Ford Escape V6_1

Ford Escape V6, Solusi Tampil Beda Bagi Penyuka SUV Medium

Kebutuhan kendaraan Sport Utility Vehicle (SUV) tidak pernah surut dari tahun ke tahun. Memiliki sebuah SUV memang punya kelebihan tersendiri, mulai dari sosoknya yang gagah, posisi mengemudi dengan visibilitas yang cukup oke, hingga ground clearance tinggi. Kali ini kami berkesempatan untuk mencoba sebuah SUV medium yang mulai jarang terlihat di jalan, yakni Ford Escape generasi pertama.

Ford Escape dikembangkan dan dirilis bersama dengan Mazda. Jika Escape adalah nama yang diberikan oleh Ford, maka Tribute merupakan nama yang dipakai oleh Mazda. Walaupun Escape dan Tribute memiliki basis monokok sama yang dibangun dari platform Ford CD2 (berdasarkan platform Mazda GF), tapi panel yang saling berbagai untuk kedua kendaraan itu hanya atap dan lantai.

Escape mulai dipasarkan oleh Ford untuk pasar global sejak tahun 2000, namun baru masuk ke Indonesia pada Oktober 2002 melalui PT. Ford Motor Indonesia. Ford Escape sempat menarik perhatian bagi pecinta SUV karena memiliki desain gagah dan tidak melupakan aspek kenyamanan. Untuk pasar tanah air, ada beberapa varian mesin bensin, yakni 4-silinder Zetec 2.0 liter (kemudian digantikan oleh Duratec 23 2.3 liter pada tahun 2004) dan V6 Duratec 30 3.0 liter.

Unit Ford Escape generasi pertama yang kami ulas ini ialah varian V6 bertransmisi otomatis 4-speed dan memiliki sistem penggerak empat roda. Meski sudah menganut desain yang tidak terlalu banyak sudut tajam, namun tetap saja ada beberapa ciri khas mobil Amerika tetap melekat. Sebut saja bentuk lampu depan dan belakang, dan tentunya tuas transmisi otomatis yang berada di kolom setir.

Khusus pada varian V6 ini, pemiliknya dimanjakan dengan kenyamanan kabin, karena material kulit melapisi seluruh jok dan lingkar setir. Tak ketinggalan, ada sunroof yang bertengger di bagian atap. Tampilan bodinya cukup macho dengan desain yang tidak terlalu bongsor. Ground clearance yang tidak terlalu tinggi, membuat Ford Escape mampu melaju di jalanan yang kurang mulus dan bergelombang, tanpa harus kompromi dengan kenyamanan.

Sistem penggerak empat roda ControlTrac II memang hanya tersedia di Indonesia melalui varian V6. Sistem ini memakai viscous coupling untuk menggantikan peran center differential pada kendaraan four-wheel drive. Pola kerja sistem ControlTrac II ialah membagi output mesin menuju keempat roda sesuai keadaan permukaan jalan.

Jika dalam keadaan normal, roda depan ‘kebagian’ porsi lebih banyak. Namun, ketika mulai menunjukkan gejala selip, maka viscous coupling mulai ‘membagi jatah’ torsi menuju ban belakang secara progresif. Sehingga keempat roda mendapat traksi yang ideal. Lebih lanjut, ada mechanical lock untuk sistem penggerak empat roda ini. Pengemudi dapat mengaktifkan fitur ini saat mobil dalam kondisi diam maupun ketika melaju hingga maksimal 90 km/jam.

Mesin V6 Duratec 30 memiliki tenaga mencapai 201 hp dan torsi puncaknya adalah 266 Nm. Mesin ini sebenarnya tidak ‘cengeng’, asalkan dirawat dengan baik. Namun ada beberapa hal pada bagian mesin V6 ini yang harus diperhatikan. Mulai dari rantai timing, gejala overheat, sektor pengapian, hingga konsumsi oli mesin. Karena usianya sudah lebih dari 10 tahun, maka bengkel spesialis Ford menjadi solusi yang tepat untuk merawat mobil ini.

Oli transmisi otomatis (atau ATF) juga harus diganti secara berkala, sebagai kunci utama keawetan usia transmisi Ford Escape V6. Sedangkan beberapa kendala yang biasanya ditemui pada sistem penggerak empat roda ialah di bagian sambungan as kopel menuju gardan serta as roda. Sedangkan untuk kaki-kaki, jarang ditemui masalah berarti.

Berbekal mesin 3.0 liter dengan kompresi 10:1, Ford Escape V6 dalam kondisi prima memiliki potensi untuk berakselerasi 0-100 km/jam dalam tempo 10 detik saja. Asyik juga kalau diajak buru-buru, apalagi keempat ‘kakinya’ berpijak di permukaan jalan. Kesimpulannya, Ford Escape V6 menjadi salah satu pilihan oke buat Anda yang ingin sebuah SUV medium dengan tampilan berbeda. Terlebih lagi memakai mesin 6 silinder dan berpenggerak empat roda. Siapa tahu Anda jadi senang ‘blusukan’…

Wuling Almaz Hybrid Kami Jajal Langsung di Trek E-Prix

Kami ajak Wuling Almaz Hybrid melahap trek Jakarta International E-Prix Circuit.

Wuling Motors resmi meluncurkan mobil hybrid pertamanya di Tanah Air, yakni Wuling Almaz Hybrid, pada 3 November 2022. Sesuai nama yang diusung, Sport Utility Vehicle kelas medium ini menggunakan perpaduan antara dua jenis sumber tenaga, yaitu mesin konvensional dan motor listrik.

Kombinasi sumber tenaga tersebut tentu membuat performa berkendara Wuling Almaz Hybrid semakin meningkat, efisien bahan bakar, dan tentunya minim emisi gas buang. Bahkan Wuling Almaz Hybrid mengaplikasikan teknologi Multi-mode Hybrid Performance yang terdiri dari EV Mode, Series Hybrid Mode, dan Parallel Hybrid Mode.

Kontan kami pun tertarik untuk langsung menjajal SUV Wuling teranyar ini. Namun sebelumnya, kami ingin membeberkan beberapa mode berkendara yang ada pada Almaz Hybrid ini. Yang pertama ialah EV Mode, yakni ketika roda digerakkan oleh motor listrik mengambil energi listrik yang berasal dari baterai ternary lithium.

Selanjutnya dalam Series Hybrid Mode, roda tetap digerakkan oleh motor listrik, namun mesin bensin beroperasi mengisi daya listrik pada baterai melalui motor generator. Sedangkan untuk performa maksimal dihadirkan melalui Hybrid Parallel Mode, di saat mesin bensin dan motor listrik beroperasi untuk menghasilkan daya penggerak roda secara bersamaan.

“Sistem ini beroperasi secara otomatis menyesuaikan kondisi baterai, kebutuhan daya, serta kondisi jalan,” kata Dian Asmahani, selaku Brand and Marketing Director Wuling Motors di sela acara Wuling Almaz Hybrid First Impression, di Jakarta International E-Prix Circuit, Ancol, (4/11/2022). Jadi sudah dapat diduga, bahwa SUV ini begitu mudah dikendarai layaknya mobil bertransmisi otomatis.

