E-Class 2023

All New Mercedes-Benz E-Class Mulai Terlihat, Siap Hadir Tahun Ini?

Kabar soal generasi terbaru E-Class akhirnya terbukti. Mercedes-Benz E-Class terlihat diuji jalan di Jerman nyaris tanpa kamuflase. Seperti yang terlihat di video di bawah. Diperkirakan, Stuttgart akan meluncurkan sedan laris tersebut semester kedua 2023.

Dengan foto ini, terlihat jelas desain baru E-Class ternyata tidak terlalu berbeda dengan sebelumnya. Siluetnya masih mirip dengan sebelumnya. Moncong panjang, buritan pendek.

Garis desain body yang sebelumnya menyambung dari ujung lampu depan hingga lampu belakang, sekarang tidak ada lagi. Terpotong di masing-masing pintu. Seperti mencoba memberikan penegasan pada desain spatbor. Perbedaan paling jelas adalah bentuk handle pintu yang seperti lebih menyatu dengan body.

Sayang, bentuk paras dan bokongnya masih tertutup stiker kamuflase. Ini bisa jadi indikasi kalau bagian ini yang akan berubah banyak. Sepintas, siluet pendaran lampu belakang juga sepertinya akan baru.

Interior dan Mesin

Interior Mercedes-Benz E-Class 2023 ini sepertinya akan mengalami perubahan total. Dikutip dari Motor1, akan ada tatanan baru untuk dashboard dengan layar tengah berukuran masif. Mirip dengan yang digunakan oleh EQE.

E-Class W214

Diperkirakan juga, layar 11,9 inci akan tersedia sebagai bawaan standar. Sementara layar OLED 12,9 inci jadi fitur opsional. Semua bagian dashboard akan menggunakan warna mengkilap.

E-Class 2023

Sementara itu, yang jadi penggerak utama mungkin tidak terlalu berbeda dengan yang ada sekarang. Namun sistem mild hybrid 48-volt akan jadi peranti standar untuk semua lini varian. Di luar itu, model dengan penggerak hybrid dan plug-in hybrid akan tersedia. Itu di luar varian AMG. Versi kencang ini pasti mengandalkan sistem elektrifikasi untuk menghasilkan tambahan tenaga.

All New Mercedes-Benz E-Class dengan kode W214 diperkirakan hadir paruh kedua 2023 dan delivery akan dimulai awal 2024.

 

Canotier J3, Tenda Praktis Untuk Suzuki Jimny Petualang

Anda ingin berpetualang di alam bebas naik Suzuki Jimny? Tapi repot harus membawa tenda? Nah, mungkin tenda lipat model pop-up Canotier J3 adalah salah satu produk yang dapat dipertimbangkan. Praktis dan tidak makan tempat di kabin. 

Canotier merupakan istilah bahasa Prancis untuk topi pet yang biasa dipakai oleh para pelaut. Nah, desain tenda lipat pop-up buatan produsen aksesoris mobil asal Jepang, Kamado ini terinspirasi dari topi Canotier tersebut.

Tenda lipat yang terpasang pada atap Jimny ini bobotnya sekitar 45 kg. Pihak produsen mengklaim bahwa bobot tenda tidak akan terlalu membebani atap mobil. Yang haru dipertimbangkan, bentuk atapnya tidak lagi ‘trepes’. Tapi itu hanya masalah selera. 

Dalam kondisi difungsikan, Canotier J3 memiliki dimensi panjang 210 cm dan lebar 112 cm serta tingginya 97 cm. Postur tubuh jangkung dengan tinggi badan hingga 200 cm tak terlampau sempit untuk masuk di dalam tenda.

Pada bagian dalam terdapat lapisan lantai dan matras berbahan karet sintetis urethane. Gunanya sebagai alas tidur.

Untuk masuk ke dalam, Anda dapat naik menggunakan tangga yang bisa dilipat dan disimpan dengan ringkas di dalam mobil. 

Tak perlu khawatir berada di dalam tenda saat hujan. Canotier J3 terbuat dari bahan neoprene yang biasa digunakan pada pakaian selam. Tak hanya tahan air, material ini juga tahan terhadap cuaca dingin. Jadi, Anda akan tetap merasa hangat saat berada di dalam tenda meskipun suhu udara di luar tenda cukup dingin.

Paket lengkap tenda Canotier J3 ini di Jepang dibanderol seharga 770.000 yen atau setara Rp 91, 2 juta. Hmm…cukup mahal juga harganya. Meski begitu, harga tersebut sudah termasuk biaya instalasi tenda pada atap mobil Suzuki Jimny yang dilakukan oleh Kamado…di Jepang.

Jika Anda menginginkan tenda ini, hanya ada dua pilihan. Anda dan Suzuki Jimny anda harus berada di Jepang…atau berharaplah semoga Kamado membuka cabang mereka di Indonesia. Satu hal yang kami bayangkan adalah, nanti kalau ada Jimny 5-pintu, pasti akan lebih praktis lagi kalau mau camping. 

 

Toyota GR Supra Makin Beringas Dengan Body Kit Street Hunter Designs

Sejak dipasarkan di Amerika Serikat pada tahun 2019 lalu, sport coupe Toyota GR Supra (A90) laris manis. Angka penjualan di AS sejak tahun 2019 hingga 2022 tercatat sebanyak 20.295 unit. Penyukanya sebagian besar kalangan usia muda penggemar modifikasi. 

Salah satu modifikasi GR Supra yang kami tampilkan kali ini mengadopsi gaya Street Racing tanpa mengorbankan kesan elegan.

Mobil putih hasil racikan Wheels Boutique yang diunggah pada media sosial Facebook dan Instagram ini terlihat dramatis dengan body kit wide body, velg kinclong dan tentu saja…ceper.

Widebody Kit By Street Hunter Designs

Dari sekian banyak model body kit yang beredar di pasaran, Wheels Boutique membekalkan satu set body kit keluaran Street Hunter Designs khusus untuk Toyota GR Supra (A90).

Bentuk yang keren dan harganya yang cukup terjangkau membuat kit lansiran Street Hunter Designs begitu populer di Amerika Serikat.

Kit add-on widebody pada fender depan dan belakang membuat body GR Supra terlihat kekar. Fender depan menyatu dengan splitter dan spoiler depan. Sementara side skirt menyatu dengan fender belakang. Pada bagian buritan terpasang wing spoiler besar yang mengingatkan pada Porsche 911 (993) GT2 ’96. Pada bagian bawah bumper belakang juga terpasang diffuser.

Sebagai penopang body dan untuk menyesuaikan gaya modifikasi Toyota GR Supra ini, Wheels Boutique memilih satu set velg 3-piece forged steel twin-5-spoke S3-X3 lansiran Anrky Wheels yang dipoles mengkilap dan dibalut dengan ban Toyo Proxes R888R. Sayangnya, tak disebutkan berapa ukuran off-set velg dan ban yang digunakan.

