Audi R8 GT RWD

Akankah Audi R8 GT Jadi Generasi Terakhir R8 V10?

Audi R8 GT edisi khusus ini hanya akan tersedia dalam 333 unit saja.

Audi kembali meluncurkan edisi terbatas R8 GT berpenggerak RWD. Dibekali mesin 5.2-liter V10 naturally-aspirated dari R8 RWD standard yang diramu ulang. Output daya pun terdongkrak 40 hp menjadi 602 hp, setara dengan R8 Quattro. Luapan torsi 560 Nm yang disalurkan ke poros roda belakang via transmisi dual-clutch 7-speed. Akselerasi 0-100 km/jam dicapai dalam 3,4 detik, dan kecepatan maksimumnya mampu mencapai 320 km/jam.

Menariknya, Audi mengimbuhkan mode Torque Rear yang membuat penggunanya dapat mengatur setting kontrol traksi pada roda, mulai dari level 1 dengan slip roda paling minim, hingga level 7 dengan slip roda yang paling terasa. Ngeri-ngeri sedap…

Sebagai pembeda dari varian R8 biasa, seperangkat Carbon Aero body kit diimbuhkan mulai dari splitter depan, side skirts, sayap spoiler belakang serta sirip diffuser di buritan bagian bawah. Emblem khusus berwarna hitam pun disematkan pada body R8 GT.

Untuk area kokpit, kombinasi warna merah dan hitam mengingatkan pada R8 GT original. Pada konsol tengah, balutan serat karbon seolah membingkai tuas selektor. Tak lupa sebuah plakat dengan nomor seri khusus terpampang pada konsol tengah.

Dengan bobot 1.730 kg, mobil ini 20 kg lebih ringan dari model R8 RWD varian standar. Pengurangan bobot tersebut dihasilkan oleh penggunaan velg 20-inci spek balap yang jauh lebih ringan. Penggunaan rem cakram keramik-karbon serta jok balap dan anti roll bar depan berbahan carbon fibre-reinforced plastic (CFRP) turut berpartisipasi mengurangi bobot kendaraan.

Para fans R8 bakal beradu cepat untuk memesan mobil ini. Pasalnya, R8 GT edisi khusus yang akan mulai disebar ke seluruh dunia pada tahun depan, hanya dibuat sebanyak 333 unit saja. Perihal harga, pihak pabrikan akan segera mengumumkan dalam waktu dekat.

Memasuki era elektrifikasi, Audi tengah berencana menggarap varian GT dengan penggerak bertenaga listrik dan mulai menggusur mesin konvensional. Bila hal itu benar terjadi, maka kemungkinan besar mobil ini bakal menjadi generasi terakhir dari R8 peminum jus dinosaurus.

Stark Varg

Stark Varg, Dirtbike Penyedot Elektron Dengan Torsi 938 Nm!

Stark Varg, dirt bike listrik lintas medan terkuat dan ramah lingkungan.

Saat ini, kehadiran sepeda motor listrik tengah menjadi trend baru dengan beragam model. Tak hanya digarap oleh raksasa industri otomotif dunia, namun juga oleh para builder dan perusahaan rintisan. Salah satunya adalah dirtbike elektrik garang berlabel Stark Varg.

Dirtbike penyedot elektron ini digarap oleh Stark Future, perusahaan asal Swedia yang bermarkas di Spanyol. Dalam bahasa Swedia, label nama Stark Varg ini memiliki arti serigala tangguh. Alasan Stark Future memilih model dirtbike agar memiliki kemampuan lintas medan, baik di pedesaan, area pegunungan maupun daerah terpencil yang bahkan tak memiliki akses jalan memadai. Namun begitu, dirtbike tetap dapat dikendarai di area perkotaan.

Dengan menggunakan pengerak bertenaga listrik, Stark Varg menjadi sebuah dirtbike ramah lingkungan, tanpa asap knalpot dan suara yang dihasilkan pun jauh lebih senyap. Tentunya makin cocok digunakan di area perkotaan yang saat ini mulai menerapkan pembatasan kebisingan suara dan emisi gas buang.

Material aluminium aero grade yang dipadukan dengan magnesium menghasilkan konstruksi frame yang kokoh namun ringan. Bobot totalnya yang hanya 110 kg setara dengan KTM 450. Distribusi bobot dan titik pusat gravitasi pun dibuat berimbang.

Dibandingkan dengan dirtbike konvensional kelas 450cc, output performa yang disuguhkan oleh Stark Varg 30 persen lebih besar. Motor listrik bersirip rotor serat karbon ini mampu berputar hingga 14.200 rpm, dengan output daya maksimum 60 kW (setara 80 hp) dan rasio bobot per tenaga di angka 9 hp/kg. Beringas juga…

Torsi maksimum yang disalurkan ke roda belakang pun terbilang brutal, yakni 938 Nm (di roda belakang). Super edan! Bahkan kecepatan maksimum motor ini diklaim mampu mencapai 115 km. Sebagai sumber pasokan listrik, baterai 6 kWh yang diusung cukup untuk menempuh perjalanan sejauh 100 km atau perjalanan selama 6 jam.

Posisi baterai terlindungi oleh casing berkonstruksi honeycomb berbahan magnesium yang kedap air. Pengisian ulang daya baterai butuh waktu antara 1-2 jam bergantung pada jenis charger dan sumber listrik yang digunakan. Motor ini juga dilengkapi inverter listrik yang mampu menghasilkan daya hingga 100 kW.

Sistem suspensi depan menggunakan garpu 48 mm dan monoshock adjustable pada bagian belakang yang seluiruhnya merupakan lansiran Kayaba (KYB) dengan jarak main hingga 310 mm. Sementara velg tersedia dalam pilihan ukuran 18-inci dan 19-inci yang terbalut ban Pirelli Scorpion MX32 yang menjadi ban standar MXGP World Championship. Sedangkan sistem pengereman dipercayakan pada Brembo.

Stark Varg terkoneksi dengan aplikasi khusus pada smartphone

Seperti pada sepeda motor listrik high-end lainnya, Stark Varg dilengkapi dengan aplikasi khusus berbasis Android maupun iOS. Dan Anda tak perlu repot, karena aplikasi telah ter-install pada smartphone waterproof khusus yang disertakan oleh Stark Future saat membeli motor ini.

Tak sekadar menampilkan info berkendara maupun kapasitas daya baterai, aplikasi Stark Varg dilengkapi pula dengan setup mode berkendara. Terdapat lebih dari 100 variasi setting mode berkendara yang dapat dipilih. Bahkan rider dapat mengaktifkan 5 mode berkendara sekaligus secara simultan.

Simulasi setting ala motocross 125cc 2-tak maupun enduro 450cc 4-tak dapat anda pilih bahkan pengaturan kurva output performa, kontrol traksi hingga efek remasan kopling virtual dapat dilakukan via aplikasi tersebut. Dengan jumlah pemesanan lebih dari 5.000 unit, produksi motor ini direncanakan rampung pada Maret 2024 mendatang. Anda Tertarik?

2023 Lexus LC 500

Lexus LC 500 dan LC 500h 2023 Alami Beragam Update

Lexus LC terbaru mendapat perubahan yang terpusat pada sektor suspensi. 

Menyambut pergantian tahun 2023 mendatang, Lexus melakukan sejumlah update pada LC 500 model 2023 yang kini telah resmi dipasarkan di Amerika Serikat. Sebagian besar perubahan konten pada Lexus LC model 2023 terpusat pada peningkatan kinerja sistem suspensi, sehingga tidak terlihat secara kasat mata.

Optimalisasi pada suspensi belakang dan depan ditujukan guna meningkatkan respon kemudi, stabilitas dan kemampuan bermanuver, khususnya pada saat kecepatan tinggi. Meski mengalami setting ulang pada suspensi, Lexus menawarkan opsi Sport Package. Paket opsional ini meliputi perangkat limited-slip differential (LSD), damper high performance lansiran Yamaha, kampas rem high performance, plus interior berbalut kulit Alcantara.

