terpanjang yang pernah dibuat oleh Citroën. Penyempurnaan dan optimalisasi di beragam aspek pun diaplikasikan pada Citroën 2CV, dari masa ke masa. Namun, konsep awal sebagai kendaraan yang murah, nyaman, dan mudah dirawat, memang tetap dipertahankan.

Membelah kota Paris dengan 2CV6

Kembali ke masa kini… Kami bersama salah satu rekan media dari Tanah Air pun berkeliling kota Paris, dengan menggunakan Citroën 2CV6. Pengemudinya bernama Elias, yang tanpa canggung membesut mobil berkelir abu-abu tersebut di jalanan Paris. Ia tak ragu dalam ‘menguras’ performa mesin 2 silinder 602 cc untuk melaju di lalu-lintas yang ramai dengan kendaraan modern.

Jika Anda ingin mendapatkan pengalaman yang serupa dengan kami, siapkan kocek sebesar EUR 36,67 hingga EUR 151 per orang, tergantung paket yang dipilih. Sebab tersedia pilihan paket tur keliling kota Paris selama 45 menit hingga 3 jam, dan dapat disesuaikan oleh konsumen. Kami yakin, waktu 3 jam saja tidak akan cukup untuk menikmati keindahan kota Paris, terlebih lagi dengan menggunakan Citroën 2CV!

Sambut Antusiasme Konsumen, Citroën Hadir di Bandung

PT Indomobil Wahana Trada, selaku distributor resmi Citroën di Indonesia, semakin memantapkan komitmen dengan melebarkan jaringannya di Bandung. Kehadiran Citroën di Bandung ditandai dengan pameran yang menampilkan C3, C5 Aircross, serta My Ami Buggy. Ketiganya merefleksikan visi dan cara Citroën dalam menggambarkan kendaraan masa depan.

Kehadiran Citroën di Bandung tersebut bertempat di Ground Floor Area Utara Trans Mall Studio Bandung dan berlangsung pada tanggal 10 Juli hingga 16 Juli 2023. Citroën Indonesia memberikan promo spesial dengan hadiah berupa voucher bahan bakar senilai Rp 1 juta dan e-toll senilai Rp 1,5 juta untuk setiap transaksi pembelian di pameran.

Janji Citroën ‘Dare to Care’

Memperkuat komitmennya di Indonesia, rangkaian produk perdana telah dipilih dengan cermat untuk mewujudkan tagline dan janji Citroën ‘Dare to Care’. Tagline tersebut mencerminkan tiga prinsip Citroën, yaitu: Accessibility, Care, dan Audacity. Ketiga prinsip ini selalu tertanam di dalam DNA semua modelnya di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

“Peluncuran rangkaian produk awal Citroën Indonesia akhir tahun lalu, mendapat tanggapan positif dari masyarakat Indonesia. Inilah yang membuat kami termotivasi untuk mengembangkan jaringan Citroën ke berbagai daerah di Indonesia. Kami berencana memperluas jaringan penjualan dengan membuka 12 outlet baru hingga akhir 2023,” ujar Tan Kim Piauw, selaku Advisory Board PT Indomobil Wahana Trada.

Inovasi untuk mobilitas lebih nyaman

Ia pun menambahkan bahwa Citroën Indonesia telah mempersiapkan berbagai pilihan model yang fokus pada kenyamanan pelanggan. Citroën telah mempersiapkan berbagai pilihan mobilitas dengan fokus kepada kenyamanan masyarakat pengguna saat mereka beraktivitas. Jajaran produk yang Citroën hadirkan saat ini, diharapkan mampu melayani berbagai kebutuhan dan mobilitas individu masyarakat Bandung.

Model-model yang ditampilkan, merupakan inovasi terobosan dari Citroën untuk mobilitas yang lebih nyaman. Citroën Advanced Comfort berupa ‘Flying Carpet Ride’ dan ‘Cocoon Effect’ hadir di setiap produk yang dipamerkan. Citroën C3 sebagai kendaraan entry level, serta Citroën C5 Aircross sebagai kendaraan Sport Utility Vehicle (SUV) dengan tingkat kenyamanan yang tinggi.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jajaran produk Citroën, konsumen di Bandung dapat mengunjungi Dealer 3S (Sales, Service, Spare Parts) yang berlokasi di Jl. Soekarno Hatta No. 382 Bandung dengan nomor telepon (022) 5207777.

Pasar Mobil EV Makin Ramai

Perhelatan pameran kendaraan listrik PERIKLINDO Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 tinggal menunggu hari. Event yang diselenggarakan oleh Persatuan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (PERIKLINDO) ini sedianya berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada 17-23 Mei 2023 mendatang. Kendaraan bebas emisi yang ramah lingkungan saat ini mulai banyak diminati masyarakat Indonesia. Yang tengah menjadi trend yakni mobil listrik (EV). Cukup banyak ragam model yang dipasarkan oleh sejumlah pabrikan otomotif baik dari Asia maupun Eropa. Bahkan ada yang telah diproduksi di Tanah Air.

Rentang harga dan target segmen peminatnya pun sangat bervariasi. Bagi konsumen kelas menengah atas tersedia sejumlah model dengan harga di bawah Rp 500 jutaan. Sementara untuk kalangan yang mengutamakan prestis dan fitur teknologi lengkap, harganya mencapai miliaran rupiah.

Nah, mobil listrik apa saja yang saat ini tengah beredar di pasaran dan juga bakal tampil di event PEVS 2023?