Didukung transmisi DHT

Wuling Almaz Hybrid dibekali dengan mesin bensin 4 silinder Atkinson-cycle berkapasitas 2.0 liter yang bertenaga maksimal 123 hp dan torsi sebesar 168 Nm. Selain itu, terdapat motor listrik yang mampu memproduksi tenaga setara 174 hp dan torsi 320 Nm. Tentu saja ada juga baterai ternary lithium berkapasitas 1.8 kWh. Seluruh output yang dihasilkan selanjutnya disalurkan menuju roda depan melalui Dedicated Hybrid Transmission (DHT).

Kami pun membawa Almaz Hybrid ini ke trek Jakarta International E-Prix Circuit sepanjang 2,4 kilometer. Wuling Motors telah menyiapkan lintasan dan rintangan, mulai dari area akselerasi di jalur lurus 600 meter pertama, lintasan untuk merasakan kenyamanan berkendara dengan sistem hybrid, pengujian ADAS, manuver zig-zag, dan free area di sektor terakhir dengan beberapa tikungan.

Mobil ini diklaim mampu melaju dengan mode EV hingga kisaran kecepatan 30 km/jam. Namun kami sempat melaju lebih cepat dan hanya motor listrik saja yang beroperasi. Hal tersebut tentu terkait dengan gaya mengemudi, kondisi baterai, serta penggunaan daya listrik yang ada pada mobil.  

Ada bobot ekstra

Performa suspensi memang tidak terlalu banyak berbeda dengan Almaz bermesin konvensional, malah kami merasakan ayunannya yang lebih empuk dan ada sedikit gejala body roll saat memasuki tikungan tajam di kecepatan lebih dari 50 km/jam. Hal tersebut mungkin karena struktur bodinya kini membopong bobot ekstra dari motor listrik dan baterai. Tak perlu khawatir, karena Almaz Hybrid dilahirkan bukan sebagai mobil sport…

Almaz Hybrid memang terbukti memiliki rasa yang berbeda dengan Almaz ‘biasa’. Kaki kanan memang harus beradaptasi beberapa saat, namun torsi yang dihasilkan memang bermanfaat ketika pengemudi ingin mendahului kendaraan di depannya. Luapan torsi di kecepatan rendah memang cukup kuat, sehingga akselerasi dari posisi diam pun terasa menyenangkan.

Meski hanya menghabiskan waktu yang tidak terlalu lama dengan SUV ini, secara garis besar kami sudah paham mengenai karakter Wuling Almaz Hybrid. Kehadiran mobil ini tentu menjadi salah satu upaya Wuling untuk mendukung roadmap elektrifikasi kendaraan di Tanah Air. Di saat yang sama, Wuling ingin menyuguhkan beragam jajaran produk yang dapat mengakomodir kebutuhan konsumen Indonesia.

Honda WR-V 2022 dan Tantangan Produksinya

Kelahiran Honda WR-V dibayangi krisis komponen. Honda Prospect Motor pun berhati-hati dalam menentukan targetnya.

Indonesia jadi negara pertama yang memperkenalkan Honda WR-V terbaru. Tentunya, akan ada banyak rencana. Namun tantangannya juga besar. Dari sejak masa produksi hingga dijual. Honda perlu lima tahun untuk proses survey dan pengembangan. Hambatan berikutnya adalah produksi.

Seperti diketahui Honda WR-V dibuat secara lokal di pabrik Honda di Karawang Timur, Jawa Barat. Bersama dengan Brio, HR-V dan CR-V.

Menurut Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Honda Prospect Motor (HPM), produksi WR-V dibatasi 1.700 unit saja hingga akhir tahun 2022. Ini masih berhubungan dengan kelangkaan chip semikonduktor. Produksi tahun depan, paling tidak untuk kuartal pertama juga akan terbatas. Kemungkinan sekitar 2.000-an unit.

Belum lagi, “Kami juga akan ekspor WR-V, tapi belum bisa disebutkan negara tujuannya,” tambah Yusak. Ia melanjutkan, total target pesanan WR-V selama satu tahun sejak diluncurkan adalah 30.000 unit. Namun ia tidak merinci apakah angka tersebut termasuk untuk ekspor.

Mengenai Honda WR-V 2022

Honda WR-V adalah SUV baru yang melengkapi deretan mobil tinggi Honda. Tersedia dalam dua varian utama, E dan RS serta satu varian RS yang dilengkapi dengan Honda Sensing. Mobil ini, menurut Kotaru Shimizu, President Director HPM menegaskan, “Mobil ini dirancang dan dikembangkan melalui riset dan pengujian yang langsung dilakukan di Indonesia untuk menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan karakter jalan di Indonesia. Model ini dipersembahkan untuk orang-orang yang memiliki semangat untuk unggul dan akan membawa mereka menjadi pemenang dalam kehidupannya.”

Untuk membuktikan, Honda membekali small SUV ini dengan mesin 1,5 liter serupa dengan BR-V. Tentunya dengan penyesuaian. Tenaganya 121 ps, dengan torsi puncak 145 Nm. Ini angka yang cukup besar untuk ukuran mobil compact sepanjang empat meteran.

Harga Honda WR-V 2022 mulai dari Rp 271.900.000 untuk tipe E CVT. Diatasnya ada RS CVT dengan harga Rp 289.900.000. Sedangkan varian RS dengan Honda Sensing dihargai Rp 309.900.000. Menarik, harganya tidak terpaut jauh dari Toyota Raize yang jadi kompetitornya.

Honda WR-V 2022 Diperkenalkan, Ini Harganya

Honda WR-V 2022 menggunakan platform Honda Brio yang ditinggikan.

Akhirnya Honda Prospect Motor membuka selubung crossover terbaru mereka, Honda WR-V 2022, di Jakarta. Merupakan mobil yang selama ini hanya terlihat terkurung dalam kotak kaca, disamarkan kamuflase yang menyulitkan melihat bentuk aslinya.

Menurut Kotaru Shimizu, President Director Honda Prospect Motor, huruf W pada WR-V adalah Winning. Sedangkan Poychat Ua-arayaporn, Large Project Leader Honda WR-V menegaskan bahwa mobil ini didesain untuk fun to drive dengan rasa berkendara premium. Ini masih harus dibuktikan lagi nanti.

Honda WR-V 2022 menggunakan platform BR-V. Bentuknya terlihat tegas layaknya sebuah SUV. Dimensi yang compact terlihat akan lincah jika digunakan di kepadatan lalu lintas. Ini sejalan dengan filosofi desain Honda WR-V yang sebetulnya sudah ada sejak 2017. Saat itu, masih mengandalkan platform Honda Jazz dan tidak dipasarkan di Indonesia.

WR-V 2022 dipasarkan dalam tiga varian utama, E dan RS. Ya, ini adalah mobil Honda keenam yang mengusung logo RS di belakang namanya. Mesinnya mengandalkan empat silinder berkapasitas 1,5 liter DOHC dengan imbuhan i-VTEC tentunya. Tenaganya 121 PS. WR-V dibekali transmisi CVT. Transmisi itu, dikatakan oleh Ua-arayaporn, telah disempurnakan untuk memberikan rasa berkendara yang lebih sporty, tanpa mengorbankan konsumsi BBM.

