Range Rover Sport Hybrid Hadirkan Tenaga Besar Sekaligus Efisien

PT JLM Auto Indonesia, sebagai distributor tunggal kendaraan Land Rover di Indonesia kembali meluncurkan Range Rover Sport seri terbaru. Kali ini, Range Rover hadir dengan tampilan bodi kekar bertenaga, serta beberapa desain eksterior seperti lampu, grille, dan sudut overhang pendek yang melambangkan karakter gagah.

Didukung dengan desain interior dramatis dan canggih, semakin menguatkan karakter Range Rover yang mewah dan elegan. Range Rover Sport plug-in hybrid ini akan berkontribusi dalam proses energi transisi nasional, dengan menghadirkan teknologi alternatif yang menarik bagi industri otomotif Indonesia.

“Melalui inovasi, elegance in mobility, modern sophistication, dan teknologi canggih, PT JLM Auto Indonesia berkomitmen untuk selalu konsisten menyediakan hanya yang terbaik untuk semua klien eksklusif kami di seluruh Indonesia,” ungkap Gerry Kertowidjojo, Presiden Direktur PT JLM Auto Indonesia, saat peluncuran Range Rover Sport generasi baru hari ini (17/01).

0-100 km/jam: 5,4 detik saja

Range Rover Sport memadukan desain sporty dan mewah, tersedia dalam varian yang menerapkan teknologi plug-in hybrid berkekuatan 2.0 liter namun tetap halus dan menghasilkan emisi yang rendah. Dilengkapi dengan fitur turbocharger, mesin SUV ini mampu menghasilkan tenaga mencapai 510 PS (atau 503 hp) dengan akselerasi 0-100 km/jam dalam 5,4 detik. Sedangkan kecepatan maksimumnya mencapai 242 km/jam.

Roda belakang bisa ikut belok 7,3 derajat

Sistem all-wheel drive yang tersedia, memberikan keseimbangan pengendalian saat kondisi jalan normal, dan mentransmisikan tenaga secara halus untuk mencegah selip saat berada di medan yang menantang. Tak hanya itu, SUV ini juga mampu melakukan manuver secara optimal dengan membelokkan roda belakang secara berlawanan searah jarum jam hingga 7,3 derajat melalui sistem all-wheel steering.

“Kami berharap dengan performa dari Range Rover Sport Hybrid ini dapat mendorong adaptasi kendaraan listrik di Indonesia dan memberikan opsi kendaraan electric hybrid bagi para pelanggan,” tambah Irvino Edwardly, Direktur Penjualan & Pemasaran PT JLM Auto Indonesia.

Range Rover Sport ini juga memiliki interior yang dilengkapi dengan leather seats premium, termasuk sistem audio berteknologi MeridianTM 3D Surround Sound System, sehingga menghasilkan kualitas suara jernih dan merata untuk setiap penumpang. Bahkan ada 18 unit speaker dan dual-channel subwoofer dengan 825W Amplifier di mobil ini.

“Saya sangat bangga dan yakin dengan keunikan fitur serta desain terbarunya, mobil ini akan menambah dimensi baru pada kategori kendaraan mewah juga menjadi salah satu pendorong kesuksesan bisnis kami di masa depan, tidak hanya di Indonesia namun juga seluruh dunia,” tukas Dean Brigham, Sales Director of Jaguar Land Rover Asia Pacific, di kesempatan yang sama.

MG SUV_a

MG Hadirkan Pilot Sebagai SUV Canggih Di Januari 2023

Pesatnya pertumbuhan segmen SUV di Indonesia beberapa tahun belakangan membuat pasar mobil tinggi ini menggiurkan. MG juga tidak menutup mata dan mereka akan menghadirkan SUV baru. Tidak disebutkan, tapi kami yakin ini adalah MG Pilot. Atau di Indonesia akan jadi MG HS.

Kenapa MG Pilot? Karena dalam pengumuman yang kami terima, disebutkan mereka akan menyuguhkan produk SUV canggih. Pilot memiliki kemampuan tersebut. Selain, kami sempat bermain dengan Photoshop untuk mengulik gambar di atas. Dan memang itu mobilnya.

Apa itu MG Pilot?

SUV ini hadir pertama kali menjelang akhir 2020 di China. Sebagai penggerak, aslinya mobil ini tersedia dalam opsi mesin empat silinder 1,5 liter turbo bertenga 173 hp, torsi 273 Nm. Opsi kedua 2,0 liter yang juga diberikan turbo. Tenaganya menyenangkan dengan angka 230 hp dan momen puntir puncak sebesar 370 Nm. Rencananya juga akan ada versi plug-in hybrid yang disediakan untuk pasar global. Entah mana yang akan dibawa nanti.

Dari sisi desain, Pilot mengusung yang disebut 3rd Design Language pada sisi eksterior, SUV ini dipercaya akan tampil lebih berkarakter serta modern. Terdapat Digital Flaming Grille pada wajahnya dan Rotating Tomahawk Alloy Wheels berhiaskan Red Caliper yang menambah kesan sporty. Sedangkan Full LED Projector Headlight SUV ini membawa teknologi terkini Intelligent High-Beam Control.

Dilengkapi iNVH (Noise, Vibration, Harshness) Luxury Quiet Space, maka pengguna MG Pilot akan merasakan berkendara yang nyaman. MG juga memberikan beberapa nuansa pada interiornya, yakni Nautical Blue Yacht Style maupun Luxurious Full Black. Keduanya menggunakan material Soft Touch Premium Leather khas kendaraan asal Inggris.

Kursi pengemudi dirancang secara teliti dengan desain bucket seat dan dilengkapi pengaturan 6 arah secara elektris. Sedangkan untuk kursi penumpang depan dapat diatur sebanyak 4 arah. Tak ketinggalan, SUV ini dilengkapi dengan Electric I-Max Panoramic Sunroof. Varian warna SUV MG baru ini hadir dalam pilihan warna atraktif seperti Metal Ash Grey, Scarlet Red, Black Knight, dan Arctic White.

