Benelli TRK 700 dan TRK 700X Ramaikan Segmen ADV Dual-Sport, Motor Apa Ini?

Segmen dual-sport yang populer dengan sebutan ADV (Adventure) bukan hal baru bagi Benelli. Selama beberapa tahun terakhir Benelli cukup populer di kelas 250 dan 500 cc. Benelli kini meluncurkan dua model terbaru yakni TRK 700 dan TRK 700X. Keduanya merupakan versi update dari model TRK 702 yang diluncurkan di China pada tahun 2022 lalu. Seperti apa detailnya?

Belum akan masuk ke Indonesia, tapi model 500 cc  yakni TRK 502X sudah bisa dibeli dengan harga mulai dari Rp 158 jutaan (OTR). Sedangkan untuk kelas 250 cc terdapat model TRK 251 yang dipasarkan di Tanah Air oleh PT Benelli Motor Indonesia harganya mulai dari Rp 58,5 jutaan (OTR).

Gaya Khas Motor Petualang

Sama seperti TRK 800 yang telah lebih dulu diluncurkan pada Maret 2023 lalu. Rancang bangun platform TRK 700 dikembangkan dari TRK 502 dan TRK 702 serta mengadopsi elemen dari saudara jauhnya, QJ SRT 700.

Mulai dari desain body dengan semi-fairing, sepatbor depan yang tinggi, headlamp LED dan windscreen adjustable terlihat identik.

Kontur tangki yang tinggi dan jok dengan posisi duduk yang rendah pun mirip. Desain khas motor dual sport untuk petualang dan touring. Riding jarak jauh tetap nyaman, baik di jalan raya maupun trek off-road.

Untuk kelengkapan fitur, TRK 700 dan 700X tak kalah dari kompetitornya. Dashboard dilengkapi layar instrumen TFT full-color berukuran 5-inci yang dapat terhubung dengan ponsel via koneksi Bluetooth.

Box kompartemen dan grip serta jok berpenghangat tersedia sebagai paket opsional.

Pilih Trek Aspal Atau Off-road?

Meskipun basis modelnya sama, namun TRK 700 dan TRK 700X mengusung gaya dan fungsi yang berbeda.

Perbedaan mendasar terlihat dari pelek dan ban yang digunakan. Model TRK 700 yang ditujukan sebagai motir touring dilengkapi pelek CW (cast wheel). Sedangkan model TRK 700X yang lebih bergaya adventure off-road dibekali velg jari-jari.

Keduanya menggunakan ukuran pelek yang sama yakni 19-inci pada roda depan dan 17-inci pada roda belakang. Namun jenis ban yang digunakan antara kedua varian model berbeda.

Seperti pada TRK 502, frame dan sub-frame menggunakan model teralis dari pipa tubular berbahan stainless steel. Sejumlah titik diperkuat agar lebih kokoh. Titik distribusi bobot dibuat berimbang agar motor lebih stabil saat melibas trek off-road.

Untuk suspensi depan menggunakan garpu up-side down 50 mm dengan jarak travel 140 mm. Suspensi pada swing arm belakang menggunakan monoshock.

Selain dibekali ABS, sistem rem roda belakang dibekali cakram tunggal 260 mm dengan kaliper piston tunggal. Pada roda depan menggunakan sepasang cakram rem 320 mm dengan kaliper piston ganda model floating.

Getaran Mesin Lebih Halus

Bila pada model terdahulu yakni TRK 702 menggunakan basis mesin parallel-twin 693 cc berpendingin radiator dari QJ SRT 700. Pada model TRK 700 dibekali mesin parallel-twin berkapasitas 698 cc berdesain baru.

Output tenaga kini memang drop dari 76,1 hp menjadi 70 hp dan torsi pun turun dari 68.2 Nm menjadi 67.7 Nm. Meskipun demikian, getaran mesin lebih halus dari model sebelumnya berkat desain kruk-as bersudut 180°. Kurva tenaga dan torsi lebih bermain di rpm bawah dan menengah.

Untuk saat ini Benelli TRK 700 dan TRK 700 X baru diluncurkan untuk kawasan Eropa. Sedangkan jadwal peluncuran di AS dan kawasan lain masih belum ditentukan

Tak ada perbedaan harga antara model TRK 700 maupun TRK 700X untuk konsumen kawasan Eropa. Benelli mematok mulai dari €7,740 atau setara Rp 129 jutaan. Harga off the road, belum termasuk pajak. Unit akan mulai tersedia di jaringan dealer Benelli sejumlah negara Eropa paling cepat bulan September mendatang.

Apakah motor petualang terbaru Benelli ini mampu menyaingi Yamaha Tenere 700, Kawasaki Versys 650 dan Aprilia Tuareg 660 di kawasan Eropa?

Mazda CX-60 peluncuran

Mazda CX-60 Diperkenalkan, Ini Harganya

PT Eurokars Motor Indonesia, APM Mazda di Indonesia akhirnya membuka selubung produk terbarunya, Mazda CX-60 hari ini (26/07/2023). CX-60 diperkenalkan kepada media nasional di Jakarta dengan keunikannya.

Pabrikan Hiroshima ini sepertinya sah saja kalau disebut pabrikan anti mainstream. Saat produsen mobil lain berlomba membuat SUV berpenggerak roda depan, Mazda tidak. Mereka meninggalkan platform yang sudah ada dan membuat basis baru untuk mobil yang yang tenaganya disalurkan ke roda belakang. Tentunya juga mampu mengakomodir gerak empat roda (AWD).

Desainnya masih tetap terlihat Mazda. Moncongnya terlihat panjang, kabin seperti ditarik ke belakang. Jarak pijak yang lebar membuat mobil terlihat kekar. Panjangnya kap mesin bukan tanpa alasan.

Ada penggerak Skyactiv G enam silinder di balik kap mesin. Kapasitasnya 3.3 liter. Lengkap dengan teknologi mild hybrid 48 volt dan turbocharger. Menjadikan CX-60 sebagai mobil pertama Mazda di Tanah Air yang punya teknologi tersebut. Tenaganya 280 hp, dengan torsi puncak 460 Nm.

Disalurkan melalui transmisi otomatis 8-speed ke semua roda. Ya, CX-60 yang dipasarkan di Indonesia hanya tersedia dalam sistem gerak AWD.

Interiornya tidak salah. Begitu duduk Anda akan familiar kalau ini adalah bikinan Mazda. Kami selalu suka dengan kualitas interior buatan mereka. Namun untuk mengetahui kepraktisan masih perlu waktu. Semoga nanti ada kesempatan test drive yang komprehensif.

Yang pasti, sudah dilengkapi dengan paket fitur bantu berkendara i-Activsense. Isinya ada cruise control adaptif, lane keeping assist, active LED headlight dan sebagainya. 

Dipasarkan dalam dua varian, Elite dan Kuro, harganya serupa. Eurokars Motor Indonesia mematok angka untuk Mazda CX-60 ini di Rp 1,188.800.000. Dengan harga tersebut, keluarga terbaru crossover Mazda ini dipastikan bakal menghadang Mercedes-Benz GLC atau BMW X3. Anda tertarik? Mungkin memang sudah sepantasnya…

BMW M Kembangkan Teknologi Penggerak AWD dan Transmisi EV

BMW yang saat ini tengah melakukan pengembangan teknologi penggerak AWD untuk mobil listrik, terutama model performa tinggi dari BMW M.

Tak hanya akan digunakan pada mobil produksi versi jalan raya saja. Teknologi terbaru ini nantinya juga bakal digunakan pada mobil balap bertenaga listrik dari BMW. Seperti apa teknologi yang tengah dikembangkan tersebut?

Quad-motor, Sistem Penggerak AWD Sejati

BMW yang sedang diuji adalah sebuah prototype mobil listrik versi widebody dari BMW i4. Mobil ini dilengkapi teknologi penggerak quad-motor. Pengembangan teknologi penggerak ini dikatakan telah dimulai sejak tahun 2022 lalu.

Berbeda dari versi dual-motor yang sekarang umum digunakan. Sistem penggerak all-wheel drive (AWD) model baru ini mengaplikasikan sebuah motor elektrik penggerak pada setiap roda.

Dengan teknologi penggerak quad-motor, maka penyaluran daya dan torsi ke setiap roda dapat disesuaikan dengan beban traksi. Penggerak ini digadang kinerjanya jauh lebih sempurna dari teknologi AWD mana pun.

Mungkin teknologi ini sangat cocok untuk kendaraan SUV dan mobil rally EV yang kerap melibas trek off-road. Lalu bagaimana dengan kinerjanya di trek aspal?

Tahap Penyempurnaan

Mengenai hal tersebut, pihak BMW mengamini jika teknologi quad-motor yang saat ini tengah dikembangkan sedang dalam tahap penyempurnaan untuk pengunaan di jalan raya.

“Kemampuan yang dimiliki pengerak quad-motor, dalam hal penyaluran daya dan torsi ke roda memang jauh lebih baik dari penggerak AWD biasa. Hanya saja, transmisi single speed pada EV tentu belum bisa menandingi sensasi performa dan feedback transmisi dari mobil bermesin konvensional,” papar BMW M CEO, Frank van Meel.

Apa yang disampaikan oleh boss BMW M tersebut berkaitan dengan sejumlah hal. Pada mobil konvensional, feedback putaran mesin yang terasa pada kemudi serta raungan suara mesin jadi penanda waktunya untuk oper gigi persneling. Anugerah yang tak dimiliki EV.

Sejumlah pabrikan memang telah menggunakan simulasi suara mesin dan knalpot. Namun sebagian besar hanya sebatas ‘gimmick’ dan sensasi gaya. Selain itu, efek suara mesin imitasi tersebut fungsinya lebih sebagai penanda jika sedang ada mobil listrik yang melintas. 

EV Dengan Sensasi Transmisi Tulen

Kelemahan dari efek suara raungan mesin imitasi adalah, “Sekencang apapun suara yang terdengar, Anda tetap tak akan ‘merasakan’ sedang di RPM dan kecepatan berapa. Terkecuali mata Anda tertuju pada layar speedometer. Solusi ini sedang kami kembangkan.” kata  van Meel.