Selain hal teknis, WR-V juga dibekali paket fitur berkendara Honda Sensing yang lengkap. Tidak lupa, ada remote engine start. Detail soal varian WR-V, akan kami hadirkan di artikel berikutnya.

Di bawah ini adalah daftar harga Honda WR-V 2022

WR-V E CVT Rp 271.900.000
WR-V RS CVT Rp 289.900.000
WR-V RS CVT with Honda Sensing Rp 309.900.000

“Konsumen WR-V adalah mereka yang bekerja keras, kerap bersosialisasi dan update terhadap teknologi terkini,” kata Yusak Billy, Business Inovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor. Jadi, kalau Anda merasa seperti itu, mungkin mobil ini cocok.

Honda WR-V sudah bisa dipesan di dealer Honda terdekat Anda.

GMC Hummer EV

Daftar Inden Membludak, GM Tutup Pemesanan GMC Hummer EV

GMC Hummer EV menjadi model mobil listrik fenomenal yang pernah ditampilkan GM dalam beberapa tahun terakhir. Bagaimana tidak, saat pertama kali General Motors memperkenalkan model GMC Hummer EV Edition 1 (pickup) pada Oktober 2020 lalu, pihak pabrikan kebanjiran ribuan pemesanan hanya dalam waktu 10 menit! Heran…

Tak sampai situ, kejadian kembali terulang saat GMC Hummer EV versi SUV debut perdana pada April 2021 lalu, laris manis hanya dalam 10 menit. Hmm…Luar biasa! Bahkan pihak pabrikan hanya menyebutkan “jumlah terbatas” tanpa merinci berapa persisnya jumlah yang tersedia dari kedua model tersebut. Toh, para konsumen tak peduli dan tetap adu cepat melakukan pemesanan.

Pada event NAIAS 2022 di Detroit beberapa waktu lalu, GM mengumumkan bahwa daftar inden pemesanan GMC Hummer EV baik model SUV maupun pickup telah melampaui 90.000 unit. Dengan demikian, cukup bagi fasilitas manufaktur Factory Zero GM untuk melakukan perakitan hingga 10 tahun mendatang. Mereka pun tutup pintu pemesanan. 

Pesanan Hampir 100 Ribu Unit

“Pemesanan untuk model Hummer EV baik model SUV maupun pick-up telah mencapai lebih dari 90.000 unit. Sungguh di luar perkiraan kami,” terang juru bicara GMC, Mikhael Farah dalam jumpa pers yang berlangsung di Detroit pekan lalu.

Para konsumen dapat melakukan inden pemesanan terhadap kedua varian model GMC Hummer EV dengan membayar deposit sebesar $100. Deposit dapat diuangkan kembali jika terjadi pembatalan pemesanan atau unit kendaraan tidak tersedia dikarenakan masa tunggu yang terlalu lama.

“Seluruh unit Hummer EV Edition 1 telah dikirim kepada para pemesan. Kami memberdayakan 90.000 operator pada jalur produksi Hummer di Factory Zero, dan setiap unit yang telah rampung dirakit akan langsung dikirim kepada para pemesan,” imbuh Mikhael Farah.

Awal Maret lalu, pihak pabrikan pun menyatakan bahwa unit Hummer EV baik SUV atau pickup akan mulai dikirim kepada para pemesan mulai awal tahun 2024 mendatang. Dengan membludaknya jumlah pemesanan Hummer EV, maka sebagian besar konsumen harus menunggu mobil pesanan mereka hingga bertahun-tahun…mulai tahun 2024, itu pun dengan catatan tak ada hambatan pada proses produksi.

Rizky Vox

Lamborghini Urus S, Generasi Terbaru Banteng Super Pelumat Aspal

Lamborghini menghadirkan generasi kedua dari Urus yang diberi label Urus S.

Sejak pertama dipasarkan pada 2018 lalu, Lamborghini Urus berhasil menjadi salah satu best seller di liga Super SUV dengan angka penjualan sebanyak 20.000 unit dalam kurun waktu empat tahun. Hanya berselang satu bulan sejak Lamborghini Urus Performante diluncurkan pada Agustus 2022 lalu, pembiak banteng super pelumat aspal jalan raya di Sant’ Agata menghadirkan generasi kedua dari Urus yang diberi label Urus S.

Bagi orang awam, tampilan eksterior antara Urus S dengan sang kakak sepintas nyaris tak ada perbedaan. Namun jika dicermati, Urus S telah dibekali dengan bumper depan dan belakang model baru dan kap mesin berventilasi berbahan serat karbon. Atap berbahan serat karbon tersedia sebagai paket opsional. Body Urus S ditopang perangkat adaptive air suspension generasi baru dan juga velg standar model baru dengan ukuran 21 inci. Tersedia pula velg opsional berukuran 22 dan 23 inci.

Pilihan mode berkendara Strada, Sport, Corsa, dan Ego dapat anda gunakan saat berkendara di jalan raya maupun sirkuit balap. Sedangkan untuk berkendara di trek off-road, tersedia pilihan mode berkendara Terra, Neve, dan Sabbia.

Di ruang kabinnya, Anda dapat memilih kemasan warna baru Sportivo atau Sophisticated dengan kombinasi dua warna. Tema kemasan interior Sportivo tampil dengan kombinasi padu padan warna senada yang lebih stylish. Sedangkan pada tema Sophisticated didominasi balutan kulit warna hitam dengan imbuhan aksen warna yang kontras.

Fitur teknologi Remote Park yang dibekalkan pada Urus S dapat diakses oleh pengemudi menggunakan ponsel pintar dan smartwatch via aplikasi Lamborghini Unica. Sistem navigasi dan beragam fitur teknologi keselamatan berkendara terkini juga dibekalkan pada Urus S.

Di balik bonnet Urus S, ada mesin bensin 4.0-liter twin-turbo V8 milik Urus Performante yang diracik ulang. Hasilnya, output tenaga kini menjadi 657 hp dengan torsi maksimum 850 Nm. Enam belas tenaga kuda lebih unggul dari versi Urus generasi pertama.

Sistem exhaust dengan pipa buangan ganda model baru yang dibekalkan pada Urus S tak hanya dirancang untuk meningkatkan output performa, namun juga menghasilkan alunan nada baru dari dentuman mesin 8 silindernya.

0-200 km/jam cukup 12,5 detik saja

Pihak pabrikan mengklaim Urus S hanya butuh 3,5 detik untuk mencapai angka 100 km/jam dari posisi start dan menggapai akselerasi 0-200 km/jam dicapai dalam waktu 12,5 detik. Lebih unggul tak sampai sekedipan mata dari Urus generasi pertama. Kecepatan maksimum masih dipatok secara elektronik di angka 305 km/jam. Dengan rem cakram karbon keramik, Urus S butuh jarak 33,7 meter untuk mengerem dan berhenti dari kecepatan 100 km/jam.

