BMW M2 Coupé Edisi Khusus Hadir Lebih Sporty

Di penghujung bulan Oktober 2024, BMW Indonesia dengan memperkenalkan M2 Coupé Special Edition. Mobil coupé ini hadir dengan tampilan jauh lebih sporty, dilengkapi dengan berbagai M Performance Parts. Dalam jajaran kendaraan performa tinggi BMW, M2 memang benar-benar istimewa. Didukung dengan ukurannya yang kompak, dan performanya yang luar biasa.

Dilahirkan pada tahun 1972, BMW M dimulai dengan visi yang jelas dan kuat: menciptakan kendaraan performa tinggi terbaik yang dapat memenuhi impian pelanggan kami,” jelas Peter ‘Sunny’ Medalla, President Director BMW Group Indonesia.

Sarat M Performance Parts

“BMW M2 terbaru, representasi sempurna dari kesenangan berkendara bagi mereka pencinta performa. Dan untuk lebih meningkatkan personalisasi, kini kami meluncurkan BMW M2 Special Edition, yang disertai dengan BMW M Performance Parts,” lanjutnya.

Eksterior BMW M2 Coupé Special Edition ini dilengkapi dengan M Carbon roof, M high-gloss Shadow Line dengan extended contents, M headliner beraksen anthracite. Sedangkan velg menggunakan M light alloy wheels Double-spoke style 930 M Bicolour, 19 inci untuk depan dan 20 inci untuk belakang.

BMW M2 Special Edition dijejali dengan komponen M Performance Parts berupa: Carbon Side Mirror Caps, Titanium Rear Silencer, Carbon Air Inlet, Carbon Front Attachment, Rear Diffuser, Carbon Rear Attachment, Carbon Side Panel Cover Trim, Carbon Rear Side Wall Trim, hingga Carbon Side Sill Attachment.

Chassis diadaptasi dari M3 dan M4

Selain komponen tambahan yang membuatnya semakin istimewa, BMW M2 memiliki desain bodi kompak dan dilengkapi dengan teknologi powertrain. Bahkan chassis diadaptasi dari BMW M3 maupun BMW M4. Mesinnya memiliki output 460 hp dan torsi puncak adalah 550 Nm. Suara yang dihasilkan juga menggugah adrenalin, sebab knalpotnya dilengkapi dengan electric controlled flap.

Tenaga mesin disalurkan ke roda belakang melalui transmisi M Steptronic 8-speed, dengan fitur Drivelogic sebagai kelengkapan standar. Akselerasi 0-100 km/jam dapat dicapai dalam tempo 4,1 detik saja. Dimensi kompak, distribusi bobot 50:50 yang sangat seimbang, dan chassis mutakhir, dikombinasikan untuk menghadirkan pengendalian yang presisi.

Jika Anda berminat, BMW M2 Coupé Special Edition ini sudah dapat ditebus dengan harga Rp 2,167 milyar (off the road). Luar biasa…

De Tomaso Pantera, Sukses Bikin Kesal Elvis

Kata hybrid dalam dunia otomotif kini identik dengan kendaraan yang menggabungkan mobil bensin dan mobil listrik. Jika ditarik mundur setengah abad yang lalu, kata hybrid memiliki arti yang berbeda. Biasanya dikonotasikan dengan mobil desain Eropa dengan mesin dari Amerika. Salah satu mobil hybrid yang cukup populer dimasanya adalah De Tomaso Pantera.

Meski tidak terlalu ngetop seperti Ferrari, Lamborghini, atau Maserati, De Tomaso sempat menjadi salah satu produsen sports car asal Italia yang cukup terkenal. Didirikan pada tahun 1959 di Modena, oleh Alejandro de Tomaso. Pria tersebut merupakan kelahiran Argentina, namun akhirnya menetap di Italia.

Awalnya de Tomaso adalah seorang pembalap dan berlaga di berbagai kejuaraan termasuk F1. Ketika bergabung di tim OSCA, de Tomaso bereksperimen membuat mobil sendiri dan akhirnya mendirikan De Tomaso Automobili tahun 1959. Di tahun 1963, de Tomaso menciptakan produk pertamanya, yakni Vallelunga.

Awal mula pakai mesin Ford

Vallelunga sendiri awalnya dibuat sebagai konsep oleh De Tomaso Automobili, untuk dijual ke brand lain. Karena tidak ada yang mau membeli desain tersebut, maka akhirnya mobil ini diproduksi sendiri saja. Mesinnya diambil dari Ford Cortina dan diproduksi sebanyak 59 unit saja.

Selanjutnya, pada tahun 1967 lahir Mangusta, menariknya nama mobil ini diambil dari hewan Mongoose (atau cerpelai). De Tomaso Mangusta menggunakan mesin V8 dari Ford dengan bodi rancangan Giorgetto Giugiaro, saat masih berada di rumah desain Ghia. Walaupun Mangusta diproduksi sebanyak 401 unit, namun Alejandro de Tomaso belum puas. Ia sadar bahwa perusahaannya butuh mitra besar jika ingin melakukan produksi massal.

Lee Iacocca, salah satu eksekutif di perusahaan Ford, melihat kesuksesan Chevrolet Corvette di pasar mobil sport. Ia melihat peluang bagi Ford untuk masuk ke segmen tersebut. Dibanding mengembangkan mobil dari awal, Iacocca ingin menghemat waktu dan biaya, dengan menjalin kerjasama dengan pabrikan lain.

Tom Tjaarda merancang bodi Pantera

De Tomaso Automobili maju sebagai mitra kerjasama Ford dalam membuat mobil sport bermesin tengah. Ford akhirnya setuju membeli saham De Tomaso, disusul dengan debut Pantera pada tahun 1970. Dibandingkan mobil De Tomaso sebelumnya, Pantera menggunakan chassis monokok. Bodinya merupakan hasil rancangan Tom Tjaarda, desainer asal Amerika.

Di bagian depan terdapat lampu pop up, sehingga tampilan mobil lebih eksotis. Bentuk bodinya yang serba tajam dan ‘gepeng’, tentu mendongkrak nilai aerodinamika. Pada bagian belakang terdapat lampu belakang milik Alfa Romeo 2000 Berlina.

Interiornya menggunakan bahan vinyl. Sedangkan panel instrumen memiliki desain yang unik. Spidometer dan tachometer berada di depan pengemudi, sedangkan instrumen lainnya ditaruh secara vertikal di konsol tengah. Karena menyasar pasar Amerika, maka Pantera dilengkapi fitur power window dan AC.

Dapur pacu Pantera menggunakan mesin Ford V8 351 Cleveland berkapasitas 5,8 liter yang diletakkan di bagian tengah. Tenaganya sebesar 330 hp dan torsi puncak 515 Nm. Output mesin disalurkan melalui transmisi manual 5 percepatan buatan ZF menuju roda belakang. Aspek engineering mobil ini dibawah pengawasan Giampaolo Dallara.

Build quality kurang mumpuni

De Tomaso Pantera mampu berakselerasi 0-100 km/jam dalam waktu 5,5 detik. Top speed menyentuh 260 km/jam. Kala itu, harganya mulai dari USD 10 ribu atau sekarang setara dengan USD 82 ribu. Seketika Ford mendapatkan banyak pesanan dan produksi Pantera dimulai pada tahun 1971. Sayangnya De Tomaso yang baru memulai produksi massal menghasilkan mobil dengan kualitas tidak optimal. Mulai dari kurangnya anti karat membuat bodi mobil cepat berkarat, gap antara panel yang besar, hingga penggunaan dempul yang tidak rata.

Pada tahun 1972 mesin Pantera dimodifikasi untuk memenuhi regulasi emisi baru, tenaganya melorot jadi 296 hp. Kemudian pada tahun 1972 De Tomaso meluncurkan Pantera L yang berarti Lusso. Kemudian ada Pantera GTS yang hanya dijual di Eropa.

Penjualan Pantera jauh dari target 5.000 unit per tahun. Karena kasus kualitas pembuatan yang kurang apik, terbukti mempengaruhi reputasi Pantera. Bahkan Elvis Presley sempat kesal karena Pantera miliknya tidak mau distarter. Karena super kesal, Elvis akhirnya menembak mobil ini.

Perang Yom Kippur yang terjadi di tahun 1973, berujung embargo minyak ke negara Barat. Akibatnya harga bahan bakar meningkat dan pasar mobil premium jadi melemah. Keapesan terakhir adalah regulasi keselamatan kendaraan untuk tahun 1974, membuat Pantera harus dimodifikasi dan Ford enggan membiayai proses ini.

Ford bubar jalan dengan De Tomaso

Akhirnya pada tahun 1974, Ford menyetop Pantera setelah 5.000 unit terjual di Amerika. Namun cerita Pantera tidak berakhir, sebab Alejandro de Tomaso membeli kembali seluruh saham De Tomaso dan melanjutkan produksi Pantera L dan GTS terutama untuk pasar Eropa. Pada tahun 1980, De Tomaso meluncurkan versi GT5 dengan ciri khas overfender dan wing besar.