MG Paham

“MG sangat memahami perkembangan dan dinamika kebutuhan masyarakat Indonesia. Sesuai komitmen MG untuk memenuhi kebutuhan akan kendaraan yang terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman yang semakin canggih, maka dalam waktu dekat kami akan meluncurkan SUV unggulan terbaru kami,” ujar Arief Syarifudin, Marketing and PR Director MG Motor Indonesia.

“Dengan respons positif publik otomotif Indonesia terhadap model SUV terdahulu dari MG, kami yakin bahwa SUV yang kami segera luncurkan ini juga akan mendapatkan sambutan yang jauh lebih positif dari konsumen Indonesia,” tambahnya. Kita tunggu tanggal mainnya. 

Review Wuling Almaz Hybrid, Percaya Diri di Segmen Baru

Wuling resmi meluncurkan Almaz Hybrid di Indonesia pada 3 November 2022 silam. Sport Utility Vehicle (SUV) kelas medium ini sekaligus menjadi mobil Wuling hybrid pertama di Tanah Air. Sesuai nama yang diusung, SUV ini menggunakan perpaduan antara dua jenis sumber tenaga, yaitu mesin konvensional dan motor listrik.

Kombinasi sumber tenaga tersebut membuat performa berkendara Wuling Almaz Hybrid semakin mantap, menghasilkan efisiensi bahan bakar yang baik, dan pastinya rendah emisi gas buang. Bahkan Wuling Almaz Hybrid mengaplikasikan teknologi Multi-mode Hybrid Performance yang terdiri dari EV Mode, Series Hybrid Mode, dan Parallel Hybrid Mode.

Selain mengimplementasikan teknologi hybrid dengan Multi-mode Hybrid Performance, Almaz Hybrid pun dibekali jajaran inovasi, mulai dari Advanced Driver Assistance System (ADAS), Internet of Vehicle (IoV) hingga Wuling Indonesian Command (WIND). Ketiga memang sudah menjadi ciri khas dari sejumlah produk Wuling yang dipasarkan di Indonesia.

Dengan kata lain, paduan mesin bensin dengan motor listrik melalui sistem hybrid pada SUV ini diklaim mampu menghadirkan rasa berkendara yang menyenangkan. Inovasi lengkap untuk mendukung kenyamanan berkendara sekaligus memberikan ketenangan dan perlindungan secara aktif turut hadir dalam Almaz Hybrid ini.

Wuling Almaz Hybrid dibekali dengan mesin bensin 4 silinder Atkinson-cycle berkapasitas 2.0 liter yang bertenaga maksimal 123 hp dan torsi sebesar 168 Nm. Selain itu, terdapat motor listrik yang mampu memproduksi tenaga setara 174 hp dan torsi 320 Nm. Tentu saja ada juga baterai ternary lithium berkapasitas 1.8 kWh. Seluruh output yang dihasilkan selanjutnya disalurkan menuju roda depan melalui Dedicated Hybrid Transmission.

Tiga mode berkendara

Sajian utama yang langsung menjadi fokus kami ialah merasakan beberapa mode berkendara yang ada pada Wuling Almaz Hybrid ini. Yang pertama ialah EV Mode, yakni ketika roda digerakkan oleh motor listrik mengambil energi listrik yang berasal dari baterai ternary lithium. SUV ini diklaim mampu melaju dengan motor listrik saja hingga kisaran kecepatan 30 km/jam.

Namun kami sempat melaju lebih cepat dan masih hanya motor listrik saja yang beroperasi, hingga kecepatan di atas 45 km/jam. Hal tersebut tentu saja terkait dengan gaya mengemudi, kondisi baterai, serta penggunaan daya listrik yang ada pada mobil.  Meski melaju senyap, torsi yang tersedia untuk melaju pun tetap melimpah.

Memasuki Series Hybrid Mode, yakni kondisi roda masih digerakkan oleh motor listrik, namun mesin bensin beroperasi mengisi daya listrik pada baterai melalui motor generator. Kami merasakan mesin bensin mulai hidup, namun output yang dihasilkan tetap halus, tanpa lonjakan seketika. Ada dua hal  yang kami rasakan saat mesin bensin mulai beroperasi, yaitu lampu bertulisan ‘HEV’ pada meter cluster TFT dan ada sedikit getaran pada lingkar setir.

Selanjutnya, untuk performa berkendara yang maksimal maka Almaz Hybrid langsung menyuguhkan Hybrid Parallel Mode. Kondisi ini ialah mesin bensin dan motor listrik beroperasi untuk menghasilkan daya penggerak roda secara bersamaan. Kami mengujinya di saat mendahului kendaraan di depan dan dalam kondisi jalan yang menanjak.

Belasan fitur di dalam ADAS

Perbedaan performa suspensi memang tidak terlalu signifikan dengan Almaz bermesin konvensional, malah terasa ayunannya yang lebih empuk. Mungkin saja hal ini karena adanya komponen motor listrik dan baterai tambahan. Saat mengendarai Almaz Hybrid, permainan pedal gas memang perlu penyesuaian selama beberapa saat. Sebab luapan torsi di kecepatan rendah memang cukup terasa, sehingga akselerasi dari posisi diam pun terasa kuat.

SUV ini adalah lini produk kedua Wuling yang mengusung fitur ADAS. Inovasi ini terbagi menjadi 4 kategori dengan total 12 fitur. Kategori pertama ialah Adaptive Cruise yang memungkinkan pengaturan kecepatan jelajah dan penyesuaikan jarak aman dengan kendaraan di depannya secara otomatis. Lalu, Lane Recognition menjaga agar kendaraan tidak keluar dari lajur jalan.