Hyundai Ioniq 5 N meluncur kencang

 

Teknologi simulasi transmisi e-shift yang digunakan Hyundai pada Ioniq 5 N nampaknya bakal menjadi salah satu acuan pengembangan teknologi yang tengah dilakukan oleh BMW M.

Dari apa yang diungkapkan oleh Frank van Meel, kami memprediksi BMW M bakal menggabungkan simulasi transmisi seperti e-shift dengan efek suara dan vibrasi pada setir. Ya, feedback pada setir adalah sensasi mengemudi yang tak dimiliki oleh mobil listrik. Dan tentu saja sensasi efek getaran tersebut juga menjadi penanda perpindahan gigi.

Hmm…bakal seru nampaknya.

Pertamina luncurkan Pertamax green 95

Pertamina Perkenalkan Pertamax Green 95 Dengan Bioethanol

Pertamina resmi mulai memperkenalkan Pertamax Green 95, bahan bakar kendaraan (BBK) terbaru yang mengandung lima persen bahan baku terbarukan, Bioethanol (E5). Harganya Rp 13.500 per liter.

Dikutip dari rilis Pertamina yang kami terima, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan bahwa produk baru ini merupakan langkah nyata Pertamina dalam mendukung capaian target Net Zero Emission (NZE) 2060.

“Produk ini adalah produk BBK hijau yang ramah lingkungan karena menggunakan bioetanol dari molases tebu. Ini merupakan implementasi dari salah satu pilar transisi energi Pertamina dalam mendukung transisi energi nasional dengan penggunaan campuran bahan bakar nabati,” ujar Nicke.

Pertamina

Pertamax Green 95 baru tersedia di 15 SPBU di Jakarta dan Surabaya

Dikatakan juga, BBK ini merupakan sinergi antar BUMN. PT Energi Agro Nusantara, anak usaha PT Perkebunan Nusantara X (Persero)  menyediakan bahan baku Bioetanol dari molases tebu. Yang diproses menjadi etanol fuel grade. Lalu diolah jadi bensin siap pakai oleh Pertamina. Kehadiran Pertamax Green 95 juga diklaim membuka kesempatan kerja bagi 9.000 petani tebu.

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan harapannya semoga produk baru ini dapat diterima masyarakat. Sehingga bisa bersama-sama mendukung program pemerintah dalam mencapai target NZE 2060 tadi.

“Kami mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam mendukung transisi energi dan target NZE pemerintah Indonesia dengan ikut menggunakan BBK ramah lingkungan, salah satunya dengan menggunakan Pertamax Green 95 ini,” jelas Fadjar.

Saat ini, pemasarannya masih terbatas SPBU yang dikelola langsung oleh Pertamina (SPBU 31). Lokasinya lima ada di Jakarta yaitu SPBU Fatmawati 1, Fatmawati 2, Lenteng Agung, MT Haryono dan Sultan Iskandar Muda.

Sementara di Surabaya tersedia di sepuluh SPBU yaitu, Jemursari, Mulyosari, Soetomo, Ketintang, Merr, Mastrip, Karang Asem, Juanda, Buduran dan Citra Raya. Cirinya, nozzle pengisian yang berwarna ungu.

Aplikasi Lapisan Krom Pada Industri Otomotif Bakal ‘Diharamkan’

Kemilau lapisan krom (chrome) telah lama menjadi salah satu aspek estetika pada produk otomotif. Mulai dari sepeda, sepeda motor, mobil hingga bus setidaknya memiliki sejumlah komponen yang berlapis chrome.

Teknologi pelapisan kilap pada logam telah ditemukan sejak abad ke 19. Hanya saja, pengaplikasian secara luas di dunia industri baru dimulai sejak tahun 1924.

Setelah hampir satu abad, mulai tahun 2024 mendatang kawasan Eropa akan memberlakukan kebijakan pelarangan penggunaan lapisan krom, khususnya di industri otomotif.

Hal tersebut berkaitan dengan munculnya berbagai kecaman dari berbagai organisasi dan aktifis pecinta lingkungan hidup di Eropa dan Amerika Serikat. Pencemaran udara yang dihasilkan oleh proses pembuatannya dituding ratusan kali lipat lebih beracun dibanding emisi mesin diesel.

Uap dari bahan kimia yang digunakan dalam proses krom mengandung substansi Perfluoroalkyl dan Plyfluoroalkyl yang sangat beracun dan berbahaya bagi kesehatan.

Senyawa hexavalent chromium yang digunakan pada proses pelapisan krom pun juga dikabarkan mengandung zat karsinogen, salah satu penyebab kanker.

Larangan di California

Kebijakan pelarangan penggunaan krom tak hanya di Eropa saja. Namun juga bakal berlaku di AS.

Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh sejumlah lembaga riset, pemerintah Negara Bagian California pun bermufakat untuk melakukan pelarangan. Hanya saja penerapannya dilakukan secara bertahap hingga berlaku penuh pada tahun 2039.

Di wilayah California terdapat sekitar 113 industri proses pelapisan krom dalam berbagai skala. Untuk industri dan usaha dekoratif berskala kecil akan dilarang beroperasi mulai tahun 2027. Sedangkan untuk pabrik dan industri berskala besar diberi tenggat waktu hingga tahun 2039.

Kebijakan pelarangan industri krom di California mendapat penolakan dari Asosiasi Finishing Logam di California. Alasan yang mendasari munculnya kebijakan pelarangan  tersebut dianggap terlalu dibesar-besarkan.

Pihak asosiasi menyatakan bahwa proses produksi telah melalui kajian AMDAL (analisis mengenai dampak lingkungan) dan telah sesuai aturan. Emisi yang dihasilkan industri chrome pun hanya 1% bila dibanding polusi dari emisi gas buang kendaraan bermotor.

Meskipun demikian, pihak asosiasi tak bisa berbuat banyak. Kenyataan pahit yang harus dihadapi oleh para pelaku industri chrome di AS, khususnya di wilayah California.

Solusi Alternatif Pengganti 

Pengaplikasian lapisan krom pada industri otomotif tak hanya memiliki fungsi estetik. Sesuai kodrat dan tujuan awal saat diciptakan, lapisan chrome berfungsi untuk memperkuat serta melindungi komponen logam dari korosi dan agar lebih tahan gores. Kelebihannya tentu saja membuat logam jadi lebih mengkilap bagai cermin.

Tak hanya sebagai pemanis tampilan interior. Komponen pada eksterior kendaraan seperti spion, frame lampu, grille dan bumper hingga knalpot menggunakan lapisan chrome selama beberapa dekade.

Larangan penggunaan chrome di industri otomotif di seluruh Uni Eropa yang berlaku mulai tahun 2024 tenggat waktunya dianggap sangat ‘mepet’.

Pabrikan otomotif tak hanya bakal kelabakan mencari alternatif pengganti chrome. Industri manufaktur penyedia komponen berlapis chrome pun bakal terkena imbas. Kontrak pesanan suplai komponen yang tengah berjalan pun dijamin bakal terganggu.

Di sisi lain, riset untuk menghasilkan solusi pengganti krom tak hanya memakan waktu yang cukup lama. Anggaran biaya penelitiannya pun bisa mencapai jutaan dolar. Bagi pabrikan otomotif hal ini sangat tidak ekonomis dan efisien.

Tak heran jika produk otomotif saat ini lebih banyak menggunakan material plastik. Material titanium dan serat karbon pun menjadi solusi alternatif meskipun harganya jauh lebih mahal.

Kebijakan yang dilematis dan berdampak luas bagi banyak pelaku industri. Senjakala industri chrome sudah di depan mata…tinggal menunggu waktu…

Honda Civic Type R-GT

Bersiap Gantikan NSX, Mobil Balap Honda Civic Type R-GT Mulai Jalani Uji Coba

Kalau Anda ingat, bulan Januari 2023 lalu Honda mengumumkan kehadiran Honda Civic Type R-GT di Tokyo Auto Salon. Kini, mobil tersebut akan menjalani uji coba pertama di lintasan, yang akan dilangsungkan 25-26 Juli ini. Pengujian akan dilangsungkan di sirkuit balap Okayama International Circuit, Jepang.

Civic yang tidak terlihat wajar ini akan turun di balapan Super GT Jepang. di balik bonnet-nya terpasang mesini empat silinder 2.0 dengan imbuhan turbocharger. Diklaim juga, mesinnya berbeda dengan versi Civic Type R biasa. Penggerak ini dibangun langsung oleh Honda Racing Corporation (HRC), dan dijanjikan punya ‘ultimate pure sports performance’.

Honda Civic Type R-GT di TAS 2023

Honda mulai jalankan uji coba Civic Type R-GT di Okuyama.

“Kami gembira (akhirnya) bisa melangsungkan pengujian Civic Type R-GT,” ujar Koji Watanabe, President HRC. Ini adalah mesin balap yang menggabungkan aerodinamika, mesin dan teknologi lainnya serta keahlian HRC yang membuat kagum dunia balap. Baik di Jepang maupun di luar negeri.”

Debut Honda Civic Type R-GT dikabarkan akan dilakukan di musim balap Super GT 2024. Artinya, kita akan melihat mobil ini diperkenalkan sekitar bulan Maret atau April tahun depan.

Turun di Kelas Tertinggi

Untuk informasi, Super GT adalah balapan grand touring yang berlangsung di negara Sakura itu. Japan Super GT memiliki dua kelas GT500 yang paling tinggi dan GT300. Civic tersebut akan turun di kelas GT500, sebagai pengganti Honda NSX Type S, yang punya daya 648 hp. Honda menyudahi kiprah NSX di balap Super GT, yang telah dilakoni sejak 1996, dalam dua generasi. 

Honda NSX Type S untuk balapan Super GT.