Esemka Bima EV

Esemka merupakan brand dalam negeri yang baru saja memamerkan produk mobil listrik mereka yakni Bima EV di pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 yang baru saja berlangsung beberapa bulan lalu.

PT Solo Manufaktur Kreasi selaku APM yang berpusat di kota Surakarta, Jawa Tengah ini memasarkan Bima EV dalam dua model yakni kargo minivan dan minibus.

Bima EV memiliki dimensi (P×L×T) 4.495 mm × 1.680 mm × 1.990 mm, dengan jarak sumbu roda 2.925 mm.

Motor listrik pengerak yang dibekalkan memiliki output daya 75 kW atau setara 100 hp dengan torsi maksimum 165 Nm. Teknologi baterai Ternary Lithium-Ion yang memasok daya listrik memiliki kapasitas daya 49,1 kWh. Mobil ini digadang mampu menempuh jarak hingga 300 km.

Untuk saat ini Bima EV dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 530 juta untuk model kargo minivan dan Rp 540 juta untuk model minibus.

DFSK Gelora E

Brand asal Negeri Tirai Bambu, DFSK tak hanya memasarkan mobil listrik Gelora E untuk kebutuhan komersial. Varian mobil penumpang dari DFSK Gelora E juga cocok dijadikan sebagai mobil keluarga. Meskipun tampilan mobil listrik berbody minibus ini sederhana dan terkesan jadul, namun kabinnya cukup lapang.

Berbekal motor listrik penggerak berjenis Permanent Magnet Synchronous Motor berdaya 60 kWh plus baterai lithium-ion berdaya 42 kWh, jarak jelajahnya mampu mencapai 300 km. Pengisian daya baterai 20-80% menggunakan fast charger hanya butuh waktu 80 menit. DFSK Gelora E saat ini telah diproduksi di Indonesia. Berikut daftar variannya.

Gelora E Blind Van = Rp350 juta
Gelora E Mini Bus = Rp399 juta

Wuling Air EV

Mobil listrik dari brand asal Tiongkok, Wuling ini merupakan salah satu best seller di Indonesia. Body mungil berpenampilan futuristik dan harganya yang sangat terjangkau membuat Wuling Air EV laris manis. Meskipun mungil, kabinnya sanggup memuat empat penumpang dewasa.

Dimensi yang kompak membuat mobil ini mudah diparkir dan melintasi ruas jalan yang relatif sempit. Sangat cocok untuk di perkotaan. Pada event PEVS 2023 mendatang Wuling Air EV bakal hadir versi modifikasinya.

Wuling Air EV dibekali motor listrik berdaya 30 kW dengan transmisi Single Reduction Gear. Tersedia dua pilihan daya baterai, yakni 17,3 kWh dengan jarak jelajah 200 km dan 26,7 kWh yang mampu menjelajah hingga 300 km.

Ada dua pilihan varian; Air EV Standard Range (Rp 243 juta) dan Air EV Long Range (Rp 299,5 juta)

Nissan LEAF

Produk dari brand otomotif asal Jepang, Nissan ini merupakan salah satu pelopor mobil bertenaga listrik.

Fitur teknologi berkendara yang dibekalkan pun terbilang canggih. Mulai dari Forward Collision Warning (FCW), Forward Emergency Braking (FEB), Intelligent Trace Control (ITC), hingga Vehicle Dynamic Control (VDC).

Fitur yang cukup menarik pada LEAF yakni e-Pedal. Fungsi akselerator dan rem cukup dengan satu pedal. Caranya dengan mengurangi atau menambah tekanan pada pijakan pedal.

Dengan pasokan listrik dari baterai lithium-ion berdaya 40 kWh, Leaf mampu menempuh jarak lebih dari 300 km dalam sekali pengisian daya.

Di Indonesia, Nissan LEAF tersedia dalam varian warna One Tone dengan harga mulai dari Rp 728 juta dan Dual Tone yang dibanderol seharga Rp 730 juta.

BMW iX

Dari tanah Bavaria, Jerman hadir crossover BMW iX yang merupakan versi bertenaga listrik dari BMW X1 yang bermesin bensin.

Kemasan eksterior dan interior sporty plus fitur teknologi canggih membuat mobil ini digemari kaum muda yang telah cukup mapan taraf ekonominya.

BMW iX dibekali dengan motor listrik bertenaga 326 hp yabg dipadukan baterai berdaya 70 kWh.

Daya jelajahnya mampu mencapai 420 km. Pengisian ulang daya baterai menggunakan fast charger hanya butuh waktu 34 menit.

Di Indonesia, BMW iX hanya tersedia satu varian yang dijual dengan harga Rp 2,332 miliar.

Lexus UX 300e

Dari jajaran kelas premium terdapat Lexus UX 300e. Di kawasan ASEAN, Indonesia adalah negara pertama yang memasarkan mobil listrik Lexus UX 300e.

Mobil ini dibekali motor listrik pengerak bertenaga 201 hp dengan torsi 300 Nm yang dipadukan dengan baterai berkapasitas daya 54,35 kWh. Dengan sekali pengisian daya, jarak jelajahnya mampu mencapai 300 km.

Soal fitur keselamatan berkendara, jangan ditanya…sangat lengkap. Mulai dari Blind Spot Monitor, Panoramic Monitor hingga sistem keselamatan berkendara terpadu nan canggih, Lexus Safety System +. Sistem audio mewah Mark Levinson Surround Sound jadi pemanja telinga saat berkendara. Lexus UX300e dijual dengan harga Rp 1,245 miliar.