Kemudian, Safe Distance & Braking Assistance yang siaga memberikan peringatan hingga mitigasi secara aktif berupa pengereman darurat otomatis saat kendaraan menghadapi situasi yang berpotensi bahaya. Tak ketinggalan, Automatic Lamp yang membantu pengemudi berkendara di malam hari melalui pengaturan ketinggian lampu utama yang menyesuaikan pencahayaan sekitar.

Di bawah ‘angka sakral’ Rp 500 juta

Inovasi Wuling Remote Control App melalui teknologi Internet of Vehicle (IoV) menghubungkan pengguna dengan kendaraannya melalui jaringan internet yang dapat diakses melalui melalui aplikasi MyWuling+ dan Head Unit. Sedangkan Wuling Indonesian Command (WIND) dapat diakses dengan kata kunci ‘Halo Wuling’ dan perintah suara berbahasa Indonesia dengan mudah. WIND membantu pengguna untuk tetap fokus berkendara dan tetap nyaman selama perjalanan.

Dengan banderol Rp 470 juta (on the road DKI Jakarta), mobil ini berada di bawah ‘angka sakral’ Rp 500 juta di pasar otomotif Tanah Air. Wuling sendiri menyediakan program pembelian unit Almaz Hybrid melalui skema SGMW Multifinance, dengan down payment mulai dari Rp 100 jutaan, sedangkan angsurannya mulai dari Rp 8 jutaan.

Jika dilihat dari segmen dan harga jual (on-the-road DKI Jakarta), menurut kami sepertinya kompetitor terdekat SUV ini ialah Toyota All New Kijang Innova Zenix V Hybrid. Kalau saja Anda sedang menyasar produk SUV dan tertarik dengan teknologi hybrid dan sederet fitur penunjang berkendara dari Wuling, maka Almaz Hybrid bisa menjadi salah satu pilihan saat ini.

Jaguar Revisi Konten Fitur Pada F-Pace Model 2024

Saat ini sejumlah pabrikan otomotif dunia khususnya pada segmen SUV mewah tengah memperkenalkan model terbaru untuk tahun 2023. Sementara dari daratan Inggris, Jaguar justru telah melakukan debut perdana versi teranyar dari SUV mewah mereka yakni F-Pace untuk model tahun 2024.

Sejumlah update dan penyempurnaan pun dilakukan pada F-Pace yang kini genap berusia 7 tahun. Selain itu, Jaguar pun menyederhanakan varian trim pada jajaran F-Pace model tahun 2024 untuk memudahkan konsumen dalam menentukan pilihan.

Variant non-R-Dynamic tak lagi ada dalam daftar F-Pace model 2024, sehingga variant R-Dynamic S kini menjadi model termurah. Variant trim kemudian meningkat ke model R-Dynamic SE Black, R-Dynamic HSE Black, 400 Sport, dan yang terakhir adalah SVR sebagai variant teratas.

Update konten fitur dan tampilan

Sistem penggerak all-wheel drive (AWD) dan transmisi automatic 8-speed menjadi kelengkapan standar pada seluruh variant F-Pace.

Sebagai pengecualian, hanya variant SVR saja yang dibekali opsi mesin bensin 5.0-liter supercharged V8 bertenaga 542 HP. Variant SVR mampu melesat hingga 286 km/jam dan akselerasi 0-100 km/jam hanya butuh waktu 4 detik.

Meskipun variant R-Dynamic S merupakan model F-Pace dengan harga termurah, namun Jaguar membekalkan konten fitur yang cukup lengkap dan memikat, termasuk panel instrument TFT Digital Driver Display dan velg model baru berukuran 19-inci. Untuk variant R-Dynamic SE dan HSE dibekali dengan velg 20 dan 21-inci. Pada variant 400 SPORT kini dilengkapi dengan velg 22-inci Style 1020 berwarna Gloss Silver.

Sementara pada variant yang lebih tinggi tampil dengan plafon kabin berbahan suede dengan warna Ebony. Sementara pada eksterior didominasi aksen warna gloss black yang meliputi spion, grille, lis kaca serta emblem pada bagian buritan.

Sistem infotaintment Pivo Pro pun dibekalkan pada seluruh variant F-Pace model 2024 dengan dilengkapi fitur perintah suara Alexa, software navigasi terbaru what3words, serta koneksi nirkabel Apple CarPlay dan Android Auto.

F-Pace PHEV kini menjelajah lebih jauh

Persaingan paling ketat saat ini nampaknya justru pada segmen SUV plug-in hybrid (PHEV), khususnya di sektor baterai, motor penggerak serta daya jelajah. Jaguar pun melakukan sejumlah revisi pada model F-Pace P400e PHEV.

Baterai lithium-ion baru berkapasitas daya 19.2 kWh pun kini dibekalkan pada F-Pace versi PHEV tersebut. Baterai baru ini diklaim menghasilkan daya jelajah 20 persen lebih jauh. Berdasarkan standar WLTP, daya jelajah pada mode EV kini menjadi 66 km dari sebelumnya yang hanya 53 km. Emisi CO2 pun kini tereduksi menjadi 37 g/km. Konsumsi BBM pada mode hybrid pun kini menjadi 62 km/liter.

Meski belum diungkap secara detil, namun diperkirakan F-Pace P400e PHEV tetap akan mengusung mesin bensin 4-silinder 2.0-liter dengan output daya 398 hp dengan torsi maksimum 640 Nm seperti pada model yang saat ini tengah dipasarkan. Akselerasi 0-100 km/jam dicapai dalam waktu 5,3 detik.

Meski peningkatan daya jelajah F-Pace P400e PHEV tak terlalu signifikan, namun cukup untuk pengendaraan harian dalam kota yang rata-rata hanya berkisar antara 30-45 km dengan mode EV.

Nampaknya pihak Jaguar tak mau latah mengikuti trend mobil SUV berteknologi PHEV dari sejumlah pabrikan lainnya yang memiliki daya jelajah mode EV lebih jauh, bahkan mencapai 100 km.