De Tomaso meluncurkan GT5-S dengan bodi yang lebih lebar di tahun 1985. Pada tahun 1990, hadir Pantera Si yang dirombak total. Mulai dari chassis spaceframe, bodi yang didesain ulang oleh Marcello Gandini, hingga mesin V8 302 5,0 liter injeksi dari Ford.

Model ini menjadi varian Pantera terlangka dengan hanya 41 unit yang diproduksi, sebelum jalur produksi Pantera ditutup pada tahun 1993. De Tomaso sendiri mengganti Pantera dengan model baru bernama Guara. Karena Alejandro de Tomaso berpulang pada tahun 2003, maka perusahaan De Tomaso hanya sanggup bertahan hingga tahun 2004.

New Toyota GR86 Dapat Suntikan Performa Berkendara

Guna memuaskan hasrat berkendara para penyuka mobil sport di Indonesia, PT Toyota-Astra Motor (TAM) menghadirkan New GR86 yang mendapatkan peningkatan driving performance dari GAZOO Racing (GR). Langkah ini tentu membuat pengalaman berkendara yang lebih menantang dan mampu lebih ‘nge-klik’ dengan pengemudinya. Ubahan pada New GR86 ini hadir berkat adanya masukan dari para pembalap dan sports car enthusiast.

”Toyota GR86 generasi kedua dibangun di atas platform TNGA, disertai peningkatan performa mesin dan sentuhan racing pada komponen kemudi dan suspensi, untuk mencapai performa berkendara tingkat tinggi. PT Toyota-Astra Motor menghadirkan New GR86 yang punya performa lebih tinggi lagi,” kata Henry Tanoto, Vice President Director PT Toyota-Astra Motor.

Respons setir lebih alami

Sentuhan pada New GR86 mencakup peningkatan karakter sokbreker, untuk memberikan kontak dengan permukaan jalan yang lebih optimal. Sekaligus mempertahankan respons pengendalian khas mobil sport. GR menjalin kolaborasi dengan Sachs (ZF) untuk menyediakan sokbreker yang paling sesuai karakter mobil sport ini. Sistem Electric Power Steering (EPS) telah ditingkatkan untuk memberikan respons lebih alami.

Performa mesin boxer empat silinder FA24 2.4 liter 4-silinder masih sangat memadai. Tenaga maksimum 231 hp dan torsi puncak 250 Nm. Masih terdapat dua pilihan transmisi, yakni manual 6-speed dengan Engine Torque Control, dan otomatis 6-speed.

Tampilan luar New GR86 tetap mengadopsi gaya mobil sport klasik Toyota. Menggunakan ciri khas ruang mesin lebih panjang, garis bahu rendah sejajar dengan posisi kap mesin, kabin kompak, dan bodi lebar. Kini ada pilihan warna Moss Green, untuk menggantikan warna Oasis Blue. Sedangkan enam pilihan warna memukau lainnya tetap tersedia.

TCO hadirkan beragam aksesori

Peningkatan gaya sektor interior didapat dari Automatic Interior Light Off Function. Termasuk jahitan pada jok yang kini berubah, dari merah menjadi hitam. Selanjutnya, New GR 86 telah menggunakan T Intouch terbaru, yang memiliki akses internet. Supaya New GR86 bisa tampil lebih sporty, pelanggan bisa memasang Toyota Customization Option (TCO). TCO yang tersedia untuk New GR86 meliputi GR Sports Muffler, GR Aero Stabilizing Cover, GR Sports Side Visor, GR Interior Panel Set, GR Knee Pad, dan GR Sun Shade.

“GR mendapatkan masukan berharga dari sejumlah pembalap profesional. Hasilnya, New GR86 populer sebagai mobil sport yang menghadirkan pengalaman berkendara mengagumkan,” papar Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota-Astra Motor. Jika Anda berminat, siapkan dana sekitar Rp 1,016 milyar (untuk versi manual) atau Rp 1,054 milyar (untuk versi otomatis).

Aston Martin Vanquish Generasi Terbaru Segera Dijual

Selubung kamuflase yang membungkus bodi generasi terbaru Aston Martin Vanquish akhirnya tersingkap. Pabrikan Inggris ini resmi menampilkan versi final dari prototype yang akan segera diproduksi.

Di balik kap mesinnya tersimpan mesin 5.2-liter V12 twin-turbo yang dijejalkan punya output tenaga 824 hp dengan torsi maksimum 1.000 Nm.

Transmisi automatic 8-speed akan menyalurkan daya dan torsi ke poros roda belakang lengkap dengan perangkat electronic limited slip differential.

Akselerasi 0-100 km/jam diklaim hanya butuh waktu 3,2 detik. Sedangkan ttop speed dibatasi hanya 344 km/jam. Ini angka top speed tertinggi pada mobil spek jalan raya yang pernah diproduksi Aston Martin.

Pembenahan Teknis

Karena performa Vanquish mengalami peningkatan pesat dari sebelumnya, maka sejumlah pembenahan teknis pun dilakukan.

Struktur rangka aluminium dipadukan dengan bodi serat karbon. Tak sekadar bikin bobot mobil GT ini jadi ringan. Kekokohan struktur diklaim meningkat 75%. Jauh lebih baik dari Aston Martin DBS 770 Ultimate.

Jarak wheelbase dibikin lebih mulur 80 mm dari Vanquish terdahulu agar stabilitas dan distribusi bobot depan-belakang jadi lebih imbang.

Suspensi aktif Bilstein DTX yang dibekalkan punya setting redaman yang disesuaikan dengan mode berkendara. Pada suspensi depan pun kini dibekali anti-roll bar yang lebih tebal untuk meningkatkan stabilitas.

Karena performa meningkat, handling berkendara pun harus disesuaikan. Sistem electric power steering dan electronic stability control dikalibrasi ulang sesuai settting mode berkendara.

Upgrade teknis juga merambah pada sistem rem Aston martin Vanquish. Material cakram rem keramik karbon berukuran 410 mm (depan) dan 360 mm (belakang) diklaim jauh lebih baik dari Vanquish generasi sebelumnya. Bahkan rem tak akan kehilangan daya cengkeram meskipun suhu cakram mencapai 800°C!

Ini versi pra produksi, jadi Aston Martin masih merahasiakan label harga Vanquish ini. Kabarnya tak lebih dari 1.000 unit Vanquish yang bakal dibuat setiap tahunnya. Jadi, kita tunggu saja hingga resmi beredar unitnya akhir tahun ini.

 

Aston Martin Luncurkan SUV DBX707 AMR24 Edition

Pabrikan mobil sport asal Inggris yang terbilang cukup aktif berinovasi mungkin adalah Aston Martin. Terlebih saat ini Aston Martin terjun berlaga di balap Formula 1 (F1), sehingga setiap tahun ada edisi khusus F1. Tahun ini Aston Martin kembali meluncurkan mobil serupa, yakni DBX707 AMR24 Edition. Meskipun mobil balap AMR24 di musim balap F1 tahun 2024 tak sesukses AMR23.

Serupa Tapi Tak Sama

Sepintas agak sulit membedakan antara DBX707 Edition AMR24 ini dengan versi sebelumnya. Tampilan eksterior versi AMR23 dan AMR24 nampak identik.

Warna pilihan eksterior untuk tahun ini diadopsi dari elemen warna pada mobil balap F1 AMR24 Aston Martin. Tersedia nuansa hijau Podium Green, hitam glossy Onyx Black dan putih mengkilap Neutron White.

Untuk kaliper rem tersedia warna hijau khas Aston Martin Racing Green dan AMR Lime. Terlihat kontras dengan velg Fortis 23 inci, dalam pilihan warna kelabu atau Gloss Black.

Ciri khas yang jadi pembeda antara versi 2024 ini dengan model terdahulu ternyata pada kemasan interiornya. Kokpit AMR24 Edition dikemas dengan paket interior Inspire Sport yang tersedia dalam dua pilihan warna.

Untuk kemasan warna hitam Onyx Black dihiasi aksen lis dan jahitan benang warna hijau Lime. Untuk kombinasi warna Onyx Black dan Eifel Green Duotone, dihiasi aksen jahitan warna hijau Lime. Bahkan dudukan ponsel, dihiasi ornamen jahitan benang warna hijau Lime. 

Pada panel dashboard terpampang emblem Aston Martin. Sedangkan pada dek pintu terlihat tulisan ‘AMR24’. Perihal sound system, DBX707 AMR24 dibekali perangkat audio super lansiran Bowers & Wilkins. Perangkat audio ini bahkan dirancang khusus sesuai konstruksi kokpit DBX707!