Toyota bZ4X

SUV bertenaga listrik yang diboyong ke Indonesia oleh PT Toyota Astra Motor selaku APM Toyota berhasil menyita perhatian publik Tanah Air. Platform baru e-TNGA yang digunakan khusus didedikasikan untuk mobil listrik. Tampilan dari bZ4X terlihat sporty dengan fitur berkendara yang lengkap jadi pemikat hati konsumen di Indonesia. Mobil ini bahkan digunakan sebagai kendaraan resmi pada KTT G20 di Bali tahun 2022 lalu dan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, NTT.

Toyota bZ4X dibekali oleh motor listrik berdaya 204 hp dengan torsi maksimum 266 Nm. Berbekal baterai berkapasitas daya 71,4 kWh, Toyota bZ4x dapat dikendarai hingga 500 km dalam sekali pengisian daya penuh.

Fitur keselamatan berkendara terpadu TSS (Toyota Safety Sense) versi 3.0 jadi keunggulan tersendiri dari mobil ini. Fitur TSS meliputi Pre-Collision System with Pedestrian Detection, Lane Departure Alert with Steering Assist, Automatic High Beams, Lane Tracing Assist, Full-Speed Range Dynamic Radar Cruise Control, hingga Road Sign Assist.

Perihal harga jual, Toyota bZ4X dibanderol Rp1,190 miliar (on the road DKI Jakarta).

Citröen e-C4

Dari Perancis, brand Citröen menampilkan mobil listrik coupe crossover e-C4 yang ditujukan sebagai mobil harian keluarga.

Fitur berkendara berbasis teknologi Advanced Driving Assistant System (ADAS) yang diusung Citröen e-C4 tak kalah lengkap. Mulai dari Adaptive Cruise Control, City Stop, Traffic Sign Recognition, Blind Spot Detection, Active Lane Positioning Assist, hingga Driver Attention Alert.

Motor listrik berdaya 136 hp dengan torsi 300 Nm yang diusung membuat Citröen e-C4 mampu melaju hingga 150 km/jam. Berbekal baterai berdaya 50 kWh, crossover ini mampu menjelajah hingga 350 km. Harga jualnya yakni Rp1,2 miliar (on the road DKI Jakarta).

Hyundai IONIQ 5

Pabrikan otomotif asal Korea Selatan yang saat ini jadi sorotan dunia adalah Hyundai. Model mobil listrik IONIQ 5 yang begitu fenomenal langsung memikat hati para konsumen Tanah Air saat diluncurkan di Indonesia.

Mobil listrik yang telah diproduksi di Cikarang, Jawa Barat ini jadi yang terlaris di Indonesia dengan total penjualan lebih dari 1.000 unit. Varian trim Signature Long Range jadi yang paling diminati dan telah terjual sebanyak 560 unit.

Terdapat dua opsi baterai yang ditawarkan. Untuk varian Standard Range dibekali dengan baterai Lithium-Ion berdaya 58 kWh dengan daya jelajah hingga 348 km.

Sedangkan untuk varian Long Range baterai yang dibekalkan kapasitas dayanya lebih besar yakni 72,8 kWh. Jarak jelajahnya pun diklaim lebih jauh yakni di kisaran 451 – 481 km.

Di Indonesia, Hyundai IONIQ 5 hadir dalam empat pilihan varian:

Prime Standard Range : Rp 748 juta
Prime Long Range : Rp 789 juta
Signature Standard Range : Rp 809 juta
Signature Long Range : Rp 859 juta

Hyundai Kona Electric

Tak hanya IONIQ 5, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) selaku agen pemegang merek (APM) mobil Hyundai di Indonesia juga memasarkan mobil listrik lainnya, Kona Electric. Mobil ini pun telah diproduksi di Cikarang, Jawa Barat.

Tampilan hatchback versi elektrik dari Hyundai Kona bermesin bensin inipun tak kalah keren. FItur berkendara yang dibekalkan pun tak kalah lengkap.

Berbekal baterai lithium-ion polymer dengan kapasitas 39,2 kWh, Hyundai Kona Electric digadang mampu menjelajah hingga 345 km dalam sekali pengisian daya penuh. Harga jual untuk model terbaru yakni Kona Electric Signature di angka Rp 750 juta (OTR DKI Jakarta)

MINI Electric

Brand otomotif MINI yang terkenal dengan model MINI Cooper turut meramaikan pasar mobil listrik di Indonesia dengan model MINI Electric. Mobil ini merupakan versi elektrik dari MINI Cooper.

Dengan tampilan desain yang tak kalah keren dari versi bemesin bensin, MINI Electric berhasil menggaet konsumen level premium di Tanah Air. Tak sekadar bebas emisi gas buang, MINI Electric menjadi bagian dari prestise gaya hidup kaum muda mapan.

Mobil ini dibekali motor listrik berdaya 135 kWh atau 184 hp dengan torsi maksimum 270 Nm.

Kecepatan maksimumnya mampu mencapai 150 km/jam. Pengendaraan mobil ini pun sangat nyaman seperti halnya MINI Cooper.

Berbekal baterai berdaya 32,6 kWh, jarak tempuhnya mampu mencapai 232 km. Pengisian ulang daya baterai mobil ini dapat dilakukan di rumah atau stasiun pengisian baterai kendaraan listrik umum.

MINI Electric (standar) dibanderol seharga Rp 1,046 miliar. Sedangkan untuk Mini Electric Collection label harganya Rp1,1 miliar. (Harga OTR DKI Jakarta).