Perihal harga jualnya, harap sedikit bersabar. Pihak pabrikan baru akan mengumumkan daftar harga F-Pace model 2024 secara resmi saat mulai dipasarkan paling cepat pada penghujung tahun depan.

Hyundai Palisade AWD_!

Hyundai Palisade AWD, Si Bongsor Yang Menyenangkan Untuk Rute Jarak Jauh

Akhirnya kami berkesempatan untuk bisa mengetes Hyundai Palisade AWD 2022 dengan rute yang agak jauh. Ya, kami mencoba melintasi tol Jawa Tengah dengan tujuan Jakarta-Salatiga-Semarang-Jakarta. Di benak kami ketika ingin berkendara atau berpergian jarak jauh, idealnya menggunakan kendaraan yang nyaman. Tidak lupa kaya akan fitur, punya kabin yang lapang, dan tenaga yang cukup untuk dapat melibas jalan bebas hambatan. Jadi, Hyundai Palisade AWD kami pilih untuk melihat, apakah mobil ini memiliki kemampuan tersebut.

Sport Utility Vehicle (SUV) besar ini sejatinya telah hadir di Indonesia sejak akhir 2020 dan mengalami facelift pada pertengahan tahun 2022. Hyundai Palisade sendiri seakan membuka kelas baru. Karena dia seperti bermain sendiri di segmen SUV bongsor dngan platform monokok. Hyundai Palisade memiliki mesin turbo diesel, dibekali captain seat, panoramic sunroof, Apple CarPlay, fitur ventilated & heated seat, dan lainnya.

Ciri khas SUV ini memang pada bentuknya yang intimidatif, terlihat jelas melalui grille berukuran besar berwarna hitam. Kabin luas disertai konfigurasi kursi yang nyaman, adanya captain seat membuat penumpang baris kedua tidak cepat merasa lelah ketika bepergian jauh. Bagasi yang super besar diperoleh ketika kursi baris ketiga dilipat untuk diisi dengan barang bawaan.

Walaupun dimensinya besar, Hyundai Palisade ternyata menyenangkan saat diajak lari-lari kecil di tol lintas Jawa. Di balik kap depan, ada mesin Smartstream D2.2 CRDi berkapasitas 2.2 liter dengan perabotan variable geometry turbocharger. Mesin ini mampu menyemburkan tenaga 197 hp dan torsi 440 Nm. Output tadi disalurkan keempat rodanya melalui transmisi otomatis 8 speed ke keempat rodanya. Kenapa keempat roda, karena unit yang kami coba ini ialah varian all-wheel drive (AWD).

Untuk mode traksi, terdapat tiga pilihan yang bisa digunakan sesuai dengan kondisi jalan yang ditempuh, mulai dari Snow, Mud, serta Sand (karena ini AWD). Lebih lanjut, ada mode berkendara Eco, Comfort, Sport, dan Smart.

Fitur-fitur keselamatan juga tidak luput di Hyundai Palisade facelift ini. Ada Forward Collision Assist, Lane Keeping Assist & Lane Following Assist, Blind Spot Collision-Avoidance Warning, Driver Attention Warning dan Rear Cross Traffic Collision-Avoidance Assist. Lalu ada juga High Beam Assist, Blind Spot View Monitor, Surround View Monitor, Safe Exit Assist hingga Smart Cruise Control.

Tidak ketinggalan, Hyundai Palisade facelift ini sudah dilengkapi dengan fitur Bluelink yang terkoneksi dengan smartphone. Dengannya, kita bisa mengetahui kondisi bahan bakar, posisi mobil, menyalakan mobil, menyalakan ac mobil, sampai membuka kunci mobil hanya menggunakan smartphone yang terhubung dengan Bluelink mobil tersebut.

Hyundai Palisade 2022 juga dilengkapi TFT Color Touch Display Audio berukuran  12,3 inci dengan tampilan digital yang dapat mengakses ke gadget Anda melalui Apple Car Play atau Android Auto. Lalu disediakan juga dua port USB-C Charging di tiap baris dan ada juga wireless charging di bagian depan. Tidak ketinggalan, telinga Anda akan sangat dimanja oleh dentuman empuk yang berasal dari Infinity Premium Audio dengan 12 speaker.

Karena ini varian AWD, kami sudah punya menduga bahwa konsumsi bahan bakarnya tidak akan sebaik yang varian 4×2. Benar saja, saat kami menjajal Hyundai Palisade 4×2 pada tahun lalu dengan rute Jakarta-Semarang, kami mendapatkan konsumsi BBM rata-rata di 1 liter untuk 16 kilometer. Sedangkan untuk yang versi AWD, kami mencatat rata-rata 1 liter untuk 12 kilometer. Sebetulnya hal ini tidak terlalu mengganggu, karena dengan sistem penggerak AWD kami merasa yakin membesutnya di kecepatan tinggi.

Panjang bodinya yang nyaris 5 meter, mungkin dirasa tidak terlalu praktis untuk penggunaan dalam kota. Namun, jika Anda gunakan untuk perjalanan jarak jauh, SUV ini seolah memiliki dimensi yang jauh lebih singset. Suka SUV bongsor? Mungkin Hyundai Palisade cocok untuk mengisi garasi Anda.

Fariz ‘Ogut’

Editor: Aldi Prihaditama

Suzuki Sidekick_1

Suzuki Sidekick, ‘Jip’ 4×2 Entry-Level Yang Tetap Atraktif

Pasar otomotif Tanah Air era 1990-an memang diramaikan dengan beragam produk andalan dari banyak merk. Saat itu, segmen mobil penumpang, baik sedan maupun hatchback, masih menjadi primadona bagi konsumen Indonesia. Bukan berarti segmen lain tidak dilirik, karena masih ada ruang bagi agen pemegang merk (APM) untuk menghadirkan produk baru yang menggedor pasar. Seperti yang dilakukan oleh Suzuki di Indonesia, ketika memasarkan Sidekick, ‘jip’ entry level yang atraktif, di tahun 1995 hingga 2001.

