Volvo XC90 2024

Volvo Ikut Revisi Target Produksi Mobil Listrik

Volvo, mengikuti pabrikan Eropa lainnya, merevisi target produksi mobil listrik mereka. Sebelumnya pabrikan Swedia ini percaya diri, pada 2030 100 persen produk mereka adalah EV. Namun saat peluncuran Volvo XC90 Facelift kemarin, dikatakan pada tahun tersebut 90 persen produknya berformat PHEV dan EV. Sisanya, mobil bermesin konvensional.

Alasannya sama seperti yang lain. Geliat pasar EV melandai. Meski begitu, Volvo tetap yakin pasar akan transisi ke arah kendaraan listrik. Saat ini mungkin produknya terlalu beragam untuk pasar. Dan saat itu terjadi, dipastikan merek ini akan siap karena sudah punya lima produk yang dipasarkan. Ditambah lima lagi sedang dalam tahap pengembangan.

Volvo merevisi target produksi mobil listrik untuk 2030.

Mereka berharap, tahun depan 50-60 persen produk yang terjual adalah kendaraan dengan elektrifikasi (PHEV dan EV).

Jim Rowan, CEO Volvo mengatakan, “Kami yakin bahwa masa depan kita adalah mobil listrik. Mobil listrik memberikan pengalaman berkendara yang lebih baik dan meningkatkan kemungkinan penggunaan teknologi canggih yang meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.”

“Namun, jelas bahwa transisi menuju elektrifikasi tidak akan linier, dan pelanggan serta pasar bergerak dengan kecepatan adopsi yang berbeda. Kami pragmatis dan fleksibel, sambil mempertahankan posisi terdepan di industri dalam hal elektrifikasi dan keberlanjutan,” tambahnya.

Volvo menunjuk infrastruktur pendukung mobil listrik sebagai penyebab lambatnya perkembangan EV di berbagai belahan dunia. Belum lagi berbagai kebijakan pemerintahan yang kadang tidak konsisten.

Tapi, menurut Rowan, perusahaannya tetap fokus untuk menyediakan mobil yang diperlukan oleh konsumen. “Kami akan siap untuk beralih sepenuhnya ke listrik pada dekade ini, namun jika infrastruktur pasar dan penerimaan konsumen belum sepenuhnya terbentuk, kami mungkin akan menunggu beberapa tahun lagi.”

Volvo Stop Bikin Mobil Bermesin Diesel

Sempat menjadi primadona penjualan, tepat di tanggal 26 Maret 2024, Volvo ‘udahan’ membuat produk kendaraan bermesin diesel untuk selamanya. Sebenarnya keputusan ini sudah dicanangkan sejak tahun lalu.

Produk Volvo bermesin diesel pernah terhitung separuh dari total penjualan unit selama periode 2012 hingga 2016. Mayoritas dari jumlah itu pun terjual di pasar Eropa. Menurut catatan Volvo, sudah lebih dari sembilan juta unit produk bermesin diesel yang diproduksi sejak 1991.

Debut produk diesel di tahun 1979

Padahal, kendaraan Volvo bermesin diesel pernah dipasarkan jauh sebelum tahun 1991. Sebab, produk diesel perdananya bermula dari debut Volvo 244 GL D6 di tahun 1979, yang menggunakan mesin diesel enam silinder buatan Volkswagen (VW).

Dilanjutkan dengan kolaborasi bersama PSA, dalam peluncuran jajaran model Volvo Drive-E di tahun 2008. Mesin diesel PSA yang digunakan berkapasitas 1.6 liter, dan diklaim bisa menempuh jarak hingga 1.300 km jika bahan bakarnya penuh. Mesin ini bahkan dianggap cukup bersih, berkat emisi gas buangnya yang rendah.

Namun semuanya berubah pada bulan Juli 2017. Ketika Hakan Samuelsson, yang saat itu menjabat sebagai Chief Executive Officer Volvo, memutuskan langkah transisi agresif menuju elektrifikasi. Padahal ketika itu, penjualan unit Volvo bermesin diesel sedang seru-serunya.

Dianggap tidak ‘hijau’ lagi

Di momen yang hampir bersamaan, sejumlah pusat kota besar di wilayah Eropa juga mulai melarang beroperasinya kendaraan diesel. Sehingga tekanan terhadap keberadaan mobil diesel pun semakin besar. Walaupun tingkat emisi gas buang mesin diesel modern tergolong rendah, tetap saja dianggap tidak ‘hijau’ lagi.

Unit Volvo diesel terakhir yang dibuat di pabrik Torslanda, Swedia, ialah XC90. Selesai dirakit, Sport Utility Vehicle (SUV) ini langsung menjadi penghuni permanen fasilitas World of Volvo di kota Gothenburg. XC90 ini menggunakan mesin diesel empat silinder VEA (Volvo Engine Architecture) berkapasitas 2.0 liter.

Volvo berencana untuk menjadi brand otomotif yang hanya membuat kendaraan listrik, pada tahun 2030 nanti. Keputusan ini luar biasa, mengingat di sekitar tahun 2010 silam, produk dari mayoritas brand otomotif Eropa ialah kendaraan bermesin diesel.

Enam Varian Spesial Mobil Kencang Era 90an di Indonesia

Ekonomi Indonesia pada akhir 80an dan awal 90an yang semakin baik mendekati era ‘Tinggal Landas’, membuat semakin banyak penduduk yang mampu membeli mobil dan bahkan memiliki kemampuan untuk membeli mobil hobi. Karena itu para pabrikan mobil mulai menawarkan versi performa tinggi alias yang lebih kencang, utamanya untuk memuaskan permintaan pasar. 

Meski saat itu aturan Indonesia yang masih melarang mobil built-up, ‘memaksa’ lini model mobil di Indonesia terbatas. Hal ini tidak membuat para pabrikan kesulitan untuk menghadirkan mobil spesial. Berikut ini adalah beberapa pilihan mobil 90an yang memiliki varian kencang di Indonesia. Kira-kira mobil mana yang menjadi favorit Anda? 

Toyota Corolla GTI 

Penggemar Toyota pasti tahu akan mesin legendaris 4A-GE yang tertanam pada Corolla Levin atau Sprinter Trueno. Nah, ada satu mobil bermesin 4A-GE yang pernah dijual di Indonesia secara resmi. Ya, Toyota Corolla Twincam GTI yang diluncurkan pada tahun 1990. 

