New Honda Accord Spek JDM Hanya Ada Versi Hybrid 2.0 e:HEV

Bagaimana menurut Anda jika sebuah model mobil terbaru justru debut perdana dan dipasarkan terlebih dahulu di negara lain dibanding di negara asalnya. Mungkin beberapa dekade lalu hal seperti ini bukan hal yang lumrah. Namun saat ini sudah biasa terjadi. Contohnya, midsize sedan Honda Accord generasi ke-11.

Meskipun dari brand asal Jepang, namun debut perdana mobil ini justru berlangsung di Amerika Serikat pada November tahun 2022 lalu. Apakah kemudian diluncurkan di Jepang? Tidak. Dari AS, Honda Accord pun diluncurkan di China dalam versi khusus pasar domestik negara itu.

Dan kini akhirnya para konsumen Honda di Jepang bakal segera dapat melihat Accord generasi kesebelas dalam versi spek JDM. New Accord bakal dipasarkan sebagai model tahun 2024. Seperti apa detailnya?

Eksterior Ala US-Spec

Saat melihat tampilan eksteriornya, sepintas identik dengan Accord US-spec yang dipasarkan di AS. Accord untuk pasar domestik China memiliki desain yang spesifik dan berbeda dari spek JDM, AS maupun pasar global.

Perbedaan eksterior Accord yang dipasarkan di Jepang dari versi AS terletak pada komposisi pilihan warna. Desain pelek 18-inci yang dibekalkan pun berbeda.

Ingin upgrade tampilan? Honda menawarkan dua paket opsional dengan gaya yang berbeda: Sports Line dan Touring Line.

Upgrade pada kedua paket ini meliputi lip spoiler, ekstensi add-on bumper depan dan belakang serta side skirt, lis bodi, sirip diffuser belakang. Paket body kit ini tersedia dalam opsi sewarna bodi atau warna hitam.

Pelek alloy 19-inci warna hitam jadi kelengkapan pada paket Sports Line. Sedangkan paket Touring Line dilengkapi pelek alloy 18-inci model diamond-cut dengan warna silver.

Fitur Interior Lebih Praktis

Pada area interior ternyata terdapat sedikit perbedaan detail gaya tampilan dari Accord versi AS.

Bagian konsol tengah pada Accord yang dipasarkan di kawasan Amerika Utara tampil dengan tombol AC model tradisional. Pada spek JDM menggunakan kenop putar.

Pengoperasian transmisi pun lebih canggih menggunakan tuas putar, bukan tongkat transmisi ala mobil matic konvensional.

Fitur pengoperasian “Experience Selection Dial” ini sama seperti pada Honda Accord spek domestik RRC dan kembarannya, Honda Inspire.

Dengan kenop model putar, pengaturan audio dan temperatur kabin menjadi lebih mudah.

Pada bagian tengah dasboard terpampang layar sentuh 12.3-inci yang terintegerasi dengan sistem infotaintment terpadu “Google Built-in”. Panel instrument menggunakan layar digital 10.2-inci. Informasi berkendara juga ditampilkan via proyeksi head-up display 11.5-inci.

Perihal fitur sistem bantu dan keselamatan berkendara terpadu berbasis ADAS Honda Sensing jadi kelengkapan standar pada Accord. Mulai dari autonomous emergency braking, long-range blind-spot monitoring, lane-keep assist, hingga adaptive cruise control.

Kamera monitor 360° “Sensing 360” jadi fitur ADAS yang pertamakali dibekalkan pada Accord di Jepang. Sistem terpadu Honda Sensing akan mengalami upgrade dengan teknologi yang lebih mutakhir. Setidaknya paling cepat pada tahun 2025 mendatang.

Hanya Tersedia Varian Hybrid e:HEV

Untuk konten yang ada di balik kap mesin, para konsumen di Jepang nampaknya tak punya pilihan lain.

Honda Accord spek JDM ini hanya tersedia dalam varian bermesin hybrid e:HEV. Mesin 4-silinder 2.0 liter dipadukan dengan 2 motor elektrik hybrid. Opsi transmisi pun hanya ada versi CVT.

Sayangnya, pihak Honda tidak menyebutkan berapa besaran output performa mesin hybrid ini. Namun diperkirakan tenaganya 181 hp dengan torsi 315 Nm seperti pada model Civic e:HEV.

Entah mengapa Honda di Jepang tak memasarkan Accord varian bermesin bensin maupun plug-in hybrid (PHEV) seperti di negara lainnya.

Harga jual Honda Accord model tahun 2024 ini di Jepang akan diumumkan menjelang dibukanya pemesanan pada Desember 2023. Pengiriman unit dimulai antara Maret-Mei 2024.

Konsep Toyota Prius Le Mans Bernuansa Balap 24 Jam

Toyota Gazoo Racing memperlihatkan sosok mobil sport konsep Prius dengan desain yang radikal. Mobil ini dirancang untuk selebrasi Toyota dalam mengikuti dunia motorsport, sekaligus menandai semangat Toyota dalam mengembangkan teknologi hybrid pada kendaraan penumpangnya. Mobil konsep Toyota Prius 24h Le Mans Centennial GR Edition adalah kendaraan untuk menghormati ajang balap Le Mans.

Event motorsport tersebut telah diikuti oleh Toyota dengan mobil balap hybrid sejak tahun 2012 lalu. Mobil konsep ini memperlihatkan aspek penting yang digunakan untuk mencapai netralitas karbon, termasuk elektrifikasi kendaraan, energi hidrogen, termasuk penggunaan bahan bakar sintetis.