MG4 EV

MG siap menampilkan teknologi dan desain terbarunya dengan MG4 EV. Mobil ini dilengkapi
dengan fitur dan spesifikasi yang mengesankan seperti baterai berkapasitas tinggi, jarak tempuh luar biasa,
dan fitur keselamatan yang canggih.

MG4 EV dirancang menggunakan teknologi baterai terbaru, Rubik’s Cube, yang dibangun pada Modular Scalable Platform. Teknologi-teknologi canggih menghasilkan performa yang luar biasa dimana MG4 EV dapat meraih kecepatan 0-100 km/jam dalam 7,7 detik, namun tetap memiliki tingkat efisiensi listrik yang tinggi. Selain performa, MG4 EV juga memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pengendaranya dengan fitur V2L-nya (Vehicle to Load) yang memungkinkan pengendara untuk menggunakan peralatan sehari hari yang ditenagai langsung oleh MG4 EV.

Berkat teknologi baterai terbaru dari MG, MG4 EV dapat menempuh jarak 425 km dalam sekali pengisian daya. Tidak hanya itu, para pengguna MG4 EV tidak perlu menunggu lama untuk mengisi daya karena cukup dengan waktu 35 menit saja MG4 EV dapat terisi sampai 80%.

Dalam kabin MG4 EV hadir desain interior yang futuristik menggunakan bahan-bahan premium dan juga infotainment display dengan layar berukuran 10,25 inci yang sudah terintegrasi dengan konektivitas Apple Carplay dan Android Auto dan juga fitur wireless charging.

Fitur yang juga menjadi keunggulan MG4 EV yaitu teknologi Lifestyle Charger atau yang biasa dikenal dengan V2L (Vehicle to Load). Teknologi ini memungkinkan MG4 EV untuk menghasilkan daya listrik dan membagikannya ke perangkat atau peralatan listrik lain di luar mobil untuk mengisi daya listrik smartphone, mesin kopi, skuter listrik, pemanas air, dan sebagainya.

Citroen C3

Citroen C3 Raih Penghargaan Mobil Terbaik Dunia

Meskipun pasar Indonesia baru akan menerima Citroen C3 akhir bulan ini, paling cepat, tapi mobil ini sudah menggebrak di pasar internasional. Citroen mengumumkan kalau C3 diganjar penghargaan 2023 World Urban Car (mobil perkotaan terbaik) pada ajang World Car Awards 2023.

Pengumuman ini disampaikan di sela-sela pembukaan event New York Auto Show 2023 rabu (05/04/2023) kemarin. Keputusan tersebut diambil setelah melalui proses penilaian oleh 100 juri yang isinya adalah jurnalis otomotif yang berasal dari 32 negara.

Citroen C3 Indonesia

Citroen C3 2023 memenangkan gelar dalam kategori Urban Car, yang terbuka untuk semua mobil dengan kriteria berukuran kurang dari 4,25 meter. Dan dijual setidaknya di dua pasar utama (China, Eropa, India, Jepang, Korea, Amerika Latin, AS), serta setidaknya dipasarkan di dua benua yang terpisah.

Ada beberapa yang mendapatkan apresiasi dari para juri. Salah satunya adalah bentuk dashboard dengan sentuhan modern, layar multimedia 10 inci yang merupakan terbesar di kelasnya, juga ground clearance yang 200 mm.

All New Citroen C3

Berhasil di Amerika

C3 adalah mobil Perancis yang dirakit di India. Di negara itu penerimaannya terbilang sukses. tercatat 7.000 unit laku terjual sejak diluncurkan pertengahan tahun lalu. Belum lagi 12 penghargaan yang diterima dari kalangan otomotif setempat.

Di pasar Amerika Selatan, mobil ini juga meraja. Menurut Citroen, di wilayah tersebut 14.000 unit terpasarkan dalam waktu singkat. Untuk informasi, C3 meluncur di kawasan Amerika Latin pada Oktober 2022.

“Kami merasa sangat terhormat menerima penghargaan 2023 World Urban Car untuk C3. Selain keberhasilan dalam penjualannya, model ini mengakui relevansi strategi pertumbuhan kami di India, Asia, dan Amerika Selatan,” kata Thierry Koskas, CEO Citroën.

Ia juga menambahkan, “Citroën C3 memadukan gaya modern yang kuat dengan tingkat kenyamanan yang tinggi. Belum lagi konektivitas dan teknologi yang diharapkan pelanggan di kawasan ini.”

Citroen C3

Citroen Siapkan Produksi EV dan 12 Dealer 3S di Indonesia

Citroen Indonesia yang berada di bawah naungan Indomobil Group punya target yang sepertinya cukup tinggi. Untuk menjalankan hal tersebut, mereka akan membuka 12 dealer baru di seluruh Indonesia.

Tidak hanya itu, gosipnya juga pabrikan ini akan fokus ke pasar mobil listrik di masa mendatang. Meski tidak disebutkan timeline-nya seperti apa, tapi Indomobil sedang serius menggodok Citroen untuk memproduksi mobil listrik.

Namun belum dipastikan apakah EV ini nanti akan diproduksi di fasilitas Indomobil yang sudah ada, atau akan investasi membuat pabrik lagi. Yang pasti, fokus mereka ke depannya adalah EV.

