Nissan Tetap Punya Optimisme di Indonesia

Seiring dengan penampilan Serena e-Power terbaru di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023, PT Nissan Motor Distribution Indonesia juga mengungkapkan rencana masa depannya terkait pasar otomotif di Tanah Air.

Hal ini tentu tidak terlepas dari momen selebrasi Nissan yang kini memasuki usia ke-90 tahun di industri otomotif global. Sehingga brand ini selalu memiliki keinginan untuk berinovasi, salah satunya ialah melalui teknologi e-Power yang tersemat di beragam model kendaraannya.

Nama Nissan telah dikenal secara luas di Indonesia, bahkan sejak tahun 1960an. Di saat yang sama pun diiringi dengan sejumlah produk berlabel Datsun. Bisnisnya di Indonesia memang pernah mengalami situasi pasang dan surut. Namun, setidaknya merek ini tidak pernah ‘hengkang’ dari pasar lokal.

Di tengah gempuran teknologi elektrifikasi dari sederet brand otomotif di pasar Indonesia, Nissan sebenarnya sudah punya ‘amunisi’ sejak tahun 2010. Ya, teknologi Nissan e-Power itu. Apalagi sejak awal tahun ini, Nissan juga memperkenalkan tagline Elevate Excitement, yang mendukung mobilitas yang berkelanjutan.

“Elektrifikasi sebagai strategi inti, inovasi teknologi yang dikembangkan ditujukan agar dapat menghadirkan nilai-nilai tersendiri dalam kenikmatan berkendara dan memastikan pengalaman yang unik bagi penggunanya,” kata Evensius Go, Presiden Direktur PT Nissan Motor Distributor Indonesia.

Dengan membawa beberapa produk elektrifikasi di GIIAS 2023, Nissan menunjukkan bentuk dukungannya terhadap pemerintah Indonesia untuk pengurangan emisi karbon dan pencapaian lingkungan yang lebih hijau. Selain itu, untuk memantapkan laju bisnis, Nissan terus mengoptimalkan layanan purna jual kendaraan terhadap para konsumen loyalnya.

Di awal tahun ini saja, diperkenalkan janji layanan after-sales yang diberikan kepada pelanggan yang disebut ‘Trust Nissan’. Layanan ini disiapkan agar pelanggan Nissan dapat berkendara tanpa rasa khawatir setiap saat.

Bahkan ketika kami singgung mengenai rencana membawa produk e-Power baru lainnya di waktu mendatang, PT Nissan Motor Distributor Indonesia tidak menampiknya. Hal ini menjadi sinyal bahwa Nissan tetap punya optimisme di pasar otomotif Tanah Air. Jadi bukan tidak mungkin nanti bakal hadir Nissan X-Trail e-Power…

Nissan Serena e-Power_1

Nissan Serena e-Power, MPV Senyap Untuk Dinikmati Bersama Keluarga

Untuk memperlihatkan jajaran lebih lengkap model e-Power yang dimiliki Nissan, untuk pertama kalinya di Indonesia, Nissan memajang Serena e-Power di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023. Nissan Serena memulai debutnya di Indonesia pada tahun 1996 dan merupakan kendaraan Multi Purpose Vehicle (MPV) mewah pertama di Tanah Air. Nissan secara konsisten selalu menghadirkan MPV ini di Indonesia dan kini menampilkan Nissan Serena e-Power.

Pilar elektrifikasi Nissan tidak hanya pada Battery Electric Vehicle (BEV), tetapi juga e-Power. Inovasi elektrifikasi Nissan melalui teknologi revolusioner e-Power yang sudah masuk ke generasi kedua, telah mendapat banyak pujian dan penghargaan.  Teknologi inovatif ini memungkinkan pengendara menikmati pengalaman berkendara mobil listrik sepenuhnya tanpa membutuhkan plug-in charger sehingga menjadikannya lebih praktis dan hemat waktu.

Pada sistem e-Power, mesin bensin bekerja secara otomotis mengisi daya baterai ketika dibutuhkan, sehingga konsumsi bahan bakar sangat efisien.  Teknologi e-Power yang juga disematkan di Nissan Kicks yang diluncurkan sejak tahun 2020 di Indonesia.

Kehadiran Nissan Serena yang dilengkapi dengan e-Power generasi kedua dengan kabin yang luas, berbagai kelengkapan untuk memenuhi kebutuhan keluarga serta teknologi terkini. Langkah ini sekaligus menunjukkan Indonesia sebagai pasar strategis Nissan, khususnya di segmen MPV yang menjadi salah satu fokus Nissan di Indonesia, selain SUV dan Hatchback.

Desain Nissan Serena ini tidak menghilangkan kesan ‘bersudut’ pada bodinya, namun lebih modern dengan bagian depan yang lebih meruncing. Grille besar berbentuk tangga dengan aksen krom seolah menyatu dengan lampu utama LED pada sisi kanan dan kiri. Nissan mengklaim rasa berkendara yang nyaman berkat desain yang lebih aerodinamis, jok baru yang mampu meredam guncangan, serta sistem e-Power generasi kedua yang lebih halus.

Tim Nissan Formula E

Tim Balap Nissan Formula E Berani Atasi Panas Jakarta

Tim balap Nissan Formula E penuh persiapan dalam menghadapi Jakarta E-Prix akhir pekan ini, hal tersebut guna melanjutkan performa positif yang telah dihasilkan di Monaco. Tim ini meraih hasil terbaiknya musim ini di ruas-ruas jalan Monte-Carlo, dengan Sacha Fenestraz dan Norman Nato yang berada di posisi tiga besar dalam kualifikasi, dan akhirnya Fenestraz mengklaim posisi keempat dalam balapan.

Suhu ekstrem di Jakarta

Tahun ini, Jakarta E-Prix menjadi double header, dengan tim dan pembalap harus berjuang melawan kondisi sulit dalam dua balapan. Dengan suhu lebih dari 30 derajat Celcius dan kelembapan yang sangat tinggi, mobil baru untuk Musim 9 Gen3 akan menghadapi ujian unik pada kalender Formula E kali ini.

Sirkuit sepanjang nyaris 2,4 kilometer yang berlokasi di Jakarta Utara dan berjarak sangat dekat dari Pantai Ancol, memiliki 18 tikungan, dengan peluang menyalip terbaik di Tikungan 1 dan 16. Zona pengereman yang berat dan sektor tengah yang berkelok-kelok berkecepatan tinggi, amat menguji fisik pengemudi dan mobil secara menyeluruh.

“Kami telah bekerja keras sejak di Monaco untuk memberi kesempatan terbaik guna membangun kinerja kami dan menjaga momentum, yang telah menjadi tantangan bagi kami tahun ini. Kami benar-benar melakukan peningkatan besar menjelang putaran terakhir, jadi kami bertujuan untuk mengkonsolidasikannya dan melanjutkan pengembangan kami. Balapan di Jakarta akan berat untuk semua orang,” kata Tommaso Volpe, Direktur Pelaksana dan Kepala Tim Formula E Nissan.

Tim mencari set-up paling optimal

Suhu yang sangat panas, lembap, dan berat secara fisik bagi para pembalap. Kondisi ini juga akan sangat berat bagi semua tim. Tim Formula E Nissan berfokus untuk menemukan set-up terbaik untuk menjaga mobil sehebat mungkin dan merawat ban. Tujuannya untuk menemukan lebih banyak konsistensi dan untuk dapat bertarung dengan kedua mobil guna mengumpulkan poin.

“Balapan terpanas tahun ini! Saya sangat bersemangat, setelah memperoleh akhir pekan terbaik kami musim ini di Monaco. Menuju ke Jakarta, kami senang dan kami berada dalam posisi yang baik sebagai tim. Treknya terlihat menarik, mirip dengan Monaco atau Cape Town dalam beberapa tikungan dan karakteristik trek, jadi saya berharap kami akan menjalani akhir pekan yang hebat,” tutur Sacha Fenestraz, pembalap Tim Nissan Formula E.