Mesin Menggelora

Mesin 4.0-liter V8 twin-turbo yang dibopong output tenaganya tetap seliar versi sebelumnya, 697 hp! Melalui transmisi automatic 9-speed berkopling basah mampu melesatkan DBX707 hingga 310 km/jam. Aksi sprint 0-100 km/jam cuma butuh waktu 3,1 detik. 

Para kolektor mobil Aston Martin saat ini sudah bisa memesan DBX707 AMR24 Edition. Saat ini belum disebutkan secara resmi berapa harganya. Mestinya, harga yang ditawarkan lebih dari Rp 4,5 milyaran. 

Roadster Z3 Berjantung V12, Karena BMW Pernah Iseng

Penggemar film James Bond atau antusias BMW pasti ingat sosok sebuah roadster yang berbasis Seri 3. Ya, mobil tersebut ialah Z3. Uniknya, BMW Z3 bukan diproduksi di Jerman, melainkan di Spartanburg, Amerika. Jadi inilah model BMW pertama yang bukan lahir di Jerman. Apalagi lebih dari 60 persen komponennya dibuat Amerika.

Melalui Z3, BMW ingin menghidupkan kembali kejayaan sosok roadster, dan meneruskan apa yang telah dilakukan oleh Z1. Namun, dengan biaya produksi yang lebih masuk akal. Pengembangan BMW Z3 dimulai dari 1991, Burkhard Göschel dan Joji Nagashima ditunjuk untuk menggarap proyek ini. Beberapa tahun sebelumnya, Joji Nagashima juga pernah merancang bodi Seri 3 E36.

Comot sejumlah komponen BMW E36

BMW Z3 mencomot platform dari Seri 3 E36. Bahkan untuk interior, dashboard, dan as roda belakangnya juga dari E36. Wajar saja jika Z3 ini akhirnya menggunakan kode bodi E36/7. Akhirnya BMW resmi diluncurkan pada bulan September 1995. Seiring berjalannya waktu, ternyata BMW melalui divisi M GmbH, pernah melakukan ‘keisengan’ pada sebuah Z3 di tahun 1999.

BMW bermain-main dengan ide menjejalkan mesin paling besar pada bodi paling kecil saat itu. Bodi Z3 dianggap paling ringkas, dan di balik kap depannya ingin diisi dengan mesin V12 M73B54 5.4 liter milik BMW Seri 7 E38. Tujuannya memang untuk menciptakan monster bertubuh kecil. Edan! Mesin tersebut digandengkan dengan transmisi manual 6-speed milik BMW Seri 8 E31. Mesin V12 tersebut menghasilkan tenaga 326 hp dan 490 Nm.

Berat di depan

Akselerasi 0-100 km/jam ditempuh dalam waktu 5,5 detik. Sedangkan, top speed mencapai 263 km/jam. Cukup beringas kala itu, tapi siapapun yang mengendarainya memang harus waspada. Karena bobot roadster ini melonjak hingga 1,4 ton. Bobot mesin V12 itu sudah nyaris satu kuintal lebih berat, ketimbang mesin enam silinder M52 maupun M54. Apalagi distribusi bobotnya jadi kacau, berat di depan…

Mesin V12 tersebut tak cuma merusak kualitas pengendalian berkendara saja, tapi juga ‘bikin ribet’ penggunanya. Karena ruang mesinnya tidak diciptakan untuk diisi V12, maka isu terbesar selanjutnya ialah sistem pendinginan mesin. Dipakai jalan sebentar, langsung jarum temperatur menuju area merah. Sebagai pelengkap penderita, posisi bak oli mesin terlalu rendah, jadi seringkali bergesekan dengan permukaan jalan.

Sejak dibuat pada tahun 1999, roadster seperti malu-malu di depan kamera. Sampai akhirnya di tahun 2012, BMW memajang unit tersebut sebagai koleksi abadi di museumnya. Untung saja, BMW tidak ambil keputusan untuk memproduksi Z3 V12 ini…

JDM Funday Fasilitasi Ngebut di Sirkuit Mandalika

JDM Run, sebagai komunitas mobil sport Japanese Domestic Market, berencana buat menggelar JDM Funday Mandalika 2024. Acara ini akan diselenggarakan di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada 28 April hingga 1 Mei mendatang.

Setelah kesuksesan JDM Funday di Sentul International Circuit, enam tahun yang lalu, JDM Run kembali menggelar kegiatan Time Attack yang dikhususkan untuk para pencinta mobil sport Jepang. Akan ada 85 mobil Jepang performa tinggi dari seluruh Indonesia akan hadir dan berkompetisi dalam aktivitas Time Attack.

Kehadiran mobil performa tinggi di pasar Indonesia, disertai dengan animo yang positif. Sehingga JDM Run bertekad untuk menyediakan wadah bagi para penggemar, untuk mendapatkan pelatihan berkendara yang tepat dan pengalaman dalam Performance Driving.

Format Time Attack yang dihadirkan agar ramah bagi peserta tanpa pengalaman balap mobil, namun tetap menantang bagi peserta yang sudah berpengalaman. Setiap peserta akan dikelompokkan berdasarkan tingkat pengalaman dalam berkendara dan jenis kendaraan yang digunakan.

Ada tiga kategori peserta berdasarkan pengalaman, yaitu Non-Experienced, Experienced, dan Pro. Sedangkan untuk kendaraan, terdiri dari Standard, Street, dan Race. Setiap peserta akan memiliki kesempatan untuk bersaing dalam kelompok yang sesuai dengan kemampuan mereka.

“Setiap peserta diharapkan dapat merasakan keseruan, meski kemampuan berkendara maupun spesifikasi kendaraan mereka berbeda-beda,” jelas Yahya Adi Nugroho, selaku Ketua Pelaksana.

Acara JDM Funday Mandalika 2024 siap diselenggarakan berkat dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya ialah Subaru Indonesia turut berperan sebagai Official Technical Partner.

“Jumlah peserta dari Subaru Indonesia Club yang cukup banyak di JDM Funday Mandalika 2024 ini. Format Time Attack dapat mengakomodasi semua driver untuk mengeksplor kemampuan kendaraannya,” tambah Ismail Ashlan, General Manager Marketing & PR Subaru Indonesia.

Mazda MX-5 RF

Mazda MX-5 RF, Roadster Ringkas Dan Menyenangkan

Mobil sport roadster yang beredar di Indonesia sejak dahulu hingga kini populasi dan ragamnya tak banyak. Penyuka mobil jenis ini pun sangat segmented. Salah satu yang terbilang unik dan menarik adalah Mazda MX-5 Miata RF model terbaru. PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) selaku agen pemegang merk (APM) Mazda di Indonesia tak ragu memboyong mobil ini ke Indonesia.

Alasannya, pangsa pasar penyuka roadster di Indonesia cukup potensial dan peminat mobil ini cukup banyak. Lantas, apa yang jadi pemikat dari sport roadster 2-seater ini?

Eksterior Khas

Mazda mengemas ulang gaya khas MX-5 Miata yang timeless dengan memadukan bahasa desain KODO dan teknologi modern Skyactiv.

Tampilan MX-5 RF yang mempesona jadi pusat perhatian semua pandang mata para pengguna jalan yang melihatnya. Grille trapezoid lebar, dan headlamp LED berdesain unik dengan fitur auto leveling jadi ciri khas MX-5 RF.

Siluet lekuk bodi dari depan hingga ke belakang seolah mengalir dan terlihat sexy. Atap aluminium MX-5 RF dapat dibuka-tutup secara elektrik. Dalam posisi atap terlipat, Anda akan benar-benar menikmati sensasi berkendara dengan sebuah sport roadster yang dijamin bikin pengendara lain iri…

Simpel Dan Berkelas

Interior MX-5

Interior MX-5 RF mungkin terlihat sederhana dengan kelengkapan yang penting saja. Namun tetap terlihat gaya dan berkelas.

Bagian dashboard dilengkapi layar head unit berukuran 7-inci, tapi dilengkapi konektivitas smartphone. Panel instrumen semi analog bergaya konvensional menguatkan kesan sebuah mobil sport.

Jok semi sport berbalut Nappa leather terlihat sangat mewah. Setir dan shift knob (transmisi manual) berlapis kulit nan lembut.

Sejumlah tombol pengaturan pada mobil ini sangat praktis dan mudah dioperasikan. Mulai dari bluetooth handsfree, sistem audio hingga idle system dapat dijangkau dengan mudah. Oh ya, sistem audio premium lansiran BOSE yang dibekalkan punya kualitas suara yang tak diragukan.

Pengendaraan Meyakinkan

Sejak dahulu hingga saat ini MX-5 Miata dikenal sebagai sport roadster yang sangat menyenangkan untuk dikendarai. Demikian pula halnya Mazda MX-5 RF dengan konsep Jinba-Ittai. Sebuah filosofi yang menggambarkan ikatan kuat antara pengendara dengan mobilnya.