Untuk para konsumen di kawasan Eropa, Lamborghini Urus S dipasarkan dengan harga dasar €195.538 atau setara $188.170. Hmmm…Kami jadi penasaran, berapa harga jual mobil ini jika masuk pasar Indonesia?

Rizky Vox

 

 

BMW XM Hadir, Lamborghini Urus dan Porsche Cayenne Turbo S E-Hybrid Jadi Risau

BMW XM versi produksi banyak mencomot elemen desain dari Concept XM.

Berselang sehari setelah kemunculan BMW X1, sosok versi produksi dari model SUV plug-in hybrid terbaru BMW XM yang menjadi kado perayaan 50 tahun lahirnya divisi BMW Motorsport akhirnya terkuak.

Selain menjadi rival bagi Lamborghini Urus, Porsche Cayenne Turbo S E-Hybrid dan Aston Martin DBX 707, BMW XM menjadi mobil plug-in hybrid berperforma tinggi dengan ukuran terbesar yang pernah dibuat BMW M Division.

Untuk performanya, BMW membekalkan mesin 4.4-liter V8 twin-turbocharged (berbasis seri mesin S68) bertenaga 483 hp dengan torsi maksimum 650 Nm. Hantaran tenaga mesin ini dipadukan dengan sistem hybrid motor listrik berdaya 145kW (setara 194,5 hp) dan torsi maksimum 280 Nm dengan pasokan listrik dari baterai berdaya 25.7 kWh. Perpaduan sistem plug-in hybrid ini sanggup menghasilkan total output daya sebesar 653 hp dan torsi maksimum 800 Nm. Mencekam…

Berbekal transmisi otomatis 8-speed, gerak akselerasi 0-100 km/jam hanya butuh waktu 4,3 detik bagi SUV ini. Sedangkan kecepatan maksimum dipatok di angka 270 km/jam. Pada mode EV, XM sanggup menjelajah jarak antara 82 hingga 88 km.

Mesin bertorsi monster

Model BMW XM yang hadir saat ini masih akan ditambah dengan varian BMW XM LABEL RED. Versi XM dengan output performa yang lebih perkasa dan akan diluncurkan pada pertengahan tahun 2023 mendatang. Keperkasaannya berasal dari perpaduan mesin bensin 4.4-liter twin turbocharged V8 dan sistem plug-in hybrid yang diusung XM LABEL RED dan diklaim mampu memuntahkan tenaga maksimum sebesar 748 hp dengan torsi monster 1.000 Nm.

Tampilan eksterior XM versi produksi banyak mencuplik elemen desain dari Concept XM. Grille model ginjal berukuran besar yang dihiasi iluminasi LED, dan headlamp pun identik dengan model 7-Series dan X7 terbaru. Dengan dimensi (PxLxT) 5110 mm × 2005 mm ×1755 mm, wheelbase 3105mm, XM nyaris seukuran BMW X7, namun dengan garis atap lebih rendah. Meski begitu, tampilan air intake di bagian depan dan desain lampu belakang LED mengalami perubahan dari versi konsepnya.

Pun demikian, sebagian besar tampilan body XM dari depan hingga buritan tak jauh berbeda dari Concept XM. Sebagai penopang body, XM dibekali dengan velg standar berukuran 21- inci dan paket opsional dengan velg alloy 23-inci yang dibalut ban Michelin berukuran 275/45 (depan) dan 315/40 (belakang).

XM juga dibekali sistem penggerak AWD terbaru, M xDrive dengan perangkat kontrol traksi, pembagi torsi variabel serta electronic locking rear differential yang khusus dirancang untuk mengakomodir sistem plug-in hybrid. BMW M juga membekalkan sistem anti-roll aktif yang dilengkapi motor listrik 48V. Piranti suspensi adaptif dan fitur teknologi rear-wheel steering juga dibekalkan pada XM.

Di area interior, tampilan dashboard XM tak jauh berbeda dari X7 teranyar. Desain dasbor Curved pada BMW XM dilengkapi dengan dua buah layar digital; sebuah layar digital 12.3-inci berfungsi sebagai panel instrumen dan sebuah touchscreen berukuran 14.9-inci menjadi penampil sistem infotainment iDrive 8 dengan pengendali iDrive Controller.

Tersedia sistem audio kelas premium

Kemasan interior BMW XM tersedia dalam beragam pilihan, mulai dari Nappa leather hingga balutan kulit Alcantara dengan ‘vintage aged look’. Pada baris bangku kedua yang disebut sebagai ‘M Lounge’ tampil dengan desain bangku yang melebar hingga ke pilar pintu. Sementara, sistem tata suara pada kabin XM dipercayakan kepada Harman Kardon Surround Sound sebagai fitur standar. Tersedia pula paket opsional Bowers & Wilkins Diamond Surround Sound System dengan amplifier berdaya 1.500-watt.

Fitur teknologi bantu berkendara yang dibekalkan pada XM terbilang paling lengkap dan mutakhir. Mulai dari Autonomous Emergency Braking, Adaptive Cruise Control, Lane Centring Assist, dan Front and Rear Cross-traffic Alert yang menjadi fitur standarnya.

BMW XM akan mulai diproduksi di Spartanburg, AS pada Desember 2022 dan mulai tersedia di pasar global paling cepat pada awal tahun depan dengan harga jual mulai dari $297.900. Barang tentu, para pecinta SUV BMW di Tanah Air tentu sudah tak sabar menanti kehadiran BMW XM di Indonesia, termasuk kami!

Rizky Vox

BMW iX1, Senyap Dan Tanpa Polusi

Dari segi tampilan eksterior, iX1 tak berbeda dengan tiga varian X1 lainnya.

Model terbaru compact SUV BMW X1 baru saja diperkenalkan dengan tiga varian penggerak yakni, mesin bensin, diesel dan hybrid. Menggenapi tiga varian penggerak tersebut, BMW pun menambahkan versi bertenaga listrik yang diberi label iX1. Kehadiran iX1 sekaligus menjadi jawaban BMW terhadap eksistensi mobil sejenis dari brand kompetitor yakni Volvo XC40 Recharge dan Mercedes-Benz EQA yang berbasis dari GLA.

Dari segi tampilan eksterior, iX1 tak berbeda dengan tiga varian X1 lainnya. Demikian pula dengan layout dan tampilan interior iX1, terlihat identik dengan varian X1 ‘normal’ yang juga berbagi platform dengan model 2 Series Active Tourer.

Sangat disayangkan iX1 tak diperlengkapi dengan kontrol sistem berkendara iDrive model rotari seperti pada model 3 Series. Namun demikian, tampilan layar digital pada mobil ini terlihat keren dan pengaturan menu tampilan sangat user-friendly.

Usung sistem penggerak xDrive30

Sebagai sumber penggerak, iX1 dibekali dengan dua motor listrik dengan total output daya 230 kW dengan suplai energi listrik yang bersumber dari baterai berdaya 64.7kWh. BMW iX1 dilengkapi dengan teknologi penggerak all-wheel drive xDrive30. Fitur penggerak AWD dengan dua motor listrik dapat digunakan sesuai kebutuhan pengendara saat dibutuhkan output tenaga dan torsi lebih besar dan saat roda kehilangan traksi.