Pada area eksterior, Lexus hanya menambahkan warna opsional baru Cloudburst Gray seharga $500. Sedangkan velg alloy 21-inci masih menjadi kelengkapan standard pada model 2023 seperti pada model tahun sebelumnya. Tak ada sentuhan update apapun pada area mesin untuk model 2023. Sehingga, LC 500 (coupe dan convertible) masih mengusung mesin 5.0-liter V8 naturally-aspirated (NA) dengan output daya 471 hp dan torsi maksimum 540 Nm.

Transmisi automatic 10-speed masih menjadi fitur standardnya. Demikian pula untuk varian coupe bermesin hybrid yakni LC 500h yang masih dibekali mesin bensin bermodul hybrid 3.5L Atkinson-cycle V6 berdaya 354 horsepower yang dilengkapi transmisi CVT dan automatic 4-speed. Jangan lupa! Kami suka hybrid..

Untuk jajaran LC model 2023, Lexus menawarkan kontrak layanan purna jual konsumen selama 10 tahun. Demikian pula dengan LC 500 Convertible, Lexus tak hanya membekalkan atap kanvas yang bobot kini jauh lebih ringan, namun juga tersedia paket opsional layanan konsumen Climate Concierge.

Nah, update yang paling terlihat selain penambahan warna eksterior adalah harga. Untuk model 2023, seluruh varian LC 500 baik coupe (hybrid dan non-hybrid) maupun convertible, terkoreksi naik sekitar $475 dibandingkan harga model 2022.

Untuk pasar AS, coupe LC 500 kini dibanderol mulai dari $94.600 dan untuk coupe hybrid LC 500h kini harga dasarnya menjadi $100.600. Demikian pula dengan varian LC 500 Convertible, kini harga dasarnya menjadi $102.650 (seluruh harga off-the road). Unit kendaraan akan tersedia di jaringan dealer Lexus mulai November 2022.

Kawasaki EV Prototype

Kawasaki Prototype EV, ‘Pemanasan’ Jelang Tahap Produksi

Kawasaki tampilkan wujud motor Prototype EV yang makin mendekati kenyataan.

Rencana brand sepeda motor asal Jepang, Kawasaki yang akan meluncurkan 10 model sepeda motor hybrid dan bertenaga listrik pada tahun 2025 mendatang tampaknya makin terwujud. Setelah melakukan demo dan uji jalan di sirkuit Suzuka, Jepang pada  awal Agustus 2022 lalu, kini Kawasaki menghadirkan prototype motor EV mereka pada event INTERMOT di Cologne, Jerman.

Tampilan prototype sepeda motor EV bergaya naked bike street fighter ini identik dengan model Z-series. Headlamp, frame tubular hingga area swing-arm mirip dengan Z-series, namun dalam ukuran yang compact. Unit penggerak yang dikabarkan memiliki tenaga setara 14 HP tak jauh berbeda dari output sepeda motor kelas 125cc. Alih-alih menggunakan belt pulley seperti motor listrik pada umumnya, unit penggerak (motor listrik) terhubung ke poros roda belakang via rantai layaknya Z-series.

Banyak Pertanyaan Soal Kawasaki Prototype EV

Sedikit flashback saat Kawasaki memperkenalkan prototype motor listrik EV Project pada event EICMA di Milan, Italia tahun 2019 lalu. Saat itu, prototype bersasis tubular yang ditampilkan. Mengusung motor listrik penggerak berdaya setara mesin 125cc. Baterainya dapat diisi ulang menggunakan perangkat fast charger DC CHAdeMO.

Dengan perkembangan teknologi baterai dan motor listrik yang begitu pesat dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, maka tak heran jika prototype naked bike EV yang ditampilkan di Suzuka dan INTERMOT saat ini wujudnya benar-benar telah mendekati tahap produksi.

Apakah versi produksi dari “Ninja EV” akan dibenamkan transmisi direct drive-single speed, atau transmisi jenis lain? Lalu, label nama apakah yang bakal disandang oleh naked bike penyedot elektron ini saat resmi masuk jalur produksi? Ninja EV? Z 125e atau mungkin e-Z125?

Hmm… tentunya masih banyak sederet pertanyaan lain seputar motor ini yang masih menjadi misteri. Bahkan Kawasaki masih akan menampilkan prototype motor listrik (dan juga hybrid) ini pada event EICMA di Milan dalam satu bulan mendatang.

Ya, setidaknya pemanasan yang dilakukan oleh Kawasaki menjelang tahap produksi berhasil menggugah fans The Green Giant perihal sepeda motor listrik (dan juga hybrid) yang akan mereka pasarkan kelak. Tenang…ini baru tahap pemanasan.

Hyundai Ioniq 6

Mengenal Hyundai Ioniq 6, Fastback Fenomenal Yang Dinantikan

Hyundai Ioniq 6 laris dipesan puluhan ribu unit. Mencetak rekor baru dalam penjualan Hyundai EV. 

Hyundai IONIQ 6 menjadi salah satu mobil yang kerap diperbincangkan serta diulas oleh berbagai media otomotif global selama beberapa bulan belakangan ini. Desainnya memikat. Lebih menawarkan perpaduan antara Porsche Taycan, Audi TT RS serta VW Beetle. Bahkan 24 jam setelah peluncurannya, IONIQ 6 diklaim berhasil membukukan pemesanan sebanyak 37.446 unit. Melampaui rekor IONIQ 5 (23.760 unit) dan Kia EV6 (21.000 unit). Luar biasa!

Platform E-GMP (juga digunakan pada Kia EV6 dan Genesis GV60) jadi basis Hyundai Ioniq 6. Menggunakan cukup banyak fitur terkini dari saudara satu platformnya itu. Contohnya adalah teknologi baterai Lithium Long Range berdaya 77,43 kWh yang diadopsi dari IONIQ 5. Diklaim mampu membuat mobil ini menjelajah hingga lebih dari 610 km. Tentunya dengan kapasitas daya baterai terisi penuh.

Sistem motor listrik yang digunakan pada mobil ini pun diadopsi dari Ioniq 5, namun dengan sejumlah penyesuaian. Setidaknya, IONIQ 6 akan ditawarkan dalam dua varian yakni penggerak listrik tunggal di roda belakang (RWD) dan motor listrik ganda yang menjadikannya mobil AWD.

Sistem Charging IONIQ 6

Yang sedikit membedakan dari IONIQ 5 ada pada sistem pengisian ulang baterai yang dilengkapi kemampuan multi-charge. Hyundai IONIQ 6 dapat melakukan pengisian ulang daya baterai menggunakan fast charger CCS berarus listrik DC dengan daya hingga 350 kW. Pengisian cepat ini bekerja pada tegangan listrik 400 maupun 800 volt. Pengisian kapasitas daya baterai dari 10 hingga 80 persen hanya butuh waktu 18 menit. Cukup cepat.

Sementara dari sisi fitur berkendara, mobil ini akan mengusung variasi fitur yang tak jauh berbeda dengan IONIQ 5. Mulai dari fitur infotaintment berlayar digital 12.3-inci yang dilengkapi koneksi Apple CarPlay maupun Android Auto hingga teknologi sistem keselamatan berkendara seperti Highway Driving Assist 2, Remote Smart Parking 2. Dan yang paling keren adalah fitur mirror camera yang dapat merekam foto maupun video.

Untuk pasar domestik Korea Selatan, IONIQ 6 akan mulai diproduksi paling cepat di penghujung tahun ini. Sementara untuk harga jual pasar AS memang belum diumumkan secara resmi, namun diperkirakan tak akan terpaut jauh dari IONIQ 5 yang label harganya mulai dari $40.000-an (off-the road).

