BMW Studio SoMa Hadir di Palembang

BMW Indonesia bersama mitra strategisnya PT Tunas Mobilindo Parama meresmikan BMW Studio Social Market (SoMa) di akhir bulan Maret 2023 silam. Hadir sebagai all-in-one solution dalam bentuk pusat gaya hidup khas BMW untuk pelanggan BMW yang bermukim di kota Palembang dan Sumatera Selatan, BMW Studio SoMa hadir di pusat perbelanjaan dan hiburan paling modern, Social Market.

Rangkaian kendaraan terbaik BMW pun dihadirkan, yakni BMW 320i M Sport dan BMW X5 xDrive40i xLine. BMW Studio SoMa juga hadir untuk melayani konsultasi penjualan kendaraan baru, BMW Used Car, program pembiayaan, test-drive, hingga servis cepat dengan Service Fast Lane.

Terus perluas jaringan dealer BMW

“BMW Indonesia secara konsisten menguatkan posisi di pasar Indonesia dengan terus memperluas jaringan Authorized BMW Dealership di seluruh Indonesia. Kami sangat senang dengan hadirnya BMW Studio Tunas. BMW Tunas yang sudah menjadi dealer resmi BMW sejak hampir 40 tahun yang lalu,” kata Ramesh Divyanathan, President Director BMW Group Indonesia.

BMW Studio merupakan konsep baru untuk memberikan kemudahan bagi para pelanggan untuk mendapatkan informasi, teknologi, inovasi dan penawaran yang relevan di lokasi strategis. Dengan hadirnya BMW Studio SoMa, akan memperkuat posisi BMW sebagai pemimpin segmen kendaraan premium, khususnya di wilayah Sumatera Selatan.

Konsep All in One Solution

“Saya ingin menyampaikan rasa bangga atas pembukaan BMW Studio SoMa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan setia BMW Tunas di Palembang dan sekitarnya. Hadir pula Service Fast Lane, sebuah layanan servis cepat untuk pelanggan BMW,” sambut Rico Setiawan, CEO BMW Tunas.

Tempat ini mengusung konsep All in One Solution yang menjadi salah satu strategi untuk memperluas jangkauan brand BMW. Konsep ini menekankan aksesibilitas untuk mendapatkan layanan premium khas BMW yang mencakup berbagai kebutuhan pelanggan, mulai dari konsultasi hingga servis.

BMW Studio Tunas SoMa buka setiap hari pada pukul 10.00 hingga 21.00, sedangkan BMW Service Fast Lane buka Senin sampai Sabtu pada pukul 10:00 hingga 16:00.

BMW Z4 Terbaru Punya Banyak Penyempurnaan

BMW Indonesia baru saja meluncurkan roadster terbarunya, yaitu BMW Z4 terbaru yang hadir dalam dua varian. Kedua roadster tersebut ialah BMW Z4 sDrive30i M Sport dan BMW Z4 M40i. Dengan sejarah roadster yang kaya akan kenikmatan berkendara murni, kini hadir dengan ragam penyempurnaan. Roadster terbaru ini menggabungkan performa on-road yang sporty dengan fitur inovatif, sehingga semakin memberikan kenyamanan untuk penggunanya.

Ada pilihan warna baru

Mobil ini hadir dengan desain emosional yang dikombinasikan dengan bahasa desain terbaru, tanpa meninggalkan karakteristik khas roadster. Dua tempat duduk ramping dan sporty, baik saat soft-topnya dibuka ataupun ditutup. BMW kidney grille hadir dalam tampilan baru dengan desain mesh dan lampu depan berteknologi LED. Dengan berbagai pilihan warna cat eksterior, kini hadir Thundernight Metallic sebagai standar dan kain soft-top hadir dalam warna hitam sebagai standar atau Anthracite dengan efek silver sebagai pilihan.

Interior hadir lebih mewah

Desain kokpit yang berfokus pada pengemudi, garis desain yang dinamis dan trim finishers di beberapa area kabin. Jika BMW Z4 sDrive30i M Sport dilapisi kulit Vernasca sebagai standar, sedangkan BMW Z4 M40i memiliki interior kombinasi kulit Vernasca dan Alcantara yang terinspirasi dari dunia motorsport.

Tampilan dan sistem operasi juga hadir lebih canggih. Hadir dengan BMW Operating System 7.0 dan BMW Live Cockpit Professional dan Control Display dengan layar diagonal berukuran 10,25 inci. Untuk memudahkan pengguna, kini fitur Wireless Charging juga sudah tersedia sebagai standar baik di varian M40i maupun varian sDrive30i M Sport.

Performa mesin luar biasa

Pada varian M40i hadir dengan mesin enam silinder segaris 3.0 liter dengan M Performance TwinPower Turbo. Performa mesin 387 hp menghasilkan torsi puncak 500 Nm. Untuk varian sDrive30i M Sport terbaru dilengkapi dengan mesin empat silinder segaris 2.0 liter, bertenaga 258 hp dan torsi 400 Nm.

Driving Assistant termasuk Lane Departure Warning, Lane Change Warning, Front Collision Warning with Brake Intervention, Crossing Traffic Warning Rear, Rear Collision Prevention, dan Active Cruise Control with Stop&Go function juga turut diaplikasikan.

Suspensi Adaptive M, M Sport brakes, dan diferensial M Sport yang dikontrol secara elektronis meningkatkan pengendalian kendaraan ini. Velg M 19-inci light alloy wheels Double-spoke style 799 M Bicolour untuk BMW Z4 sDrive30i M Sport. Sedangkan velg M 19-inci light alloy wheels V-spoke style 772 M Bicolour Jet Black matt untuk BMW Z4 M40i.

BMW Z4 sDrive30i M Sport ditawarkan dengan harga Rp. 1,517 milyar (off-the-road), untuk BMW Z4 M40i dibanderol dengan harga Rp. 1,727 milyar (off-the-road). Harga tersebut sudah termasuk program BMW Service Inclusive, sehingga bebas biaya perawatan kendaraan untuk pelanggan selama 5 tahun atau 60.000 km, ditambah lagi dengan BMW Extended Warranty selama 5 tahun tanpa batasan jarak tempuh.

BMW Ultima Resmi Jadi BMW Classic Partner Pertama di Asia

BMW Indonesia bersama dengan PT Karya Prima Ultima resmikan BMW Classic Partner pertama dan satu-satunya di Asia: BMW Ultima. Sertifikasi khusus ini hanya dimiliki oleh 118 BMW Classic Partner di seluruh dunia. Setelah berhasil mendapatkan sertifikasi dari BMW AG di Munich, Jerman untuk Approved Bodyshop tahun lalu, kini fasilitas ini berhasil dapatkan sertifikasi resmi untuk BMW Classic Partner.

Bagian integral dari BMW Group

“BMW telah menciptakan beragam kendaraan impian bagi pelanggannya lebih dari 100 tahun yang lalu, dan hingga saat ini BMW Classic tetap menjadi bagian integral dari BMW Group,” kata Ramesh Divyanathan, President Director BMW Group Indonesia (30/03/2023).

“Hari ini saya sangat bangga untuk secara resmi mengumumkan BMW Classic Partner pertama dan satu-satunya di Asia, yakni BMW Ultima. Pelanggan dan penggemar BMW Classic sekarang berada di tangan terbaik di fasilitas ini,” tambahnya.

Ada paket layanan komprehensif dan profesional

Sehingga BMW Classic Partner yang tersertifikasi akan menawarkan paket layanan komprehensif dan profesional dalam perbaikan, restorasi, dan pasokan suku cadang kepada penggemar dan pemilik kendaraan BMW klasik di Indonesia.

“Setelah setahun lalu BMW Ultima sudah berhasil menjadi BMW Approved Bodyshop yang pertama di Indonesia. Ketertarikan dan minat kami pada kendaraan BMW klasik mendapatkan kepercayaan lebih dan mendapatkan sertifikasi sebagai BMW Classic Partner,” ungkap Peter Anugrah, President Director, PT Karya Prima Ultima.

Dengan menyandang status sebagai BMW Classic Partner, merupakan tanggung jawab yang besar dan membanggakan. BMW Ultima berkomitmen agar pemilik BMW klasik mendapatkan layanan premium dengan BMW Original Parts.

Fasilitas ini berlokasi di Jl. Ciater Raya No.28A, Serpong, Kota Tangerang Selatan. Beroperasi enam hari seminggu, mulai dari Senin hingga Sabtu. Buka mulai pukul 8 pagi sampai dengan pukul 5 sore, kecuali di hari Sabtu hanya sampai pukul 12 siang. Bengkel ini tidak hanya melayani khusus untuk kendaraan BMW dan MINI, namun juga dapat menangani kendaraan premium lainnya.