“Saya senang balapan di Jakarta, tempat baru bagi saya. Ini akan sangat sulit secara fisik bagi tim dan pembalap karena suhu yang tinggi. Kami akan berusaha memenuhi janji yang telah kami tunjukkan di Monaco, dan semoga bisa menempatkan kedua mobil di tempat terbaik. Di Jakarta, kami akan menepati janji dan memulai paruh kedua musim 9 dengan awal yang baik,” imbuh Norman Nato.

Pasar Mobil EV Makin Ramai

Perhelatan pameran kendaraan listrik PERIKLINDO Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 tinggal menunggu hari. Event yang diselenggarakan oleh Persatuan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (PERIKLINDO) ini sedianya berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada 17-23 Mei 2023 mendatang. Kendaraan bebas emisi yang ramah lingkungan saat ini mulai banyak diminati masyarakat Indonesia. Yang tengah menjadi trend yakni mobil listrik (EV). Cukup banyak ragam model yang dipasarkan oleh sejumlah pabrikan otomotif baik dari Asia maupun Eropa. Bahkan ada yang telah diproduksi di Tanah Air.

Rentang harga dan target segmen peminatnya pun sangat bervariasi. Bagi konsumen kelas menengah atas tersedia sejumlah model dengan harga di bawah Rp 500 jutaan. Sementara untuk kalangan yang mengutamakan prestis dan fitur teknologi lengkap, harganya mencapai miliaran rupiah.

Nah, mobil listrik apa saja yang saat ini tengah beredar di pasaran dan juga bakal tampil di event PEVS 2023?

Esemka Bima EV

Esemka merupakan brand dalam negeri yang baru saja memamerkan produk mobil listrik mereka yakni Bima EV di pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 yang baru saja berlangsung beberapa bulan lalu.

PT Solo Manufaktur Kreasi selaku APM yang berpusat di kota Surakarta, Jawa Tengah ini memasarkan Bima EV dalam dua model yakni kargo minivan dan minibus.

Bima EV memiliki dimensi (P×L×T) 4.495 mm × 1.680 mm × 1.990 mm, dengan jarak sumbu roda 2.925 mm.

Motor listrik pengerak yang dibekalkan memiliki output daya 75 kW atau setara 100 hp dengan torsi maksimum 165 Nm. Teknologi baterai Ternary Lithium-Ion yang memasok daya listrik memiliki kapasitas daya 49,1 kWh. Mobil ini digadang mampu menempuh jarak hingga 300 km.

Untuk saat ini Bima EV dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 530 juta untuk model kargo minivan dan Rp 540 juta untuk model minibus.

DFSK Gelora E

Brand asal Negeri Tirai Bambu, DFSK tak hanya memasarkan mobil listrik Gelora E untuk kebutuhan komersial. Varian mobil penumpang dari DFSK Gelora E juga cocok dijadikan sebagai mobil keluarga. Meskipun tampilan mobil listrik berbody minibus ini sederhana dan terkesan jadul, namun kabinnya cukup lapang.

Berbekal motor listrik penggerak berjenis Permanent Magnet Synchronous Motor berdaya 60 kWh plus baterai lithium-ion berdaya 42 kWh, jarak jelajahnya mampu mencapai 300 km. Pengisian daya baterai 20-80% menggunakan fast charger hanya butuh waktu 80 menit. DFSK Gelora E saat ini telah diproduksi di Indonesia. Berikut daftar variannya.

Gelora E Blind Van = Rp350 juta
Gelora E Mini Bus = Rp399 juta

Wuling Air EV

Mobil listrik dari brand asal Tiongkok, Wuling ini merupakan salah satu best seller di Indonesia. Body mungil berpenampilan futuristik dan harganya yang sangat terjangkau membuat Wuling Air EV laris manis. Meskipun mungil, kabinnya sanggup memuat empat penumpang dewasa.

Dimensi yang kompak membuat mobil ini mudah diparkir dan melintasi ruas jalan yang relatif sempit. Sangat cocok untuk di perkotaan. Pada event PEVS 2023 mendatang Wuling Air EV bakal hadir versi modifikasinya.

Wuling Air EV dibekali motor listrik berdaya 30 kW dengan transmisi Single Reduction Gear. Tersedia dua pilihan daya baterai, yakni 17,3 kWh dengan jarak jelajah 200 km dan 26,7 kWh yang mampu menjelajah hingga 300 km.

Ada dua pilihan varian; Air EV Standard Range (Rp 243 juta) dan Air EV Long Range (Rp 299,5 juta)

Nissan LEAF

Produk dari brand otomotif asal Jepang, Nissan ini merupakan salah satu pelopor mobil bertenaga listrik.

Fitur teknologi berkendara yang dibekalkan pun terbilang canggih. Mulai dari Forward Collision Warning (FCW), Forward Emergency Braking (FEB), Intelligent Trace Control (ITC), hingga Vehicle Dynamic Control (VDC).

Fitur yang cukup menarik pada LEAF yakni e-Pedal. Fungsi akselerator dan rem cukup dengan satu pedal. Caranya dengan mengurangi atau menambah tekanan pada pijakan pedal.

Dengan pasokan listrik dari baterai lithium-ion berdaya 40 kWh, Leaf mampu menempuh jarak lebih dari 300 km dalam sekali pengisian daya.

Di Indonesia, Nissan LEAF tersedia dalam varian warna One Tone dengan harga mulai dari Rp 728 juta dan Dual Tone yang dibanderol seharga Rp 730 juta.

BMW iX

Dari tanah Bavaria, Jerman hadir crossover BMW iX yang merupakan versi bertenaga listrik dari BMW X1 yang bermesin bensin.

Kemasan eksterior dan interior sporty plus fitur teknologi canggih membuat mobil ini digemari kaum muda yang telah cukup mapan taraf ekonominya.

BMW iX dibekali dengan motor listrik bertenaga 326 hp yabg dipadukan baterai berdaya 70 kWh.

Daya jelajahnya mampu mencapai 420 km. Pengisian ulang daya baterai menggunakan fast charger hanya butuh waktu 34 menit.

Di Indonesia, BMW iX hanya tersedia satu varian yang dijual dengan harga Rp 2,332 miliar.

Lexus UX 300e

Dari jajaran kelas premium terdapat Lexus UX 300e. Di kawasan ASEAN, Indonesia adalah negara pertama yang memasarkan mobil listrik Lexus UX 300e.

Mobil ini dibekali motor listrik pengerak bertenaga 201 hp dengan torsi 300 Nm yang dipadukan dengan baterai berkapasitas daya 54,35 kWh. Dengan sekali pengisian daya, jarak jelajahnya mampu mencapai 300 km.

Soal fitur keselamatan berkendara, jangan ditanya…sangat lengkap. Mulai dari Blind Spot Monitor, Panoramic Monitor hingga sistem keselamatan berkendara terpadu nan canggih, Lexus Safety System +. Sistem audio mewah Mark Levinson Surround Sound jadi pemanja telinga saat berkendara. Lexus UX300e dijual dengan harga Rp 1,245 miliar.

Toyota bZ4X

SUV bertenaga listrik yang diboyong ke Indonesia oleh PT Toyota Astra Motor selaku APM Toyota berhasil menyita perhatian publik Tanah Air. Platform baru e-TNGA yang digunakan khusus didedikasikan untuk mobil listrik. Tampilan dari bZ4X terlihat sporty dengan fitur berkendara yang lengkap jadi pemikat hati konsumen di Indonesia. Mobil ini bahkan digunakan sebagai kendaraan resmi pada KTT G20 di Bali tahun 2022 lalu dan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, NTT.

Toyota bZ4X dibekali oleh motor listrik berdaya 204 hp dengan torsi maksimum 266 Nm. Berbekal baterai berkapasitas daya 71,4 kWh, Toyota bZ4x dapat dikendarai hingga 500 km dalam sekali pengisian daya penuh.

Fitur keselamatan berkendara terpadu TSS (Toyota Safety Sense) versi 3.0 jadi keunggulan tersendiri dari mobil ini. Fitur TSS meliputi Pre-Collision System with Pedestrian Detection, Lane Departure Alert with Steering Assist, Automatic High Beams, Lane Tracing Assist, Full-Speed Range Dynamic Radar Cruise Control, hingga Road Sign Assist.