Tentunya harga jual maupun fitur yang dibekalkan akan bervariasi antara pasar domestik Korea Selatan maupun spek pasar global, termasuk Amerika Serikat. Untuk pasar domestik Korea Selatan sendiri, mobil ini dibanderol mulai dari 52 juta Won atau setara Rp 575 juta.

Bagaimana dengan para pecinta IONIQ di Indonesia? Siap merogoh kocek lebih dalam untuk meminangnya?

 

 

 

 

2023 Vespa GTS

Vespa GTS Tampil Lebih Beragam dan Punya Banyak Fitur Modern

Vespa GTS telah menjadi pilihan bagi banyak skuteris di dunia.

Seri GTS meneruskan karakter ‘Vespone’ atau skuter Vespa yang memiliki bodi berdimensi besar dan banyak menggunakan material logam. Vespa GTS tak hanya terlihat elegan saat digunakan di perkotaan, namun juga mantap untuk penggunaan luar kota.

Vespa modern bodi large frame hadir di tahun 2003, dengan varian GT 125 dan GT 200. Dilanjutkan dengan kehadiran GTS 250 di tahun 2005 dan disusul GTS 300. Di tahun 2016, Vespa mendapat opsi mesin i-get berkapasitas 125 cc dan 150 cc. Nah, sebagai puncaknya lahir GTS dengan mesin 300 HPE bertenaga 23 hp di tahun 2019. Diiringi oleh GTS SuperTech yang menjadi Vespa large body dengan panel instrumen TFT.

Di tahun ini, seluruh Vespa GTS semakin disempurnakan dengan menggabungkan sejumlah peningkatan teknis, terkait aspek keselamatan dan kenyamanan berkendara, serta detail tampilan fisiknya. Jajaran Vespa GTS kini memiliki masing-masing karakter, yakni GTS yang klasik dan elegan, GTS Super yang bergaya kontemporer, GTS SuperSport berpenampilan sporty, tak ketinggalan GTS SuperTech yang mutakhir.

Semua Vespa GTS tersedia dengan beberapa pilihan mesin 1 silinder, yaitu 125 cc i-get yang populer dan 300 cc HPE yang bertenaga besar. Keduanya diklaim memiliki efisiensi bahan bakar yang baik dan tingkat emisi gas buang yang rendah.

Ada dua pilihan mesin inovatif

Mesin 125 cc i-get memiliki sistem pendingin cairan dan mengadopsi sistem start-stop yang dipatenkan oleh Piaggio, yakni Regulator Inverter Start & Stop System (RISS). Fitur ini mengeliminir dinamo starter konvensional dan digantikan dengan komponen brushless yang terpasang langsung pada kruk as. Mesin ini memiliki tenaga 13,8 hp dan torsi 12 Nm, sangat memadai untuk penggunaan di dalam kota.

Sedangkan mesin 300 cc HPE (High Performance Engine) pada Vespa GTS mempunyai tenaga sebesar 23,8 hp dan torsi puncak 26 Nm. Mesin satu silinder dengan 4 buah klep ini dikembangkan oleh Piaggio Group untuk memberikan tingkat konsumsi bahan bakar yang efisien, tanpa harus kompromi dengan tingkat kebisingan suara.

Unit 300 HPE ialah mesin dengan performa tertinggi yang pernah digunakan pada skuter Vespa. Sistem manajemen mesinnya diatur oleh ECU MIUG4 buatan Marelli Magneti, sedangkan sistem penggerak CVT menggunakan material yang minim friksi dan suara, serta dikemas dengan material yang mampu menyerap suara bising.

Panel instrumen TFT yang berwarna memang sudah diterapkan pada GTS SuperTech versi sebelumnya, namun kini panel instrumen pada varian lainnya juga mendapat sentuhan penyegaran tampilan. Sistem konektivitas VESPA MIA yang telah menjadi fitur standar pada GTS SuperSport dan GTS SuperTech, kini juga menjadi opsi bagi GTS dan GTS Super. Mengingat penggemar skuter Vespa di Indonesia tergolong banyak, maka tak lama lagi varian ini (semestinya) masuk ke pasar Tanah Air. Kita tunggu saja…

P.O SAN

Coba Aplikasi Buzzit Dan Rasakan Kenyamanan Armada Baru PO SAN

Perusahaan bis PO SAN melangkah menuju era digitalisasi melalui aplikasi  pemesanan tiket dan bis baru. 

Perusahaan Otobus Siliwangi Antar Nusa (PO SAN), semakin memantapkan langkahnya untuk meluncurkan empat bus terbaru dan layanan teknologi berbasis digitalisasi melalui aplikasi Buzzit.

Transformasi teknologi PO. SAN ini mulai berjalan dengan kehadiran 4 armada bis terbarunya yang akan mengisi kelas Eksekutif dengan rute Pekanbaru – Blitar. Bus terbaru ini menggunakan chasis Scania K360 IB Opticruise. Sementara peningkatan aplikasi layanan pemesanan tiket online dihadirkan melalui aplikasi Buzzit.

Dengan Buzzit, Anda langsung dimudahkan dalam memilih kursi, mendapatkan konfirmasi secara langsung melalui email atau Whatsapp, pilihan pembayaran, dan perubahan jadwal keberangkatan hingga pengajuan proses refund (pembatalan dan pengembalian uang) sesuai aturan yang berlaku.

PO. SAN pun mendapat dukungan dari ekosistem bisnis transportasi darat lainnya, seperti Karoseri Laksana, United Tractors untuk chasis bus Scania, pelumas Mobil Delvac, pendingin udara SONGZ, kursi AMG, dan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang membiayai bus-bus terbaru ini.

Kenapa Pilih Scania?

SAN memilih Scania karena sasis Scania sudah menggunakan sistem air suspensi terbaik dengan fitur teknologi mulai dari mesin, transmisi, dan pengereman brake retarder terkini. Sedangkan karoseri Laksana terlihat lebih modern dengan teknologi ECE R66. Teknologi ini memperkuat struktur bodi di beberapa tempat, sehingga tiang bus tidak bisa bengkok dan menjepit penumpang apabila bus terguling.

SAN juga menggunakan lubrikasi Mobil Delvac untuk menjaga dan meningkatkan performa mesin, transmisi, gardan dan masa pakai yang lebih lama dibandingkan lubrikasi lain sehingga lebih efisien. Hal ini membuat perhitungan secara bisnis menjadi lebih efisien pada biaya perawatan.

Untuk sistem pendingin udara, mengandalkan SONGZ karena memiliki kapasitas pendinginan yang mumpuni untuk menempuh jalan 2000 km, dan menunjang kenyamanan penumpang selama perjalanan. Sementara kenyamanan kursi dari AMG dengan kontur ergonomis dan model simple memberikan kesan ruangan bus lebih lega, sehingga psikologis penumpang lebih lapang dan tidak cepat lelah. Hmm, menarik!

Rizky Vox

 

Bus otonom BSD

Sinar Mas Land Sediakan Transportasi Masa Depan di Kawasan BSD

Untuk terus berkontribusi dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), Sinar Mas Land dikabarkan menghadirkan berbagai inovasi. Tujuannya untuk mengembangkan kota pintar  yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan termasuk pengoperasian autonomous electric vehicles (AV) pertama di Indonesia dalam kawasan BSD City.

Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari kemitraan strategis antara Sinar Mas Land dan Mitsubishi Corporation. Kegiatan ini didukung pendanaan dari JICA, Mitsubishi Corporation bersama dengan MACNICA Inc. yang telah berhasil melakukan uji coba tahap pertama Navya Autonom Shuttle. Pengujian berlangsung di QBig BSD City pada bulan Mei hingga Juli lalu. Selanjutnya uji coba akan berlanjut di kawasan BSD Green Office Park (GOP) pada 27 Agustus 2022 hingga 5 Januari 2023 mendatang.