Perbedaan utama Corolla Twincam GTI dengan Corolla biasa adalah mesin 4A-GE empat silinder 1.6 liter 16 katup DOHC EFI yang mampu menghasilkan tenaga 140 hp pada 7.200 rpm dan torsi 149 Nm pada 4.800 rpm alias naik 46 hp dibanding Corolla 1.6 SE Limited dengan mesin 4A-F karburator. 

Kemudian terdapat strut bar yang membantu mobil agar tetap kokoh dan rem cakram menjadi standar di depan. Secara tampilan hanya ada sedikit perbedaan seperti grille yang berbeda, emblem, side decal, dan velg berukuran 14 inci. Untuk bagian dalam, terdapat indikator tambahan, setir palang tiga, tuas transmisi, serta jok dengan desain berbeda. 

Mitsubishi Eterna GTI

Jika pada stage reli ada Galant VR4, maka di jalanan Indonesia ada Eterna GTI. Varian kencang dari Eterna ini mendapatkan mesin empat silinder 2.0 liter 16 valve DOHC EFI dengan kode 4G63 yang mampu menghasilkan tenaga 145 hp pada 6.500 rpm. Konon, untuk menembus 220 km/jam, hal yang sepele buat mobil ini… 

Tampilan luar Eterna GTI pun tidak kalah lantaran memiliki front spoiler serta rear wing yang mirip dengan Galant VR4 sehingga mobil ini pun semakin terlihat sebagai ‘adik’ dari Galant VR4. Jika Eterna GTI masih dianggap kurang langka, maka ada varian LeMans yang bertenaga 170 hp. Jumlahnya hanya 50 unit saja di tahun 1993. Sebagian dari komponen mesinnya menggunakan produk Ralliart, suspensi spek balap dan juga rem buatan Brembo. 

Mitsubishi Lancer GTI 

Tidak hanya Eterna yang mendapat varian GTI, rupanya Lancer juga tersedia dalam varian kencang yang diluncurkan pada tahun 1994. Jika Lancer GLXi memiliki mesin 1.6 liter SOHC, maka pada varian GTI menggunakan mesin berkode 4G93 empat silinder 1.8 liter DOHC EFI yang mampu menghasilkan tenaga 137 hp pada 6.500 rpm dan torsi 167 Nm pada 5.500 rpm.

Mobil yang berkode bodi CB5 ini memiliki beberapa identitas fisik yang membuatnya terlihat ‘agak’ seperti Lancer Evolution. Mulai dari fog lamp di bumper depan, grille sewarna bodi, velg multi spoke serta spoiler belakang. Kemudian di bagian dalam terdapat setir 3 spoke yang sporty. 

Volvo 740 Turbo Intercooler

Berkat keikutsertaannya di ajang balap touring, Volvo bermesin turbo mendapat julukan flying brick. Rupanya Indonesia juga pernah mendapat unit 740 Turbo Intercooler. Sedan asal Swedia ini dilengkapi dengan mesin empat silinder 2.3 liter dengan sistem injeksi bahan bakar Bosch LH-Jetronic yang mampu menghasilkan tenaga 168 hp dan torsi 265 Nm. Transmisi yang digunakan ialah otomatis 4-speed buatan Aisin-Warner. 

Eksteriornya memiliki ciri khas dengan grille bermotif kotak (egg-crate), kaca samping belakang dengan aksen bergaris, serta velg Draco 5-spoke. Pada kap bagasi, terdapat emblem Turbo Intercooler pada bagian kanan, menandakan kalau mobil lebih ‘kencang’ dari Volvo 740 GLE. 

Citroën BX 19 GTI

Meski identik sebagai sedan nyaman, Citroën juga bisa ‘dibeset’ ialah model BX 19 GTI. Di balik kap depan, ada mesin XU9J2 empat silinder 1.9 liter SOHC dengan sistem injeksi bahan bakar Bosch LE-Jetronic. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 121 hp dan dipasangkan dengan transmisi manual 5 percepatan menuju roda depan. 

Versi GTI tetap mempertahankan suspensi hydropneumatic yang menjadi andalan Citroën. Pada eksterior terdapat perbedaan dengan penambahan spoiler depan. Sedangkan di kap bagasi, bertengger spoiler yang ukurannya lebih besar. Tak ketinggalan velg alloy buatan Speedline. Interiornya pun berbeda dengan BX 16 TRS, karena BX 19 GTI punya aksen warna lebih gelap.

Fiat Uno Turbo 1.4 i.e.

Ungkapan ‘kecil-kecil cabe rawit’ mungkin tepat untuk Fiat Uno Turbo 1.4 i.e., apalagi jika warnanya merah. Fiat Uno Turbo pertama kali diluncurkan di Indonesia pada tahun 1994. Jumlahnya amat terbatas, yaitu hanya 48 unit saja. Si kecil asal Italia ini menggunakan mesin empat silinder 1.4 liter dengan sistem injeksi bahan bakar elektronis. Karena ada ‘perabotan’ turbocharger dan intercooler, maka hot-hatch ini punya tenaga 118 hp pada 5.750 rpm dan torsi 172 Nm pada 3.500 rpm. 

Fiat Uno Turbo sendiri mudah dibedakan, karena hanya tersedia dalam format bodi tiga pintu saja. Sedangkan Uno 1.4 dan Uno 1.4 Selecta i.e. berbodi lima pintu. Velg alloy yang digunakannya juga punya dengan desain unik. Masuk ke dalam kabinnya, terdapat jok bucket serta setir dari Momo.

Volvo EM90 resmi diperkenalkan

Volvo EM90, 6-seater Yang Patut Buat Toyota Alphard Waspada

Resmi, akhirnya Volvo terjun juga ke segmen MPV. Tentunya bukan sembarang MPV. Diberi nama Volvo EM90, didesain untuk menjadi ‘ruang keluarga’ bergerak yang nyaman. Mobil ini diberikan enam kursi mewah, kualitas interior ala Volvo, dan penggerak listrik dengan jarak tempuh lebih dari 700 km. Kehadirannya diumumkan melalui situs Volvo kemarin (12/11/2023).

Kehadiran EM90 menjadi bukti kalau pabrikan Swedia ini sedang serius memperluas porto folio produk mereka. MPV ini juga dikatakan menjadi bukti kalau Volvo mampu beradaptasi dengan kebutuhan yang ada di regional tertentu. Contohnya, MPV adalah mobil yang disukai di wilayah Asia. Makanya, EM90 sudah bisa dipesan di China, sementara negara lain sedang dipertimbangkan. Dan kami yakin, Indonesia, Hongkong adalah negara yang dibidik berikutnya.