Perihal harga jual, Toyota bZ4X dibanderol Rp1,190 miliar (on the road DKI Jakarta).

Citröen e-C4

Dari Perancis, brand Citröen menampilkan mobil listrik coupe crossover e-C4 yang ditujukan sebagai mobil harian keluarga.

Fitur berkendara berbasis teknologi Advanced Driving Assistant System (ADAS) yang diusung Citröen e-C4 tak kalah lengkap. Mulai dari Adaptive Cruise Control, City Stop, Traffic Sign Recognition, Blind Spot Detection, Active Lane Positioning Assist, hingga Driver Attention Alert.

Motor listrik berdaya 136 hp dengan torsi 300 Nm yang diusung membuat Citröen e-C4 mampu melaju hingga 150 km/jam. Berbekal baterai berdaya 50 kWh, crossover ini mampu menjelajah hingga 350 km. Harga jualnya yakni Rp1,2 miliar (on the road DKI Jakarta).

Hyundai IONIQ 5

Pabrikan otomotif asal Korea Selatan yang saat ini jadi sorotan dunia adalah Hyundai. Model mobil listrik IONIQ 5 yang begitu fenomenal langsung memikat hati para konsumen Tanah Air saat diluncurkan di Indonesia.

Mobil listrik yang telah diproduksi di Cikarang, Jawa Barat ini jadi yang terlaris di Indonesia dengan total penjualan lebih dari 1.000 unit. Varian trim Signature Long Range jadi yang paling diminati dan telah terjual sebanyak 560 unit.

Terdapat dua opsi baterai yang ditawarkan. Untuk varian Standard Range dibekali dengan baterai Lithium-Ion berdaya 58 kWh dengan daya jelajah hingga 348 km.

Sedangkan untuk varian Long Range baterai yang dibekalkan kapasitas dayanya lebih besar yakni 72,8 kWh. Jarak jelajahnya pun diklaim lebih jauh yakni di kisaran 451 – 481 km.

Di Indonesia, Hyundai IONIQ 5 hadir dalam empat pilihan varian:

Prime Standard Range : Rp 748 juta
Prime Long Range : Rp 789 juta
Signature Standard Range : Rp 809 juta
Signature Long Range : Rp 859 juta

Hyundai Kona Electric

Tak hanya IONIQ 5, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) selaku agen pemegang merek (APM) mobil Hyundai di Indonesia juga memasarkan mobil listrik lainnya, Kona Electric. Mobil ini pun telah diproduksi di Cikarang, Jawa Barat.

Tampilan hatchback versi elektrik dari Hyundai Kona bermesin bensin inipun tak kalah keren. FItur berkendara yang dibekalkan pun tak kalah lengkap.

Berbekal baterai lithium-ion polymer dengan kapasitas 39,2 kWh, Hyundai Kona Electric digadang mampu menjelajah hingga 345 km dalam sekali pengisian daya penuh. Harga jual untuk model terbaru yakni Kona Electric Signature di angka Rp 750 juta (OTR DKI Jakarta)

MINI Electric

Brand otomotif MINI yang terkenal dengan model MINI Cooper turut meramaikan pasar mobil listrik di Indonesia dengan model MINI Electric. Mobil ini merupakan versi elektrik dari MINI Cooper.

Dengan tampilan desain yang tak kalah keren dari versi bemesin bensin, MINI Electric berhasil menggaet konsumen level premium di Tanah Air. Tak sekadar bebas emisi gas buang, MINI Electric menjadi bagian dari prestise gaya hidup kaum muda mapan.

Mobil ini dibekali motor listrik berdaya 135 kWh atau 184 hp dengan torsi maksimum 270 Nm.

Kecepatan maksimumnya mampu mencapai 150 km/jam. Pengendaraan mobil ini pun sangat nyaman seperti halnya MINI Cooper.

Berbekal baterai berdaya 32,6 kWh, jarak tempuhnya mampu mencapai 232 km. Pengisian ulang daya baterai mobil ini dapat dilakukan di rumah atau stasiun pengisian baterai kendaraan listrik umum.

MINI Electric (standar) dibanderol seharga Rp 1,046 miliar. Sedangkan untuk Mini Electric Collection label harganya Rp1,1 miliar. (Harga OTR DKI Jakarta).

MG4 EV

MG siap menampilkan teknologi dan desain terbarunya dengan MG4 EV. Mobil ini dilengkapi
dengan fitur dan spesifikasi yang mengesankan seperti baterai berkapasitas tinggi, jarak tempuh luar biasa,
dan fitur keselamatan yang canggih.

MG4 EV dirancang menggunakan teknologi baterai terbaru, Rubik’s Cube, yang dibangun pada Modular Scalable Platform. Teknologi-teknologi canggih menghasilkan performa yang luar biasa dimana MG4 EV dapat meraih kecepatan 0-100 km/jam dalam 7,7 detik, namun tetap memiliki tingkat efisiensi listrik yang tinggi. Selain performa, MG4 EV juga memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pengendaranya dengan fitur V2L-nya (Vehicle to Load) yang memungkinkan pengendara untuk menggunakan peralatan sehari hari yang ditenagai langsung oleh MG4 EV.

Berkat teknologi baterai terbaru dari MG, MG4 EV dapat menempuh jarak 425 km dalam sekali pengisian daya. Tidak hanya itu, para pengguna MG4 EV tidak perlu menunggu lama untuk mengisi daya karena cukup dengan waktu 35 menit saja MG4 EV dapat terisi sampai 80%.

Dalam kabin MG4 EV hadir desain interior yang futuristik menggunakan bahan-bahan premium dan juga infotainment display dengan layar berukuran 10,25 inci yang sudah terintegrasi dengan konektivitas Apple Carplay dan Android Auto dan juga fitur wireless charging.

Fitur yang juga menjadi keunggulan MG4 EV yaitu teknologi Lifestyle Charger atau yang biasa dikenal dengan V2L (Vehicle to Load). Teknologi ini memungkinkan MG4 EV untuk menghasilkan daya listrik dan membagikannya ke perangkat atau peralatan listrik lain di luar mobil untuk mengisi daya listrik smartphone, mesin kopi, skuter listrik, pemanas air, dan sebagainya.

Skyline GT-R (R34) Ini Harganya Tembus Jutaan Dollar

Nissan Skyline GT-R (R34) mungkin masih terhitung mobil tahun muda. Diproduksi selama periode tahun 1999-2002, populasinya pun banyak. Lebih dari 11 ribu unit. Harga pasaran sekennya tak terlampau mahal juga. Rata-Rata di kisaran $150 – 250 ribu atau sekitar Rp 2,2 – Rp 3,7 miliaran untuk varian ‘standar’ dengan kondisi sedang.

Namun lain ceritanya jika mobkas GT-R (R34) yang ditawarkan adalah ex-besutan mendiang aktor Paul Walker saat beraksi dalam film Fast&Furious 4 (FF4).

FF4 dan Paul Walker

Pada September 2022 lalu kalangan pecinta Nissan Skyline GT-R sempat dihebohkan oleh kabar bakal dilelangnya sebuah GT-R (R34) yang terbilang istimewa. Mobil yang akan dilelang oleh balai lelang Bonhams di Brussels, Belgia tak lain adalah ex-besutan mendiang Paul Walker di film FF4. Sebelum dilelang, mobil ini dipamerkan oleh GT-A International pada event Motorworld di Munich, Jerman.

Aksi beradu tawaran tertinggi dimulai sejak 28 April 2023. Berakhir pada 5 Mei 2023 di angka $1,357 juta! Kurang lebih nilai kursnya sekitar Rp 19,9 miliar. Belum termasuk biaya administrasi, pajak dan lain-lain. Mobil ini pun praktis jadi salah satu GT-R termahal yang pernah dilelang.

Mobil berkelir Bayside Blue ini diimpor ke Amerika Serikat dan dimodifikasi oleh Daryl Alison dari Kaizo Industries untuk kebutuhan pembuatan film FF4. Spek modifikasi pada mobil ini digarap sesuai permintaan mendiang Paul Walker pada saat pembuatan film FF4 berlangsung.