12 Dealer 3S Citroen

Tan Kim Piauw

Yang bukan gosip adalah, soal dealer. Menurut Tan Kim Piauw, Advisory Board Indomobil Group, akan memiliki kemampuan Sales, Service, Spare Part (3S). Hal tersebut ditegaskan dalam acara Media Gathering Citroen Indonesia di Jakarta (05/04/2023). Selain itu, kalau pun di kota Anda tidak ada dealer Citroen, bisa memesan secara online melalui situs resminya.

Meski akan disebar di pulau Sumatera, Jawa dan Bali, tapi mayoritas akan ada di seputar Jabodetabek. Tercatat ada enam yang akan didirikan di sekitar wilayah ibu kota Jakarta. Sisanya ada di Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Palembang dan Medan.

Sementara untuk Jabodetabek akan disebar di Tangerang, Serpong, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Selatan (TB Simatupang), Bekasi dan Cikarang. Selain tentunya ada di Wisma Indomobil, Jakarta.

Terbeli 50 Unit

Citroen Indonesia

Seperti diketahui, Citroen mendatangkan tiga model ke Indonesia. crossover compact Citroen C3, e-C4 yang merupakan mobil listrik dan C5 Aircross. Sudah sekitar 50 unit mobil yang dipesan oleh konsumen di Indonesia. Tidak hanya di Jakarta, bahkan hingga ke Banjarmasin. Menurut Tan Kim Piauw, yang paling banyak dipesan Citroen C3. “e-C4 dan C5 Aircross masing-masing dua unit. Sisanya C3.”

Saat ditanya kapan delivery ke konsumen, Tan Kim Piauw menegaskan akhir April ini sudah ada delivery. “Kami kemungkinan bisa delivery ke konsumen bulan April 2023. Paling lambat awal Mei,” ujar Tan Kim Piauw.

Pertama Setelah Perancis

Citroen showroom

Showroom Citroen yang ada di Wisma Indomobil ini juga unik. Mereka menyebutnya dengan istilah Experience Center. Ini adalah tempat pamer mobil Citroen yang pertama di luar Perancis, yang mengusung tema baru Citroen. Dimulai dari yang pertama menggunakan logo baru, hingga nuansa showroom yang sebetulnya terlihat sederhana, tapi nyaman.

Calon konsumen bisa memilih mobil secara leluasa melalui mobil yang dipajang atau sarana pemilihan mobil secara digital. Untuk mendukung hal tersebut, disediakan layar untuk memilih warna, hingga varian.

Hal lainnya yang disampaikan hari itu adalah, persiapan bengkel resmi pertama mereka. Lokasinya di Halim, Jakarta Timur. Rencananya, bengkel ini akan beroperasi bulan Mei 2023. Diklaim, nantinya pusat perawatan Citroen ini akan mampu melayani 10 mobil per hari. Dikerjakan oleh teknisi tersertifikasi oleh Citroen Regional.

Indomobil Plaza_1

Indomobil Group Boyong Banyak Brand di IIMS 2023

Bersamaan dengan gelaran pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 yang diselenggarakan pada 16 Februari 2023. Indomobil Group menghadirkan Indomobil Plaza yang merupakan sebuah konsep retail showroom multi-brand untuk penjualan, layanan purna jual dan bisnis suku cadang.

Event Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 menjadi ajang perdana untuk PT Indomobil dalam memperkenalkan Indomobil Plaza. Berlokasi di Hall A-9, Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Indomobil Plaza menampilkan sejumlah brand yang dinaungi oleh Indomobil Group, untuk kali ini Indomobil menampilkan tak kurang dari 15 unit mobil dari lima brand otomotif global.

Pabrikan asal kota Ingolstadt, Jerman, menampilkan Audi A5 2.0 TFSI Sportback dan A6 2.0 TFSI Sportback. Tak ketinggalan Sport Utility Vehicle (SUV) Audi Q7 3,0 TFSI serta Q8 3.0 TFSI. Masih dari benua Eropa, brand terbaru yang dibawa Indomobil ialah Citroën yang menampilkan line up SUV-nya, yakni C3, C5 Aircross serta mobil listriknya e-C4.

Sedangkan brand dari Korea, Kia juga turut serta dengan menampilkan Kia Sonet, Kia Carens dan Multi-Purpose Vehicle (MPV) mewahnya, yakni Grand Carnival. Nissan pun juga hadir dengan membawa MPV unggulan Nissan Livina VE AT Signature dan Nissan Serena, termasuk Nissan Kicks. Untuk melengkapi jajaran brand yang dinaungi oleh Indomobil Group ialah hadirnya Volkswagen dengan duet SUV unggulannya, Tiguan Sport Edition dan Tiguan Allspace.

Fariz ‘Ogud’

Review Citroën C3, Pendatang Baru di Segmen Ramai

PT Indomobil Wahana Trada, selaku agen pemegang merk Citroën di Indonesia, membuktikan komitmennya dengan menghadirkan sejumlah produk Citroën untuk pasar Tanah Air. Salah satunya ialah C3. Mobil compact crossover ini bakal menjadi produk volume-maker Citroën di Tanah Air. Uniknya, C3 yang diniagakan di Indonesia merupakan unit dengan platform CC21, alias C3 yang juga dipasarkan di India dan Amerika Selatan. Berbeda dengan Citroën C3 yang dipasarkan di Eropa.

Sebenarnya konsumen Indonesia tak perlu risau dengan produk ini. Karena CC21 ini mengadopsi Citroën Common Modular Platform dan C3 menjadi model pertama yang diproduksi di dalam program Citroën C-Cubed. Desainnya terlihat sederhana, namun tetap atletis layaknya sebuah Sport Utility Vehicle (SUV). Bagian depannya didominasi dengan lubang udara yang besar dan sepasang aksen chrome beserta 4 buah daytime running lamps.