BMW Motorrad Boyong R 18 Transcontinental Ke India

Setelah dinantikan kemunculannya, BMW Motorrad India memboyong R 18 Transcontinental model 2023. Untuk segmen kelas premium di India, R 18 Transcontinental merupakan cruiser ketiga BMW setelah R 18 dan R 18 Classic. Seluruh model diimpor ke India dalam kondisi CBU (completely built-up unit).

Cruiser berukuran besar tak cocok untuk kondisi jalan raya di India? Jangan salah, di kota metropolitan seperti Mumbai berseliweran beraneka ragam moge ber-cc besar.

Moge merupakan simbol status kemapanan bagi kalangan elit di Negeri Bollywood. Para konsumennya adalah kalangan pengusaha serta pesohor papan atas.

Anda masih ingat dengan sejumlah model mobil edisi khusus BMW M yang jumlahnya terbatas? Sebagian besar berseliweran di India. Demikian pula halnya dengan BMW R 18 Transcontinental, daftar indennya telah cukup panjang…jauh sebelum motornya mendarat di pelabuhan Mumbai.

Cruiser Mewah Dan Canggih

Meski berbasis dari model R 18, namun Transcontinental jauh lebih besar dari R 18 standard. Body ekstra bongsor dan mesinnya yang besar membuatnya sejajar dengan cruiser premium seperti Honda Goldwing, HD Road Glide Ultra Custom Cruiser maupun Electra Glide

Sesuai kastanya, tampilannya pun terlihat sangat anggun dan berwibawa. Pada bagian depan terpasang fairing lengkap dengan windscreen berukuran besar. Pada bagian depan pun tersemat tulisan ‘BERLIN BUILT’.

Aksen chrome pada sejumlah elemen body dan mesin kian memperkuat aura kemewahan nan elegan.

Mulai dari spion, tuas pada setang, knalpot dan sejumlah aksesoris R 18 Transcontinental bernuansa chrome yang mengkilap.

Panel instrument analognya yang bernuansa klasik dikombinasikan dengan layar digital 10.25-inci sebagai penampil fitur berkendara.

Untuk model tahun 2023, BMW R 18 Transcontinental hadir dalam lima pilihan warna yakni Black Storm Metallic, Gravity Blue Metallic, Manhattan Metallic Matte, Option 719 Mineral White Metallic dan warna kombinasi Option 719 Galaxy Dust Metallic/Titan Silver 2 Metallic.

Aksen garis strip ganda merupakan bagian dari nostalgia motor boxer BMW Motorrad era tahun 1936 yang melegenda.

Fitur Mewah Nan Melimpah

Mesin boxer-twin terbesar dalam line-up motor BMW berkapasitas 1.802 cc yang diusung terlihat menawan. Output tenaga maksimum 91 hp dicapai pada 4.750 rpm dan torsi maksimum 158 Nm dicapai pada 3.000 rpm. Namun demikian, anda tetap dapat merasakan torsi sebesar 150 Nm pada rentang 2.000-4.000 rpm. Performa yang terbilang sangat pas untuk motor jenis cruiser.

Tenaga dan torsi ke roda yang diolah transmisi manual 6-speed diteruskan ke roda belakang via kopel. Ciri khas sepeda motor BMW. Motor ini juga dilengkapi gigi mundur, untuk memudahkan saat hendak keluar dari area parkir.

Tiga mode berkendara yakni Rain, Roll dan Rock dapat dipilih sesuai kebutuhan saat riding.

Fitur berkendara lain yang dibekalkan antara lain Active Cruise Control, Hill Start Control, Automatic Stability Control dan Dynamic Engine Brake Control.

Sebagai pemanja telinga saat touring dipercayakan pada Marshall Gold Series Stage 2 Sound System dengan 6 buah speaker.

“BMW Motorrad memasuki era baru sepeda motor touring mewah dengan diluncurkannya model all-new BMW R 18 Transcontinental. Tampilan yang eye-catching menambah rasa percaya diri saat berkendara.” papar Vikram Pawah, President, BMW Group India.

Perihal label harga, moge kelas premium di India terbilang sangat mahal. Terlebih untuk sepeda motor impor CBU yang pastinya terkena bea pajak barang mewah dan bea impor cukup tinggi.

Sebagai perbandingan, BMW R 18 Transcontinental di Amerika Serikat dibanderol mulai dari $24.995 atau sekitar Rp 379,3 jutaan.

Sedangkan para konsumen di India harus merogoh kocek cukup dalam yakni 3.150.000 rupee yang kurang lebihnya setara Rp 576,6 jutaan. Toh, bagi kalangan elit, harga tak pernah menjadi masalah bukan?

Manhart Rombak Tampilan BMW M4 DTM Champion Edition 2016

Bosan dengan tampilan mobil BMW Limited Edition yang tersimpan di garasi anda? Manhart dengan senang hati akan menggarap ulang tampilan mobil anda.

Yang dirombak tampilannya oleh tuner spesialis BMW asal Jerman tersebut kali ini bukan sembarang ‘Limited Edition’. Tapi salah satu dari 200 unit BMW M4 DTM Champion Edition 2016.

Mobil ini dibuat khusus untuk merayakan kemenangan Marco Wittman yang membawa BMW sebagai juara seri balap DTM (Deutsche Tourenwagen Masters) untuk kedua kalinya. Saat pertamakali diluncurkan, label harganya sekira €148.500 (off the road) atau kursnya setara Rp 2,3 milyar pada saat itu. Ubahan apa saja yang dilakukan Manhart pada mobil spesial ini?

Cukup Sedikit Sentuhan Pada Interior

Tak banyak ubahan yang dilakukan Manhart pada area interior mobil yang berbasis dari BMW M4 (F82) generasi pertama ini. Pasalnya, kemasan interior mobil ini sangat khas dan spesifik. Konten standar pada interior mobil ini tak ubahnya sebuah mobil balap.

Pada kabin terdapat sepasang jok balap model bucket berbahan serat karbon…dan tanpa jok belakang. Seisi kabin pun terlindungi pipa roll bar dan roll cage ala mobil balap DTM. Harness standar FIA pada jok balap terjangkar pada dek kabin belakang.

Manhart hanya sedikit menginfokan ubahan area interior. Di antaranya yakni melepas salah satu panel ventilasi A/C pada konsol tengah dan menggantinya dengan layar digital tambahan lansiran Awron.

Tune-up Mesin Ala Manhart

Dalam kondisi standar, M4 edisi khusus ini dibekali mesin 6-silinder 3.0 liter twin-turbo berkode S55. Output tenaganya 493 hp dengan torsi maksimum 600 Nm.

Hanya butuh sekira 3,8 detik untuk melesat ke angka 100 km/jam. Top speed dibatasi secara elektronik di angka 306 km/jam.

Tak ingin tanggung, Manhart melakukan tune-up pada sektor performa. Dimulai dengan melakukan upgrade dari spek bawaan pabrik menjadi versi Manhart, yakni spek MH4 GTR. Perangkat turbo plus intercooler diganti baru. Tekanan boost pada turbo pun disetting ulang. Sejumlah komponen mesin pun tak luput dari upgrade versi Manhart.

Intake manifold bawaan mesin diganti versi berbahan serat karbon. Demikian pula dengan sistem exhaust yang tak luput dari upgrade.

Sistem saluran gas buang stainless-steel yang kini dibekalkan dilengkapi katup pengontrol aliran gas buang sesuai putaran mesin. Keempat ujung laras exhaust terbuat dari bahan serat karbon.

Tahapan yang terakhir adalah upgrade pada ECU serta melakukan remapping kurva performa mesin.

Hasilnya, performa mesin mobil ini pun mengalami lonjakan tenaga menjadi 698 hp. Torsi maksimum pun melesat menjadi 980 Nm. Hanya saja pihak Manhart tak mengungkap angka akselerasi dan top speed dari M4 hasil racikan mereka.

Penyegaran Tampilan Eksterior

Versi standar dari BMW M4 DTM Champion Edition gen 2 versi 2016 tampil dengan baluran warna Alpine White dengan stripping decal khas BMW M.

Kemasan standar pun diganti dengan livery “Marlboro”. Plus decal ala mobil balap DTM pada sekujur body M4 berkelir Alpine White ini. Logo khas Manhart pun tersemat pada grille.

Spoiler ‘ducktail’ pada buritan diganti dengan sayap ala mobil balap GT berbahan serat karbon. Lip spoiler dan side skirt tambahan berbahan serat karbon nampak serasi dengan sirip canard bawaan mobil.