Honda NSX Type S akan pensiun daru Super GT tahun depan

Kelas ini menuntut mobil untuk punya tenaga paling tidak 600-an hp, lengkap dengan KERS (Kynetic Energy Recovery System). Dan ya, bisa dibilang ini balapannya moibl hybrid bertenaga buas. Untuk mendukung mengimbangi laju, peranti aerodinamika yang menyeluruh di sekujur body adalah wajib. Makanya bentuk Civic Type R-GT terlihat garang begitu.

Untuk tahun ini, balapan sudah berlangsung sejak 15 April lalu di Okayama, Fuji Speedway dan Suzuka untuk putaran pertama. Berikutnya, balap akan berlangsung di Fuji pada 5 Agustus. Diikuti Suzuka pada 25 Agustus. Seri penutup akan berlangsung di Motegi bulan November nanti.

The New Mercedes-AMG A 35 dan A 45 S Resmi Diluncurkan di Indonesia

PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia secara resmi meluncurkan The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan dan Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback. Kedua model ini menjadi model ketujuh dan delapan yang diluncurkan Mercedes-Benz tahun ini di Indonesia. Khusus A 35 4MATIC Sedan akan dirakit lokal di pabrik Mercedes-Benz di Wanaherang.

The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan

The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan adalah model entry level pada lini Mercedes-AMG. Menawarkan tampilan yang ringkas dan elegan. Fitur-fitur seperti pelek AMG light-alloy 19-inci dengan desain dynamic spoke; rear apron AMG; dan panoramic sliding sunroof terlihat apik. Bagaimana menurut Anda?

Dalam kabinnya, dibekali kursi sports berlapis material ARTICO man-made leather/MICROCUT Fibre Black yang nyaman dan elegan. Kemudian lingkar setir dipenuhi tombol ala AMG Performance. Dengan paduan sabuk pengaman standar berwarna merah yang mencerminkan sporty luxury.

Untuk infotainment, The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan menggunakan sistem multimedia MBUX yang dapat diakses melalui Central Media Display. Untuk mendengarkan lagu dengan kualitas suara jernih, siap dihantarkan oleh Burmester® surround sound system.

Sedan ini ditenagai oleh mesin Mercedes-AMG M260 2.0-liter 4-silinder 8 transmisi bertenaga 306hp, torsi 400 Nm dan dapat melaju dari 0-100 km/jam dalam hitungan 4,8 detik.

Sistem keamanan, The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC dilengkapi dengan fitur-fitur seperti Active Brake Assist, Blind Spot Assist, Active Parking Assist dengan PARKTRONIC dan tyre pressure monitor. The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC tersedia dalam 4 pilihan warna seperti Cosmos Black, Iridium Silver, Digital White dan Mountain Grey.

Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback

The new Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback tampil dengan front dan rear apron khas AMG. Lengkap dengan pelek AMG 5 19-inci, garis-garis AMG serta tampilan elegan dan sporty.

Di kabin tersemat setir AMG Performance berbahan Nappa Leather dan microfiber MICROCUT. Kursi AMG Performance untuk pengemudi dan penumpang dan elemen trim AMG berwarna hitam dan silver.

Selain itu juga dilengkapi fitur-fitur infotainment terkini. Instrument cluster digital dengan sistem multimedia MBUX tidak dilupakan. Kualitas suara jernih juga dihasilkan oleh Burmester® surround sound system.

A 45 S 4MATIC+ Hatchback menggendong mesin Mercedes-AMG M139q 2.0-liter 4-silinder. Transmisinya  8-kecepatan. Mesin ini bertenaga 421hp dengan torsi 500 Nm dan dapat melaju dari 0-100 km/jam dalam hitungan hanya 3,9 detik.

The new Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ juga dilengkapi fitur keamanan Active Brake Assist; knee airbag; PARKTRONIC dan fitur lain khas mobil mewah. Hadir dalam 10 pilihan warna seperti  Cosmos Black, Iridium Silver, Digital White, Mountain Grey, MANUFAKTUR mountain grey MAGNO, MANUFAKTUR Patagonia red metallic, Night Black, Polar White, Rose Gold dan Spectral Blue.

Saat ini, The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan dan Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback resmi tersedia di dealer resmi Mercedes-Benz.

Untuk harga, Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan ditawarkan dengan harga Rp 1.180 juta. Sedangkan Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback dengan harga Rp 1.510 juta.

McLaren F1

Cerita di Balik Lahirnya McLaren F1, Mobil Fenomenal Abad 20

Suatu sore di tahun 1988 setelah balapan F1 Italia, di bandar udara internasional Milan, Italia, empat orang penting duduk bersama di sebuah kafe. Mereka adalah Ron Denis, Creighton Brown, Mansour Ojjeh dan Gordon Murray.

Siapa mereka? Buku sejarah otomotif menjuluki mereka dengan sebutan The McLaren 4. Brown adalah direktur McLaren Racing dan mantan juara balap mobil Inggris. Ron Dennis tentunya penyuka balap F1 tahu, Dennis adalah seorang perfeksionis, mekanik handal dan manajer tim McLaren F1 (waktu itu).

Lalu Mansour Ojjeh, orang Perancis keturunan Saudi Arabia yang banyak duit. Otomatis, dialah yang menjadi pendukung keuangan McLaren. Terakhir Gordon Murray.

Gordon Murray adalah orang yang begitu jatuh cinta dengan desain dan kemampuan Honda NSX. Di luar itu, Murray yang kelahiran Durban, Afrika Selatan merupakan desainer mobil dengan otak jenius. Semua yang lahir dari guratan penanya jadi bahan omongan karena kualitas. Dia juga yang membentuk mobil F1 era 70-an, sehingga begitu bentuknya. Anda paham, kan? Kalau bingung, coba cari Brabham BT46. Anda akan mengerti, kenapa Murray disebut orang pintar.

Sepakat Bikin Mobil

Di kafe airport itu, keempatnya berdiskusi kalau McLaren harus punya produk yang bisa dipasarkan untuk umum. Bukan cuma jadi tim F1 saja. Intinya, ekspansi bisnis. Ide ini muncul dari Oujjeh, yang melihat Ferrari dan Lotus bukan cuma sebagai tim balap. Tapi juga pabrikan mobil jalan raya. “Kenapa McLaren tidak bisa begitu? Padahal ini tim sukses,” mungkin begitu tantangan yang ia lontarkan.

Ron Dennis, yang biasanya realistis kali ini terlena dengan gambaran kalau McLaren bisa sukses menjegal nama besar seperti Ferrari atau Lamborghini di jalanan umum. Ia tidak bisa menolak ide tersebut. Akhirnya, saat itu juga Brown, Oujjeh dan Ron Dennis sepakat membentuk perusahaan baru bernama McLaren Cars.

Gordon Murray desainer jenius yang perfeksionis.

Murray kemana? Ia duduk saja diam. Saat tiga petinggi tim berdebat soal harus bagaimana dan membuat apa, Gordon diam-diam membuat sketsa. Gambaran seperti apa mobil yang akan mereka hasilkan.

Berdasarkan diskusi itu, akhirnya diputuskan beberapa syarat. Pertama berat mobilnya kurang dari satu ton. Lebar tidak lebih dari 1,8 meter. Overhang depan dan belakang wajib diminimalisir. Lalu bobot harus terkonsentrasi di tengah. Tambahannya, enak dipakai kencang maupun pelan, serta tidak lupa harus punya kenyamanan.

Mobil ini menjegal kekuatan F40 dan Diablo

Tidak ada yang peduli dengan kecepatan saat mobil ini didesain

Ada yang hilang? Ya mereka tidak mendebatkan seberapa kencang mobil ini nantinya. Berapa top speed atau seberapa cepat menempuh 0-100 km/jam tidak dibahas. Karena itu dianggap tidak penting. “Kita mau bikin road car, bukan race car,” kurang lebih begitu pernyataan Gordon Murray. Mobilnya didesain tanpa aturan. Tidak seperti mobil balap yang banyak larangannya. Yang penting lebih kencang dari Porsche 959 dengan bentuk lebih bagus dari Alfa Romeo 33 Stradale. Juga harus ramah digunakan seperti Honda NSX.

Pembuatannya juga akan memanfaatkan fasilitas dan teknologi Formula One yang ada di McLaren. Ini juga bukan tanpa alasan. Selain McLaren cuma tahu soal F1, Murray juga pahamnya dunia itu.

Tim dan Material Eksotis

Tidak lama, Murray mempresentasikan apa yang ada di isi kepalanya. Sebelas jam kemudian, Ron Dennis, Creighton Brown, Mansour Ojjeh langsung setuju.

Ironisnya, untuk membuat mobil ‘tidak tahu aturan’ ini, Gordon harus menerapkan aturan yang ketat. Pertama, tim yang akan terlibat membuat mobil harus yang terbaik. Masuklah nama seperti Peter Stevens, yang juga salah satu desainer mobil balap F1. Ia juga yang menggambar bentuk Lotus Elan M100. Orang kedua adalah Steve Randle, pionir penggunaan komputer untuk merancang chassis mobil. Randle juga yang bertanggung jawab mendesain mobil terbang yang belakangan ini ramai dibicarakan.

Tim tersebut bertanggung jawab merealisasikan desain Gordon Murray. Mobilnya memiliki macam-macam hal baru. Contohnya penggunaan material eksotis seperti carbon fiber, titanium bahkan emas.

Kabin MclAren F1

Konfigurasi kabin McLaren F1

Kabinnya menampung tiga orang dengan pengemudi ada di tengah. Alasannya, mobil betulan pengemudinya harus berkuasa penuh atas pengendaraan dan pengendalian. Duduk di tengah akan memudahkan hal tersebut.

Tidak ada ABS atau kendali traksi. Murray menganggap hal seperti itu akan menghilangkan rasa asli mobilnya. Selain itu, harus bisa bawa penumpang dan muat barang bawaan. Tidak lupa, karena ini sports car, respon dari input pengemudi harus instan.

Mesinnya Mana?

Nah, Murray dan timnya memiliki keahlian untuk melahirkan mobil yang terdengar spektakuler. Namun ia tidak memiliki keahlian untuk membuat mesin. “Saya ingin mesin tanpa turbo dengan kapasitas (silinder) selayaknya,” kata Murray. Dari situ ia mensyaratkan selain kapasitas 5,5 liter, harus mampu menghasilkan rasio tenaga paling tidak 100 hp/liter. Alias 550 hp.