Setting suspensi pun disesuaikan agar body terlihat kian ceper dan velg dapat masuk di dalam fender.

Nah, berapa kira-kira biaya yang dikeluarkan untuk modifikasi ini.

Harga satu set widebody kit lengkap (berbahan FRP) lansiran Street Hunter Designs untuk GR Supra (A90) dibanderol mulai dari $7.425 atau setara Rp 114,9 juta. Itu baru harga body kit saja, belum termasuk harga satu set velg dan ban serta biaya pasang.

 

Mobil Listrik Lokal Dominasi Auto Guangzhou 2022

Sempat tertunda, event Auto Guangzhou 2022 resmi dibuka. Otoritas pemerintah setempat memperketat aturan protokol kesehatan sebagai langkah pencegahan penyebaran virus Covid-19 selama event berlangsung.

Pameran otomotif ketiga terbesar di China yang sebutan resminya adalah Guangzhou International Automobile Exhibition 2022 ini berlangsung mulai 30 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023 mendatang.

Venue pameran yang berlokasi di China Import and Export Fair Pazhou Complex di kota Guangzhou, China arealnya cukup luas yakni 220.000 meter persegi.

Peserta pameran didominasi oleh brand dalam negeri serta pabrikan asing yang menjadi mitra manufaktur dari industri domestik China. Mayoritas produk yang ditampilkan pun merupakan konsumsi pasar domestik RRC.

Pasar kendaraan listrik di China kian tumbuh pesat. Yang paling diminati adalah mobil listrik berukuran kecil. Desain yang unik serta memikat adalah faktor nomor sekian. Alasan utamanya tentu saja harga yang murah dan terjangkau.

Sementara untuk mobil listrik yang dibekali dengan fitur teknologi lebih lengkap diminati kalangan konsumen yang telah mapan dari segi finansial.

Industri Otomotif China Genjot Teknologi EV

Menggunakan produk dalam negeri merupakan kebanggaan bagi rakyat di Negeri Tirai Bambu. Selain itu, pihak pemerintah pun menggenjot industri teknologi dan  manufaktur mobil listrik. Mulai dari baterai hingga produk kendaraan sebagian besar digarap secara mandiri oleh industri manufaktur lokal.

Industri manufaktur sebagai bagian dari program padat karya yang dapat membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya bagi warganegara China telah sukses dijalankan selama hampir 100 tahun.

Event pameran Auto Guangzhou 2022 tak sekadar menjadi etalase dan ruang pamer dari produk dalam negeri RRC khususnya mobil listrik, namun juga menjadi barometer perkembangan teknologi antar pabrikan.

Nah, berikut kami hadirkan sejumlah produk dalam negeri RRC yang menjadi bagian dari visi kendaraan bebas emisi di China.

JIDU, perusahaan patungan antara Baidu dan Geely, meluncurkan 2 mobil listrik yakni ROBO-01 (versi standard) dan ROBO-02 (versi coupe).

Setelah sukses menampilkan Concept -M pada 2021 lalu, Hycan kini kembali hadir dengan memperkenalkan MPV bertenaga listrik perdana mereka yakni V09 yang dilengkapi sistem pengisian daya baterai bertegangan 800 V.

Anak usaha dari Geely’ Motors yakni Zeekr pada event kali ini tak hanya memamerkan Zeekr 001 dan 009, tapi juga konsep mobil listrik M-Vision yang rencananya akan diproduksi pada tahun 2024 mendatang.

BYD yang pada Agustus 2022 lalu meluncurkan Denza D9 PHEV, kali ini memboyong versi EV dari mobil Denza D9 Mobil listrik berbasis platform E 3.0 dari BYD ini dibekali motor listrik 8-in-1 serta baterai Blade dengan usia pakai 600 km dan diklaim mampu menjelajah sejauh 230 km dengan kapasitas daya baterai 55%. Pengisian daya baterai dengan fast charger 166 kW dari kapasitas daya 30% hingga mencapai 80% butuh waktu sekira 30 menit.

Salah satu prosusen SUV asal China, Great Wall Motor via sub-brand nya yakni TANK menghadirkan SUV terbarunya, TANK 500 PHEV yang  mewah. Tak ketinggalan mid-size SUV TANK 300 Cyberknight. Diproduksi bersama antara TANK dan CYBERSPACE. 

WEY, anak usaha dari Great Wall Motor, merilis SUV PHEV perdana mereka, WEY 80. Mesin 1.5 liter Turbo dipadukan dengan motor hybrid dan baterai ternary lithium. Berdasarkan standar WLTC, daya jelajah pada mode EV mampu mencapai 180 km. Sedangkan pada mode hybrid, mobil ini diklaim mampu menjelajah hingga 1.200 km. Irit sekali. 

Kemitraan Brand Asing Dan Industri Lokal China

Kemitraan manufaktur brand asal Jepang dan industri lokal RRC telah terjalin cukup lama. Salah satunya adalah GAC-Mitsubishi yang tahun ini meluncurkan new Outlander spek China yang dipasarkan di kisaran 169.800 –  229.800 yuan. Sedangkan pikap Mitsubishi L200 pada event ini dipasarkan dengan harga promo di kisaran 270.000 – 300.000 yuan.

Sementara, GAC-Toyota tahun ini  memperkenalkan teknologi mesin hybrid terbaru yang bakal diproduksi pada tahun 2023. Tentunya sederet mesin hybrid tersebut tak hanya diprioritaskan untuk pasar domestik RRC.

Model compact crossover teranyar dari FAW-Toyota yakni new SportCross yang dinantikan pun akhirnya diluncurkan dalam 2 variant model. Masing-masing variant dibanderol seharga 369.000 dan 429.000 yuan.

Tidak ketinggalan, Dongfeng-Honda sebagai salah satu dominator segmen SUV di RRC pun tak mau kalah dengan menghadirkan sederet mobil teranyar mereka.

Pabrik Toyota

Bukan Mobil, Ini Yang Pernah Dibuat Oleh Pabrikan Otomotif Dunia

Tidak semua pabrikan otomotif seperti sekarang. Masa lalu mereka kadang tidak ‘nyambung’ dengan apa yang Anda lihat sekarang. Mulai dari pembuat mesin tenun, kulkas, payung sampai jasa konstruksi dilakoni sebelum membuat dan menjual kendaraan.

Perusahaan Konstruksi

Hyundai Pony

Sebelum jadi pabrikan mobil raksasa seperti sekarang, Hyundai didirikan sebagai perusahaan konstruksi pada 1947. Namanya Hyundai Engineering and Construction Company. Hyundai Motor Company, yang membuat mobil, baru berdiri tahun 1967. Produk pertamanya adalah mobil rebadge Ford Cortina. Mobil hasil karya mereka sendiri hadir tahun 1974 bernama Hyundai Pony, namun kelahirannya juga dibantu oleh Mitsubishi.

