Mampukah The New SUV Mitsubishi Menggoyang Pasar SUV Tanah Air?

Segmen kendaraan small SUV saat ini tengah jadi trend dan primadona di Tanah Air. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, pemain di liga ini terbilang cukup ramai. Mulai dari Honda HR-V, Hyundai Creta, Kia Seltos, Suzuki Grand Vitara, Wuling Alvez, Chery Omoda 5, hingga Toyota Yaris Cross. Sekarang hadir The New SUV Mitsubishi.

Dengan persaingan yang lumayan ketat, Mitsubishi Motors melalui PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) tak ragu untuk ikut serta.  Seperti apa prospek mobil ini kedepannya?

Kendaraan ini secara spesifik dikembangkan untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan konsumen di negara kawasan ASEAN, khususnya di Indonesia,” ungkap President Director PT MMKSI Atsushi Kurita dalam acara preview bersama media di Hotel Intercontinental Pondok Indah, Jakarta, Senin (31/7/2023).

Sejak berupa XFC Concept, Mitsubishi Motors memang secara khusus merancang mobil SUV dengan spesifikasi khas untuk negara di kawasan ASEAN, terutama Indonesia. Perihal data teknis lengkapnya baru akan resmi diumumkan saat world premiere beberapa hari kedepan.

Segera Beredar

Meskipun resminya baru World Premiere pada event GIIAS 2023 yang berlangsung 10 Agustus mendatang, namun para konsumen sudah dapat melakukan pemesanan sejak 31 Mei 2023.

Pihak pabrikan menyatakan bahwa proses produksi sudah berjalan di fasilitas PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) yang berada di Bekasi, Jawa Barat. Ditargetkan unit pesanan konsumen mulai dikirim tiga bulan setelah resmi meluncur pada 10 Agustus mendatang.

Seiji Watanabe

“Saat ini tahap awal produksi tengah berjalan. Pengiriman ke konsumen pemesan dan jaringan dealer akan dimulai pada November,” ungkap Tetsuhiro Tsuchida, Marketing Director Sales & Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI).

Seberapa Besar Prospeknya?

Kemunculan versi produksi mobil ini menjadi bahan perbincangan hangat di sosial media. Antusiasme terhadap SUV terbaru Mitsubishi ini tak hanya datang dari konsumen di Tanah Air. Konsumen di sejumlah negara ASEAN pun terpikat, bahkan juga para penyuka SUV di beberapa negara lain seperti India.

Belakangnya SUV baru Mitsubishi

Pertanyaan yang muncul pun nyaris senada, “Apakah mobil ini akan dipasarkan di negara kami?” Kurang lebih demikian tanggapan serta respon para warganet dan juga media luar. Menanggapi hal tersebut, pihak PT MMKSI menyatakan bahwa untuk saat ini basis produksi The New SUV hanya di Indonesia, dan satu-satunya.

Selain itu, pihak PT MMKSI pun menambahkan bahwa sekarang masih difokuskan untuk memenuhi permintaan konsumen di Tanah Air. Untuk pasar ekspor akan menyusul kemudian. Untuk informasi, kapasitas produksi yang dimiliki oleh Mitsubishi di Indonesia sangat memadai yakni 220.000 unit per tahun. Saat ini, mereka merakit Pajero Sport, Xpander L300 dan tidak ketinggalan Nissan Grand Livina. 

Investasi Masif

Berkat tingginya minat konsumen terhadap Xpander dan Xpander Cross, pada tahun 2019 lalu PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) mengelontorkan dana investasi sebesar Rp 500 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi di pabrik perakitan Cikarang. Dari 160.000 unit per tahun digenjot menjadi 220.000 unit per tahun.

Target produksi untuk Xpander saat itu dari 8.000 unit per bulan pun ditingkatkan menjadi 10.000 unit per bulan. Hal ini berkaitan adanya permintaan pasar ekspor. Sebanyak 20 persen dari total produksi Xpander dan Xpander Cross diekspor ke Philipina dan Afrika.

Mobil compact SUV yang baru saja diperkenalkan oleh PT MMKSI ini diprediksi mengadopsi mesin dan transmisi yang sama dengan Xpander. Kenapa?

Karena mesin MIVEC 4-silinder segaris 1.5-liter dari Xpander telah diproduksi di Indonesia dengan muatan lokal mencapai 80 persen. Dengan suplai mesin buatan dalam negeri, maka waktu produksi kendaraan jadi lebih cepat. Konsumen pemesan pun tak menunggu terlalu lama.

Berkaca dari kesuksesan Xpander, pihak PT MMKSI optimis The New SUV memiliki prospek yang cerah. Target produksi mobil ini diperkirakan tak jauh berbeda dari Xpander yakni di kisaran angka 8.000 unit per bulan.

Harga jual mobil ini memang belum diumumkan secara resmi. Namun dengan slotnya yang berada di segmen small SUV, maka diperkirakan harga jual The New SUV tak akan jauh dari para kompetitornya yang berada di kisaran Rp 300 – 400 jutaan.

Mampukah The New SUV menggoyang pasar small SUV Tanah Air dan merebut hati para konsumen? Kita nantikan jawabannya setelah mobil ini resmi world premiere…

Ducati Monster M900

Ducati Monster, Motor Sederhana Penyelamat Ducati

Di era awal 90-an yang namanya motor keren, pasti ada fairing, punya tenaga besar dan mahal. Contohnya Honda Fireblade. Memang, ada motor tanpa fairing yang juga sukses. Tapi desainnya sudah mulai membosankan dan malas membuat orang melirik. Lalu Ducati Monster datang. 

Awalnya, suatu hari di tahun 1990, seorang desainer motor bernama Miguel Angel Galluzzi mengemukakan kepada atasannya di pabrikan Cagiva, bahwa ia bosan dengan desain motor yang begitu-begitu saja. Saat itu, Cagiva adalah pemegang saham mayoritas Ducati. Dan bos teknisnya adalah Massimo Bordi. Engineer galak yang tidak mudah diyakinkan.

Miguel Angel Galluzzi

Ide Galluzzi yang kelahiran Buenos Aires, Argentina itu disambut datar. Namun pria yang juga pernah bekerja untuk rumah desain Honda di Milan ini tidak menyerah, Akhirnya Bordi yang sebal didesak terus, memerintahkan, “Coba kamu ke Ducati dan buat dulu konsepnya seperti apa.”

Agustus 1990, saat Italia libur panjang, ia dipinjami Ducati 888 Strada yang digunakan untuk liburan. Di benaknya, “Ini motor enak. Mesinnya bisa dipakai untuk motor baru nanti. Frame-nya pakai 851.” Setelah itu, tidak perlu waktu lama untuk Galluzzi keluar dengan motor berbentuk yang tidak lazim.

Dibantu oleh fabrikator Fabio Montanari, yang bertanggung jawab membuat tangki untuk motor balap Paris-Dakar Cagiva. Karena pekerjaan Montanari berisik, melibatkan besi dan palu, ia punya bengkel sendiri, jauh dari studio desain Cagiva. Apa yang mereka kerjakan di bengkel itu juga dirahasiakan.

Bengkel Ribut

“Ngapain Galluzzi di tempat Montanari?” Itu pertanyaan yang terlontar dari salah satu petinggi Cagiva, Claudio Castiglioni. Hari itu, beberapa senior manajer dipanggil untuk rapat soal motor pendanaan untuk motor baru Ducati.

Tidak lama, bengkel ‘terisolir’ ini didatangi dan Galluzzi mau tidak mau menceritakan niatnya. Castiglioni terpana melihat motor yang belum sempurna tapi sudah selesai digarap itu. “Ini sudah selesai? Ada tambahan apa lagi?” tanya Castiglioni. Galluzzi menjawab, tidak ada. Sudah begini saja. Tatapan kagum dari petinggi, termasuk Bordi yang menyambangi bengkel ribut tersebar merata di permukaan motor garapan Galluzzi dan Montanari. 

Ducati Monster M900

Karena mereka juga sedang tanggung mempersiapan produk baru bernama Ducati Paso, motor Galluzzi ditunda dulu. Sambil prototype-nya disempurnakan. Hingga akhirnya pada suatu hari pada tahun 1991, Galluzzi mencoba meyakinkan Claudio Castiglioni untuk membawa prototype Ducati garapan ‘bengkel ribut’ ke rapat para dealer dan importir Cagiva Group.

Saat Castiglioni membuka selubung, reaksi berbeda-beda. Tapi maknanya sama, motor apa ini? Kenapa fairingnya tidak ada dan sebagainya. Tapi dealer Cagiva dari Perancis bernama Marcel Seurat langsung bilang, “Sudah jadikan saja motornya. 1.000 pertama saya yang borong!”

Itulah, motor yang dirancang menggunakan komponen Ducati yang sudah ada supaya murah dan desainnya segar, mengundang antusiasme berbagai kalangan. Tahap berikutnya mereka harus memperlihatkan ke khalayak umum.

Brembo Ngambek

Publik tidak kalah terkagum-kagum di Cologne Motorcycle Show 1992, dengan bentuk baru motor Ducati yang tidak biasa. Dinamai hanya Monster M900, atau Il Munstro. Mesin dan chassis dibiarkan terumbar mata, bentuknya seperti cafe racer. Penyuka motor bagai diingatkan, kalau kendaraan roda dua tidak selalu perlu fairing untuk terlihat keren. Dan ingat, waktu itu belum ada istilah naked bike atau street fighter.