MEsin Isuzu P799WE

Isuzu hampir jadi suplier mesin McLaren F1

Ia juga mensyaratkan V12 dengan bobot tidak lebih dari 250 kg dan wajib tahan banting (reliable). Baik di jalan raya ataupun disiksa bagaikan mobil balap. Jangan lupa, penggerak ini akan jadi bagian terintegrasi dari struktur mobil. Oh iya, interval servisnya harus panjang. Ini seperti permintaan bocah yang tidak tahu apa yang dia mau.

Secara alamiah, ia mendekati Honda. Karena Honda dan mobil balap McLaren (waktu itu) bagaikan sepasang kekasih. McLaren juara dunia dengan mesin Jepang ini. Dan juga, Honda baru saja selesai mendesain NSX. Mobil favorit om Gordon. Tapi Honda geleng kepala. Apalagi lihat V12 tapi bobotnya tidak lebih dari seperempat ton. Mana bisa?

Murray sempat juga mempertimbangkan Ferrari. Pasti paham, kan? Mereka punya pengalaman bikin mesin V12. Tapi nama ini dicoret karena tidak masuk salah satu syarat di atas: Reliable. Yang hingga sekarang kami tidak paham adalah, ia bahkan sempat mempertimbangkan Isuzu. Nah, bingung kan? Tapi Isuzu waktu itu memang punya mesin V12 bernama P799WE. Semua persyaratan tadi masuk. Tapi Ron Dennis menolak. Ia cuma bertanya, “Buktinya mana kalau mesin ini memang bisa diandalkan?”

Rosche Jadi Penyelamat

Lalu Gordon Murray cerita kepada teman lamanya bernama Paul Rosche. Ini siapa lagi? Rosche adalah orang BMW. Sekali lagi, kalau Anda pemerhati F1, salah satu mesin terbaik mobil balap F1 di era 80-an adalah BMW. Dan Paul Rosche adalah otak yang membuat mesin balap itu. Rosche langsung bilang, “Saya buatkan mesinnya.” Dalam waktu singkat, BMW melahirkan mesin V12 berkode S70/2.

S70/2 adalah mesin V12 dengan bahan dasar alumunium berkapasitas 6,1 liter. Tenaganya 618 hp dengan torsi puncak 650 Nm. Pelumasan model dry sump, yang akan melumasi silinder memberikan arti mesinnya akan awet. Dalam kondisi apapun. Punya dua water pump, koil individual untuk tiap silinder serta tidak lupa Vanos. Karena ini mesin BMW.

Mesin BMW S70/2

Mesin ini sedikit meleset dari harapan. Tapi masih digunakan oleh Murray

Masalahnya, mesinnya masih terlalu berat. sekitar 260 kg. Lebih berat 10 kg dari yang disyaratkan. Untungnya Murray mau mengalah. Karena ia paham ini jadi hal terakhir yang penting untuk mobil.

Jantung mekanis tersebut terpasang rapi di ruang mesin di belakang kabin. Dinding (firewall) dibungkus emas supaya bisa mendistribusikan panas lebih baik. Anda pernah dengar material Iconer? Belum? Ini adalah bahan untuk melapisi pesawat ulang alik. Selain tahan panas, juga sangat kuat. Iconer diputuskan menjadi material pembentuk knalpot. Kenapa? Karena selain menyalurkan gas buang, mengeluarkan suara, juga jadi struktur peredam efek daya tabrakan (crumple zone). Knalpot jadi crumple zone. Tidak setiap hari kami dengar ada pipa gas buang macam itu.

Tidak Perlu Flywheel?

Transmisi yang dipakai adalah 6-speed manual. Yang unik dan bikin BMW geleng kepala adalah, Murray menolak penggunaan flywheel. Alasannya sederhana. Ini mesin sudah balance secara sempurna. Kenapa perlu flywheel lagi? Penjelasan teknisnya akan sangat panjang dan perlu artikel sendiri. Intinya, akhirmya ada flywheel, tapi ukurannya kecil sekali.

Ukuran benda tersebut hanya satu dari sederet fitur antik yang ada di McLaren F1. Keunikan lainnya adalah, ingat syarat mesin akan jadi bagian struktural? Dan ini terjadi. Mesin menjadi satu kesatuan dengan suspensi menggunakan load bearing. Hasilnya, mobil yang kokoh di berbagai kondisi pengendaraan. Dan hebatnya, semua itu membuat Mclaren F1 lebih ringan dari Honda Jazz.

Setelah semua komplit, Gordon Murray mulai mendesain body. Jadi sepanjang tulisan di atas, bentuk body belum ada. Ia bersama timnya menghasilkan 1.000 model. Hingga akhirnya terpilih bentuk yang paling aerodinamis. Semua detail, termasuk posisi rem tangan dihitung dengan seksama.

Pecahkan Rekor

Akhirnya, tahun 1989 McLaren Cars siap memproduksi F1. Mobil kencang yang mudah dikendalikan, tapi sulit dibuat karena Murray, seperti dikatakan tadi, perfeksionis. Dibuat dengan tangan manusia yang ahli. Mekaniknya salah sedikit resikonya antara diperintahkan untuk membuat ulang, atau dipecat.

Dengan begitu, dunia lalu melihat hasil kreasi Gordon Murray. Manusia eksentrik dengan gaya rambut dan kumisnya yang, hmm, kami tidak bisa komentar. McLaren F1 lalu menendang dominasi Ferrari F40, Porsche 959 hingga Lamborghini Diablo.

Gordon Murray, icon otomotif dunia.

Gordon Murray dan mobil yang melambungkan namanya

Dibuat sebanyak 106 unit, termasuk prototype, GTR (untuk balap) dan sepasang F1 Long Tail GT. Tahun 1998, mobil ini berhenti diproduksi.

Itulah kisah McLaren F1. Mobil yang tidak pernah dibuat untuk memecahkan rekor kecepatan, tapi jadi salah satu mobil terkencang di dunia, dengan mesin tanpa turbo. Mobil yang lahir dari perbincangan di airport, digurat oleh orang pintar yang kurang tertarik dengan mechanical engineering, tapi suka mendesain. 

 

Audi RS7 Legacy Edition Racikan ABT-Sportline Bertorsi 980 Nm!

Genap satu dekade sudah usia sedan sportback Audi RS7 yang pertamakali diproduksi 2013 silam. Momen istimewa ini disambut oleh tuner spesialis mobil Audi asal Jerman, ABT-Sportline dengan paket modifikasi edisi khusus Audi RS7 Legacy Edition.

Yang menjadi basis modifikasi adalah model Audi RS7 Sportback Performance. Spek paling perkasa dari Audi RS7 ini muncul mulai tahun 2015 silam. Seluruh panel body, interior dan mesin serta suspensi dilepas. Urutan proses pengerjaan dari daftar menu ubahan pun dimulai.

Upgrade Tampilan Ala ABT

Pada area eksterior, body kit full serat karbon “Signature Carbon Bold” garapan ABT menjadi pemanis. Mulai dari grille, bilah splitter plus sirip canard di bagian depan, spion, side skirt, sirip diffuser belakang hingga sayap tambahan yang dipasang di atas spoiler belakang bawaan mobil.

Sementara pada dek pintu dan fender depan tersemat logo “1 of 200”. Sebuah penanda bahwa ini mobil edisi khusus racikan ABT-Sportline, bukan Audi RS7 ‘biasa’.

Pelek standar diganti dengan forged ABT IR22 ukuran 22-inci berkelir Gloss Black. Set pelek high perfomance ini dibalut ban Goodyear Eagle F1 Supersport 295/30 ZR22.

Untuk meningkatkan stabilitas dan dinamika handling berkendara, sistem suspensi disetup ulang dan ditambah dengan stabilizer ABT Sport.

Upgrade Performa Mesin V8

Setup mesin V8 4.0-liter twin-turbo FSI spek standar pabrikan dirombak. Seperangkat turbocharger dan sistem intercooler racikan ABT dipasang pada mesin. ECU bawaan pabrik pun diganti dengan ECU ABT POWER R.

Hasilnya, output tenaga melonjak dari 630 hp menjadi 760 hp. Sedangkan torsi maksimum ‘standar’ yang sudah 850 Nm pun masih diperas lagi hingga melejit menjadi 980 Nm!

Gema orkestra V8 dilantunkan via sistem exhaust racikan ABT yang berujung pada 4-laras pipa stainless steel berdiameter 102 mm. Suaranya yang begitu menggelora bahkan terdengar dari kejauhan.

Untuk memudahkan setting performa secara mandiri dapat dilakukan melalui aplikasi ponsel “myABT”.  Aplikasi ini dapat diakses dari ponsel ke sistem infotaintment pada layar head unit melalui Apple CarPlay.

Tak hanya dapat mengakses informasi seperti data performa, temperatur cairan radiator maupun aliran udara dari air intake ke mesin.

Pemilik kendaraan juga dapat mengakses fitur “Charisma” untuk memilih setting performa yang tersedia seperti ECO, SPORT atau RACE. Fitur ini pun dapat mendeteksi kualitas BBM yang digunakan.

Tak ada ubahan pada transmisi automatic 8-speed spek bawaan pabrikan. Sayangnya tak disebutkan berapa catatan performa dari hasil racikan ABT-Sportline ini.

Namun diprediksi akselerasi 0-100 km/jam dapat lebih cepat dari standarnya yang butuh waktu 3,3 detik. Top speednya pun dijamin mampu menembus angka 280 km/jam. Sedan sport berperforma supercar…

Interior Minim Sentuhan

Untuk area interior ABT hanya mengemas dashboard, kolom transmisi, shifter, dan tepi jok dengan bahan kain suede Dinamica. Material berlapis Teflon ini tak hanya tahan api, namun juga tahan lembab.