Dalam film FF4, ini adalah satu-satunya GT-R (R34) asli. Sedangkan mobil stunt lainnya adalah Skyline GT-T yang ditumpangi body replika GT-R (R34).

Spek Custom Pesanan Paul Walker

Di balik engine hood custom lansiran East Bear terpasang mesin 6-silinder 2.6-liter twin-turbo RB26DETT. Plus intercooler racikan Turbonetics. Penerus daya menggunakan transmisi manual 6-speed Z33 buatan Getrag. Muntahan tenaganya yang mencapai 580 hp mampu melesatkan sang GT-R menembus lebih dari 250 km/jam.

Modifikasi yang dilakukan mulai dari suspensi racikan NISMO, strut tower bar titanium lansiran ARC, bumper depan dan side skirt NISMO Version II, dan masih banyak lagi.

Dibalik velg Volks Racing RE30 berukuran 19-inci terpasang rem cakram custom berkaliper 6 -piston (depan) dan 4-piston (belakang) lansiran Rotora.

Area interior dilengkapi layar MFD Xenarc Display dan panel instrument dengan komputer khusus untuk melakukan setting ECU. Persis seperti yang terlihat dalam adegan film FF4.

Jok balap lansiran OMP pada mobil ini pun dibuat khusus sesuai postur tubuh Paul Walker. Mobil ini angka kilometermya pun sangat rendah. Pada odometernya tercatat hanya 6.000 km. Dan tentu saja, kondisinya super terawat.

Meskipun harus merogoh kocek lebih dari Rp 20 miliar, namun mobil ini memiliki nilai historis tersendiri yang tak dimiliki GT-R (R34) lainnya. Ini mobil Paul Walker… hanya ada satu di dunia.

 

Nissan Skyline R32

Project 901, Saat Nissan Terjepit Keadaan dan Melahirkan Skyline GT-R R32

Anda sebagai car enthusiast pasti paham, bagaimana nama Skyline GT-R lahir. Prince punya produk Skyline kemudian diakuisisi oleh Nissan, lalu lahir Skyline GT-R. Lalu nama GT-R hilang begitu saja tahun 1974. Begitu kurang lebih. Tapi soal Skyline GT-R R32, ini agak lain.

GT-R R32 adalah mobil penting untuk Nissan dan sejarah otomotif dunia, di masa transisi era pertengahan 1980-an. Tahun 1983 mobil-mobil Jepang yang berpenggerak roda belakang pindah jadi FWD. Atas nama efisiensi dan nilai ekonomi. Toyota Corolla, Nissan Sentra, Mazda 323. Hampir semua pabrikan seperti terjebak membuat mobil FWD, dengan bentuk yang membosankan.

Yutaka Kume, former CEO of Nissan

Kemudian pria bernama Yutaka Kume berkata, “Tidak! Cukup dengan semua ini, saya mau kita punya gebrakan!” Kurang lebih begitu, lah. Siapa Yutaka Kume? Ia adalah President Director baru Nissan Motor Corp, yang diangkat pada 1985.

Wajar ia murka, perusahaannya terlilit tidak bisa berkembang. Penjualan juga segitu saja. Mereka tidak punya terobosan baru. Nissan Z sudah terlalu membosankan. Skyline terbaru tidak ada yang pantas pakai badge GT-R.

Kume lalu memimpin dengan filosofi Spirit of Hunger, dimana ia minta semua yang bekerja untuk Nissan: Berhentilah membuat mobil yang membosankan, mulailah berinovasi!

Project 901

Biasanya, perusahaan yang mau menyelamatkan keuntungannya akan membuat mobil masal yang mudah dijual. Balapan? Jangan harap ikut. Fokus saja jualan.

Pabrik Nissan

Tapi Nissan (Kume) merasa perlu memperbaiki reputasi di mata internasional. Caranya? Ikut balap. Yutaka Kume lantas menginisiasi Project 901. Proyek rahasia yang tujuannya adalah menghasilkan mobil dengan performa terhebat. Kalau bisa dihadirkan sebelum 1990.

Kebetulan Nismo, divisi performa Nissan juga baru berdiri tahun 1984. Ambisinya selaras dengan Kume: Menang di balapan, terutama Japan GT Championship. Nissan seperti punya fondasi untuk membangun cita-citanya.

Nissan Skyline GT-R KPG C10

Di masa itu, Japan GT adalah balapan orsinil Jepang. Tapi yang ikut merek Internasional dan mereka lebih dominan. Untungnya, Nissan lumayan bersinar. GT-R C10 empat pintu dan Nissan Skyline Super Silhouette (berbasis DR30) yang fenomenal itu lumayan bisa menghadang rombongan Eropa.

Kesempitan Dalam Kesempatan

Tahun 1985, peraturan Japan GT berubah. Mengikuti regulasi Group A, dimana mobil yang diturunkan harus berbasis mobil jalan raya. Jadi, tidak ada lagi Super Silhouette dengan seperangkat aerodinamika dan mesinnya yang brutal.

Skyline Super Silhouette

Nissan merasa ini dia kesempatannya. Kesempatan untuk membuktikan kalau mereka bisa juara meskipun pakai mobil jalan raya. Kalau sudah begitu, jualan jadi gampang. Semuanya tentu bersemangat. Terus mobilnya yang mana?

Pakai Nissan Skyline DR30, hasilnya bukan membaik malah kesulitan mengikuti ritme BMW 6-Series, Volvo 2-Series bahkan Honda Civic Wonder sekalipun. Kejuaraan Japan GT tahun 1985 mereka lupakan.

Skyline DR31

Setahun kemudian muncul DR31, Skyline pertama yang menggunakan mesin RB. Inilah yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Dan sukses memberikan gelar juara tahun 1986.

Namun karena juara, semua merek jadi mengarahkan bidikannya ke Nissan. Toyota menurunkan Supra. BMW hadir dengan M3 belum lagi Ford Sierra. M3 dan Sierra jadi dua mobil yang paling dominan. Nissan tidak berkutik, Honda dibungkam, Toyota lumayan tapi masih kalah. Ini balapannya Jepang, tapi kenapa produsen lokal jadi tidak ada bunyinya?

901 Mulai Digalakkan

Nissan kembali ke meja gambar dan memanfaatkan Project 901. Gara-gara proyek ini, paruh kedua era 80-an Nissan jadi punya banyak teknologi baru. Deretan teknologi terbaru itu, disatukan dalam sebuah mobil konsep bernama Mid4. Konsep supercar bermesin tengah.

Nissan Mid4

Mid4 dan versi keduanya, Mid4 2 memang tidak dibuat massal. Tapi apa yang ada di balik kulitnya jadi bahan untuk diaplikasikan ke mobil produksi. Diantaranya, sistem AWD dan sistem kemudi 4-roda (4WS). Inilah, modal utama Kume dan timnya, untuk membangkitkan lagi nama yang terkubur dan nyaris dilupakan, GT-R.

Nissan Skyline R32 lahir pada 1988. Ada sedan empat pintu atau coupe 2-pintu. Yang jadi GT-R tentu versi coupe. Salah satu teknologi canggih yang ada di mobil ini adalah HICAS, sistem kemudi empat roda (4WS) tadi. Dan sistem AWD bernama Attesa E-TS. Sistem AWD yang mampu membagi torsi ke roda yang paling membutuhkan. Pengaturannya oleh sensor dan komputer.

Nissan Skyline GT-R R32

Gerak AWD dan HICAS jadi faktor utama untuk menggebrak. Tentunya dengan mesin RB yang ditingkatkan menjadi 2,6 liter dengan dua turbo dan menghasilkan 320 hp. Namanya RB26DETT. Ini yang Kume dan Nismo harapkan untuk membantai persaingan di Group A. Tapi mereka sendiri tidak menyangka, GT-R R32 bukan cuma membantai semua lawannya di Japan GT.