Rancang bangun bodi dan sasis Skyactiv yang ringan pada MX-5 RF memiliki distribusi bobot 50:50. Ditambah lagi dengan teknologi KPC (Kinematic Posture Control) yang dibekalkan. Aksi bermanuver pun jadi lebih lincah dan menyenangkan.

Fitur stability control, i-Activsense dan differential pada mobil ini menghasilkan dinamika berkendara yang lebih sempurna. Tak hanya di jalan raya, tapi juga di sirkuit balap. Tapi ingat, ini mobil sport, jangan bandingkan dengan mobil biasa.  Dan karena mobil sport, suspensi akan lebih keras dari mobil biasa, untuk menunjang pengendalian. 

Seperti halnya di Jepang, MX-5 RF yang beredar di Indonesia dibekali mesin bensin 4-silinder Skyactiv G berkapasitas 2.0-liter. Output tenaga 181 hp dikail pada 7.000 rpm. Torsi maksimumnya yang 204 Nm bermain di putaran cukup rendah yakni 4.000 rpm. Tarikan mesin yang cukup greget untuk diajak bermanuver cepat.

Dengan rasio kompresi 13:1, maka disarankan minimal menggunakan BBM oktan 95 agar mesin tidak knocking alias ngelitik.

Untuk pilihan transmisi tersedia versi automatic dengan paddle-shift dan manual. Keduanya dengan 6-speed.

Pengendaraan dalam kota yang stop and go membuat konsumsi BBM rata-rata di kisaran 12 km/liter. Sedangkan di tol dan luar kota justru lebih irit. Bisa mencapai hampir 20 km/liter.

Penasaran berapa harganya? Versi transmisi manual dibanderol mulai Rp 849,9 juta. Sedangkan versi transmisi automatic dipasarkan mulai Rp 859,9 juta. OTR Jakarta. Ini bukan mobil sport yang pasaran dan kami yakin bakal jadi incaran kolektor di masa mendatang.

Inilah Mobil Nineties Keren Yang Bisa Melenggang Di AS

Negeri Paman Sam adalah salah satu negara yang sangat ketat soal izin impor mobil. Terlebih lagi untuk mobil high performance. Mobil ‘nineties’ yang akan diimpor harus memenuhi syarat homologasi untuk pasar Amerika Serikat alias US-spec.

Untuk bisa memboyong mobil non US-spec ke AS, usia produksinya minimal tak kurang dari 25 tahun. Itu pun dengan sejumlah persyaratan yang tidak mudah.

Memasuki tahun 2024, keran impor pun terbuka untuk mobil produksi tahun 1999. Penasaran mobil keren apa saja yang tahun ini sudah bisa melenggang bebas di AS tahun ini?

TVR Tuscan Speed Six

Dari daratan Britania Raya ada mobil nineties yang menarik, yakni Tuscan Speed Six. Sportscar 2-pintu lansiran TVR ini memiliki dua versi, Targa dan Convertible. Hanya 1.677 unit yang meluncur dari jalur produksi TVR di Blackpool, Inggris selama periode tahun 1999-2006.

Versi awal dibekali mesin 6-silinder segaris 4.0-liter. Tenaga sebesar 360 hp bergasing di 7.000 rpm. Torsi 420 Nm dirasakan mulai 5.250 rpm. Beruntung jika sudah dilengkapi paket opsional Rose Pack. Output tenaganya 380 hp. Sasis dan suspensi serta remnya diupgrade untuk trek balap. Versi bermesin 3.6-liter, outputnya beda tipis. Hanya 350 hp dengan torsi 393 Nm.

Dengan transmisi manual 5-speed, hanya butuh sekira 3,7 detik untuk mencapai angka 100 km/jam. Top speednya tembus 298 km/jam.

Harga pasarannya masih terbilang lumayan tinggi yakni kisaran £28.995 hingga £89.995. Kurang lebih sekitar Rp 573 jutaan – Rp 1,8 miliar. Jika diimpor ke AS, maka ongkos kirim, bea pajak dan surat kendaraan plus asuransi totalnya bisa lebih dari harga mobilnya. Masih sepadan dengan statusnya yang langka dan eksotis.

Mitsubishi Lancer Evo VI

Siapa yang tak kenal dengan Lancer Evolution? Mobil siap balap lansiran Mitsubishi ini sangat melegenda di ajang rally dan digandrungi para kawula muda. Namun sayangnya Lancer Evo baru resmi beredar di AS mulai tahun 2003. Jadi banyak generasi Evo sebelum itu yang tak bisa bebas diimpor ke AS.

Lancer Evo VI yang lahir di tahun 1999 adalah salah satu model yang tahun ini berusia 25 tahun. Jadi kini Evo VI sudah bisa melenggang di AS.

Sesuai ‘Gentleman Agreement’ yang berlaku di Jepang, mesin 4-silinder 2.0-liter turbo 4G63 yang dibopong Lancer Evo VI output tenaganya dibatasi ‘hanya’ 276 hp. Ehm… itu di atas brosur. Potensi yang tersimpan jauh lebih besar dari itu.

Ada dua varian untuk versi ‘standard’ lansiran tahun ’99 yakni RS (Rally Sport) dan GSR. Jika ingin variant yang lebih geget dari itu, maka harus menunggu setidaknya 1 tahun lagi. Karena model edisi terbatas yang menjadi incaran seperti Tommi Makinnen Edition (Evo 6.5) atau yang paling langka yakni Evo VI RSX 2000 baru diproduksi mulai tahun 2000.

Nissan Skyline GT-R (R34)

Angkatan nineties atau sembilan puluhan, kurang lengkap tanpa Nissan Skyline GT-R (R34). Generasi Skyline berjuluk “Godzilla” ini adalah mobil idaman para street tuner dunia.

Mesin 6-silinder twin-turbo RB26 DETT yang diusung menyimpan potensi performa maha dahsyat. Ditambah lagi dengan sistem penggerak all-wheel drive (AWD) Atessa yang membuat karakter berkendara GT-R R34 begitu khas.

Jika diimpor ke AS, harganya bakal melejit nyaris menyenggol Rp 1 miliar!

Nissan Silvia (S15)

Bagi para penyuka drifting, Nissan Silvia adalah salah satu ‘bahan’ yang digemari penyuka goyang pinggul.

Generasi S14 atau dikenal dengan sebutan 240SX merupakan versi terakhir yang resmi dipasarkan di AS. Hal ini terjadi ketika Nissan menghentikan produksi S14 di Negeri Paman Sam pada tahun 1998.

Versi S15 diproduksi di Jepang mulai tahun 1999 dengan label Silvia. Para penyuka drift di AS kini sudah bisa mengimpor Silvia (S15).

Nissan Silvia (S15) tersedia dalam dua varian mesin 4-silinder 2.0-liter, dengan dan tanpa turbo. Mobil berpenggerak roda belakang (RWD) ini tenaga maksimumnya mencapai 250 hp. Harga pasaran mobkasnya di Jepang tak semahal GT-R (R34). Tapi jika diimpor ke AS, biayanya jelas tak sepadan. Belum lagi biaya modifnya…

Toyota Supra

Toyota Supra Stop Dipasarkan Di Inggris, Versi GRMN Disiapkan

Toyota baru saja mengumumkan jika tak lagi memasarkan Toyota Supra di Inggris. Pemesanan dari para konsumen di kawasan tersebut pun diberhentikan. Sedangkan penjualan di sejumlah negara kawasan Eropa lainnya masih tetap berjalan.

Sejak diluncurkan dari pabrik Magna Steyr di Graz, Austria pada Maret 2019 silam, Toyota Supra (J29) begitu diminati di Eropa. Bahkan tahun 2021 merupakan momen termanis bagi Supra di pasar Eropa dengan angka penjualan 6.830 unit.

Akan tetapi, kisah Supra di kawasan Britania Raya tak semanis di negara Eropa lainnya. Prospek penjualannya tak terlampau bagus. Jadi, cukup beralasan jika kemudian penjualan Supra untuk Inggris pun distop.

BMW Z4

Pada saat yang bersamaan, terdapat kabar yang cukup mengejutkan. BMW Z4 (G29) yang merupakan saudara seplatform dari Toyota Supra (J29) bakal stop produksi mulai Maret 2026 mendatang. Dengan demikian, ada kemungkinan siklus produksi Toyota Supra (J29) juga bakal berakhir pada saat yang hampir bersamaan. Hmm…sayang sekali…

Ya, BMW Z4 (G29) dan Toyota Supra (J29) merupakan kontrak kerjasama antara kedua brand. Kabarnya BMW tak akan melanjutkan produksi Z4. Namun lain halnya dengan Toyota. Entah apakah Supra nantinya bakal berevolusi menggunakan platform TNGA yang dimiliki Toyota. Atau mungkin Supra bakal bertransformasi menjadi versi EV?