Sebagai penopang body, tak ada ubahan pada setup suspensi bawaan mobil. Namun pelek BMW M bawaan M4 diganti alloy high performance 20 inci 6-double-spoke warna Satin Black.

Pelek depan memiliki off-set 9 x 20-inci dan 10.5 x 20-inci belakang. Ban high-performance Michelin Pilot Sport 255/35 ZR20 terpasang pada roda depan. Belakangnya 295/30 ZR20. Piranti rem tetap menggunakan cakram serat karbon BMW M.

 

 

BMW i5, Era Baru 5 Series

Dalam acara Konferensi Tahunan BMW Group yang berlangsung di Jerman belum lama ini sejumlah agenda dan rencana strategis diumumkan oleh jajaran petinggi BMW AG. Salah satunya adalah era baru dari model BMW 5 Series. Tak hanya mempresentasikan hasil pengembangan versi terbaru, namun 5 Series juga akan hadir dalam versi EV. BMW 5 Series di usia yang genap 50 tahun bakal memasuki era elektrifikasi dan mobilitas, melaui i5.

Imbuhan huruf ‘i’

“Mobil listrik BMW i4 M50 menjadi bukti bagaimana BMW memadukan dengan sempurna antara performa dan mobil listrik. Dan dalam waktu dekat BMW 5 Series akan memasuki era baru,” papar Oliver Zipse, Chairman of the Board of Management of BMW AG.

Dari apa yang dipaparkan oleh orang nomor 1 di BMW AG tersebut, BMW i4 merupakan salah satu model BMW terlaris di Eropa. Dan pada Oktober 2023 mendatang BMW akan meluncurkan 5 Series Sedan versi EV performa tinggi yang akan digarap oleh BMW M Performance. Nantinya mobil tersebut bakal mengusung label i5. Ya, imbuhan huruf ‘i’ yang sama seperti halnya model EV lansiran BMW lainnya.

foto: Which Car?

Apakah pakai konsep Neue Klasse?

Apakah model BMW i5 merupakan implementasi dari konsep “Neue Klasse”? Mungkin saja, tak tertutup kemungkinan konsep “Neue Klasse” menjadi acuan dasar selain model i4 yang telah lebih dahulu sukses dipasaran.

Dalam paparannya, Zipse pun mengungkapkan bahwa teknologi yang akan dibekalkan pada BMW i5 termasuk BMW 8.5 curved screen operating system. Generasi terbaru dari panel layar digital muktimedia melengkung yang terintegrasi pada dasbor. Perihal detail spesifikasi lengkap, tentunya masih dirahasiakan hingga tanggal tayangnya tiba.

Dengan hadirnya BMW i5, maka lengkap sudah aneka ragam pilihan yang ada pada 5 Series. Mulai dari versi tradisional bermesin bensin dan diesel, 48V mild-hybrid hingga plug-in hybrid dan variant terakhir yakni EV.

Seperti halnya 5 Series yang telah menjalani rekam jejak sejarah sepanjang 5 dekade, maka BMW i5 juga akan diproduksi di pabrik Dingolfing, Jerman. Pabrik terbesar BMW di Eropa yang telah memproduksi 5 Series selama beberapa generasi sejak tahun 1972 hingga saat ini.

foto: Which Car?

Bakal ada versi Touring

Ternyata BMW memiliki kejutan lain untuk para pecinta 5 Series. Pada tahun 2024 mendatang i5 Sedan tak akan tampil sendirian. BMW akan meluncurkan 5 Series Touring versi bertenaga listrik. Ya, BMW i5 Touring.

BMW 5 Series Touring selama beberapa dekade menjadi salah satu model favorit di Eropa setelah model 5 Series Sedan untuk kelas premium. Maka tak heran jika kedua model ini menjadi prioritas untuk segera diproduksi.

Kita nantikan seperti apa wujud dari BMW i5 Sedan yang akan debut perdana pada Oktober 2023 mendatang. Sebuah kado ulang tahun yang istimewa bagi 5 Series. Bagaimana dengan versi Coupe? Hmm…sabar…

Kisah Panjang Penggarapan BMW 3.0 CSL

Anda mungkin kerap menemukan label “Special Edition” atau “Limited Edition” pada mobil edisi khusus yang dibuat dalam jumlah yang terbatas.

Pada umumnya, tampilan interior maupun eksterior dikemas sedikit berbeda dari model versi reguler yang dipasarkan. Namun hanya segelintir saja yang benar-benar digarap secara khusus dan istimewa.

Salah satunya adalah BMW 3.0 CSL yang diluncurkan pada November 2022 lalu. Mobil ini dibuat khusus sebagai kado ulang tahun ke-50 M-Division, divisi motorsports dari BMW. Anda tentu penasaran seperti apa proses penggarapan mobil spesial yang jumlahnya hanya 50 unit sedunia. Nah, mari kita simak…

Penggarapan Secara Handmade

Sebagai mobil yang sangat spesial, sport coupe BMW 3.0 CSL digarap secara khusus di fasilitas tersendiri tak jauh dari pabrik BMW di Dingolfing, Jerman.

Meskipun fasilitas proyek 3.0 CSL ini terpisah dari pabrik induk, namun pengelolaan operasionalnya tetap berada di bawah kendali pabrik BMW di Dingolfing.

Meskipun model M4 CSL digunakan sebagai basis dasar mobil ini, namun 3.0 CSL memiliki tampilan yang sangat berbeda. Bahkan sebuah tim khusus yang terdiri dari 30 orang spesialis bertugas melakukan proses penggarapan modifikasi BMW 3.0 CSL ini.

Tahap pertama adalah melakukan perombakan pada panel body standar M4 CSL. Fender depan dan belakang dibuat lebih mekar dan kekar dari versi standarnya. Proses penekukan dan pengelasan plat baja dilakukan secara manual oleh para teknisi khusus. Penggarapan mobil ini tak ubahnya seperti pada saat pembuatan body mobil balap legendaris BMW 3.0 CSL (E9) ‘Batmobile’ era ’70an.

Tak hanya body, area sasis pun mengalami modifikasi. Salah satunya adalah poros roda standar yang dimodifikasi agar bisa dipasangi velg center-lock.

Mesin 6-silinder 3.0-liter twin-turbo (S58) bawaan M4 CSL pun diracik ulang. Transmisi automatic 8-speed bawaan M4 CSL diganti dengan transmisi manual 6-speed close-ratio. Output tenaga mesin terdongkrak 10 HP menjadi 560 HP. Namun torsi maksimum justru dikurangi 100 Nm menjadi 550 Nm…dengan alasan untuk melindungi transmisi agar tidak jebol.

67.000 Tahapan Proses Pengecatan Per Mobil

Workshop pengecatan adalah yang paling sibuk. Proses pengecatan mobil ini terbilang rumit dan memakan waktu cukup lama. Setidaknya terdapat 22 komponen yang harus dicat secara manual dan terpisah.

Bahkan masing-masing komponen harus melalui 134 tahapan proses pengecatan. Jadi untuk satu mobil totalnya sekitar 6.700 tahapan pengecatan secara manual. Ya, hanya untuk satu unit mobil saja.

Body mobil BMW 3.0 CSL dicat sesuai standar produksi BMW dan di tempat pengecatan yang sama dengan mobil produksi reguler. Sementara untuk pengecatan sejumlah komponen khusus seperti panel atap dan bumper dilakukan di pabrik BMW lainnya.

Setelah proses pengecatan warna dasar pada body selesai, tahapan selanjutnya adalah detailing termasuk penyematan stripping body. Tiga garis warna merah, putih dan biru khas BMW M yang diimbuhkan pada body pun dikerjakan secara manual.

Mau Dikirim Atau Ambil Sendiri?

Untuk mendapatkan hasil yang sangat detil, maka seluruh proses pengerjaaan modifikasi hingga perakitan dikerjakan secara manual. Mobil yang sudah dirakit kemudian dikirim ke pabrik BMW di Dingolfing.

Serangkaian tahapan inspeksi dan pengujian termasuk dyno test pun dilakukan secara teliti. Bahkan setiap unit mobil BMW 3.0 CSL diuji di proving ground BMW yang ada di Dingolfing.

Tahapan proses penggarapan cukup panjang, sehingga untuk membuat satu unit mobil butuh waktu sekitar 2 pekan. Diperkirakan 50 unit BMW 3.0 CSL edisi khusus ini baru akan rampung digarap paling cepat dalam waktu 3 bulan.