Godzilla Lahir

Dari 1990, sejak pertama muncul di grid, dia selalu di depan. BMW M3 gigit jari, Ford Sierra bingung apa yang salah. Padahal semua terpusat pada satu sistem penggerak yang pintar, Attesa. Hingga 1993, siapapun yang pakai GT-R, pasti ada di depan.

Mobil ini juga juara di balap ketahanan Spa-Francorchamps 24 Hour tahun 1991. Bahkan di Group N pun mendominasi. Best Motoring membuktikan kehebatan GT-R R32 dengan memecahkan rekor Nurburgring, untuk mobil masal. Balapan Bathurst 1000 di Australia juga diobrak-abrik tahun 1991 dan 1992.

Nissan R32 Calsonic

Bicara Australia, mereka ini yang keluar dengan julukan Godzilla pertama kali. Saat Nissan Skyline GT-R R32 mendarat di balapan Australian Touring Car, Nissan langsung menumbangkan dominasi Ford Sierra dan mengasapi Holden.

Jurnalis Australia pun menjuluki mobil ini dengan Godzilla, monster yang langsung menghancurkan apapun yang ada di hadapannya.

Mesin Nissan Skyline

GT-R begitu dominan, sehingga para peserta minta Nissan dilarang tampil. Atau pisahkan Ford, Holden dengan Nissan. Yang terakhir itu lalu melahirkan balapan Australian V8 Supercar.

Tidak Sesuai Ekspektasi

Sesuai regulasi, untuk turun di balap Group A, mereka paling tidak harus siapkan sebanyak 5.000 unit mobil jalan raya. Hasilnya ternyata tidak sesuai ekspektasi. 5.000 unit habis hanya dalam hitungan bulan!

Nissan GT-R R32 V Spec II

Selama masa produksinya (1989-1994), Nissan Skyline GT-R R32 dibuat sebanyak lebih dari 40.000 unit. Hadir dalam berbagai varian dengan harga yang juga sekarang makin menakjubkan. Bahkan ada yang harganya menyentuh jutaan dollar.

Bagi Nissan, GT-R R32 hanya satu dari rangkaian kesuksesan yang mereka dapat dari Project 901. Nissan 300ZX, mobil grand touring dengan mesin twin turbo hadir juga dari 901. Kemudian Nissan Silvia, sports car compact, ringan dan potensinya segudang. Para drifter pasti paham.

Nissan 300ZX

901 adalah bukti, saat sebuah perusahaan atau individu harus tunduk pada kondisi yang mereka hadapi, tidak ada salahnya memilih jalan lain. Yang mungkin lebih berat. Tapi berat itu yang akan membuat inovasi untuk mencapai puncak. Pertanyaannya sekarang, apakah Nissan masih menganggap inisiatif 901 ini ada?

Disarikan dari berbagai sumber

Nissan Kembangkan Sistem Penggerak Modular Hybrid Dan EV

Persaingan antar pabrikan otomotif di segmen mobil listrik maupun hybrid kian gencar. Perkembangan teknologi kedua jenis kendaraan rendah emisi ini pun sangat pesat dan selalu muncul inovasi baru.

Meskipun demikian, harga jual keduanya terhitung tidak murah bila dibandingkan mobil dengan mesin konvensional.

Tingginya harga jual mobil listrik dan hybrid tak hanya disebabkan oleh faktor bahan baku dasar baterai dan semikonduktor yang memang sudah terbilang mahal.

Perkembangan teknologi antar pabrikan yang super cepat dan sangat pesat akhirnya mendorong laboratorium pengembangan para pabrikan berpacu dengan waktu. Biaya pengembangan teknologi pun terus membengkak. Hal ini kemudian berimbas pada biaya produksi yang menjadi tidak ekonomis.

Hal inilah yang membuat Nissan berupaya menghasilkan teknologi penggerak modular yang ekonomis: “X-in-1.”

Nissan mengungkapkan bahwa rancang bangun teknologi penggerak modular X-in-1 tak ubahnya platform sasis modular. Biaya riset dan pengembangan teknologi penggerak ini pun digadang jauh lebih murah sekira 30 persen.

Dari teknologi tersebut, dua buah prototype sistem penggerak diperkenalkan oleh Nissan yakni ‘3-in-1’ dan ‘5-in-1’. Keduanya berbasis dari rancang bangun ‘X-in-1’. Seperti apa perbedaannya?

Sistem penggerak ‘3-in-1’ memiliki desain ringkas yang memadukan motor listrik, inverter, dan gigi reduksi. Sistem penggerak ini khusus digunakan untuk mobil listrik bertenaga baterai.

Sedangkan sistem penggerak 5-in-1 ditujukan untuk mobil hybrid e-POWER. Pada rancang bangun sistem ini terdapat tambahan perangkat generator dan increaser.

Rancang bangun sistem penggerak X-in-1 kedepannya akan terus berkembang sesuai kebutuhan mobil listrik dan e-POWER Nissan.

Supaya Murah

Upaya yang dilakukan yakni bagaimana caranya untuk mengurangi biaya riset dan pengembangan serta menghasilkan sistem penggerak dengan biaya produksi yang ekonomis. Tentunya tanpa mengesampingkan kualitas produk yang dihasilkan dan sistem yang digunakan.

Seperti halnya pada platform sasis modular yang dapat digunakan pada berbagai model dan jenis kendaraan. Rancang bangun penggerak X-in-1 pun menganut sistem modular yang dapat diaplikasikan pada mobil listrik maupun hybrid.

Teknologi motor penggerak Nissan X-in-1 tak hanya memangkas waktu dan biaya pengembangan serta produksi yang dibutuhkan. Nissan mengklaim bahwa dimensi dan bobot sistem motor penggerak terbaru ini pun jauh lebih ringkas dan bobotnya lebih ringan.

Perihal output performa yang dihasilkan, diklaim jauh lebih baik dengan kadar getaran serta kebisingan yang terbilang sangat minim.

Dengan motor penggerak hasil pengembangan terbaru ini, bobot material lithium yang digunakan diklaim dapat dikurangi hingga satu persen dibandingkan teknologi sebelumnya.

“Kami terus berinovasi dalam mengembangkan sistem penggerak untuk mobil listrik dan hybrid e-POWER kami.” papar Toshihiro Hirai, Nissan Senior Vice President.

Dengan visi Nissan Ambition 2023, pabrikan otomotif yang bermarkas di Kanagawa ini menargetkan bakal menghadirkan 27 model kendaraan elektrifikasi baru, termasuk 19 mobil listrik pada tahun 2030 mendatang.

Dengan teknologi penggerak modular Nissan X-in-1, diharapkan harga jual mobil listrik dan hybrid Nissan dapat lebih terjangkau dan kompetitif.

 

Indomobil Plaza_1

Indomobil Group Boyong Banyak Brand di IIMS 2023

Bersamaan dengan gelaran pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 yang diselenggarakan pada 16 Februari 2023. Indomobil Group menghadirkan Indomobil Plaza yang merupakan sebuah konsep retail showroom multi-brand untuk penjualan, layanan purna jual dan bisnis suku cadang.

Event Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 menjadi ajang perdana untuk PT Indomobil dalam memperkenalkan Indomobil Plaza. Berlokasi di Hall A-9, Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Indomobil Plaza menampilkan sejumlah brand yang dinaungi oleh Indomobil Group, untuk kali ini Indomobil menampilkan tak kurang dari 15 unit mobil dari lima brand otomotif global.

Pabrikan asal kota Ingolstadt, Jerman, menampilkan Audi A5 2.0 TFSI Sportback dan A6 2.0 TFSI Sportback. Tak ketinggalan Sport Utility Vehicle (SUV) Audi Q7 3,0 TFSI serta Q8 3.0 TFSI. Masih dari benua Eropa, brand terbaru yang dibawa Indomobil ialah Citroën yang menampilkan line up SUV-nya, yakni C3, C5 Aircross serta mobil listriknya e-C4.