Pembuat Sespan

Swallow SS1

Veteran perang dunia pertama asal Inggris, William Walmsley dan William Lyons adalah penggila sepeda motor. Usai perang, keduanya mendirikan pabrik sidecar (sespan) Swallow Sidecar Company di kota Blackpool, Inggris. Usaha ini rupanya sukses sampai harus mencari tempat yang lebih besar di Coventry.

Jenuh, mereka akhirnya memutuskan membuat karoseri mobil. Klien utamanya Fiat, Austin dan pabrikan mobil bernama Alvis. Usaha ini juga sukses. Jenuh dan ingin terus berinovasi, mereka akhirnya bikin mobil sendiri. Namanya SS1 dan muncul pertama di London Auto Show 1931. Empat tahun kemudian, perusahaan ini ganti nama menjadi Jaguar.

Perusahaan Sakit Hati

Lamborghini 350 GT

Seorang pembuat traktor sukses membeli Ferrari. Karena tidak puas dengan beberapa komponennya, ia komplain langsung kepada Enzo Ferrari. Sayang, urusan memelihara hubungan baik dengan konsumen sepertinya tidak ada di benak pembuat mobil eksotis itu. “Tahu apa kamu pembuat traktor soal mobil sport?” mungkin begitu ucapan Ferrari.

Merasa sakit hati, pengusaha traktor bernama Ferruccio Lamborghini lantas balik ke pabriknya, dan minta salah seorang mekanik memeriksa mobil tersebut. Terkejut, karena komponen kopling yang dipakai sama seperti yang ada di traktor Lamborghini. Tapi harga yang terpasang di mobil mahal sekali. Ferrucio pun bertekad untuk bikin mobil sendiri. Lahirlah Automobili Lamborghini pada tahun 1963. Produk pertamanya Lamborghini 350 GT.

Dari Hulu ke Hilir

Mitsubshi Model A

Perusahaan perkapalan bernama Tsukumo Shokai berdiri tahun 1870 di Jepang. Didirikan oleh Iwasaki Yataro. Tiga tahun kemudian, namanya berubah jadi Mitsubishi. Usaha perkapalan ini sangat sukses sehingga untuk mendukung jalannya usaha, mereka menyediakan sendiri apa yang diperlukan. Batu bara untuk kapal? Punya tambangnya sendiri. Untuk pemeliharaan, galangan kapal juga punya. Bahan baku baja untuk membuat kapal juga disediakan oleh pabrik sendiri. Karena semua dilakukan sendiri, mereka jadi punya pengetahuan yang luas. Bahkan sampai bisa bikin pesawat.

Tahun 1917, Mitsubishi memperkenalkan Model A. Mobil yang produksi pertama mereka, jiplakan dari Fiat Tipo 3. Dan yang menarik, ini dibuat oleh Mitsubishi Shipbuilding Co. Perusahaan yang bikin kapal. Mitsubishi lantas menyatukan (merger) perusahaan pembuat kapal dan pesawat terbang menjadi Mitsubishi Heavy Industry (MHI). Salah satu fokusnya adalah bikin mobil. Ternyata bisnis ini berkembang pesat, sehingga MHI harus membuat anak perusahaan baru, Mitsubishi Motors Corporation. Hingga sekarang.

Usaha Keluarga Memproduksi Kebutuhan Rumah Tangga

Peugeot

Garam, merica dan gilingan kopi adalah produk pertama yang dibuat oleh sebuah keluarga di Perancis. Kemudian berkembang jadi membuat payung dan sepeda. Mencoba peruntungan lain, Armand Peugeot dan rekannya Leon Serpollet kemudian membuat mobil pertama mereka. Mobil roda tiga dengan penggerak mesin uap, hadir 1889. Sekarang, lihat saja sebesar apa perusahaan Peugeot.

Pembuat Mesin Tenun

Suzulight

Anak seorang petani kapas di Jepang membuat mesin tenun otomatis yang memudakan proses penenunan. Mesin ini banyak disukai sehingga ia lantas melakukan ekspor. Nama anak itu adalah Michio Suzuki. Dari usaha tersebut, tahun 1937 ia menyadari banyak orang memerlukan mobil. Proses riset dan pengembangan sempat terhenti karena perang, tahun 1955 Michio dan timnya berhasil membuat Suzulight, mobil penumpang ukuran kecil yang menandakan Suzuki mulai memasuki kancah persaingan membuat kendaraan roda empat. Motornya? Itu lebih awal lagi. Tahun 1953 mereka memperkenalkan Diamond Free. Sepeda yang dipasangkan mesin 60 cc.

Pembuat Mesin Tenun (2)

Toyota AA

Michio Suzuki bukan satu-satunya yang punya ide untuk membuat dan ekspor mesin tenun. Sebelum punya divisi otomotif, Sakichi Toyoda juga produsen mesin tenun otomatis pada tahun 1924. Nama perusahaannya Toyoda Automatic Loom Works. Namun putranya, Kiichiro Toyoda punya ide berbeda: Mobil. Kiichiro menjelajahi Amerika dan Eropa untuk melihat bagaimana produksi dan pemasaran sebuah mobil. Tahun 1936 lahirlah Toyota AA, mobil penumpang pertama mereka. Kenapa Toyota, bukan Toyoda? Menurut beberapa sumber, dalam huruf Kanji, simbol Toyota dibuat dalam delapan tarikan. Delapan adalah angka keberuntungan. Pabrikan otomotif Toyota Motor Company lahir 1937 tumbuh besar seperti sekarang.  

Jualan Kulkas

Geely

Tahun 1986, pria bernama Li Shufu asal Tiongkok memulai usaha membuat dan memasarkan kulkas. Modalnya ia pinjam dari keluarga. Sukses, usahanya berkembang. Ia lantas mengembangkan sayap ke sektor otomotif. Bikin mobil sendiri bernama yang bentuknya tidak bisa dibilang bagus berbasis Daihatsu Charade. Itu terjadi tahun 1998. Kegigihan Li Shufu terus memberikan hasil positif, sekarang perusahaan pembuat kulkas bernama Geely itu mengusai pabrikan otomotif besar seperti Volvo, Lotus, Proton, Smart, Zeekr dan lainnya. 

Audi Quattro

10 Mobil Rally Terbaik Yang Sulit Digantikan

Kalau balap Formula One (F1) dianggap sebagai puncak dari segala balapan, maka kejuaraan rally dunia (WRC, World Rally Championship) mungkin berada di sebelahnya. F1 memang balapan yang menantang dan membutuhkan keahlian khusus untuk bisa mengendarai mobil di sirkuit dengan kecepatan lebih dari 300 km/jam. Tapi WRC mobilnya dikendarai lebih dari 180 km/jam di jalanan terbuka yang bukan hanya aspal.