Upaya tersebut mendapat perhatian dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Ini karena dinilai mampu mewujudkan transportasi masa depan bagi pembangunan kota pintar yang sustainable di tanah air. Pada peresmian uji coba AV tadi, beliau juga menyampaikan harapannya agar inovasi teknologi terbaru ini dapat dipamerkan di G20 Summit yang akan diselenggarakan di Bali pada November 2022.

Apa itu Navya Autonom Shuttle?

Navya Autonom Shuttle adalah kendaraan yang memiliki penggerak listrik dengan battery pack berkapasitas 33 kWh. Baterai ini dapat bertahan selama 9 jam. Dengan kapasitas 15 penumpang dengan pembagian 11 duduk dan 4 berdiri, Navya Autonom Shuttle dilengkapi dengan beragam sensor.

Mulai dari pemanfaatan GNSS (Global Navigation Satellite Systems), dan sensor LIDAR (Light Radar) yang digabungkan dengan kamera resolusi tinggi untuk analisa data, agar dapat mendeteksi, melacak dan mengklasifikasi halangan di sekitarnya, secara real time. Hal tersebut demi menentukan lintasan dan profil kecepatan yang optimal, termasuk kemampuan akselerasi, kemudi, dan pengereman secara otomatis.

Chief Digital Tech Ecosystem & Development Sinar Mas Land, Irawan Harahap mengatakan, “Perkembangan ekosistem kendaraan listrik tanpa awak ini memperkuat semangat untuk mewujudkan komitmen Sinar Mas Land dalam menjawab solusi akan kendaraan yang rendah emisi karbon. Serta mendorong kehidupan yang berkelanjutan. Kecanggihan fitur yang dimiliki AV ini juga merefleksikan gaya hidup yang akan kami hadirkan di BSD City dalam transformasi kota mandiri sebagai smart integrated digital city, khususnya di ekosistem Digital Hub yang sarat dengan kegiatan teknologi digital.”

Pada uji coba tahap kedua di BSD Green Office Park, AV tetap beroperasi setiap hari Selasa-Minggu pukul 10.00 hingga 17.00 WIB. Masyarakat umum dapat mencoba kendaraan listrik otonom ini secara gratis tanpa dikenakan biaya tambahan apapun. Calon penumpang perlu melakukan pendaftaran dan mengisi survei sebelum dan sesudah menikmati kendaraan, melalui aplikasi OneSmile yang tersedia di Apple App Store maupun Google Playstore.

Rizky Vox

 

Brabus Masterpiece

Brabus 600 Masterpiece, Definisi Baru Mewah dan Performa

Brabus lahirkan 600 Masterpiece, versi gila Maybach S 580.

Tuner spesialis mobil Mercedes-Benz, Brabus kembali menampilkan hasil sentuhan terbaru mereka, Brabus 600 Masterpiece yang berbasis Mercedes-Maybach S 580 4Matic.

Pada area eksterior, Brabus mengimbuhkan aksen bernuansa serat karbon yang meliputi saluran air intake bumper depan, splitter serta diffuser bumper belakang.

Garnish chrome berkilau spek pabrikan diganti dengan panel garnish Shadow Chrome yang bernuansa lebih gelap. Sebagai penanda, pada masing-masing fender depan dan pilar-D tersemat emblem “Brabus Masterpiece”.

Sebagai penopang body, velg standar pun diganti dengan satu set velg BRABUS Monoblock M “Platinum Edition” 22-inci berwarna Shadow Gray yang dibalut ban high performance.

Penggunaan velg berukuran besar pun diimbangi dengan setting ulang suspensi via modul Brabus SportXtra. Perangkat adjustable air suspension standar disetup ulang sehingga jarak pijakan kini menjadi lebih rendah 20 mm (0,8 inci).

Interior Brabus 600 Masterpiece 

Rasanya kurang lengkap jika area interior tak mendapat sentuhan. Area kabin hanya sedikit dikemas ulang dengan balutan kulit bernuansa Turquoise Blue berpola jahitan “Seashell Diamond” khas Brabus.

Tak hanya pada eksterior, aksen serat karbon pun disematkan pada area kabin mulai dari dasbor, konsol tengah hingga panel door trim.

Pada sektor performa, mobil ini diimbuhi software manajemen mesin racikan Brabus. Output tenaga mesin 4.0-liter twin-turbo V8 yang diusung meningkat 105 hp menjadi 591 hp. Torsi maksimum pun terdongkrak dari 700 Nm menjadi 800 Nm.

Berbekal sistem penggerak AWD yang dipadukan dengan transmisi automatic 9-speed, Brabus-Maybach 600 Masterpiece hanya butuh 4,5 detik untuk mencapai angka 100 km/jam, terkoreksi 0,3 detik lebih gesit dari Maybach S580 4Matic. Untuk kecepatan maksimum, dibatasi secara elektronik mentok di 250 km/jam, sesuai spek pabrikan.

Jika Mercedes-Maybach S 580 4Matic model 2022 dibanderol mulai dari $111.100, maka anda harus merogoh kocek lebih dalam untuk sebuah Brabus-Maybach 600 Masterpiece ini. Ya, Brabus mematok harga ‘dasar’ di angka €342.617 atau setara $330.068.

Hmmm…bagaimana, Anda berminat?

 

Smoto TC dan TC Max

SMOTO TC dan TC Max Ramaikan Pasar Motor Listrik Indonesia

Smoto, merek motor listrik baru siap hadirkan TC dan TC Max EV rakitan lokal. 

Kendaraan listrik makin menjamur. PT SMOTO Elektrik Indonesia, selaku agen pemegang merek dan manufaktur, memperkenalkan sepasang sepeda motor listrik premium lifestyle pertamanya di Indonesia. Namanya SMOTO TC dan SMOTO TC-MAX. Kedua motor listrik ini menggabungkan gaya retro dengan teknologi yang diklaim inovatif. Hmm, mulai menarik. 

SMOTO TC dan TC-MAX dirakit lokal di pabrik mereka di kawasan Tangerang, Banten. Lalu, apa saja kelebihan motor-motor ini? Yang jelas antara TC dan TC-MAX dibekali dinamo penggerak yang berbeda.

SMOTO TC mengandalkan dinamo motor bikinan BOSCH. Pembuatnya mengklaim TC memiliki jarak tempuh (dengan baterai terisi penuh) 80 km. Besaran tenaga mencapai 3.000 Watt dengan torsi 150 Nm. Kecepatan puncaknya adalah 80 km/j. Untuk mengisi daya baterai perlu waktu lima jam dengan arus AC. Kalau menggunakan DC, hanya perlu 30 menit.

Beda dengan SMOTO TC-MAX. Dinamonya bersifat high performance yang dibuat oleh VMOTO dengan kekuatan 5 kW. Torsi puncak menyentuh 180 Nm dengan kecepatan maksimum yang dapat dicapai adalah 95 km/jam. Pengisian baterai? Perlu tujuh jam menggunakan AC. Dengan fast charging waktu isi daya juga hanya perlu 30 menit.

SMOTO Elektrik Indonesia memasarkan tipe TC dengan harga Rp 68 juta (OTR DKI Jakarta). Ini sudah termasuk garansi dinamo motor tiga tahun dan dua tahun untuk garansi baterai. Pilihan warnanya ada tiga yaitu Vintage Green, Khaki Yellow, Diamond Black dan Dark Sea Blue.

Untuk SMOTO TC-Max, harganya lebih mahal yaitu Rp 98 juta untuk harga OTR Jakarta. Juga dilengkapi dengan tiga tahun garansi dinamo motor dan dua tahun garansi baterai. Pilihan warnanya untuk saat ini hanya satu yaitu hitam (Diamond Black).

Siapa Itu Smoto Elektrik Indonesia?