Sedangkan setir standar diganti model sport yang berbalut kulit Alcantara dengan penanda merah di posisi jam 12. Area kokpit memang tak banyak mendapat sentuhan ubahan. Standarnya sudah keren. Sama seperti Audi RS6 Legacy Edition yang telah lebih dulu diluncurkan oleh ABT-Sportline pada Mei 2023 lalu.

Hanya sebanyak 200 unit Audi RS7 Legacy Edition yang akan dibuat oleh ABT. Paket edisi khusus ini dibanderol seharga €102,600 atau sekitar Rp 1,7 milyar. Belum termasuk harga mobil donor Audi RS7 Performance dan ongkos jasa instalasi paket Legacy Edition. Mahal? Itu relatif…

Racik Aston Martin Valour Sesuai Selera Via Laman Konfigurator

Debut perdana mobil sport Aston Martin Valour dalam event Goodwood Festival of Speed 2023 di Inggris pekan ini begitu memukau. Sayangnya hanya konsumen terpilih saja yang dapat memilikinya.

Namun tak perlu berkecil hati jika Anda tak masuk dalam daftar 110 nama pemilik mobil ini. Hmm… seperti halnya dengan kami.

Pada situs resmi Aston Martin tersedia laman konfigurator daring untuk Valour. Ya, Anda dapat meracik seluruh opsi yang tersedia untuk mobil ini, meskipun tak membelinya. Nah, penasaran bukan?

Racik Aston Martin Valour Sesuai Selera Anda

Seperti halnya model mobil lainnya seperti Vantage atau DBS, para calon konsumen dapat meracik Valour via laman konfigurator yang tersedia.

Pilihan pertama adalah aneka ragam warna body. Tersedia opsi warna standar merah, biru, hijau, kuning hingga oranye. Jika ingin warna yang sama seperti versi launchingnya, maka pilih warna Storm Purple.

Jika ingin aksen pemanis untuk area eksterior, tersedia kombinasi bahan serat karbon untuk panel body bagian atas dan bawah.

Untuk velg hanya tersedia satu pilihan model dengan ukuran 21-inci, akan tetapi variasi pilihan warnanya beragam. Mulai dari Satin Black dengan aksen blink-blink Diamond atau warna polos seperti Satin Black maupun Gloss Silver. Demikian pula untuk kemasan warna kaliper rem cakramnya tersedia beraneka warna.

Standar Atau Personal

Area interior adalah yang paling banyak memiliki ragam pilihan personalisasi. Mulai dari versi standar hingga pesanan khusus. Aston Martin akan berusaha memenuhi selera dan keinginan para konsumennya.

Untuk versi standar, hanya tersedia dua pilihan model jok yakni Sports Plus dan jok balap Carbon Fibre Performance.

Nah, untuk kemasan interior justru lebih beragam. Untuk balutan kulit pada kabin tersedia beraneka ragam warna. Mulai dari warna standar seperti hijau, biru, ungu, coklat maupun hitam. Jika ingin kustom dengan versi berbeda pun akan dilayani. Mulai dari jenis bahan kulit yang digunakan, warna pilihan hingga aksen jahitan khusus.

Tak hanya door trim dan plafon saja, seatbelt dan karpet lantai kabin pun tersedia dalam beraneka pilihan warna. Shift knob tuas transmisi pun tersedia dalam pilihan bahan kayu, aluminium, hingga titanium.

Aston Martin pun menyediakan paket opsional bagi penyuka travelling berupa satu set tas dan koper khusus untuk model Valour. Anda pun bisa menambahkan nama anda pada enam buah tas dan koper khusus tersebut. Keren bukan…

Ya, konfigurator daring ini membuat Anda dapat meracik Valour sesuai selera anda. Meskipun tak dapat memilikinya, setidaknya sedikit berkhayal tak ada salahnya bukan?

Restomod NSU Prinz 4: Liar Berpenggerak Audi e-tron

Kreatifitas dari para siswa magang kadang sungguh luar biasa. Seperti yang dilakukan oleh para siswa magang di pabrik Audi Neckarsulm, Jerman. Untuk proyek tugas magang, mereka memodifikasi dan merombak total sebuah mobil lawas NSU Prinz 4. Seperti apa hasilnya?

NSU, Cikal Bakal Lahirnya Audi

Mungkin banyak yang awam dengan nama NSU. Pabrikan otomotif asal Jerman ini selama satu abad dikenal sebagai produsen sepeda, mobil, dan sepeda motor. Label nama NSU sendiri merupakan anagram dari nama kota tempat NSU berasal yakni Neckarsulm. Salah satu model mobil yang populer yakni NSU Prinz 4.

Perjalanan sejarah NSU di dunia otomotif berubah drastis saat NSU diakusisi oleh Volkswagenwerke (VW).   Tak hanya diakusisi, NSU pun dilebur dengan Auto Union ke dalam brand Audi di tahun 1969.

Proyek restomod para siswa magang ini tak hanya bernostalgia dengan model NSU Prinz 4. Mobil ini merupakan kado hari jadi dari pabrik Neckarsulm yang tahun ini genap berusia 105 tahun.

Rombak Total Body dan Sasis

Para siswa magang di pabrik Audi Neckarsulm mempelajari teknologi manufaktur mobil listrik yang diproduksi di pabrik tersebut. Materi yang mereka pelajari selama magang kemudian diterapkan pada mobil NSU Prinz 4. Seluruh komponen mobil NSU Priz 4 yang akan dimodifikasi pun preteli dan diurai. Hanya tersisa rangka body.

Karena akan dibekali dengan sistem penggerak motor elektrik berikut baterainya, maka perlu dilakukan ubahan konstruksi. Mobil ini aslinya menggunakan rangka unibody, sehingga seluruh konstruksi dek pun diganti. Sebagai donor, dipilih dek sasis dari Audi A1 yang dimensinya tak jauh berbeda dengan NSU Prinz 4.

Body asli bagian atas masih dipertahankan. Hanya saja tampilannya diubah menjadi bergaya widebody. Fender baru model lebar dibuat menggunakan printer 3D. Kini body NSU Prinz 4 lebih kekar dan sporty bagai mobil balap jalanan.

Laburan kombinasi warna abu-abu Suzuka Grey dan hitam Brilliant Black pada body menguatkan aura sporty.

Velg ‘piring’ ala Rotiform yang berbalut ban tapak lebar berprofil tipis nampak pas dengan rongga fender. Headlamp dan lampu belakang standar diubah menjadi model LED. Pada bumper depan terdapat lip spoiler dan air intake yang membuat tampilan kian garang.

Agar lebih keren, bagian belakang juga diimbuhi sayap spoiler di atap dan kap bagasi. Kedua spoiler dilabur warna hitam Brilliant Black senada atap pada bagian atas dan Signal Yellow pada bagian bawahnya. Sejumlah panel body dan interior diganti dengan material serat karbon yang dicetak dengan printer 3D.

NSU Prinz 4 Berpenggerak Audi e-tron

Versi asli menggunakan mesin 2-silinder segaris OHV 600 cc berpendingin udara berdaya 30 hp yang terpasang di bagian belakang.

Dengan dek sasis dari Audi A1, mesin NSU Prinz 4 kini digantikan oleh sebuah motor elektrik penggerak berdaya 240 hp yang dicangkok dari Audi e-tron.

Tangki bensin di balik kap depan kini berganti sebongkah baterai 17,9 kWh dari Audi Q7 TFSI e quattro. Hanya saja tak dijelaskan jenis transmisi yang dibekalkan.

Interior Bergaya Retro-Techno

Kurang lengkap rasanya jika area interior tak ikut disentuh. Meskipun interior mobil ini turut mengalami ubahan, namun pihak Audi tak melansir foto detailnya. Sayang sekali…

Akan tetapi pihak Audi menyatakan bahwa kemasan interior didominasi warna Signal Yellow. Roll cage dan sepasang jok bucket Recaro Podium kian menguatkan aura mobil sport. Panel instrumen di dashboard pun telah menggunakan layar digital.

Tampilan jadul telah sirna dari sang NSU Prinz 4. Tak hanya menjelma menjadi lebih keren. Tapi jadi sebuah mobil sport coupe bertenaga listrik yang senyap dan bebas polusi.

Happy 105 th Anniversary Audi Neckarsulm Factory.

Polisi melakukan penindakan kepada pelanggar aturan lalu lintas

Sembilan Hari Operasi Patuh 2023, Ratusan Ribu Pelanggaran Terdeteksi

Kepolisian Republik Indonesia mengumumkan hari ini (21/07) bahwa Operasi Patuh 2023 yang sudah berjalan selama sembilan hari berhasil menjaring ratusan ribu pelanggar. Menariknya, tidak semua dilakukan penindakan (tilang).

Dikutip dari NTMC, “Total jumlah penindakan pelanggaran lalu lintas baik ETLE dan Tilang Manual sebanyak 29.211,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, di Jakarta. Selain itu, polisi melayangkan teguran kepada 242.836 pengendara yang berkendara tidak sesuai aturan.

Syarat SIM

Menurut Ramadhan, ada tiga pelanggaran yang kerap muncul di catatan Polantas. Untuk pengendara motor, tidak menggunakan helm SNI sebanyak 148.514 pelanggar. Diikuti melawan arus dengan 39.011 pelanggar. Yang paling mengkhawatirkan, berkendara di bawah umur sebesari 18.869 pelanggar. Bayangkan itu, ada lebih dari 18 ribu bocah belum cukup umur berkeliaran mengendarai motor.

Kemudian untuk pengendara mobil peraturan yang paling sering dilibas adalah, tidak menggunakan sabuk pengamanan atau safety belt sebanyak 30.273 pelanggar. Melebihi muatan ada 5.240 pelanggar. Dan, melawan arus jumlahnya 5.277 pelanggar. Data tersebut terakhir dicatat pada tanggal 18 Juli 2023.

Brigjen Ahmad Ramadhan juga mengatakan jumlah kecelakaan yang tercatat selama Operasi Patuh 2023, hingga tanggal tersebut mengalami kenaikan dibanding tahun lalu. “Apabila dilihat dari data laka lantas pada hari kesembilan pelaksanaan operasi yakni tanggal 18 Juli 2023, sebanyak 330 kejadian apabila dibandingkan dengan tahun 2022 sebanyak 156 kejadian, mengalami kenaikan sebanyak 174 kejadian.”