Karena itu, tidak hanya skill pengemudi, sebuah mobil rally dunia memerlukan kekuatan ekstra. Dibangun dari mobil jalan raya, dimodifikasi untuk menembus medan berat ratusan kilometer, dengan harapan bisa jadi yang paling cepat. Kekuatan ekstra ini yang menjadikan sebuah mobil reli mendapat predikat ‘legend’. Dan karena dibangun dari mobil biasa, bentuknya jadi lebih mudah dipahami siapapun yang menonton.

Kami hadirkan sepuluh mobil rally yang memang legendaris dari masa ke masa, diurutkan secara acak. Selain kencang, kuat, juara dunia konstruktor dan/atau juara dunia untuk perelinya, juga enak dipandang. Selamat menyimak.

Fiat Abarth 131

Fiat abarth 131

Di Indonesia, Fiat 131 lebih dikenal sebagai Mirafiori dengan empat pintu. Hadir di akhir 1970-an. Kiprah mobil ini di WRC juga cukup mengejutkan. Abarth, tuner resmi Fiat menghasilkan sedan dua pintu yang tangguh dan lincah. Hasilnya, pabrikan Italia ini cukup bangga dengan juara dunia 1977, 78 dan 1980.

Peugeot 205

Peugeot 205 T16 WRC

Peugeot 205 adalah salah satu mobil hatchback yang sukses. Tercatat lebih dari lima juta unit laris terjual. Tapi yang paling menonjol adalah Peugeot 205 T16. Dibangun untuk kejuaraan reli dunia Group B, dimana tim bebas memodifikasi mobilnya, 205 T16 sukses meraja dan juara dunia tahun 1985 dan 86. Basis mesinnya, kembali digunakan untuk mobil Rally Peugeot 206 di era 2000-an. Dan kembali sukses meraih juara dunia. 

Lancia Delta Integrale

Lancia Delta Integrale

Awalnya, Lancia Delta bukan mobil yang spesial. Kalau Anda lihat bentuk aslinya, kami yakin tidak akan terbayang kalau mobil ini punya sepak terjang hebat di WRC. Tapi itulah kenyataanya. Delta diracik ulang untuk turun di medan reli dan ditambahi nama Integrale. Keseriusan Lancia membuahkan hasil. Delta Integrale memenangkan 46 lomba dan juara dunia dari 1987 hingga 1991, sebelum dominasinya dipatahkan oleh mobil di bawah.

Toyota Celica

Toyota Celica WRC

Toyota Celica lebih dikenal sebagai mobil sport harian. Tapi begitu Toyota meracik Celica untuk turun reli, citra itu berubah. Celica ST185 menjegal dominasi Lancia Delta Integrale dan mengamankan juara dunia tahun 1992 sampai 1994. Setelah ST185, Toyota turun dengan ST205 pada WRC 1995. Namun mereka gagal dengan tidak kalah spektakuler: Diskualifikasi karena terbukti melakukan modifikasi ilegal pada restriktor turbo. Era Celica pun tamat.

Subaru Impreza ‘555’

Subaru Impreza WRC

Kalau Anda lahir tahun 1980-an, kemungkinan besar paham inilah yang melambungkan nama Subaru seperti sekarang. Kehadiran Subaru Impreza di WRC menggantikan Legacy yang tidak sukses. Salah satu perelinya adalah sang legenda Collin McRae. Determinasi dan keahlian McRae, dipadukan engineering hebat oleh Subaru dan tuner Prodrive, membuat mereka sukses menyabet juara dunia konstruktor dan pereli tahun 1995. Tidak hanya tahun itu, Impreza ‘555’ juga juara 1996 dan 1997.

Mitsubishi Lancer Evolution

Mitsubishi Lancer Evo WRC

Inilah jawaban pasti Mitsubishi atas dominasi Subaru di WRC. Meski Lancer Evolution hanya memberikan satu kali juara dunia konstruktor untuk pembuatnya di tahun 1998. Namun pria bernama Tommi Makinen berhasil jadi juara dunia dengan mobil ini. Bukan cuma sekali, tapi sejak  1996 hingga 1999. Dari ajang reli ini, nama Lancer Evolution lantas menjadi salah satu icon kultur otomotif dunia, hingga sekarang.

Lancia Stratos

Lancia Stratos WRC

Bayangkan sebuah supercar Italia bermesin Ferrari, ditinggikan lalu dipacu di lintasan gravel. Itulah Lancia Stratos. Ringan, kecil, punya mesin buatan Ferrari. Tapi tidak seperti supercar lain, Stratos memang dibuat khusus untuk turun sebagai mobil rally di medan WRC. Kalau sempat melihat versi jalan rayanya, Anda beruntung karena mobil tersebut dibuat terbatas, demi memenuhi syarat untuk ikut WRC. Stratos memberikan gelar kepada Lancia tahun 1974 hingga 1976. Meski mobil ini pensiun tahun 1978, citranya tetap menempel sebagai mobil eksotis juara WRC. Tidak ada lagi mobil reli dengan bentuk seperti ini.

Volkswagen Polo R WRC

VW Polo R WRC

VW Polo R WRC mungkin salah satu contoh kesuksesan instan, selesainya juga cepat. Debut pertama kali tahun 2013, dan langsung jadi juara dunia. 43 balapan dimenangkan oleh hatchback ini dan banyak kalangan yang bilang, sebetulnya inilah mobil WRC paling hebat sepanjang masa. Juara dunia konstruktor dan pereli pun diraih di waktu yang sama. Driver Sebastien Ogier jadi yang paling dominan dengan mobil ini. Namun VW Polo R WRC kemudian pensiun tahun 2016, setelah VW juga memutuskan untuk mundur dari kejuaraan.

Citroen C4 WRC

Citroen C4 WRC

Era awal 2000-an, Citroen mengganggu dominasi Mitsubishi, Subaru dan Ford di arena WRC dengan Citroen Xsara. Karena mobilnya juga semakin berumur, mereka memutuskan untuk ganti senjata. Hatchback Citroen C4 kemudian dipilih sebagai basis pengembangan. Hasilnya, C4 yang dikendalikan mantan atlet gymnastic Perancis, Sebastien Loeb, jadi juara dunia konstruktor dan pereli dari 2006 hingga 2010.