BMW M3 CSL

Para pemesan akan dikonfirmasi dan dapat memilih, apakah mobil pesanan mereka ingin dikirim atau mereka ingin mengambil sendiri ke BMW Welt di Munich. Adakah salah satu dari mobil ini yang menjadi milik kolektor asal Indonesia?

 

BMW Astra_IIMS_1

BMW Astra Gunakan IIMS Untuk Dekati Konsumen

BMW Astra yang merupakan jaringan resmi dealer BMW di Indonesia, ikut berpartisipasi dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di Kemayoran, Jakarta Pusat. Dalam event ini, hadir langsung line up terbaru BMW yaitu X7 M Sport yang amat gagah. Sebelumnya Sport Utility Vehicle (SUV) ini sudah sempat diperkenalkan oleh BMW Indonesia pada awal bulan Februari.

Untuk kedua kalinya berpartisipasi di ajang otomotif IIMS 2023, BMW Astra terus berkomitmen untuk berikan pengalaman premium bagi para calon pelanggan ataupun pelanggan setia BMW. Kehadirannya di IIMS untuk kedua kalinya ini juga merupakan salah satu komitmennya untuk selalu dekat dengan pelanggan.

“Saya mengundang seluruh pecinta kendaraan BMW untuk dapat hadir ke BMW Pavilion di Hall D, JIExpo Kemayoran untuk mendapatkan program terbaik, melihat, dan mencoba secara langsung rangkaian kendaraan terbaru dari BMW, mulai dari New BMW X7 yang baru saja diluncurkan, hingga mobil listrik BMW iX,” tukas Sanfrantis Tanu, selaku Chief Executive Officer BMW Astra.

Selain menghadirkan berbagai mobil terbaru, BMW Astra pun turut menyediakan suku cadang, aksesoris, dan merchandise dengan penawaran yang menarik. BMW Astra Used Car hadir dengan layanan appraisal on-the-spot dan penjualan mobil bekas tersertifikasi.

“Di BMW Pavilion, pengunjung juga bisa menikmati layanan pembelian, penjualan dan perawatan. Kami memiliki model sistem layanan yang terintegrasi untuk pelanggan di seluruh Indonesia. Layanan terintegrasi ini memudahkan pelanggan untuk pembelian kendaraan baru maupun kendaraan secondhand, servis, suku cadang BMW Original Parts, hingga penjualan kembali,” tutup Sanfrantis.

Fariz ‘Ogut’

New BMW X7 Punya Pembaharuan Signifikan

BMW Indonesia kembali membuat standar baru dalam hal kemewahan dengan membuka tahun 2023 dengan meluncurkan Sport Activity Vehicle (SAV) mewah, New BMW X7 yang hadir dengan berbagai peningkatan. New BMW X7 menggabungkan tampilan ekslusif, kedinamisan, kelapangan kabin mewah, dan keserbagunaan yang terdepan di kelasnya.

Direncanakan, tahun ini BMW akan menghadirkan 13 kendaraan terbarunya, di antaranya adalah New BMW X7. Tentunya mobil ini bakal memperkuat BMW di segmen kendaraan mewah. New BMW X7 hadir dengan pembaharuan paling terbesar yang pernah ada di BMW. Penampilannya lebih menonjol, lebih mewah, lebih banyak fitur digital, sekaligus lebih efisien.

Sebagai model BMW X yang terbesar, kemampuannya tetap serbaguna namun tetap anggun di jalan raya dan miliki kemampuan off-road. Modifikasi desainnya menonjolkan eksklusivitas visual model BMW X dengan lebih jelas dan bertujuan untuk mempertegas status BMW X7 terbaru sebagai salah satu model andalan. Sisi depan miliki struktur baru dan berikan desain khas BMW seperti lampu depan kembar dan kidney grille BMW.

Elemen lampu LED horizontal dipasang lebih tinggi di ujung depan. Unit LED yang terletak di bawahnya untuk lampu depan low-beam dan high-beam. Lampu depan LED matriks adaptif baru dengan high beam yang tidak menyilaukan dan distribusi cahaya adaptif kini juga menyediakan fungsionalitas lampu kabut depan secara otomatis. BMW Illuminated kidney hadir sebagai standar dan ‘Iconic Glow’ hadir sebagai opsi di BMW X7 terbaru ini.

Pada bagian belakang, gaya progresif dari unit lampu yang sangat ramping, yang kini memiliki desain dan bentuk tiga dimensi, semakin ditonjolkan. Chrome bar elegan yang menghubungkan unit lampu belakang pada BMW X7 terbungkus dalam penutup kaca yang indah. BMW X7 terbaru di Indonesia hadir dalam trim M Sport. Sebagai tambahan warna eksterior barunya adalah M Brooklyn Grey metallic. Sedangkan velg alloy ringan M berukuran 21 inci semakin menambah kesan sporty.

Kenyamanan ruang di dalam BMW X7 terbaru dapat dinikmati di keseluruhan tiga baris kursi. Baris kedua menampung dua kursi individu yang sangat nyaman dan keseluruhan enam kursi dapat dikonfigurasi personal. Kursi nyaman berpemanas disediakan sebagai standar untuk pengemudi dan penumpang depan.

Upholstery dengan trim Sensafin terbaru merupakan bahan vegan berkualitas tinggi dengan sifat seperti material kulit. Bagian headliner menggunakan Alcantara Anthracite serta Illuminated M Door entry sills dengan desain BMW M juga hadir sebagai standar di BMW X7 xDrive40i M Sport.

Panel instrumen dengan desain baru disertai  BMW Curved Display berukuran ukuran yang lebar. Gear selector lever kini juga diberi desain baru dan mutakhir, serta memiliki finishing CraftedClarity.

Selain fitur automatic climate control dengan lima zona, New BMW X7 juga dilengkapi sunroof panoramic glass Sky Lounge (diterangi oleh unit LED dan terbagi dua zona memberikan kesan lapang), Bowers & Wilkins Diamond Surround Sound System dan Travel & Comfort System yang baru, serta M sport leather steering wheel dengan gearshift paddle.

Mesin bensin enam silinder 3.0 liter generasi terbaru dikembangkan dengan teknologi hybrid ringan 48V modern. Output dari mesin baru adalah 381 hp, sementara torsi puncak dapat mencapai hingga 520 Nm.

Fitur yang paling penting adalah integrasi teknologi hybrid ringan 48V generasi baru. Bentuk elektrifikasi ini terdiri dari generator starter yang terintegrasi ke dalam transmisi dan menyumbangkan output ekstra 9 kW/12 hp dan torsi ekstra 200 Nm.

BMW X7 xDrive40i M Sport ditawarkan dengan Rp. 2.417 milyar (off-the-road) dan akan tersedia di seluruh dealer resmi BMW mulai hari ini (2/2/2023). Mobil ini hadir dengan BMW Service Inclusive, yakni program bebas biaya selama 5 tahun atau 60.000 km dan juga mencakup garansi 36 bulan tanpa batasan jarak tempuh.

BMW M Hybrid V8 Balap Perdana Di Seri Rolex 24 Hours of Daytona

BMW M, label nama yang identik dengan mobil high performance dan sirkuit balap. Mulai dari balap World Touring Car Championship (WTCC) hingga DTM. Balap ketahanan hingga Formula 1. Kini, setelah melewati serangkaian uji coba sirkuit, mobil balap BMW M Hybrid V8 pun melangsungkan laga perdananya akhir pekan ini.

Pada kejuaraan balap ketahanan Rolex 24 Hours of Daytona tersebut BMW M Hybrid V8 berlaga di kelas Grand Touring Prototype (GTP) IMSA (The International Motor Sports Association). Dua unit mobil balap BMW M Hybrid V8 dari tim balap BMW M Team Rahal Letterman Lanigan (RLL) Racing akan berpacu selama 24 jam.

Mobil No.24 akan start dari posisi 7 dipiloti pembalap asal Austria, Philipp Eng sebagai starter. Eng akan bergantian dengan Augusto Farfus (Brazil) dan Marco Wittmann (Jerman).

Sementara pembalap asal Inggris, Nick Yelloly pada mobil No.25 start dari posisi 8. Nick Yelloly akan bergantian dengan Connor De Philippi (AS) dan Sheldon van der Linde (Afrika Selatan). Pmebalap debutan asal AS, Colton Herta akan memiloti kedua mobil secara bergantian.

Moment “Comeback” BMW Di Balap Ketahanan

BMW terjun kembali ke kancah balap ketahanan setelah hiatus selama beberapa tahun. Kesuksesan BMW di balap ketahanan mobil prototype terakhir kali diraih pada musim balap 1999.