Sebelum kehadiran Sidekick, Suzuki telah memboyong Vitara di tahun 1992 dan Escudo di tahun 1993. Perbedaan utama di keduanya ialah pada sistem penggerak roda. Jika Vitara dilengkapi gerakt 4WD, maka Escudo 2WD.

Saat itu, istilah Sport Utility Vehicle (SUV) memang belum ngetop. Jadi, konsumen masih banyak menggunakan istilah ‘jip’. Baik untuk 4×4 maupun 4×2.

Entry Level

Oke, Vitara dan Escudo mendapat respons yang amat baik di Indonesia. Karena konsumen Indonesia masih ‘jarang’ disuguhkan jip yang memiliki fitur lengkap dan rasa berkendara yang seperti, ehm… mobil sedan. Jeli melihat peluang, maka Suzuki cepat merespons dengan menghadirkan saudara kandung Vitara dan Escudo yang lebih terjangkau, yakni Sidekick.

Suzuki Sidekick Jip entry Level yang atraktif

Suzuki Sidekick memang diposisikan sebagai entry-level, meski memiliki fisik yang nyaris serupa dengan Vitara dan Escudo. Namun, jika diperhatikan detilnya secara satu per satu, maka terlihat jelas perbedaannya. Pemangkasan kelengkapan atau downgrading aneka fitur dilakukan agar Sidekick dapat dibanderol jauh lebih murah dari Escudo.

Untuk fisik Sidekick, bumper depan dan belakang tidak dicat sewarna bodi, side body moulding juga ditiadakan, tutup bensin menggunakan kunci manual, dan tidak menggunakan wiper kaca belakang.

Masuk ke kabinnya, semakin terlihat fitur yang lengser. Mulai dari power window, electric mirror, tilt steering, console tengah, jam digital, map light, rear defogger, sampai door pocket. Bahkan material jok yang digunakan pun lebih tipis dan model door trim lebih sederhana.

Interior suzuki Sidekick

Mesin

Mesin G16A 1.6 liter SOHC berkarburator Mikuni, seperti pada Vitara dan Escudo, digunakan juga oleh Sidekick. Alasannya, mesin bertenaga 76 hp ini tergolong bandel dan suku cadang mudah ditemui. Untungnya, fitur power steering tidak absen pada Sidekick. Supaya menekan harga jual dan pajak kendaraan tetap terjangkau, sistem penggerak rodanya cukup 4×2 saja.

Suzuki Sidekick Jip entry Level yang atraktif bermesin 1,6 liter seperti VItara dan Escudo.

Di balik langkah downgrading yang diterapkan Suzuki, ternyata mobil ini disambut positif oleh konsumen Indonesia. Bahkan Suzuki sampai membuat beberapa trim untuk Sidekick ini, salah satunya ialah varian Drag-1 yang ada di halaman ini. Suzuki Sidekick Drag-1 memiliki perbedaan dengan Sidekick ‘biasa’, karena dilengkapi body striping bergaya dinamis, kain jok bermotif cerah, dan velg alloy palang 3 buatan Excel.

Unit yang kami temui ini memang masih tergolong mulus, meski pemiliknya sudah melakukan beberapa sentuhan agar membuat mobil ini semakin keren. Velgnya menggunakan milik Vitara model ‘teardrop’ berdiameter 15 inci yang dibalut ban Hankook Dynapro MT2, sedangkan third brake lamp menggunakan Suzuki Jimny yang dimodifikasi bracket-nya.

Untuk mendapatkan Suzuki Sidekick dengan kondisi mulus dan prima di masa sekarang, memang cukup menguji kesabaran. Karena tidak sedikit yang kondisinya sudah kurang sedap dipandang.

Buat Anda yang ingin bernostalgia dengan mobil era 1990an dan masih berdedikasi untuk menginjak kopling, sebab semuanya bertransmisi manual 5-speed, Suzuki Sidekick, sang jip entry level yang atraktif ini bisa jadi pilihan buat diajak meet-up.

Terkait dengan mesinnya yang minim teknologi, sepertinya oke juga jika dijejalkan perabotan turbocharger. Kenapa? Karena kami suka turbo…

AEHRA SUV_1

AEHRA Tetapkan Standar Baru Desain Otomotif

AEHRA, pemain baru di dunia otomotif ultrapremium bertenaga listrik, telah mengungkapkan desain eksterior model pertamanya. Perusahaan start up ini bermarkas di Italia. Sebagai permulaan, mereka membuat sebuah sport utility vehicle (SUV). Gaya yang ditampilkan oleh AEHRA ini memang sangat berbeda, dengan menghadirkan revolusi dalam desain otomotif.

SUV AEHRA memiliki jarak wheelbase mencapai 3 meter, moncong yang sangat rendah, dengan sudut overhang depan dan belakang yang pendek. Lampu depan memanjang dipadukan dengan lampu LED, sehingga memperlihatkan tepi luar ventilasi udara bagian bawah yang unik. Sepertinya SUV ini akan terlihat atraktif jika dalam kondisi temaram.

Setiap elemen SUV melambangkan ide revolusioner AEHRA. Namun tetap berpegang teguh pada nilai murni desain klasik Italia. Bentuk bodinya menganut desain yang mengalir dari bagian paling depan, melewati atap dan pintu, hingga menuju bagian belakang. Desain pintunya pun memberi kemudahan masuk dan keluar secara optimal ke dalam kabin yang luas.

“Dengan SUV ini, kami menjauhi hal konservatif yang telah membebani semua pabrikan mobil lain dalam merancang kendaraan EV hingga saat ini. Sebaliknya, kami telah mengambil pendekatan yang sangat berani,” kata Filippo Perini, selaku Chief Design Officer AEHRA.