Toyota bertujuan untuk terus berprestasi di Le Mans bersama mobil balap GR010 HYBRID pada seri balap ketahanan selama 24 jam tersebut. Balap Le Mans sendiri telah menjadi salah satu ajang yang digunakan untuk membuktikan segala teknologi otomotif sejak tahun 1923.

Terinspirasi dari Toyota GR010 HYBRID

Inovasi yang diterapkan untuk mengikuti balap ketahanan tersebut nantinya diterapkan pada mobil produksi massal. Lazimnya ialah komponen pendinginan, inverter berdimensi kompak yang dapat diletakkan langsung pada motor listrik, termasuk pengembangan semikonduktor bervoltase tinggi.

Dimensinya lebih panjang 90 mm, lebih lebar 50 mm, dan lebih rendah 30 mm dibandingkan unit standar. Bahkan sumbu roda depan dan belakangnya pun lebih lebar 40 mm. Terinspirasi dari mobil balap Toyota GR010 HYBRID Le Mans, Prius konsep ini memiliki desain lampu depan multi-lamp dan kap depan bermaterial serat karbon yang ringan.

Lebih lanjut, sekujur bodinya mendapat beragam fitur aerodinamis. Mulai dari side skirt, canard, spoiler belakang berukuran besar, hingga diffuser belakang. Untuk menghasilkan pengendalian yang optimal, Toyota memasang velg 18 inci yang dibalut ban 235/50 R18.

Suzuki XL7 Hybrid Muncul Bulan Depan?

Bermain di segmen hybrid bukan hal baru bagi Suzuki, baik di pasar internasional maupun di pasar Indonesia. Khusus untuk di pasar otomotif Tanah Air, Suzuki telah menggarap pasar kendaraan hybrid melalui kehadiran Ertiga Diesel Hybrid di tahun 2017 dan All New Ertiga Hybrid di tahun 2022. Guna melengkapi lini produknya di Indonesia, hadir gambar teaser kendaraan baru di akun Instagram @suzuki_id milik PT Suzuki Indomobil Sales. Besar kemungkinan merupakan sosok XL7 Hybrid.

Jika memang XL7 Hybrid menjadi produk baru Suzuki pada tanggal 15 Juni 2023 nanti, maka tidak menutup kemungkinan mobil ini mengacu pada unit XL6 Hybrid yang lebih dahulu diperkenalkan di pasar India. Wajar saja, sebab sejumlah produk Suzuki yang beredar di Indonesia pun tidak berbeda dengan lini produk di India.

Rasanya, teknologi yang bakal diusung pada Suzuki XL7 Hybrid pun sudah familiar bagi kami. Sebut saja mesin K series 1.5 liter dengan Integrated Starter Generator, dipadu bersama baterai Lead acid dan Lithium-ion. Jika masih memakai sistem Smart Hybrid (mild hybrid), maka teknologi tersebut sama dengan All New Ertiga Hybrid.

Namun, jika sudah menerapkan teknologi Progressive Smart Hybrid, maka mesinnya mendapat ‘asupan’ sistem DualJet. Bahkan, All New XL6 Hybrid untuk pasar India telah menggunakan transmisi otomatis 6-speed, bukan 4-speed lagi. Asyiknya, sudah ada fitur Paddle shifter juga. Semoga saja teknologi Progressive Smart Hybrid dan transmisi otomatis 6-speed tersebut hadir di XL7 Hybrid nanti.

Untuk interiornya, kemungkinan Suzuki masih memberikan aksen warna hitam pada kabin XL7 Hybrid. Hal tersebut menjadi karakter yang membedakan dengan Ertiga yang menggunakan aksen interior warna coklat atau krem. Jika terkait banderolnya, maka kami menduga bisa melebih angka Rp 300 juta. Harap bersabar ya…

Museum Mobil Balap Toyota Ternyata Bukan Di Jepang

Toyota Automobile Museum (Toyota Hakubutsukan) yang ada di kota Nagakute, tepi kota Nagoya, Jepang ternyata bukanlah satu-satunya museum Toyota.

Koleksi mobil balap yang menjadi napak tilas perjalanan sejarah Toyota di dunia motorsport ternyata malah tersimpan di Cologne, Jerman.

Lokasinya masih satu areal dengan markas pusat Toyota Gazoo Racing Europe. Letaknya pun tersembunyi di balik terowongan angin uji aerodinamika.

Sebenarnya museum ini telah ada sejak lama, namun baru pada tahun ini dibuka untuk umum. Sebelumnya, hanya tamu khusus yang bisa mengunjunginya. Nah, penasaran ingin melihat isinya?

Surganya Pecinta Mobil Balap Toyota

Toyota memiliki reputasi panjang di kancah balap, terutama rally. Kiprah di ajang rally diawali dengan Toyota Celica 1600GT (TA22) 1972. Mobil rally pertama dari Toyota Team Europe (TTE) ini berlaga di kategori Group 2. Dari era rally Group 4 diwakili oleh Celica Liftback (RA40) 1979.

Nah, mobil rally Toyota yang cukup fenomenal adalah Celica Twin-Cam Turbo (TA64) dari era rally Group B ’80-an nan ganas dan brutal. Mobil penakluk Rally Safari Afrika dan Pantai Gading periode 1983-1986 ini diberi julukan “The Africa Queen”.