Interior Fleksibel

Interior Volvo EM90

Seperti dikatakan tadi, Volvo EM90 dibekali interior mewah yang bisa dimanfaatkan untuk jalan-jalan bersama keluarga. Atau, di saat serius, mumpuni juga untuk melakukan perbincangan bisnis. Kursinya menampung enam orang dengan jok baris kedua model ottoman. Dan sepengalaman kami dengan Volvo, mereka selalu mendesain kursi dengan kenyamanan yang luar biasa. Dengan sekali tekan tombol, konfigurasi kabin bisa berubah menjadi ruang tidur, tempat rapat dan sebagainya.

Terlipat rapi di plafon, layar 15,6 inci yang mungkin bagi sebagian orang terlalu kecil. Di dashboard, layar utama juga berukuran mirip (15,4) inci yang jadi rumah untuk berbagai pengaturan. Semua fiturnya, diotaki oleh proseso Snapdragon Cockpit Platform buatan Qualcomm. Lengkap dengan kemampuan koneksi 5G. Dengan kemampuan ini, yang punya bisa melakukan komunikasi video.

Jarak Tempuh 700-an Kilometer

Volvo EM90, seperti sudah diketahui, berbasis Zeekr 009. Zeekr adalah merek EV mewah yang berada di bawah naungan grup usaha Geely, yang juga menguasai Volvo. Motor listriknya, untuk versi awal, hanya menggerakkan roda belakang. Tenaganya setara 268 hp. Seperti Zeekr 009, mobil ini menggunakan baterai masif berkapasitas 116 kWh. Diklaim, pengisian dari 10 persen hingga 80 persen hanya perlu 30 menit. Jarak tempuh maksimum mencapai 738 km.

Lalu, seberapa besar ukuran EM90? Mengutip rilis Volvo, panjangnya mencapai 5.206 mm. Lebarnya 2.024 mm dengan tinggi 1.859 mm. Kalau perlu perbandingan, MPV mewah dengan panjang lima meteran salah satunya adalah Toyota Alphard. Dimensinya (p x l x t mm), 5.010 x 1.850 x 1.945 mm.

Ford

6 Mobil Terbaik Yang Lahir Berkat Ford

Ford adalah salah satu raksasa otomotif dunia. Pasang surut mereka lalui dan bertahan hingga sekarang. Pabrikan Amerika ini banyak melahirkan mobil-mobil yang akhirnya jadi legenda dunia permobilan. Sebut saja Mustang, Ford GT, Focus, Fiesta, Escort, Jaguar XJ220. Hah? Bagaimana?

Jaguar XJ220

Jaguar XJ220

Titel Automotive Giant bukan tanpa alasan melekat di produsen asal Detroit ini. Mereka mencaplok Jaguar pada 1990. Di tangan mereka, bergulir berbagai mobil baru mulai dari S-Type, X-Type dan yang paling fenomenal, supercar Jaguar XJ220.

Awalnya, saat masih konsep dibekali mesin V12 6,2 liter dengan kemampuan AWD. Namun realisasinya menggunakan jantung mekanis twin turbocharged V6 3,5 liter. Kemampuan geraknya juga dipangkas jadi RWD (rear wheel drive). Meski begitu, mobil tersebut dianggap salah satu yang mumpuni. Top speed lebih dari 320 km/jam berkat mesin yang mampu menghasilkan 500 hp. Dibuat kurang dari 300 unit selama dua tahun (1992-1994).

Land Rover Discovery 3

Land Rover Discovery 3

Land Rover diambil alih dari BMW tahun 2000. Empat tahun kemudian, lahir Discovery 3 yang membuat nama Discovery makin populer di berbagai belahan dunia. Mesin tangguh, kemampuan off road tidak perlu dipertanyakan. Tentunya Ford ‘happy’. Tahun 2009, muncul Discovery 4 yang sebetulnya tidak terlalu berbeda, tapi punya banyak peningkatan kemampuan. Sayangnya, saat Disco 4 lahir, kepemilikan Land Rover sudah pindah ke Tata Motors.

Range Rover Generasi 3

Range Rover generasi ketiga

Ini sebetulnya tidak sepenuhnya dibuat di bawah pengawasan Ford. Karena saat dikembangkan, Range Rover masih dikuasai BMW. Itulah kenapa, versi awal menggunakan mesin BMW. Namun seiring berjalannya waktu, Anda bisa menemukan versi dengan mesin buatan Ford atau Jaguar. Yang menarik, kalau versi Range Rover sebelumnya dikatakan sebagai off roader yang dibuat nyaman, mulai gen-3 ini BMW mencanangkan Range Rover dibuat eksklusif sebagai off roader mewah kalangan atas. Hingga sekarang citra itu melekat. Akhirnya, Ford membuatkan jalan tengah dengan mobil di bawah.

Range Rover Sport

Range Rover Sport

Arahan baru datang dari Ford setelah mereka menguasai Land Rover/Range Rover. Mereka ingin Range Rover juga mencakup pasar yang tidak terlalu tinggi. Ini diterjemahkan oleh engineer dan desainer Range Rover melalui Stormer Concept. Debut perdana di Detroit Auto Show 2004. Ukurannya lebih kecil dari Range Rover biasa. Supaya ongkos pengembangan dan produksi bisa ditekan, komponennya banyak berbagi dengan Discovery 3. Sebuah rumus yang akhirnya membuahkan hasil. Mobil ini diserap dengan baik di pasar otomotif dunia.

Lincoln Navigator

Lincoln Navigator

Lincoln adalah merek mewah Ford yang dipasarkan kebanyakan di Amerika Serikat dan sekitarnya. Generasi pertama lahir pada 1998 dengan mesin V8, setahun lebih dulu dari Cadillac Escalade yang juga bertebaran di Indonesia. Ukurannya cukup masif. Versi yang beredar sekarang punya panjang hampir enam meter. Meski penjualannya disalip oleh Escalade, tapi Navigator tetap jadi pilihan banyak orang kaya. Sayangnya, untuk generasi terbaru, Navigator kehilangan sistem gerak 4WD-nya yang mumpuni. Lincoln (Ford) memutuskan mobil ini cukup gerak roda belakang saja. Menggunakan mesin V6 Ecoboost. Sayang sekali. Untuk yang akan datang, Lincoln Navigator dikatakan akan full electric.