Nama ini memang baru, namun sepertinya punya sumber daya yang cukup meyakinkan. SMOTO berkomitmen untuk mewujudkan kemudahaan untuk pengguna kendaraan listrik. Dimulai dari pengembangan layanan purna jual dan peningkatan komponen lokal atau TKDN yang jadi perhatian utama SMOTO dalam mengembangkan produknya.

Mereka juga mengklaim berkomitmen untuk pengembangan teknologi baterai “Fast Charging” dengan kapasitas yang besar, akan membuat waktu charge yang lebih singkat, dan juga jarak perjalanan yang lebih jauh. Kapan akan tersedia? Sabar dulu, dalam beberapa tahun ke depan. Semoga saja mereka bisa mewujudkannya. 

Prinsipal mitra SMOTO adalah Vmoto Limited, perusahaan internasional yang berbasis di Australia yang memiliki fasilitas produksi di Cina dengan jaringan distribusi nya ke negara-negara Eropa, Asia Pasifik dan Amerika.

Vmoto Limited sendiri adalah grup manufaktur dan distribusi motor skuter global. Perusahaan ini mengkhususkan diri dalam membuat kendaraan roda dua bertenaga listrik berkualitas tinggi. Mereka memiliki fasilitas perakitan seluas 30.000 meter persegi di Nanjing, Cina. Vmoto menggabungkan kemampuan manufaktur berbiaya kompetitif dengan desain Eropa dan menawarkan kinerja tinggi dan produk yang kompetitif ke pasar internasional.

 

BMW CE04

BMW CE 04, Radikal Dan Futuristik, Harganya Menarik

BMW Motorrad Indonesia hadirkan motor listrik CE 04 yang radikal dan tampil beda. 

Dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah yang kini fokus dalam mengembangkan kendaraan listrik, BMW Motorrad Indonesia membawa kejutan baru dengan menghadirkan skuter listrik futuristik, BMW CE 04. Patut berbangga, karena BMW CE 04 ini hanya berada di Indonesia untuk pasar Asia Tenggara. Dan yang lebih menarik adalah unit satu ini sudah menjadi milik konsumen dan akan segera dikirim. Hmm…sungguh beruntung sekali.

Sekilas memang identik dengan model BMW CX 400 ataupun CX GT 400, hanya saja lebih panjang dan ramping dibagian belakang. Sesuai Namanya, CE 04 yang mengartikan C sebagai jajaran CX, skuter maxi BMW. Angka 04 sebagai tolok ukur jika skuter listrik ini memiliki kekuatan yang sama dengan versi CX 400.

Headlight depan dilengkapi LED dan Adaptive Headlight Pro. Yang nampak aneh sekaligus keren adalah kompartemen barangnya kini berada di bagian samping, plus ruang penyimpanan kecil di konsol depan. Aneh karena tidak biasa melihat konfigurasi begini. Tapi memang keren. Selain itu, pengendara disuguhi panel instrumen dengan layar TFT 10,25-inci yang terintegrasi peta navigasi dan konektivitas langsung melalui BMW Motorrad Connected apps.

Performa & Suspensi BMW CE 04

Skuter bongsor ini memiliki hantaran daya output sebesar 42 HP dengan torsi 62 Nm, dan siap berakselerasi dari titik nol hingga 50 km/jam dalam waktu 2,6 detik dan melaju di kecepatan maksimal 120 km/jam.

Motor listrik ini menggunakan baterai berkapasitas 60,6 Ah, dan saat kondisi penuh dapat menjelajah hingga 130kilometer dalam sekali pengisian daya selama 4 jam 20 menit. Namun jika pengisian baterai menggunakan fast charging dari kondisi kosong sampai penuh, hanya memerlukan waktu 1 jam 40 menit. Sementara pengisian daya dari 20 persen hingga 80 persen, hanya membutuhkan waktu 45 menit saja.

Bagian kakinya mengandalkan suspensi depan model teleskopik berdiameter 350mm, sementara itu sokbreker belakang terlihat sepenuhnya tertutup. Ban depan menggunakan Pirelli Diablo Rosso Scooter berukuran 120/70 R15 67H, sementara belakang berukuran 160/60 R15 56H. Sistem pengereman menggunakan cakram ganda di depan dan cakram tunggal di bagian belakang. Tak ketinggalan sistem ABS Pro, Automatic Stability Control (ASC), Dynamic Traction Control (DTC), serta mode berkendara dengan pilihan Eco, Rain, Road, dan Dynamic untuk menunjang kesempurnaan berkendara.

BMW CE 04 hadir dalam dua pilihan warna, yaitu Light White untuk versi standar, sementara versi Avantgarde Style tersedia dalam warna Magellan Grey dengan paduan jok hitam-oranye. Motor listrik produksi Berlin ini siap ditebus dengan harga Rp 380 juta off the road. Anda tertarik? 

 

 

Honda Prologue

Ini Dia Honda Prologue EV Produk Perdana Kolaborasi Honda-GM

Honda Prologue adalah mobil penting untuk Honda dan dunia otomotif. Kenapa? 

Honda Prologue diperkenalkan kepada dunia tadi malam (6/10/2022). SUV ini berpenggerak elektrik sepenuhnya dan jadi produk penting, bukan hanya untuk Honda tapi juga General Motors (GM).

Inilah produk perdana hasil kerjasama kedua pabrikan raksasa itu. Honda Prologue memanfaatkan platform modular untuk kendaraan listrik (EV) sekaligus menggunakan teknologi baterai Ultium buatan GM. Untuk saat ini, spesifikasi lengkap belum dibuka oleh Honda. Namun dikatakan mampu menyamai performa Chevrolet Blazer EV, yang juga pakai baterai Ultium.

Prologue akan diposisikan diatas Honda CR-V, dan sementara ini hanya akan tersedia untuk pasar Amerika Serikat.  Kalau melihat dimensinya, memang cocok untuk di negara itu. Panjangnya 4.877 mm dibarengi wheelbase 3.094 mm. Lebarnya 1.989 mm dan tinggi 1.643 mm. Sangat ‘Amerika’ sekali ukurannya.

Desain Honda Prologue

Penampilannya didesain oleh Honda Design Center di Los Angeles dengan mengikuti filosofi desain Neo Rugged, yang mengedepankan kesan gagah melalui bentuk yang rapi dan minim sudut tajam. Seperti bisa Anda lihat di gambar. Mukanya dipertegas oleh panel hitam yang biasanya jadi grill. Ingat ini EV jadi tidak perlu grill berlubang. Bagian samping terlihat mulus, sedangkan belakangnya, hmm..biasa saja. 

Interiornya terlihat lebih konservatif. Tidak ada layar besar membentang dari depan pengemudi hingga ke tengah dashboard. Instrument cluster berupa layar 11 inci untuk pengemudi, dipisah dengan layar multimedia untuk penumpang yang ukurannya 11,3 inci. Kenop pengaturan AC juga yang biasa dan mudah digunakan, bukan tombol soft touch. 

Detil kelengkapan Honda Prologue akan diinformasikan dalam beberapa bulan ke depan. Sementara itu, Honda mengatakan mobil ini akan jadi batu lompatan sebelum melaksanakan penuh program carbon neutrality untuk semua produk maupun kegiatan Honda pada 2050. Di dalam program itu, terdapat 30 produk baru Honda yang semuanya berpenggerak listrik. 

Khusus untuk pasar Amerika Serikat, Prologue adalah bagian awal dari rencana e:Architecture yang digarap bersama GM. Setelah tahun 2026, rencananya kedua pabrikan ini akan meluncurkan mobil-mobil listrik yang memiliki harga terjangkau di kawasan tersebut. Yang suplai baterainya? Siapa lagi kalau bukan LG. 

Indra A

 

 

Hyundai Stargazer

Ini Harga Hyundai Stargazer di GIIAS Medan 2022

Hyundai sesaki GIIAS Medan 2022 dengan booth 329 meter persegi. Andalannya tetap Hyundai Stargazer. 