Prototype mobil balap Group S, Toyota MR-2 (AW11 222D) 1986 yang bertenaga 592 hp juga dipamerkan. Sayangnya, mobil ini belum sempat berlaga karena kategori Group S keburu dihapus karena dianggap terlalu berbahaya.

Era ’90-an adalah masa kejayaan Toyota di kancah World Rally Championship (WRC). Celica GT4 (ST165), mobil rally AWD pertama Toyota berhasil membawa Carlos Sainz jadi juara WRC tahun 1990. Yang dipamerkan di sini adalah mobil Carlos Sainz saat menjuarai Rally Corsica 1991. Generasi berikutnya yakni Celica GT4 (ST185) membawa Toyota jadi juara WRC tahun 1993 dan juara konstruktor di WRC 1994.

Toyota Corolla WRC penutup kiprah TTE di ajang WRC pada tahun 1999 pun dapat anda lihat di tempat ini.

Dari ajang balap Formula 1, anda dapat melihat sasis uji TF101 dari GP F1 2001. Mobil balap TF109 yang jadi laga pamungkas Toyota di F1 pada GP Abu Dhabi 2009 pun dipamerkan.

Mobil Balap Pelahap Aspal Le Mans

Bagi para pecinta ajang balap ketahanan 24 Jam Le Mans, Toyota punya sederet mobil balap yang perkasa.

Toyota TS010

Mobil balap TS010 merupakan hasil pengembangan Toyota bersama TOM’S. Trio Eddie Irvine, Toshio Suzuki dan Masanori Sekiya finish di urutan empat pada balap Le Mans 24 Hours tahun 1993.

Toyota TS020

Toyota TS020 adalah cikal bakal lahirnya supercar ikonik Toyota GT-One. Sebagai syarat homologasi untuk dapat terjun di kelas GT1, Toyota Gazoo Racing Europe pun membuat dua unit Toyota GT-One, versi jalan raya dari mobil balap TS020. Satu unit dipamerkan di Cologne, dan kembarannya dipamerkan di Jepang.

Pada balap ketahanan 24 Jam Le Mans tahun 1998, Thierry Boutsen, Ralf Kelleners dan Geoff Lees memiloti mobil balap bernomor 29. Sayangnya, kerusakan girboks memupuskan peluang Toyota jadi juara.

Di tahun 1999, Toyota kembali berlaga di Le Mans dengan mobil balap berlivery ZENT yang dipiloti Martin Brundle, Emmanuel Collard dan Vincenzo Sospiri.

Toyota TS030 HYBRID

Tahun 2012 merupakan awal era mobil balap hybrid Toyota di balap Le Mans. Mobil balap TS030 HYBRID jadi juara World Endurance Championsip tahun 2012 berkat trio Alex Wurz, Nicolas Lapierre dan Kazuki Nakajima.

Toyota TS040 & TS050HYBRID

Teknologi mobil balap hybrid nampaknya membawa berkah bagi Toyota. Mobil balap TS040 HYBRID membawa Toyota kembali meraih gelar juara balap ketahanan. Mobil balap lainnya seperti TS050 HYBRID hingga mobil balap hypercar GR010 HYBRID juga menghiasi ruang pamer.

Meskipun museum Toyota ini telah dibuka untuk pengunjung umum, namun jumlah pengunjung sangat dibatasi.

Pengunjung rombongan dengan maksimum 24 peserta akan didampingi pemandu selama 90 menit. Untuk kunjungan khusus seperti komunitas atau media, permohonan dapat diajukan via e-mail ke [email protected].

 

Nissan Kembangkan Sistem Penggerak Modular Hybrid Dan EV

Persaingan antar pabrikan otomotif di segmen mobil listrik maupun hybrid kian gencar. Perkembangan teknologi kedua jenis kendaraan rendah emisi ini pun sangat pesat dan selalu muncul inovasi baru.

Meskipun demikian, harga jual keduanya terhitung tidak murah bila dibandingkan mobil dengan mesin konvensional.

Tingginya harga jual mobil listrik dan hybrid tak hanya disebabkan oleh faktor bahan baku dasar baterai dan semikonduktor yang memang sudah terbilang mahal.

Perkembangan teknologi antar pabrikan yang super cepat dan sangat pesat akhirnya mendorong laboratorium pengembangan para pabrikan berpacu dengan waktu. Biaya pengembangan teknologi pun terus membengkak. Hal ini kemudian berimbas pada biaya produksi yang menjadi tidak ekonomis.

Hal inilah yang membuat Nissan berupaya menghasilkan teknologi penggerak modular yang ekonomis: “X-in-1.”

Nissan mengungkapkan bahwa rancang bangun teknologi penggerak modular X-in-1 tak ubahnya platform sasis modular. Biaya riset dan pengembangan teknologi penggerak ini pun digadang jauh lebih murah sekira 30 persen.

Dari teknologi tersebut, dua buah prototype sistem penggerak diperkenalkan oleh Nissan yakni ‘3-in-1’ dan ‘5-in-1’. Keduanya berbasis dari rancang bangun ‘X-in-1’. Seperti apa perbedaannya?

Sistem penggerak ‘3-in-1’ memiliki desain ringkas yang memadukan motor listrik, inverter, dan gigi reduksi. Sistem penggerak ini khusus digunakan untuk mobil listrik bertenaga baterai.