Dengan sekali pengisian ulang daya baterai hingga penuh, pihak pabrikan mengklaim iX1 mampu menjelajah hingga sejauh 438 km. Akselerasi 0-100 km/jam hanya butuh waktu kurang dari 6 detik. Sedangkan kecepatan maksimum mobil ini dapat menembus angka 180 km/jam.

Sistem pengisian ulang daya baterai pada iX1 dapat terkoneksi pada sumber listrik arus searah (AC) baik satu fase maupun tiga fase dengan kemampuan pengisian ulang daya hingga 11 kW, dan tersedia sistem pengisian opsional berdaya 22 kW. Mobil ini juga dapat terhubung pada perangkat pengisian daya baterai dengan sumber listrik DC hingga 130 kW.

Jadi, mana yang akan Anda pilih? BMW X1 bermesin bensin, diesel, hybrid atau BMW iX bertenaga listrik ini?

Rizky Vox

BMW X3 M dan X4 M

BMW X Versi M, Memukau Sesuai Kodratnya

BMW M memang tidak pernah berhenti mempesona. Kali ini kami terpukau oleh X3 dan X4 versi M terbaru. 

Pandangan pertama memang takkan pernah terlupa. Setidaknya itulah yang kami rasakan saat hadir di peluncuran BMW X3 M Competition dan BMW X4 M Competition beberapa waktu lalu. Ya, bagaimana bisa lupa?

Dua model identik berbagi bentuk antara Sports Activity Vehicle (SAV) dan Sports Activity Coupé (SAC) versi M ini sukses menguras air liur kami saat pertama kali memandang hamparan warna spesial, M Marina Bay Blue metallic dan M Sao Paulo Yellow di mobil ini.

Kedua BMW X model M ini diboyong oleh BMW Indonesia dan BMW Eurokars. Bukan versi biasa, BMW X3 M Competition dan BMW X4 M Competition menggendong mesin M Power 6-silinder 2.993 cc dengan output sebesar 510 hp dan torsi gila 650 Nm.

Mesin versi M berkode S58 ini mengambil basis desain dari mesin B58, dan ini kali pertama juga BMW menanamnya di X3 dan X4 versi Life Cycle impulse (LCI) atau awamnya disebut facelift. Namun begitu, hampir 80 persen bagian dalam mesin S58 ini berbeda dari B58. Kali ini BMW M merancang ulang semuanya agar makin kuat, jauh bertenaga, dan lebih brutal!

Suatu hari, tiba kesempatan untuk mengujinya. Kedua mobil semok ini siap memanjakan adrenalin kami. Membahas sedikit soal eksteriornya, BMW X3 M Competition dan BMW X4 M Competition kini menampilkan kidney grille yang diperbesar dan headlamp LED adaptif standar dengan fungsi Matrix. Rancangan apron depan khusus M menjadi terlihat lebih ekspresif, plus air intake samping vertikal yang memanjang.

Di buritan, BMW X3 M Competition menampilkan lampu belakang model capit kepiting LED. Panel diffuser besar yang diapit oleh sepasang knalpot sistem sport M, serta spoiler belakang untuk BMW X4 M Competition. Velg juga mendapatkan penyegaran dengan tersematnya BMW M 21 inci M forged light alloy wheels Double-spoke style 892 M Bicolour, Jet Black, burnished, dengan balutan ban Michelin 4S yang terasa aduhai kala menggigit aspal.

Interior Serbaguna

Karena ini adalah SUV dan crossover, gaya interior versatile khas M dengan aksen BMW X3 M Competition dan BMW X4 M Competition sangat kental. Bagasi luas dtambah jok M Sport semi-bucket dengan pelapis leather Merino warna hitam. Atau Sakhir Orange/Black dan Adelaide Grey/Sakhir Orange. Desain kokpit BMW M yang istimewa terdiri dari kluster instrumen khusus BMW M. Lengkap dengan setir kulit dan tuas gear shift BMW M terbaru.

Yang menarik, speedometer kini tanpa ornamen dua ring bezel, dan secara digital tampilan indikator RPM berada di sisi sebelah kanan pada mode ROAD, dan akan berpindah ke tengah saat berpindah ke mode SPORT.

Meskipun jarang digunakan dan bikin kepanasan, namun kami sangat terhibur dengan atap kaca panoramic yang membuat kegantengan kami makin bertambah sepanjang perjalanan. Belum lagi sodoran sistem BMW Live Cockpit Professional dengan Control Display 12,3 inci ditambah M View dengan tampilan khusus yang diadopsi dari model BMW M8 yang menarik.

Kedua model ini juga memiliki sandaran punggung bagian belakang pisah-lipat 40: 20: 40, sehingga memungkinkan kapasitas bagasi ditingkatkan hingga maksimum 1.600 liter di BMW X3 M dan 1.430 liter di BMW X4 M.

Akselerasi Kurang Dari Empat Detik

Semakin keterlaluan! Kedua model Competition ini dapat melesat dari 0-100 km/jam dibawah 4 detik saat pedal gas dibenamkan. Dari info data Sport Displays yang nampak di layar, kami yakin merasa sukses saat berakselerasi, karena angka yang terlihat untuk tenaga berada di angka 420 hp dan torsi 650 Nm.

Hantaran mesin performa tinggi ini bekerja sama dengan transmisi Steptronic M 8-speed dengan Drivelogic, menggunakan sistem all-wheel-drive M xDrive terbaru. Sistem ini sama dengan sistem 4WD Sport, memperbesar torsi ke roda belakang untuk menambah gerak oversteer. Kami juga dapat menyimpan dua opsi pengaturan konfigurasi sesuai keinginan di menu iDrive dan memilihnya jika diperlukan, dengan menggunakan dua tombol M (M1& M2) pada setirnya.

Alasan Suspensi Keras

Meski suspensi terbilang keras, namun terasa juga redaman anti roll nya memiliki kekakuan yang tinggi. Kami nyaman saja dengan setingan ini. Walaupun tidak sesempurna varian M3 dan M4, kedua mobil ini terasa presisi dan stabil saat menikung dengan kecepatan tinggi. Jadi, bukan tanpa alasan kenapa kakinya kokoh begitu. 

Untuk sistem suspensi depan menggunakan double-joint spring strut dan belakang mengandalkan suspensi five-link dengan dukungan M-specific steering (dengan M Servotronic dan variable-ratio) juga sistem rem BMW M compound brakes yang kuat dengan ukuran 395mm 4 piston di depan dan 370mm single piston di belakang.

Terus terang, keduanya mengagumkan, mempesona dan menyayat hati. Inilah gabungan terbaik antara penampilan terbaik, performa dahsyat dan teknologi pintar dalam satu paket terpercaya. Kami telah membuktikannya.

Rizky Vox

The New Audi Q5 Makin Tonjolkan Identitas SUV Q Series

Perubahan minor, membuat Audi Q5 semakin tegas sebagai bagian dari keluarga Q series.