Aston Martin DB7

Aston martin DB7

Menjelang akhir era 1980-an, Aston martin mengalami perubahan besar-besaran. Kepimilikannya sebagian dikuasai Ford pada 1987. Lalu 100 persen dikendalikan Ford pada 1993. DB7 lahir setahun berikutnya. Desain yang benar-benar baru memberikan angin segar bagi perusahaan Inggris ini. Hadir dalam bentuk coupe, lalu dua tahun kemudian versi convertibel yang disebut Volante muncul . Berkat kepemilikan Ford di Jaguar, DB7 bsia mendapatkan mesin Jaguar AJ6 untuk varian entry level. Kapasitasnya 3,2 liter dengan konfigurasi V6 plus Supercharger. Varian lebih mahal, diberikan mesin V12 buatan Aston Martin sendiri. Semasa kepemilikan Ford ini, lahir Virage (1988), Vanquish V12, Vantage dan DB9 yang tidak kalah spektakuler.

Volvo XC90

Volvo XC90

Salah satu pemicu turunnya merek pembuat sedan mewah ke pasar SUV adalah XC90. Volvo yang dipegang kendalinya oleh Ford, merasa bisa untuk membuat SUV. Dan terbukti, pabrikan Swedia ini sukses membuat SUV dengan semboyan ‘SUV yang menolak terguling’. Mesinnya juga menarik. Tapi yang paling menarik adalah XC90 bermesin B8444S. Ini mesin V8 4,4 liter yang dibuat oleh Yamaha, yang juga menggerakkan Ford Taurus SHO. Mobil yang menyelamatkan Ford dari kebangkrutan. 

 

 

Volvo EM90

Ini Dia Penampakan Volvo EM90, MPV EV Pertama Volvo

Volvo akhirnya punya produk MPV. Yang mewah tentunya. 16 Oktober kemarin, bocoran dari China menunjukan bentuknya, meski speisfikasi belum diungkap. Tapi kami yakin, kemampuannya tidak akan jauh dari ‘saudaranya’, Zeekr 009. Inilah Volvo EM90.

Fotonya keluar dari Kementrian Industri, Informasi dan Teknologi China (MIIT), yang berwenang memberikan perizinan di negara itu. EM90 berbagi platform dengan EV Zeekr 009. Kalau belum tahu, Zeekr adalah merek mobil mewah, yang berada di bawah payung usaha Geely. Dan karena Volvo juga sama-sama ada di bawah kendali perusahaan China itu, maka sah saja kalau akhirnya berbagi basis. Kalau diperhatikan, yang berbeda hanya paras dan belakang. Pilar, siluet semua identik.

Komparasi Volvo Zeekr

UPDATE 13/11/2023: Volvo EM90 Resmi Meluncur di China

Muka Volvo EM90 diberikan lampu dengan desain khas Volvo. Grill tertutup dihiasi logo Volvo dengan lubang-lubang kecil. Diperkirakan, lubang ini bisa mengeluarkan pencahayaan. Sementara buritannya, Anda pasti akan langsung paham ini adalah belakangnya Volvo. Lampu tegak di pilar D, emblem bertuliskan Volvo dan bentuk penutup bagasi yang bergaris tegas jadi cirinya.

Motor Elektrik Tunggal

Secuil informasi soal kemampuannya muncul juga di situs MIIT. Antara lain panjangnya mencapai 5.206 mm, lebar 2.024 mm dan tinggi 1.859 mm. Bobotnya sedikit melewati 2,7 ton dan akan punya dua opsi pelek 19 dan 20 inci. Wheelbase yang dimiliki identik dengan Zeekr 009 yaitu 3.205 mm.

Volvo EM90 belakang

Sementara spesifikasi motor listrik juga masih sedikit informasinya. Yang pasti Volvo EM90 akan menggunakan motor listrik di as roda belakang yang bertenaga 268 hp. Tapi berkaca pada Zeekr 009, mobil ini punya varian dual motor (AWD) bertenaga 536 hp. Kemampuan akselerasinya agak ‘lebay’ untuk sebuah MPV: 0-100 km/jam dalam 4,5 detik!

Kami yakin EM90 akan punya varian yang serupa. Tentunya dengan tuning yang disesuaikan dengan keperluan Volvo. Soal interior, masih ditutup. Sekali lagi, kalau melihat 009, ada varian tiga baris atau dua baris (empat penumpang) yang mewah. Kita tunggu informasi resmi dari Volvo.

SUV listrik Volvo kini ada yang entry level. Namanya EX30

Volvo EX30 Mulai Ditebar, Inilah EV Paling Kecil di Keluarga Volvo

Hilang sudah anggapan kalau Volvo adalah pabrikan mobil boros. Belakangan ini mereka hadir dengan teknologi mobil listrik yang lumayan bikin tercengang. Apalagi setelah diambil alih oleh group Geely dari RRC, mereka tidak berhenti menggelontorkan produk. Yang paling baru adalah Volvo EX30 ini.

EX30 adalah crossover/SUV entry level yang akan membuat pabrikan Swedia ini memasuki pasar gemuk. Seperti diketahui, hampir semua pabrikan sekarang punya andalan untuk bermain di segmen SUV premium berukuran kecil. Dan memang mobil seperti ini yang diperlukan oleh kaum perkotaan. Praktis, ringkas dan karena premium, pasti kemampuannya mumpuni. Belum lagi Volvo pasti punya tingkat keselamatan dan keamanan tinggi. 

Volvo EX30 electric vehicle.

Panjangnya tidak lebih dari 4.235 mm, lebar sekitar 1.836 mm. Sedangkan tingginya 1,555 mm. Kelegaan kabin ditunjang wheelbase sebesar 2.649 mm. Cukup compact untuk di jalanan padat perkotaan. Ditunjang juga dengan ground clearance 165 mm.

Volvo bilang, mereka memanfaatkan material hasil daur ulang. Dan mengurangi penggunaan material lain, yang tidak perlu. Untuk membuktikannya, kabinnya dibuat sederhana minimalis tapi enak dilihat. Macam furnitur Swedia. Contohnya, Anda tidak akan melihat speaker di mobil ini. Desainer Volvo dengan pintar meletakan sound bar di bawah kaca depan. Di dalamnya ada tujuh speaker.