Sedangkan sistem penggerak 5-in-1 ditujukan untuk mobil hybrid e-POWER. Pada rancang bangun sistem ini terdapat tambahan perangkat generator dan increaser.

Rancang bangun sistem penggerak X-in-1 kedepannya akan terus berkembang sesuai kebutuhan mobil listrik dan e-POWER Nissan.

Supaya Murah

Upaya yang dilakukan yakni bagaimana caranya untuk mengurangi biaya riset dan pengembangan serta menghasilkan sistem penggerak dengan biaya produksi yang ekonomis. Tentunya tanpa mengesampingkan kualitas produk yang dihasilkan dan sistem yang digunakan.

Seperti halnya pada platform sasis modular yang dapat digunakan pada berbagai model dan jenis kendaraan. Rancang bangun penggerak X-in-1 pun menganut sistem modular yang dapat diaplikasikan pada mobil listrik maupun hybrid.

Teknologi motor penggerak Nissan X-in-1 tak hanya memangkas waktu dan biaya pengembangan serta produksi yang dibutuhkan. Nissan mengklaim bahwa dimensi dan bobot sistem motor penggerak terbaru ini pun jauh lebih ringkas dan bobotnya lebih ringan.

Perihal output performa yang dihasilkan, diklaim jauh lebih baik dengan kadar getaran serta kebisingan yang terbilang sangat minim.

Dengan motor penggerak hasil pengembangan terbaru ini, bobot material lithium yang digunakan diklaim dapat dikurangi hingga satu persen dibandingkan teknologi sebelumnya.

“Kami terus berinovasi dalam mengembangkan sistem penggerak untuk mobil listrik dan hybrid e-POWER kami.” papar Toshihiro Hirai, Nissan Senior Vice President.

Dengan visi Nissan Ambition 2023, pabrikan otomotif yang bermarkas di Kanagawa ini menargetkan bakal menghadirkan 27 model kendaraan elektrifikasi baru, termasuk 19 mobil listrik pada tahun 2030 mendatang.

Dengan teknologi penggerak modular Nissan X-in-1, diharapkan harga jual mobil listrik dan hybrid Nissan dapat lebih terjangkau dan kompetitif.

 

Aramco Berikan Dukungan Dana Untuk Renault dan Geely

Perusahaan energi Arab Saudi, Aramco, akan terjun dan berinvestasi pada industri manufaktur mesin otomotif. Raksasa pertambangan ini menanamkan modalnya pada usaha patungan antara Renault dan Geely.

Aramco dukung Renault dan Geely

Kemitraan kedua brand otomotif tersebut akan mengembangkan mesin pembakaran internal rendah emisi dan sistem penggerak hybrid. Investasi yang ditanamkan oleh Aramco akan memperkuat pendanaan riset dan pengembangan sistem penggerak, serta teknologi bahan bakar alternatif sintetis maupun hidrogen.

Perusahaan baru yang belum memiliki nama resmi itu akan memberi akses kepada Geely dan Renault untuk memanfaatkan 17 lokasi pabrik manufaktur mesin. Tidak ketinggalan lima pusat litbang yang ada di tiga benua yakni Asia, Eropa dan Amerika.

Kerjasama Renault dan Geely untuk hasilkan mesin ramah lingkungan

Nantinya perusahaan ini akan menjadi pemasok global dengan kemampuan produksi hingga 5 juta unit mesin pembakaran internal, hybrid dan juga plug-in hybrid serta transmisi setiap tahunnya.

Batu Loncatan

“Rencana investasi di bidang teknologi otomotif dan transportasi merupakan batu loncatan bagi riset dan pengembangan Aramco di sektor inovasi mesin,” terang wakil presiden eksekutif industri hilir Aramco, Mohammed Y. Al Qahtani.

Masih belum dapat dipastikan berapa porsi saham yang akan dipegang oleh perusahaan tambang itu. Namun Aramco diprediksi memegang kendali sebesar 20 persen dari usaha patungan tersebut. Sementara 80 persen sisanya akan dibagi sama rata antara Geely dan Renault dengan porsi masing-masing sebesar 40 persen saham.

Fasilitas Aramco

“Kemitraan Aramco, Geely, Renault sejalan dengan ekspansi bisnis global Aramco, khususnya dalam industri otomotif,” imbuh Al Qahtani. “Aramco akan memperkuat tak hanya di sektor manufaktur mesin kendaraan rendah emisi. Namun juga dalam pengembangan teknologi otomotif lainnya,” terang Luca de Meo, CEO Renault Group.

Perusahaan Arab Saudi itu punya sumber daya dan kemampuan teknis mumpuni. Bukan cuma menambang, mereka juga sudah melangkah ke pengembangan teknologi bahan bakar sintetis dan hidrogen cair. Aramco memiliki segalanya, dalam artian yang sebenarnya.

Kita tunggu saja terobosan Aramco, Renault dan Geely dalam waktu dekat. Kami selalu suka dengan hal-hal baru. Apalagi kalau berhubungan dengan otomotif dan ramah lingkungan.

 

 

 

Suzuki Gelar Sesi Pelatihan Eco-Driving Untuk Konsumen

Dalam menjaga kepuasan konsumen dan mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang lebih ramah lingkungan, Suzuki menggelar sharing session mengenai teknik berkendara Eco-Driving dengan mengajak sejumlah konsumen setianya.