Kami tidak akan lelah mengajak Anda untuk tertib berlalu lintas. Supaya semua selamat dan tiba di tujuan dengan aman. Yang menggunakan jasa sopir pribadi, tegur jika tidak berkendara tertib. Kalau Anda berkendara sendiri, ayo, taat dan tertib. 

Sumber: NTMC Polri

Nissan Skyline V35 400R

Nissan Skyline: Semua Akan SUV Pada Waktunya

Nama Nissan Skyline mungkin salah satu model mobil paling lama yang dipasarkan oleh Nissan. Meskipun generasi paling akhir (V37) sudah lahir sejak 2014 dan belum ada pengganti. Ini karena pembuatnya membekukan pengembangan Skyline sedan.

Kabarnya, Nissan Skyline akan bertransformasi jadi mobil listrik. Namun perkembangan terkahir lebih mengejutkan lagi. Nissan tidak melihat urgensi Skyline untuk tetap menganut bentuk sedan. Media Jepang mengabarkan, kemungkinan besar nama ini akan berubah jadi SUV, berbasis Nissan Ariya.

Nissan Ariya EV

Platform Nissan Ariya dikabarkan akan dipakai untuk Skyline EV. Foto: TheDrive

Yes, menurut media Bestcar, meski informasinya masih simpang siur, tapi Skyline SUV/Crossover akan hadir paling cepat 2025. Sebagai penggerak akan terpasang motor listrik berkekuatan setara 450 hp. Lengkap dengan opsi gerak empat roda.

Memang bukan pertama kalinya ada Skyline jangkung. Kalau Anda ingat sekitar 2009-2016, pernah ada Skyline Crossover (J50). Tapi tetap saja mengejutkan karena mobil ini akan menghilangkan bentuk sedan yang sudah diusung sejak 1960-an. 

Skyline Crossover

Pernah ada Nissan Skyline Crossover

Yang jadi pertanyaan, kalau tenaganya sudah sebesar itu, apakah nantinya akan ada Skyline GT-R lagi? Penelusuran kami menyimpulkan kalau hal tersebut mungkin saja terjadi. Tapi kemungkinannya kecil karena GT-R sudah jadi model terpisah sendiri. Yang pasti, Nissan juga masih mempelajari kelahiran GT-R berikutnya, dengan imbuhan teknologi elektrifikasi.

Nissan Bukan Yang Pertama

Trend mengusung nama sedan legendaris ke ranah SUV bukan diawali oleh Nissan. Kalau Anda ingat, beberapa waktu lalu Toyota sudah memperkenalkan Crown dalam bentuk sedan crossover yang besar dan bentuknya kurang menarik. Lalu mereka juga memperkenalkan Crown SUV yang formatnya memang SUV. Terakhir, Toyota Century juga dipastikan akan ada versi tinggi, melengkapi versi sedan.

Toyota Crown

Deretan Tooyta Crown baru. Ada SUV

Kalau Anda baru memperhatikan dunia otomotif, SUV memang jadi trend belakangan ini. Apalagi sekarang mobil-mobil premium juga hadir dengan bentuk tinggi. Dan Crown ataupun Skyline, mengusung status premium tersebut. Jadi, wajar saja kalau mereka juga mencoba ‘kue’ di pasar SUV mahal. Pasarnya juga akan lebih luas dibanding sedan.

Sumber: Drive

HSR Boafeo Dan Aerotech, Pelek Bergaya Hype dan Aerodinamis

Banyak cara untuk membuat penampilan mobil standar menjadi luar biasa. Salah satunya penggunaan pelek dengan fitment yang proper dan sesuai. HSR Wheel kembali meluncurkan pelek untuk para car enthusiast. Brand pelek lokal yang sudah mendunia ini melansir produk terbarunya, HSR Boafeo dan HSR Aerotech.

Keduanya diklaim sebagai racikan yang cocok untuk Anda yang berjiwa muda dan ingin meningkatkan aerodinamika. Meski semuanya kembali ke selera masing-masing. 

HSR Boafeo

Untuk Anda penyuka gaya racing look, bisa memilih HSR Boafeo. Bergaya racing, menampilkan gaya 10-spoke yang mengecil ke ujung bibir pelek. Desain ini membuat bobot pelek ini menjadi lebih ringan. Selain itu, dilengkapi juga ring melingkar layaknya cincin penyangga yang, diklaim oleh HSR, membuatnya menjadi lebih kuat dari tekanan maupun benturan saat digunakan.

Boafeo juga dilengkapi dop besar hexagonal yang memiliki dua fungsi sebagai cover penutup lugnut agar terlihat clean dan berfungsi sebagai kuncian terhadap cover tambahan.

Tersedia dalam ukuran ring 15, 16 dan 17-inci. Pilihan lubang PCD yakni 4×100, 4×114,3 dan 5×114,3 dengan ET42. Untuk pilihan warna antara lain Silver, Bronze, Gun Metal, dan Matte Black.

HSR AeroTech

Produk ini merupakan cover pelek berbentuk piringan dengan model hype saat ini. Aerotech didesain agar mampu mengontrol aliran angin dan meningkatkan aerodinamika. Hasilnya mobil menjadi lebih konsisten karena hambatan udaranya menjadi lebih minimal.

HSR AeroTech ini dirancang dengan tiga bagian konstruksi. Mulai dari pelek, dop kunci dan grafis. Karena itu proses produksinya juga terbilang cukup panjang. Saat ini,  hanya tersedia dalam ukuran ring 15 dan 16-inci dengan berbagai varian desain grafis yang dikatakan menarik dan fresh.

Hendra Wijaya selaku Direktur Marketing HSR Wheel, menjelaskan “Proses pembuatan HSR AeroTech dibuat sangat detail dengan memperhatikan desain konstruksi, material yang kuat. Bahkan sampai ke grafis yang akan dibuat agar konsumen lebih puas dengan hasilnya. Dan bisa tampil lebih percaya diri dengan tampilan mobilnya.”

Harga untuk 1 set velg Boafeo ditawarkan mulai Rp 5,2 juta hingga Rp 6,6 juta. Untuk HSR Aerotech ditawarkan hanya Rp 850 ribu, namun untuk 1 set lengkap akan diberikan harga bundling dengan harga Rp 6 juta hingga Rp. 7,4 juta. Tertarik?

 

Genesis G90 Rambah Pasar Sedan Mewah Jerman dan Swiss

Bintang di event Goodwood Festival of Speed 2023 yang berlangsung di Inggris akhir pekan lalu tak hanya didominasi brand Eropa. Salah satu pabrikan Asia yang berhasil memukau pengunjung yakni Genesis. Brand mobil mewah asal Korea Selatan ini tampil dengan generasi kedua sedan mewah Genesis G90 yang melakukan debut perdananya.

Sedan mewah Genesis G90 debut perdana di Korea Selatan pada tahun 2021 lalu. Versi produksinya mulai dipasarkan di Amerika Serikat dan kawasan Timur Tengah pada tahun 2022.

Genesis G90 terbaru ini akan merambah kawasan Eropa. Lantas apakah ada spesifikasi khusus untuk para konsumen di Benua Biru?

Body Lebih Panjang

Jika dilihat sepintas, awam tak akan dapat membedakan antara G90 spek Korean Selatan, AS dengan spek Eropa. Tampilan luarnya begitu identik. Namun ternyata cukup banyak perbedaan yang tak terlihat.

“Untuk kawasan Eropa, kami meracik G90 sesuai “selera Eropa” untuk dapat memikat konsumen dan bersaing di kelas sedan mewah.” terang Lawrence Hamilton, Managing Director at Genesis Motor Europe. Ya, ukuran “mewah” untuk kawasan Eropa memang beda dari kawasan Asia maupun Amerika Serikat.

Genesis G90 yang dipasarkan di Eropa tak hanya tersedia dalam versi LWB (long-wheelbase) seperti yang dipasarkan di AS dan Timur Tengah. Namun juga tersedia varian SWB (short-wheelbase).

Untuk varian SWB tersedia versi 5-penumpang maupun 4-penumpang. Sedangkan untuk varian LWB hanya tersedia versi 4-penumpang.

Karena terdapat perbedaan ukuran jarak antar sumbu roda, maka dimensi panjang antara versi LWB dengan SWB berbeda. Jika body varian SWB panjangnya 5.275 mm, varian LWB panjangnya 5.465 mm. Perbedaannya sekira 190 mm pada jarak antar sumbu rodanya. Sedangkan tinggi dan lebar body antara versi LWB dengan SWB sama.

Dengan jarak antar sumbu roda yang lebih panjang, maka volume kabin pun menjadi kian lapang. Di Eropa, sedan mewah varian LWB digemari oleh konsumen kalangan eksekutif.

Sedan Mewah Eropa

Tak hanya sekadar tampil mewah, namun G90 juga dibekali dengan teknologi dan fitur berkendara termutakhir. Segala aspek pada area interior pun diolah dengan sangat cermat. Pasalnya, faktor penentu kesuksesan sebuah mobil mewah terletak pada kemasan kabin.

Salah satu fitur yang tak kalah dari mobil buatan Eropa yakni jok model captain chairs berbalut kulit mewah. Selain dilengkapi penghangat dan fungsi pemijat, sandaran kaki pun dapat diselonjorkan.

Kabin yang lapang tak hanya membuat posisi duduk menjadi kian nyaman. Akses keluar-masuk kabin pun lebih leluasa.

 Twin-turbo Atau Hybrid?

Perihal daftar pilihan mesin, pihak pabrikan belum mengumumkan secara resmi. Namun tentu saja untuk sedan mewah berbody panjang dan berbobot berat umumnya dibekali mesin bertenaga besar.

Salah satu varian yang kemungkinan bakal digunakan yakni 3.5-liter V6 turbocharged. Output tenaga 375 hp dan torsi maksimum 530 Nm dengan top speed 250 km/jam terbilang cukup lumayan. Untuk versi LWB yang bobotnya lebih berat diprediksi bakal dilengkapi mesin bertenaga lebih besar.