Supra GRMN Sedang Diracik

Toyota Supra GT4

Tenggat berakhirnya siklus produksi Supra memang masih sekira 3 tahun lagi. Dan juga mungkin saat itu Supra tak lagi beredar di Britania Raya.

Namun semua itu bukan kabar yang buruk. Pasalnya saat ini Gazoo Racing tengah meracik Supra versi GRMN yang jauh lebih greget. Bagi yang awam, GRMN merupakan akronim dari “Gazoo Racing tuned by the Meister of the Nurburgring”. Sayangnya, varian ini hanya untuk Eropa, terutama Jerman. Yup…tidak tersedia di Amerika Serikat, bahkan Jepang sekalipun.

Anda tentu penasaran bakal seperti apa racikan yang ditorehkan pada Supra. Nah, mesin dikabarkan menggunakan type S58 yang dipasok BMW-M. Transmisi kemungkinan menggunakan versi tiga pedal alias transmisi manual, versi rasio gigi rapat. Tentu saja transmisinya lansiran ZF.

Pertanyaannya, varian mesin 6-silinder mana yang bakal dipasang pada sasis Supra GRMN ini? Versi terkecil seperti di BMW M2 yang beroutput 453 hp. Namun tak tertutup kemungkinan mengadopsi yang 543 hp bawaan BMW M3 CS dan M4 CSL. 

Tak lengkap jika output performa yang menggelora tanpa didukung komponen penyeimbang lainnya. Kabarnya, mulai dari perangkat aerodinamika, sistem rem high performance hingga ban spek balap seperti Michelin Pilot Sport Cup 2. Sabar, unit produksinya baru akan muncul paling cepat tahun depan. 

 

 

McLaren Luncurkan GTS Yang Menggiurkan

Pabrikan mobil sport asal Inggris, McLaren baru saja melansir model gran touring terbarunya yakni McLaren GTS. Diklaim mampu memberikan kesenangan berkendara harian. 

Supercar jinak yang kerap jadi mobil harian ini merupakan versi upgrade sekaligus pengganti McLaren GT. Apa saja yang membuat GTS diklaim lebih baik dibandingkan versi GT yang cukup sukses di pasaran?

Performa Menggairahkan

GTS dibekali mesin V8 twin-turbo M840TE berkapasitas 4.0-liter yang sama seperti versi GT. Hanya saja untuk GTS telah ditune-up sehingga output tenaganya naik 14 hp menjadi 626 hp. Torsi maksimum tetap sama di angka 630 Nm. Rahasianya terletak pada revisi saluran intake, tekanan boost turbo dan waktu pengapian.

Bobot kosong GTS yang 1.519 kg pun lebih ringan 9,97 kg dari GT. Hasilnya, performa berkendara GTS jadi lebih menggairahkan.

Aksi sprint 0-100 km/jam hanya butuh 3,1 detik. Sedikit lebih gesit dari GT yang catatan waktunya 3,2 detik. Untuk mencapai kecepatan 200 km/jam, catatan waktu GTS tak berbeda dari GT yakni 8,9 detik. Top speed dibatasi di angka 327 km/jam.

Suspensi Aktif

Rancang bangun sasis dan suspensi diadopsi dari teknologi mobil balap F1. Ya, McLaren sangat berpengalaman.

Sasis monokok MonoCell II-T serat karbon yang digunakan GTS berbasis dari GT. Sebagai penopang, McLaren membekalkan teknologi suspensi Intelligent Adaptive Suspension.

Perangkat yang dibekalkan pada GTS kinerjanya jauh lebih cepat dibanding yang terdapat pada GT. Hanya butuh empat detik untuk menaik-turunkan poros roda depan dan bagian hidung. Pada GT butuh waktu 8 detik.

Perangkat lain yang diadopsi dari GT antara lain peredam hidrolik dengan katup variabel ganda, lengan ayun suspensi double-wishbone dan sistem kemudi elektro-hidrolik.

Sistem rem high performance pun tak beda dengan versi GT. Rem cakram karbon-keramik dibekalkan sebagai kelengkapan standard. Cakram depan berukuran 390 mm diapit kaliper rem 6-piston. Cakram berukuran 380 mm pada roda belakang diapit kaliper rem 4-piston.

Tampilan Berubah

Tampilan eksterior antara GT dan GTS sepintas tak ada perbedaan. Untuk GTS dibekali velg forged 10-spoke berdesain bilah turbin berbalut ban Pirelli P-Zero.

Desain bemper depan terutama lubang air intake kini lebih mancung. Ventilasi udara di buritan pun dibuat lebih tinggi agar pelepasan panas dari mesin lebih sempurna.

Sejumlah perangkat aerodinamika berbahan serat karbon mengalami revisi. Hasilnya, stabilitas berkendara saat bermanuver pada kecepatan tinggi diklaim lebih baik dari versi GT.

Sementara itu, kemasan interior GTS kini menggunakan kulit Aniline Sofgrain, bukan lagi kulit Alcantara. Sistem audio tetap lansiran Bower Wilkins.

Para konsumen yang berminat pada McLaren GTS khususnya di Inggris saat ini sudah bisa melakukan pemesanan. Tersedia pula opsi ‘bespoke’ alias citarasa sentuhan personal sesuai pesanan pelanggan. Label harga resmi akan diumumkan dalam waktu dekat. Kemungkinan bakal terjadi kenaikan dibanding versi GT yang dibanderol mulai £165,230 atau sekitar Rp 3,25 miliar.

 

Produksi Porsche Panamera Tembus 2 Juta Unit

Siapa yang mengira jika sedan sport liftback 5-pintu yang diperkenalkan Porsche AG di Shanghai Auto Show pada tahun 2009 silam bakal sukses. Ya, Porsche Panamera. Mobil hasil rakitan pabrik Porsche di Leipzig, Jerman ini angka produksinya baru saja tembus 2 juta unit. Seperti apa mobil yang istimewa ini?

Nah, yang menjadi unit produksi nomor 2 juta dari Panamera adalah sebuah Porsche Panamera Turbo E-Hybrid model tahun 2024 berkelir Madeira Gold Metallic. Baluran warna yang dipilih pun bukan warna biasa. Inilah warna dari model perdana Porsche Panamera generasi ketiga.

Mobil ini tak masuk museum Porsche, namun dikirim langsung kepada sang pemesan yang berdomisili di Dubai. Dilengkapi sejumlah paket opsional dan sentuhan personal, antara lain pelek model centerlock ala mobil balap yang dibalut ban high performance Michelin Pilot Sport. Rem cakramnya pun versi keramik-karbon.

Panamera Turbo E-Hybrid tak sekadar mewah, tapi juga kencang. Mobil ini hanya butuh 3 detik untuk mencapai kecepatan 100 km/jam. Top speed dibatasi hanya 314 km/jam, meskipun masih bisa lebih kencang dari itu. Apakah nasib Panamera bakal benar-benar tutup buku, atau berevolusi menjadi versi penghisap elektron? Masih belum dapat dipastikan.

Leipzig Pabrik Porsche Terbaik

Fasilitas manufaktur Porsche di Leipzig yang resmi beroperasi pada tahun 1998 ternyata punya sejarah yang cukup panjang dan unik.

Supercar legendaris Porsche Carrera GT pernah diproduksi di sini. Dari target sebanyak1.500 unit yang akan diproduksi, supercar bermesin V10 ini hanya dibuat 1.270 unit. Carrera GT pun kemudian digantikan 918 Spyder.

Lain lagi ceritanya dengan Panamera yang berhasil mengharumkan nama Porsche. mobil ini pertamakali dirakit di Leipzig pada tahun 2009. Mesin masih dirakit di Zuffenhausen-Stuttgart, Jerman.

Fasilitas pembuatan bodi dan sasis serta proses pengecatan di Leipzig mulai beroperasi penuh pada tahun 2013. Panamera generasi kedua diproduksi di sini mulai tahun 2016.

SUV yang tak disangka bakal sukses yakni Cayenne pun pernah diproduksi di Leipzig sejak tahun 2002. Selepas tahun 2017 produksinya kemudian pindah ke pabrik milik Volkswagen Group di Bratislava, Slovakia.

Produk lain dari Porsche yang juga cukup sukses adalah Macan yang saat ini telah diproduksi secara penuh di Leipzig. Sebelumnya yakni tahun 2009 – 2016, pencetakan bodi masih dilakukan di pabrik Volkswagen Group yang ada di Hannover, Jerman.

Porsche Macan EV pun rencananya bakal diproduksi di Leipzig pada tahun 2024 mendatang. “Leipzig tak hanya menjadi bagian penting dari kesuksesan Panamera. Pabrik ini merupakan salah satu fasilitas manufaktur terbaik yang dimiliki Porsche,” papar Gerd Rupp, Chairman of the Management Board of Porsche Leipzig GmbH.