Dashboard bersih dari segala macam tombol. Hanya ada layar vertikal berukuran 12,3 inci yang selain untuk hiburan, juga berisi berbagai macam pengaturan.

Penunjang Performa

Volvo EX30 memanfaatkan platform Sustainable Experience Architecture (SEA), buatan Geely. Material yang digunakan diklaim semuanya diambil dari bahan daur ulang. Mereka juga bilang kalau material mentah baterai, dipantau melalui teknologi blockchain.

Hampir semua material dibuat dari bahan daur ulang.

Ada dua opsi motor penggerak. Pertama single motor dipasang di as roda belakang dan mampu menghasilkan 268 hp dengan momen puntir 318,6 Nm. Versi dual motor menghasilkan tenaga sebesar 422 hp dengan torsi 542 Nm.

Semua tipe EX30 dipasangkan battery pack 64 kWh. Versi single motor bisa bergerak sejauh 442,6 km. Sedangkan dual motor akan melaju 16 km lebih pendek. Dengan charging rate hingga 153 kW, Volvo mengklaim pengisian ulang hanya perlu 27 menit, pakai arus DC (fast charging).

EX30 2023

Volvo EX30 sudah mulai dipasarkan di Eropa dan beberapa negara lain. Harga paling murah mulai dari EUR 36.000. Kami yakin Volvo Indonesia kemungkinan besar akan memboyong mobil ini ke pasar lokal. Tunggu saja. 

Zeekr 009 Electric MPV

Volvo Siapkan MPV Elektrik Mewah Untuk Jegal Toyota Alphard

Ya, Anda tidak salah baca. Volvo sedang mempertajam senjata untuk penetrasi pasar mobil listrik dunia. Saat ini, pabrikan Swedia itu sudah mulai gencar memasarkan mobil-mobil plug-in Hybrid (PHEV) dan EV murni, termasuk di Indonesia. Tapi kejutan terbesar adalah, Volvo sedang mempersiapkan kelahiran MPV mewah berpenggerak listrik.

Hal ini dimungkinkan karena Volvo berada di bawah naungan grup usaha otomotif Geely dari China. Di dalamnya juga ada Zeekr, merek baru yang khusus membuat mobil EV mewah dengan performa luar biasa.

Zeekr 009

MPV Volvo ini nantinya akan berbasis Zeekr 009, minivan mahal yang punya kemampuan teknis hebat. Platformnya memakai Sustainable Experience Architecture 1 (SEA) yang dibuat oleh Geely. Basis ini juga tidak asing untuk Volvo karena dipakai oleh Polestar 3, 5 dan Lotus Eletre. Semuanya adalah EV kencang.

Zeekr 009 sendiri dibekali motor listrik ganda yang terpasang untuk menggerakan roda depan dan belakang. Tenaganya setara 534 hp. Baterai yang dipakai juga berteknologi baru. Disebut sebagai baterai cell to pack, yang mampu menyalurkan energi dengan lebih efisien. Kapasitasnya ada dua opsi, 116 kWh atau 140 kWh. Jarak tempuh maksimal 702 km dan 822 km.

Interior Zeekr 009

Kabin Zeekr 009 sesuai dengan apa yang diharapkan dari sebuah MPV mahal. Kursi berlapis kulit tiga baris dengan format 2-2-2 untuk enam orang. Dashboardnya terlihat bersih dan rapi, dengan layar monitor 15,4 inci jadi yang dominan di bagian ini. Tampilan luarnya bisa Anda lihat sendiri. Tampak futuristis. Kami tidak mendapatkan informasin apakah bentuknya akan seperti ini kalau membawa nama Volvo.

Kita tunggu saja seperti apa MPV Volvo nanti. Minivan perdana Volvo tersebut akan hadir paling cepat 2026.

Sumber

Volvo 700 Series_2

Volvo Pernah Diselamatkan Oleh 700 Series

Volvo merupakan mobil buatan Swedia dengan desain bodi yang konservatif. Namun, sebenarnya keberlangsungan hidup Volvo pernah diselamatkan oleh produk yang acapkali dianggap membosankan oleh kebanyakan orang. Ya, produk tersebut ialah Volvo 700 Series. Di Indonesia, mobilnya hadir dalam format Volvo 740 dan 760. 

Melesat ke awal tahun 1970an, Volvo dikenal sebagai pabrikan otomotif yang menghasilkan produk andal dan mengedepankan aspek keselamatan berkendara. Mereka juga sedang menantikan momen yang dapat menguntungkan bagi perusahaan. Apesnya, dunia dilanda krisis minyak bumi menjelang tahun 1974 dan mengakibatkan industri otomotif global menjadi babak belur.

Dengan harga minyak bumi yang melonjak, ekonomi yang melemah dan kepanikan yang meluas atas potensi kekurangan bahan bakar, konsumen dunia bersiap untuk tren otomotif. Volvo mulai berjuang untuk mengikuti perkembangan pasar. Namun, perusahaan Swedia itu mengalami penurunan angka penjualan.

Saat dunia beralih ke kendaraan yang lebih kecil dan lebih hemat bahan bakar, Volvo sangat ingin menghasilkan model untuk masuk ke kategori pasar yang lebih menguntungkan. Setelah setahun mengalami kesulitan, mereka berusaha maju untuk menyelamatkan reputasi dan membangun kembali bisnisnya. Karena banyak konsumen yang beralih ke kendaraan dengan konsumsi bahan bakar efisien, Volvo sangat perlu mengubah strategi untuk masuk segmen premium.

Pada tahun 1975, di bawah pimpinan Hakan Frisinger dan Hans Gustavsson, sekelompok insinyur memperkenalkan proyek NV80 dan NV81. Dengan mempertimbangkan spesifikasi baru, tim memulai riset pasar mereka untuk menghasilkan mobil yang tidak hanya akan melampaui standar industri, tetapi juga akan memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen yang terus berubah.

Mobil baru ini lebih kompak dan lebih ringan dari Volvo 200 Series. Namun, wheelbase dipanjangkan untuk memastikan ruang kaki yang lebih besar dan lebih banyak ruang untuk penumpang. Desain konservatif dari 200 Series dioptimalkan agar terlihat lebih modern. Mesin ‘red block’ dari 200 Series masih dipertahankan, termasuk tata letak sistem penggerak roda belakangnya.