Audi Quattro

Audi Quattro WRC

Kalau VW Polo WRC adalah mobil rally yang paling sukses, kami setuju saja. Tapi kalau dibilang yang sukses dan sekaligus mengubah keseruan reli dunia seperti sekarang, ini yang paling bertanggung jawab: Audi Quattro. Bicara melibas jalanan offroad, opsi gerak empat roda pasti paling benar untuk digunakan. Tapi masa-masa awal WRC, tidak satupun yang peduli dan hanya mengandalkan gerak roda belakang (RWD). Audi menggebrak melalui sistem penggerak Quattro AWD dan membukakan mata pelaku WRC, sekaligus badan otomotif dunia. Mobil ini juara tahun 1982 dan 84. 1983 dan 85 mereka jadi runner up.

Honda Forza 250 Terbaru, Makin Segar Dan Atraktif

Ada kabar gembira bagi para pecinta skutik maxi seperempat liter. all-new Honda Forza 250 model 2023 diperkirakan bakal segera dipasarkan di Indonesia. Saat ini, Forza 250 terbaru sudah dipasarkan di Jepang. Akan kian ramai nampaknya segmen skutik maxi kelas 250 cc dan under 500 cc.

Adik dari Forza 350 spek Thailand dan Eropa ini tampilannya sangat identik dengan all-new Honda Forza 125 model 2023 yang telah dipasarkan di Eropa. Hanya saja, Honda Forza 250 versi facelift bodynya sedikit lebih bongsor dari versi 125 cc dan 150 cc.

Tak ada perubahan spek pada mesin 4-tak silinder tunggal 249 cc 4-katup SOHC berteknologi eSP+. Tetap berpendingin radiator, dengan kompresi 10.2:1 dan daya di kisaran 23 hp pada 7.750 rpm. Torsi maksimum 24 Nm pada 6.250 rpm.

Sedikit Penyegaran Tampilan

Tak banyak yang berubah pada edisi facelift ini, namun terdapat sedikit revisi dibandingkan model sebelumnya. Yang paling terlihat adalah bagian depan dan belakang.

Headlamp kini mengadopsi full LED ganda untuk meningkatkan daya jangkauan pencahayaan dan agar lebih hemat listrik. Lampu rem dan sein pun tak hanya berganti desain tampilan, namun juga telah menggunakan LED. Windshield tetap dapat diatur ketinggiannya secara elektrik dengan rentang pengaturan 15 cm.

Panel spidometer dan tachometer analog dikombinasikan dengan layar MID LCD. Kini mengalami penyegaran tampilan serta ukuranya sedikit lebih besar dari versi terdahulu. Iluminasi pada panel instrument sekarang jauh lebih terang untuk memudahkan pembacaan panel instrument, khususnya kapasitas BBM saat berkendara di malam hari.

Tanpa Koneksi HP

Pada area kompartemen depan terdapat soket USB yang dapat digunakan untuk charging baterai ponsel. Jika pada spek Forza 350 di Eropa dan Thailand dilengkapi fitur Honda Smartphone Voice Control System atau HSVCS yang dapat menginformasikan panggilan ponsel pada dasbor, Forza 250 tidak dilengkapi fitur tersebut. Hmm…sayang sekali.

Ya, terlepas dari kekecewaan akan absennya fitur tersebut, namun peraturan lalu lintas di Jepang sangatlah ketat. Nekat berponsel ria saat berkendara denda tilangnya tak main-main. Tak hanya nominalnya yang mencapai jutaan rupiah, SIM pengendara pun dapat digunting…waduh!

Honda Forza 250 dilengkapi sistem kontrol traksi HSTC seperti pada varian Forza lainnya untuk menunjang handling berkendara. Fitur lain yang dibekalkan yakni Honda Smart Key (HSK) serta lampu sein depan yang terintegrasi pada spion.

Sistem pengeremaan mengandalkan rem cakram pada roda depan maupun belakang. Sementara sebagai penopang body, roda depan dibekali velg alloy 15-inci berkelir titanium grey berbalut ban berukuran 120/70-15. Sedangkan pada roda belakang ditopang velg 14-inci berbalut ban berukuran 140/70-14.

Skutik maxi ini di Jepang dipasarkan mulai dari ¥691.900 atau setara Rp 81 juta-an (off-the road). Pilihan warna hanya ada dua yakni Pearl Smokey Gray dan Matte Gunpowder Black Metallic.

Siap meminangnya saat meluncur di Indonesia?

Suzuki Jimny

Tiga Hal Penting Soal Suzuki Jimny 5-pintu Yang Harus Diketahui

Suzuki Jimny modern memiliki tingkat permintaan yang cukup tinggi di seluruh dunia. Offroader mungil ini memiliki kemampuan menjelajah berbagai medan yang mumpuni meski diimbuhi berbagai peranti modern. Bentuknya yang retro juga enak dipandang dan tidak melenceng dari filosofi sebuah Suzuki Jimny.

Kesuksesan ini mendorong Suzuki bersama Maruti untuk menghadirkan varian kedua. Tentunya yang menawarkan kepraktisan yang lebih baik tanpa mengorbankan kemampuannya sebagai sebuah mobil off road. Untuk sementara, mobil ini disebut Jimny 5-pintu. 

Suzuki Jimny by Motor1

Foto: Motor1

Nah, karena ini mobil yang menarik, dan tidak menutup kemungkinan akan masuk ke Indonesia, kami sajikan beberapa hal penting soal Jimny chassis panjang ini.

Dimensi Diperbesar

Dari bentuknya sudah kentara kalau Suzuki Jimny dengan pintu lima ini lebih panjang. Tepatnya 300 mm lebih besar dari versi short yang ada sekarang. Panjangnya 3.850 mm. Lebar tetap sama 1.645 mm dengan tinggi 1.730 mm. Tidak hanya body, tapi wheelbase juga diperbesar 300 mm menjadi 2.550 mm.

Suzuki Jimny 5-door

Foto: BestCarWeb

Kapasitas kabinnya belum ada bocoran tapi bisa jadi hanya lima kursi dengan bagasi yang lebih lega. Mungkin juga bisa menampung lima orang plus satu baris lagi di belakang. Meski kalau memang formatnya begitu, kami yakin yang belakang akan sempit.

Mesin Jimny 5-pintu

Jantung mekanis Suzuki Jimny dikabarkan menggunakan K15B. Mesin empat silinder dengan kapasitas 1,5 liter yang bisa Anda temukan juga di Suzuki Ertiga. Transmisi manual dan otomatis akan tersedia, namun sepertinya Jimny manual akan tersedia lebih dulu. Gearbox akan menyalurkan daya ke semua roda melalui sistem 4WD bernama All Grip.

Yang menarik, untuk versi Jepang kemungkinan akan tersedia varian hybrid. Motor listriknya akan menyediakan tambahan tenaga hingga 33 hp dengan torsi ekstra 60 Nm. Detail lengkapnya masih belum terkuak.