Kegiatan perdana pada 19 November lalu di kawasan BSD City, Tangerang Selatan ini bertujuan mengajak para pemilik mobil Suzuki untuk selalu menerapkan cara mengemudi yang baik dan benar dengan menggunakan teknik Eco-Driving, sehingga ikut dalam menjaga lingkungan dan merasakan efisiensi yang lebih optimal.

“Tidak hanya menghadirkan produk berkualitas, Suzuki juga turut mengadakan  kegiatan sharing session mengenai teknik berkendara Eco-Driving. Teknik Eco-Driving memiliki banyak manfaat seperti mengoptimalkan penggunaan bahan bakar kendaraan dengan efektif dan efisien serta mengurangi potensi pencemaran lingkungan,” terang Donny Saputra, selaku 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS).

Kegiatan yang didukung oleh PT Sejahtera Buana Trada, perwakilan dari PT Suzuki Indomobil Sales, dan tiga instruktur bersertifikasi ini mengajak seluruh peserta untuk mengikuti sesi test drive, dengan rute yang digunakan mencakup kawasan BSD City dengan jarak 8.6 km dan melalui kondisi lalu lintas yang padat hingga lenggang, sebagai simulasi kondisi berkendara sehari-hari para peserta. Kendaraan yang digunakan ialah All New Ertiga Hybrid.

LMPV Hybrid pertama di Indonesia

Dengan mengusung teknologi Suzuki Smart Hybrid, pabrikan Jepang ini mulai berkompetisi untuk menghadirkan kendaraan listrik hybrid yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini, dengan memboyong All New Ertiga Hybrid. Teknologi Suzuki Smart Hybrid berguna untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar.

Ertiga Hybrid menggunakan sumber tenaga yang berasal dari mesin bensin konvensional digabungkan dengan ISG (Integrated Starter Generator) dan Lithium-Ion Battery. All New Ertiga Hybrid menjadi LMPV Hybrid pertama di Indonesia dengan tenaga 103,2 hp pada 6.000 rpm dan torsi maksimal 138 Nm di 4.400 rpm.

Suzuki juga memberikan tips dan himbauan untuk memilih kendaraan dengan nilai ekonomis yang baik seperti contohnya All New Ertiga Hybrid, melakukan perawatan kendaraan secara rutin dan sesuai panduan, memilih barang bawaan yang diperlukan agar tidak berlebihan, membiasakan diri melakukan pengecekan kondisi kendaraan sebelum bepergian dan menggunakan bahan bakar yang sesuai spesifikasi kebutuhan mesin kendaraan.

Bentley Bentayga Hybrid

Bentley Luncurkan Sepasang Bentayga Hybrid: S Dan Azure

Bentley Bentayga sukses menggeser paradigma konservatif selama bertahun-tahun.

Saat membahas 2 hal, Bentley dan Sport Utility Vehicle (SUV), maka hanya satu hal yang akan terucap, Bentayga. Ya, SUV ultra mewah dari pabrikan otomotif asal Inggris ini telah menggeser paradigma para pecinta Bentley konservatif dari model saloon dan limosin ke genre SUV.

Menjelang tutup tahun, Bentley dari markasnya di Crewe, Inggris meluncuran dua varian baru Bentayga Hybrid model 2023. Kedua varian tersebut adalah Bentayga Hybrid S sebagai varian yang lebih sporty dari Bentayga Hybrid standar, dan varian Azure sebagai versi yang jauh lebih mewah. Di luar dari sektor penggerak, pada dasarnya kedua varian ini nyaris identik dengan Bentayga model S dan Azure versi non hybrid.

Secara sepintas, tampilan eksterior Bentayga Hybrid S maupun versi non-hybrid terlihat mirip. Namun saat dicermati, pihak pabrikan menyematkan sejumlah penanda khas pada Bentayga Hybrid S.

Bentayga Hybrid S ditopang velg alloy eksklusif berukuran 22-inci dengan kaliper rem berwarna merah. Aksen eksterior didominasi warna hitam yang terlihat kontras dengan lampu depan dan lampu belakang. Demikian pula dengan bumper depan dan belakang serta pipa exhaust sport model oval yang disematkan pada Bentayga Hybrid S desainnya terinspirasi dari Bentayga Speed.

Tak hanya pada area eksterior, interior Bentayga Hybrid S pun mengusung gaya Bentayga S dengan sedikit mencuplik desain Bentayga Speed. Terlihat pada dial cluster instrumen yang begitu identik dengan Bentayga Speed, namun dengan tambahan indikator kapasitas daya hybrid yang posisinya berdekatan dengan indikator RPM.

Kabin minim getaran dan guncangan

Berbeda dengan varian Bentayga Hybrid Azure yang lebih mengutamakan esensi kemewahan pada tampilannya plus sejumlah peningkatan sektor kenyamanan berkendara. Kabin pun kini lebih senyap dan minim getaran serta guncangan.

Pada varian ini tak dilengkapi dengan sports exhaust seperti pada varian Bentayga S baik versi hybrid maupun non-hybrid. Akan tetapi pada area eksterior, Bentayga Hybrid Azure dikemas dengan aksen chrome pada bagian bawah bumper. Velg alloy 10-spoke 22-inci dan emblem ‘Azure’ menjadi ciri khusus pada varian ini.