Sedangkan brand dari Korea, Kia juga turut serta dengan menampilkan Kia Sonet, Kia Carens dan Multi-Purpose Vehicle (MPV) mewahnya, yakni Grand Carnival. Nissan pun juga hadir dengan membawa MPV unggulan Nissan Livina VE AT Signature dan Nissan Serena, termasuk Nissan Kicks. Untuk melengkapi jajaran brand yang dinaungi oleh Indomobil Group ialah hadirnya Volkswagen dengan duet SUV unggulannya, Tiguan Sport Edition dan Tiguan Allspace.

Fariz ‘Ogud’

Nissan Sakura Raih Gelar Japan Car of the Year Dan Kei Car of the Year 2022-2023

Sebuah kabar gembira bagi Nissan, mobil mungil bertenaga listrik, Sakura berhasil meraih penghargaan Japan Car of the Year 2022-2023. Ini adalah kali keenam bagi Nissan meraih predikat mobil terbaik di Jepang tersebut.

Tak hanya itu, Sakura juga meraih predikat Kei Car of the Year, kategori khusus untuk segmen mobil berukuran mungil yang di Jepang populer dengan istilah Kei car.

Kei car adalah sebutan populer yang berasal dari istilah dalam bahasa Jepang “keijidosha” atau “mobil ringan”. Mobil dalam kategori Kei car diproduksi berdasarkan regulasi kendaraan penumpang terkecil yang diperbolehkan melintasi jalan tol di Jepang.

Kategori Kei car yang dipadukan dengan teknologi EV menjadikan Nissan Sakura begitu unik. Sebagai mobil listrik yang bebas emisi gas buang, Sakura menjadi kendaraan ramah lingkungan yang sesuai dengan visi masa depan pemerintah Jepang.

Berdasarkan uji berkendara hingga 150 km, kabinnya yang senyap serta handling dan performanya yang lebih unggul dari mobil konvensional menjadi pertimbangan tersendiri bagi para juri.

Nissan Sakura merupakan mobil listrik bertenaga baterai kedua dari pabrikan tersebut, yang meraih gelar prestisius. Gelar serupa pertamakali diraih oleh Nissan LEAF pada tahun 2011 silam.

Value for money Kei Car

Value for money adalah salah satu kunci keberhasilan untuk Nissan Sakura. 

Menggunakan platform NMKV (Nissan-Mitsubishi Kei Vehicle) dibekali dengan baterai berdaya 20-kWh untuk memasok listrik bagi motor penggerak 64 hp di roda depan. Daya jelajahnya diklaim mencapai 180 km.

Fitur teknologi keselamatan berkendara yang dimiliki Sakura yakni 360° Safety Assist yang sekelas dengan mobil mewah pun menjadi poin plus.

Dibandingkan dengan kompetitor, Sakura yang seharga ¥2,33 juta (Rp 266 juta), merupakan mobil listrik termurah di Jepang.

 

Nissan xtrail

Nissan X-Trail 2.0 Bekas, Mobil Yang Mengejutkan

Nissan X-Trail 2.0 CVT tahun ‘lama’ sepertinya bisa untuk dipertimbangkan kalau sedang cari mobil bekas.

Bicara Nissan X-Trail 2.0 atau 2.5, tidak bisa lepas dari booming mobil-mobil SUV di Indonesia pada awal 2000-an. Setelah Honda CR-V generasi satu muncul, semua baru sadar, ternyata ‘jip’ pun bisa nyaman.

X-Trail juga demikian. Saat T30 (X-Trail pertama) muncul, Nissan mengeruk banyak keuntungan karena mobilnya laku. Makanya tidak heran kalau penjualannya diteruskan hingga generasi sekarang.

Khusus Nissan X-Trail 2.0 generasi kedua (T31) yang Anda lihat di sini, didaulat untuk melanjutkan kesuksesan generasi sebelumnya. Muncul pertama kali tahun 2009. Makanya, Nissan seperti lebih konservatif dalam menentukan desain. Bentuknya tidak terlalu beda dengan T30, hanya saja terlihat lebih tegas alias mengotak.

Bentuk ini banyak yang suka, ada juga yang mencibir karena terlalu mirip dengan versi sebelumnya. Tapi jujur, bentuk ini memang bukan favorit kami, tapi cukup menarik. Karena yang ada di laman ini adalah versi X-Trail 2.0 standar, fitur eksteriornya bukan yang paling menarik. Tapi, kelengkapannya patut diacungi jempol.

Lampu depan sudah dilengkapi Xenon dengan proyektor, tapi lampu jauh halogen. Lampu belakangnya juga masih halogen. Di atap sudah dipersiapkan rail, siapa tahu Anda perlu mengusung roof rack untuk tambahan kapasitas angkut.

Bagian kaki dilengkapi dengan pelek ukuran 17 inci. Cukup besar untuk di kelasnya, waktu itu. Dimensinya juga cukup masuk akal. Panjang 4.630 mm, lebar 1.795 mm dan tinggi 1.698 mm dengan wheelbase 2.629 mm. Ground clearance mencapai 200 mm. Artinya, kelegaan kabin cukup terjamin, dan penggunaan berkendara yang fleksibel untuk melibas beragam medan.

Kabin Nissan X-Trail T31

Yang pasti, karena ini adalah bukan varian tertinggi, Nissan membekalinya dengan jok berbungkus bahan kain (fabric). Namun kami kagum dengan apa yang ditawarkan oleh mobil ini.

Sesuai dugaan, kabinnya lega. Tidak peduli di mana pun Anda duduk, ruang kaki dan kepala lega. Asal jangan duduk di bagasi. Tidak ada kursi di situ. Yang ada adalah ruang penyimpanan barang yang luas. Belum lagi tambahan kompartemen di bawah lantai bagasi. Bayangkan kalau Anda pasangkan juga roof rack.

Kenyamanan didukung oleh AC di depan dan belakang. Cup holder tersedia di depan kanan kiri serta di belakang konsol tengah untuk baris kedua. Spion samping elektrik namun pelipatannya masih manual. Juga, jangan bayangkan layar multimedia. Ini masih mengandalkan tape yang bisa memutar CD. Tapi, kami cukup terkejut karena sudah tidak ada kunci untuk menghidupkan mobil. Ya, sudah keyless.

Pengaturan kursi sudah elektrik, tapi tidak ada pengatur ketinggian jok. Cukup disayangkan karena posisi duduknya agak rendah. Namun Anda masih bisa melihat pojok-pojok kap mesin. Bagian atas dashboardnya dilapisi material empuk, meski bagian lainnya plastik keras. Cukup menyenangkan. Kami juga salut dengan kualitas material Nissan X-Trail 2.0 ini. Setelah 12 tahun, namun masih tetap terlihat rapat dan kokoh.

Di sisi pengendara, instrument cluster kombinasi analog dan digital terpampang dengan jelas. Selain speedometer dan tachometer (indikator putaran mesin) MID menyajikan informasi berkendara yang lengkap. Ada jarak tempuh, suhu luar, konsumsi BBM, kecepatan rata-rata hingga posisi perseneling. Untuk sebuah varian standar, X-Trail 2.0 ini banyak memiliki nilai lebih.

Mesin & Transmisi

Nissan X-Trail 2.0 dibekali mesin MR20DE dengan kapasitas 1.997 cc. Saat baru, tenaganya 137 hp, dengan torsi 198 Nm. Cukup responsif, dan halus. Meski tidak terlalu istimewa. Transmisi CVT melengkapi penyaluran daya ke roda depan. Sebetulnya, Nissan juga mengeluarkan versi 2.0 bertransmisi manual. Sedangkan X-Trail versi 2.5, hanya dibekali pilihan transmisi CVT.

Pengendaliannya didukung oleh sistem kemudi dengan electric power steering. Sementara untuk kestabilan, kaki depan X-Trail dibekali MacPherson Strut dengan stabilizer. Suspensi buritan menggunakan multi-link. Sebuah resep jitu untuk kestabilan sekaligus kenyamanan.

Yang juga kami rasakan adalah, meski ini mobil tinggi, tapi manuvernya terasa meyakinkan. Terutama di belokan bersudut minimalis seperti yang biasa ditemukan di tol. Ini lebih kepada faktor engineering yang bagus. Geometri suspensi dihitung dengan baik dan tidak lupa posisi mesin yang agak rendah membuat titik gravitasinya juga rendah. Jadi tidak limbung. 