Desain Menggunakan CFD 

Proses desain menggunakan CFD (Computational Fluid Dynamics) yang mutakhir dan sangat presisi. Filippo Perini dan timnya telah menghasilkan bentuk bodi yang inovatif, serta mampu menghasilkan efisiensi aerodinamis yang hebat. Pendekatan ini diterapkan pada desain depan dan belakang untuk menetapkan standar optimal terkait aspek aerodinamis, pendinginan dan manajemen panas baterai.

AEHRA telah mengadopsi  nilai aerodinamika yang inovatif, sehingga menawarkan sensasi berkendara yang sporty. AEHRA memanfaatkan potensi penuh material komposit yang sangat canggih, sangat ringan, dan sangat berkelanjutan, termasuk teknologi serat karbon yang baru masuk ke pasar dalam beberapa tahun terakhir, sehingga semakin meningkatkan efisiensi kendaraan.

“Rancangan ini mewakili kombinasi radikal dari bahan berkelanjutan mutakhir, teknologi kendaraan listrik ultra canggih, teknologi manufaktur cerdas, desain Italia murni, dan tentu saja, momen penting dalam sejarah perusahaan kami. SUV ini menandai tonggak sukses dalam perjalanan strategis AEHRA untuk meluncurkan ke pasar global pada tahun 2025,” jelas Hazim Nada, CEO AEHRA.

Wuling Almaz Hybrid

Fitur Inovatif Lengkap Pada Wuling Almaz Hybrid

Resmi diluncurkan di Indonesia, pada 3 November 2022 silam, Almaz Hybrid hadir dengan sederet inovasi terdepan yang menjadikannya terobosan terkini dari Wuling. Sport Utility Vehicle (SUV) terbaru ini mengimplementasikan teknologi hybrid dengan Multi-mode Hybrid Performance. Tidak hanya itu, Wuling Almaz Hybrid pun dibekali jajaran inovasi, seperti Advanced Driver Assistance System (ADAS), Internet of Vehicle (IoV) hingga Wuling Indonesian Command (WIND).

“Komitmen inovasi Wuling kini memasuki tahap baru lewat kendaraan hybrid pertamanya di Indonesia. Perpaduan mesin bensin dengan motor listrik melalui sistem hybrid pada SUV ini menyajikan Exciting Performance. Inovasi lengkap untuk mendukung kenyamanan berkendara sekaligus memberikan ketenangan dan perlindungan secara aktif turut hadir dalam Almaz Hybrid ini,” jelas Danang Wiratmoko, selaku Product Planning Wuling Motors.

Tiga mode Hybrid Performance

Sumber tenaga SUV terbaru Wuling ini terdiri dari mesin bensin dengan Atkinson-cycle berkapasitas 2.0 liter yang menyajikan daya 123 hp dan melontarkan torsi 168 Nm, yang dikombinasikan dengan motor listrik bertenaga 174 hp serta torsi 320 Nm. Keduanya beroperasi melalui Dedicated Hybrid Transmission dengan sistem Multi-mode Hybrid Performance yang terbagi menjadi EV Mode, Series Hybrid, dan Parallel Hybrid.

Tiga mode tersebut ditentukan secara otomatis oleh sistem pada Almaz Hybrid dengan beberapa faktor seperti kondisi baterai, kecepatan berkendara, hingga kebutuhan daya melalui pedal gas. Setiap mode berkendara yang sedang aktif dapat dipantau melalui New Digital TFT Meter Cluster.

SUV Almaz Hybrid turut didukung dengan inovasi terdepan dari Wuling. SUV ini adalah lini produk kedua dengan fitur ADAS. Inovasi ini terbagi menjadi 4 kategori dengan total 12 fitur. Kategori pertama ialah Adaptive Cruise yang memungkinkan pengaturan kecepatan jelajah dan penyesuaikan jarak aman dengan kendaraan di depannya secara otomatis. Lalu, Lane Recognition menjaga agar kendaraan tidak keluar dari lajur jalan.

Kemudian, Safe Distance & Braking Assistance yang siaga memberikan peringatan hingga mitigasi secara aktif berupa pengereman darurat otomatis saat kendaraan menghadapi situasi yang berpotensi bahaya. Tak ketinggaklan, Automatic Lamp yang membantu pengemudi berkendara di malam hari melalui pengaturan ketinggian lampu utama yang menyesuaikan pencahayaan sekitar.

Inovasi Wuling Remote Control App melalui teknologi Internet of Vehicle (IoV) yang disematkan pada Almaz Hybrid. Fitur ini menghubungkan pengguna dengan kendaraannya melalui jaringan internet yang dapat diakses melalui melalui aplikasi MyWuling+ dan Head Unit. Pengguna dapat menggunakan sentuhan jari melalui aplikasi remote control Wuling di ponsel pintarnya.

Sedangkan, inovasi ikonik Wuling Indonesian Command (WIND) turut menemani perjalanan dengan Almaz Hybrid. Berbagai fitur dapat diakses dengan kata kunci ‘Halo Wuling’ dan perintah suara berbahasa Indonesia dengan mudah. WIND membantu pengguna untuk tetap fokus berkendara dan tetap nyaman selama perjalanan.

Ford Escape V6_1

Ford Escape V6, Solusi Tampil Beda Bagi Penyuka SUV Medium

Kebutuhan kendaraan Sport Utility Vehicle (SUV) tidak pernah surut dari tahun ke tahun. Memiliki sebuah SUV memang punya kelebihan tersendiri, mulai dari sosoknya yang gagah, posisi mengemudi dengan visibilitas yang cukup oke, hingga ground clearance tinggi. Kali ini kami berkesempatan untuk mencoba sebuah SUV medium yang mulai jarang terlihat di jalan, yakni Ford Escape generasi pertama.