Kemasan interior Bentayga Hybrid Azure terlihat lebih mewah dengan balutan kulit Nappa plus jahitan berpola ‘diamond’ yang tersedia dalam 15 pilihan warna. Kursi berpenghangat dengan 22-setelan posisi duduk dan setir motif two-tone dengan penghangat menjadi kelengkapan standar pada Bentayga Hybrid Azure. Aaah.. Anda bagai sedang berada di sebuah lounge VIP.

Spek mesin bensin 3.0-liter twin-turbo V6 dan transmisi automatic 8-speed yang diusung varian S maupun Azure tak ada perbedaan dari varian sebelumnya. Akan tetapi motor listrik hybrid yang diusung mengalami peningkatan output performa menjadi 100 kW dengan torsi 400 Nm.

Baterai lithium-ion 18 kWh yang dibekalkan pun mengalami peningkatan kapasitas daya sebesar 0,7 kWh dari varian sebelumnya. Dengan kapasitas daya baterai yang ‘sedikit’ lebih besar, daya jelajah pada mode EV pun meningkat menjadi 43 km dari sebelumnya yang di kisaran 40 km.

Torsi kombinasi menyentuh angka 700 Nm

Total output daya kombinasi spek hybrid terbaru ini menjadi 340 kW (setara 456 hp). Namun pihak pabrikan tak menyebutkan berapa torsi maksimum yang dihasilkan pada kedua varian hybrid terbaru ini. Sebagai catatan, Bentayga Hybrid model sebelumnya memiliki torsi kombinasi sebesar 700Nm.

Dengan adanya revisi pada spek dan output performa, pihak pabrikan mengklaim kedua varian baru Bentayga Hybrid ini mampu mencapai angka 100 km/jam dari posisi start dalam waktu 5,3 detik – terkoreksi 0,2 detik lebih cepat dari varian sebelumnya. Bentayga S dan Azure pun diklaim mampu melaju hingga 254 km/jam.

Perihal berapa harga jual kedua varian ini, pihak pabrikan untuk sementara belum mengumumkan secara resmi. Namun pemesanan untuk model Bentayga Hybrid S Hybrid dan Bentayga Hybrid Azure telah dibuka. Dan tentunya Bentley akan dengan senang hati melayani pesanan khusus untuk menyematkan sentuhan bercitarasa personal sesuai permintaan calon pemiliknya.

Rizky Vox

 

Perodua Ativa Hybrid 1

Perodua Ativa Hybrid Sudah Meluncur Di Negeri ‘Seberang’

Kalau Perodua Ativa Hybrid sudah resmi diluncurkan, kapan Daihatsu Rocky Hybrid mengaspal di Indonesia?

Peluncuran resmi Perodua Ativa Hybrid di Malaysia menandai titik awal perjalanan Perodua menuju elektrifikasi kendaraan. Mobil ini merupakan Daihatsu Rocky e-Smart Hybrid yang rebadge untuk pasar Malaysia. Daihatsu Rocky e-Smart Hybrid sendiri telah diluncurkan di Jepang pada bulan November 2021 silam.

Uniknya lagi, Sport Utility Vehicle (SUV) kompak ini diimpor langsung dari Jepang dan sudah langsung ditempeli emblem ‘Perodua’ serta ‘Ativa’. Namun, kehadiran Perodua Ativa Hybrid ini bukan untuk mendongkrak angka penjualan Ativa di Malaysia, melainkan untuk studi pasar dari Perodua.

Didukung dengan program EZ MOBi

Hanya 300 unit Perodua Ativa Hybrid yang diimpor, karena jumlah itu merupakan angka maksimal yang diperbolehkan oleh pemerintah Malaysia. SUV hybrid ini ditawarkan melalui program ‘berlangganan’ milik Perodua yang disebut EZ MOBi. Program ini baru saja diperkenalkan pada bulan Januari 2022 lalu. Jadi, pengguna Ativa Hybrid ini cukup fokus dengan biaya langganan per bulannya. Sedangkan biaya pajak, asuransi, dan perawatan maupun perbaikan, ditanggung penuh oleh Perodua.

Program khusus Ativa Hybrid ini bertujuan untuk mengukur perilaku konsumen terhadap tawaran layanan dari Perodua tersebut. Puncaknya, Perodua juga melakukan studi pada respons konsumen terhadap kendaraan hybrid di sejumlah kota, seperti Klang Valley, Penang, dan Johor Bahru. Biaya berlangganan Ativa Hybrid ini terdiri dari pembayaran di muka sebesar RM 2.150 (setara Rp 7 jutaan) dengan biaya langganan per bulan RM 500 (setara Rp 1,65 juta) dan tenornya selama 5 tahun.

Tanpa harus membuka kap mesinnya, Anda dapat langsung membedakan sosok mobil ini. Karena bentuk grille dan bumper memang berbeda dengan versi standarnya. Di Malaysia, mobil hanya tersedia dengan warna Pearl White. Perbedaan lainnya ada di jenis dan ukuran ban, panel kontrol A/C, fitur Electronic Parking Brake, Auto Brake Hold System, serta lubang ventilasi baterai.

SUV ini menggunakan sistem hybrid seri dengan motor listrik berkekuatan 78 kW yang dapat disetarakan dengan output 104,5 hp dan torsi 170 Nm. Motor listrik tersebut didukung oleh baterai 4.3 Ah dan digandengkan dengan mesin 3 silinder WA-VEX 1.2 liter bertenaga 80,8 hp dan punya torsi maksimal 105 Nm. Sepertinya mobil ini akan menarik jika masuk pasar Tanah Air, tentu dengan judul Daihatsu Rocky Hybrid. Anda setuju?