Rasa performanya tidak terlalu istimewa. Untuk yang sering buru-buru, mungkin lebih baik cari yang 2.5. Pada varian bawah ini, mesin seperti bekerja keras memberikan informasi kepada CVT agar menyesuaikan. Responnya lambat. Meski begitu, kami rasa ini cocok untuk berkendara jarak jauh dengan santai.

Kesimpulan

Nissan X-Trail 2.0 CVT cukup menjanjikan untuk penggunaan harian atau jarak jauh. Kelengkapannya patut diacungi jempol. Kabin kedap, suspensi empuk. Yang jadi penghalang adalah kemampuan CVT untuk menyalurkan daya.

Secara keseluruhan, kami suka mobil ini. Dan bisa jadi pilihan kalau Anda sedang mencari SUV bekas. Di pasar mobil bekas online, rentang harganya adalah Rp 100 sampai 120 jutaan. Tergantung kondisi.

Nissan March Setengah M, Seperti Apa Mobilnya?

Nissan March termahal di Indonesia ini berubah tampilan.

Lelang Amal Nissan March fenomenal yang digagas oleh Arief Muhammad akhirnya dimenangkan oleh Mochamad Chandra Kurniawan atau biasa disapa Charock. Modifikasinya senilai Rp 500 juta. Sungguh fenomenal… Tak sampai situ, kini hatchback tersebut berubah total secara tampilan lewat tangan berbagai tokoh modifikator ternama Tanah Air. menjadi bergaya street racing.

“Konsep yang kita usung pada modifikasi ini adalah Street Racing but Daily Driven, dengan artian sama halnya dengan modifikasi saya yang sebelumnya, kita tidak hanya fokus pada estetika semata, namun juga tetap mempertimbangkan bagaimana agar nilai fungsi itu tidak berkurang atau bahkan hilang. Sehingga seekstrim apapun modifikasinya, tetap nyaman digunakan untuk harian,” ujar Charock di hari pertama IMX 2022.

Memakan waktu kurang lebih tiga bulan, Charock langsung menggandeng tokoh modifikator handal dalam setiap project modifikasi diantaranya Kiki Anugraha sebagai lead modificator, kemudian bodywork dikerjakan oleh Vino Platinum, sementara kaki-kaki oleh YM Auto Wheels.

Tak hanya sampai di situ, untuk urusan air suspension menggunakan Airlux suspension, wrapping dari Maxdecal tipe San Marino Blue super ultragloss yang dipasang di mancave milik Edward Tanzil, membuat warna birunya sangat ‘standout’. Untuk urusan coating, Charock mempercayakan kepada Topcoat Indonesia, karpet dari First Class, kaca film by Masterpiece, dan bagian interior dipercayakan kepada Hardy Classic.

Kini Nissan March miliknya masuk Top 50 pada OLX Autos Indonesia Modification Expo (IMX) 2022, bersama 49 mobil top National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) laininya, dari hampir 700 mobil yang telah diseleksi. Lebih lanjut, Nissan March ini juga rencananya akan dimasukan dalam Crazy Fast Indonesian The Movie, bersama dengan karya karya Charock serta modifikator Indonesia lainnya.

Rizky Vox

 

Nissan IEMS 2022

Nissan Leaf Dan Kicks Facelift Mejeng di IEMS 2022

Gelaran ajang Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2022 yang digelar pada 28-30 September 2022 di JCC Senayan, membawa Nissan Indonesia untuk menampilkan Nissan LEAF dan Nissan Kicks e-Power. Tentunya, dengan menyegarkan tampilan exterior yang menjadi nilai tambah dan kapasitas baterai dan fitur modern tambahan yang semakin lengkap. Wow!

Adaptasi Nissan Intelligent Mobility juga terpasang dalam mobil ini seperti Smart Rear View Monitor (SRVM). Juga Advance Driver Assistance System (ADAS) diantaranya: Lane Departure Warning (LDW), Around View Monitor (AVM) with Moving Object Detection (MOD), Forward Emergency Braking (FEB), Intelligent Emergency Braking (IEB), Cruise Control (CC), Hill Start Assist (HSA), dan Vehicle Dynamic Control (VDC).

Nissan e-POWER

Selain itu, Nissan juga mengajak pengunjung untuk memahami teknologi e-POWER yang hadir pertama di Indonesia lewat Nissan Kicks. Teknologi inovatif ini memungkinkan Anda menikmati pengalaman berkendara mobil listrik sepenuhnya tanpa perlu charger eksternal. Pada sistem e-POWER, kendaraan digerakan 100% melalui motor listrik, sementara mesin bensin hanya digunakan untuk mengisi daya baterai, sehingga konsumsi bahan bakar akan lebih efisien.

Kini, Nissan Kicks e-POWER mendapat penyegaran dengan meningkatkan kapasitas baterai. Kini lebih besar dari kapasitas 1.57kWh menjadi 2.06kWh dengan estimasi berkendara lebih jauh 30% dalam Mode EV. Ditambah dengan peningkatan tenaga dari 127 HP menjadi 134 HP dan torsi dari 260 Nm menjadi 280 Nm.

“Kehadiran kami di ajang Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2022 sebagai bentuk dari komitmen Nissan Indonesia dalam upaya mendukung kebijakan pemerintah untuk mempercepat pengembangan industri kendaraan elektrifikasi. Sebagai upaya untuk menurunkan emisi karbon di Indonesia. Tentunya pada kesempatan ini masyarakat dapat melihat dan merasakan secara langsung produk elektrifikasi unggulan dari Nissan. Yakni Nissan Leaf dan Nissan Kicks e-POWER yang telah mendapatkan penyegaran.” tutur Tan Kim Piauw, Chief Executive Officer, PT. Nissan Motor Distributor Indonesia.

Anda dapat berkonsultasi langsung dengan tim sales Nissan serta merasakan pengalaman berkendara Nissan LEAF dan Nissan Kicks e-POWER dengan melakukan test drive di ajang ini. Rizky Vox

 

Tom Cruise Berpeluang Punya Mobil Balapnya di Masa Lalu

Tom Cruise memulai karir balapnya pada seri kejuaraan balap SCCA di 1986.

Anda tentu mengenal sosok aktor film Tom Cruise. Namun tak banyak yang mengetahui jika di awal karirnya di era ’80-an, Tom Cruise adalah seorang pembalap mobil profesional. Jauh sebelum ia berperan sebagai seorang pembalap NASCAR dalam film Days of Thunder yang rilis pada tahun 1990.

Di sela karirnya sebagai aktor, Tom Cruise menjadi pembalap mobil tim Newman/Sharp di kejuaraan balap mobil Sports Car Club of America (SCCA). Bakatnya dalam mengemudi  membuat Cruise direkrut sebagai pembalap sekaligus menjadi anak didik Paul Newman. Pemilik tim yang  merupakan seorang pembalap mobil legendaris sekaligus aktor film.

Tahun 1986 Tom Cruise memulai karir balapnya di kelas Showroom Stock A pada seri kejuaraan balap SCCA menggunakan Nissan 300ZX. Ia pensiun di penghujung era ’80-an akibat kecelakaan parah yang dialami saat balap. Bersamaan dengan kesibukan yang dilakoninya pada penggarapan film Days of Thunder.

Salah satu mobil balap Nissan 300ZX yang pernah menjadi besutan Tom Cruise di seri balap SCCA kini tengah dilelang pada sebuah situs daring lelang mobkas Bring a Trailer. Menandainya gampang, bernomor start 70 dengan livery sponsor Canon dan Planters. Ini digunakan tahun 1987.

Diselamatkan Dari Junk Yard

Mobil ini sempat teronggok di junkyard selama beberapa tahun hingga kemudian dibeli oleh pemilik saat ini dan direstorasi pada tahun 2006 lalu. Mesin 3.0-liter V6 (VG30DE) bertransmisi manual 5-speed yang diusung mobil tersebut dilengkapi dengan kem racikan Jim Wolf Technologies serta sistem exhaust dan pengapian lansiran HKS.

