Citroën e-C3, Senjata Baru Untuk di Pasar Asia

Belum lama membawa hatchback mungil C3 ke pasar otomotif Tanah Air, Citroën ternyata menyiapkan ‘senjata’ baru untuk bermain di segmen elektrifikasi. Ya, hatchback tersebut ialah Citroën e-C3. Beruntung sekali kami telah menyaksikan sosoknya secara langsung saat berkunjung ke Design Automotive Network Stellantis, di Vélizy-Villacoublay, Prancis.

Secara fisik, eksteriornya serupa dengan Citroën C3 dengan platform CC21 pada umumnya. Pembedanya ialah adanya tutup soket charging pada fender kanan depan. Uniknya, panel penutup lubang pengisian bahan bakar masih tersedia di fender kiri belakang, yang kini tidak difungsikan. Posisi baterai diletakkan di lantai bawah kendaraan, sehingga ruang bagasi tetap berkapasitas 315 liter.

Pakai toggle switch

Interior Citroën e-C3 menerapkan segala aspek yang telah ada pada C3. Yang absen dari ruang kabin ialah tuas transmisi. Sebab posisinya digantikan oleh toggle switch yang bentuknya menyerupai saklar kelistrikan. Toggle switch ini juga telah digunakan pada sejumlah produk elektrifikasi dari Citroën. Terdapat layar sentuh berukuran 10,2 inci pada dashboard dan jika nantinya juga dilengkapi dengan aplikasi MyCitroën, maka akan ada sekitar 35 fitur pintar yang tersedia. Kemungkinan besar akan ada konektivitas Android Auto dan Apple CarPlay.

Terkait dengan motor listrik dan baterainya, Citroën sepertinya ingin memberikan keunggulan bagi konsumennya. Baterai lithium-ion 29.2 kWh yang berada di lantai kendaraan, diklaim mampu memberikan jarak tempuh hingga 320 km. Sedangkan motor listriknya menghasilkan output 57 hp dan torsi 143 Nm. Dengan menggunakan DC Fast Charging selama 57 menit, pengisian daya baterai Citroën e-C3 ini dapat mencapai 80 persen dari kondisi habis.

Diciptakan untuk mobilitas dalam kota

Dengan ground clearance setinggi 170 mm, sepertinya Citroën e-C3 (nantinya) cocok untuk digunakan di kondisi jalanan Indonesia. Menurut data performa yang dilakukan oleh Citroën, e-C3 ini dapat berakselerasi 0-60 km/jam dalam waktu 6,8 detik dan top speed dibatasi di 107 km/jam saja. Jadi memang diciptakan untuk mobilitas dalam kota.

Kemungkinan besar Citroën e-C3 ini baru akan dipasarkan di Indonesia pada semester pertama tahun 2024 nanti. Namun, siapa tahu sosok mobil hatchback elektrik ini tampil di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023…

Suzuki Dan SkyDrive Bakal Produksi Mobil Terbang

Sejumlah pabrikan otomotif saat ini tengah melakukan terobosan baru di bidang teknologi mobilitas. Salah satunya yakni membuat mobil terbang.

Kemacetan arus lalu lintas kota megapolitan sejumlah negara di dunia terbilang sudah nyaris parkir. Jika kendaraan sudah tak dapat lagi bergerak, maka terbang adalah alternatif menghindari kemacetan. Mungkin demikian alasan dan pemikiran di balik lahirnya mobil terbang.

Suzuki baru-baru ini secara resmi menandatangani nota kerjasama dengan SkyDrive sebagai mitra dalam memproduksi sebuah mobil terbang. Sebetulnya rencana kerjasama ini telah diungkapkan oleh Suzuki sejak tahun 2022 lalu. Namun kesepakatan antara keduanya baru terealisasi sekarang.

Mobil Terbang, Alternatif Mobilitas Masa Depan

Berawal dari proyek mobil terbang bertenaga listrik yang dikembangkan oleh SkyDrive. Prototype dengan tempat duduk tunggal tersebut menarik minat Suzuki untuk membantu pengembangan tahap lanjut hingga menjadi versi produksi.

“Kami sangat optimis dengan kemitraan yang terjalin antara Suzuki dan SkyDrive dalam pengembangan dan produksi mobil terbang. Teknologi ini akan menjadi alternatif moda transportasi dan mobilitas di masa depan,” papar Hidetoshi Kumashiro, Executive General Manager, Suzuki.

Sebagai bagian dari kesepakatan kerjasama tersebut, Suzuki tengah menyiapkan fasilitas infrastruktur litbang dan produksi. Lokasi yang dipilih yakni Pabrik manufaktur Suzuki yang berada di Prefektur Shizuoka, Jepang.

Suzuki tak sekadar membantu menyediakan sarana infrastruktur manufaktur saja. Penyediaan tenaga kerja pada proses produksi juga menjadi bagian dari bantuan yang diberikan oleh Suzuki.

Menurut rencana, tahap produksi akan dimulai pada tahun 2024 mendatang. Meskipun Suzuki memiliki andil dalam rancang bangun mobil terbang ini, namun hak cipta karya intelektual tetap menjadi milik SkyDrive.

Mobil Terbang Yang Mirip Drone Berawak

Mobil terbang buatan SkyDrive ini merupakan jenis Vertical Take-off and Landing (VTOL), prinsip kerjanya mirip seperti helikopter. Mungkin padanan yang lebih mendekati adalah drone berawak.

Model awal yang didemonstrasikan  SkyDrive pada tahun 2020 lalu yakni SD-03. Model awal ini hanya berkursi tunggal dan ukurannya cukup kecil. Versi produksi yang diberi kode SD-05 nantinya memiliki ukuran lebih besar. Kokpitnya lebih lapang dan mampu memuat tiga orang yakni satu pilot dengan dua penumpang.

Jika pada model SD-03 hanya memanfaatkan delapan motor elektrik sebagai penggerak rotor. Model SD-05 nantinya akan ditenagai oleh 12 motor elektrik. Bilah rotor berbahan serat komposit yang digunakan pun bobotnya sangat ringan. Jauh lebih ringan dari model sebelumnya.

Hanya saja, tak dijelaskan secara detail berapa kapasitas daya baterai yang dibekalkan serta output daya motor elektrik penggerak yang digunakan.

Jarak Jelajah Mampu Hingga 14,5 km

Namun demikian pihak SkyDrive menyatakan bahwa ‘mobil terbang’ model SD-05 yang akan diproduksi jarak jelajah maksimumnya mampu mencapai hingga 14,5 km. Kecepatan terbang maksimumnya pun diklaim sekitar 100 km/jam. Tak terlalu kencang memang.

Ketinggian terbangnya pun cukup rendah, hanya beberapa meter dari permukaan tanah. Meskipun demikian, kendaraan ini diklaim aman dan dapat terbang melintasi gedung-gedung di wilayah perkotaan maupun di area pemukiman penduduk.

Mobil terbang SD-05 buatan SkyDrive ini fungsionalitasnya lebih mengarah pada taksi udara. Mirip seperti kendaraan sejenis dari pabrikan lain yang telah lebih dulu muncul dan didemonstrasikan kepada publik. Beberapa di antaranya bahkan telah mulai beroperasi secara komersil.

SkyDrive memproyeksikan SD-05 menjadi armada taksi udara di Jepang paling cepat mulai tahun 2025 mendatang. Nantinya, kota Osaka menjadi area operasional perdana dari taksi udara SkyDrive ini.