Ford Escape dikembangkan dan dirilis bersama dengan Mazda. Jika Escape adalah nama yang diberikan oleh Ford, maka Tribute merupakan nama yang dipakai oleh Mazda. Walaupun Escape dan Tribute memiliki basis monokok sama yang dibangun dari platform Ford CD2 (berdasarkan platform Mazda GF), tapi panel yang saling berbagai untuk kedua kendaraan itu hanya atap dan lantai.

Escape mulai dipasarkan oleh Ford untuk pasar global sejak tahun 2000, namun baru masuk ke Indonesia pada Oktober 2002 melalui PT. Ford Motor Indonesia. Ford Escape sempat menarik perhatian bagi pecinta SUV karena memiliki desain gagah dan tidak melupakan aspek kenyamanan. Untuk pasar tanah air, ada beberapa varian mesin bensin, yakni 4-silinder Zetec 2.0 liter (kemudian digantikan oleh Duratec 23 2.3 liter pada tahun 2004) dan V6 Duratec 30 3.0 liter.

Unit Ford Escape generasi pertama yang kami ulas ini ialah varian V6 bertransmisi otomatis 4-speed dan memiliki sistem penggerak empat roda. Meski sudah menganut desain yang tidak terlalu banyak sudut tajam, namun tetap saja ada beberapa ciri khas mobil Amerika tetap melekat. Sebut saja bentuk lampu depan dan belakang, dan tentunya tuas transmisi otomatis yang berada di kolom setir.

Khusus pada varian V6 ini, pemiliknya dimanjakan dengan kenyamanan kabin, karena material kulit melapisi seluruh jok dan lingkar setir. Tak ketinggalan, ada sunroof yang bertengger di bagian atap. Tampilan bodinya cukup macho dengan desain yang tidak terlalu bongsor. Ground clearance yang tidak terlalu tinggi, membuat Ford Escape mampu melaju di jalanan yang kurang mulus dan bergelombang, tanpa harus kompromi dengan kenyamanan.

Sistem penggerak empat roda ControlTrac II memang hanya tersedia di Indonesia melalui varian V6. Sistem ini memakai viscous coupling untuk menggantikan peran center differential pada kendaraan four-wheel drive. Pola kerja sistem ControlTrac II ialah membagi output mesin menuju keempat roda sesuai keadaan permukaan jalan.

Jika dalam keadaan normal, roda depan ‘kebagian’ porsi lebih banyak. Namun, ketika mulai menunjukkan gejala selip, maka viscous coupling mulai ‘membagi jatah’ torsi menuju ban belakang secara progresif. Sehingga keempat roda mendapat traksi yang ideal. Lebih lanjut, ada mechanical lock untuk sistem penggerak empat roda ini. Pengemudi dapat mengaktifkan fitur ini saat mobil dalam kondisi diam maupun ketika melaju hingga maksimal 90 km/jam.

Mesin V6 Duratec 30 memiliki tenaga mencapai 201 hp dan torsi puncaknya adalah 266 Nm. Mesin ini sebenarnya tidak ‘cengeng’, asalkan dirawat dengan baik. Namun ada beberapa hal pada bagian mesin V6 ini yang harus diperhatikan. Mulai dari rantai timing, gejala overheat, sektor pengapian, hingga konsumsi oli mesin. Karena usianya sudah lebih dari 10 tahun, maka bengkel spesialis Ford menjadi solusi yang tepat untuk merawat mobil ini.

Oli transmisi otomatis (atau ATF) juga harus diganti secara berkala, sebagai kunci utama keawetan usia transmisi Ford Escape V6. Sedangkan beberapa kendala yang biasanya ditemui pada sistem penggerak empat roda ialah di bagian sambungan as kopel menuju gardan serta as roda. Sedangkan untuk kaki-kaki, jarang ditemui masalah berarti.

Berbekal mesin 3.0 liter dengan kompresi 10:1, Ford Escape V6 dalam kondisi prima memiliki potensi untuk berakselerasi 0-100 km/jam dalam tempo 10 detik saja. Asyik juga kalau diajak buru-buru, apalagi keempat ‘kakinya’ berpijak di permukaan jalan. Kesimpulannya, Ford Escape V6 menjadi salah satu pilihan oke buat Anda yang ingin sebuah SUV medium dengan tampilan berbeda. Terlebih lagi memakai mesin 6 silinder dan berpenggerak empat roda. Siapa tahu Anda jadi senang ‘blusukan’…

Honda WR-V 2022 dan Tantangan Produksinya

Kelahiran Honda WR-V dibayangi krisis komponen. Honda Prospect Motor pun berhati-hati dalam menentukan targetnya.

Indonesia jadi negara pertama yang memperkenalkan Honda WR-V terbaru. Tentunya, akan ada banyak rencana. Namun tantangannya juga besar. Dari sejak masa produksi hingga dijual. Honda perlu lima tahun untuk proses survey dan pengembangan. Hambatan berikutnya adalah produksi.

Seperti diketahui Honda WR-V dibuat secara lokal di pabrik Honda di Karawang Timur, Jawa Barat. Bersama dengan Brio, HR-V dan CR-V.

Menurut Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Honda Prospect Motor (HPM), produksi WR-V dibatasi 1.700 unit saja hingga akhir tahun 2022. Ini masih berhubungan dengan kelangkaan chip semikonduktor. Produksi tahun depan, paling tidak untuk kuartal pertama juga akan terbatas. Kemungkinan sekitar 2.000-an unit.

Belum lagi, “Kami juga akan ekspor WR-V, tapi belum bisa disebutkan negara tujuannya,” tambah Yusak. Ia melanjutkan, total target pesanan WR-V selama satu tahun sejak diluncurkan adalah 30.000 unit. Namun ia tidak merinci apakah angka tersebut termasuk untuk ekspor.