Tanggal peluncuran

Maruti Suzuki akan memperkenalkan Jimny lima pintu kepada dunia di acara Auto Expo 2023 tanggal 13 januari nanti. Untuk pasar Jepang, Suzuki akan meluncurkannya pada musim gugur 2023. Perkiraan harga di Jepang adalah setara Rp 266 jutaan.

Meski diperkenalkan pertengahan Januari, tapi pabrik Maruti Suzuki di Gurgaon, India baru memulai produksi kuartal pertama 2023. Konsumennya akan menerima paling cepat pertengahan 2023. Pasar global sepertinya paling cepat akhir 2023 baru mendapatkan mobil ini. 

Sumber

Motor Listrik Charged Segera Dijual Bebas, Ini Harganya

Charged Indonesia, produsen dan distributor motor listrik D2C dan partner lokal Vmoto Soco Group, akan segera membuka opsi kepemilikan bagi ketiga produk skutriknya di tahun 2023 mendatang. Hmm…ternyata bukan hanya berlangganan.

motor listrik charged

Padahal kabar sebelumnya menyebutkan jika motor listrik Charged telah tersedia dalam mekanisme berlangganan secara fleksibel dan terjangkau dengan biaya sewa Rp1,650 juta (net) per bulan dan flat untuk semua jenis motor. Misi ini sebetulnya dapat meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan melalui peningkatan adopsi motor listrik di Indonesia.

“Sejak diluncurkan perdana pada 24 Oktober lalu, masyarakat menunjukkan antusiasme yang tinggi untuk memiliki motor kami. Untuk menjawab permintaan masyarakat, maka kami memutuskan untuk mulai menambahkan opsi kepemilikan per 1 Januari 2023,” jelas Stephanus Widi, Chief Commercial Officer Charged Indonesia.

Nah, harga motor listrik Charged Indonesia adalah sebagai berikut:

  • Charged Rimau, harga OTR (on the road) Jakarta Rp48,000,000
  • Charged Anoa, harga OTR (on the road) Jakarta Rp46,000,000
  • Charged Maleo, harga OTR (on the road) Jakarta Rp38,000,000

Harga tersebut meliputi satu motor, satu baterai 60V/45AH dan satu regular charger 10A. Untuk upgrade ke fast charger 15A, penambahan jumlah baterai dan penambahan jumlah charger juga dapat dilakukan dengan biaya tambahan.

Charged Indonesia

Setiap unit motor listrik Charged sudah termasuk garansi baterai 3 tahun atau 1,500 siklus baterai (tergantung mana yang tercapai terlebih dulu), garansi sparepart 2 tahun atau 20,000 kilometer (tergantung mana yang tercapai terlebih dulu; tidak termasuk untuk part habis pakai seperti kampas rem dan sejenisnya, kerusakan akibat pengguna atau bencana alam), servis gratis (khusus jasa) 2 tahun dan software update gratis 2 tahun.

Bagi Anda yang ingin melakukan pembelian, dapat mengunjungi E-Shed Charged Indonesia di Kemang, Jakarta Selatan dan Cikupa, Tangerang. Selain itu, pemesanan atau pertanyaan seputar penjualan unit motor listrik Charged juga dapat dilakukan via WhatsApp ke 0812-3768-6970.

Pilih Modifikasi Suzuki Jimny Gaya Ceper Atau Off-Road?

Suzuki Jimny selalu menjadi basis yang sempurna untuk berbagai jenis modifikasi. Ini berkat gayanya yang sederhana, rasa retro yang kental, dan karakternya yang tangguh.

Nah, salah satu yang berhasil melakukan modifikasi Suzuki Jimny adalah ESB Custom. Tuner asal Osaka, Jepang ini menawarkan berbagai aksesori Jimny, yang dikelompokkan dalam dua paket kit berbeda yakni LST versi ceper dan LST-Up versi off-road.

Konsep Sama, Gaya Berbeda

Perangkat kit yang ditawarkan ESB seperti add-on gril yang memberikan raut marah. Ditambah velg CLS TC01 berwarna putih berukuran 16-inci, fender lebar dengan aksen baut, spoiler ekor bebek dan knalpot lurus.

Meskipun bergaya sama, perbedaan terpenting adalah ground clearance dan suspensinya.

Versi LST menampilkan aksen bodi ceper dengan suspensi yang diturunkan sebanyak 40-90 mm. Sedangkan LST-Up mendapatkan settingan kit body-lift setinggi 76 mm.

Selain itu, keempat rodanya memakai fitment ban yang berbeda. Model LST mengandalkan ban Nankang soft compound dengan ukuran 195/50R16. Jimny LST-Up disematkan ban Maxxis 245/70R16 yang lebih cocok untuk diajak menjelajah hutan belantara.

Fokus berbeda dari kedua Jimny modifikasi ini juga terlihat dari bodykit mereka. Untuk versi LST dilengkapi dengan bumper yang lebih besar dan sporty yang terhubung ke spakbor lebar.

Di sisi lain, model LST-Up menampilkan bumper off-road yang lebih ramping, memperlihatkan sebagian besar suspensi dan ban, dikombinasikan dengan spatbor bergaya cut-out. Settingan ini dipilih agar ban berdiameter besar dapat bergerak mulus tanpa menyentuh body. Juga berguna untuk meningkatkan sudut off-road.

Terakhir, LST juga makin sporty dengan side skirt. Sedangkan LST-Up mendapat tambahan grille dan skidplate pelindung yang terpasang pada dudukan rangka bumper.

Tetap Andalkan Mesin Standar

Meski bergaya, modifikasi Jimny ini sama sekali tidak tersentuh tangan ESB dan masih tetap mengusung mesin standarnya. Untuk pasar Jepang, Jimny ini tersedia dengan mesin 1.5-liter berkapasitas 658 cc 3-silinder turbocharged 63 HP atau mesin 1.5-liter 4-silinder natural aspirated dengan output 101 HP.

Jika Anda ingin meningkatkan Suzuki Jimny Anda menggunakan pro kit dari ESB, Anda dapat langsung mengunjungi situs web resminya. Total biaya untuk konversi LST versi ceper mencapai ¥ 596.000 atau setara dengan Rp 70 juta sebelum pajak. Versi off-road LST-Up sekitar ¥ 392.000 atau Rp 43 jutaan sebelum pajak.

Gaya LST-Up memang menjadi pilihan yang jelas bagi Anda yang doyan adventure dan off-road sesuai habitat asli sang Jimny. Namun, banyak pula para pecinta Jimny ceper di seluruh pelosok dunia tentunya. Nah, jadi gaya mana yang akan dipilih untuk Jimny Anda?

Ducati Finitura e Delibera Estetica, Gedung Dengan Sumber Energi Mandiri

Efisiensi penggunaan sumber daya energi saat ini menjadi perhatian besar sejumlah industri di dunia, termasuk Ducati. Alhasil, sebuah gedung baru dengan rancang bangun hemat energi pun dibangun di pabrik Ducati di Borgo Panigale, Bologna.