Kendati diproyeksikan sebagai taksi, namun SD-05 telah dipesan sebagai kendaraan pribadi. Label harganya $1.5 juta atau sekitar Rp 22,5 milyar per unitnya. Cukup mahal juga, seharga sebuah supercar edisi terbatas.

Untuk saat ini mungkin taksi terbang masih dianggap tak lazim. Namun dalam beberapa tahun ke depan, prospeknya patut untuk dipertimbangkan.

Produksi Global Platform MEB Volkswagen Capai 1 Juta Unit

Skandal Dieselgate yang terjadi di kubu Volkswagen pada tahun 2017 mungkin ada hikmahnya. Jika hal itu tak terjadi, mungkin pabrikan asal Jerman yang bermarkas di Wolfsburg ini tak akan segera beralih haluan ke teknologi mobil listrik seperti saat ini. Dalam kurun waktu kurang dari satu dekade, Volkswagen telah menjadi pemain utama di kancah mobil listrik Eropa maupun global. Dari delapan fasilitas manufaktur yang ada di berbagai negara, VW Group telah melahirkan 1 juta unit mobil listrik dengan platform MEB.

Bahkan beberapa pekan lalu pabrik manufaktur ke sembilan yakni Ford Cologne Electric Vehicle Center baru saja beroperasi di Jerman. Ya, di fasilitas yang dikelola oleh Ford Eropa ini akan diproduksi pula mobil listrik Volkswagen ID.4. Tentu saja Ford memperoleh keuntungan yakni dapat memanfaatkan teknologi rancang bangun platform MEB yang akan digunakan pada Ford Explorer EV yang sekelas dengan VW ID.4.

Platform Baru Untuk Mobil Listrik Berukuran Kecil

Volkswagen sangat memahami bahwa mobil listrik berukuran kecil memiliki potensi pasar yang sangat besar. Oleh sebab itu tak lama lagi platform MEB akan berkembang menjadi platform baru.

Platform ini nantinya khusus digunakan pada mobil penumpang termasuk crossover ukuran kecil yang bakal diproduksi sejumlah brand di bawah naungan VW Group.

Pasalnya, mobil listrik berukuran kecil biaya produksinya jauh lebih murah dan harga jualnya dapat menjangkau kalangan konsumen yang lebih luas. Tentunya, platform MEB Entry jadi jalan pembuka bagi VW Group dalam mengantisipasi gempuran mobil listrik kecil dan murah dari pabrikan otomotif RRC yang mulai merambah pasar Eropa.

Skoda dan Cupra adalah dua brand pertama yang bakal menggunakan platform MEB Entry. Cupra sendiri merupakan calon pengganti brand SEAT sebagai produsen mobil listrik pada tahun 2030 mendatang.

Platform MEB vs MEB Entry

Apa yang menjadi pembeda?

Dari konstruksi rancang bangunnya, perbedaan yang paling terlihat yakni pada sistem penggeraknya. Versi standar dari mobil berplatform MEB dibekali dengan motor listrik tunggal yang menghasilkan sistem penggerak roda belakang (RWD). Varian lebih lanjut yakni versi motor elektrik ganda dengan penggerak AWD.

Kendaraan dengan platform MEB saat ini diproduksi di Eropa, AS dan RRC. Platform jenis ini digunakan pada mobil listrik VW mulai dari hatchback ID.3 hingga minivan ID. Buzz versi long wheel-base yang baru saja diluncurkan.

Berbeda dengan platform MEB Entry yang dirancang khusus untuk mobil kecil dengan harga terjangkau (murah). Platform ini biaya produksinya jauh lebih murah dengan rancang bangun yang lebih sederhana dan nantinya hanya dibekali motor elektrik tunggal dengan sistem penggerak roda depan (FWD).

Perihal software yang selama beberapa tahun terakhir menjadi kendala di kubu VW, nampaknya akan segera teratasi. Kerjasama yang dijalin dengan Ford setidaknya bakal mengurangi ketergantungan VW Group pada divisi software Cariad.

Nah, dengan hadirnya platform baru MEB Entry, mampukah Volkswagen Group menandingi dominasi mobil listrik murah made in RRC seperti Wuling, GAC maupun BYD?

Pasar Kendaraan Listrik Premium Indonesia Dipimpin BMW i

BMW Group Indonesia mengumumkan pencapaian penjualan BMW i hingga dengan saat ini. Pencapaian ini kian tegaskan posisi terdepan BMW di pasar kendaraan listrik premium.

BMW Indonesia pun akan memfasilitasi kesuksesan KTT ASEAN 2023 sebagai Sustainable Mobility Partner. Secara total, 36 unit New BMW i7 akan turut sukseskan ASEAN SUMMIT 2023 mendatang. Kolaborasi ini merupakan lanjutan atas keberhasilan BMW Group Indonesia menyediakan 13 unit BMW iX untuk KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo pada bulan Mei lalu.

Model flagship BMW i yaitu BMW i4 dan BMW iX, terus memperkuat posisi BMW di pasar kendaraan full listrik premium Indonesia. Meskipun pengiriman unit BMW iX xDrive40 Sport baru saja dimulai pada Maret lalu, namun BMW dianggap telah sukses memimpin di segmen ini. Berdasarkan data penjualan kendaraan listrik premium di Indonesia, BMW i4, BMW iX, dan MINI Electric memegang 77 persen pasar ini sepanjang Januari hingga Mei 2023.

Selain itu, suksesnya peluncuran BMW i7 di Indonesia mampu mewakikan komitmen BMW dalam menggabungkan desain mewah dengan mobilitas listrik terkini.

Ramesh Divyanathan, Presiden Direktur BMW Group Indonesia, mengungkapkan pemikirannya tentang pencapaian EV dari BMW baru-baru ini, “Di BMW, kami sangat percaya bahwa kemewahan dan keberlanjutan hidup berdampingan. Kami tidak menganggap pencapaian kami dengan kendaraan listrik (EV) sebagai kesuksesan sesaat, tetapi sebagai batu loncatan menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi kita semua. Rangkaian model BMW yang luar biasa menginspirasi pelanggan kami di Indonesia, terutama dengan hadirnya varian kendaraan full listrik BMW.”

“Ke depan, BMW Group Indonesia bersemangat untuk mengingatkan lebih banyak pelanggan akan komitmen BMW terhadap keberlanjutan dan kemewahan dengan peluncuran BMW iX1 dan BMW i5 yang akan datang di Indonesia.” tutup Ramesh.

Peminat Subsidi Kendaraan Listrik Masih Sepi, Perlu Dikaji Ulang

Kebijakan subsidi kepada masyarakat untuk pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) telah berlaku sejak 20 Maret 2023 lalu. Pemerintah menetapkan subsidi sebesar Rp 7 juta per unit untuk motor listrik buatan Indonesia dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen.

Target kuota penerimanya pun cukup besar yakni 200.000 unit. Program subsidi tersebut berlaku hingga 31 Desember 2023 mendatang.

Saat ini terdapat 18 model sepeda motor listrik yang masuk dalam program subsidi. Jumlah dealer yang telah terdaftar dalam program subsidi saat ini baru 226 outlet. Masih ada lebih dari 100 outlet yang belum melakukan registrasi. Hal tersebut disebabkan lambatnya sosialisasi informasi mengenai program subsidi dari APM ke jaringan dealer.