Wuling Asta Semakin Dekat Dengan Pasar Indonesia

Diduga pasar Indonesia juga menjadi ‘sasaran tembak’ Wuling dalam memasarkan Asta ini.

Keberadaan sosok Wuling Asta di Tanah Air semakin dekat dan semakin jelas. Setelah sukses kepergok oleh beberapa ‘mata-mata’ di jalanan, yang jelas bukan kami, unit Sport Utility Vehicle (SUV) yang juga menjadi adik dari Almaz tersebut masih dalam tahap uji coba di jalanan ibukota. Semoga prediksi ini tidak meleset ya, karena jika benar-benar terealisasi, maka tak lama lagi SUV hybrid Wuling ini segera mengaspal di Indonesia.

Beberapa waktu terakhir, Wuling Asta hybrid diperkenalkan di China dan menjadi model hybrid pertama dalam sejarah perjalanan bisnis Wuling. Mobil ini juga menjadi representasi titik awal Wuling dalam menggarap kendaraan hybrid, terutama untuk menembus pasar Asia. Kami pun menduga pasar Indonesia juga menjadi ‘sasaran tembak’ Wuling dalam memasarkan Asta ini.

SUV ini dipasarkan di negara asal dalam dua varian, yakni Electric Power dan Electric Speed. Kedua varian tersebut memiliki perbedaan dalam kalibrasi kinerja powertrain. Secara mendasar, spesifikasinya masih sama, dengan mengusung mesin bensin empat silinder berkapasitas 2.0 liter yang memiliki output 134 hp. Nampaknya seperti biasa-biasa saja kan, tapi torsinya mencapai 320 Nm! Cocok banget buat Anda yang suka respons akselerasi gesit.

Jarak tempuh mencapai 1.100 kilometer!

Di saat yang sama, Wuling Asta yang memiliki torsi besar dan menggunakan Dedicated Hybrid Transmission (DHT) elektromagnetis ini mampu berakselerasi dari posisi diam hingga 60 km/jam dalam tempo 3,2 detik saja. Diklaim bahwa kombinasi dari powertrain ini berperan dalam menghasilkan jarak tempuh 1.100 kilometer dengan bahan bakar penuh di tangki.

Dengan kata lain, mobil ini memiliki konsumsi bahan bakar rata-rata mencapai 4,6 liter per 100 kilometer. Asyik juga nih, pengguna bisa jarang mampir ke SPBU untuk membeli bensin… Semakin lekas Wuling menghadirkan Asta hybrid di Indonesia, maka semakin bagus. Sebab saat ini masyarakat Indonesia masih gelisah dengan adanya penyesuaian harga bahan bakar. Jadi momen ini yang sepatutnya dipertimbangkan oleh Wuling Indonesia, sekaligus melengkapi jajaran produk yang telah ada.

Toyota Kijang Innova Jadi Naik Kelas?

Kijang Innova bermesin hybrid akan menjadi langkah menuju teknologi EV.

Alasan mengapa tidak ada wujud Kijang Innova model terkini di booth Toyota pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 silam, mulai masuk akal. Padahal kami sempat heran, kenapa kendaraan legendaris ini malah sepi-sepi saja di pameran mobil tahunan tersebut.

Terdengar kabar bahwa menuju akhir tahun 2022 ini, Toyota berencana memperkenalkan sosok Kijang Innova baru. Tak hanya memiliki tampilan yang lebih update, tapi juga ada pilihan yang bermesin hybrid! Kami masih ingat ketika beberapa bulan silam, Toyota menguak Kijang Innova versi EV. Jadi, Kijang Innova bermesin hybrid akan menjadi batu loncatan menuju teknologi EV tersebut.

Diperkenalkannya Kijang Innova EV menjadi bagian upaya Toyota untuk menegaskan komitmen memberikan kontribusi terbaik kepada industri otomotif nasional, serta mendukung kebijakan Pemerintah dalam mempercepat pengembangan kendaraan berbasis listrik. Mobil ini adalah kendaraan yang sepenuhnya menggunakan tenaga listrik.

Kehadiran mobil itu sekaligus menjadi bukti kuat bahwa Indonesia mempunyai peluang besar untuk membangun ekosistem industri kendaraan listrik. Meski belum memasuki tahap komersial, setidaknya Kijang Innova EV telah melalui tahap Quality & Safety Assurance dan standar dari Kementerian Perhubungan.

Bakal Usung Model Hybrid?

Masih terkait dengan banyak isu mengenai emisi gas buang, perlahan sejumlah pabrikan otomotif mulai ‘buka jalur baru’. Yang tadinya giat menggarap produk bermesin diesel, kini bergeser ke teknologi hybrid maupun electric vehicle. Hal ini sepertinya juga dilakukan oleh Toyota terhadap Kijang Innova, yakni memperkenalkan pilihan mesin hybrid untuk mulai mengerem varian mesin diesel.

Kijang Innova dengan varian mesin hybrid diduga bakal punya nama baru, yakni Zenix. Nama Innova Zenix sudah didaftarkan di Indonesia dua tahun lalu oleh Toyota Motor Corporation (TMC) Jepang. Innova Zenix ini diprediksi memakai platform baru yaitu TNGA (Toyota New Global Architecture) yang akan memakai sistem penggerak roda depan dan mengusung mesin bensin 4 silinder 2.0 liter yang dipadu dengan sistem hybrid.