PT Garuda Mataram Motor, Agen Pemegang Merek Audi di Indonesia, sempat memperkenalkan Audi Q7 generasi terbaru pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 silam. Hanya berselang satu bulan saja, pabrikan asal Jerman ini kembali menampilkan anggota keluarga terbaru dari jajaran produk Sport Utility Vehicle (SUV), yaitu Audi Q5.

Audi Q5 yang merupakan Product Improvement (PI) dari model sebelumnya. Medium SUV unggulan Audi ini tampil di acara BCA Expo Hybrid 2022, yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) – Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang Selatan, 9 hingga 11 September 2022 silam.

Audi Q5 merupakan salah satu SUV terlaris di Eropa di segmen Premium Medium SUV. Perubahan pada desain eksterior Q5, semakin mempertegas identitasnya sebagai Q series Audi, dengan kesan yang bertenaga, kokoh, memperhatikan aspek keselamatan berkendara.

Grille segi delapan single-frame tampil lebih lebar dibanding sebelumnya. Bagian atas lampu LED menghadirkan desain baru lampu daytime running lights (DRL) yang khas. Pada bagian bodi samping, kami melihat Audi Q5 kini memiliki ground clearance yang lebih tinggi. Sedangkan di bagian belakang, elemen trim baru di antara lampu belakang, termasuk aksen horizontal pada difusser di bumper bagian bawah.

Konsumen di Indonesia akan mendapatkan lampu depan dan belakang LED sebagai kelengkapan standar Audi Q5 ini. Namun, tersedia juga opsi lampu depan Matrix LED dan lampu belakang OLED yang untuk pertama kali digunakan pada Audi Q5. Lampu belakang OLED ini menyuguhkan penerangan lampu belakang yang sangat merata dan sangat efisien.

Garis horizontal yang tegas pada desain interior menyuguhkan kesan kabin yang lapang. Terdapat garis yang seolah memisahkan bagian dashboard bagian atas dan bawah, dengan titik fokus utama hadir pada layar sentuh MMI. Tombol putar sebagai pusat pengaturan di tengah konsol kini telah digantikan oleh ruang penyimpanan yang luas.

Audi Q5 ini memiliki dua aksen warna interior, yakni hitam dan Okapi Brown. Jok model sport menjadi kelengkapan standar, dibalut material kombinasi kulit dan microfiber Dinamica Frequenz yang dengan embos berbentuk S. Aksen dashboard dan trim pintu memiliki warna Matte Brushed Aluminium. Ditambah lagi setir sport 3-spoke flat-bottom yang dilapis bahan kulit dengan tombol multifungsi.

Dari sisi dimensi, Audi Q5 nampaknya semakin bongsor. Penambahan panjangnya mencapai 19 mm menjadi 4.680 mm terutama karena bumpernya yang semakin besar. Ruang bagasinya mampu mengakomodir kapasitas penyimpanan antara 520 hingga 1.520 liter. Pintu bagasinya pun dapat beroperasi secara elektrik.

Sistem infotainment Audi Q5 kini telah menggunakan Modular Infotainment Platform generasi ketiga (MIB 3). Selain itu, rasanya SUV ini memiliki segudang teknologi canggih. Sebab dilengkapi dengan Audi virtual cockpit plus dengan layar digital 12,3 inci yang memiliki tiga grafis pilihan. Lebih lanjut, bagian tengah dashboard ada layar sentuh MMI berukuran 10.1 inci yang memiliki sistem operasi terbaru. Sistem infotainment ini juga didukung perangkat audio lansiran Bang & Olufsen Premium Sound System dengan kualitas 3D sound.

Prestasi 0-100 km/jam cukup 6,1 detik

Bicara urusan mesin, terdapat jantung mekanis berbahan bakar bensin 4 silinder 2.0 liter TFSI, yang dipadu dengan transmisi S tronic 7-speed dan sistem penggerak empat roda permanen quattro. Tenaga puncak mencapai 245 hp dan torsi maksimal 370 Nm, kedua prestasi ini memungkinkannya mampu berakselerasi 0-100 km/jam dalam tempo 6,1 detik saja.

Selain suspensi multilink di depan dan belakang memiliki bobot yang amat ringan, sehingga tak hanya memberikan pengendalian yang mentap, namun juga efisiensi. Selain suspensi standar tersebut, konsumen juga dapat memilih opsi suspensi dengan damper control atau adaptive air suspension.

Tersedia enam pilihan warna eksterior, yaitu Ibis White, Daytona Gray Pearl Effect, District Green Metallic, Floret Silver Metallic, Mythos Black Metallic dan Ultra Blue. Audi Q5 ini dibanderol dengan harga Rp 1,311 milyar, tapi angka tersebut masih dalam kondisi off-the-road ya… Audi Q5 dilengkapi juga dengan layanan gratis servis selama 3 tahun  atau hingga 90.000 km, 3 tahun garansi pabrikan + 1 tahun tambahan warranty atau hingga 100.000 km.

Wuling Asta Semakin Dekat Dengan Pasar Indonesia

Diduga pasar Indonesia juga menjadi ‘sasaran tembak’ Wuling dalam memasarkan Asta ini.

Keberadaan sosok Wuling Asta di Tanah Air semakin dekat dan semakin jelas. Setelah sukses kepergok oleh beberapa ‘mata-mata’ di jalanan, yang jelas bukan kami, unit Sport Utility Vehicle (SUV) yang juga menjadi adik dari Almaz tersebut masih dalam tahap uji coba di jalanan ibukota. Semoga prediksi ini tidak meleset ya, karena jika benar-benar terealisasi, maka tak lama lagi SUV hybrid Wuling ini segera mengaspal di Indonesia.

Beberapa waktu terakhir, Wuling Asta hybrid diperkenalkan di China dan menjadi model hybrid pertama dalam sejarah perjalanan bisnis Wuling. Mobil ini juga menjadi representasi titik awal Wuling dalam menggarap kendaraan hybrid, terutama untuk menembus pasar Asia. Kami pun menduga pasar Indonesia juga menjadi ‘sasaran tembak’ Wuling dalam memasarkan Asta ini.

SUV ini dipasarkan di negara asal dalam dua varian, yakni Electric Power dan Electric Speed. Kedua varian tersebut memiliki perbedaan dalam kalibrasi kinerja powertrain. Secara mendasar, spesifikasinya masih sama, dengan mengusung mesin bensin empat silinder berkapasitas 2.0 liter yang memiliki output 134 hp. Nampaknya seperti biasa-biasa saja kan, tapi torsinya mencapai 320 Nm! Cocok banget buat Anda yang suka respons akselerasi gesit.

Jarak tempuh mencapai 1.100 kilometer!

Di saat yang sama, Wuling Asta yang memiliki torsi besar dan menggunakan Dedicated Hybrid Transmission (DHT) elektromagnetis ini mampu berakselerasi dari posisi diam hingga 60 km/jam dalam tempo 3,2 detik saja. Diklaim bahwa kombinasi dari powertrain ini berperan dalam menghasilkan jarak tempuh 1.100 kilometer dengan bahan bakar penuh di tangki.