Program Subsidi Sepeda Motor Listrik Masih Sepi Peminat

Program subsidi yang dicanangkan oleh pemerintah seharusnya menjadi angin segar bagi masyarakat yang berminat untuk membeli sepeda motor listrik. Hanya saja, tidak semua kalangan masyarakat dapat menikmati subsidi tersebut.

Pemerintah menetapkan kriteria penerima subsidi pembelian sepeda motor listrik diutamakan kepada masyarakat berbasis UMKM, khususnya penerima KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan penerima BPUM (Banpres Produktif Usaha Mikro), serta pelanggan listrik dengan kategori daya 450-900 VA.

Para konsumen calon penerima subsidi terlebih dahulu mendaftar via aplikasi kendaraan listrik atau PLN Mobile. Data konsumen nantinya akan diverifikasi dan divalidasi apakah layak untuk memperoleh subsidi atau tidak.

Yang cukup mengejutkan, dari kuota sebesar 200.000 unit, yang terdaftar di aplikasi PLN Mobile baru sekitar 100an unit. Tentunya masih amat sangat jauh dari jumlah kuota yang ditargetkan

“Sampai saat ini baru 100-an unit yang tercatat, padahal kuota yang tersedia sampai 200 ribu unit,” ujar Ketua Umum Periklindo, Jend (Purn) Dr. Moeldoko, S.I.P.  pada pameran kendaraan listrik Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 di Jakarta.

“Sepinya calon peserta subsidi pembelian sepeda motor listrik bukan lantaran sepinya minat masyarakat terhadap sepeda motor listrik. Namun lebih disebabkan adanya kriteria khusus yang ditetapkan untuk dapat menikmati subsidi tersebut. Jadi, pemberian subsidi benar-benar selektif dan terukur,” imbuh Moeldoko yang juga menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP).

Program Subsidi Perlu Dikaji Ulang

Moeldoko mengatakan, dengan memanfaatkan subsidi kendaraan listrik, maka dari besaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11 persen, konsumen hanya membayar sekitar 1 persen. Sisa restitusinya ditanggung oleh dealer. Hanya saja, implementasi program subsidi yang baru berjalan dua bulan ini pergerakannya terbilang lambat. Penyerapan subsidi masih sangat rendah.

Berdasarkan fakta yang ada di lapangan, tak tertutup kemungkinan pemerintah akan segera melakukan  evaluasi pelaksanaan program subsidi yang saat ini tengah berjalan.

Diharapkan nantinya akan ada solusi kebijakan yang lebih sederhana dan meringankan. Win-win solution baik bagi masyarakat calon konsumen maupun bagi pihak pabrikan selaku penyedia produk. Hal tersebut tentunya untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri.

PEVS 2023

Perhelatan PEVS 2023 Telah Usai, Raih 30.700 Pengunjung

Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (PERIKLINDO) dan Dyandra Promosindo resmi menutup perhelatan PEVS 2023 dengan sukses. Pameran lima hari yang berlangsung dari 17-21 Mei 2023 di JIExpo Kemayoran ini mampu menarik perhatian para penggemar kendaraan listrik, professional industri, dan masyarakat umum.

Masyarakat pun turut meramaikan dan merasakan pengalaman ekosistem hijau kendaraan listrik dalam acara ini. Yang membanggakan, PEVS 2023 mampu menarikh pengunjung sebanyak 30.700 orang.

Lewat gelaran serba listrik ini, yang hadir dapat merasakan sensasi dari kendaraan-kendaraan ini melalui uji coba langsung, sementara para ahli industri memberikan wawasan yang berharga tentang teknologi terkini dan masa depan kendaraan listrik.

Keseruan Hari Terakhir di PEVS 2023

Minggu, (21/5) menjadi hari keseruan terakhir di PEVS 2023. Dyandra Promosindo menggandeng seluruh pihak mulai dari Komunitas Mobil Elektrik Indonesia (KOLEKSI) dengan melakukan EV Morning Run di sekitar outdoor area hingga main stage. Kemudian disusul kegiatan EV Parade dan Drone Show oleh FAST, dilakukan di area indoor hingga outdoor JIExpo Kemayoran.

Tak ketinggalan, puluhan kendaraan roda dua listrik yang dikendarai oleh puluhan pengendara dari lintas kalangan. Rute yang dituju kendaraan roda dua listrik ini menuju outdoor dan segera disambut oleh atraksi Drone Show dari FAST dengan mengibarkan bendera PEVS 2024 mengelilingi langit pagi Kemayoran.

Keramaian juga selalu nampak di area test drive and ride dalam dan luar ruangan. Tak sedikit pengunjung membawa anggota keluarganya untuk merasakan pengalaman baru, keamanan dan kenyamanan dari kendaraan listrik.

Pameran ini juga didukung oleh komunitas IAM EV yang memamerkan kendaraan listrik versi modifikasi. Ada pula Formula E yang turut unjuk salah satu mobil balap formula e yang akan dikendarai saat pelaksanaan Jakarta e-Prix. Belum lagi Komunitas Sepeda Motor Listrik (KOSMIK) yang memamerkan puluhan sepeda motor listrik unik di booth yang disediakan.

Begitu juga mobil listrik formula rakitan para mahasiswa yang disajikan oleh komunitas Formula Electric Student dari berbagai mahasiswa universitas bergengsi di Indonesia. Aktifitas juga terlihat di booth Auction, Bengkel Konversi dan Rusty Project yang memamerkan koleksi berbagai kendaraan listrik hasil rakitan pelaku otomotif profesional.

Suasana gembira juga terasa di area EV Track Zone PEVS 2023 berkat program PEVs Push Bike Race yang melibatkan puluhan peserta. Kompetisi ini diikuti para anak berusia 2 sampai 8 tahun yang sangat piawai mengayunkan kakinya hingga memenangkan perlombaan.

Raih Pengunjung Sebanyak 30.700 orang  

Rasa kegembiraan juga mendorong Ketua Umum PERIKLINDO, Moeldoko turut menyampaikan pandangannya atas keberhasilan perhelatan PEVS 2023.

PEVS menjadi ajang sosialisasi kebijakan dari Pemerintah untuk keberlangsungan kendaraan listrik dan edukasi kepada masyarakat umum terhadap upaya Pemerintah termasuk juga BUMN untuk menciptakan berbagai terobosan dalam mempercepat perkembangan ekosistem kendaraan listrik tanah air. Dan harapan itu, telah berhasil diwujudkan PEVS 2023.” tegas Moeldoko.

Selanjutnya, Project Manager Dyandra Promosindo Rudi MF menyampaikan “Selama 5 hari penyelenggaraan PEVS 2023, dengan bangga Dyandra Promosindo mengumumkan total transaksi Rp289 M dari total 81 brand yang berpartisipasi menjadi peserta PEVS 2023. Total transaksi tersebut masih akan terus bertambah hingga malam hari selesainya pelaksanaan PEVS 2023. Untuk itu, kami selaku penyelenggara, merasa terhormat atas kepercayaan yang diberikan kepada kami serta dukungan tak henti-hentinya dari seluruh pihak yang percaya untuk menyongsong masa depan lebih hijau dengan penggunaan kendaraan listrik dalam kehidupan sehari-hari.” pungkas Rudi MF.