Lampu utamanya berada di atas lampu kabut berbentuk bundar dan berada dalam bingkai hexagonal berwarna ceria. Citroën C3 ini memiliki aksen dan kombinasi warna eksterior yang kontras, seperti biru dan putih, abu-abu dan hitam, oranye dan hitam, serta putih dan oranye. Pilar A dan B, serta roof rail Citroën C3 ini dilabur warna hitam. Citroën sengaja memasang panel body moulding di sekujur bodi C3. Velgnya pun mengadopsi desain yang unik dan berwarna two-tone.

Interiornya menyiratkan desain unik yang fungsional, khas mobil Prancis. Terdapat layar sentuh berukuran 10 inci, lubang udara berdesain unik, instrument cluster digital, dan lingkar setir yang sederhana. Lebih lanjut, posisi tuas lampu di sebelah kanan dan wiper di sebelah kiri sudah menyerupai kendaraan Asia lainnya. Karena biasanya mobil Eropa posisinya tetap seperti versi setir kiri.

Citroën juga menyuguhkan fitur Android Auto, Apple CarPlay, voice recognition, dan ruang bagasi berkapasitas 315 liter. Ground clearance Citroën C3 juga cukup memadai untuk sebuah SUV kompak, sepertinya memang sesuai dengan kondisi jalan di Indonesia.

Untuk pasar Indonesia, hanya ada pilihan mesin 3 silinder 1.2 liter bertenaga 81 hp yang digandengkan dengan transmisi manual 5-speed. Keputusan ini memang cukup menantang, karena belum ada pilihan transmisi selain manual tersebut. Semoga saja dalam waktu dekat Citroën memberikan opsi transmisi lainnya. Kami pun mendapat kesempatan untuk merasakan langsung Citroën C3 ini di Kawasan BSD City, Tangerang Selatan. Setidaknya, impresi singkat ini mampu menjawab rasa penasaran kami sejak bulan November 2022 silam.

Memasuki kabinnya, jok depan memang cukup baik menopang tubuh pengemudi maupun penumpang depan. Tapi menurut kami, posisi penempatan joknya masih belum optimal. Sedangkan untuk jok belakang, dirasa cukup oke dan sepertinya mampu membuat penumpang tetap merasa nyaman, meski dalam perjalanan jauh sekalipun. Bentuk atap yang tinggi, membuat visibilitas berkendara lebih leluasa.

Suara mesin memang terdengar cukup nyaring saat kondisi stasioner. Tapi uniknya, suara mesin tersebut mulai berubah senyap saat Citroën C3 mulai melaju. Bahkan suara knalpot yang dihasilkan saat berakselerasi, terdengar begitu mengasyikkan (throaty exhaust note). Padahal mesinnya bukan yang berkarakter sporty, cenderung disesuaikan untuk penggunaan dalam kota. Respons mesin di putaran bawah cukup baik, sehingga membuat C3 ini dapat lincah di kondisi jalan padat.

Sayangnya, ketika putaran mesin menengah hingga atas, performanya mulai terasa datar. Seandainya didukung fitur turbocharger, mungkin akan lain ceritanya. Lagipula, kami memang suka turbo… Pengoperasian pedal kopling dan tongkat transmisi manualnya juga terasa ringan serta tidak menyulitkan. Hanya, tentu akan lebih baik lagi jika Citroën juga menghadirkan C3 versi ‘dua pedal’.

Membahas mobil Prancis, tentu banyak yang menyoroti aspek kenyamanan berkendara. Walaupun Citroën tidak menyematkan sistem hydropneumatic legendarisnya, namun settingan suspensi C3 terbukti menyimpan kenyamanan tersendiri. Kami malah tergugah untuk membuktikannya di kecepatan ‘agak tinggi’.

Ketika kami menghajar speedbumps maupun polisi tidur di kecepatan rendah (sekitar 20-25 km/jam), guncangannya cukup terasa dan sesekali hingga menyentuh stopper sokbrekernya. Tapi, jika kami melibasnya di kecepatan di atas 40 km/jam, maka peredamannya akan terasa nyaman. Bahkan di atas kecepatan 50 km/jam, malah lebih baik lagi. Heran…

Memang kami merasa ada sejumlah hal yang dapat dioptimalkan oleh Citroën terhadap C3 platform CC21 ini. Namun setidaknya dengan kembalinya Citroën, salah satunya dengan memboyong C3 ini, berpotensi untuk meramaikan segmen yang gemuk di pasar Indonesia. Lagipula, konsumen pun jadi memiliki pilihan baru dengan hadirnya Citroën C3 ini.

Permintaan Meningkat, Citroën Produksi 1.000 Unit My Ami Buggy Lanjutan

Tak hanya supercar edisi terbatas seharga jutaan dolar saja yang laris manis ludes terjual dalam hitungan menit. Hal ini pun terjadi pada mobil listrik garapan Citroën, My Ami Buggy.

Ya, sebanyak 50 unit mobil listrik Citroën My Ami Buggy Ultra Special Limited Edition yang dibanderol mulai dari €9.790 atau setara Rp 160 juta-an tersebut seluruhnya ludes terjual hanya dalam waktu 18 menit. Luar biasa!