 

Mercedes-AMG CLE53

Mercedes-AMG CLE53 4Matic+ Debut Dengan Mesin 442 HP

Mercedes-Benz CLE yang lahir bulan Juli 2023 lalu akhirnya mendapatkan versi AMG. Dinamai Mercedes-AMG CLE43, diluncurkan hari ini (06/11) dengan mesin enam silinder dan teknologi turbo elektrik. Hasilnya, gabungan C-Class Coupe dengan E-CLass Coupe ini punya performa yang membanggakan pembuatnya.

AMG membekalkan penggerak M256 yang dimodifikasi secara ekstensif. Kode mesinnya juga berubah menjadi M256M. Tenaga puncak mencapai 442 hp pada 5.600 rpm dan tersedia terus sampai 6.100 rpm. Mesin ini aslinya mampu menghasilkan 560 Nm pada 2.200 hingga 5.000 rpm. Tapi, berkat turbocharger konvensional dan tambahan kompresor yang dikendalikan secara elektrik, jadi mampu memberikan tambahan 40 Nm lagi selama 12 detik.

Mesin CLE53

Selain itu, ada integrated motor starter (ISG) yang terpasang di girbok, yang merupakan bagian dari sistem kelistrikan 48 volt.Benda ini bisa memberikan tambahan tenaga hingga 22 hp dan ekstra torsi 205 Nm. Dengan catatan, dorongan tersebut hanya sesaat saja. Selain itu, ISG juga memberikan proses start-stop otomatis untuk mesin yang lebih halus.

Serupa Tapi beda

Mercedes-AMG CLE53 dibekali transmisi AMG Speedshift 9-speed otomatis dengan penggerak AWD (4Matic). Hasilnya, mobil ini mampu berakselerasi 0-100 km/jam dalam masa 4,2 detik. Top speed dibatasi 250 km/jam. Atau kalau yang punya membeli paket opsional AMG Driver’s Package, kecepatan puncaknya bisa 270 km/jam. Untuk pengendalian, didukung sistem kemudi empat roda. 

Dashboard CLE53 4Matic+

Secara visual, mobil ini serupa dengan versi yang lebih kalem, Mercedes-Benz CLE. Tapi karena performa lebih galak, pastinya ada perubahan untuk menyesuaikan. Contohnya, saluran masuk udara di depan lebih besar. Fender juga lebih lebar untuk mengakomodir jarak pijak lebih lebar 53 mm di depan dan 75 mm untuk belakang. Pelek standarnya 19 inci (ukuran 20 inci tersedia sebagai barang opsional). Jangan lupa spioler di depan dan belakang. Dan ingat, itu semua berfungsi, bukan gaya-gayaan. 

Di kabin kurang lebih sama seperti CLE biasa. Sistem operasional MBUX menjalankan layar multimedia 11,9 inci dan layar instrumen 12,3 inci. Selain logo AMG, joknya dibungkus kulit Artico yang dijahit oleh manusia, bukan robot. 

 

 

Nissan Skyline GT-R Z Tune

Nissan GT-R Nismo Z-Tune: R34 Perkasa Yang Lahir Setelah Dimatikan

Nissan Skyline GT-R Nismo Z-Tune mungkin jadi variant R34 yang paling jarang terdengar. Siapa sangka jika GT-R R34 racikan Nismo yang paling perkasa ini justru lahir setelah produksi R34 tutup buku.

Nissan GT-R Nismo Z-Tune

Kisah Nissan GT-R Nismo Z-Tune berawal dari event Nismo Fest yang dihelat di sirkuit Fuji Speedway pada tahun 2000. Saat itu divisi motorsport dari Nissan tersebut menampilkan modifikasi GT-R R34 dalam kontes Tuners’ Battle.

GT-R R34 tersebut tampil dengan body kit khusus. Mesin pun dituning menjadi 600 hp. Para fans GT-R pun banyak yang berminat berharap mobil ini bisa diproduksi massal. 

20 Tahun Nismo

Mobil modifikasi tersebut berlanjut ke tahap pengembangan dan pengujian. Nismo berupaya untuk menghasilkan versi produksi yang road legal. Namun produksi R34 keburu tutup buku saat Nissan akhirnya menyetujui proyek ini lanjut ke tahap produksi di akhir 2003.

Nissan GT-R Nismo Z-Tune lahir setelah R34 Tidak ada

Tak kurang akal, Nismo pun memburu 20 unit mobkas GT-R V-spec JDM dengan kilometer kurang dari 30.000 km untuk dijadikan sebagai donor.

Proyek ini dirahasiakan hingga tahun 2005. Tepat pada perayaan 20 tahun Nismo, diumumkan bahwa 20 unit edisi terbatas Z-Tune akan diproduksi.

Seluruh mobil donor digarap di workshop Nismo yang berada di prefektur Omori. Semua unit GT-R donor tersebut dikuliti dan diurai. Sasis dan rangka bodi diperkuat dengan material CFRP (carbon fiber-reinforced polymer) lalu dicat ulang.

Suspensi diganti spek balap. Anti-roll bar diganti dengan yang lebih tebal. Bushing suspensi dan sasis serta dudukan mesin diganti spek yang lebih kokoh. Titik beban dan gravitasi serta geometri dikalibrasi ulang.

Perangkat rem standard diganti dengan spek balap lansiran Brembo. Cakram depan dan belakang diganti dengan ukuran lebih besar. Kaliper rem depan diganti versi 6-piston. Rem belakang dibekali kaliper 4-piston.

Rombakan Bodi Dan Interior

Panel bodi standar dirombak ala mobil balap R34 GT500 untuk meningkatkan gaya aerodinamika. Bemper depan dan belakang, fender, kap mesin, pinggul model widebody, hingga spoiler menggunakan bahan CFRP.

Berbeda dari versi prototype dan konsepnya yang tampilan interiornya full ala mobil balap. Interior Nismo Z-Tune versi produksi dikemas lebih mewah dan nyaman dengan balutan kulit Alcantara.

Setir diganti versi terbaru lansiran Nissan. Tuas transmisi diganti dengan versi baru berbahan titanium. Pada dashboard terpampang tachometer berlatar putih dengan batas 11.000 rpm. Speedometer diganti dengan versi red line di angka  320 km/jam.

Mesin 500 HP

Untuk menghasilkan racikan mesin performa tinggi, mesin RB26DETT spek blok baja bawaan mobil balap GT-R GT500 dituning ulang. Mesin racikan baru ini diberi kode Z2 oleh Nismo.

Penggerak 6-silinder berkapasitas 2.8 liter tersebut dibore-up dan naik stroke. Klep, kruk-as, piston set, hingga noken as (camshaft) diracik ulang. Injektor bensin standar diganti versi high pressure. Desain kepala silinder dan saluran intake pun disesuaikan dengan rombakan pada ruang bakar.

Radiator dan intercooler diganti versi heavy duty. Bahkan produsen turbo IHI sampai merancang sepasang rumah keong turbo berikut jalur pipanya khusus untuk mobil ini.

Satu persatu komponen mesin dirakit manual oleh teknisi khusus. Mesin Z2 racikan baru ini outputnya tembus 500 hp pada putaran 6.800 rpm. Torsi maksimum sebesar 540 Nm dicapai pada 5.200 rpm. Transmisi manual 6-speed lansiran Getrag, kopel serat karbon dan sepasang limited-slip differential meneruskan daya dan torsi ke seluruh roda.

Lamborghini Kalah

Hasilnya, hanya butuh 3,8 detik untuk mencapai 100 km/jam. Top speed pun tembus 326 km/jam. Lebih kencang dari Lamborghini Gallardo V10.

Sebanyak 1 prototype plus 19 unit versi produksi berhasil dibuat dari tahun 2005-2007. Dari 19 unit yang beredar, hanya satu unit yang dipesan khusus dengan warna Midnight Purple. Sedangkan 18 unit yang lain berwarna silver.

Ini Nissan GT-R R34 super langka incaran kolektor! Mobil yang keberadaannya bagai mitos ini harganya dijamin luar biasa mahal. Bahkan model diecast-nya pun jadi incaran para pengumpul model mobil-mobilan. 

Datsun 280ZXR Unik Dengan Odometer Paling Minim di Dunia

Nissan (Datsun) Z-car memang selalu menjadi favorit bagi mobil sport di dunia. Memang yang paling legendaris ialah Datsun 240Z dengan kode bodi S30. Namun ternyata ada salah satu famili Z-car yang jarang terdengar, yakni Datsun 280ZXR dengan kode bodi S130.

Datsun 280ZXR berbasis unit 280ZX seperti yang dipasarkan secara umum di tahun 1979, namun dilabur dengan warna Silver Mist Metallic, striping bodi yang unik, dan memiliki spoiler belakang berukuran besar. Ternyata ada maksud tersendiri di balik dipasangnya spoiler belakang berbahan karet dengan dimensi gambot ini.