Demi melancarkan serbuan Hyundai Stargazer, Hyundai kembali memboyong MPV trendsetter-nya ini tampil di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Medan yang berlangsung selama 5 – 9 Oktober 2022.

Seperti yang diketahui, Hyundai Stargazer dipercaya mampu memberikan kenyamanan penumpang lewat teknologi inovatif. Dan tentunya memberikan keuntungan untuk konsumen dan produsennya. Dibekali fitur keamanan terkini, Stargazer juga dirancang secara spesifik sesuai dengan karakteristik, kebutuhan masyarakat, dan kondisi jalanan di Indonesia.

Hyundai Stargazer ramaikan GIIAS Medan 2022

Makmur, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia menyampaikan, “Sebelumnya, kami telah menerima sambutan luar biasa dari masyarakat melalui kehadiran pertama Hyundai Stargazer pada Agustus lalu. Kini, kami hadirkan kembali Stargazer ke tengah-tengah masyarakat Medan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas keluarga.”

“Bersamaan dengan pameran otomotif GIIAS Medan 2022 ini, kami juga membawa program-program serta inovasi terbaik kami untuk dapat dinikmati masyarakat Medan secara khusus, dan Sumatera Utara secara umum,” tambahnya.

Hyundai pun menyuguhkan teknologi mobilitas inovatif lewat kehadiran ragam produk, berbagai layanan termasuk test drive, serta area interaktif di booth seluas 329 m2. Terdapat empat varian STARGAZER yaitu Active, Trend, Style dan Prime dengan pilihan harga (OTR Medan):

• STARGAZER Active MT: IDR 252,300,000,-
• STARGAZER Active IVT: IDR 264,900,000,-
• STARGAZER Trend MT: IDR 272,300,000,-
• STARGAZER Trend IVT: IDR 284,900,000,-
• STARGAZER Style: IDR 304,500,000,-
• STARGAZER Prime: IDR 315,300,000,

Selain itu, di booth pabrikan Korea Selatan ini hadir juga berbagai produk Hyundai lainnya. Siapa tahu Anda malah lebih tertarik. 

Rizky Vox

Ford Shelby GT500

Selamat Tinggal Ford Shelby GT500

Legenda otomotif Ford Shelby GT500 dimatikan demi efisiensi. 

Sebuah kabar yang cukup mengagetkan datang dari markas Ford di Detroit. Pabrikan Amerika ini menghilangkan dua opsi warna dari daftar tampilan eksterior Ford Mustang 2023, sekaligus mencoret nama Shelby GT500 dari etalasenya. Hmm…masa sang Unicorn telah berakhir.

Dengan demikian, maka Ford Mustang 2023 varian Mach 1 bermesin Coyote 5.0-liter V8 bertenaga 470 hp, akan menjadi model paling bertenaga dalam jajaran Mustang 2023. Paling tidak sebelum generasi baru Mustang mulai produksi November nanti. 

Kenapa Ford tega menghilangkan nama legendaris Shelby GT500?  Alasannya adalah efisiensi produksi mesin. Sebuah alasan klise yang menyedihkan. 

Dengan dipensiunkannya Shelby GT500, maka Ford Motor Company dapat melakukan efisiensi produksi mesin Predator V8. Sekaligus membuka slot jalur produksi yang kosong untuk perakitan model mobil lainnya. Hal ini sekaligus menguatkan prediksi yang merebak beberapa bulan lalu bahwa Ford F-150 Raptor R 2023 akan menggunakan mesin Predator V8 lungsuran Shelby GT500.

Spesifikasi Berbeda Tipis

Mesin Predator 5.2-liter V8 yang disuguhkan oleh Shelby GT500 dikatakan memiliki spek yang terpaut tipis dari pikap F-150 Raptor R. Raptor menggunakan supercharger berukuran 74.5 mm vs Mustang fastback berotot yang superchargernya berukuran 80.1 mm. Output tenaga GT500 760 hp pada 7.300 rpm, sedangkan sang Raptor punya 700 hp  di 7.000 rpm.  Terpaut sangat tipis.

Setting mesin Predator pada F-150 Raptor R-pun dirancang untuk menghasilkan torsi maksimum pada putaran mesin yang sangat rendah yakni 868 Nm pada putaran 4.250 rpm. Terpaut tipis dengan GT500 yang memuntahkan torsi maksimum 847 Nm pada putaran 5.000 rpm.

Dan, produksi Mustang 2023 pun rencananya akan berakhir pada pertengahan tahun 2023 mendatang dan digantikan oleh Mustang model 2024 yang saat ini tengah ramai diperbincangkan para pecinta American muscle car.

The legend is gone. Farewell Shelby GT500…

Rizky Vox

Inikah Mesin Yang Akan Dipakai Toyota Innova Hybrid?

Mesin Toyota Innova Hybrid diperkirakan sama dengan Lexus UX 250h.

Toyota Innova akan segera berganti generasi dan punya varian hybrid. konon namanya jadi Innova Zenix. Itu pasti Anda sudah dengar. Konon, parasnya akan menyerupai Toyota Corolla Cross. Namun yang masih jadi pertanyaan adalah soal sistem penggerak hybrid yang dipakai. Awalnya, selentingan mengatakan bakal memakai mesin hybrid 2ZR-FXE. Tapi kami mendapatkan perkembangan baru.

2ZR-FXE adalah mesin yang digunakan oleh Toyota Voxy Hybrid untuk pasar domestik di Jepang. Agak kurang pas karena kapasitasnya 1,8 liter. Kalau Innova bensin biasa menggunakan penggerak Dynamic Force M20 seperti yang dipakai Voxy terbaru di Indonesia, maka terlalu riskan untuk menggunakan mesin yang sama sekali berbeda.

Akhirnya, setelah riset sana sini, mengerucut pada M20-FXS. Basisnya sama-sama M20, yang artinya ketersediaan suku cadang akan mudah. Apalagi Toyota Voxy generasi empat cukup laris. Harusnya, akan memudahkan pengguna Innova Zenith baik versi bensin ataupun hybrid. Khusus versi M20-FXS, pengguna yang sudah ada di Indonesia adalah Lexus UX 250h. 

Nah, sekarang mari kita telaah seperti apa mesin M20-FXS ini. Untuk memahami, lihat dulu penggerak utamanya, M20. M20 adalah jantung mekanis yang dibuatkan khusus untuk platform monokok TNGA. Ini adalah bagian dari upaya Toyota untuk menyederhanakan proses pembuatan sebuah mobil. Dan jangan lupa, TNGA juga yang akan digunakan oleh Kijang baru nanti.

Menurut Toyota, Dynamic Force engine akan memberikan rasa berkendara yang lebih instan, halus sekaligus memiliki akselerasi yang patut diacungi jempol. Kami sudah mencobanya di Voxy. Memang responsif dan halus, meski akselerasinya biasa saja.

Apa Bagusnya Mesin M20?

Pertama kali dimunculkan pada Toyota Corolla tahun 2018, apa saja yang membuat mesin ini lebih baik? Banyak. Ini beberapa. Mesin dengan siklus pembakaran Atkinson ini memiliki perbandingan diameter-langkah yang lebih panjang. Makanya Voxy akselerasinya terasa biasa, tapi ‘nafas’ mesin terasa panjang. Juga punya pengaturan katup secara variable, tergantung kebutuhan mesin.

Lalu ada perubahan pada sudut kemiringan klep masuk dan buang yang mencapai 41 derajat, di antara keduanya. Ini berefek pada aliran udara yang masuk dan keluar, ujungnya mempengaruhi performa dan efisiensi. Lalu ada injektor D-4S yang kinerjanya ditingkatkan agar mampu turut serta mempercepat proses pembakaran secara akurat. Hasil akhirnya adalah, mesin dengan kompresi tinggi (13:1 pada versi bensin dan 14:1 untuk hybrid).