Dengan kata lain, mobil ini memiliki konsumsi bahan bakar rata-rata mencapai 4,6 liter per 100 kilometer. Asyik juga nih, pengguna bisa jarang mampir ke SPBU untuk membeli bensin… Semakin lekas Wuling menghadirkan Asta hybrid di Indonesia, maka semakin bagus. Sebab saat ini masyarakat Indonesia masih gelisah dengan adanya penyesuaian harga bahan bakar. Jadi momen ini yang sepatutnya dipertimbangkan oleh Wuling Indonesia, sekaligus melengkapi jajaran produk yang telah ada.

Menguak Nissan X-Trail Generasi Empat

Nissan X-Trail menjadi salah satu kendaraan SUV yang banyak dipilih oleh konsumen global.

Salah satu bukti semangat Nissan untuk terus menggalakkan produk elektrifikasinya ialah dengan meluncurkan X-Trail generasi keempat. Nissan X-Trail telah terjual di pasar global dengan jumlah nyaris sebanyak tujuh juta unit yang terdiri dari beberapa generasi, termasuk di Indonesia juga. Sehingga membuatnya menjadi salah satu kendaraan Sport Utility Vehicle (SUV) yang banyak dipilih oleh konsumen di dunia.

Pada generasi terbaru ini, Nissan meneruskan DNA dari tiga generasi sebelumnya, yakni desain yang kami anggap (agak) berotot, fungsional, dan memiliki kapabilitas layaknya sebuah SUV. Mobil ini tersedia dalam pilihan lima tempat duduk (5-seater) atau tujuh tempat duduk (7-seater). Dengan penerapan platform Alliance CMF-C yang memperlihatkan teknologi dan inovasi modern, maka pengguna bakal merasakan performa dinamis serta keunggulan teknologi elektrifikasi.

Baik eksterior maupun interiornya, mobil ini terlihat siap diajak berpetualang. Mulai dari tampilan depan, seperti biasa, ada grille berbentuk V-motion yang disertai dengan desain lampu depan model baru yang bertumpuk, benar-benar berbeda dengan desain lampu depan ketiga generasi sebelumnya. Lekuk fender depan dan belakang yang berotot berpadu dengan kontur pintu.

Sedangkan desain pilar C menyerupai bentuk sirip ikan lumba-lumba yang menyatu dengan lampu belakang model wrap-around. Panel melengkung berwarna silver di bawah bumper belakang memperlihatkan karakter SUV. Konsumen dapat memilih 10 warna yang tersedia, ditambah lagi ada 5 pilihan warna kombinasi two-tone.

Ada pilihan model yang dilengkapi sistem e-POWER, dengan menawarkan rasa berkendara seperti kendaraan listrik namun tanpa perlu mengisi ulang daya baterainya. Sistem ini pertama kali diperkenalkan di Jepang, pada Nissan Note di tahun 2017. Sistem e-POWER menggabungkan motor listrik 150 kW, powertrain, dan baterai berkemampuan besar dengan mesin bensin turbocharger dengan rasio kompresi variabel, generator, serta inverter. Hasilnya, akselerasi yang instan dan linear.

Tersedia pula versi mild hybrid ICE yang mengusung mesin turbocharger 1.5 liter dengan transmisi Xtronic CVT. Versi ini hanya menggunakan sistem penggerak roda depan saja, namun memberikan rasa berkendara yang halus. Teknologi mild hybrid 12V memungkinkan adanya torsi tambahan saat berakselerasi, proses starter yang cepat, dan momen idle stop yang lebih lama, untuk menekan emisi gas buang serta memberikan efisiensi bahan bakar yang optimal.

Respons torsi mencekam

Kami tertarik dengan sistem penggerak empat roda yang dinamakan e-4ORCE, sehingga memberikan traksi yang meyakinkan dan akselerasi gesit di setiap kondisi jalan. Sistem e-4ORCE terdiri atas motor listrik 157 kW di bagian depan dan 94 kW di bagian belakang. Sistem ini diklaim mampu menghasilkan respons torsi 10 ribu kali lebih cepat dibandingkan dengan sistem penggerak empat roda (4WD) model mekanis.

Kabinnya menyuguhkan atmosfer yang nyaman namun tetap memiliki kepraktisan dan fungsional saat digunakan oleh pemiliknya. Nissan memperhatikan letak ergonomis pada tuas maupun tombol, sehingga mudah digapai oleh pengemudi. Ambient light berwarna putih yang kalem dan menerangi kabin, membuat interiornya menjadi terkesan mewah. Jika ada penumpang yang ingin duduk di jok baris ketiga, maka akses masuk dan keluar haru mudah. Oleh karenanya, engsel pintu sengaja didesain ulang, sehingga sudut pintu belakang mampu dibuka nyaris 90 derajat.

Panjang lebar kami menyampaikan apa yang dimiliki oleh mobil ini, namun sepertinya masih banyak yang bisa dibeberkan. Anda pasti bertanya-tanya kapan SUV ini masuk ke Tanah Air, ya kan? Hmmm, tidak secepat itu… Karena belum lama diperkenalkan di Jepang dan Eropa, jadi untuk Indonesia mungkin nanti dulu, masih ada hari esok…

Godaan Iman Kembali Datang Dari Subaru

Keisengan Subaru sukses membuat imajinasi banyak orang menjadi liar. 

Terkadang publik dibuat gemas oleh produsen mobil, termasuk kami, ketika ingin meluncurkan model baru. Tak jarang mereka menggoda perhatian dengan potongan gambar misterius atau cuplikan footage yang sengaja dibuat sepotong dan berlangsung selama beberapa detik saja. Wajar sih, namanya juga usaha kan… Nah, hal ini baru saja dilakukan oleh Subaru, menjelang kehadiran produk Sport Utility Vehicle (SUV) teranyarnya.

Apa yang mereka perbuat ialah mempublikasikan video pendek mengenai sosok SUV baru yang akan melakukan debutnya di tanggal 15 September 2022 nanti. Kami menduga belum secepat itu untuk masuk ke pasar Indonesia. Kami pun sudah kasak-kusuk untuk mencari tahu, mobil apa yang bakal diperkenalkan itu. Apakah generasi baru dari jajaran SUV yang sudah ada atau memang model yang benar-benar baru.

Ada sebagian dugaan bahwa mobil yang bakal diperkenalkan nanti ialah XV atau Crosstrek, tapi Subaru Indonesia baru saja memperkenalkan XV terbaru untuk pasar Tanah Air, pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 beberapa minggu silam. Prediksi lain, mungkin saja Subaru ingin menghadirkan SUV model baru yang memiliki tampilan yang lebih macho. Siapa tahu saja mobil tersebut nanti menganut beberapa bahasa desain dari Viziv Tourer Concept.

Kemungkinan Memakai Subaru Global Platform

Atau mungkin, SUV ini ialah XV baru dengan mesin boxer modern lalu dilengkapi dengan motor listrik yang lebih bertenaga, dipadukan dengan transmisi CVT serta sistem penggerak all-wheel drive khas Subaru. Bisa juga, XV baru dengan seluruh perabotan milik Solterra. Ah, imajinasi kami menjadi semakin liar dan tidak terarah.