Inilah para pemenang untuk berbagai brand yang menjadi peserta PEVS 2023…

Kategori Electric Vehicle (EV) Mobil

  1. BEST BOOTH ACTIVITY dimenangkan oleh MG
  2. BEST BOOTH CAR <200 SQM dimenangkan oleh MG
  3. BEST BOOTH CAR >200 SQM dimenangkan oleh Wuling
  4. BEST ELECTRIC CITY CAR dimenangkan oleh Wuling Air ev
  5. FAVORITE EV CAR BRAND LAUNCH dimenangkan oleh Seres
  6. BEST LUXURY ELECTRIC CAR dimenangkan oleh BMW iX
  7. FAVORITE EV DISPLAY dimenangkan oleh Wuling Binggo
  8. FAVORITE EV BUS dimenangkan oleh MAB Electric Bus MD 8E Crossx
  9. FAVORITE EV PICK UP dimenangkan oleh DFSK EC31
  10. FAVORITE EV TRUCK dimenangkan oleh MAB Electric Low Entry Truck Aquila
  11. FAVORITE NEW COMER EV dimenangkan oleh Seres E1
  12. MOST AFFORDABLE EV COMMERCIAL CAR dimenangkan oleh DFSK Gelora E

Kategori Electric Vehicle (EV) Motor

  1. Best Booth Activity dimenangkan oleh Volta
  2. Best Booth Motorcycle dimenangkan oleh Kymco
  3. Best EV Motorcycle Promo dimenangkan oleh Davigo
  4. Best EV Support dimenangkan oleh Smartby
  5. Favorite EV Motorcycle Launch dimenangkan oleh Keeway Anne
  6. Favorite New Comer EV Motorcycle Brand dimenangkan oleh Saige
  7. Favorite Prototype EV Motorcycle dimenangkan oleh Kymco Mo One
  8. Favorite Sport EV Motorcycle dimenangkan oleh Rakata NX8
  9. Most Affordable EV Motorcycle dimenangkan oleh Volta 401
  10. Most Functional EV Scooter dimenangkan oleh Smoot Tempur
  11. Most Local EV Motorcycle Content dimenangkan oleh Gesits
  12. Most Long Range EV Scooter dimenangkan oleh Selis E-Max Long Range
  13. Favorite EV Scooter Classic dimenangkan oleh Greentech New VP

Kategori Supporting Industry

  1. Best Outdoor Activity dimenangkan oleh EV Fire Extinguish by FAST
  2. Best Booth Supporting Industry dimenangkan oleh Voltron

Kategori SPONSOR & SPECIAL APPRECIATION

  1. PLN
  2. Mandiri Tunas Finance
  3. FAST
  4. Kapal Api
  5. Authenticity
  6. Kementerian BUMN

 Dari ajang beauty pageantPEVS 2023 mengumumkan pemenang Miss PEVS 2023dengan daftar pemenang sebagai berikut;

  1. Miss PEVS 2023: Angela dari brand Wuling
  2. Best Talented: Febriana Sugianto dari brand MAB
  3. Best Costume: Samantha Putri Fandy dari brand FAST
  4. Favorite PEVS Catwalk 2023: Airen Lauwindy dari brand Benelli Keeway

 

 

 

Ragam Kymco iONEX Diperlihatkan di PEVS 2023

Pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 sepertinya merupakan ajang yang tepat bagi Kymco untuk memperkenalkan model-model skuter listrik terbarunya, Kymco iONEX

Ya, Kymco memperkenalkan sederet sepeda motor listrik iONEX yang terdiri dari empat varian, yaitu Agility EV, i-One Plus, i-One Xs, dan Mo One di boothnya.

Direktur Kymco, Chen Jung Lung, mengatakan bahwa pihaknya menawarkan sepeda motor listrik IONEX bukan hanya dari segi desain. Kymco juga menawarkan performa, daya tahan, dan kehandalan yang sesuai untuk digunakan dalam aktivitas sehari-hari.

“Kami percaya pada kualitas yang telah kami tanamkan pada produk sepeda motor listrik iONEX. Motor ini telah melalui semua pengujian yang diperlukan sehingga memiliki kualifikasi tinggi untuk sebuah sepeda motor listrik, dan tentu saja akan memberikan pengalaman baru sesuai dengan harapan pasar,” ujar Chen Jung Lung.

Seperti dikatakan tadi, Kymco memperlihatkan dua sepeda motor dari Seri i-One, yaitu i-One Xs dan i-One Plus. Keduanya merupakan sepeda motor listrik dengan daya 2.000 W hingga 2.500 W. Menggunakan baterai Li-NMC 50,82V/34,3 Ah 1.743 W. Kecepatan maksimum yang dapat dicapai adalah 49 km/jam dengan jarak tempuh mencapai 90 km.

Selain itu, terdapat juga sepeda motor bergaya retro perkotaan, yaitu Agility EV. Dilengkapi dengan motor listrik 2.000 W dengan tenaga sebesar 2,6 hp. Skuter ini menggunakan baterai yang sama dengan Seri i-One yang dapat menempuh jarak lebih dari 90 km dengan kecepatan tinggi mencapai 50 km/jam.

Terakhir, ada skuter kecil dengan desain futuristik bernama Mo One. Dilengkapi dengan motor listrik 400 W. Kendaraan dua roda ini mampu mencapai kecepatan tertinggi 25-50 km/jam. Dengan jangkauan mencapai 90 km.

Jarak tempuh yang menarik, meski sepertinya kecepatan kurang menggugah. Pesaingnya paling tidak punya kecepatan tertinggi 60 km/jam.

 

PEVS

PEVS 2023, Pameran Kendaraan Listrik Dimulai Besok, Ada Booth Motomobi!

Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (PERIKLINDO) dan Dyandra Promosindo selaku event organizer (EO) memastikan helatan PEVS (PERIKLINDO Electric Vehicle Show) 2023 akan dilangsungkan 17-21 Mei 2023. Helatan ini akan dilangsungkan di JIEXPO Kemayoran, Jakarta.

Pameran ini menjadi diharapkan menjadi sarana yang tepat untuk mengajak masyarakat Indonesia mendukung kebijakan pemerintah dalam mencapai target net zero emission di tahun 2060.

PEVS 2023

50 Peserta

PEVS 2023 akan diramaikan oleh kendaraan roda empat yang inovatif dan ramah lingkungan. Sebut saja BMW, DFSK, Hyundai, KEVCBU. Lalu ada Mobil Anak Bangsa (MAB), MG, Prestige dan WULING. Tidak ketinggalan kendaraan roda dua berbasis listrik seperti Benelli-Keeway, Davigo, Gesits, Gotion High-Tech, Greentech. Kymco juga menyatakan hadir dengan produk baru. Lalu ada Rakata, Saige, Selis, Smartby dan Volta.

Di luar itu, industri pendukung yang berperan penting dalam ekosistem kendaraan listrik di Indonesia juga akan ikut memeriahkan. Antara lain ABC Lithium, Advance, Birubatt, Exicom, FAST, Gramedia, Honda Power Products Indonesia, Motoriz, Musashi, Powerindo, Tanva, Tianneng, Venom, Voltron, Von Dutch, Wallbox serta Wanhoo.

PEVS 2023

“Kami bangga mengumumkan, lebih dari 50 partisipan akan memeriahkan PEVS 2023. Termasuk kategori roda empat, roda dua, industri pendukung kendaraan listrik, supporting partner, sponsor, dan FnB,” ujar Daswar Marpaung, Presiden Direktur Dyandra Promosindo.