Salah satu fokus para insinyur ialah mengeliminir kebisingan mobil baru ini, agar mampu bersaing dengan kendaraan kelas atas. Setelah banyak pertimbangan, tercipta 50 desain yang berbeda dan delapan prototipe dari tanah liat, Volvo menentukan mock-up rancangan Jan Wilsgaard dan proyek tersebut diganti namanya menjadi P31.

Ditolak Pemerintah Swedia

Tantangan masih menghadang Volvo. Dengan 43 ribu unit yang belum terjual dan pinjaman produksi sebesar US$ 1 juta yang ditolak oleh pemerintah Swedia, manajemen Volvo terpaksa mengambil tindakan untuk memastikan kelangsungan hidup mereka. Setelah merger dengan pabrikan otomotif Swedia lainnya, Saab, akhirnya gagal pada tahun 1977, peluncuran mobil baru Volvo pun harus ditunda.

Nama proyek ini kembali berubah dan menjadi Project 1155. Dengan keuangan yang menipis dan anggaran yang ketat, Volvo dipaksa untuk menjadi kreatif. Pada tahun 1978, para insinyur akhirnya memiliki prototipe yang dapat dikendarai, tetapi dana masih tekor banyak. Solusi baru dibuat dengan melakukan kesepakatan dengan pemerintah Norwegia, Volvo diberi hak untuk mengebor minyak di Laut Utara dan menjualnya dengan nama Volvo.

Gagal Lagi

Minimnya dukungan dari para pemegang saham, kesepakatan itu gagal total dan Project 1155 lagi-lagi berada di ambang kehancuran. Hakan Frisinger mendorong penyelesaian mobil tersebut dan meyakinkan manajemen Volvo untuk melanjutkan produksi dengan nama baru Project 01. Pada tahun 1980, VCC (Volvo Concept Car) versi nyata dari Project 01 diperlihatkan kepada publik. VCC ini diuji di Swedia, Pedalaman Australia, dan Pegunungan Rocky Amerika, untuk mengetes dalam kondisi panas dan dingin yang ekstrem.

Pada bulan Februari 1982, Volvo memperkenalkan kendaraan premium berbasis Project 01 dengan nama 760 GLE, yakni sedan empat pintu bermesin B28E PRV V6 dengan injeksi bahan bakar elektronik buatan Bosch. Tak ketinggalan transmisi otomatis, power steering, power window, sunroof dan spion elektris, sehingga membuatnya bersaing dengan kendaraan mewah dengan harga lebih tinggi.

Setahun berikutnya, 760 tersedia dengan opsi mesin turbodiesel 6 silinder TD24 dan mesin bensin 4 silinder turbo B23ET. Volvo menguji 760 Turbo tersebut melawan Porsche 944, dan hasilnya 760 menang telak. Di tahun 1984, Volvo memperkenalkan 740 atau versi ‘lebih murah’ dari 760. Volvo 740 ini tersedia sebagai sedan empat pintu (kode body 744) dan station wagon lima pintu (745). Volvo 740 ini dibuat untuk mengisi celah antara 240 dan 760.

Modernisasi 740

Moncong depan 740 diperbarui pada tahun 1990 dengan lampu depan multireflektor dan lampu belakang bergaya modern. Volvo juga melakukan pembaharuan pada sektor mesin, dengan menerapkan turbocharger Mitsubishi TD04 pada sejumlah varian mesin dan sistem bahan bakar yang lebih baru.

Pada tahun 1991, 740 menerima beberapa penyegaran pada bagian interior dan produksinya berakhir di bulan Oktober 1992. Sejumlah desain dan komponen dari 740 masih berlanjut hingga pada Volvo 940 serta 960 pada tahun-tahun berikutnya.

Dengan jatuh bangunnya produk 700 Series, mobil ini berhasil membawa Volvo dari jurang kebangkrutan menuju segmen yang baru. Mobil tersebut sukses menetapkan standar keselamatan dalam berkendara, melampaui ekspektasi dalam aspek performa, tanpa harus kompromi dengan harga yang terjangkau. Hingga sekarang Volvo jadi salah satu merek premium yang disegani

Volvo 164, Realisasi Bermain di Segmen Saloon Premium

Di saat banyak pabrikan mobil sedang sibuk sendiri untuk melakukan revolusi model di tahun 1968, Volvo malah berfokus kepada peluncuran produk premiumnya, yakni Volvo 164. Pabrikan asal Swedia ini sebenarnya telah memiliki rencana untuk menggarap produk untuk segmen saloon mewah sejak lama.

Di akhir era 1950an, Volvo pernah mencetuskan konsep mobil saloon berukuran besar yang menggunakan grille vertikal dan mengusung mesin V8. Namun, rencana tersebut tenggelam di tahun 1960 seiring dengan survei yang mengindikasikan bahwa konsumen lebih menginginkan mobil berukuran tidak terlalu besar di masa mendatang, terutama untuk pasar Amerika.

Dengan diluncurkannya Volvo 140-series di tahun 1966, maka Volvo ingin kembali menghidupkan rencana lama, dengan meletakkan mesin 6 silinder di bodi 140-series. Hal ini tentu akan menjadi solusi tepat bagi Volvo untuk menghadirkan mobil yang berukuran sedang, namun tanpa ada kompromi dengan aspek premium.

Jan Wilsgaard, Chief Designer Volvo saat itu, tetap menggunakan struktur chassis milik 140-series dan dipadu dengan konstruksi bagian depan milik ‘Project 358’. Oleh karenanya, bagian fascia pun menggunakan grille model tegak dengan logo Volvo diagonal, layaknya pada kendaraan Volvo pertama kali di tahun 1927.

Chassis milik 140-series pun dipanjangkan sebanyak 10 cm dari kaca depan hingga ujung depan bodi. Hal ini untuk mengakomodir ruang mesin yang luas, sehingga memungkinkan Volvo membenamkan jantung mekanis enam silinder berkapasitas 3.0 liter yang dilengkapi dua karburator Zenith-Stromberg. Mesin dengan kode B30 ini mampu menghasilkan output maksimum 145 hp.

Perusahaan transmisi asal Jerman, ZF, menyuplai transmisi manual 4-speed model ‘remote control’ untuk Volvo 164. Transmisi model ini memungkinkan adanya penggunaan tuas transmisi pendek yang diletakkan di antara jok pengemudi dan penumpang depan.

Aspek kemewahan menjadi salah satu yang ingin ditonjolkan pada Volvo 164. Nuansa interiornya pun harus berbeda dengan 140-series. Mulai dari kain wool yang tebal pada joknya, karpet dasar kabin yang mewah, jok belakang yang amat nyaman untuk dua penumpang dan dilengkapi dengan sandaran tangan di bagian tengah.