Deretan panjang pesanan langsung masuk ke kantor Ducati, yang waktu itu keuangannya sedang sesak nafas. Banjirnya order jadi masalah baru. Kemampuan produksi Ducati mentok bukan karena lini yang terbatas. Tapi karena mereka tidak punya biaya untuk membayar supplier. Sering terjadi motor lama di lini produksi karena komponen tidak ada. Contohnya rem yang menggunakan buatan Brembo. Mereka tidak mau menyediakan komponen karena belum dibayar oleh Ducati.

Ducati MOnster kuning

Lalu kualitas. Kerap terjadi motor pindah ke fasilitas pemasangan yang berbeda di pabrik saat catnya masih basah. Ini tidak lain karena mengejar waktu produksi. Hasilnya, motor yang diterima kadang bermasalah di kualitas pewarnaan.

Meski begitu, pemesan yang bosan dengan desain motor yang begitu-begitu saja, menelan semua kekurangan itu. Toh motornya enak dilihat. Dan dengan performa, handling serta segala yang ada, menunjukan ini adalah Ducati. Lebih dari itu, karena tidak menggunakan komponen baru, ongkos produksi tertekan lalu harga jual jadi lebih terjangkau. 

Kompetitor Panik

Kehadiran M900 (diikuti M400 dan M750) membuat produsen motor menyadari. Ada pangsa pasar baru yang wajib diisi, kalau tidak mau kalah dari Ducati. Sepertinya semua baru sadar, desain motor tidak perlu ribet. Lihatlah apa yang dibuat oleh Galluzzi.

Ducati Monster SP

Tahun 1994, dari Inggris hadir Triumph Speed Triple. Setahun kemudian Suzuki mengeluarkan Bandit 1200 yang tidak kalah menggiurkan. Lalu istilah naked bike, street bike atau street fighter bergulir hingga bentuk pangsa pasarnya seperti sekarang.

Dan yang penting, sejak kehadiran motor ini, pundi keuangan Ducati jadi lebih berisi. Sang Monster pun berdiri tegak di pasar naked bike, sampai saat ini..

Modifikasi Toyota GR Yaris Widebody Ala Jerman

Dari sekian banyak hot hatch yang beredar di pasar global saat ini, salah satu primadonanya adalah Toyota GR Yaris. Tak hanya tampilannya yang membuat hati para kaum muda kepincut. Performanya pun tak kalah dari hot hatch lansiran brand Eropa.

Toyota GR Yaris dibekali transmisi manual 6-speed dan sistem penggerak four-wheel drive (4WD) permanen. Pembagian output tenaga sebesar 268 hp dan torsi maksimum 370 Nm dari mesin 3-silinder 1.6-liter turbo ke roda diolah via perangkat limited-slip differential.

Dengan spek semi rally yang dimiliki, Prior Design pun tergelitik untuk melakukan modifikasi Toyota GR Yaris standar, jadi lebih garang. Tentu saja agar karakter balapnya lebih menonjol. 

Widebody Kit Ala Mobil Balap

Modifikasi tampilan bagian depan, Prior Design (PD) mengimbuhkan lip spoiler dan sirip splitter di bawah bumper depan standar.

Kap mesin bawaan pabrik diganti versi balap berbahan serat karbon yang bobotnya lebih ringan. Air scoop berukuran besar di kap mesin meningkatkan pasokan udara ke rumah keong turbo.

Pada bagian samping, PD tak hanya mengimbukan side skirt. Fender depan dan belakang pun diperlebar dengan kit tambahan. Sudah terlihat sangar? Belum?

Di bagian atap terpasang sayap spoiler berukuran besar plus lip spoiler pada pintu hatchbacknya. Bumper belakang standar pun dibekali sirip diffuser pembias angin yang telihat lebih agresif.

Body Ceper 

Tak lengkap rasanya jika paket wide body kit yang diimbuhkan tapi ground clearance masih standar. Prior Design pun meramu ulang suspensi depan dan belakang dengan lowering kit. Body yang kini jauh lebih ceper kian terlihat sangar dengan satu set pelek centerlock dan ban high performance.

Tak ada ubahan yang dilakukan pada sektor performa, alias masih tetap dalam kondisi standar. Demikian pula dengan kemasan pada interior. Prior Design hanya melakukan ubahan pada area eksterior.

Dengan paket body kit dari Prior Design ini Toyota GR Yaris kini tampilannya berubah drastis. Hot hatch lansiran Toyota ini menjelma bagai mobil balap tulen.

Untuk paket modifikasi Toyota GR Yaris, Prior Design membanderol mulai dari €6,321.84 atau sekitar Rp 105 jutaan. Belum termasuk pajak dan biaya instalasi. Paket body kit ini dapat digunakan pada Toyota GR Yaris lansiran tahun 2019 hingga model terbaru.

 

Hyundai Motors Indonesia Tunjuk COO Baru

Hyundai Motors Indonesia (HMID) secara resmi mengumumkan penunjukan Fransiscus Soerjopranoto sebagai Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia. Beliau yang biasa disapa Suryo, resmi menjadi COO efektif per 1 Agustus 2023. Ia diberi tanggung jawab mengembangkan strategi operasional, inovasi manajemen marketing, kinerja sales perusahaan, hingga ke layanan after-sales.

Sebelumnya, Fransiscus Soerjopranoto memiliki pengalaman lebih dari 28 tahun di dunia otomotif Indonesia. Terutama di Toyota, menangani berbagai lini bisnis dan operasi raksasa otomotid itu di Indonesia. Mulai dari perencanaan produk dan marketing, strategi manajemen penjualan, layanan after-sales, dan juga  pengelolaan jaringan dealer.

Woojune Cha, President Director PT Hyundai Motors Indonesia menyampaikan, “Hyundai selalu fokus kepada pelanggan di setiap lini bisnis dan operasinya. Dengan latar belakang di industri otomotif selama puluhan tahun, diharapkan kehadiran Fransiscus Soerjopranoto dapat membawa Hyundai lebih berkembang lagi kedepannya. Saya juga berharap di bawah kepemimpinan Suryo, dapat memberikan pengalaman kepemilikan Hyundai yang menyeluruh. Baik dari sisi produk maupun layanan yang inovatif.”

Suryo sendiri mengakui, kehadiran Hyundai di Indonesia selama tiga tahun terakhir telah berkembang pesat. “Dengan berbagai gebrakan dan inovasi hingga menjadi salah satu pelaku penting di industri otomotif,” kata penyuka Basket ini.

Hal tersebut, menurut Suryo, menjadi motivasi dan referensi dirinya untuk melanjutkan kesuksesan Hyundai. “Dan yang terpenting tetap menjaga kepuasan pelanggan secara maksimal,” tutupnya. 

 

Nissan Z Nismo Akhirnya Muncul Juga

Setelah dinantikan bakal seperti apa wujud pengaplikasian paket body kit lansiran Nismo pada sport coupe Nissan Z, versi produksinya akhirnya muncul juga. Nissan Z Nismo ini target pasar utamanya yakni para konsumen di Amerika Serikat.

Tak hanya upgrade tampilan eksterior dan interior. Hampir seluruh aspek pada sport coupe Nissan Z tak luput dari sentuhan. 

Tingkatkan Gaya Aerodinamika

Mungkin Anda akan bertanya apa itu Nismo. Divisi motorsport, tuning dan parts custom dari Nissan ini telah ada sejak tahun 1964 silam. Berawal dari workshop tuner balap yang kemudian diakusisi oleh Nissan sejak dua tahun lalu dan menjadi divisi tersendiri.

Ubahan tampilan yang dilakukan pada sport coupe Nissan Z Nismo ini terinspirasi dari Nissan/Datsun Fairlady 240ZG yang populer di Amerika Serikat dan Australia di era tahun ’70an.

Garapan pada body yang dilakukan oleh Nismo tak sekadar memoles tampilan semata. Namun lebih ditujukan untuk meningkatkan gaya aerodinamika.

Upgrade pada bagian depan meliputi revisi desain bumper dengan tambahan splitter. Moncong bagian depan yang telah diupgrade ini terlihat lebih mancung. Desain hidung yang diberi label Grand-Nose’ or ‘G-Nose’ ini membawa nostalgia pada Fairlady 240ZG.

Pada ujung kiri dan kanan bumper depan pun dilengkapi sirip canard. Pemecah aliran udara di bagian sisi bumper ini akan menghasilkan aliran udara vortex yang diarahkan ke ruang roda depan dan ke buritan.

Lip spoiler pada bumper depan dibuat seolah mengalir dan menyatu dengan side sill di bawah pintu hingga ke fender belakang. Desain bumper belakang dan sirip diffuser pembias aliran udara pun tak luput dari ubahan.

Desain perangkat aerodinamika yang dibuat oleh Nismo ini bertujuan untuk meningkatkan gaya tekan gravitasi. Gejala body terangkat yang umum terjadi saat sedang bermanuver atau menikung pada kecepatan tinggi pun dapat diminimalisir.

Para konsumen pun dapat memilih ragam warna eksterior yakni Black Diamond Pearl, Brilliant Silver, Passion Red TriCoat, Everest White Pearl TriCoat dan Stealth Grey

Upgrade Performa

Nissan tak ingin terkesan nanggung dalam meramu Nissan Z Nismo ini. Sektor mesin pun diramu ulang. Tak hanya merevisi sistem pendingin mesin. Sistem kontrol turbonya pun direvisi untuk meningkatkan kecepatan putaran turbin dan boost tekanan hembusan udara turbo.