Tahun ini, pihaknya mengklaim sangat antusias menyelenggarakan PEVS 2023 bersama. Melalui PEVS 2023, mereka berkeinginan memperkuat kesadaran akan kebutuhan kendaraan listrik. Sembari mendorong perubahan yang berkelanjutan menuju mobilitas ramah lingkungan.

Ada Booth Motomobi

Acara ini terbuka untuk semua kalangan dan usia. Periklindo dan Dyandra mengundang masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang untuk mengunjungi pameran ini.

Tidak lupa, PEVS 2023 turut didukung oleh perusahaan BUMN. Seperti Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai sponsor. Mandiri Tunas Finance (MTF) sebagai Official Leasing Partner serta FAST, Kapal Api, Danamon, Warna-warni, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Kementerian Perindustrian RI, Kementerian Perhubungan RI, MRT Jakarta hingga Pemprov DKI Jakarta, turut mendukung perhelatan PEVS tahun ini.

Kami juga akan memeriahkan PEVS 2023 di Hall A3, JIEXPO Kemayoran. Ada hal baru yang ingin kami tampilkan di acara ini. Silahkan mampir.

Kendaraan Listrik Tesla Model S Plaid

Kendaraan Listrik Masih Dibayang-bayangi Risiko

Langkah elektrifikasi kendaraan di Indonesia semakin gencar dilakukan. Respons positif pun datang dari sejumlah masyarakat. Secara teori dan praktik, kendaraan listrik (EV) memang memiliki sederet manfaat dan dampak positif. Terutama jika dihubungkan dengan aspek ‘eco-friendly’, sebab kendaraan tersebut tidak menghasilkan emisi gas buang saat dioperasikan.

Meski memberikan manfaat sebagai sarana mobilitas masyarakat, EV juga menyimpan potensi risiko yang patut diketahui secara luas. Sebab risiko tersebut amat sangat jauh berbeda dengan apa yang dapat dialami dengan kendaraan yang bermesin konvensional (bensin maupun diesel).

Baterai masih menjadi kekhawatiran

Momok terbesar ialah terkait baterai yang digunakan pada kendaraan listrik. Baterai berjenis lithium-ion tersebut menggunakan elektrolit cair organik. Material itu memiliki sifat mudah menguap serta mudah terbakar ketika beroperasi pada temperatur tinggi. Selain itu, faktor lain seperti terjadinya benturan keras akibat tabrakan juga berpotensi membuat bahan kimia berbahaya dalam baterai pun bocor dan terbakar.

Yang dapat membuat pusing tujuh keliling ialah jika baterai lithium-ion terbakar, maka akan sukar untuk dipadamkan dan berpotensi menghasilkan gas yang beracun. ”Penyebab utamanya adalah kehadiran zat kimia lithium hexafluorophosphate, yang membentuk bagian dari elektrolit cair baterai. Saat terbakar, gas hidrogen fluorida akan dilepaskan dan menimbulkan ancaman racun yang serius,” jelas Profesor Paul Christensen dari Universitas Newcastle, salah satu ahli dalam desain baterai lithium-ion.

Degradasi performa seiring usia baterai

Isu daya tahan baterai juga tak terlepas dari kekhawatiran para pengguna kendaraan listrik. Sejumlah pabrikan mengklaim bahwa baterai dapat bertahan dalam waktu lama, namun tak sedikit performa baterai EV mulai menurun saat penggunaan telah mencapai di atas tiga tahun. Bahkan di negara empat musim, maka kondisi baterai tersebut semakin mengalami degradasi performa yang cukup drastis.

Seiring dengan mulai bertambahnya populasi EV. Maka menghadapi segala hal yang terkait dengan kendaraan listrik menjadi hal yang baru dan perlu segera diketahui apa saja penanganannya jika terjadi risiko. Langkah paling efektif dan efisien ialah dengan merawat kendaraan listrik secara tepat, agar terhindar dari risiko terbakar.

Rawat kendaraan secara optimal

Jangan sampai lalai atau mengabaikan lampu peringatan yang menyala di panel instrumen. Sebab peringatan dini menjadi kunci awal yang mampu menentukan tingkat risiko pada kendaraan listrik. Lebih lanjut, jika kendaraan listrik Anda menjadi bagian dari program penarikan produk (recall), harus segera kirim ke bengkel untuk ditangani secara profesional.

Tak ketinggalan, sediakan alat pemadam kebakaran. Pilih yang memiliki senyawa pemadam yang mampu menanggulangi kebakaran baterai lithium-ion. Selalu lakukan langkah preventif!

Manfaat Kendaraan Listrik yang Patut Diketahui

Alat transportasi listrik semakin ramai digunakan di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kendaraan listrik yang semakin di jalanan kota besar, baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Bahkan transportasi umum seperti bus bertenaga listrik juga mulai dilirik oleh beberapa operator.

Kendaraan listrik merupakan salah satu upaya mewujudkan ‘go-green’ yang semakin gencar dilakukan di seluruh dunia. Industri otomotif Indonesia sedang bertransisi dari kendaraan bermesin pembakaran internal (internal combustion engine) ke teknologi elektrifikasi. Kendaraan listrik diharapkan menjadi alat transportasi utama di masa depan.

Wajar saja jika masih ada masyarakat yang bertanya mengenai kelebihan dan kekurangan kendaraan listrik. Hal ini dapat dipahami bahwa kendaraan listrik masih ‘newbie’ di pasar Indonesia. Berikut ini deretan aspek manfaat dan tantangan kendaraan listrik yang perlu diketahui secara luas.

Sejumlah Manfaat Kendaraan Listrik

Ramah lingkungan

Kendaraan listrik membantu mengurangi polusi udara karena tidak memakai bahan bakar fosil, tetapi dari energi terbarukan. Dalam hal ini, kendaraan listrik mempunyai mekanisme laju yang diproses menggunakan daya listrik, sehingga tidak menghasilkan residu emisi karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2) yang dapat mencemari udara. Kehadiran kendaraan listrik menjadi solusi untuk daerah perkotaan yang memiliki tingkat polusi tinggi.

Bebas suara mesin

Selain polusi udara, polusi suara juga termasuk satu dari banyak tantangan yang dihadapi daerah perkotaan. Kendaraan listrik dinilai mampu mengatasi masalah tersebut. Kendaraan listrik tak hanya minim getaran, namun juga memiliki suara mesin yang lebih senyap. Baik pengemudi kendaraan listrik maupun penumpang menjadi lebih nyaman dalam perjalanan.

Pengisian daya lebih praktis

Berbekal daya penampungan arus listrik yang besar, maka sekali pengisian dapat digunakan untuk perjalanan jarak jauh. Terlebih tidak perlu mengantri di SPBU layaknya kendaraan bermesin konvensional, namun hanya perlu mengisi bahan baterai di rumah atau tempat umum yang sudah disediakan.

Perawatan mudah dan hemat

Perawatan kendaraan listrik terbilang mudah dan hemat pengeluaran, lantaran tidak memiliki gas buang. Kendaraan konvensional harus ada perawatan berkala seperti mengganti oli mesin, oli transmisi, dan lain-lain. Berbeda dengan komponen kendaraan listrik yang jumlahnya lebih sedikit. Hasilnya ialah biaya yang dikeluarkan pun tergolong rendah.

Memiliki torsi instan

Salah satu karakteristik kendaraan ini ialah motor listriknya yang memiliki torsi instan dan langsung tersedia saat pedal gas ditekan. Dengan begitu, kendaraan listrik terasa sangat gesit dan lincah  saat digunakan, terutama dalam situasi stop and go.