Satu tahun setelah peluncurkannya di tahun 1968, balutan material kulit sebagai kelengkapan standar pada interior Volvo 164. Selain itu, lampu depan model halogen dan sandaran kepala pada jok depan pun turut dipasang, tanpa biaya tambahan. Demi bersaing dalam segmen mobil import di pasar otomotif Amerika, Volvo memberikan opsi power window, sliding roof, perangkat ac, dan kaca tinted, pada model 164 ini.

Volvo terus menyempurnakan 164, dengan menawarkan opsi mesin yang dilengkapi dengan sistem injeksi bahan bakar elektronis Bosch D-Jetronic, untuk model 164 E di tahun 1972. Produksi Volvo 164 berakhir di tahun 1975, dan semua unit yang dirakit pada tahun tersebut pun diekspor untuk pasar Amerika. Sebagai penerus 164, Volvo pun melanjutkannya melalui model 264.

Hyundai N Vision 74

5 Merek Mobil Yang Tiba-tiba Berubah Citra

Merek mobil memang beragam. Beberapa konsisten dengan nama baik berkat produk yang bisa diandalkan. Contohnya Toyota atau Honda. Tapi ada juga yang kepayahan lalu punya produk bagus yang mengubah namanya menjadi lebih bersinar.

Yang apes juga ada. Dari yang dipandang hebat lalu jadi tidak begitu lagi. Di bawah ini adalah merek mobil dengan produknya mengubah pencitraan mereka. Ada yang jadi lebih baik, ada juga yang mengundang pertanyaan, “Kenapa jadi begini, ya?”

Kia

Kia EV6

Dulu, Kia dikenal sebagai pembuat mobil keluarga yang kadang bisa diandalkan, kadang merepotkan. Kami punya pengalaman dengan Kia Rio yang, untungnya, bisa dibilang memuaskan. Produk dan layanan aftersales mereka cukup baik. Meski kualitasnya tidak bagus-bagus amat.

Di pasar global, nama Kia bersinar terang setelah Kia Stinger muncul tahun 2018. Tidak ada yang menyangka kalau sedan ini bisa menempel BMW 5-Series dan Mercedes-Benz E-Class. Di Indonesia, kami suka Kia Seltos yang lengkap fiturnya dan performa yang bisa dibilang baik. Harganya masuk akal pula.

Di era elektrifikasi, Kia EV6 mencengangkan dengan desain dan kemampuan yang hebat. EV6 GT diklaim bisa akselerasai 0-100 hanya dalam 3,8 detik. 

Hyundai

Hyundai N Vision

 

Mungkin karena satu grup usaha dengan Kia, visi dan misinya berbarengan. Hyundai yang pertama masuk ke Indonesia dengan nama Bimantara, sulit untuk menarik perhatian konsumen. Namun saat Hyundai Tucson dengan mesin turbo diesel bertorsi hampir 500 Nm hadir, ceritanya jadi beda.

Kini, mempertahankan kualitas dan performa, merek mobil Hyundai menjelma jadi salah satu raksasa otomotif dunia. Lini produk lengkap. Mobil keluarga ada, mobil mewah pesaing Lexus diwakili oleh deretan Genesis. Mobil kencang pesaing Mercedes-AMG dan BMW M pun ada, disediakan oleh Hyundai N.

Hyundai Ioniq 5 juga tidak sembarangan. Meski kerap didera isu miring di Indonesia, tapi mobil listrik ini laris dimanapun. Apalagi fiturnya tidak disangka-sangka. 

Volvo

Volvo V60 T8 Polestar

Volvo sejak awal dipandang sebagai merek mobil keluarga yang aman, bisa diandalkan dan biasa saja. Kata terakhir itu yang bikin pabrikan Swedia ini pasarnya tidak berkembang. MEski punya penggemar fanatik. Upaya mengubah citra pun ditempuh. Volvo XC90 lahir di awal 2000-an sebagai ‘SUV yang menolak untuk terguling’. Berhasil di pasaran. Tapi lalu tidak ada perubahan berarti.

Hingga Geely ambil alih merek ini pada 2010 lalu. Perubahan arah desain menghasilkan mobil yang modern. Biarpun statusnya mobil keluarga, tapi tidak lagi membosankan. Para engineer di pabrik seperti dilepas tanpa kendali karena mobil yang mereka hasilkan semuanya punya performa hebat.

Contohnya Volvo V60 T8 Polestar di atas. Station wagon itu bisa sprint 0-100 km/jam dalam tempo 4,4 detik! Dan bentuknya sangat menggugah selera.

Mitsubishi

MItsubishi Pajero Sport

Ini merek mobil Jepang yang belakangan ini sangat hati-hati dalam mengeluarkan produk. Dulu, jajarannya lengkap dan menyenangkan. Ingat Mitsubishi Lancer GTI (CB5) yang kencang dan mesinnya biarpun sedang tidak sehat tapi masih bisa lari 140 km/jam? Itu kami alami sendiri. Ada juga Pajero yang juara reli Dakar beberapa kali. Atau yang paling signifikan, keluarga Lancer Evolution yang hebat.

Sekarang, atas nama efisiensi dan saran dari para akuntan, hilang mobil-mobil seperti itu. Hadir Mitsubishi Pajero Sport yang kencang dengan turbodiesel dan kuat, tapi kenyamanannya tidak bisa dibilang terbaik. Atau Mitsubishi Xpander dengan desainnya yang radikal (dulu) dan kenyamanan diatas rivalnya. Akhirnya jadi patokan pabrikan lain untuk bisa mengalahkan. Tapi ya sudah, Xpander dan Pajero Sport seolah hanya jadi alat transportasi saja, tanpa ada sesuatu yang benar-benar menggugah.

Satu-satunya yang bisa dibilang menyenangkan dari pabrikan tiga berlian ini mungkin Mitsubishi Triton dengan kemampuan angkut dan jelajah segala medannya. Itu pun bukan karena mobilnya enak dilihat, tapi memang peruntukan dan performanya pas. Kami merindukan produk Mitsubishi yang benar-benar hebat.

BMW

BMW XM

Saat BMW mengeluarkan Seri-7 E65 dengan desain yang radikal, hampir semua penggemar BMW bertanya-tanya, kenapa bentuknya seperti itu. Kami saat itu mulai merasakan kalau BMW akan berubah total dari pakem desain sebelumnya. Dan memang benar. Makin ke sini makin sulit untuk memahami desain produknya.