Kemungkinannya yakni mesin 3.5-liter V6 turbocharged plus modul hybrid 48V e-Supercharger. Output tenaga sebesar 409 hp dan torsi 549 Nm disalurkan ke roda via penggerak AWD. Untuk transmisi hanya tersedia versi automatic 8-speed.

G90 terbaru ini baru akan dipasarkan secara terbatas di Jerman dan Swiss. Para konsumen yang berminat dapat memesan secara daring via situs resmi dealer Genesis di kedua negara tersebut. Perihal harga jual, untuk saat ini masih belum diumumkan secara resmi.

Untuk menjegal rival sekelasnya dari brand Eropa secara sporadis mungkin sebuah pemikiran yang terlalu jauh. Namun sedan Genesis G90 secara persuasif akan memikat konsumen tradisional Mercedes S-Class, BMW 7-Series, dan juga Audi A8. Ya, perlahan tapi pasti.

Mercedes-Benz CLK GTR

Mercedes-Benz CLK GTR, Terinspirasi Porsche 911 GT1, Menyontek McLaren F1

Kegigihan Karl Benz akhirnya melahirkan terobosan dalam bentuk kendaraan roda empat yang bisa berjalan dengan mesin pembakaran internal. Atau Internal Combustion Engine (ICE), bahasa anak sekarang menyebutnya. Segala cara ia tempuh untuk meyakinkan khalayak, kalau inovasinya itu akan membentuk masa depan baru. Dan benar saja. Lihat seperti apa Mercedes-Benz sekarang. 

Namun dalam bidang balapan, Mercedes-Benz agak sulit untuk dibilang yang paling sukses. Oke, lah mereka sukses di balapan F1 dengan delapan titel konstruktor dan tujuh gelar juara dunia pembalap (Lewis Hamilton). Namun perjalanan mereka di motorsport menarik untuk dilihat karena selain sukses, juga pedih.

Tim Mercedes-Benz CLK GTR musim 1997

Dari situ, kami terpancing menelisik salah satu produk yang berbasis mobil balap, Mercedes-Benz CLK GTR. Kenapa? Karena dengan CLK GTR, tiba-tiba pabrikan Stuttgart ini berdiri menghadang Ferrari, Lamborghini, McLaren di sirkuit.

Arahan untuk desainer dan engineer-nya hanya, “Terserah kalian!” Hasilnya, mobil ini begitu kencang hingga mengubah peta balapan GT dunia. Pertanyaanya, kenapa Mercedes-Benz perlu mobil ini?

Dominasi McLaren F1 Perlu Ditumbangkan

Saat balapan World Sportscar Championship bubar tahun 1993, pabrikan besar dunia tidak punya lahan untuk unjuk gigi. Tentunya selain di LeMans dan F1. Hal ini membuat beberapa pelaku balapan di Eropa khawatir. Mereka lantas sepakat membuat seri balapan baru, bernama BPR Global GT.

Dominasi McLaren F1 perlu ditumbangkan

Awalnya yang ikut hanya Porsche dan Venturi Racing. Namun kemudian beberapa pabrikan mulai tertarik. Datanglah Jaguar XJ220, Ferrari F40 GTE hingga Mclaren F1. Mobil terakhir itu memporak porandakan persaingan. Karya Gordon Murray tersebut begitu dominan dan menghancurkan harapan pabrikan lain untuk bisa menang.

Karena balapannya makin besar, FIA lalu turun tangan menjadi regulator. Mereka mensyaratkan homologasi, dengan tujuan pabrikan bisa lebih berinovasi dan balapan makin seru. Salah satu aturannya, mobil yang turun harus punya 25 versi jalan raya. Cuma 25? Tentunya ini jadi bahan tertawaan pabrikan besar, sekaligus menarik mereka untuk ikutan.

Tapi tetap terasa hambar. Karena McLaren masih saja dominan. Akhir musim 1995, mereka juaranya. Salah satu pabrikan yang meradang dengan dominasi McLaren F1 adalah Porsche. Loh, bukan Mercedes? Tunggu dulu…

Porsche 911 GT1 yang menginspirasi CLK GTR

Porsche 911 GT1

Masa senggang antar musim dimanfaatkan Porsche untuk membuat sesuatu yang baru. Waktu mereka sempit. Hanya beberapa bulan sebelum balapan GT 1996 dimulai. Engineer Porsche putar otak. Salah satu regulasi FIA menyebutkan soal 25 mobil jalan raya tadi. Tidak mungkin bikin mobil baru dalam waktu sesingkat itu.

Engineer lalu memanfaatkan Porsche 962, jagoan mereka di Le Mans dengan powertrain bertenaga 740 hp. Tapi 962 benar-benar mobil balap. Tidak ada versi jalan raya. Jalan keluarnya, moncong 911 generasi 993 yang saat itu baru hadir, dipasang. Buntutnya tetap 962. Lahirlah Porsche 911 GT1 untuk balapan dan versi jalan raya. Dominasi McLaren F1 pun runtuh di musim balap BPR GT 1996.

Mercedes-Benz Mulai Terusik

Mercedes-Benz yang diam saja, akhirnya terinspirasi oleh 911 GT1 ini. Mereka melihat potensi mobil balap Porsche itu masih bisa digali. Empat bulan sebelum musim balap 1997 dimulai, petinggi di Stuttgart memerintahkan jajarannya untuk membuat mobil yang lebih baik dari Porsche tadi. Engineer dan desainer Mercedes-Benz mulai bekerja.

MclAren F1 GTR chassis no 11R

McLaren F1 GTR chassis no.11R

Mereka punya waktu 128 hari untuk membuat mobil balap. Karena segalanya mepet, kreativitas pun diuji, jalan pintas ditempuh. Mereka beli satu unit McLaren F1 GTR. Nomor chassisnya 11R. Yes, mereka akan mencontek resep sukses McLaren F1.

11R dipreteli lalu dipasang body dan mesin Mercedes-Benz. Meski statusnya prototype, tapi uji coba yang dilakukan menjadikan mobil ini lebih kencang dari aslinya. Lalu purwarupa itu kecelakaan, beberapa bagian body hancur. Untung strukturnya aman. Body asli McLaren dipasang kembali lalu mobilnya dilelang. Supaya tidak mengundang kecurigaan.

Prototype CLK GTR

Di balik body, ada monokok McLaren F1

Hasil dari uji coba tersebut membukakan mata dan ide para engineer, selebar-lebarnya. Tim AMG yang ikut membantu lalu mencontek desain body 911 GT1. Pasang lampu depan dan belakang serta grill CLK, lalu kirim desainnya ke Lola Composite untuk dibuatkan platform.

Sebagai penggerak, Mercedes-Benz dan AMG memasang mesin M120 5,0 liter, yang juga dipakai oleh S-Class pada masa itu. Kemudian dipasangkan peningkatan berupa material titanium dan kompresinya dinaikan. Hasilnya adalah mesin V12 600 hp dengan suara yang enak didengar.

Seperti pada McLaren F1, Mercedes menjadikan mesin sebagai satu kesatuan chassis yang terpasang di belakang kabin. Transmisinya 6-speed manual.

Awal Yang Menyedihkan

CLK GTR awalnya tidak bergitu bersinar. Tapi sukses.

Mercedes-Benz CLK GTR untuk balap GT

Mercedes, AMG dan Lola sukses membuat mobil balap tepat pada waktunya. April 1997, mereka siap meramaikan balapan dengan dua Mercedes-Benz CLK GTR. Sayang, setelah itu semuanya berantakan. Masalah rem lalu mendera. Satu mobil terpaksa berhenti. Finish terbaik mereka hanya posisi 27. Diraih di Hockenheim Ring, Jerman.

Beberapa bulan kemudian saat balapan di Silverstone, Inggris, mereka mampu mengacungkan ancaman untuk McLaren. Lalu di balapan 4hr Nurburgring, mereka sukses finish 1-2 dengan pembalap Bernd Schneider dan Klaus Ludwig. Lalu kesuksesan itu berulang di 3hr Sebring dan Laguna Seca. Juara konstruktor dan pembalap pun mereka amankan. Keceriaan melanda Stuttgart, juara di musim pertama mereka turun. Tentunya sesuatu sekali.

FIA Tagih Janji

Ingat aturan 25 mobil jalan raya tadi? Mercedes sepertinya lupa untuk menyiapkan. Hingga mereka menang, baru ada satu mobil prototype. Jadinya, mereka potong jalan lagi. Body tidak diubah terlalu banyak. Beberapa peranti aerodinamika dihaluskan supaya ramah dengan kondisi lalu lintas. Lalu mesinnya ‘diperhalus’ sedikit. Noken as direndahkan derajatnya supaya tidak agresif, tapi kapasitas mesin dinaikan jadi 6,9 liter. Jadi torsinya bisa tetap mengisi.

Mercedes-Benz CLK GTR versi jalan raya.

Versi jalan raya CLK GTR Hanya 28 unit di dunia.

Interior tentu diubah supaya penggunannya betah. Mobil balap pastinya tidak ada AC, fitur hiburan apalagi karpet. CLK GTR jalan raya punya segala kelengkapan layaknya sebuah mobil yang manusiawi. Ada airbag, hiburan, karpet Alcantara, catalytic converter. Tapi AC tetap sebagai fitur opsional.

Selebihnya, semua sama seperti versi balap. Mulai dari monokok carbon fiber, transmisi sequential (tapi ditambahi paddle shifter) hingga karakter berkendara yang ‘racing banget’ dan suara mesin yang sama.

Mercedes-Benz CLK GTR tidak terlalu beda dengan versi balap.

Secara teknis, tidak terlalu beda dengan versi balapan

Hans Werner Aufrecht, ditugaskan untuk menyelesaikan Mercedes-Benz CLK GTR Strabenversion. Atau Street Version alias versi jalan raya. Ia bahkan sempat memutuskan bikin versi roadster, yang jumlahnya amat sangat terbatas. Siapa Hans Aufrecht? Huruf A di merek AMG adalah namanya.