 

Pihak pabrikan nampaknya tak akan menduga jika 50 unit Citroen My Ami Buggy edisi terbatas yang mereka luncurkan bakal laris manis dalam hitungan menit. Sementara animo para konsumen di Prancis yang ingin memiliki mobil adventure ini begitu membludag. Mereka terpaksa buka pemesanan untuk 1.000 unit My Ami Buggy versi reguler.

Tentu saja terdapat sejumlah pembeda pada versi reguler ini agar tidak mengecewakan para konsumen yang telah terlanjur memesan 50 unit versi edisi terbatas.

Pemesanan untuk 1.000 unit My Ami Buggy standar akan mulai dibuka pada awal tahun 2023 mendatang. Sementara, seperti dikabarkan oleh Citroen, pengiriman perdana paling cepat akan dimulai pada pertengahan tahun depan. Tentu saja, siapa cepat maka dia yang lebih dulu memilikinya. 

Perihal spek lengkap serta berapa harga jual dari My Ami Buggy edisi reissue ini baru akan diumumkan oleh pihak Citroën secara resmi menjelang dibukanya pemesanan pada awal tahun depan. 

Sejumlah aksesoris pendukung aktivitas outdoor yang dapat dipilih oleh pemiliknya, mulai dari bullbar di bagian depan dan belakang, roof rack lengkap dengan lampu light bar LED, juga dudukan ban cadangan. Pada sektor kaki-kaki, ada velg dengan kelir coklat keemasan berdiameter 14 inci dan disertai centre cap dekoratif berwarna hitam. Velg dengan warna kontras ini memang sesuai dengan warna bodinya.

Citroën sempat memboyong My Ami Buggy ke Indonesia pada November 2022 lalu. Sumber tenaganya mengandalkan baterai Lithium-ion 5,5 kWh dengan motor listrik dengan output 6 kW setara 8 hp. Citycar ini memiliki kecepatan maksimum sekitar 45 km/jam dan punya jarak tempuh hingga 75 kilometer. Inilah mobil yang dirancang khusus dan dapat dikendarai oleh siapapun. Mulai dari remaja berusia 14 tahun hingga warga lansia dengan usia 77 tahun.

Asterix & Obelix Gunakan Kereta Kuda Buatan Citroën

Anda pernah membaca komik duet Asterix dan Obelix dari desa Galia di pesisir pantai Normandia, Prancis? Naah, kisah dua pendekar yang ditakuti oleh pasukan Romawi, bajak laut dan celeng ini juga muncul dalam versi film seri animasi maupun layar lebar. Didukung oleh Citroen. Eh, bagaimana?

“Asterix & Obelix: The Middle Kingdom” yang akan tayang pada tahun 2023 mendatang, pabrikan otomotif Citroën turut berpartisipasi dalam pembuatan film tersebut, menyediakan sarana transportasi.

Film fiksi humor yang berlatar zaman kekaisaran Romawi tahun 50 sebelum masehi tersebut, Asterix dan Obelix mengendarai sebuah sport coupe. Hmm…ini sebuah kereta kuda buatan Citroën. Tentunya kereta kuda yang digunakan kali ini  berbeda dari yang pernah digunakan pada sejumlah film terdahulu. 

Kereta kuda sporty rancangan Citroën

Perancangan sebuah mobil biasanya membutuhkan waktu paling cepat satu tahun. Namun khusus untuk Asterix dan Obelix tim perancang Citroën rampung menggarapnya hanya dalam waktu tiga bulan.  Luar biasa…

Kereta kuda 2-seater ini terinspirasi dari mobil klasik Citroën 2CV yang legendaris. Lekuk body kereta kuda berbahan kayu imitasi ini mengadopsi desain mobil legendaris itu. Bahkan dilengkapi jendela kaca dan sunroof kanvas lipat. Balon suspensi udara khas Citroën pun diaplikasikan pada kereta kuda ini. Dikatakan, menggunakan kantung udara berbahan kulit celeng. Jok bermotif tartan sangat identik dengan Citroën 2CV.

Tim perancang pun tak lupa mengimbuhkan headlamp “kunang-kunang” serta velg dop dari tameng kayu daur ulang. Logo chevron khas Citroën pun tersemat jelas pada velg dan pintu bagasi belakang.

Kereta kuda ini tampil dalam sejumlah adegan film. Salah satunya adalah saat Julius Caesar nampak terpana melihat kereta kuda ini terpampang pada sebuah papan iklan Citroën yang terpasang di Tembok Besar China.

“Kami sangat antusias menggarap proyek ini, dan hasilnya sangat membanggakan,” terang Pierre Leclercq, direktur desain global Citroën dengan bangga.

Kampanye ramah lingkungan Citroën dalam film Asterix & Obelix

Sebagai partisipasi dalam pembuatan film kebanggan Perancis ini, Citroën pun menyediakan sejumlah armada mobil listrik sebagai kendaraan operasional para kru film selama proses syuting berlangsung. Bahkan infrastruktur stasiun pengisian ulang daya baterai pun dipersiapkan oleh Citroën di lokasi syuting yang berada di wilayah Bry-sur-Marne dan Bretigny-Sur-Orge, Perancis.

Oya, seluruh kostum yang digunakan dalam film ini dirancang dan dibuat oleh Citroën menggunakan material daur ulang. Kostum yang digunakan dapat didaur ulang dan dipakai kembali untuk kebutuhan lainnya.

Seluruh panel kayu yang digunakan pada film ini ternyata dibuat oleh Citroën menggunakan kardus daur ulang. Tak terhitung berapa banyak pohon di hutan yang terselamatkan oleh Citroën dari penebangan.