Hasilnya, output mesin V6 3.0-liter twin-turbo pun meningkat. Tenaga terdongkrak 20 hp menjadi 420 hp. Sedangkan torsinya naik 46 Nm dari spek standarnya menjadi 520 Nm.

Pecinta 3 pedal nampaknya harus ‘rela’ menerima transmisi automatic 9-speed. Nissan Z Nismo tak memiliki opsi transmisi manual 6-speed.

Akan tetapi Nissan telah merevisi kopling dan software ECU, sehingga respon downshift lebih cepat 50%.

Fitur launch control pun diimbuhkan. Selain itu terdapat tambahan mode berkendara Sport+ dengan setting untuk di trek balap. Lumayan sebagai penghibur hati bukan?

Interior Bernuansa Balap

Agar klop dengan upgrade performa, karakter balap diimbuhkan pada area interior Nissan Z Nismo.

Tombol ENGINE START/STOP dan drive mode dikemas dengan warna merah. Jok sport Recaro dan setir sport dikemas dengan bahan kulit dan Alcantara. Tampilan grafis pada panel instrumen pun direvisi.

Revisi Dinamika Berkendara

Untuk meningkatkan handling dan dinamika berkendara, Nismo meracik ulang setting suspensi.

Tak hanya memasang stabilizer di depan dan belakang, damper pun disetel ulang. Per keong standar diganti dengan ukuran yang lebih besar serta lebih ulet.

Area kolong mobil pun diperkuat, terutama pada bushing suspensi depan dan belakang. Bushing standar pada sistem kemudi pun diganti dengan bahan yang lebih ulet.

Satu set pelek sport uukuran 19-inci lansiran Rays berkelir gloss black dirancang khusus untuk Nissan Z Nismo ini. Lebar pelek depan 10 inci dan pelek belakang lebarnya 10.5 inci. Ban Dunlop SP Sport MAXX GT600 membalut pelek yang bobotnya lebih ringan dari pelek standar Nissan Z.

Bagaimana, karakter balap begitu kental pada Nissan Z Nismo bukan? Hanya saja pihak pabrikan belum mengumumkan berapa harga jual resmi Nissan Z Nismo ini di Amerika Serikat. Setidaknya para konsumen harus bersiap merogoh kocek lebih dalam untuk dapat menebusnya.

Aaah…andaikan saja mobil ini beredar di Indonesia…

 

Toyota Land Cruiser Prado

Toyota Land Cruiser Prado Diperlihatkan, Pakai Mesin Fortuner

Toyota memperkenalkan SUV baru hari ini (02/08) di Jepang. Mengusung nama legendaris yang lama tidak terdengar: Toyota Land Cruiser Prado. Disebut juga sebagai Land Cruiser 250 diberikan dimensi yang lebih kecil dari versi 300 yang sudah di jual di Indonesia. Meski begitu, basisnya sama-sama TNGA-F.

Dalam proses perancangannya, Toyota mengatakan menggunakan pendekatan ‘back to basic’ untuk menghasilkan mobil yang tangguh dalam berbagai kondisi. Hasilnya adalah, mobil dengan frame yang diklaim 50 persen lebih kokoh dari generasi yang digantikannya.

Land Cruiser Prado 2024

Desainnya mirip dengan Lexus GX yang meluncur beberapa waktu lalu. Boxy dengan tekukan tegas. Mukanya ada dua versi. Satu dengan lampu bulat, lainnya lebih kekinian dengan headlight yang tipis.

Panjang Land Cruiser Prado baru bertambah 100 mm, menjadi 4.925 mm. Lebarnya 1.980 yang juga 95 mm lebih melar. Bertambah tinggi 20 mm menjadi 1.870 mm. Wheelbase-nya 2.850 mm. Angka terakhir itu sama persis dengan Land Cruiser 300.

Lalu, kenapa harus besar begitu? Ini penting untuk pasar Amerika Utara, yang untuk pertama kalinya Prado masuk ke wilayah itu. Meski namanya hanya akan disebut sebagai Land Cruiser. Tanpa Prado.

Stabilizer Putus

Menunjang kemampuan menembus medan yang beragam, tanpa mengorbankan kenyamanan, jarak main suspensi diperpanjang. Lalu, untuk pertama kalinya di Prado, dipasangkan power steering elektronik. Bukan tanpa alasan, Toyota mengatakan penggunaan power steering setrum ini untuk meningkatkan kemampuan manuver di kecepatan rendah. Efek lainnya, jadi bisa disambungkan ke sensor lane keeping assist.

Toyota Prado baru

Perdana juga, di mobil Toyota manapun, ada kemampuan memutus fungsi stibilizer. Dengan aktivasi melalui tombol, pengendara bisa membuat stabilizer depan non-aktif saat off road berat. Lalu mengaktifkan kembali saat berkendara di kecepatan tinggi. Dukungan melewati medan berat juga didapat dari sistem Multi-Terrain Monitor and Multi-Terrain Select. Menarik.

Untuk menggerakkan, Ada banyak pilihan mesin. Tergantung di negara mana Land Cruiser Prado diluncurkan. Di Amerika dan Cina, tersedia varian hybrid dengan mesin bensin turbo T24A. Tenaganya 325 hp. Di Timur Tengah dan Eropa timur tersedia varian tanpa hybrid dengan mesin yang sama, bertenaga 277 hp.

Yang menarik, dan kami yakin kalau TAM akan memasukan ke Indonesia, ada Toyota Land Cruiser Prado bermesin 1GD. Anda pasti familiar karena ini mesin yang dipakai oleh Fortuner dan Hilux GR Sport. Khusus untuk pasar Australia dan Eropa Barat, mesin untuk Prado bahkan dibekali sistem kelistrikan 48 volt. Menarik. Toyota akan mulai menjual Prado pada 2024 nanti.

GENBETA, Mobil Formula E Yang Sukses Meraih Guiness Book World Of Records

SABIC, secara resmi mengumumkan penggunaan materialnya dalam mobil Formula E GENBETA. Mobil ini dinobatkan sebagai kendaraan bermotor dalam ruangan tecepat di dunia oleh Guiness World Records. Dipajang di Hankook London E-Prix 2023 sejak Sabtu, 28 Juli 2023.

Mobil balap Formula E Genbeta

Mobil GENBETA berhasil memecahkan rekor dunia, lewat pembalap ABB FIA Formula E World Championship Jake Hughes (Tim NEOM McLaren Formula E) dan Lucas di Grassi (Mahindra Racing). Kecepatan mobil ini ditunjukkan dalam format Duals lewat kualifikasi balapan Formula E. Jake Hughes menggapai kecepatan tertinggi 218,71 km/jam dan mencapai rekor dunia baru.

Kendaraan ini merupakan bagian dari proyek pengembangan dan inovasi GENBETA untuk mengeksplorasi material dan teknologi baru untuk mobil balap dan jalanan masa depan.

SABIC pun mendukung pengembangan desain dan inovasi dari beberapa bagian dari mobil GENBETA. Dibuat berdasarkan mobil GEN3, SABIC membantu pengembangan mobil listrik tercepat, teringan, terkuat, dan paling efisien. Peran SABIC dalam program GENBETA merupakan bagian dari kemitraan inovasi kolaboratif dengan FIA World Championship all-electric pertama di dunia.

Komponen aerodinamika yang terbuat dari material cerdas.

Material Krusial

Material SABIC yang disematkan dalam mobil GENBETA merupakan material termoplastik yang dikembangkan secara khusus dengan proses pencetakan. Termoplastik ini dapat meningkatkan aerodinamika kendaraan sehingga berkontribusi dalam peningkatan performa akeselerasi dan kecepatan.

Dipasang pada sisi luar ujung sayap depan kendaraan, elemen ini dibentuk melalui proses 3D printing yang dikenal sebagai fused deposition modeling. Elemen ini merupakan bagian integral dalam mengatur alur angin di sekitar ban depan untuk mengurangi drag dan berkontribusi dalam menjaga kestabilan dan downforce kendaraan.

Selain itu, wheel fins. Komponen dipasang dipasang di pelek. Dibuat melalui cetakan injeksi dengan termoplastik keberlanjutan SABIC yang didaur ulang secara mekanis dan merupakan bagian dari portofolio materi sirkular TRUCIRCLE. Ditujukan untuk mengoptimasi alur udara dan mengurangi drag aerodinamika agar meningkatkan performa akselerasi dan kecepatan. Selain itu, juga dapat meningkatkan efisiensi mobil secara umum dan membantu menurunkan suhu rem sehingga meningkatkan kemampuan rem.

Satu lagi, deflektor angin. Bagian transparan ini dilapisi bahan termoplastik. Dibuat dengan materi bio-renewable dan rendah karbon dari portofolio TRUCIRCLE. Komponen ini dipasang pada sisi depan kokpit, di depan pembalap. Berfungsi mendukung optimisasi alur angin untuk mengurangi drag sehingga meningkatkan performa kecepatan.

Melalui kolaborasi SABIC dengan Formula E dan mitra lainnya, SABIC menggunakan portofolio termoplastik yang masih terus dikembangkan dalam platform solusi terdedikasi untuk elektrifikasi (BLUEHERO) dan ekonomi sirkular (TRUCIRCLE).

SABIC berkomitmen siap bekerja sama dengan Formula E. Terutama dalam mengembangkan solusi termutakhir untuk mendorong inovasi dalam teknologi kendaraan listrik.