Produksinya berjalan lambat karena segalanya ‘hand made’. Akhirnya, hanya ada 28 Mercedes-Benz CLK GTR lahir. Dua prototype, 20 versi atap tertutup, dan enam roadster. Harganya? US $1,5 juta. Inilah mobil jalan raya yang paling mahal. Rekor yang ia pegang selama 20 tahun hingga Ferrari FXX hadir.

Turun Le Mans 

Anda pasti ingat, 1955 jadi tahun kelam untuk dunia otomotif, terutama Mercedes-Benz. Di Circuit De La Sarthe, Le Mans, mobil mereka kecelakaan dan menewaskan bukan hanya pembalapnya, tapi juga 80 orang penonton. Mercedes pun menarik diri dan berniat tidak akan pernah balapan Le Mans lagi. Tapi CLK GTR mengubah itu semua. 

Sukses di balapan GT, AMG merasa perlu untuk menaklukan balap ketahanan ini. Masalahnya, sirkuit De La Sarthe adalah sirkuit kecepatan tinggi, dengan lintasan lurus yang sangat panjang. AMG sadar juga, mobil ini tidak akan bisa menaklukan arena kalau tidak diubah. Namun sekali lagi, waktu kurang bersahabat. 

Mercedes-Benz CLK LM gagal di balapan pertama.

CLK LM, gagal karena power steering

Sedikit modifikasi dilakukan untuk balap Le Mans 1998. Aerodinamika dibenahi dan mesinnya diganti dari V12 ke V8, dari mobil balap Sauber C9. Nama mobil berubah jadi CLK LM. Tapi seperti pertama turun GT, mereka tidak berhasil. Masalah power steering jadi ganjalan. Namun ini sudah cukup untuk memberikan input. Tahun 1999 mereka turun lagi dengan mobil yang lebih optimal. Namanya CLR. 

Akhir Yang Menyedihkan

Karena tidak ada batasan homologasi, Mercedes dan AMG lebih bebas mendesain mobilnya. Di sini mereka menemukan sesuatu yang baru. Tepatnya saat pembalap Mark Webber mengendarai CLR nomer empat, menempel ketat Audi di sesi kualifikasi. 

CLR, kenangan buruk untuk mercedes-benz di le mans

CLR meninggalkan ingatan yang tidak menyenangkan

Di luar dugaan, turbulensi dari Audi membuat CLR terbang. Benar-benar terbang dan terbanting ke aspal. Webber dibawa ke rumah sakit, CLR ditarik ke pit untuk usaha perbaikan. Dua hari kemudian, mobil siap, Mark juga sudah dinyatakan fit. 

CLR nomer empat keluar dari pit untuk sesi pemanasan. Dan terbang lagi. Untung Webber tidak cedera. CLR ini pun dinyatakan tidak layak balap. Tapi pembalap Mercedes lain juga menyatakan moncong mobil jadi ringan saat di kecepatan tinggi. 

Mark Webber dua kali tinggal landas di Le Mans

Benar saja, CLR no.5 mengalami hal serupa. Terbang setinggi 50 kaki dan mendarat di hutan sebelah sirkuit. Pembalapnya, Peter Drumbreck pingsan tapi selamat tanpa cedera. Bayang-bayang Le Mans dulu menghantui lagi. Mercedes-Benz langsung menarik diri dari balapan. 

Karir balapan CLK pun selesai. Sebuah akhir yang menyedihkan untuk program balap ambisius yang cukup sukses. Biarpun sangat singkat. 

Dari berbagai sumber

Kacamata BMW ConnectedRide HUD, Antara Perlu dan Tidak

Anda mungkin pernah mendengar tentang teknologi head-up display (HUD). Penampil informasi yang memanfaatkan pancaran proyektor ini telah ada lebih dari dua dekade. Kini, BMW menghadirkan kacamata BMW ConnectedRide. Apa itu?

Berawal dari dunia aviasi dan militer, kini HUD digunakan oleh industri otomotif. Teknologi ini tak hanya menjadi fitur bantu berkendara pada mobil, namun kini juga diaplikasikan bagi para pengendara sepeda motor.

Beberapa tahun lalu BMW Motorrad menciptakan konsep helm motor yang dilengkapi dengan HUD. Kemudian raksasa industri teknologi multimedia Google memperkenalkan pengaplikasian yang lebih praktis yakni konsep kacamata Google Glass.

Tak mau ketinggalan langkah, BMW Motorrad pun meringkaskan teknologi yang pernah mereka buat. Dari helm menjadi kacamata. Ingin tahu seperti apa cara kerjanya?

Kacamata Canggih dan Praktis

Pada sebagian model sepeda motor terbaru lansiran brand asal Jerman ini dilengkapi fitur koneksi antara sepeda motor dan aplikasi ponsel BMW ConnectedRide.

Dengan kacamata ConnectedRide, Anda tetap dapat berkendara dengan leluasa tanpa perlu melihat ke layar ponsel atau speedometer. Seluruh tampilan informasi dialihkan ke kacamata BMW ConnectedRide via teknologi HUD.

Selain terkoneksi dengan aplikasi BMW ConnectedRide pada ponsel pintar via koneksi nirkabel Bluetooth, kacamata canggih ini juga terkoneksi dengan sistem komputer pada sepeda motor BMW.

Anda dapat mengetahui beragam informasi kecepatan berkendara pada speedometer, posisi gigi transmisi dan masih banyak lagi.

Bahkan rider dapat mengetahui info navigasi rute berkendara via tampilan teks. Mirip seperti fungsi HUD pada helm pilot heli dan pesawat tempur modern.

Bijak Dalam Menggunakan Teknologi

Meskipun dapat menampilkan beragam informasi, namun visibilitas dan konsentrasi berkendara jauh lebih penting. Oleh sebab itu rider dapat mengatur dan membatasi seberapa banyak informasi yang ditampilkan.

Ya, jangan sampai konsentrasi berkendara menjadi buyar dan visibilitas rider terganggu oleh tampilan informasi HUD. Tetap bijak dalam menggunakan fitur teknologi. Keselamatan berkendara adalah hal utama yang harus diperhatikan.

Secara garis besar, kacamata BMW ConnectedRide ini fungsi dan cara kerjanya hampir mirip dengan konsep kacamata Google Glass.

Perbedaannya, kacamata hightech dari BMW Motorrad ini tak memiliki fitur perekam foto dan video seperti yang dimiliki kacamata Google Glass. Kacamata ini memang masih model awal. Namun pada versi berikutnya, mungkin fitur kamera perekam foto dan video bakal disematkan.

Nah, bagi yang berminat, kacamata canggih BMW ConnectedRide HUD akan segera tersedia di jaringan dealer BMW Motorrad kawasan Eropa dalam waktu dekat. Label harganya €690 atau sekitar Rp 11,6 jutaan, belum termasuk pajak konsumen. Menarik? Pasti. Perlu? Hmm, harus dicoba dulu. 

 

Hot Wheels Legends Tour 2023 Mau Ada Lagi di Indonesia

Yup, Hot Wheels Legends Tour kembali digelar sebagai bentuk dukungan Hot Wheels terhadap kemajuan industri otomotif, khususnya di bidang modifikasi mobil.

Seperti tahun lalu, Hot Wheels Legends Tour 2023 akan memberikan kesempatan kepada para peserta, untuk mengabadikan desain mobil mereka sendiri dalam bentuk model die-cast berskala 1:64. Nantinya, akan diproduksi dan dijual di seluruh dunia.

Texas Toot

 

Tahun ini, Hot Wheels akan menghadirkan Brendon Vetuskey, Global Hot Wheels Product Designer. Juri dengan pengalaman segudang ini akan ke Indonesia untuk menilai langsung para finalis. Vetuskey juga akan didampingi oleh juri lokal, Galih Laksono, GSpeed Indonesia, SEMA BOTB (Battle of The Builder), Didiet dari Bandietoz Garage Kustom dan Feldani Effendy, Diecast Magazine Chief-Editor dan Founder.

Daftarnya Mudah

“Saya sangat antusias untuk datang ke Hot Wheels Legends Tour 2023 dan melihat potensi dari para car builder dan car enthusiast di Indonesia. Pada penjurian tahun lalu, saya semakin melihat bahwa peserta Indonesia memiliki kreativitas yang unik dan berbeda. Ini adalah kesempatan besar bagi seluruh peserta untuk kembali berkompetisi dan meninggalkan jejak di skala regional maupun global,” ujar Brendon Vetuskey.

Para kontestan berkesempatan untuk berkompetisi di kancah global. Tahun lalu, Denny Kusumah dengan VW Dakodok-nya, sukses menjadi juara Favorit Penggemar Asia Pasifik dan masuk ke dalam 10 besar.

Kompetisi ini juga menjadi ajang silaturahmi antara Hot Wheels dengan para penggemar lama maupun baru. Acara ini juga berkolaborasi dari media otomotif, hobi die-cast, hingga para influencer otomotif ternama.  Juga berkolaborasi dengan organisasi ternama seperti The ELITE.

Rueben Sivalingam, Country Manager, PT Mattel Trading Indonesia, mengatakan, “Kami sangat antusias menyambut kembali Hot Wheels Legends Tour di tahun ke-6 secara global dan tahun ke-2 di Indonesia. Dengan kehadiran tamu spesial Brendon Vetuskey, kami berharap akan ada perkembangan yang lebih besar lagi. Dan sangat menantikan kreasi-kreasi unik yang memiliki potensi untuk mendunia.”

Pendaftaran telah dibuka mulai 1 Juni hingga 31 Juli 2023. Cara pendaftarannya sangat mudah. Kunjungi www.hotwheelsindo.com, klik menu Hot Wheels Legends Tour. Klik daftar, isi data diri & mengunggah foto dan video mobil. Anda juga diwajibkan menuliskan deskripsi dan narasi singkat mengenai mobilnya.

Dua puluh mobil terbaik akan dipamerkan selama 4 hari, 17 – 20 Agustus 2023, di Mall Kota Kasablanka. Anda tertarik?