Spoiler ‘whale-tail’

Spoiler tersebut menjadi salah satu upaya Nissan untuk keperluan homologasi dan memenuhi kualifikasi ‘Production Class’ pada Datsun 280ZX versi balap SCCA serta IMSA di Amerika. Akhirnya, Datsun 280ZXR berhasil dibuat sebanyak 1.001 unit dan menjadi unit yang cukup unik. Mobil ini memiliki perbedaan harga sekitar US$ 399 dengan Datsun 280ZX versi biasa.

Saat mengembangkan spoiler ‘whale-tail’ tersebut, Nissan dibantu oleh Don Devendorf, pembalap IMSA yang menggunakan Datsun 280ZX versi balap. Sebagian besar orang pasti menganggap jika spoiler pada 280ZXR ini terlihat tidak umum. Tapi terbukti bukan sekedar kosmetik saja, sebab Nissan mengklaim bahwa spoiler ini mampu menghasilkan daya tekan (downforce) sebesar 168 kg pada kecepatan 160 km/jam.

Mesin 2.8 liter biasa saja

Keunikan Datsun 280ZXR ini terbatas pada penampilan eksterior saja, sebab sektor mekanis tetap identik dengan 280ZX normal. Mesinnya tetap menggunakan unit L28E 6 silinder 2.8 liter SOHC dengan sistem injeksi bahan bakar elektronis.

Walaupun hanya bertenaga 135 hp, terbukti Datsun 280ZXR mampu melesat hingga 193 km/jam dengan mudah. Selain titik gravitasi mobil yang rendah dan distribusi bobot kendaraan yang nyaris sempurna, kini Datsun 280ZXR punya nilai aerodinamika yang amat baik berkat spoiler spesial itu.

Tidak pernah jalan jauh

Sosok mobil di depan mata Anda ini adalah salah satu dari 1.001 unit Datsun 280ZXR yang pernah dibuat. Keistimewaan mobil ini ialah odometernya yang hanya pernah menempuh jarak 15 mil (atau sekitar 22 km) saja sejak tahun 1979.

Kenapa bisa begitu? Sebab mobil ini dibeli secara baru oleh dealer St. Yves Motor Sales di kota Berkley, Massachusetts. Karena memang spesial sejak lahir, maka dealer tersebut langsung memutuskan untuk menyimpannya saja.

Daihatsu Copen, Hasil Mumpuni Leburan Mobil Konsep

Pada ajang Japan Mobility Show 2023, Daihatsu secara mengejutkan publik dengan meluncurkan mobil konsep Vision Copen. Anda mungkin ingat akan mobil sport Copen keluaran Daihatsu yang kini berada di generasi kedua. 

Namun yang unik dari Vision Copen adalah desainnya yang mengingatkan kita pada Copen generasi pertama, boleh dibilang mobil itu menunjukan bahwa Daihatsu tidak hanya jago menghasilkan mobil kecil dan komersial saja tetapi juga mobil sport. Tapi bagaimana cerita Copen dimulai? Kami akan membahas Copen generasi pertama. 

Leluhur Copen 

Meski dikenal sebagai produsen mobil kecil dan komersial di Indonesia, namun sejatinya Daihatsu juga bermain di berbagai kelas termasuk mobil sport. Bahkan mobil penumpang pertama Daihatsu yaitu Compagno tersedia dalam versi spider atau atap terbuka. Boleh dibilang Compagno Spider inilah nenek moyang Copen. 

Puluhan tahun silam, Jepang tengah menikmati kemakmuran ekonomi pada era yang dikenal dengan nama ‘baburu keiki’ atau ekonomi gelembung. Hampir seluruh lapisan masyarakat Jepang mendapatkan kekayaan dan mulai berbelanja termasuk mobil. Tren ini juga menyasar kei car yang juga dikenal dengan nama keijidosha.

Kei car sendiri merupakan regulasi khusus mobil kecil yang dibuat pemerintah Jepang pasca Perang Dunia 2 untuk menyediakan sarana transportasi murah. Kei car sendiri terbukti populer meski membatasi banyak hal termasuk dimensi dan kapasitas mesin. 

X-021, Personal Coupe, dan FR-X Concept

Pada era 1990an bahkan kei car tersedia dalam bentuk mobil sport untuk memenuhi keinginan pasar mobil specialty car atau mobil hobi. Namun ada satu pabrikan kei car yang absen di kelas ini yaitu Daihatsu. Pabrikan ini mulai mengembangkan kei sports car dan meluncurkan beberapa mobil konsep yang kemudian menjadi Copen. 

Di ajang Frankfurt Motor Show 1991, Daihatsu meluncurkan mobil konsep X-021. Meski bukan kei car, disini bisa melihat arah desain Copen seperti lampu membulat. Sayangnya meski satu unit prototipe sudah dites, Daihatsu tidak melanjutkan pengembangan X-021. 

Selanjutnya ada Daihatsu Personal Coupe yang diluncurkan pada tahun 1993. Seperti X-021, Personal Coupe memiliki lampu yang membulat. Untuk Personal Coupe, Daihatsu menggunakan mesin 4 silinder 1.3 liter. Berlanjut pada tahun 1997, Daihatsu mengeluarkan FR-X Concept bermesin 4 silinder turbo 850 cc.

Kopen menjadi Copen

Baru pada tahun 1999 Daihatsu meluncurkan Kopen Concept pada ajang Tokyo Motor Show. Nama Kopen sendiri merupakan gabungan dari kata Kei dan Open. Untuk mesinnya Daihatsu menggunakan mesin 4 silinder 660 cc mengikuti regulasi kei car. Sistem atapnya yang menggunakan hardtop metal yang dilipat ke bagasi.

Butuh waktu dua tahun bagi Daihatsu untuk menyempurnakan Kopen Concept dan akhirnya pada tahun 2002 di ajang Tokyo Motor Show. Daihatsu secara resmi mengumumkan Copen, kini namanya diambil dari gabungan kata compact dan open. Secara desain bagian depan, Copen didominasi oleh dua lampu bulat dimana satu berfungsi sebagai lampu utama dan lampu lebih kecil dibawah.

Grille depan berbentuk trapesium menyatu dengan garis body di kap mesin. Bagian belakang mobil juga menggunakan dua lampu dimana satu berfungsi sebagai lampu utama dan satu sebagai sein. Desain bodi yang membulat di depan dan belakang membuatnya terlihat seperti Audi TT generasi pertama dengan dimensi yang lebih ringkas. 

Atap mobil terbuat dari bahan aluminium yang bisa dilipat secara otomatis ke dalam bagasi. Pengemudi cukup menekan tombol dan dalam waktu 25 detik atap bisa masuk ke dalam bagasi. Sayangnya memang ketika atap dilipat, maka volume bagasi menjadi lebih kecil dan bahkan terpotong hingga setengah. 

Mesin berkode JB-DET yang diusung Copen mampu menghasilkan tenaga 64 hp dan torsi 109 Nm. Tenaga mesin disalurkan melalui pilihan transmisi manual 5-speed atau otomatis 4-speed menuju roda depan. Secara performa, akselerasi 0-100 km/jam memakan waktu 11,7 detik dan top speed hingga 180 km/jam.

Mesin serupa Daihatsu Xenia 1.3

Copen memiliki handling yang lincah meski suspensi double wishbone di versi konsep diganti dengan MacPherson strut di depan dan torsion beam di belakang. Rem cakram pun hanya tersedia di roda depan saja. 

Awalnya Copen memang hanya dijual di Jepang saja, namun Daihatsu kemudian menawarkan Copen di Eropa dan juga membuat versi setir kirinya dengan mesin 660 cc. Namun akhirnya Daihatsu meluncurkan Copen dengan mesin 4 silinder 1.3 liter berkode K3-VE di tahun 2005, alias sama dengan Xenia dan Sirion! Tenaga mesin naik hingga 86 hp dan torsi ke 119 Nm, hasilnya angka 0-100 km/jam lebih baik dengan 9,5 detik. 

Tercatat terdapat beberapa mobil konsep berbasis Copen generasi pertama. Yang pertama adalah Copen SARD Special yang dibuat oleh tim balap serta tuner asal Jepang SARD pada tahun 2003. Perbedaannya antara lain body kit baru lengkap dengan over fender, rear spoiler, velg 6 spoke, dan atap model fixed.

Masuk ke dalam, interiornya sendiri mendapatkan jok model bucket Recaro serta roll bar. Mesinnya sendiri menggunakan mesin 4 silinder 1.300 cc yang dimodifikasi sehingga mampu menghasilkan tenaga 140 hp dan torsi 130 Nm. Sayangnya Daihatsu tidak memberikan data performa mobil ini.