Sesuai namanya, gedung yang diberi nama ‘Finitura e Delibera Estetica’ tersebut berfungsi sebagai area proses finishing dan sentuhan detil estetika akhir pada seluruh produk Ducati.

Acara peresmian gedung baru ini dihadiri oleh Claudio Domenicali, CEO Ducati; Markus Duesmann, CEO Audi AG and President Ducati Motor Holding SpA; Jürgen Rittersberger, CFO Audi AG; serta Matteo Lepore, Walikota Bologna.

Yang menarik dari gedung Finitura e Delibera Estetica ini adalah teknologi yang diterapkan pada infrastruktur gedung ini. Tak hanya digadang sebagai gedung yang hemat energi, sebagian besar kebutuhan energi pun dihasilkan secara mandiri. 

Sumber Daya Energi Mandiri

Pasokan daya listrik merupakan salah satu kebutuhan esensial di pabrik Borgo Panigale. Untuk mengurangi kebergantungan pada pasokan dari stasiun pembangkit listrik Bologna, Ducati mendirikan pembangkit listrik mandiri bertenaga surya.

Sistem panel sel listrik photovoltaic berkapasitas 170 kWp terpasang di atap gedung. Paparan sinar matahari yang menyinari atap gedung akan diubah menjadi energi listrik. Diperkirakan sistem tersebut mampu menghasilkan energi listrik sebesar 200 MWh per tahun.

Untuk mengurangi penggunaan PAM maupun air tanah, Ducati memanfaatkan hujan yang ditampung pada tangki raksasa berkapasitas 150 m3 (meter kubik) atau setara 150.000 liter. Sekira 90 persen dari air hujan yang ditampung akan dimurnikan dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di pabrik Borgo Panigale, termasuk untuk proses produksi.

Efisiensi Penggunaan Energi

Sistem penyejuk dan sirkulasi udara di seluruh infrastuktur gedung tak hanya menggunakan AC yang irit daya listrik, namun juga memanfaatkan pemaksimalan sirkulasi udara alami.

Pencahayaan di dalam areal gedung pun menggunakan lampu LED yang hemat listrik dan cahaya alami dari sinar matahari. Kemudian, di bagian tengah gedung terdapat areal hijau yang berfungsi sebagai penyejuk, filtrasi udara dan juga fungsi estetika.

“Dengan hadirnya gedung Finitura e Delibera Estetica, Ducati tak hanya berpartisipasi dalam efisiensi energi namun juga meminimalisasi emisi dari proses produksi. Selain itu, gedung ini dapat menghidupi kebutuhannya sendiri mulai dari air hingga sumber daya listrik. Sebuah hal yang membanggakan tak hanya bagi Ducati, namun juga bagi para Ducatisti,” papar Claudio Domenicali, Ducati CEO.

Teknologi yang diterapkan oleh Ducati nampaknya bakal menjadi barometer dan percontohan bagi industri manufaktur lainnya. Tak hanya di Italia dan Eropa, namun dalam lingkup global. Bravo…!

Brad Binder KTM

KTM Gandeng Tim F1 Kembangkan Aerodinamika Motor MotoGP

Bagi tim Red Bull KTM Factory Team, musim 2022 yang lalu cukup ‘berwarna’. Berkat dua kemenangan yang diraih oleh pembalap Miguel Oliveira. Hasilnya, mereka bertengger di urutan keempat klasemen akhir. Tentunya, target juara dunia masih harus diraih.

Untuk mencapai itu, KTM mencoba memperbaiki kekurangan, terutama di bagian aerodinamika. Tidak tanggung, mereka menggandeng tim juara dunia F1, Red Bull Racing untuk membantu. Ini bisa terjadi karena sama-sama berada di bawah naungan Red Bull.

Pit Beirer, pimpinan motorsport KTM menjelaskan seperti apa kerjasama antara keduanya. “Sederhana saja. Mereka yang mengembangkan, kami pasang di motor,” ujar Beirer seperti dikutip dari Autosport.

KTM MotoGP

“Saya tidak bisa bilang detailnya bagaimana. Tapi bisa saya pastikan, ini pengalaman yang luar biasa. Kami bertemu dengan orang-orang hebat di sana. Benar-benar sebuah ‘refreshing’ bagi kami. Banyak ide-ide segar, cara kerjanya profesional dan pengetahuan mereka jempolan,” paparnya.

Hal seperti itu yang membuat Beirer dan timnya merasa menikmati kerjasama tersebut. Meskipun, ia mengakui kalau hasilnya tidak akan bisa instan. “Ini adalah program jangka panjang, dimana mereka akan (terus) membantu kami mengembangkan aerodinamika motor.”

Pengaruh F1 Makin Meluas

Hadirnya Red Bull Racing di MotoGP bukan yang pertama. Beberapa tahun belakangan, perpindahan personel dari F1 ke MotoGP juga makin sering. Mantan Sporting Director Ferrari, Massimo Rivola direkrut oleh Aprilia untuk jadi CEO. Di bawah komandonya, banyak insinyur F1 yang bertugas di paddock MotoGP Aprilia.

Dari kubu Yamaha juga begitu. Bekas kepala departemen mesin dan elektrikal Ferrari F1 ini direkrut bersama beberapa mantan engineer F1, untuk mengembangkan mesin Yamaha MotoGP. Salah satu idenya adalah menempelkan mesin V4 untuk musim 2023. Sesuatu yang belum pernah dipakai oleh pabrikan Jepang ini. Meski akhirnya tidak jadi.

KTM Mandalika

Makin banyaknya orang F1 di MotoGP jadi perhatian Beirer. Ia menekankan ada perbedaan F1 dan MotoGP yang tidak bisa dilanggar. Terutama soal sumber daya. “Di F1 angka nol-nya lebih banyak. Kalau di MotoGP bisa dikerjakan oleh 10 orang, F1 perlu 100. Mereka 9F1) berada di kondisi pendanaan dan sumber daya yang berbeda.”

“Sebagai manajer di tim MotoGP, melihat F1 itu seperti anak-anak di toko permen. Semuanya terlihat keren dan ingin dibawa pulang. Kalau semua dibawa, anggaran bisa bengkak,” kata mantan pembalap motorcross ini. Intinya, ini MotoGP, bukan F1, jadi pola pikirnya harus disesuaikan. Dan tentunya itu tidak mudah.

Foto: MotoGP

Skutrik SEAT MÓ 50 Si Mungil Untuk Para Pemula

Kesuksesan SEAT dengan seri skuter listrik (skutrik) MÓ 125 dan 125 Performance di pasar Eropa khususnya Spanyol nampaknya dirasa belum cukup. Pabrikan asal Spanyol ini pun kembali melansir versi mungil dari MÓ 125 yang diberi label SEAT MÓ 50.