Saat itu, BMW V12 LMR berhasil merajai dua ajang balap legendaris dan bergengsi, 24 Hours of Le Mans dan 12 Hours of Sebring.

Musim ini BMW menargetkan pencapaian yang jauh lebih baik dengan mobil balap M Hybrid V8. Terlebih lagi ada kerjasama dengan Dallara yang merupakan spesialis sasis mobil balap.

Harus diakui, tampilannya tak hanya sangat keren. M Hybrid V8 mengusung beragam aspek teknologi mutakhir yang dimiliki BMW M. Baik dari sektor mesin hingga rancang bangun konstruksinya. BMW seakan-akan tengah membangkitkan kembali mobil balap V12 LMR namun dalam versi yang berbeda.

Sebuah tim engineer pun dibentuk bersama oleh BMW dan Dallara khusus untuk menangani proyek mobil balap LMDh. Mobil BMW M Hybrid V8 ini telah menjalani dua fase perancangan. Ini demi memenuhi standard regulasi mobil balap LMDh berpenggerak sistem hybrid.

Mesin Hybrid V8 P66/3 Andalan Baru BMW

Racikan pada mesin hybrid P66/3 4.0-liter V8 twin-turbo yang diusung mobil ini menghasilkan output tenaga 640 hp dengan torsi maksimum 650 Nm. Dengan perpaduan modul hybrid, tenaga yang dihasilkan mampu mencapai 680 hp. Catatan performa tersebut telah sesuai dengan batasan regulasi yang ditetapkan oleh FIA dan juga IMSA.

Dengan sistem high-pressure direct injection, sistem pelumasan Dry-sump plus batas red line pada 8.200 rpm, mesin P66/3 diharapkan mampu menahan siksaan selama 24 jam.

Bukan Cuma Mobil Balap

“BMW M Hybrid V8 tak hanya sebuah mobil balap. Ini adalah langkah BMW M menuju era elektrifikasi di masa depan. Mobil ini akan membuktikan kemampuan teknologi elektrifikasi dari M Power.” papar Franciscus van Meel, CEO of BMW M GmbH.

Seri kejuaraan IMSA WeatherTech SportsCar Championship musim balap tahun ini akan menjadi pembuktian bagi BMW M. Sekaligus ajang pemanasan menjelang kejuaraan balap ketahanan 24 Hours of LeMans tahun depan.

Apakah mobil ini akan sukses di balap Rolex 24 Hours of Daytona akhir pekan ini? Kita tunggu kabar selanjutnya.

 

 

BMW M3 CS 2024, Makin Kencang Dan Perkasa

Sebuah BMW M3 kekar berotot berwarna ‘Green Goblin’ tengah melesat dengan tampilan yang tak biasa. Munculnya sosok yang diduga sebagai versi ‘Competition Sport’ tesebut menghebohkan para bimmer mania di jagad maya. Ya, tak salah lagi, mobil tersebut adalah BMW M3 CS model 2024.

BMW M3 CS

Bayerische Motoren Werke pun buka suara dan mengamini bahwa 3-Series terbaru racikan M Division ini akan segera dipasarkan.

M3 Dengan Daftar Konten Melimpah

M3 CS

Daftar paket konten fitur yang dibekalkan pada M3 CS terbaru ini jauh lebih lengkap dan memikat dari M3 Competition.

Interior M3 CS 2024

Sepaket jok M Carbon dan tentu saja layar digital Curve Display dengan sistem BMW iDrive 8 pada dasbornya merupakan sebagian saja dari daftar kelengkapan standard pada mobil ini.

Kemasan eksterior pun tak kalah greget. Body kit dan perangkat M Aerodynamic berbahan carbon fiber reinforced plastic (CFRP) membuat mobil ini 40 kg lebih ringan dari variant M3 lainnya.

Warna opsional baru pun dibuat khusus untuk model M3 CS yakni BMW Individual Signal Green dan Frozen White Metallic. Anda dapat memilih salah satu diantaranya tanpa biaya tambahan.

Body nan kekar berotot ditopang velg standard 19-inci (depan) dan 20-inci (belakang) yang dikemas dengan pilihan warna Gold Bronze atau Matte Black.

Jika tak menginginkan ban standard, konsumen dapat memilih paket ban high performance opsional Michelin Pilot Sport Cup2 secara gratis.

Selain dilengkapi perangkat rem cakram bawaan M3 Competition xDrive, tersedia paket opsional rem cakram M Carbon Ceramic.

Performa Mesin Makin Perkasa

Di balik bonnetnya terpasang mesin S58 6-silinder segaris 3.0-liter TwinPower Turbo yang sama seperti pada M3 Competition xDrive.

Namun tambahan M Driver’s Package dan sistem exhaust dengan muffler titanium plus set up ulang boost turbo, performa mobil ini pun mengalami peningkatan.

BMW M3 CS 2024

Output tenaga maksimum terdongkrak 40 hp dari 503 hp menjadi 543 hp. Hanya terpaut sedikit dari M4 CSL yang bertenaga 550 hp. Torsi maksimum tetap di angka 649 Nm, sama seperti M3 Competition.

Transmisi automatic 8-speed M Steptronic dipadukan dengan sistem penggerak all-wheel drive BMW M xDrive sebagai penyalur torsi dan tenaga ke seluruh roda. Dengan performa yang dimiliki, M3 CS hanya butuh 3,4 detik untuk melesat hingga 100 km/jam.

Performa yang kian beringas tentu saja diimbangi dengan setup ulang sistem suspensi dan kemudi.

M3 CS dibekali dengan perangkat damper berpengendali elektronik dan anti-roll bar pada sasisnya yang khusus dibuat untuk mobil ini. Selain melakukan setting ulang pada sudut camber roda, M3 CS dibekali dengan poros roda dan gardan kinematic khusus. Sistem penggerak AWD dan stability control pun disetting ulang.

Nah, anda tentu sudah tak sabar lagi ingin mencicipi kedigdayaan M3 CS versi terbaru ini bukan?

Tak perlu menunggu lama, karena BMW M3 CS model 2024 akan segera diproduksi pada Maret tahun ini. Hanya saja, mobil ini akan dibuat dalam jumlah terbatas.

Jika BMW M4 CSL hanya diproduksi sebanyak 1.000 unit, semoga saja M3 CS jumlahnya lebih dari itu.

Harga jualnya? Untuk kawasan Amerika Serikat, label harganya akan berada di angka mulai dari $119.695 atau setara Rp 1,79 miliar.

Harga yang jauh lebih murah $30 ribuan dolar dari M4 CSL yang banderol harganya $139.900 atau sekira Rp 2,1 milyar….dengan performa yang setara.

Anda berminat? Semoga Anda salah satu yang beruntung dapat memilikinya di Indonesia.

 

Hyundai N Vision 74

5 Merek Mobil Yang Tiba-tiba Berubah Citra

Merek mobil memang beragam. Beberapa konsisten dengan nama baik berkat produk yang bisa diandalkan. Contohnya Toyota atau Honda. Tapi ada juga yang kepayahan lalu punya produk bagus yang mengubah namanya menjadi lebih bersinar.

Yang apes juga ada. Dari yang dipandang hebat lalu jadi tidak begitu lagi. Di bawah ini adalah merek mobil dengan produknya mengubah pencitraan mereka. Ada yang jadi lebih baik, ada juga yang mengundang pertanyaan, “Kenapa jadi begini, ya?”

Kia

Kia EV6

Dulu, Kia dikenal sebagai pembuat mobil keluarga yang kadang bisa diandalkan, kadang merepotkan. Kami punya pengalaman dengan Kia Rio yang, untungnya, bisa dibilang memuaskan. Produk dan layanan aftersales mereka cukup baik. Meski kualitasnya tidak bagus-bagus amat.

Di pasar global, nama Kia bersinar terang setelah Kia Stinger muncul tahun 2018. Tidak ada yang menyangka kalau sedan ini bisa menempel BMW 5-Series dan Mercedes-Benz E-Class. Di Indonesia, kami suka Kia Seltos yang lengkap fiturnya dan performa yang bisa dibilang baik. Harganya masuk akal pula.

Di era elektrifikasi, Kia EV6 mencengangkan dengan desain dan kemampuan yang hebat. EV6 GT diklaim bisa akselerasai 0-100 hanya dalam 3,8 detik. 

Hyundai

Hyundai N Vision

 

Mungkin karena satu grup usaha dengan Kia, visi dan misinya berbarengan. Hyundai yang pertama masuk ke Indonesia dengan nama Bimantara, sulit untuk menarik perhatian konsumen. Namun saat Hyundai Tucson dengan mesin turbo diesel bertorsi hampir 500 Nm hadir, ceritanya jadi beda.