Apakah kabar ini akan terealisasi pada akhir tahun ini? Atau malah lebih cepat? Mari kita bersabar dan tunggu kehadirannya. Kalau sampai kejadian, maka Toyota Kijang Innova memang sudah naik kelas dan siap mendukung elektrifikasi kendaraan di pasar otomotif Tanah Air.

Honda e:HEV

Mengenal e:HEV Bukti Kalau Honda Serius Garap Elektrifikasi

Honda perkenalkan sistem e:HEV yang diklaim lebih efisien dan merupakan jembatan menuju produk elektrik sepenuhnya mereka pada 2040.

Memang belum sepenuhnya sistem Honda e:HEV ini mengubah kendaraan jadi mobil listrik, tapi mereka mengklaim ini adalah salah satu roadmap menuju elektrifikasi sepenuhnya, yang ingin dicapai pada 2040 nanti.

Belum lagi, Honda sudah menyiarkan akan memperkenalkan setidaknya 30 model berbasis elektrik untuk pasar global hingga tahun 2030. Total produksi ditarget dua juta unit per tahun. Ini bukan langkah main-main. Investasinya juga pasti besar.

Nah, langkah awal adalah memperkenalkan dulu apa yang bisa mereka buat dalam jangka pendek. Honda e:HEV yang dipamerkan di GIIAS 2022 digadang sebagai jembatan untuk menuju produk-produk full EV. Supaya Anda tidak kaget.

“Teknologi hybrid merupakan jembatan yang tepat sebagai transisi dari mesin berbahan bakar minyak menuju elektrifikasi sepenuhnya. Karena memberikan kesempatan bagi konsumen untuk mengenal dan membiasakan diri dengan teknologi baterai. Sistem e:HEV Honda saat ini memiliki teknologi terdepan yang sangat efisien untuk mengurangi karbon, menghemat penggunaan energi, namun tetap menyenangkan untuk dikendarai,” tegas Yusak Billy, Sales Marketing & Business Innovation Director PT Honda Prospect Motor.

Sebetulnya bagaimana cara kerja sang e:HEV ini? Sepengamatan kami, Sistem e:HEV terdiri dari empat komponen utama, yaitu Atkinson Cycle Engine, Electronic CVT (e-CVT), Intelligent Power Unit atau IPU, dan Power Control Unit disingkat PCU.

Mesin dengan metode Atkinson Cycle sebetulnya bukan barang baru bagi kendaraan. Terutama yang menggunakan sistem hybrid. Kalau dijelaskan cara kerjanya, akan terlalu teknis dan Anda bisa tertidur. Mesin ini memiliki siklus yang sama seperti mesin empat langkah biasa, namun karena cara kerjanya, bisa menghasilkan efisiensi panas yang lebih baik. Walhasil, penghematan BBM lebih baik, tanpa mengorbankan performa. Intinya begitu. Khusus Honda, mereka menggunakan mesin Atkinson bensin dengan konfigurasi empat silinder DOHC diimbuhi i-VTEC.

Cara Kerja e:HEV

Kembali pada penggunaannya di e:HEV, mesin didaulat untuk memberikan tenaga kepada motor generator agar dapat menghasilkan daya listrik untuk menjalankan motor drive, atau memberikan tenaga langsung ke roda saat berkendara di kecepatan tinggi sekaligus mengisi daya baterai. Motor generator dan motor drive terbungkus rapi di dalam satu paket yang dinamakan e-CVT.

Kinerja kedua motor pada E-CVT dikontrol oleh Power Control Unit yang juga sekaligus berfungsi untuk mengendalikan keperluan setrum antara baterai dan motor. Daya listrik pada sistem e:HEV disimpan dalam Intelligent Power Unit yang menggunakan Lithium Ion Battery berkapasitas tinggi. Unit ini mempunyai kapasitas penyimpanan daya hingga 300V.

Sistem e:HEV mempunyai tiga mode berkendara, yang secara otomatis akan berganti sesuai dengan kondisi pengendaraan dan beban mesin. Saat berkendara normal dengan beban mesin rendah, sistem akan menggunakan mode EV. Hanya baterai yang menggerakan motor sehingga tidak ada bensin yang digunakan.

Saat mobil berakselerasi, sistem akan menggunakan model Hybrid dimana mesin dan baterai bekerja bersamaan untuk menghasilkan keseimbangan antara tenaga dan efisiensi bahan bakar. Saat berkendara dalam kecepatan tinggi, sistem akan menggunakan mode Engine Drive, dimana mesin secara penuh akan menggerakan roda untuk menghasilkan tenaga lebih besar sekaligus mengisi daya baterai secara bersamaan.

Sederhananya begini, mesin bensin itu terhubung dengan generator, yang tersambung dengan motor drive. Motor drive ini terkoneksi langsung dengan roda. Tapi, mesin bensin bisa mengintervensi langsung motor drive melalui semacam kopling dan serangkaian sistem yang diatur oleh IPU dan PCU. Di situasi lain, mesin hanya akan menggerakkan generator untuk mengisi daya baterai. Daya ini yang akan menggerakan motor drive. Menjadikan mobil berpenggerak listrik sepenuhnya.

Satu hal penting yang harus diketahui adalah, Honda mengklaim bahwa semua perubahan itu diatur oleh IPU dan PCU yang punya daya proses pintar, sehingga Anda tidak akan merasakan perpindahannya.