Ya, apa yang dilakukan oleh Citroën dalam pembuatan film ini merupakan bagian dari kampanye dekarbonisasi dan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan.

 “Asterix & Obelix: The Middle Kingdom” yang dibintangi aktris jelita Marion Cottilard ini baru akan diluncurkan oleh jaringan film Netflix pada kwartal pertama tahun 2023 mendatang.

Citroën C3 Daihatsu Rocky

Citroën C3 Bersaing Dengan Daihatsu Rocky 1.2

PT Indomobil Wahana Trada, selaku agen pemegang merk Citroën di Indonesia, hari ini (7/12/2022) membuktikan komitmennya dengan menghadirkan sejumlah produk Citroën untuk pasar Tanah Air. Deretan mobil tersebut ialah C3, e-C4, dan C5 Aircross. Namun, menurut kami C3 akan menjadi sosok volume-maker Citroën di Indonesia. Mengapa? Tentu saja karena harganya yang bakal mengusik produk buatan merk Jepang.

Dalam hal ini, kami mencoba untuk melakukan komparasi dengan kompetitor terdekatnya, yakni Daihatsu Rocky. Dengan rentang harga yang nyaris serupa dengan Citroën C3, maka Rocky tipe 1.2 X M/T ADS yang patut disandingkan. Kedua mobil ini memiliki data spesifikasi yang sebenarnya mirip-mirip. Mari simak spesifikasi keduanya!

Ukuran bodi kedua mobil ini sepertinya tidak saling berjauhan, jika Citroën C3 punya ukuran panjang 3.981 mm, lebar 1.733 mm dan tinggi 1.604 mm, dengan jarak sumbu roda (wheelbase) hingga 2.540 mm. Maka Daihatsu Rocky X ADS memiliki panjang 4.030 mm, lebar 1.710 mm, dan tinggi 1.635 mm dengan jarak sumbu roda (wheelbase) 2.525 mm. Jadi, Citroën C3 memiliki bodi yang lebih pendek dan lebih rendah, namun sedikit lebih lebar dari Daihatsu Rocky X ADS.

Pada eksterior, bagian muka Citroën C3 didominasi dengan lubang udara yang besar dan sepasang aksen chrome beserta 4 buah daytime running lamps. Lampu utamanya berada di atas lampu kabut berbentuk bundar yang berada dalam bingkai hexagonal berwarna mencolok. Jujur saja, aspek atraktif dari eksterior Citroën C3 ini memang dari pemainan warna cerah yang melabur bagian atap, spion, serta aksen pada bumper depan dan sisi bodi. Velgnya berukuran 15 inci yang dibalut ban 195/65 R15.

Sedangkan Daihatsu Rocky memiliki desain bodi yang sangat berkarakter. Dalam hal ini, karakter yang ditonjolkan adalah maskulin dengan sejumlah garis tegas. Penampilan sporty dengan adanya lampu utama LED yang berdesain menyipit dan grille trapezoidal berukuran besar. Khusus pada Daihatsu Rocky tipe ADS, sudah dilengkapi aksesoris body kit yang meliputi front skid plate, rear skid plate, side body moulding lengkap dengan emblem ADS. Sedangkan velg 16 inci disertai dengan ban 205/65 R16.

Interior Citroën C3 menyiratkan desain unik yang fungsional, khas produsen mobil Prancis. Terdapat layar sentuh berukuran 10 inci, lubang udara berdesain unik, instrument cluster digital, dan lingkar setir yang sederhana. Lebih lanjut, ada aksen panel logam pada dashboard dan tempat meletakkan ponsel, power socket 12V, serta USB port. Citroën juga menyuguhkan fitur Android Auto, Apple CarPlay, voice recognition, dan ruang bagasi berkapasitas 315 liter.

Kabin Daihatsu Rocky memiliki sistem multimedia layar sentuh berukuran 9 inci yang telah memiliki konektivitas dengan ponsel. Penggunanya pun dapat memanfaatkan fitur Android Auto dan Apple CarPlay. Perangkat audionya didukung oleh 4 speaker, 2 tweeter dan active subwoofer berukuran 8 inci. Pengguna Daihatsu Rocky juga disuguhkan phone charger socket dan power socket pada console tengah. Ruang bagasinya memiliki kapasitas maksimal hingga 369 liter.

Sebagai sumber tenaganya, Citroën C3 didukung mesin EB2F 1.198 cc 3 silinder, bertenaga 81 hp pada 5.750 rpm dan torsi 115 Nm pada 3.750 rpm. Penyaluran performa itu dilanjutkan menuju roda depan melalui transmisi manual 5-speed. Untuk Daihatsu Rocky 1.2 X ADS, memakai mesin WA-VE 1.198 cc 3 silinder dengan tenaga maksimal 87 hp pada 6.000 rpm dan torsi maksimal 112 Nm pada 4.500 rpm. Performa yang dihasilkan oleh mesin tersebut disampaikan menuju roda depan dengan dukungan dari transmisi manual 5-speed.

Sebagai penutup, pasti terkait harga yang harus Anda tebus dari dealer. Jika Citroën C3 dipatok dengan harga mulai dari Rp 225 juta, maka Daihatsu Rocky 1.2 X M/T ADS dibanderol dengan harga Rp 227,4 juta. Dengan sejumlah ‘angka-angka’ di atas tadi, Anda tentu dapat melakukan kalkulasi dan menimbang aneka fitur yang ditawarkan. The choice is yours…