GEnbeta, mobil formula E tercepat

Sebagai bagian dari partisipasinya dalam London E-Prix, SABIC berpartisipasi dalam konferensi tingkat tinggi inovasi berkelanjutan Formula E yang bertajuk “Change. Accelerated. Live.” di mana pada diskusi panel ‘The Power of Prototypes’, mereka mendiskusikan dampak positif dari proyek pengembangan seperti GENBETA untuk industri kendaraan listrik dan dunia.

Ducati Monster 30° Anniversario, Penanda Tiga Dekade Lahirnya Il Mostro

Genap 30 tahun sudah usia naked bike legendaris Ducati Monster yang lahir pada tahun 1993. Selama tiga dekade motor berjuluk “Il Mostro” ini tak sekadar menjadi kebanggaan para Ducatisti. Monster memiliki makna yang sangat penting dalam catatan perjalanan sejarah Ducati.

Sebagai kado ulang tahun sekaligus bentuk penghormatan bagi sang Monster, Ducati meluncurkan edisi khusus Monster 30° Anniversario.

Monster Penyelamat Ducati

Il Mostro lahir saat Ducati mengalami masa sulit di awal era ’90an. Krisis keuangan membuat dana litbang Ducati sangat terbatas.

Miguel Angel Galluzzi sang perancang Monster harus berpikir keras dan memanfaatkan seluruh aset suku cadang dari model yang ada. Biaya produksi pun ditekan agar harga jual dapat bersaing dan terjangkau.

Mesin 904 cc V-twin (L-twin) 90° berteknologi katup desmodromic diadopsi dari model Ducati 900SS (Supersport). Frame model teralis pipa tubular rancangan Fabio Taglioni diadopsi dari motor balap superbike Ducati 851. Sedangkan garpu depan dicomot dari café racer Ducati 750SS.

Agar tampilan lebih garang dan modern, Galluzzi merancang tangki kekar berotot yang menjadi ciri khas Monster. Handling dan setting performa dibuat agar Monster dapat dikendarai oleh rider pemula sekalipun.

Monster M900 yang jadi model perdana sekaligus pelopor silsilah Monster dipasarkan mulai tahun 1993. Tak satupun yang menduga jika Il Mostro bakal laris manis dan begitu diminati konsumen. Tak hanya di Italia, tapi juga di dunia. Gaya street fighternya bahkan jadi trendsetter.

Tahun 1994 lahir model M600 yang masuk di kelas menengah. Monster terkecil untuk kelas ‘pemula’ ini pun jadi best seller. Dua tahun kemudian yakni di tahun 1996 muncul model M750 sebagai bentuk nostalgia pada model café racer 750SS (Supersport).

Kesuksesan yang dicapai Monster berhasil menyelamatkan Ducati dari keterpurukan. Selama tiga dekade, Ducati Monster telah terjual lebih dari 350.000 unit. Bravo…!

Ducati Monster 30° Anniversario

Dalam menggarap kemasan Monster 30° Anniversario, tim kreatif di Centro Stile Ducati menyematkan ciri khusus..Ducati tak sekadar brand otomotif, tapi juga ikon kebanggaan Italia.

Oleh sebab itulah Monster edisi khusus ini dikemas dengan livery khusus “Tricolore” berkombinasi warna Merah, Putih dan Hijau, warna bendera negara kelahirannya.

Elemen warna bendera nasional Italia ini sekaligus menegaskan bahwa Il Mostro adalah duta Italia. Ikon kebanggaan bagi para Ducatisti, khususnya para Monsteristi.

Nuansa warna emas pada pelek dan garpu Öhlins NIX30 sangat serasi dengan livery “Tricolore”. Pada bagian atas segitiga komstir tersemat grafir nomor seri produksi sebagai penanda bahwa ini model edisi terbatas.

Jok kulit berwarna merah yang diimbuhi bordiran bertuliskan “30° Anniversario” nampak serasi dengan tangki, sepatbor dan ekor yang berwarna putih Iceberg White.

Saat starter ON, akan muncul ikon animasi khusus pada tampilan layar TFT 4.3-inci. Konser desmo testastretta mengalun merdu dari knalpot Termignoni yang sama seperti model Monster SP. Sistem rem cakram Brembo Stylema diadopsi dari Panigale V2.

Tak ada ubahan pada mesin L-twin 11° Testastretta 937cc yang diusung. Output tenaga 111 hp pada 9.250 rpm dan torsi sebesar 93 Nm pada 6.500 rpm tak berubah.

Hanya Ada 500 Unit Sejagad

Dari dapur produksi dan workshop Centro Stile Ducati di Borgo Panigale, hanya 500 unit Ducati Monster 30° Anniversario yang dibuat.

Ducati Monster 30° Anniversario dibanderol seharga $18,595 atau setara Rp 280,9 jutaan. Setiap unitnya disertai dengan sertifikat otentifikasi serta cover motor berdesain khusus.

Harga model spesial ini $3,000 atau sekitar Rp 45 juta lebih mahal dari Monster SP. Bagi para Ducatisti dan Monsteristi garis keras, selisih harga tak jadi masalah. Model edisi istimewa yang tak bakal dilewatkan begitu saja. Hmm…apakah Anda adalah salah satunya?

Happy 30th Anniversary Il Mostro…

 

NEw SUV Mitsubishi

Di Balik Desain New SUV Mitsubishi, Akan Jadi ‘Game Changer’ Lagi?

Mitsubishi Motors Corporation membuka selubung mobil barunya di Jakarta kemarin (31/07). Desain New SUV Mitsubishi, begitu mobil tersebut dijuluki, sementara ini, dibekali bentuk yang memang khas pabrikan tiga berlian itu.

Desain New SUV Mitsubishi yang dibawa dikatakan sebagai ‘game changer’ bagi pasar SUV ringkas. Istilah game changer juga digemborkan Mitsubishi saat pertama kali Xpander diperkenalkan dengan desain yang menggebrak. Kala itu, sales Toyota, Daihatsu dan Honda kelabakan melihat dagangannya terancam oleh bentuk Xpander yang memikat calon konsumen. Diharapkan, SUV Mitsubishi ini juga akan bisa menghebohkan.

New suv Mitsubishi

Itu perlu pembuktian nanti, saat GIIAS 2023 mobil ini resmi dipasarkan. Yang pasti, desain yang dibawa memang tidak jauh dari versi konsepnya. tema bentuk yang dibawa bernama Silky & Solid. Pengembangan desain dipimpin oleh Seiji Watanabe, Division General Manager, Design Division, Mitsubishi Motors Corporation.

Menurut MMC, bentuk ini merupakan desain SUV autentik yang stylish dan kokoh, juga menggabungkan keanggunan dan ketangguhan. Sehingga menghasilkan gaya yang berkesan berwibawa baik di kota besar di wilayah ASEAN (yang jadi target pemasaran) hingga alam bebas. Setuju atau tidak, kami serahkan kepada Anda. Tapi kami untuk sementara ini suka dengan bentuknya.

Seiji Watanabe

Meski ada saja yang bilang depannya mirip Lamborghini Urus, pinggang belakangnya ada kesan Chevrolet Trax, tapi hasilnya memang meyakinkan. Mukanya tetap membawa kesan Dynamic Shield yang kental. Tentunya dengan evolusi yang sesuai. Posturnya pas untuk sebuah SUV ringan, dengan ground clearance 222 mm. Tapi kami harus bilang, peleknya bisa punya desain yang lebih baik.

Tatanan lampu LED di depan yang membentuk T, membuat mobil terlihat lebar. Kesan ini lantas diperkuat oleh grill heksagonal yang meluas ke bawah. Memberikan asupan udara untuk radiator dan komponen lainnya.

Tanpa Sunroof

Dari samping, moncongnya terlihat tegak, selaras dengan lekukan di buritan. Lampu belakang juga dibuat serasi dengan depan dengan membentuk huruf T. Bagian samping terlihat minim lekukan tajam, membuat desain samping terlihat hampir bersih.

Belakangnya SUV baru Mitsubishi

Kami katakan hampir karena diatas over fender ada lekukan lagi membentuk spakbor. Entah kenapa ada di lengkungan di situ. Mungkin untuk menegaskan kesan gagah. Pinggang belakangnya punya lekukan yang melebar, memberikan kesan kekar. Diimbangi dengan jarak pijak roda yang terlihat lebar. Itulah deretan kombinasi yang disebut sebagai Silky & Solid tadi. Dimensinya, punya panjang 4.390 mm, lebarnya 1.810 mm serta tinggi 1,660 mm.

Tidak ada sunroof atau panoramic roof di mobil ini. Menurut Watanabe, ini demi menghemat bobot. Kami setuju dengan absennya benda itu. Sunroof atau panoramic roof kadang fungsinya hanya sebagai aksesoris yang akan merepotkan seiring berjalannya waktu. Namun ia juga mengatakan tidak menutup kemungkinan ke depannya akan ada varian dengan atap kaca.

Informasi umum lainnya, New SUV Mitsubishi ini akan dirakit di Indonesia untuk pasar lokal dan ekspor. Mesinnya 1,5 liter seperti yang pernah kami sampaikan. Transmisi CVT akan meneruskan daya ke roda depan (FWD). Mode berkendaranya ada empat: Normal, Wet, Gravel dan Mud. Dua yang terakhir itu kami juga sangat setuju, mengingat kondisi cuaca di Indonesia yang kadang menyulitkan berkendara. Kita tunggu informasi lainnya di GIIAS 2023 nanti. Yang pasti, desain New SUV Mitsubishi ini cukup meyakinkan. 