Tidak pernah dijual resmi di Indonesia

Selanjutnya pada tahun 2005 terdapat Copen ZZ Concept. Mesinnya diganti dengan unit 4 silinder 1.5 liter dengan teknologi DVVT yang baru. Terakhir pada tahun 2007 terdapat OFC-1 Concept, dengan chassis milik Copen generasi 1.

Daihatsu OFC-1 Concept punya desain yang lebih futuristis dengan lampu depan trapesium, velg 17 inci dan juga rear spoiler. Interior OFC-1 Concept sendiri tampil lebih modern dengan layar infotainment ditengah. Untuk dapur pacu, OFC-1 Concept tetap mengandalkan mesin 4 silinder 660 cc turbo. 

Copen generasi pertama dibuat selama nyaris 1 dekade dan berakhir pada bulan Agustus 2012 di Jepang. Lantas bagaimana dengan Copen generasi pertama di Indonesia? Meski tidak pernah dijual resmi di Indonesia. Tercatat Daihatsu Indonesia pernah membawa Copen untuk dipamerkan seperti versi standar di ajang Gaikindo Auto Expo 2003 dan Copen SARD Special di ajang Jakarta Motor Show 2004.

Competition Bakal Jadi Varian Model Termurah BMW M

Sebentar lagi kita tak akan lagi melihat M3 varian standar dalam daftar model BMW. Ya, divisi BMW M berencana melakukan restrukturisasi jajaran model. Nantinya, varian Competition akan jadi model spek terendah dalam lini model BMW M3. Apa yang mendasari perubahan tersebut?

Competition Jadi Varian Terendah

Kabar rencana perubahan status varian Competition diungkap oleh Frank van Meel, CEO of BMW M. Mengapa dimulai dari M3? Karena BMW M3 adalah model terlaris yang menjadi tulang punggung penopang penjualan model BMW M.

Rencana restrukturisasi varian model BMW M sebenarnya telah tercium gelagatnya beberapa tahun lalu. Dimulai saat varian Competition mulai diperkenalkan, yang kemudian disusul dengan varian CS dan CSL.

Hadirnya varian Competition ini jadi era baru dari lini model BMW M. Jika varian M3 standar benar-benar dihapus, maka model terendah dari BMW M3 kini naik level menjadi M3 Competition.

Tak hanya menyederhanakan jajaran model yang ada, tapi sekaligus jadi langkah efisiensi di lini produksi. BMW M tak perlu repot memilah jalur produksi antara model M standard polosan tanpa paket opsional BMW M dengan varian M Competition.

Hal ini pun tentunya turut berdampak secara tidak langsung pada jajaran model biasa tanpa label “M”. Contoh konkretnya, konsumen model sedan 3-Series. Bagi yang ingin versi high performance, maka pilihannya adalah model M3 Competition. Sementara bagi yang ingin spek lebih tinggi lagi, tersedia varian CS dan CSL dengan performa yang lebih extreme.

Kedua varian di atas adalah model BMW M versi jalan raya dengan spek yang beda tipis dengan mobil balap. Bagaikan mobil balap untuk di sirkuit tapi tetap memakai plat nomor.

Apakah Model Lain Juga Terdampak?

Rencana perubahan status level pada jajaran M3 apakah juga berdampak pada model BMW M lainnya? Nampaknya demikian. Saat ini model terbaru SUV BMW X5 M dan X6 M hanya tersedia variant Competition.

Jika konsumen ingin varian standar dari SUV BMW, maka pilihannya adalah X5 dan X6 tanpa label M.

Demikian pula halnya dengan model M2, M5 dan yang lainnya. Varian trim Competition adalah spek terendah dan termurah BMW M yang tersedia.

Meskipun demikian, tetap ada varian model yang akan menjadi pengisi celah antara model biasa dan M.

Salah satu contohnya model M440i. Varian ini menjembatani lini model standar dengan model berlabel M. Dengan demikian, maka BMW M tak perlu lagi menyediakan varian model standar.

Apakah perubahan status ini bakal berimbas pada harga jual? Sedikit banyak tentu akan berpengaruh. Terutama pada varian terendah dalam lini BMW M yakni Competition dan varian tertinggi tanpa label M.

 

Kenalan Dengan Toyota GR Supra Super Langka di Jagat Raya

Toyota GR Supra, mobil sport yang tak hanya digandrungi di jalan raya, namun juga di sirkuit balap. Untuk menyenangkan hati para pecintanya, Toyota Gazoo Racing pun kembali meluncurkan mobil sport edisi khusus bagi para konsumen terpilih.

Mobil ini dibuat khusus sebagai penanda penyerahan unit keseratus dari mobil balap GR Supra GT4. Sejak dirilis dan diproduksi di tahun 2019 untuk seri kejuaraan balap GT4 Eropa, pamor mobil balap GR Supra GT4 cukup gemilang.

GR Supra 100 Edition

Mobil edisi khusus ini merupakan kelanjutan dari edisi GR Supra 100th Edition Tribute yang dirilis beberapa bulan lalu. Bedanya, versi sebelumnya merupakan edisi perayaan unit produksi keseratus dari mobil balap GR Supra GT4.

Seperti halnya Toyota GR Supra GT4 EVO, spek mesin 6-silinder 3.0-liter turbo bertenaga 444 hp yang dibekalkan pada mobil edisi khusus ini pun sama. Demikian pula dengan transmisi, limited slip differential serta suspensinya.

Dikarenakan basisnya dari mobil balap dan tak dihomologasi khusus, maka hanya dapat dinikmati di garasi dan di sirkuit balap. Berbeda dari versi terdahulu yakni GR Supra GT4 100th Edition Tribute yang speknya road legal alias bebas dikendarai di jalan raya.

Plasma Orange Khas Gazoo Racing

Laburan warna Plasma Orange pada bodi sama seperti versi GR Supra GT4 100th Edition Tribute yang dirilis beberapa bulan lalu.

Dibandingkan dengan versi balap, tampilan eksterior mobil edisi khusus ini dibuat sedikit berbeda. Lubang intake pada kap mesin ukurannya lebih besar. Lips spoiler berukuran besar bagai sekop dipasang pada bumper depan untuk meningkatkan gaya tekan gravitasi.

Cover blok mesin pun dilabur dengan warna oranye terang benderang racikan khas dari Gazoo Racing.

Headlamp LED menggunakan versi mobil balap ketahanan. Spion spek balap terbuat dari serat karbon.

Untuk menghasilkan raungan suara mesin 6-silinder 3.0 liter turbo yang mengelegar, saluran pipa gas buang standar diganti menggunakan model free-flow alias tanpa muffler.

Pelek balap model turbin berkelir hitam yang dibalut ban Pirelli P-Zero nampak kontras dengan bodi berkelir oranye. Sayap spoiler berukuran besar di belakang pun berkelir hitam.

Kombinasi warna Hitam dan Oranye memang warna khas dari Gazoo Racing.

Interior Tampil Beda

Dengan statusnya sebagai mobil edisi khusus, kemasan interior pun digarap sedikit berbeda dari yang digunakan di seri balap GT4.

Nuansa warna Plasma Orange turut merambah area kokpit. Tuas selektor transmisi Power Stick pada konsol tengah pun dilabur dengan warna Plasma Orange.

Pada kokpit mobil ini dilengkapi sepasang jok sport model bucket plus seat harness lansiran OMP.

Sebagai penanda, pada jok diimbuhi bordir bertuliskan ‘100 Edition.’ Di panel dashboard pun terpampang sebuah logo khusus bertuliskan ‘1 of 3 – 100 Edition’. Bahkan mobil ini juga dilengkapi kain selubung khusus yang dibubuhi logo serupa.

Harganya Bikin Merinding

Anda tentu penasaran, berapa label harga mobil ini. Terlebih jumlahnya yang hanya ada 3 unit sedunia, pemilik mobil ini tentunya sangatlah istimewa.

Sebagai gambaran, untuk versi jalan raya yakni Toyota GR Supra model tahun 2024, harganya mulai dari $45.540 atau sekitar Rp 690 jutaan. Ini untuk varian standar yang bermesin 2.0-liter.

Varian teratas yang dibekali mesin 6-silinder 3.0-liter turbo, label harganya mulai dari $54.500. Kurang lebih sekitar Rp 830 jutaan. Harga kondisi off-the road, belum termasuk pajak.

Sedikit bocoran dari pihak pabrikan, harga satu unit GR Supra 100th Edition ini lebih dari €220.000. Wow, tembus Rp 3,6 miliar! Pemilik GR Supra standar bakal merinding mendadak saat tahu label harganya nyaris lima kali lipat harga mobil mereka.

Seperti versi edisi khusus GR Supra 100th Edition Tribute yang dipasarkan sebelumnya, hanya ada satu orang yang beruntung di masing-masing kawasan yakni Eropa, AS dan Asia. Siapakah yang kali ini beruntung bisa memilikinya?