Hybrid Synergy Drive

Sistem hibrida Toyota tentunya sudah tidak asing. Kadang disebut Hybrid Synergy Drive, atau dikenal juga sebagai Toyota Hybrid System II (THS II). Ini digunakan pada semua mobil hybrid Toyota dan Lexus, serta pernah dilisensikan kepada Nissan untuk dipakai di Altima Hybrid. Bahkan mobil berbahan bakar hidrogen, Toyota Mirai juga menggunakan sistem ini.

THS II ini diklaim hasil pengembangan generasi pertama yang dipakai oleh Prius. Tentunya memiliki daya dan efisiensi yang lebih baik. Yang tidak kalah penting, bisa digunakan oleh berbagai produk Toyota, terserah ukurannya besar atau kecil.

Makanya, Mulai dari Prius hingga mobil badak macam Toyota Tacoma di Amerika yang berlogo Hybrid, pasti THS II dinamonya. Teknologinya macam-macam. Termasuk kendali komputer untuk mengatur kinerja. Dipadukan dengan transmisi buatan Aisin.

Ini juga yang kemungkinan besar akan digunakan oleh Toyota Innova Zenith Hybrid nanti. Namun ada beberapa pertanyaan yang belum terjawab, contoh, berapa besar kapasitas baterai Innova Hybrid nanti. Lalu material baterainya apakah Li-ion atau NiMH.

Toyota Innova Hybrid diperkirakan akan meluncur jelang akhir 2022 ini. Jadi kita tunggu saja.

Indra A

 

 

 

Honda HANI

Perkenalkan Ini HANI, Asisten Personal Pengguna Mobil Honda

Layanan after sales Honda bertambah lagi. Kali ini namanya HANI. 

Menangkap peluang untuk melayani pelanggan bisa dari mana saja. Salah satunya adalah melalui layanan aplikasi percakapan Whatsapp yang sekarang menjadi kebutuhan berkomunikasi. Setelah Toyota dan beberapa merek lain menyediakan, kini giliran Honda memperkenalkan HANI alias HondA PersoNal AssIstant. 

Untuk mengakses layanan ini, konsumen dapat langsung mengirim pesan teks ke WhatsApp resmi Honda Indonesia di nomor 081110676332. Selain itu, pelanggan juga dapat mengakses HANI melalui website customer care Honda dan bisa dihubungi selama 24 jam. 

Service Division Assistant General Manager PT Honda Prospect Motor, Denny Mulia Tamira, mengatakan, “Bahwa seiring dengan bertambahnya kebutuhan pengguna mobil Honda setiap tahunnya, Honda menyadari bahwa pelayanan konsumen merupakan salah satu hal yang penting. Oleh sebab itu, HANI sebagai salah satu langkah transformasi dalam menyikapi tren perkembangan digital.”

HANI dapat menjawab segala macam hal yang berhubungan dengan keperluan layanan penjualan serta purna jual Honda. Antara lain, konsultasi pembelian, test drive, brosur hingga simulasi harga yang sesuai. Tak cukup di situ, layanan ini juga memberikan info produk mulai dari spesifikasi hingga harga On The Road mobil Honda.

Selain itu, konsumen Honda juga akan mendapat informasi mengenai kendaraan yang mengalami recall. Mulai dari prosedur hingga jenis recall yang dilayani. Asisten personal Honda ini juga mempunyai layanan darurat seputar Experience Honda serta informasi cara untuk booking service mobil Honda.

HANI juga memberikan informasi service mulai dari Perawatan Berkala, syarat dan ketentuan mengenai klaim garansi serta tips & trick. Kemudian HANI mempunyai layanan untuk informasi promosi menarik mulai dari informasi program penjualan, purna jual dan informasi seputar event Honda.

Bantuan Perjalanan

Selain HANI, sebelumnya Honda juga memperkenalkan e-care sebuah aplikasi untuk memudahkan konsumen dalam mengakses informasi serta layanan Honda. Pemilik mobil Honda dapat mengunduh aplikasi Honda e-Care di Play Store atau AppStore, untuk kemudahan akses customer bisa memanfaatkan fitur Single Sign On dengan menggunakan akses Google atau Apple ID.

Aplikasi ini juga mampu memberikan notifikasi kepada pelanggan untuk mengingatkan momen penting terkait mobil Honda miliknya. Seperti, waktu perawatan berkala, masa berlaku STNK dan sebagainya. Aplikasi Honda e-Care juga menghadirkan berbagai penawaran pada momen-momen tertentu yang dapat dilihat pada menu voucher.

 

GMC Hummer EV

Daftar Inden Membludak, GM Tutup Pemesanan GMC Hummer EV

GMC Hummer EV menjadi model mobil listrik fenomenal yang pernah ditampilkan GM dalam beberapa tahun terakhir. Bagaimana tidak, saat pertama kali General Motors memperkenalkan model GMC Hummer EV Edition 1 (pickup) pada Oktober 2020 lalu, pihak pabrikan kebanjiran ribuan pemesanan hanya dalam waktu 10 menit! Heran…

Tak sampai situ, kejadian kembali terulang saat GMC Hummer EV versi SUV debut perdana pada April 2021 lalu, laris manis hanya dalam 10 menit. Hmm…Luar biasa! Bahkan pihak pabrikan hanya menyebutkan “jumlah terbatas” tanpa merinci berapa persisnya jumlah yang tersedia dari kedua model tersebut. Toh, para konsumen tak peduli dan tetap adu cepat melakukan pemesanan.

Pada event NAIAS 2022 di Detroit beberapa waktu lalu, GM mengumumkan bahwa daftar inden pemesanan GMC Hummer EV baik model SUV maupun pickup telah melampaui 90.000 unit. Dengan demikian, cukup bagi fasilitas manufaktur Factory Zero GM untuk melakukan perakitan hingga 10 tahun mendatang. Mereka pun tutup pintu pemesanan. 

Pesanan Hampir 100 Ribu Unit

“Pemesanan untuk model Hummer EV baik model SUV maupun pick-up telah mencapai lebih dari 90.000 unit. Sungguh di luar perkiraan kami,” terang juru bicara GMC, Mikhael Farah dalam jumpa pers yang berlangsung di Detroit pekan lalu.

Para konsumen dapat melakukan inden pemesanan terhadap kedua varian model GMC Hummer EV dengan membayar deposit sebesar $100. Deposit dapat diuangkan kembali jika terjadi pembatalan pemesanan atau unit kendaraan tidak tersedia dikarenakan masa tunggu yang terlalu lama.

“Seluruh unit Hummer EV Edition 1 telah dikirim kepada para pemesan. Kami memberdayakan 90.000 operator pada jalur produksi Hummer di Factory Zero, dan setiap unit yang telah rampung dirakit akan langsung dikirim kepada para pemesan,” imbuh Mikhael Farah.

Awal Maret lalu, pihak pabrikan pun menyatakan bahwa unit Hummer EV baik SUV atau pickup akan mulai dikirim kepada para pemesan mulai awal tahun 2024 mendatang. Dengan membludaknya jumlah pemesanan Hummer EV, maka sebagian besar konsumen harus menunggu mobil pesanan mereka hingga bertahun-tahun…mulai tahun 2024, itu pun dengan catatan tak ada hambatan pada proses produksi.

Rizky Vox

BMW 220i Coupe

BMW 220i Coupe M Sport: Berusaha Untuk Disukai

BMW 220i Coupe M Sport, coupe entry level yang berusaha keras untuk meraih hati penggemarnya. Berhasil? 

Apa yang ada di hadapan kami adalah dilema. Ini mobil antik entry level di keluarganya, bernama BMW 220i Coupe yang harganya lebih dari Rp 1 miliar. Dilema karena harapan kami akan jatuh cinta lagi sama BMW sudah berhenti sejak era E46 (BMW 3-Series) dan seangkatannya. Setelah Chris Bangle memperkenalkan E65, pupus sudah rasa itu.