All-New Mitsubishi Triton Juga Bisa Dimodif Agar Tampil Gaya

Kemunculan wajah baru dari pickup Mitsubishi All-new Triton/L200 yang debut perdana di Thailand 26 Juli 2023 lalu memang telah dinantikan sejak lama. Mitsubishi Motors pun sangat memahami antusiasme para truckers yang tak hanya mengidamkan ubahan pada kemasan tampilan semata. Namun juga pada teknologi yang diusung.

Tak tanggung-tanggung, pada acara launching tersebut tampil 14 unit Triton dalam berbagai versi. Mulai dari spek standar, rally hingga modifikasi.

Untuk versi standar dan spek Ralliart yang bakal berlaga di ajang Asian Cross Country Rally (AXCR) 2023 telah kami ulas sebelumnya. Lalu seperti apa jadinya jika all-new Triton dimodifikasi dalam beragam gaya?

Tampil Gaul Ala Street Performance Look

Anda tentu sudah sering melihat mobil pickup truck Mitsubishi Triton dimodif dengan gaya ala mobil off-road penjelajah gurun maupun perambah hutan rimba.

Namun untuk tampilan ala Street Performance Look seperti pickup truck gaul di film Fast & Furious atau gaya low rider ala Hispanic? Hampir tidak pernah melihatnya bukan? Dan ternyata all-new Triton juga bisa dimodfikasi seperti itu.

All-new Triton memang dirancang untuk beragam gaya tampilan. Hal ini terbukti pada satu di antara all-new Triton yang dipamerkan di Thailand disulap menjadi versi wide body. Body kit konversi mulai dari bumper depan dan belakang, fender lebar, side skirt plus aksen serat karbon tak haram dipasang di Triton.

Perangkat aerokit ala mobil balap pun diimbuhkan. Mulai dari sirip splitter pada bumper depan dan sirip diffuser di buritan, fender berventilasi hingga sayap spoiler di atap kabin. Nyaris seperti pickup truck balap NASCAR.

Lowering kit dan ubahan suspensi membuat body all-new Triton jadi lebih ceper dan memperkental gaya Street Performance Look. Di balik pelek alloy model 5-spoke berbalut ban high performance lansiran Advan tersembunyi kaliper rem yang mengapit cakram rem berukuran besar.

Bagaimana? tampilan all-new Triton pun berubah drastis dan tak kalah dari pickup truck modifikasi di tongkrongan anak gaul pesisir West Coast.

Potensi Mesin Masih Bisa Diolah

Soal performa, Mitsubishi sudah membekali all-new Triton dengan spek mesin yang lebih bertenaga dari sebelumnya. Varian paling bertenaga dibekali mesin 2.4-liter turbodiesel berkode 4N16 yang beroutput 201 hp dengan torsi maksimum 470 Nm. Dengan tuning dan parts aftermarket yang tepat, potensi performanya masih bisa diolah jadi lebih greget.

Apakah kelak Mitsubishi all-new Triton varian Ralliart atau edisi khusus lainnya juga bakal hadir dalam wujud Street Performance Look? Mungkin saja. Aliran modifikasi seperti ini juga digandrungi para kaum muda di Jepang, salah satu negara tujuan baru all-new Triton di tahun 2024 mendatang. Ini benar-benar keren….

The All-New BMW X1 Meluncur, Makin Mewah dan Besar

BMW Indonesia hari ini meluncurkan SAV terbaru dari jajaran X1, All-New BMW X1, di Jakarta. Peluncurannya hari ini turut dihadiri oleh Manuel Sattig, Head of Government Affairs & Communications BMW Group Regions Asia-Pacific, Middle East, Eastern Europe, Africa; Ramesh Divyanathan, President Director BMW Group Indonesia; Jodie O’tania, Director of Communications BMW Group Indonesia dan jajaran manajemen dari BMW Group Indonesia.

Manuel Sattig, Head of Government Affairs & Communications BMW Group Regions Asia-Pacific, Middle East, Eastern Europe, Africa, mengatakan, “Saya sangat senang dapat berada di sini hari ini untuk menyaksikan peluncuran model penting bagi BMW Indonesia, All-New BMW X1 rakitan lokal. Pengenalan kendaraan ini semakin menegaskan pentingnya pasar Indonesia bagi BMW. BMW Group sangat percaya pada potensi pasar Indonesia sebagai komponen penting dari strategi pertumbuhan global kami,” ucapnya.

Ramesh Divyanathan, President Director BMW Group Indonesia juga memberikan komentarnya, “BMW Seri 7 yang baru diluncurkan dan BMW X1 rakitan lokal terbaru, menunjukkan dengan tepat bagaimana kami memanfaatkan berbagai teknologi untuk memberikan apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggan BMW. BMW X1 adalah model penting bagi BMW Indonesia, sebagai model awal ke keluarga BMW X. Kami berharap BMW X1 terbaru dapat melanjutkan kesuksesan menjadi salah satu model terlaris kami.”

All-New BMW X1 Makin Premium

Di Indonesia, BMW X1 generasi ketiga ini hadir hanya dalam satu varian yaitu, BMW X1 sDrive18i xLine.

Model ini memiliki spesifikasi mesin 3 silinder BMW TwinPower Turbo technology: turbocharger, Double-VANOS dan menggunakan transmisi Steptronic 7-percepatan dengan double clutch.

Hantaran tenaga dari mesin ini sebesar 156 hp dan torsi maksimum 230 Nm. BMW X1 sDrive18i xLine siap berakselerasi dari 0-100 km/jam hanya dalam 9 detik.

Desain, garis, dan detail aksen eksterior BMW X1 terbaru ini makin menampakan identitas Sports Activity Vehicle yang kuat. Tak hanya itu, secara visual juga nampak jauh lebih besar. Hmm…kami merasa jika ukurannya lebih mirip sebuah X3.

Aura kokoh dari BMW X1 mengusung elemen desain khusus xLine, yang meliputi stylistic underride protection. BMW X1 sDrive18i xLine juga menggunakan pelek BMW Style 866 berukuran 18-inci di keempat kakinya. Anda pun dapat memilih dari satu warna solid dan tujuh warna metalik untuk eksterior.

Gaya Progresif

Posisi duduk yang tinggi dan suasana premium ala BMW iX menciptakan pengalaman berkendara yang khas di dalam SAV ini. Elemen kunci dari kabin yang di-desain ulang ini lewat panel instrumen yang ramping, panorama glass roof dan stereo speaker system dengan 6-speaker.

Tak ketinggalan BMW Curved Display, sandaran tangan “floating” dengan panel control terintegrasi dan smartphone tray menjadi perangkat standar. Begitu juga dengan kabinnya yang menawarkan permainan material upholstery Sensatec perforated.

Kompartemen belakang BMW X1 baru ini mencakup tiga full-sized seats. Jok belakang terbagi dalam 40: 20: 40 split bisa dilipat atau disesuaikan sudutnya untuk memperluas kapasitas bagasi. Kapasitas bagasi sebesar 540 liter dapat ditingkatkan hingga maksimum 1.600 liter.

BMW Live Cockpit Plus didukung BMW Operating System 8. Selain itu BMW Curved Display dan BMW Intelligent Personal Assistant kini telah memperoleh keterampilan tambahan, dan layar informasi full digital 10,25-inci dan kontrol layar diagonal sebesar 10,7-inci juga menjadi perangkat standar mobil ini.

Mulai hari ini, BMW X1 sDrive18i xLine sudah tersedia di seluruh dealer resmi BMW. Untuk harganya, SAV ini ditawarkan dengan harga Rp 877 Juta, (Off-the-road) dan telah termasuk BMW Service Inclusive. Anda tertarik?

 

Mercedes-Benz MPV 2023

Mercedes-Benz V-Class Dibenahi, Perubahan Terakhir Sebelum Pakai Platform Baru

Mercedes-Benz mengumumkan bahwa mereka merombak penampilan jajaran keluarga MPV-nya. Termasuk varian penumpang bermesin pembakaran internal (V-Class), camper van Marco Polo, maupun EQV yang berpenggerak listrik. Ikut berubah juga varian untuk kepentingan komersial atau biasa dikenal dengan Vito dan eVito.

Mercedes-Benz V-Class baru.

Perubahan signifikan di mukanya. Grill lebih besar dan bemper baru

Deretan V-Class dan Vito sekarang, yang juga dijual di Indonesia, menggunakan chassis W447. Pertama kali muncul tahun 2019 lalu. Dikutip dari rilis yang kami terima, perubahan ini menjadi jembatan untuk memperkuat penjualan di segmen MPV, sebelum pabrikan Jerman ini mengganti generasinya. Mulai 2026, deretan MPV Mercedes akan menggunakan platform modular VAN.EA. Basis ini nantinya mengakomodir MPV listrik.

Camper van Marco Polo juga ikut berubah

Perubahan juga berlaku untuk camper van Marco Polo

Perubahan yang diberikan untuk V-Class, Marco Polo, maupun EQV dan Vito atau eVito cukup terlihat. Bemper depan baru, grille yang lebih lebar dan menjulur ke bawah. Mungkin desain grill seperti ini akan jadi trend untuk MPV besar, seperti yang sudah dilakukan Toyota untuk Alphard dan Vellfire. Tapi bentuk grill ini berbeda-beda terganting varian. Yang pasti, grill bisa diberikan iluminasi, yang tersedia sebagai fitur opsional.