Namun, ada secuil keyakinan dari kami terhadap produk terbaru Subaru ini. Semestinya mobil ini telah memakai struktur internal yang mirip dengan WRX S4 dan menganut Subaru Global Platform (SGP), sehingga ukurannya sedikit lebih besar dari XV saat ini, namun tetap lebih kompak dibandingkan dengan Forester. Ya sudahlah, Anda dan kami masih punya beberapa hari lagi untuk mengkhayal yang tidak-tidak…

Suzuki S-Presso

40 Tahun, Kuku Suzuki Kini Menancap Lebih Dalam di India

40 tahun Maruti-Suzuki dapat kado spesial: Pusat R&D 

Pabrikan Jepang, Suzuki mengumumkan mereka akan membangun pusat riset dan pengembangan (R&D, Research & Development) di India, demi mengakomodir kebutuhan mobil listrik di pasar setempat. Peletakan batu pertama pembangunan gedung R&D dilakukan oleh Perdana Menteri India, Narendra Modi, hari ini, 29 Agustus 2022. Sekaligus menandai 40 tahun kerjasama Maruti-Suzuki.

Dengan tumbuhnya pasar EV di negara itu, tentu Maruti Suzuki tidak mau ketinggalan. Perusahaan tempat bernaungnya R&D center itu nantinya akan dimiliki sepenuhnya oleh Suzuki dan akan menjadi pusat pengembangan untuk Maruti di pasar lokal, serta global.

Maruti Suzuki yang sudah membuat mobil konvensional untuk pasar lokal dan ekspor, termasuk ke Indonesia, akan mulai merakit EV pada 2025 di pusat perakitan yang berlokasi di negara bagian Gujarat.

Tidak lupa, akan dibangun juga pusat pembuatan baterai di negara bagian yang sama. Beda kota. Untuk pabrik yang satu itu, mereka menggandeng Denso dan Toshiba Corp.

Investasi Jor-joran

“India sudah menjadi salah satu pasar yang paling penting bagi Suzuki. Itulah alasannya kami akan terus berinvestasi,” tegas Toshihiro Suzuki, Presiden Direktur Suzuki yang turut hadir bersama Modi. Suzuki dipastikan akan menggelontorkan setara US $103 miliar untuk rencana elektrifikasi kendaraan mereka. Salah satu investasi elektrifikasi mobil terbesar secara global.

Suzuki, bersama rekanan setempat, Maruti memang menguasai pasar otomotif India. Toyota pun sulit untuk menduduki tempat teratas dengan mobil murah berukuran compact. Namun belakangan, pergeseran trend membuat mereka agak kelabakan.

Pasar India sedang gandrung mobil yang lebih besar seperti SUV. Di sisi lain, pemerintahnya juga menuntut mobil agar bisa lebih aman dan selamat. Bukan cuma sekedar mampu maju, belok dan mudur. Entah kenapa kami merasa Suzuki S-Presso yang muncul 2019 adalah ‘korban’ dari trend ini. Hmm… Itu hanya perasaan kami saja. Jangan terlalu dianggap serius.

Tapi kembali ke soal investasi EV di India. Seperti juga yang dilakukan pemerintah India, mereka memberlakukan insentif menarik untuk mereka yang mau investasi di elektrifikasi kendaraan. “EV sudah melakukan revolusi diam-diam di negara ini. Revolusi diam yang akan membawa perubahan besar,” kata Perdana Menteri India, Narendra Modi.

 

Sensasi Jadi Bos Bersama Mazda CX-8

Mazda CX-8 hadir dengan tampilan yang lebih premium dari generasi sebelumnya.

Menjadi bos atau pemimpin perusahaan (biasanya) memang seru, apalagi kalau setiap aktivitasnya didukung dengan kendaraan yang mumpuni juga. Kali ini kami mencoba untuk menikmati dan merenungi nikmatnya jadi seorang sosok bos yang duduk di jok baris kedua sebuah produk SUV andalan Mazda, yakni CX-8.

Mobil ini memang sudah mulai mengaspal sejak beberapa waktu silam, namun lewat event Mazda CX-8 Experience kami baru merasakan nikmatnya jadi bos, eh maksud kami merasakan nikmatnya sebuah Mazda CX-8… Produk SUV ini memang tak hanya ditujukan bagi konsumen yang kemana-mana harus menggunakan sopir pribadi saja, namun juga dapat dinikmati saat ingin mengemudikannya sendiri. Singkat kata, hari kerja disopiri, akhir pekan menyetir sendiri.

Hadir dengan tampilan yang lebih premium dari generasi sebelumnya, Mazda CX-8 terbaru ini memiliki design grille lebih modern, velg aluminium berukuran 19 inci, dan roof-rail yang semakin keren, sehingga tampilan eksteriornya lebih gagah dibandingkan model sebelumnya. Masuk ke interior, ini dia maksud dan tujuan kami, terdapat fitur yang menjadi sorotan utama yang mampu memanjakan bukan hanya pengemudi, namun juga penumpang hingga baris kedua dengan penggunaan material berkualitas tinggi, seperti Nappa Leather pada bagian jok, pengaturan jok yang sudah fully-electric, hingga adanya fitur seat heating and ventilation yang dapat menghangatkan serta menyejukkan permukaan jok.

Mazda CX-8 juga menghadirkan kenyamanan dan fungsionalitas ekstra melalui pemasangan 10 titik speaker premium BOSE serta fitur Wireless Smartphone Charger dan Wireless Smartphone Integration, yang memungkinkan pengaksesan navigasi serta hiburan tanpa penggunaan kabel. Anda mau buka pintu bagasi, ada bantuan Hands-free Power Liftgate untuk kemudahan pemuatan barang di ruang bagasi.

Kabin Senyap

Akhirnya peran menjadi seorang bos pun tiba, kami langsung duduk di jok baris kedua yang menganut model captain seat. Di antara jok baris kedua ini terdapat centre console dengan ruang penyimpanan yang cukup dalam, kami rasa mungkin bisa menyimpan sejumlah barang belanjaan… Mobil pun melaju menembus padatnya lalu lintas sore hari di bilangan Lebak Bulus hingga Cilandak.

Kekedapan kabin, oke juga, meski terdengar suara klakson motor yang tidak sabaran di jalan, namun itu hanya sayup-sayup saja. Kami tetap dapat menikmati alunan musik secara jelas, tanpa merasa terganggu. Mungkin hanya pak sopir saja yang gemas dengan kelakukan para pemotor itu.

Ayunan suspensi tidak bisa dikatakan lembut, namun kami juga tidak komplain dengan bantingannya. Jika saja speedbump di jalanan dapat dilibas dengan kecepatan yang tidak terlalu rendah, mungkin bisa lebih mantap rasanya. Sekembalinya ke lokasi semula di The Veranda, peran kami sebagai bos usai sudah. Puas? Tentu belum. Namun, setidaknya kami punya gambaran positif bahwa Mazda CX-8 bisa jadi solusi yang baik sebagai kendaraan yang mencerminkan kesuksesan pemiliknya.