Kemudian kantor Motomobi yang sederhana ini disuguhi BMW 220i Coupe, dengan warna ungu gelap yang menggoda. Kami tidak pernah paham dengan BMW baru. Bagi kami BMW adalah Seri 3, 5, 7. Titik. Silahkan sebut kami old school, tua, pro status quo, dan sebagainya. Tapi preferensi pribadi kami begitu.

Tapi karena ini adalah tugas, ya sudah, bokong ini akhirnya duduk juga di bangku mobil coupe dua pintu yang rendah. Dengan usaha keras untuk menggeser ego pribadi serta mengeluarkan profesionalisme jurnalis otomotif. Berhasil?

Interior

Untuk menjawab berhasil atau tidak, perlu waktu. Tapi tidak perlu lama untuk paham ini interior BMW modern. Tapi yang membuat terkejut adalah segalanya mudah dipahami di mobil ini. Layar multimedia touch screen gampang dioperasikan karena fiturnya dipangkas. Tidak ada gesture control namun informasinya lengkap. Kenop iDrive juga serupa demikian. Meski kami agak kecewa dengan tombol-tombol plastik di sekitaran kenop itu. Rasanya kurang BMW.

Karena ini adalah 220i Coupe dengan trim M Sport, ada banyak hal yang menegaskan hal itu. Material jok kulit terasa berkualitas dengan imbuhan tab merah, biru dan biru muda. Tidak lupa, ambient light di pintu dengan trio warna tadi yang menyala. Dan ternyata tidak terlalu berlebihan juga.

Ini mobil sport, posisi duduk pasti rendah. Akan aneh kalau duduknya tinggi. Kompensasinya adalah untuk duduk perlu usaha lebih. Jok belakang hanya menampung dua orang. Anda paksakan tiga, yang duduk di tengah akan tersiksa. Karena di situ bukan jok. Akses ke baris belakang, meski minimalis, cukup mudah cukup tarik tuas sandaran kursi depan, maka joknya akan bergeser maju.

Stir berlogo M memiliki tombol-tombol yang lagi-lagi mudah dipahami. Tersedia untuk pengaturan multimedia dan cruise control. Satu hal yang kami sayangkan adalah absennya Adaptive Cruise Control (ACC). Memang ini statusnya entry level untuk deretan coupe Seri-2, tapi dengan harga diatas Rp 1 Milyar, cukup disayangkan. Hal lainnya sukses membuat kami suka dengan interior ini.

Eksterior

‘Perlu pemahaman’ lagi-lagi adalah satu hal yang kami harus ungkapkan. Bukan karena bentuk mobil ini aneh, tapi karena bentuknya lebih konservatif. Untuk memahami, latar belakangnya adalah, kami agak bingung dengan tim desain BMW yang dipimpin oleh Damagoj Dukej.

Ia jadi sasaran caci maki dari die hard fans BMW berkat desain grill pada M3 dan M4, Seri-4, iX, i4. Persis seperti Chris Bangle saat ia memperkenalkan BMW 7-Series E65 dengan bokongnya yang unik. Dan mendatangkan julukan Bangle’s Butt (bokongnya Bangle). Juga saat ia memperkenalkan BMW X5. 

Namun seiring berjalannya waktu (untuk kami perlu lebih lama) pasar mulai melunak. Bukan karena suka, tapi karena biasa melihat. Grill ‘tonggos’ juga begitu. Dukej Cs, tidak bergeming biar dicaci seperti apapun dan akhirnya semua jadi terbiasa.

Tapi tiba-tiba muncul 220i Coupe yang desainnya lebih konvensional. Perhatikan parasnya. Ada yang istimewa karena susah dipahami atau malah memukau? Tidak ada. Semuanya pas. Dan itu malah jadi bikin menarik. Kami suka bentuk begini.

Kidney grill kembali ke bentuk semula. Mirip seperti coupe klasik 507 atau mungkin Z4 lama?. Kap mesin yang panjang serta tekukan garis aerodinamika body yang tegas membuat mobil ini gagah dan tidak norak.

Imbuhan aksesoris body kit di sekeliling tubuh seperti menyuarakan kemampuan berlari mobil ini. Meski tidak menggunakan mesin besar. Ditambah pelek M berukuran 18 inci yang enak dilihat menjadi kakinya. Makin menarik perhatian penyuka mobil di jalanan.

Pengendaraan & Pengendalian

Ini yang penting. Tapi kami harus informasikan dulu bahwa mobil ini adalah gerak roda belakang. Jangan samakan dengan Seri-2 lain yang berformat pintu lebih banyak. Itu gerak roda depan. Makanya, rasa berkendaranya berbeda.

220i Coupe terasa lebih sporty dengan peredaman yang keras. Layaknya sebuah mobil sport. Kalau terlalu empuk, kami akan bertanya-tanya. Kompensasinya, di kecepatan tinggi terasa meyakinkan, dan melelahkan kalau melewati jalanan keriting di kecepatan rendah. Sayang, kekerasan peredaman ini tidak bisa diatur. Meski BMW menyediakan beberapa mode berkendara.

Bicara berkendara, ini salah satu mobil terbaik yang pernah kami coba. Terasa betul mobil menapak dengan yakin di berbagai permukaan jalanan aspal atau beton. Ban 225/45 di depan dan 255/40 di buritan memberikan cengkraman yang meyakinkan. Bahkan disaat jalanan basah setelah diguyur hujan. Pergerakan kemudinya terasa linear dan berisi untuk melakukan manuver di berbagai tingkat kecepatan.

Lontaran tenaga mesin empat silinder turbo yang diusung terasa berisi di setiap putaran. Torsinya sudah mulai memuncak sejak 1.300-an rpm hingga ke 4.000 rpm. Tenaganya 181 hp pada 6.500 rpm. Penghantarannya halus saat berada pada mode Normal. Mungkin terlalu halus untuk sebuah sports car. Minimnya suara mesin juga agak kurang mengurangi sensasi mengendarai mobil sport. Tapi kami tidak akan mengeluhkan hal itu.

Pada mode Sport, terasa karakter aslinya keluar. Transmisi dengan instan merespon setiap injakan pedal dengan akurat dan instan. Sesuatu yang biasa terjadi pada BMW modern dengan transmisi 8-speed otomatis dengan torque converter. Sekali lagi, meski memang begini seharusnya sebuah BMW, kami masih tetap merasakan kesenangan berkendara yang maksimal. 0-100 km/jam dicapai hanya dalam masa 7,7 detik. Satu hal lagi yang harus disampaikan adalah, meski dalam mode yang lebih agresif, mobil ini tidak liar meski dorongannya sangat terasa. 

Sebagus itu? Tentu ada kekurangannya. Ini terjadi justru di kondisi stop and go saat jalanan padat merayap menyayat hati. Rem terlalu sensitif sehingga proses berhenti kurang nyaman. Transmisi juga seperti kebingungan. Namun itu hanya terjadi kalau situasinya serba tanggung.

Kesimpulan

Saat mengemudikan 220i, tercetus pemikiran, ini mobil yang pas sebetulnya. Asalkan Anda tidak membandingkannya dengan mobil keluarga. Dimensi compact dengan panjang 4.537 mm, lebar 1.838 mm. Enak untuk berkelit di perkotaan. Dikombinasikan dengan lontaran tenaga yang meyakinkan, Anda akan percaya diri mengendarai mobil ini.

Belum lagi bentuk mobil sport dengan dua pintu selalu menarik perhatian. Dan tidak lupa fitur dan kelengkapan yang menyertainya. Memang, ada beberapa hal yang cukup disayangkan karena tidak ada. Adaptive Cruise Control contohnya. Namun apakah absennya fitur itu bisa ditoleransi? Untuk sebagian mungkin bisa. Bagi kami, dengan harga mobil sekitar Rp 1,268 milyar, agak sulit menerimanya.

Indra A