Mengenai Honda WR-V 2022

Honda WR-V adalah SUV baru yang melengkapi deretan mobil tinggi Honda. Tersedia dalam dua varian utama, E dan RS serta satu varian RS yang dilengkapi dengan Honda Sensing. Mobil ini, menurut Kotaru Shimizu, President Director HPM menegaskan, “Mobil ini dirancang dan dikembangkan melalui riset dan pengujian yang langsung dilakukan di Indonesia untuk menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan karakter jalan di Indonesia. Model ini dipersembahkan untuk orang-orang yang memiliki semangat untuk unggul dan akan membawa mereka menjadi pemenang dalam kehidupannya.”

Untuk membuktikan, Honda membekali small SUV ini dengan mesin 1,5 liter serupa dengan BR-V. Tentunya dengan penyesuaian. Tenaganya 121 ps, dengan torsi puncak 145 Nm. Ini angka yang cukup besar untuk ukuran mobil compact sepanjang empat meteran.

Harga Honda WR-V 2022 mulai dari Rp 271.900.000 untuk tipe E CVT. Diatasnya ada RS CVT dengan harga Rp 289.900.000. Sedangkan varian RS dengan Honda Sensing dihargai Rp 309.900.000. Menarik, harganya tidak terpaut jauh dari Toyota Raize yang jadi kompetitornya.

Menguak Nissan X-Trail Generasi Empat

Nissan X-Trail menjadi salah satu kendaraan SUV yang banyak dipilih oleh konsumen global.

Salah satu bukti semangat Nissan untuk terus menggalakkan produk elektrifikasinya ialah dengan meluncurkan X-Trail generasi keempat. Nissan X-Trail telah terjual di pasar global dengan jumlah nyaris sebanyak tujuh juta unit yang terdiri dari beberapa generasi, termasuk di Indonesia juga. Sehingga membuatnya menjadi salah satu kendaraan Sport Utility Vehicle (SUV) yang banyak dipilih oleh konsumen di dunia.

Pada generasi terbaru ini, Nissan meneruskan DNA dari tiga generasi sebelumnya, yakni desain yang kami anggap (agak) berotot, fungsional, dan memiliki kapabilitas layaknya sebuah SUV. Mobil ini tersedia dalam pilihan lima tempat duduk (5-seater) atau tujuh tempat duduk (7-seater). Dengan penerapan platform Alliance CMF-C yang memperlihatkan teknologi dan inovasi modern, maka pengguna bakal merasakan performa dinamis serta keunggulan teknologi elektrifikasi.

Baik eksterior maupun interiornya, mobil ini terlihat siap diajak berpetualang. Mulai dari tampilan depan, seperti biasa, ada grille berbentuk V-motion yang disertai dengan desain lampu depan model baru yang bertumpuk, benar-benar berbeda dengan desain lampu depan ketiga generasi sebelumnya. Lekuk fender depan dan belakang yang berotot berpadu dengan kontur pintu.

Sedangkan desain pilar C menyerupai bentuk sirip ikan lumba-lumba yang menyatu dengan lampu belakang model wrap-around. Panel melengkung berwarna silver di bawah bumper belakang memperlihatkan karakter SUV. Konsumen dapat memilih 10 warna yang tersedia, ditambah lagi ada 5 pilihan warna kombinasi two-tone.

Ada pilihan model yang dilengkapi sistem e-POWER, dengan menawarkan rasa berkendara seperti kendaraan listrik namun tanpa perlu mengisi ulang daya baterainya. Sistem ini pertama kali diperkenalkan di Jepang, pada Nissan Note di tahun 2017. Sistem e-POWER menggabungkan motor listrik 150 kW, powertrain, dan baterai berkemampuan besar dengan mesin bensin turbocharger dengan rasio kompresi variabel, generator, serta inverter. Hasilnya, akselerasi yang instan dan linear.

Tersedia pula versi mild hybrid ICE yang mengusung mesin turbocharger 1.5 liter dengan transmisi Xtronic CVT. Versi ini hanya menggunakan sistem penggerak roda depan saja, namun memberikan rasa berkendara yang halus. Teknologi mild hybrid 12V memungkinkan adanya torsi tambahan saat berakselerasi, proses starter yang cepat, dan momen idle stop yang lebih lama, untuk menekan emisi gas buang serta memberikan efisiensi bahan bakar yang optimal.

Respons torsi mencekam

Kami tertarik dengan sistem penggerak empat roda yang dinamakan e-4ORCE, sehingga memberikan traksi yang meyakinkan dan akselerasi gesit di setiap kondisi jalan. Sistem e-4ORCE terdiri atas motor listrik 157 kW di bagian depan dan 94 kW di bagian belakang. Sistem ini diklaim mampu menghasilkan respons torsi 10 ribu kali lebih cepat dibandingkan dengan sistem penggerak empat roda (4WD) model mekanis.

Kabinnya menyuguhkan atmosfer yang nyaman namun tetap memiliki kepraktisan dan fungsional saat digunakan oleh pemiliknya. Nissan memperhatikan letak ergonomis pada tuas maupun tombol, sehingga mudah digapai oleh pengemudi. Ambient light berwarna putih yang kalem dan menerangi kabin, membuat interiornya menjadi terkesan mewah. Jika ada penumpang yang ingin duduk di jok baris ketiga, maka akses masuk dan keluar haru mudah. Oleh karenanya, engsel pintu sengaja didesain ulang, sehingga sudut pintu belakang mampu dibuka nyaris 90 derajat.

Panjang lebar kami menyampaikan apa yang dimiliki oleh mobil ini, namun sepertinya masih banyak yang bisa dibeberkan. Anda pasti bertanya-tanya kapan SUV ini masuk ke Tanah Air, ya kan? Hmmm, tidak secepat itu… Karena belum lama diperkenalkan di Jepang dan Eropa, jadi untuk Indonesia mungkin nanti dulu, masih ada hari esok…