Mercedes-Benz EQV dihadirkan hanya dalam varian Avantgarde. Sedangkan V-Class terdiri dari empat varian: Entry level, Style, Avantgarde dan Exclusive. AMG Line dijadikan varian opsional bersama dengan Night Package.

Fitur Berderet

Desain interior baru, mengimbangi perubahan di luar. Kokpit MPV Mercedes-Benz ditandai oleh panel instrumen yang didesain ulang dengan layar sentuh, ventilasi udara baru yang bergaya dan setir dengan pengenalan hands-off kapasitif.

Dashboard dengan digitalisasi.

Ada banyak digitalisasi. Untuk pertama kalinya ada dua layar digital 12,3 inci

Untuk pertama kalinya juga, Mercedes-Benz V-Class, EQV dan V-Class Marco Polo dibekali sepasang layar lebar ukuran 12,3 inci. Fungsinya, satu untuk instrument cluster, satunya untuk kepentingan infotainment. Sistem operasinya pasti MBUX. Desain kabin ‘high-tech’ ini dikatakan menambah nilai untuk deretan van dan camper van tersebut.

Jok V-Class baru

V-Class baru dibekali inteiror mewah.

Sementara sistem bantu berkendara terdengar lebih lengkap. Mercedes-Benz V-Class kini punya Attention Assist, Headlamp Assist termasuk rain sensor. Tidak ketinggalan Active Distance Assist Distronic, Active Brake Assist yang memiliki kemampuan mendeteksi cross-traffic.

Mercedes-Benz Vito

Vito dan eVito punya fitur yang juga lengkap

Lainnya ada Blind Spot Assist, Active Lane Keeping Assist, Intelligent Speed Assist. Dan untuk memudahkan parkir mobil bongsor ini juga dibekali paket fitur bantu parkir bernama Park Package. Dengan catatan, fitur tersebut tersedia untuk V-Class, EQV dan Marco Polo.

Vito dan eVito yang berstatis mobil komersial memiliki fitur yang mirip karena tanpa Distronic dan Park Package. Pengganti fitur terakhir itu adalah kamera mundur.

Mercedes-Benz tidak menyebutkan adanya perubahan di bagian mesin. Jadi kemungkinan tidak berubah.

Mewah! Inilah Stasiun Pengisian Porsche Charging Lounge

Porsche berencana mendirikan stasiun pengisian cepatnya sendiri di sepanjang rute-rute terpenting di Eropa. Sebagai lokasi percobaan, Porsche Charging Lounge pertama mulai dibuka di luar area Bingen am Rhein.

Di sini, Porsche menawarkan enam stasiun pengisian cepat DC 300 kW dan empat titik pengisian AC 22 kW. Porsche juga merencanakan berdirinya Porsche Charging Lounge lebih lanjut untuk rute Jerman, Austria, dan Swiss.

Enam Stasiun Daya Berperforma tinggi

Porsche Charging Lounges terbaru di Bingen ini disesuaikan dengan kebutuhan pemilik Porsche saat melakukan perjalanan jauh. Terletak dekat dengan rute padat, buka 24/7, kinerja pengisian sangat cepat, suasana nyaman, dan penagihan biaya pengisian yang nyaman. Semua model listrik dan plug-in hybrid Porsche dapat memasok pengisi daya bertenaga tinggi yang diproduksi oleh Alpitronic ini.

Saat ini, stasiun pengisian cepat ini menyediakan daya maksimum 300 kW dan siap ditingkatkan untuk memberikan kecepatan pengisian yang lebih tinggi. Di awal tahun depan, daya akan menjadi 400 kW per titik pengisian. Proses pengisian menggunakan tenaga dari sumber energi terbarukan yang bersertifikat.

“Porsche telah menetapkan jalur ambisius menuju elektrifikasi. Tahun 2030, kami ingin lebih dari 80 persen mobil yang kami kirimkan menjadi sepenuhnya listrik. Upaya yang ambisius ini memerlukan jaringan pengisian cepat yang bertenaga tinggi dan padat,” ungkap Oliver Blume, Ketua Dewan Eksekutif Porsche AG

Bernuansa Cozy

Desain unik dari stasiun pengisian cepat eksklusif ini menegaskan karakter Porsche. Stasiun pengisian di Bingen memberikan gambaran desain yang dapat terlihat di masa depan. Atap ramping yang terlihat mengambang menghubungkan titik pengisian dengan bangunan. Lounge ini menggunakan kaca dari lantai hingga langit-langit, menciptakan transisi yang mulus antara dalam dan luar. Warna terang dan nuansa kayu ringan menciptakan suasana sangat cozy.

Porsche Charging Lounge pertama di dunia ini menggunakan pemanas dan AC dari pompa panas yang beroperasi tanpa bahan bakar fosil. Sebagian daya listrik yang dibutuhkan disediakan oleh sistem photovoltaic sel surya di atas atapnya. Manajemen gedung secara digital akan mengoptimalkan konsumsi daya secara otomatis mengurangi intensitas cahaya saat tidak ada tamu.

Di dalamnya, terdapat fasilitas sanitasi modern di area lounge, serta berbagai pilihan minuman ringan dan makanan ringan. Pembayaran dapat dilakukan dengan kartu debit dan kredit, serta Apple Pay atau Google Pay. Media analog dan digital hingga jaringan WiFi berkoneksi tinggi juga tersedia.

Porsche Charging Lounges terintegrasi dalam Porsche Charging Service dan ditampilkan dalam sistem navigasi. Penagihan sentral langsung ditangani oleh Porsche. Berkat Porsche Charging Service, harga pengisian 33 sen per kWh sama rendahnya dengan stasiun pengisian cepat lainnya dalam jaringan Porsche. ID Porsche diperlukan untuk mengakses stasiun pengisian dan area lounge. ID ini akan terhubung langsung ke mobil Porsche Anda.

Nomor plat harus tersimpan dalam ID Porsche, maka palang pintu akan terbuka untuk pengenalan nomor plat otomatis. Nomor registrasi mobil dapat disimpan dengan baik dalam aplikasi MyPorsche. Sebagai alternatif, Anda dapat menggunakan Porsche Charging Card atau kode QR dari aplikasi MyPorsche untuk mengakses situs dan lounge. Sangat canggih…

Arista Group Resmikan Enam Dealer Honda Terbaru di Sumatera

Hari ini, PT Honda Prospect Motors (HPM), bersama PT Arista Auto Prima meresmikan enam dealer terbaru di Regional Sumatera. Keenamnya tersebar di Provinsi Riau,  Nanggroe Aceh Darussalam dan Lampung.

Kenapa sebanyak itu? Menurut rilis yang kami terima, bisa dikatakan jika Pulau Sumatera merupakan salah satu fokus penjualan Honda. Sumatera sendiri memiliki andil besar terhadap penjualan nasional Honda pada tahun 2023.

Keenam dealer resmi terbaru yaitu Honda Arista Bandar Jaya, Duri, Langsa, Ujung Batu, Bagan Batu dan Honda Arista Metro.  Acara peresmian tersebut berlangsung di Honda Arista Bandarjaya Lampung Tengah.

Dihadiri Chairman of Arista Group, Hartono Sohor, Operation Director of PT Arista Auto Prima, Budiono, Mr. Ryo Asaoka (Product Planning and Sales & Marketing Director PT HPM) dan Tanto Ibrahim Agus selaku Main Dealer Director Honda Oustide Java.

Perkuat Posisi Honda

“Dengan kehadiran enam dealer baru Honda Arista di regional Sumatera, kami akan dapat memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik, kata Budiono, Operation Director PT Arista Auto Prima.

Ia juga menegaskan kehadiran enam diler ini akan memperkuat posisi Honda di pasar otomotif Indonesia. “Tak hanya itu, dealer kami juga menyediakan tenaga penjualan dan pelayanan pelanggan yang berpengalaman dan professional,” tambahnya.

Peresmian dealer Honda Arista di Sumatera

Kehadiran enam dealer ini menjadikan total 21 dealer resmi Honda Arista yang beroperasi di seluruh Indonesia, untuk memfasilitasi layanan after-sales Honda.

Bagi konsumen yang berada di lampung Tengah dan sekitarnya, layanan resmi Honda kini juga hadir di Honda Arista Bandar Jaya. Jaringan dealer ini memiliki fasilitas layanan 3S (Sales, Service dan Spareparts) serta area parkir serta ruang tunggu yang nyaman.

 

Masih di area Lampung, Honda juga meresmikan jaringan dealer Honda Arista Metro, Kota Metro, Lampung. Honda Arista Metro memiliki fasilitas layanan 2S (Service dan Spareparts).

Di luar Lampung, Honda Arista Duri memiliki fasilitas layanan 3S (Sales, Service dan Spareparts). Selain di Duri, seperti disebutkan tadi, ada Honda Arista Ujung Batu di Rokan Hulu, Riau.

Sementara di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Honda Arista Langsa punya fasilitas layanan 3S dan diklaim punya area tunggu yang nyaman serta lapangan parkir yang lapang. 