Bebas Ganjil Genap

Pemilik kendaraan listrik di DKI Jakarta, khususnya yang roda empat, dapat menggunakannya setiap hari tanpa khawatir melanggar peraturan ganjil dan genap. Hal ini berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 88 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 155 Tahun 2018 tentang Pembatasan Lalu Lintas Dengan Sistem Ganjil Genap.

Setelah mengenali manfaatnya, jangan lupa untuk simak tantangan dari kendaraan listrik.

Tempat pengisian baterai belum banyak

Kendala utama bagi banyak pemilik kendaraan listrik ialah ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang belum merata secara luas. Dalam hal ini pemerintah melalui Perusahaan Tenaga Listrik Negara (PLN) berupaya membangun sebanyak mungkin Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Waktu pengisian daya cukup lama

Pengisian baterai mobil listrik di rumah membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan pengisian di SPKLU. Bahkan durasinya bisa sampai 8 jam. Sedangkan, SPKLU dengan fasilitas fast charging-nya bisa mengisi daya baterai mobil ini selama 1 hingga 2 jam sampai penuh. Namun, durasi tersebut tetap saja lebih lama dibandingkan proses isi bahan bakar kendaraan bermesin konvensional.

Harga baterai mahal

Baterai merupakan komponen mobil listrik yang paling mahal. Oleh karena itu, sebagian besar pabrikan menawarkan garansi yang cukup lama untuk komponen ini, biasanya hingga 8 tahun atau sekitar 160 ribu km. Pada titik penggunaan tertentu, kualitas baterai mobil listrik pasti akan menurun dan perlu diganti. Untuk itu, pemilik harus rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar.

Dibandingkan kendaraan dengan mesin pembakaran internal, kendaraan listrik jauh lebih bersih karena tidak menghasilkan emisi. Itulah manfaat dan tantangan kendaraan listrik yang perlu diketahui bersama. Anda sudah siap memiliki kendaraan listrik?

VW Mau Jadi Pemain Industri Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendampingi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam pertemuan dengan CEO PowerCo Frank Blome dan CPO PowerCo Jorg Teichmann saat kunjungannya ke Hannover, Jerman, pada 16 April 2023 silam. Pertemuan ini membahas rencana investasi Volkswagen (VW) melalui anak perusahaannya, PowerCo.

Bahasan rencana yang dilakukan ialan untuk membangun industri baterai kendaraan listrik secara terpadu di Indonesia. Rencana investasi Volkswagen di Indonesia ditargetkan untuk menyuplai produk baterai listrik kepada sejumlah merek otomotif di bawah naungan VW Group.

Menteri Investasi/Kepala BKPM menyatakan apresiasi dan akan memberikan pengawalan terhadap rencana investasi Volkswagen ini. “VW akan bekerja sama dengan beberapa perusahaan nasional dan asing. Kami siap mengawal agar rencana investasinya segera terealisasi,” kata Bahlil.

Rencana investasi dari Jerman ini merupakan momentum yang tepat bagi Indonesia untuk menyampaikan kepada dunia, bahwa Indonesia terbuka dalam menarik investasi yang tidak hanya dari benua Asia, tapi juga dari benua Eropa.

“Saya pikir ini sebagai bentuk investasi inklusif sekaligus dapat menganulir cara berpikir dunia internasional yang menganggap pertambangan di Indonesia tidak memperhatikan kaidah-kaidah internasional,” ujar Bahlil.

PowerCo SE merupakan anak perusahaan Volkswagen yang didirikan tahun 2022 dan berkantor pusat di Salzgitter, Jerman. Perusahaan menjalankan semua aktivitas baterai Volkswagen Group, mulai dari memproses bahan mentah, mengembangkan baterai hingga mengelola gigafactories Eropa.

PowerCo ditargetkan menyuplai 80 persen produk baterai listrik kepada sejumlah merek otomotif di bawah VW Group (Audi, Skoda, Lamborghini, Porsche, Bentley dan Ducati). Selama periode 2018-2022, Jerman menempati posisi ke-16 dalam peringkat negara asing dengan nilai investasi tertinggi dengan total investasi sebesar USD991 juta.

Insentif Pembelian Mobil Listrik dan Bus Disahkan!

Hari ini (03/04/2023), Pemerintah memberikan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap pembelian kendaraan listrik roda empat dan bus yang telah ditetapkan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 38 Tahun 2023 tentang Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2023 (PMK PPN DTP Kendaraan Listrik).

Ada dua skema pemberian insentif

Insentif PPN DTP ini berlaku untuk Tahun Anggaran 2023 dengan mulai berlaku masa pajak April 2023 sampai dengan masa pajak Desember 2023. Ada beberapa skema pemberian insentif PPN DTP terhadap pembelian KBLBB roda empat dan bus tersebut.

  1. Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) Berbasis Baterai Roda Empat dan Bus dengan TKDN lebih dari 40 persen, akan diberikan PPN DTP sebesar 10 persen sehingga PPN yang harus dibayar tinggal 1 persen.
  2. KBL Berbasis Baterai Bus dengan TKDN 20 hingga 40 persen, akan diberikan PPN DTP sebesar 5 persen, sehingga PPN yang harus dibayar sebesar 6 persen.

“Kebijakan ini diluncurkan dalam rangka mengakselerasi transformasi ekonomi untuk meningkatkan daya tarik investasi dalam ekosistem kendaraan listrik, perluasan kesempatan kerja, percepatan peralihan dari penggunaan energi fosil ke energi listrik sehingga kedepan diharapkan akan mempercepat pengurangan emisi sekaligus efisiensi subsidi energi,” papar Febrio Kacaribu, selaku Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu.

Akan ada lebih dari 35 ribu mobil listrik yang terjual

“Dengan berjalannya program fasilitasi Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah untuk KBLBB roda empat tertentu dan bus tertentu, pemerintah berharap minat masyarakat untuk membeli kendaraan listrik meningkat, dan mendukung penciptaan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air, dalam tahap awal diperkirakan sebanyak 35.862 unit mobil listrik dan 138 unit bus listrik pada tahun 2023” lanjut Taufiek Bawazier, Dirjen ILMATE Kemenperin.

Kemenperin mengawasi penuh

Untuk teknis pelaksanaan fasilitasi perpajakan tersebut, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin melakukan pengawasan atas kesesuaian nilai TKDN. Pengawasan tersebut dapat dilakukan oleh lembaga verifikasi independen yang ditunjuk oleh Dirjen ILMATE. Jika dalam pengawasan terdapat KBLBB yang tidak memenuhi nilai TKDN, maka Dirjen ILMATE dapat memberikan sanksi administratif, berupa penghapusan dari daftar KBLBB tertentu yang dapat memanfaatkan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah.

MG4 EV Menuju Bandung Tanpa Perlu Recharging

Belum lama ini, MG4 EV melakukan perjalanan melalui jalan tol melintasi jalur mudik Jakarta menuju Bandung, lewat jalur tol Jakarta – Cikampek. Kendaraan crossover ini menjadi satu-satunya mobil listrik yang menggunakan teknologi Rear Wheel Drive dan memiliki output sebesar 125kW. Oleh karenanya, MG4 EV mampu berakselerasi 0-100 km/jam hanya dalam waktu 7,7 detik saja.

Eksterior futuristis MG4 EV merupakan adopsi dari Avantgarde Inductive Design, hasil kreativitas tim desainer di Morris Garage. Dengan memanfaatkan Modular Scalable Platform, MG4 EV sangat praktis untuk digunakan sebagai sarana mobilitas keseharian.