Kini, mempertahankan kualitas dan performa, merek mobil Hyundai menjelma jadi salah satu raksasa otomotif dunia. Lini produk lengkap. Mobil keluarga ada, mobil mewah pesaing Lexus diwakili oleh deretan Genesis. Mobil kencang pesaing Mercedes-AMG dan BMW M pun ada, disediakan oleh Hyundai N.

Hyundai Ioniq 5 juga tidak sembarangan. Meski kerap didera isu miring di Indonesia, tapi mobil listrik ini laris dimanapun. Apalagi fiturnya tidak disangka-sangka. 

Volvo

Volvo V60 T8 Polestar

Volvo sejak awal dipandang sebagai merek mobil keluarga yang aman, bisa diandalkan dan biasa saja. Kata terakhir itu yang bikin pabrikan Swedia ini pasarnya tidak berkembang. MEski punya penggemar fanatik. Upaya mengubah citra pun ditempuh. Volvo XC90 lahir di awal 2000-an sebagai ‘SUV yang menolak untuk terguling’. Berhasil di pasaran. Tapi lalu tidak ada perubahan berarti.

Hingga Geely ambil alih merek ini pada 2010 lalu. Perubahan arah desain menghasilkan mobil yang modern. Biarpun statusnya mobil keluarga, tapi tidak lagi membosankan. Para engineer di pabrik seperti dilepas tanpa kendali karena mobil yang mereka hasilkan semuanya punya performa hebat.

Contohnya Volvo V60 T8 Polestar di atas. Station wagon itu bisa sprint 0-100 km/jam dalam tempo 4,4 detik! Dan bentuknya sangat menggugah selera.

Mitsubishi

MItsubishi Pajero Sport

Ini merek mobil Jepang yang belakangan ini sangat hati-hati dalam mengeluarkan produk. Dulu, jajarannya lengkap dan menyenangkan. Ingat Mitsubishi Lancer GTI (CB5) yang kencang dan mesinnya biarpun sedang tidak sehat tapi masih bisa lari 140 km/jam? Itu kami alami sendiri. Ada juga Pajero yang juara reli Dakar beberapa kali. Atau yang paling signifikan, keluarga Lancer Evolution yang hebat.

Sekarang, atas nama efisiensi dan saran dari para akuntan, hilang mobil-mobil seperti itu. Hadir Mitsubishi Pajero Sport yang kencang dengan turbodiesel dan kuat, tapi kenyamanannya tidak bisa dibilang terbaik. Atau Mitsubishi Xpander dengan desainnya yang radikal (dulu) dan kenyamanan diatas rivalnya. Akhirnya jadi patokan pabrikan lain untuk bisa mengalahkan. Tapi ya sudah, Xpander dan Pajero Sport seolah hanya jadi alat transportasi saja, tanpa ada sesuatu yang benar-benar menggugah.

Satu-satunya yang bisa dibilang menyenangkan dari pabrikan tiga berlian ini mungkin Mitsubishi Triton dengan kemampuan angkut dan jelajah segala medannya. Itu pun bukan karena mobilnya enak dilihat, tapi memang peruntukan dan performanya pas. Kami merindukan produk Mitsubishi yang benar-benar hebat.

BMW

BMW XM

Saat BMW mengeluarkan Seri-7 E65 dengan desain yang radikal, hampir semua penggemar BMW bertanya-tanya, kenapa bentuknya seperti itu. Kami saat itu mulai merasakan kalau BMW akan berubah total dari pakem desain sebelumnya. Dan memang benar. Makin ke sini makin sulit untuk memahami desain produknya.

Dulu, bentuk BMW terbukti timeless. Lihat saja E30, E36 dan E46 di keluarga Seri-3. Atau E28, E36 dan E39 untuk Seri-5. Tapi sekarang berbeda. Atas nama modernisasi.

Seolah, para desainer di pabrikan Jerman itu dicekoki pakem ‘segalanya harus lebih besar’. Sementara engineer diperintahkan ‘kecilkan semuanya’. Tapi jangan salah, BMW modern masih tetap dikatakan sebagai mobil yang fokus kepada pengendaranya dengan performa dan pengendalian yang jempolan. Sayang, kurang fokus kepada yang melihatnya.

Valentino Rossi Akan Berlaga Dengan BMW M Untuk Musim Balap 2023

Meskipun telah gantung helm sejak akhir musim balap 2021 lalu dari arena MotoGP, namun Valentino Rossi nyatanya tetap menyalurkan keahlian membalapnya pada liga yang lain.

Sepanjang musim balap 2022, The Doctor bergabung dengan tim balap W Racing Team (WRT) di seri kejuaraan balap Fanatec GT World Challenge Europe. Di tim balap asal Belgia ini ia berlaga di kategori balap Endurance dan Sprint Cups pada kelas Pro Cup.

Dengan mobil balap Audi R8 LMS Evo II bernomor start #46, Valentino Rossi berbagi kokpit dengan dua pebalap pabrikan Audi lainnya yakni Nico Müller dan Frédéric Vervisch. Tim WRT mengakhiri musim balap tahun 2022 dengan menempati posisi dua.

Untuk musim balap tahun 2023 mendatang tim WRT awalnya akan menggunakan mobil balap Audi LMDh, namun rencana tersebut batal. Pasalnya pihak Audi menangguhkan program LMDh hingga waktu yang belum dapat dipastikan.

Kemitraan yang telah terjalin selama 13 tahun antara tim balap WRT dan Audi pun berakhir. Sebagai gantinya, tim WRT pun beralih pada mobil balap lansiran BMW M untuk musim balap tahun 2023 mendatang.

Dalam sesi uji pra musim 2023, tim balap WRT khususnya Vale tak hanya akan mencoba mobil balap BMW M Hybrid V8. Mobil balap BMW M4 GT3 juga akan menjadi salah satu besutan dari Valentino Rossi di seri balap GT3 tahun depan.

Para pebalap tim WRT dan juga Valentino Rossi harus beradaptasi dengan mobil balap baru yang karakternya tentu saja berbeda dari mobil balap Audi yang mereka gunakan sebelumnya.

Nantinya, VR46 akan berbagi kokpit mobil balap ketahanan BMW M Hybrid V8 bersama pebalap asal Belgia, Maxime Martin dan pebalap asal Brazil, Augusto Farfus.

Dari 21 pebalap BMW M untuk musim balap tahun 2023 yang akan berlaga, Valentino Rossi yang lahir pada 16 Februari 1979 merupakan yang paling senior. Sementara pebalap berusia 21 tahun asal Jerman, Max Hesse yang lahir pada 23 Juli 2021 merupakan pebalap termuda. Meskipun tergolong senior, namun para fans VR46 yakin akan kemampuan balap dari Rossi yang tak terpengaruh oleh usia.

Nah, anda tentu sudah tak sabar ingin dapat segera melihat aksi Valentino Rossi pada musim balap tahun depan bukan? Kami pun demikian.

BMW 3-series 2023

BMW 320i M Sport Atau 330i M Sport Pro, Anda Pilih Yang Mana?

Penghujung tahun 2022 yang akan menjelang sebentar lagi, mendorong BMW Indonesia untuk menghadirkan dua model 3-Series terbaru yakni 330i M Sport Pro dan 320i M Sport yang telah resmi dipasarkan di Indonesia.

Dalam event BMW Exhibition yang dihelat di pusat perbelanjaan Plaza Senayan, Jakarta Pusat pada 2-4 Desember 2022 para calon konsumen dapat melihat secara langsung model sedan sport terlaris dari BMW tersebut. Tak sekadar mengalami beragam update dan ubahan pada eksterior maupun interior, sejumlah teknologi mutakhir pun disematkan pada 3-Series.

Tampilan eksterior model 330i dan 320i mengusung karakter desain baru dari BMW. Dengan grille double kidney model baru berukuran besar plus air intake dan desain headlamp LED yang lebih ramping membuat wajah 3-Series menjadi terlihat lebih garang. Siluet body 3-Series kini juga jauh lebih tegas dengan lekuk body yang berotot membuatnya kian terlihat agresif.

Ada BMW Curve Display

Garis atap dari depan hingga ke bagian belakang yang kian landai memperkuat kesan sporty dan aerodinamis. Ubahan di bagian buritan terlihat pada lampu belakang model baru yang lebih ramping. Jika bagian buritan 320i M Sport terlihat lebih minimalis, sementara pada 330i M Sport Pro terdapat imbuhan ducktail yang menegaskan statusnya sebagai sedan sport. Pada area interior, 3-Series telah mengusung panel dashboard dengan desain baru yakni BMW Curve Display.