Mazda CX-60 diluncurkan di Jakarta

Menelaah Kenapa Mazda Percaya Diri Dengan CX-60

Kehadiran Mazda CX-60 seperti mempertegas kalau Mazda siap menyerbu (hampir) semua segmen kendaraan roda empat di Indonesia. Dimulai dari kelas mobil compact B-Segment seperti Mazda2 dan Mazda2 Sedan. Di atasnya ada Mazda3 dalam format hatchback dan sedan, lalu untuk menandingi Toyota Camry ada Mazda6 sedan. Lengkap dengan pilihan Mazda6 station wagon.

Mazda CX-60 hadir dalam dua varian: Kuro dan Elite

SUV/Crossover juga demikian. Mazda mengisi semua lini dengan CX-3, CX-30, CX-5, CX-8 hingga CX-9 dan sekarang CX-60 dengan harga Rp 1,180 milyar. Lebih mahal dari CX-9 yang lebih besar. Lalu, pertanyaannya, kenapa CX-60 bisa melompati CX-9 dan masuk di segmen SUV compact mewah? Di kelas ini ada Mercedes-Benz GLC, BMW X3, Lexus NX yang sudah lebih dulu ‘stabil’.

Untuk itu, mari kita bedah apa yang membuat Mazda percaya diri dengan CX-60 ini.

Anti Mainstream

Saat pabrikan lain dengan alasan efisiensi BBM berlomba membuat platform untuk mobil dengan penggerak roda depan, Mazda berbalik arah. Mereka justru meninggalkan basis mobil seperti itu, dan fokus mengembangkan platform untuk mobil gerak belakang (RWD), sekaligus mampu mengakomodir AWD.

CX-60 merupakan salah satu produk yang masuk dalam kategori Mazda Large Product Group, dibangun menggunakan Multi-solution Architecture. Kehadiran platform ini dikatakan sebagai solusi untuk mengakomodir beragamnya regulasi kendaraan bermotor di negara yang memasarkan Mazda. Hasilnya, pabrikan Hiroshima, Jepang ini bisa dengan mudah menukar-nukar kelengkapan teknis sesuai kebutuhan.

Platform CX-60

Multi-solution Architecture juga didesain untuk jadi basis mobil dengan mesin longitdinal, punya as kopel dan gardan belakang. Juga bisa dipasangkan mild hybrid (untuk mesin diesel/bensin) atau sistem mesin bensin plug-in hybrid sekalian.

CX-60 bukan satu-satunya pengguna, karena ada CX-90 yang lebih besar lagi. Mobil ini baru dipasarkan di Amerika Serikat awal tahun 2023. Selain dua yang sudah ada, tahun ini Mazda juga akan mengeluarkan dua produk SUV lagi bernama CX-70 dan CX-80.

Hanya AWD dan Mild Hybrid

Mazda CX-60 yang hadir di Indonesia dibekali mesin Skyactiv-G dengan enam silinder. Untuk informasi, penggerak 6-silinder Skyactiv adalah pengembangan terbaru. Sebelumnya, kalau Anda memperhatikan Mazda, Skyactiv selalu empat silinder.

Mesin Mazda CX-60 baru dikembangkan

Kapasitasnya 3,3 liter lengkap dengan turbocharger dan mild hybrid 48 volt, yang motor listriknya dijepit diantara mesin dan transmisi. Mampu menggelontorkan 280 hp dan torsi 450 Nm. Transmisi otomatis 8-speed menyalurkan daya ke semua roda melalui sistem yang disebut sebagai i-AWD

Di pasar luar negeri, pilihannya terlihat lebih beragam. Ada Skyactiv- 6-silinder 3,3 liter tanpa mild hybrid, Skyactiv-X 3,3 liter, 4-silinder dengan PHEV, dan beberapa opsi mesin diesel 3,3 liter. Menurut Ricky Thio Managing Director Eurokars Motor Indonesia, di Jepang justru paling laris CX-60 diesel ini.

Meski punya mesin yang terbilang besar, namun Eurokars Motor Indonesia percaya diri kalau konsumsi BBM-nya terbilang irit. Berdasarkan uji coba saat proses homologasi di Indonesia, Mazda mencatatkan konsumsi BBM sekitar 13 km/liter.

Angka yang cukup bagus mengingat mesinnya tidak bisa dibilang kecil. Namun harap diingat, angka ini tidak mengikat karena semuanya tergantung kondisi berkendara.

Filosofi Desain

Penilaian bentuk kami serahkan kepada Anda masing-masing. Tapi memang yang ini agak lain. Moncongnya panjang dengan kabin yang ditarik ke belakang. Menurut Mazda, desain ini bedasarkan filosofi Jinba-Ittai yang lebih disempurnakan lagi oleh para engineer Mazda. Disebut sebagai The Perfect Jinba-Ittai.

Mendefinisikan hubungan tanpa batas antara mobil dan pengemudi. Ideologi Jinba-Ittai yang telah berkembang selama tiga generasi, diklaim akan mengubah pengalaman berkendara dan memikat para penggemar mobil di seluruh dunia.

Jinba-Ittai juga telah menjadi bagian dari perjalanan panjang Mazda dalam pengembangan berbagai model kendaraan, terutama dalam aspek keselamatan dan kenyamanan. Di dalamnya bahkan termasuk bagaimana tubuh manusia bereaksi terhadap gaya sentrifugal yang terjadi saat mobil bergerak. Tujuannya, tentu tidak lain adalah mempertahankan kenyamanan dalam berbagai kondisi pengendaraan.

Interior Mazda CX-60

Kenyamanan juga didukung oleh teknologi yang bisa dibilang tidak lazim. Mazda CX-60 memiliki kemampuan untuk menyesuaikan posisi duduk sesuai dengan ukuran tinggi badan pengemudinya. 

Dikatakan oleh Mazda, penelitian mendalam soal cara seseorang bisa nyaman mengendarai, ditambah bagaimana gaya disalurkan ke seluruh body, menghasilkan struktur body yang rigid yang bisa terasa saat Anda menggerakkan mobil.

Memanfaatkan Yang Ditinggal

Jujur, kami selalu mengagumi kemampuan Mazda. Mereka selalu bisa berinovasi menggunakan sesuatu yang ditinggalkan oleh pabrikan lain. Contohnya, mesin rotary yang dijauhi oleh produsen mobil (dan motor), dikembangkan oleh Mazda dan menghasilkan mobil hebat. Meskipun kadang pada akhirnya menggerogoti mereka sendiri. Setelah sukses di keluarga Mazda RX, sekarang rotary hanya akan mereka pakai untuk generator mobil dengan elektrifikasi.

Lalu saat semua bilang mesin pembakaran internal akan habis masanya, mereka keluar dengan teknologi mesin bensin HCCI (Homogenous Charge Combustion Ignition). Teknologi unik yang menggabungkan karakter pembakaran mesin diesel dan bensin (nanti kami buat artikelnya khusus).

Dan sekarang, Mazda membuat platform yang juga berbeda arah. Ini seperti jadi kebiasaan. Semoga saja sifat anti-mainstream ini tetap melekat. Dunia otomotif selalu memerlukan sebuah pencerahan yang berbeda. Dan sepertinya Mazda bisa memberikan itu. Kita lihat saja.

BMW M340d Racikan Manhart Jabani Alpina D3 S

Di antara varian BMW 3-series sedan (G20) bertuning M, performa model M340d bermesin turbodiesel memang tak segalak varian bensin M340i.

Namun bagi pemilik M340d kini tak perlu minder. Manhart punya paket solusinya: MH3 400D. Seperti apa upgrade yang dilakukan tuner asal Jerman ini pada BMW M340d?

Sentuhan Tampilan Luar dan Dalam

Tampilan eksterior standar dirasa perlu mendapat sentuhan. Demikian pula dengan area interior. Setidaknya agar berimbang dengan hasil tune-up pada sektor performa.

Manhart mengimbuhkan paket body kit serat karbon M Performance pada M340d. Mulai dari lip spoiler dan sirip splitter pada bumper depan hingga sirip diffuser berukuran besar pada bumper belakang.

Untuk menguatkan aura sporty pada eksterior, Manhart menambahkan aksen stripping body warna merah dan silver. Mulai dari bagian samping body, kap mesin hingga bagian atap.

Pelek standar diganti dengan satu set pelek alloy 20-inci Concave One twin-spoke warna hitam doff. Pelek depan beroffset 20×9 inci dibalut ban berukuran 255/30. Sementara pelek belakang yang beroffset 20×10.5 inci dibalut ban ukuran 275/30.

Sistem suspensi standar diganti agar body kian ceper dan pelek serta ban terlihat lebih celup ke dalam fender.

Per keong lansiran H&R membuat setting suspensi roda depan lebih turun 40 mm dan 30 mm pada roda belakang.

Interior tak banyak dicolek oleh Manhart. Jok standar diganti versi M Sport dengan rangka serat karbon. Tuas transmisi dan paddle shift standar pun diganti dengan versi serat karbon. Pada dek pintu diimbuhi label Manhart plus lampu iluminasi yang akan menyala saat pintu dibuka.

Tune-up Mesin Ringan Ala Manhart

Mesin 6-silinder segaris 3.0-liter twin-turbo standar bawaan pabrik hanya bertenaga 340 hp. Kalah jauh dari M340i yang bertenaga 382 hp.

Namun soal torsi maksimum, output spek standarnya saja sudah 700 Nm. Jelas jauh lebih menggigit dari M340i yang hanya 500 Nm.

Untuk mendongkrak kurva performa tenaga, sentuhan tune-up ‘ringan’ pun dilakukan. ECU standar diganti MHtronik racikan Manhart untuk mengkoreksi kurva performa.