Body mobil dengan angka 8.208 km yang tercatat pada odometernya tersebut direstorasi seperti kondisi aslinya saat dipacu oleh di sirkuit balap. Seluruh area interior dipertahankan sesuai spek dan kelengkapan balap aslinya. Mobil ini pernah membawa Tom Cruise meraih podium 3 saat berlaga di sirkuit Daytona International Raceway, di Florida di tahun 1987.

Akankah lelang mobil ini bakal dimenangkan oleh Tom Cruise dan menjadi bagian dari koleksinya? Sepertinya bukan hal yang mustahil bagi sang Maverick.

Menguak Nissan X-Trail Generasi Empat

Nissan X-Trail menjadi salah satu kendaraan SUV yang banyak dipilih oleh konsumen global.

Salah satu bukti semangat Nissan untuk terus menggalakkan produk elektrifikasinya ialah dengan meluncurkan X-Trail generasi keempat. Nissan X-Trail telah terjual di pasar global dengan jumlah nyaris sebanyak tujuh juta unit yang terdiri dari beberapa generasi, termasuk di Indonesia juga. Sehingga membuatnya menjadi salah satu kendaraan Sport Utility Vehicle (SUV) yang banyak dipilih oleh konsumen di dunia.

Pada generasi terbaru ini, Nissan meneruskan DNA dari tiga generasi sebelumnya, yakni desain yang kami anggap (agak) berotot, fungsional, dan memiliki kapabilitas layaknya sebuah SUV. Mobil ini tersedia dalam pilihan lima tempat duduk (5-seater) atau tujuh tempat duduk (7-seater). Dengan penerapan platform Alliance CMF-C yang memperlihatkan teknologi dan inovasi modern, maka pengguna bakal merasakan performa dinamis serta keunggulan teknologi elektrifikasi.

Baik eksterior maupun interiornya, mobil ini terlihat siap diajak berpetualang. Mulai dari tampilan depan, seperti biasa, ada grille berbentuk V-motion yang disertai dengan desain lampu depan model baru yang bertumpuk, benar-benar berbeda dengan desain lampu depan ketiga generasi sebelumnya. Lekuk fender depan dan belakang yang berotot berpadu dengan kontur pintu.

Sedangkan desain pilar C menyerupai bentuk sirip ikan lumba-lumba yang menyatu dengan lampu belakang model wrap-around. Panel melengkung berwarna silver di bawah bumper belakang memperlihatkan karakter SUV. Konsumen dapat memilih 10 warna yang tersedia, ditambah lagi ada 5 pilihan warna kombinasi two-tone.

Ada pilihan model yang dilengkapi sistem e-POWER, dengan menawarkan rasa berkendara seperti kendaraan listrik namun tanpa perlu mengisi ulang daya baterainya. Sistem ini pertama kali diperkenalkan di Jepang, pada Nissan Note di tahun 2017. Sistem e-POWER menggabungkan motor listrik 150 kW, powertrain, dan baterai berkemampuan besar dengan mesin bensin turbocharger dengan rasio kompresi variabel, generator, serta inverter. Hasilnya, akselerasi yang instan dan linear.

Tersedia pula versi mild hybrid ICE yang mengusung mesin turbocharger 1.5 liter dengan transmisi Xtronic CVT. Versi ini hanya menggunakan sistem penggerak roda depan saja, namun memberikan rasa berkendara yang halus. Teknologi mild hybrid 12V memungkinkan adanya torsi tambahan saat berakselerasi, proses starter yang cepat, dan momen idle stop yang lebih lama, untuk menekan emisi gas buang serta memberikan efisiensi bahan bakar yang optimal.

Respons torsi mencekam

Kami tertarik dengan sistem penggerak empat roda yang dinamakan e-4ORCE, sehingga memberikan traksi yang meyakinkan dan akselerasi gesit di setiap kondisi jalan. Sistem e-4ORCE terdiri atas motor listrik 157 kW di bagian depan dan 94 kW di bagian belakang. Sistem ini diklaim mampu menghasilkan respons torsi 10 ribu kali lebih cepat dibandingkan dengan sistem penggerak empat roda (4WD) model mekanis.

Kabinnya menyuguhkan atmosfer yang nyaman namun tetap memiliki kepraktisan dan fungsional saat digunakan oleh pemiliknya. Nissan memperhatikan letak ergonomis pada tuas maupun tombol, sehingga mudah digapai oleh pengemudi. Ambient light berwarna putih yang kalem dan menerangi kabin, membuat interiornya menjadi terkesan mewah. Jika ada penumpang yang ingin duduk di jok baris ketiga, maka akses masuk dan keluar haru mudah. Oleh karenanya, engsel pintu sengaja didesain ulang, sehingga sudut pintu belakang mampu dibuka nyaris 90 derajat.

Panjang lebar kami menyampaikan apa yang dimiliki oleh mobil ini, namun sepertinya masih banyak yang bisa dibeberkan. Anda pasti bertanya-tanya kapan SUV ini masuk ke Tanah Air, ya kan? Hmmm, tidak secepat itu… Karena belum lama diperkenalkan di Jepang dan Eropa, jadi untuk Indonesia mungkin nanti dulu, masih ada hari esok…

Datsun 240Z Pernah Jadi Ujung Tombak Nissan

Amerika banyak diangap sebagai pasar otomotif yang potensial. Di tahun 1960an, Nissan adalah perusahaan kecil yang memiliki visi besar akan kesuksesan dalam dunia otomotif. Pada era tersebut, mobil sport sedang menjadi tren, sehingga setiap produsen mobil pun akhirnya saling berkompetisi untuk menciptakan mobil yang dapat memenuhi selera konsumen.

Yutaka Katayama, President of Nissan USA saat itu, menyadari akan pentingnya sebuah produk berupa mobil sport dengan harga yang terjangkau. Nissan sudah meraih sukses lewat Fairlady Roadster yang terbukti dapat bersaing dengan mobil roadster asal Inggris dan Italia. Maka selanjutnya ialah menciptakan mobil sport yang inovatif, kencang, dan relatif terjangkau, karena harus dapat berbagi komponen dengan produk Nissan lainnya.

Prototipe tersebut mulai dikerjakan pada tahun 1966, dengan model tanah liat sebagai mockup. Proyek ini didesain oleh tim yang dipimpin Yoshihiko Matsuo, pimpinan dari Nissan Sports Car Styling Studio. Produksi Nissan Z dimulai pada bulan Oktober 1969, dengan 2 macam versi: satu untuk pasar Jepang dan yang lain untuk pasar Amerika.

Fairlady Z ini menggunakan mesin 6 silinder L20A 2,0 liter 130 hp dan transmisi manual 5-speed. Sedangkan 240Z punya mesin 6 silinder L24 2,4 liter bertenaga 151 hp dan transmisi manual 4-speed. Dan model Z yang paling spesial ialah Z432 memiliki mesin 6 silinder berperforma tinggi S20 DOHC 2,0 liter kepunyaan Nissan Skyline GT-R.

Di Jepang, mobil ini selalu dikenal dengan nama Fairlady agar mengingatkan akan mobil sport Nissan mobil sport Nissan pendahulunya. Yutaka Katayama berusaha keras agar mobil yang dikirim untuk pasar ekspor harus memiliki emblem DATSUN. Awal 1970, 240Z memiliki emblem 240 di pilar B. Terdapat lubang udara dibawah kaca pada pintu bagasinya. Sedangkan di pertengahan tahun 1971, emblem pada pilar B tersebut diganti dengan huruf Z dan tidak ada lagi lubang udara di pintu bagasi.

Baca Juga: Citroen SM GT Paling Ideal

Nissan seri Z ini adalah salah satu mobil sport dengan penjualan terbaik sepanjang masa, dengan sekitar 1.685.000 unit yang berhasil terjual dalam lima generasi. 240Z juga berhasil mengangkat citra mobil Jepang yang ternyata tidak hanya mampu membuat mobil berukuran kecil saja, juga memberikan inspirasi bagi modifikator.