Dulu, bentuk BMW terbukti timeless. Lihat saja E30, E36 dan E46 di keluarga Seri-3. Atau E28, E36 dan E39 untuk Seri-5. Tapi sekarang berbeda. Atas nama modernisasi.

Seolah, para desainer di pabrikan Jerman itu dicekoki pakem ‘segalanya harus lebih besar’. Sementara engineer diperintahkan ‘kecilkan semuanya’. Tapi jangan salah, BMW modern masih tetap dikatakan sebagai mobil yang fokus kepada pengendaranya dengan performa dan pengendalian yang jempolan. Sayang, kurang fokus kepada yang melihatnya.

Volvo C40 EV

Dua Mobil Listrik Volvo Yang Siap Hadang Toyota bZ4X di Indonesia

Volvo, merupakan mobil Swedia yang cukup terkenal di dunia dan di Indonesia. Mengumumkan kehadiran kembali di tanah air setahun lalu. Kini mereka resmi menjual XC40, XC60 dan XC90 yang semuanya menggunakan teknologi plug-in hybrid. Semua? Tentu tidak.

Ada dua mobil listrik Volvo baru yang akan segera mereka lepas ke pasar Indonesia melalui PT Leading Vision Automotive, APM baru Volvo di Indonesia. Bukan EX90. Tepatnya Volvo XC40 Recharge dan C40 Recharge EV. Menarik? Pasti. Karena ini EV. Namun mereka masih tutup mulut soal harga maupun spesifikasinya.

Ini karena segala sesuatunya belum final. Bahkan XC40 yang Anda lihat di halaman ini, masih bukan versi yang pasti untuk dijual di Indonesia. Kedua mobil ini dihadirkan untuk menggali minat konsumen. Namun kami coba cari tahu seperti apa spesifikasinya di pasar global.

Volvo XC40 Recharge EV

Pertama, Volvo XC40 Recharge. Ingat, spesifikasi yang kami jabarkan belum tentu sama dengan yang crossover compact yang akan diperkenalkan di Indonesia sekitar bulan Februari 2023 ini. Untuk diketahui, dari penelusuran kami di dunia maya dan tanya sana-sini, hampir semua mengatakan mobil ini hebat.

Dinamo elektriknya terpasang di as roda depan dan roda belakang. Menjadikan mobil ini sebagai kendaraan AWD. Kekuatan maksimal yang dikeluarkan adalah 408 hp. Jarak tempuh dengan baterai 75 kWh terisi penuh diklaim 418 km. Waktu pengisian? Dengan fast charging dari 10 persen ke 80 persen hanya perlu 28 menit.

Harganya di Indonesia sekitar Rp 1,2 milyar. Katanya. Hmm, Toyota bZ4X seharga Rp 1,190 milyar siap-siap terganjal.

Volvo C40 Recharge EV

Ini lain lagi. Moncong hingga ke bagian pintu, sama seperti XC40. Tapi belakangnya beda total. mobil ini menganut desain atap landai alias coupe. Buritannya juga terlihat lebih sporty dengan imbuhan spoiler.

Jarak tempuhnya lebih pendek, sekitar 364 km. Tenaganya juga beda. Volvo C40 Recharge EV menghasilkan 402 hp. Sayang sekali, ini juga informasinya masih tertutup rapat. Bahkan bocoran harga pun tidak bisa kami temukan. oleh PT Leading Vision Automotive, APM baru Volvo di Indonesia

Meski begitu, kami sempat memperhatikan apa saja yang disuguhkan kedua mobil listrik Volvo ini. Interior memiliki ruang kaki yang lega. Terutama di bagian belakang. Namun C40 karena bentuk atapnya yang coupe, jadi kompromi ruang kepala penumpang di baris belakang.

Volvo xc60 recharge

Volvo XC60 Recharge Kepergok di Jalan

Sebuah Sport Utility Vehicle (SUV) Volvo XC60 Recharge sedang melenggang di jalanan ibukota.

Bakal kembalinya Volvo ke pasar otomotif Indonesia pada tahun ini semakin jelas. Volvo akan berniaga di bawah naungan PT Leading Vision Otomotif (LVO), yang pernah diumumkan secara resmi pada awal Maret 2022 silam. LVO segera memboyong sejumlah kendaraan Volvo, salah satunya XC60 Recharge, di Indonesia pada kuartal III, terutama unit yang juga bertenaga listrik.

Volvo sempat beberapa redup di pasar otomotif Indonesia, setelah terakhir dipegang Garansindo Group sejak 2017. Diprediksi kan kalau LVO dipimpin oleh Yoshiya Horigome, yang memiliki pengalaman lebih 25 tahun di industri otomotif global dan Indonesia. Horigome pernah menjadi petinggi Mazda dan Nissan di Indonesia.

Sebagai pengingat, Volvo telah hadir jauh sebelum dari yang mungkin diingat oleh generasi Indonesia era 1980-an hingga awal 1990-an. Perusahaan ini selalu menerapkan gaya hidup rakyat Swedia dan tetap berpegang teguh pada nilai keselamatan berkendara bagi para pengguna kendaraan Volvo.

Kembalinya Volvo ke pasar Tanah Air akan semakin meramaikan segmen mobil premium sekaligus menambah warna tersendiri dalam perkembangan pasar mobil listrik di Indonesia. Menurut informasi yang kami terima, markas Volvo Cars Indonesia nantinya berlokasi di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Sebagai bukti jika Volvo mulai siap-siap berniaga di Indonesia, kami memergoki sebuah Sport Utility Vehicle (SUV) Volvo sedang melenggang di jalanan. Ya benar, ternyata sebuah XC60 Recharge berkelir putih! Volvo XC60 Recharge diklaim memiliki performa yang mumpuni dan pengendalian yang mantap, seiring dengan menekan emisi gas buang.

SUV ini telah menggunakan motor listrik yang disempurnakan, performa dan kemampuan berkendaranya pun semakin baik. Selain itu, pemakai kendaraan Volvo Plug-in Hybrid Vehicle dengan mudah menggunakan pedal gas di saat ingin berakselerasi maupun ketika mau mengurangi kecepatan. Kapan resmi dijual? Sebentar lagi, karena LVO memang merencanakannya pada kuartal ketiga tahun 2022 ini.