Transmisi automatic 8-speed dan setting sistem penggerak AWD xDrive tak diubah. Perangkat turbo dan intercooler tetap standar pabrikan.

Agar lebih sempurna, sistem exhaust standar diganti racikan Manhart yang dilengkapi tabung silencer dan valve control. Alunan konser turbodiesel dilantunkan via empat laras pipa muffler 90 mm.

Output tenaga kini terdongkrak 40 hp menjadi 380 hp. Hanya beda tipis dari performa M340i yang bertenaga 382 hp. Bahkan performa MH3 400D ini jauh di atas Alpina D3 S yang hanya 350 hp. Torsi maksimum pun ikut terkoreksi jadi 770 Nm. Lebih dari cukup untuk upgrade Stage 1.

Perihal catatan waktu akselerasi 0-100 km/jam setelah menjalani tune-up memang tak disebutkan. Namun dipastikan lebih cepat dari standarnya yang sekitar 4.0 detik.

Tak hanya kian bertenaga, BMW M340d versi Manhart tampil lebih macho dari versi standar bukan?

 

Kia Sorento Model Terbaru Tak Hanya Sekadar Facelift

Setelah foto teaser yang diunggah menjelang launching berhasil membuat penasaran, wujud asli dari versi facelift Kia Sorento pun muncul di Korea Selatan.

Sejumlah update yang diimbuhkan memang sudah waktunya. Generasi keempat dari midsize SUV ini pertama kali diluncurkan 3 tahun lalu. Lantas, seperti apa bentuk penyegaran yang diberikan oleh Kia pada Sorento?

Wajah Sorento Ganti Gaya

Langkah penyegaran yang dilakukan Kia pada Sorento nampaknya mengikuti jejak Hyundai Santa Fe, saudara seplatformnya. Hanya saja, wajah baru Sorento tak seradikal perubahan penampilan Santa Fe.

Gaya desain yang disematkan pada eksterior  lebih kalem dan sedikit mengadopsi elemen dari Kia EV9. Ubahan hanya pada elemen estetika tampilan. Sementara untuk desain body sebagian besar tak mengalami perubahan.

Headlamp LED desainnya bersusun vertikal dan terlihat lebih ramping. Grille masih mempertahankan motif Tiger Nose, ciri khas Kia. Tarikan garis pada bentuk bumper depan pun kini jauh lebih klimis. Desain kap mesin pun kini alurnya terlihat lebih halus dan dinamis. Seolah menyatu dengan moncong depan Sorento.

Bagian belakang pun tak luput dari sentuhan ubahan. Selain bumper dan lampu belakang LED, logo Kia pada grille dan body belakang pun kini desainnya sedikit berubah. Perubahan pun merambah pada desain pelek dan penambahan opsi warna baru. Tak sekadar facelift ringan tenyata, tapi nyaris “All-New”.

Interior Tampil Lebih Stylish

Sentuhan ubahan dan penyegaran tak hanya pada kosmetik kemasan eksterior saja. Tampilan interior pun turut mengalami ubahan. Facelift yang tak ingin dicap ‘nanggung’.

Layout dan tampilan dashboard kini lebih klimis dan stylish. Kia Sorento pun tak ketinggalan arus trend layar lengkung dengan dua buah layar sentuh digital berukuran 12.3-inci. Panel instrumen di balik setir dan panel layar infotaintment seolah terlihat menyatu. Sistem infotaintment dilengkapi dengan software terbaru.

Ventilasi A/C pada panel center stack di bawah layar digital pada dashboard kini lebih ramping, mirip pada dashboard Kia EV6. Terlihat jauh lebih keren dan stylish bukan?

Nah, untuk kemasan panel interior dan jok kini tampil dengan balutan kulit berkombinasi warna black/olive brown yang bernuansa elegan.

Otentifikasi Sidik Jari Ala 007

Kia ternyata tak hanya melakukan update tampilan. Sorento kini juga dilengkapi fitur canggih, otentifikasi akses via scan sidik jari! Fitur ini pada mobil ultra mewah saja sangat jarang ditemui, apalagi pada mobil kelas menengah. Sebuah terobosan fitur teknologi yang sangat berani.

Cukup tempelkan ibu jari pada alat pemindai sidik jari yang berada di konsol tengah. Tak hanya berfungsi sebagai akses untuk menghidupkan kendaraan layaknya pada mobil James Bond. Sejumlah fitur seperti sistem pembayaran elektronik untuk tiket parkir maupun jalan tol pun dapat diakses. Ini fitur yang sangat keren dan jarang anda jumpai.

Aneka Pilihan Varian

Kia Sorento versi facelift ini tersedia dalam berbagai varian trim seperti pada versi yang saat ini tengahh dipasarkan. Beraneka pilihan mesin baik bensin, diesel maupun hybrid pun tersedia. Nah, untuk varian hybrid tersedia dalam versi penggerak 2WD dan 4WD.

Perihal harga dan data spek lengkap, pihak pabrikan akan mengumumkan secara resmi pada pertengahan Agustus mendatang. Namun tentunya versi facelift dari Kia Sorento ini bakal beredar di pasar domestik Korea Selatan.

Sedangkan untuk pasar global seperti Amerika Serikat dan juga Indonesia akan segera menyusul kemudian.

 

Ribuan Fans Subaru di California Sambut Kemunculan BRZ tS Terbaru

Meluncurkan model mobil terbaru dalam event otomotif merupakan trik marketing yang jitu. Seperti yang dilakukan oleh Subaru dalam festival 2023 Subiefest di California pada 23 Juli 2023 lalu. Sport coupe BRZ tS model tahun 2024 tampil perdana di tengah ribuan fans Subaru.

Imbuhan label “tS” yang disematkan  merupakan singkatan dari “tuned by STi”. Bukan sekadar label yang membedakan dari BRZ standar. Racikan mobil ini memang sedikit berbeda walau bukan murni spek STi seutuhnya.

Dapat ditebak, para pengunjung pun begitu penasaran dan sangat antusias untuk melihat mobil ini lebih dekat. Sebuah pertanyaan yang serempak terlontar adalah…apa bedanya dari BRZ ‘biasa’?

Sentuhan Upgrade Ringan

Para pecinta Subaru di Amerika Serikat sebenarnya sudah melihat sekilas foto dari BRZ tS terbaru. Sederet foto teaser telah diunggah beberapa hari sebelum launching. Namun tetap saja, rasanya kurang puas jika tak melihat wujud resminya bukan?

Ubahan paling terlihat pada tampilan eksterior yakni sirip diffuser dan juga sayap spoiler belakang berukuran besar dengan desain baru plus antena sirip hiu di atap belakang. Pada grille dan kap bagasi tersemat emblem khusus sebagai penanda. Tak terlalu banyak perbedaan dari BRZ biasa.

Pelek aluminium 18-inci berwarna Dark Grey Metallic berbalut ban Michelin Pilot Sport 4 pada BRZ tS modelnya berbeda dari BRZ standar.

Pada area interior, dilengkapi jok sport berbahan kulit warna biru. Pada tombol START dan panel instrumen tertera logo “STi”. Fitur lainnya pada area interior tak berbeda dengan BRZ biasa.

Untuk sistem rem, BRZ tS kini dibekali seperangkat rem cakram lansiran Brembo dengan kaliper rem berkelir Gold. Roda depan menggunakan kaliper rem 4-piston. Sedangkan roda belakang dengan kaliper 2-piston.

Nah untuk sistem suspensi pun ternyata terdapat perubahan. Sejak 2018, BRZ menggunakan suspensi Sachs dari Jerman. Demikian pula dengan saudaranya yakni Toyota GR86. Tapi untuk varian terbaru ini sistem suspensinya buatan Hitachi dengan racikan dari team STi.

Fitur EyeSight Untuk Varian Tiga Pedal

Mesin boxer 4-silinder 2.4-liter yang diusung tak ada perubahan spek. Output tenaga sebesar 228 hp dan torsi maksimum 249,5 Nm sama seperti model BRZ standar.

Dengan demikian, catatan waktu akselerasi 0-100 km/jam masih di kisaran 5,4 detik. Top speed pun kemungkinan masih 225 km/jam.

Untuk model ini hanya tersedia versi bertransmisi manual 6-speed. Sedangkan transmisi automatic 6-speed jadi paket opsional dan harganya sedikit lebih mahal.

Sistem bantu berkendara EyeSight pada BRZ sebelumnya hanya dibekalkan pada varian bertransmisi automatic. Nah, pada BRZ tS ini sistem EyeSight dibekalkan pada varian tiga pedal.

Jaringan dealer Subaru di AS akan mulai menerima stok BRZ tS paling cepat pada akhir tahun ini hingga Januari 2024. Mengenai spek detail dan harga jual resminya, akan diumumkan oleh pihak pabrikan dalam beberapa waktu mendatang.

Para konsumen di AS tak perlu khawatir kehabisan stok. Subaru BRZ tS model tahun 2024 ini tak masuk kategori “Limited Edition” alias tetap model reguler. Tak seperti model BRZ “First Edition” tahun 2018 yang jumlahnya hanya ada 500 unit.

Dengan demikian, dapat diperkirakan harga jualnya bakal berada di kisaran $30,000 atau sekitar Rp 405 jutaan (off the road). Tak jauh beda dari Subaru BRZ model tahun 2023 dan juga Toyota GR86 model tahun 2024. Akankah Indonesia bakal kebagian jatah?