Oh ya, kedua model 3-Series terbaru yang ditampilkan yakni 320i M Sport dan 330i M Sport Pro telah dibekali dengan locking wheel bolts dan ban RFT sebagai fitur standar. Sebagai pembeda, pada model 320i M Sport tampil dengan velg M alloy lightweight double-spoke 848 M Bicolour berukuran 18 inci dan dilengkapi dengan M high-gloss Shadow Line.

Sementara untuk 330i M Sport Pro dilengkapi dengan M rear spoiler, M Aerodynamics Package, M Sport Package Pro, M high-gloss Shadow Line with extended contents, serta velg M alloy lightweight double-spoke 791 M Bicolour berukuran 19-inci.

Jika anda ingin tampil dengan gaya sport elegan, BMW 320i M Sport yang dibanderol Rp. 927 juta (off the road) merupakan pilihan yang pas. Namun jika anda menginginkan karakter sport yang jauh lebih kental, maka pilihan paling tepat adalah BMW 330i M Sport Pro yang label harganya Rp 1,027 milyar (off the road).

BMW Indonesia Boyong M4 CSL, Hanya Ada 1.000 Unit

Dalam event BMW Exhibition yang berlangsung di Plaza Senayan, Jakarta Pusat pada 2-4 Desember 2022, BMW Indonesia tak hanya menghadirkan dua model sedan 3-Series terbaru yakni 330i M Sport Pro dan 320i M Sport. Sebuah model high performance edisi khusus yang telah dinantikan para Bimmer-mania di Indonesia yakni BMW M4 CSL pun diboyong ke oleh BMW Indonesia.

BMW M4 CSL merupakan model edisi khusus yang dibuat sebagai bagian dari perayaan 50 tahun divisi M yang melahirkan model high peformance dan mobil balap BMW. Hanya terdapat 1.000 unit M4 CSL yang dibuat dan disebar ke sejumlah negara di dunia, sehingga menjadikannya sebagai salah satu incaran para kolektor BMW. Bahkan salah satu M4 CSL berkelir Frozen Brooklyn Grey Metallic yang ditampilkan berhasil membuat pandangan mata para pengunjung serempak tertuju dan terpana melihatnya.

Dibandingkan dengan model M4 Competition, tampilan eksterior M4 CSL jauh lebih sporty dengan lekuk body kekar berotot. Grille double kidney berukuran ekstra besar meningkatkan aliran udara pendingin mesin. Tampilan M4 CSL benar-benar terlihat sebagai sebuah mobil balap jalan raya. Untuk mengurangi bobot kendaraan, engine hood dan tailgate yang dilengkapi duck tail terbuat dari material CFRP. Sementara pada bagian atap kabin terbuat dari serat karbon.

Performa M4 CSL tak perlu diragukan lagi, bahkan jauh lebih garang dari M4 Competition. Mesin 3.0-liter twin-turbo yang dibekalkan pada M4 Competition disetting ulang. Hasilnya, output tenaga maksimum melejit menjadi 550 hp dengan torsi maksimum 650 Nm.

Mobil berpenggerak roda belakang (RWD) ini dibekali dengan transmisi otomatis 8-speed dengan rasio gigi rapat. Hanya butuh 3,7 detik untuk melesat dari posisi start hingga mencapai angka 100 km/jam.

Untuk menghentikan laju M4 CSL yang mampu menembus kecepatan 300 km/jam, di balik velg M black matte berukuran 19-inci pada roda depan dan 20-inci pada roda belakang terpasang rem cakram keramik karbon lansiran BMW M dengan kaliper rem warna merah.

Bagi Anda yang berminat, BMW M4 CSL dapat dipesan via dealer resmi BMW M di Indonesia dengan label harga Rp 4,107 milyar (off the road). Mengingat jumlahnya yang amat terbatas, apakah Anda adalah salah satu orang yang beruntung dapat memiliki M4 CSL?

BMW 3.0 CSL 2023

BMW 3.0 CSL Diperkenalkan, Kenapa Harganya Bisa Rp 12 Milyar?

Kami bersorak dalam hati saat BMW mengeluarkan rilis yang bilang bahwa BMW 3.0 CSL lahir kembali. Dilihat dari fotonya, semua sesuai. Sesuai dengan tema 3.0 CSL ‘Batmobile’ pertama yang muncul tahun 1975. Performa juga merepresentasikan hal yang sama.

Lalu harganya. Sampai harus baca beberapa kali melihat angka US $780.000. Iya, tujuh ratus delapan puluh ribu dollar Amerika. Kalau dikonversi jadi sekitar Rp 12,3 milyar! Silahkan lihat sendiri, mobil apa yang harganya segitu di Indonesia.

Tapi kemudian kami coba gali kenapa BMW harus melabeli dengan harga segitu. Dan di bawah ini beberapa hal yang kami kami dapatkan.

Body 3.0 CSL Dibuat Khusus

3.0 CSL baru

Kalau jeli, harusnya terlihat ini sebetulnya BMW M4 yang badannya dimodifikasi. Tepatnya M4 CSL. BMW M mengatakan mereka mendesain ulang bentuk M4, dari depan hingga belakang. Meterialnya menggunakan CFRP (Carbon Fiber Reinforced Plastic) yang ringan dan kokoh. Tidak diketahui berapa pengurangan bobot yang terjadi, tapi BMW mengklaim rasio tenaga-bobot adalah 2,9 kg per tenaga kuda.

Bemper, fender depan dan belakang berubah lebih menggelembung. Mirip seperti 3.0 CSL awal. Tidak lupa, spoiler bagasi yang juga merepresentasikan mobil legendaris era 70-an itu. Melihat ada yang beda di mukanya? Kami juga. Dan heran, kenapa BMW tidak menerapkan grill begitu sejak awal M3 dan M4 terkini diluncurkan?

Menurut BMW, semua part perubahan tadi dibuat oleh tangan manusia alias handmade, hingga ke proses pengecatan. Jadi, mobil ini tidak menumpang di lini produksi yang ada. Perlu waktu enam hari untuk menjadikan satu mobil, plus 134 proses pengecatan. O ya, peleknya pakai center lock. Bukan baut biasa.

Mesin Enam Silinder Terkuat

Mesin BMW 3.0 CSL

BMW 3.0 CSL menggunakan mesin S58 seperti M4. Tapi yang ini dimodifikasi agar dapat mengeluarkan 552 hp. Versi standar ‘hanya’ 543 hp. Meski bagi beberapa orang kenaikan ini tidak banyak, tapi di balik angka tersebut, performa dan daya tahan mesin S58 (dan B58) diakui sebagai salah satu yang terbaik saat ini.

S58 adalah mesin enam silinder segaris berkapasitas 3.0 liter turbo. Dibuat berdasarkan jantung mekanis BMW B58 yang bisa Anda temukan di Z4, BMW X3, hingga Toyota Supra. Tuner profesional menyadari kalau mesin ini mudah untuk dimodifikasi. Bahkan ada yang bisa meningkatkan tenaganya hingga 1.000 hp, hanya dengan sedikit modifikasi pada cylinder head, menambahkan port injection (melengkapi sistem direct injection bawaan) dan upgrade peranti turbo.

Peranti bantu berkendara tidak jauh berbeda dengan BMW M4 CSL. 

Fun To Drive

BMW 3.0 CSL limited 50 unit

Ada alasan kenapa ini jadi faktor penting. 3.0 CSL terbaru hanya keluar dengan transmisi 6-speed manual yang menyalurkan tenaga ke roda belakang. Pasti paham, kan? Ini adalah resep jitu untuk para penyuka adrenalin. BMW menolak untuk memasangkan transmisi otomatis bawaan M4 CSL karena beberapa hal.

Pertama, ini adalah penghormatan untuk 3.0 CSL pertama yang legendaris. Dan mobil itu sukses di sirkuit dan jalan raya dengan menggunakan transmisi manual. Kedua, ini calon mobil kolektor yang paham arti mengendarai mobil yang menyenangkan. Juga, bakal lebih sering diam di garasi. Ya sudah, kasih saja transmisi manual. Toh, lebih seru dengan transmisi begini.

Produksi Terbatas

Interio BMW 3.0 CSL

Ini jadi pengunci semua hal yang bikin mobil jadi mahal. Hanya 50 unit yang tersedia. Dengan produksi yang super terbatas, BMW menjamin kualitas 3.0 CSL lebih terjaga. Masalahnya, jumlah terbatas plus harga mahal, kalangan yang disasar juga tidak sembarangan. Paling tidak menarget mereka yang sudah punya hypercar. Bukan pemilik BMW M biasa.