Punya teknologi V2L

“MG4 EV adalah kendaraan listrik yang dirancang dengan sistem baterai yang canggih. Pengisian daya yang, memungkinkan baterai terisi penuh dalam waktu singkat. Pengisian daya dari 0 hingga 80 persen hanya membutuhkan waktu selama 35 menit saja,” kata Arief Syarifudin, Marketing & PR Director MG Motors Indonesia.

Pengguna MG4 EV dapat menempuh jarak jauh tanpa khawatir kehabisan daya di tengah perjalanan pada saat berkendara. Salah satu fitur unggulan dari MG4 EV yaitu teknologi Lifestyle Charger atau yang biasa dikenal dengan V2L atau Vehicle to Load.

Misi Drive the Happiness

Teknologi ini mampu menghasilkan daya listrik dan membagikannya ke perangkat atau peralatan listrik lain di luar mobil. Sumber listrik itu bisa dimanfaatkan konsumen dalam keadaan darurat seperti untuk pengisian daya listrik untuk berbagai peralatan. Mulai dari ponsel, skuter listrik, pemanas air, dan sebagainya.

“Pengguna MG4 EV dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dengan mengurangi emisi karbon dan polusi udara. Bandung dipilih sebagai kota pertama yang dijelajah oleh MG4 EV dalam mewujudkan misi Drive the Happiness di bulan Ramadan,” imbuh Arief.

Usai mengunjungi kota Bandung, rencananya MG4 EV juga akan menyambangi kota-kota besar Indonesia lainnya yaitu, Surabaya, Makassar, dan Medan. Lawatan ini adalah untuk memastikan kesiapan dealer MG untuk melayani para konsumen MG4 EV.

Hyundai Mobile Charging Kini Hadir di Medan

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) memperluas jaringan layanan Hyundai Mobile Charging ke Kota Medan, Sumatera Utara di bulan Maret 2023. Perluasan layanan ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen HMID untuk memberikan pengalaman purnajual optimal bagi pelanggan kendaraan listrik Hyundai.

Pengembangan inovasi layanan penunjang seperti Mobile Charging ini menjadi bagian dari upaya Hyundai untuk terus mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik di tengah masyarakat. Mobile Charging merupakan layanan yang dipelopori oleh Hyundai untuk menjadi solusi pengisian daya mobil listrik dalam situasi darurat, dengan memanfaatkan metode Vehicle-to-Vehicle (V2V) fast charging.

Pelanggan bisa menambahkan daya mobil hingga 10 kWh yang dapat digunakan untuk mencapai stasiun pengisian daya terdekat. Dengan begitu, pelanggan bisa kembali menjalankan aktivitasnya dengan lancar.

“Mobile Charging di Medan ini menjadi salah satu langkah aktif untuk terus memperluas fasilitas pendukung ekosistem mobil listrik di Indonesia. Diharapkan upaya ini akan membantu pelanggan dalam beraktivitas dengan lebih aman dan nyaman,” kata Putra Samiaji, Head of Before Service Department PT HMID

Pelanggan dapat mengakses layanan ini dengan menghubungi Layanan Pelanggan 24 Jam melalui Call Center 0800 1 878 878. Setelah itu, tim teknisi Hyundai akan mennyambangi lokasi permintaan yang diajukan dan melakukan proses pengisian daya kendaraan. Hyundai memberikan akses fasilitas Mobile Charging secara gratis bagi pengguna dalam jangkauan hingga 80 km dari lokasi dealer penyedia layanan.

Layanan ini menjadi fasilitas yang melengkapi seluruh lini dalam ekosistem EV Hyundai. Kini fasilitas Mobile Charging sudah bisa diakses oleh pelanggan di sejumlah kota besar. Mulai dari Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar, serta kini hadir di kota Medan.

PEVS 2023

PEVS 2023: Lihat dan Pilih Langsung Kendaraan Listrik

Pemerintah sudah menerapkan insentif Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, efektif diberlakukan pada 20 Maret 2023. Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (PERIKLINDO) menggaet Dyandra Promosindo untuk berkomitmen menyelenggarakan PERIKLINDO Electric Vehicle Show (PEVS) 2023.

PEVS 2023 ingin menjadi salah satu media yang efektif dalam mensosialisasikan berbagai insentif kebijakan pemerintah khusus kendaraan listrik kepada publik. Pameran ini rencananya akan diselenggarakan pada 17-21 Mei 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Diharapkan dapat menjadi tempat bernaungnya seluruh ekosistem industri kendaraan listrik Tanah Air.

“Penyelenggaraan PEVS 2023 menjadi momen yang tepat, baik bagi pelaku bisnis untuk menyampaikan literasi mengenai kendaraan listrik itu sendiri, serta bagi masyarakat yang minat untuk memiliki kendaraan listrik,” ujar Ketua Umum PERIKLINDO, Moeldoko.

Pameran ini ingin menyambut era elektrifikasi kendaraan di Indonesia. “PEVS 2023 akan menyajikan strategi, konsep, dan fitur acara yang lebih menarik, sesuai dengan tema besar menyambut era elektrifikasi kendaraan di Indonesia,” papar Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung.

Bahkan sejumlah rangkaian pre-event PEVS 2023 telah dipersiapkan. Salah satu kegiatan pre-event tersebut adalah menghadirkan program talkshow dengan beragam narasumber. “Talkshow bertujuan untuk meningkatkan atensi masyarakat terhadap PEVS 2023. Sekaligus menghadirkan sisi edukasi kepada masyarakat dalam hal pengenalan produk hingga berbagai manfaat insentif pemerintah,” imbuh Project Manager, Rudi MF.

Dyandra sendiri optimis penyelenggaraan PEVS 2023 akan lebih semarak dan bermakna bagi para antusias kendaraan listrik di Tanah Air. Tentunya disertai dengan beragam kejutan menarik, penampilan ragam kendaraan listrik, dan pastinya sejumlah industri pendukung.

Gesits, Selis, dan Volta Dapat Insentif, Bagaimana Dengan Yang Lain?

Kemarin Pemerintah menetapkan insentif kendaraan motor listrik sebesar Rp 7 juta per unit. Namun insentif motor listrik sebesar Rp 7 juta per unit tersebut hanya berlaku untuk motor listrik baru dan motor listrik konversi. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa target kebijakan ini terlaksana mulai 20 Maret 2023.

Kuota pemberian subsidi motor listrik sebanyak 200 ribu motor listrik baru dan 50 ribu motor listrik konversi hingga Desember 2023. Khusus untuk sepeda motor konversi, insentif akan diberikan kepada pelaku UMKM, khususnya penerima KUR (Kredit Usaha Rakyat), BPUM (Bantuan Produktif Usaha Mikro), serta pelanggan listrik 450-900 VA.

Perlu digarisbawahi jika pemberian insentif hanya untuk motor listrik yang diproduksi di Indonesia dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN minimal 40 persen. Untuk mendapatkan subsidi dari pemerintah, produsen kendaraan listrik harus mendaftarkan jenis kendaraannya yang akan masuk ke dalam program tersebut kepada Kementerian Perindustrian.

Selanjutnya, verifikator akan melakukan verifikasi yang disesuaikan dengan pengukuran TKDN. Kemenperin juga akan melakukan koordinasi dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk kembali melakukan verifikasi dari data yang sudah dikumpulkan tadi. Sehingga pembayaran pergantian atau subsidi akan diberikan langsung menuju produsen, bukan kepada konsumen.