Agak mengecewakan karena pasti akan sangat jarang terlihat di jalanan. Tapi ya sudah, toh memang BMW 3.0 CSL dulu juga jarang. Yang penting, kali ini BMW mengerti betul arti kata ‘Hommage’ atau penghormatan untuk sebuah legenda jalanan dan balapan yang dulu pernah melambungkan namanya. Bukan bikin SUV lalu dibilang penghormatan untuk sebuah mobil yang dulu berjaya.

BMW E21

Mengenal BMW E21, Pionir Kesuksesan BMW Seri-3

BMW Seri 3, bisa jadi merupakan salah satu tulang punggung penjualan BMW selama puluhan tahun dan menjadi model yang memiliki penggemar yang banyak di pasar global. Perjalanan sejarah BMW Seri 3 bermula di bulan Juli 1975, ketika generasi pertama BMW Seri 3 (atau dikenal dengan kode bodi E21) diluncurkan di Olympiahalle, kota Munich, Jerman Barat. Lokasi ini dipilih karena berdekatan dengan markas BMW.

BMW E21 diperkenalkan ke pasar otomotif yang belum lama terkena dampak krisis minyak bumi pada tahun 1973. Harga bahan bakar minyak yang sempat melambung dan ketersediannya yang menipis, membuat banyak kalangan mampu yang menginginkan mobil lebih kompak, namun tidak kompromi dengan aspek kualitas dan kenikmatan berkendara.

Mobil ini didesain oleh Paul Bracq, seorang desainer yang namanya melesat ketika banyak terlibat dalam Mercedes-Benz di era 1960an. Memasuki tahun 1970, Paul Bracq ditunjuk oleh BMW sebagai Design Director, menggantikan Wilhelm Hofmeister. Di tangan Braq, E21 memiliki pionir dalam aspek teknis maupun estetis, sehingga semakin memperkuat identitas BMW di pasar otomotif global.

BMW E21 Sebagai Pengganti 2002

Setelah kehadiran BMW model 02 di keluarga Neue Klasse (sedan kelas menengah yang mengisi gap antara Isseta dan BMW berukuran besar) di tahun 1960an, E21 semakin mengukuhkan konsep mobil sedan 2 pintu yang sporty. BMW E21 menjadi mobil baru dengan dimensi lebih besar dibandingkan 2002 yang digantikannya. Walaupun perbedaan ukurannya hanya dalam hitungan beberapa sentimeter saja.

Dengan wheelbase yang lebih panjang dan sumbu roda yang lebih lebar, BMW E21 langsung terlihat bongsor dibandingkan BMW 02. Deretan opsi mesin yang disediakan oleh BMW untuk E21, langsung merepresentasikan karakter kedinamisan berkendara. Desain eksterior E21 memiliki identitas grille depan mirip moncong ikan hiu, yang sebelumnya telah diterapkan pada BMW Seri 5 generasi pertama atau E12.

Siluet bodi samping  memiliki garis tegas yang membentang dari depan hingga belakang. Ciri khas lekukan Hofmeister kink di kaca samping belakang tak lupa diterapkan.

Untuk membedakan E21 versi entry-level dengan versi di atasnya, cukup dilihat dari lampu depan. Jika menggunakan single headlamp, maka kemungkinan adalah 315, 316, 318, atau 318i. Sedangkan model twin headlamp ialah 320/4, 320i, 320/6, maupun 323i. Sedangkan bentuk lampu belakangnya memperlihatkan aspek efisiensi dan kesederhanaan desain. 

Mantan Atlet Sirkuit

BMW E21 juga membawa konsep yang akhirnya banyak diterapkan oleh mobil lain dari beragam pabrikan, yaitu bentuk dashboard dan console tengah model driver-oriented. Desain ini tentu memudahkan pengemudi untuk menjangkau beragam tombol maupun tuas kontrol saat berkendara.

E21 dipasarkan dengan sejumlah pilihan mesin, mulai dari 1.6 liter (4 silinder), 1.8 liter (4 silinder), 2.0 liter (4 silinder maupun 6 silinder), dan 2.3 liter (6 silinder). Transmisinya pun ada beberapa pilihan, mulai varian otomatis 3-speed, manual 4-speed, dan 5-speed. Beberapa kunci kedinamisan berkendara E21 berasal dari suspensi independen di bagian depan dan belakang.

Aspek kedinamisan biasanya menjadi pilihan bagi penyuka mobil yang berkarakter sporty, selain performa mesin tentunya. Seperti BMW E21 320/4 tahun 1977 yang kami jumpai ini. Uniknya, mobil ini pernah menjadi ‘atlet’ sirkuit alias sering mengikuti event balap mobil retro selama tahun 2008 hingga 2010. Setelah pensiun balap, beberapa komponen kompetisinya masih terpasang, seiring dengan sejumlah aksesoris era 1980an.

Eksteriornya dilengkapi dengan spoiler depan buatan BBS, spoiler belakang buatan Foha, velg BBS RS  berdiameter 15 inci. Sedangkan interior tidak mengalami banyak ubahan, hanya setir M-Technic 1 dan shift knob alumunium yang menghiasi kabin. Untuk mesin, masih menggunakan unit M10B20 4 silinder 2.0 liter bawaan pabrik, tapi komponen kompetisi yang tetap terpasang ialah sepasang karburator Weber 45 DCOE dan camshaft Schrick berdurasi 304 derajat.

BMW E21 memang tidak dijual resmi di Indonesia, namun ada beberapa unit yang beredar pada akhir tahun 1970an hingga awal 1980an. Salah satunya termasuk 320/4 berwarna hijau ini. Hingga tahun 1983, E21 terjual sebanyak 1.364.039 di pasar global. Angka tersebut tentu menjadi indikator kesuksesan yang baik untuk generasi pertama dari sebuah model. E21 merupakan salah satu model BMW Seri 3 yang patut diapresiasi, bahkan kini layak untuk dikoleksi…

BMW Keenam Juta Lahir di Spartanburg

Sebagai brand otomotif asal Jerman, pabrik perakitan terbesar dari BMW justru bukan di Bavaria, namun berada di Amerika Serikat.

Pada Juni 1992 BMW membangun pabrik perakitan mobil yang berlokasi di Spartanburg, South Carolina sebagai strategi ekspansi produk mobil mereka di kawasan Amerika Utara. Pabrik seluas 470 ha tersebut mulai beroperasi pada tahun 1994 dengan produksi perdana model 3-Series (E36) untuk pasar AS dan Kanada.

Butuh waktu 14 tahun bagi pabrik Spartanburg dapat mencapai produksi ke 1 juta unit lewat sebuah BMW Z4 M Roadster di tahun 2006. Investasi besar-besaran ditanamkan di pabrik BMW Spartanburg secara bertahap guna meningkatkan kapasitas produksi. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko, pabrik ini menjadi salah satu tulang punggung produksi mobil BMW untuk kebutuhan pasar global. Ya, mobil yang dirakit di tempat ini juga diekspor ke lebih dari 140 negara.

Kapasitas produksinya yang mampu mencapai 450.000 unit mobil per tahun pun membuahkan hasil pada tahun 2020 lalu. BMW Spartanburg membukukan rekor produksi ke 5 juta unit, sebuah BMW X5 M Competition.

Sepanjang tahun 2021, BMW Spartanburg yang dioperasikan oleh lebih dari 11.000 pekerja berhasil memproduksi 433.810 unit mobil dengan frekuensi produksi 1.500 unit mobil per hari. Dengan demikian, butuh setidaknya dua setengah tahun untuk dapat memproduksi 1 juta unit kendaraan.

Dan kini di usianya yang genap tiga dekade, pabrik manufaktur mobil BMW terbesar di muka bumi tersebut berhasil membukukan rekor produksi ke 6 juta unit, sebuah BMW X6 M.

Mobil ke 6 juta unit yang istimewa ini dibekali dengan mesin 4.4-liter twin-turbocharged V8 bertenaga 600 hp. Tampilan eksteriornya yang berlabur warna Java Green Metallic terlihat serasi dengan kemasan interior berbalut kulit Merino. Mobil ini akan disimpan di BMW Spartanburg sebagai bagian dari perjalanan sejarah pabrik tersebut.

BMW Spartanburg saat ini menjadi basis produksi SUV dan crossover yang meliputi model X3, X4, X6, X6 dan X7. Pada penghujung tahun ini model BMW XM akan diproduksi di BMW Spartanburg.