Ada 3 merek motor listrik yang siap menerima insentif

“Pembeli datang dan dealer memeriksa NIK pada KTP. Di situ akan dilihat apakah dia calon pembeli masyarakat berhak dapat bantuan. Apabila setelah dicek dalam sistem berhak dapat bantuan maka pembeli langsung dapat potongan harga. Dealer akan input sesuai prosedur dan ajukan klaim insentif ke bank Himbara Jika kelengkapan data sesuai, selanjutnya Himbara membayar insentif bantuan ke produsen,” kata Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian.

Dirinya mengungkapkan bahwa saat ini ada 3 merek motor listrik yang memiliki TKDN sudah mencapai 40 persen, yakni Volta, Gesits, dan Selis. Sebagai catatan, setiap produsen dilarang menaikkan harga motor listrik selama mendapatkan subsidi dari pemerintah. Lalu bagaimana nasib produsen motor listrik lain yang belum lama menampilkan beragam jenis produknya?

Hindari degradasi kualitas

Menurut kami, ada dua langkah yang dapat ditempuh oleh produsen motor lain. Pertama, tetap menjalankan bisnisnya secara normal dan memasarkan produknya sebaik mungkin. Kedua, berusaha mengejar kandungan TKDN hingga 40 persen atau lebih, demi mendapat ‘kenikmatan’ subsidi sebesar Rp 7 juta dari pemerintah.

Untuk mengejar kandungan lokal tersebut, produsen harus menjalin kerjasama dengan beragam vendor maupun supplier Tanah Air untuk menyediakan komponen dalam negeri. Namun, sejalan dengan hal tersebut, maka kontrol kualitas dari komponen penunjang produksi motor listrik buatan dalam negeri, sepatutnya amat diperhatikan oleh produsen.

Jangan sampai memberikan efek bumerang, tingkat TKDN tercapai, tapi produk jadi mengalami degradasi mutu. Kalau sudah begini, maka akhirnya konsumen yang menanggung risiko. Kami berharap agar seluruh produsen kendaraan listrik terus berusaha mencapai TKDN sesuai regulasi pemerintah, tanpa harus kompromi dengan kualitas produk yang disuguhkan kepada masyarakat.

Insentif Motor Listrik_a

Insentif Motor Listrik Disahkan Hari Ini, Anda Bisa Dapat?

Seiring dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB), maka hari ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan kebijakan ini terlaksana mulai 20 Maret 2023.

“Program KLBB didorong oleh alasan peningkatan efisiensi ketahanan energi dan konservasi energi sektor transportasi, serta terwujudnya energi bersih, kualitas udara bersih, dan ramah lingkungan. Skema insentif diharapkan dapat menstimulasi pasar kendaraan listrik, khususnya di Indonesia,” ujarnya, saat konferensi pers di Kemenko Marves, hari ini (6/3/2023).

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pengembangan KLBB di Indonesia sangat beralasan, sebab ketersediaan bahan bakunya melimpah. Hal itu pun akan mendorong terciptanya lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan negara. “Yang terpenting adalah mengurangi ketergantungan kita terhadap impor bahan bakar minyak. Ini sesuai komitmen pemerintah menurunkan emisi gas rumah kaca,” jelasnya.

Berlaku mulai 20 Maret 2023

Pemerintah menetapkan insentif motor listrik sebesar Rp 7 juta per unit, namun baru akan efektif berlaku mulai 20 Maret 2023 nanti. “Kami berinsiatif menerbitkan insentif motor listrik sebagai langkah awal meningkatkan keterjangkauan harga dan daya beli masyarakat, serta memacu perkembangan induatri otomotif energi baru. Teknisnya akan dijelaskan dari kementerian. Semua saya pikir sudah pada titik final,” imbuh Luhut.

Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio N. Kacaribu, besaran insentif motor listrik sebesar Rp 7 juta per unit ini hanya berlaku untuk motor listrik baru dan motor listrik konversi. Insentif tersebut diberikan hanya untuk motor listrik yang diproduksi di Indonesia dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN minimal 40 persen.

Kuota pemberian subsidi motor listrik sebanyak 200 ribu motor listrik baru dan 50 ribu motor listrik konversi hingga Desember 2023. Baik untuk sepeda motor listrik keluaran baru maupun sepeda motor konversi, insentif akan diberikan kepada pelaku UMKM, khususnya penerima KUR (Kredit Usaha Rakyat), BPUM (Bantuan Produktif Usaha Mikro), serta pelanggan listrik 450-900 VA.

Pemerintah siapkan verifikator

Di sisi lain, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pernah mengatakan bahwa pihaknya telah mengusulkan insentif untuk pembelian motor listrik baru sebanyak 200 ribu unit dan konversi kendaraan dari bahan bakar fosil ke listrik sebanyak 50 ribu unit hingga akhir Desember 2023 nanti.

Sedangkan untuk mobil listrik, pemerintah menargetkan penyaluran insentif mencapai 35.900 unit dan bus listrik sebanyak 138 unit hingga akhir Desember 2023. Kendati demikian untuk insentif mobil dan bus listrik, pemerintah masih belum bisa menyebutkan besarannya secara detail. “Kami sudah siapkan verifikator sehingga memastikan bahwa bantuan terhadap belanja motor dan mobil itu adalah orang yang berhak,” kata Agus.

DFSK E3 Siap Isi Segmen Mobil Penumpang Berbasis Listrik

Keikutsertaan DFSK dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 sekaligus membawa misi baru yang kini sedang ditawarkan melalui penampilan DFSK E3 untuk bergabung di segmen kendaraan penumpang berbasis listrik.

Kami setuju jika mobil ini cukup menarik minat pengunjung di ajang IIMS 2023 dengan tujuan riset kesesuaian Sport Utility Vehicle (SUV) listrik terhadap konsumen di Indonesia. DFSK pun meyakini akan sanggup melayani masyarakat Indonesia dengan kendaraan listrik yang sesuai, berkualitas tinggi, namun tetap menjaga harga jual yang terjangkau.

“Kehadiran DFSK E3 sebagai special display di IIMS 2023 menjadi bentuk keseriusan kami dalam menghadirkan kendaraan penumpang berbasis listrik yang bisa menjadi solusi mobilitas masyarakat dan memberikan nilai lebih,” terang Marketing Head PT Sokonindo Autombile, Achmad Rofiqi, di IIMS 2023.

DFSK E3 adalah SUV berkapasitas 5-penumpang. Dimensinya 4.385 mm x 1.850 mm x 1.650 mm (PxLxT) dan wheelbase 2.655 mm. Nuansa interior juga nampak sporty dan mewah. Performa DFSK E3 bersumber dari motor listrik dengan tenaga 160 hp. Torsi mencapai 300 Nm. Sensasi berkendara yang ditawarkan menurut pembuatnya adalah tetap fun to drive dengan pilihan Drive Mode.

Motor listrik yang disematkan mendapatkan pasokan listrik dari baterai Tenary Lithium berkapasitas 53 kWh. Penumpang juga tidak perlu khawatir dengan jarak tempuh. SUV ini bisa melaju hingga 405 km. Selain itu, pengisian daya baterai disokong teknologi fast charging. Dari 20-80 persen cukup menghabiskan waktu sekitar 30 menit. Bagaimana, Anda tertarik?