Skutrik sekelas skuter konvensional kelas 50 cc ini dirancang bagi para remaja usia 14+ yang merupakan pengendara pemula.

Meski ditujukan bagi pemula yang baru belajar mengendarai skuter, namun SEAT MÓ 50 dilengkapi fitur dan fungsionalitas yang nyaris setara dengan MÓ 125.

“Skutrik SEAT MÓ 50 dirancang agar para pengendara pemula tetap dapat melakukan mobilitas dalam kota dengan aman, nyaman dan menyenangkan serta bebas emisi,” terang Lucas Casasnovas, Seat MÓ Director.

Skutrik Yang Nyaman Dan Menyenangkan

SEAT MÓ 50 memiliki desain tampilan trendy seperti versi MÓ 125 namun bentuknya lebih compact. Skutrik ini pun sangat mudah dikendarai. Bahkan saat melintasi lalu lintas padat maupun gang sempit dengan permukaan jalan paving block bergelombang khas kota kuno di Eropa seperti kota Barcelona. Mungkin cocok juga di jalanan Indonesia.

Posisi kaki serta desain jok pada skuter listrik ini pun dirancang agar pengendara tetap nyaman saat berkendara.

Suspensi depan memanfaatkan garpu teleskopik konvensional dan adjustable monoshock pada swingarm belakang. Sistem rem depan dan belakang menggunakan rem cakram dengan combi-brake hidrolik plus sistem pengereman regeneratif pada motor listriknya.

Skutrik Yang Bisa Maju Dan Mundur

Sebagai penggerak, skutrik ini dibekali motor listrik tanpa kul. Output daya yang dihasilkan berada di kisaran 4 kW (5.3 hp) hingga 7.3 kW (9.8 hp). Namun demikian, torsi maksimum pada poros roda belakangnya cukup besar yakni 100 Nm.

Karena skutrik ini ditujukan bagi pemula berusia remaja, maka top speed dibatasi hanya of 45 km/jam. Cukup untuk berkendara melintasi jalan pemukiman maupun lalu lintas dalam kota. Selain itu, kecepatan rendah akan mencegah para remaja menggunakannya untuk kebut-kebutan.

Tiga mode berkendara yakni CITY, ECO, dan SPORT dapat dipilih sesuai kebutuhan. Dengan mode SPORT, torsi yang besar membuat skutrik ini mampu melesat mencapai top speed hanya dalam 3.8 detik! Tak hanya itu, bahkan skutrik ini pun bisa mundur untuk memudahkan keluar dari area parkir. Wow…keren.

Suplai arus listrik bersumber dari baterai lithium-ion berkapasitas daya 5.6 kWh. Meski tidak besar, namun daya baterai mampu membawa anda berkelana sejauh 172 km pada mode ECO. Tentunya dengan kecepatan rendah alias amat sangat pelan.

Pengisian ulang daya baterai hingga 100% menggunakan sumber listrik rumah tangga bertegangan 220 V butuh waktu sekira 8 jam.

Mobilitas Dan Utilitas Optimal

Tak hanya tampil keren, skutrik ini terkoneksi dengan ponsel. Via aplikasi ponsel yang disediakan, rider dapat melacak lokasi skutrik ini serta melihat informasi perjalanan yang telah ditempuh.

Aplikasi ponsel ini juga menampilkan sejumlah notifikasi mulai dari suhu dan kapasitas daya baterai, peringatan curanmor hingga jadwal servis berkala.

Tersedia dua soket USB yang dapat anda gunakan untuk mengecharge ponsel maupun perangkat lainnya.

Oh ya, skutrik ini dilengkapi fitur keyless. Anda dapat menstarter, mengunci, serta membuka-tutup kompartemen jok via ponsel. Bahkan ada dapat berbagi akses skutrik ini dengan ponsel keluarga atau kerabat.

Meskipun ukurannya terbilang mungil, namun kompartemen di bawah joknya sangat lega. Anda dapat menyimpan sepasang helm half-face atau barang bawaan lain yang seukuran. Wuiiih…tak kalah dari skuter besar.

Menurut rencana SEAT MÓ 50 akan mulai diproduksi pada Januari 2023 dan diluncurkan beberapa bulan kemudian. Untuk sementara ini MÓ 50 hanya tersedia dalam dua pilihan warna yakni Barcelona Grey dan Tarifa Blue.

Anda penasaran berapa harganya? Nah, kita tunggu peluncuran resminya tahun depan

Prototype BMW X2 M35i Terbaru Diuji Di Kutub Utara

Bosan menguji mobil prototype di jalanan biasa? Mungkin wilayah Arktik di Kutub Utara bisa menjadi pilihan. Dan itulah yang dilakukan BMW untuk calon produk baru mereka, BMW X2 M35i.

Pemilihan lokasi di Kutub Utara tak hanya untuk menguji ketahanan sistem kelistrikan dan mesin pada suhu minus. Padang es yang maha luas dan sangat sepi serta jauh dari gangguan menjadi alasan lain yakni perihal keamanan dan kerahasiaan sesi pengujian.

Tapi tetap ada saja yang pegang kamera di daerah dingin begini. Foto jepretan paparazzi yang diunggah dan beredar di jagad maya pun membuat gempar berbagai forum pecinta BMW maupun media berita.

Meski sekujur body prototype crossover berbody ala coupe tersebut berselubung kamuflase, namun bentuk tampilan depannya masih bisa diterka.

Grille kidney kawat kasa vertikal berukuran besar berwarna hitam diapit oleh headlamp LED yang menyipit ke arah samping. Sementara pada bagian bawah bumper depan terdapat lubang air intake berukuran besar dan melebar.

Siluet body bagian samping dari crossover ini terlihat lebih ramping dengan garis atap yang melandai ke arah belakang. Sementara pada bagian fender terlihat kekar berotot dengan garis body yang tegas.

Pada bagian belakang walau tak terlalu jelas, namun diperkirakan terdapat ubahan pada area lampu dan kaca serta spoiler hingga bumper.

Prototype BMW X2 yang tengah diuji tersebut diprediksi merupakan varian high performance X2 M35i. Tentunya calon model teranyar X2 ini diharapkan bakal dibekali dengan velg M model baru plus kaliper rem berkelir biru. Tak ketinggalan sistem exhaust empat laras ala M Sport.

Interior Dari BMW X1?

Menjepret foto mobil prototype yang tengah diuji secara diam-diam bukanlah hal yang mudah. Dan nyaris mustahil untuk bisa memperoleh gambar area interior. Coba saja…

Nah, karena kabinnya tidak terfoto, interior mobil ini diperkirakan mengusung desain dari X1 model 2023 yang telah mengadopsi dasbor baru dengan Curved Display. Ya, layar digital memanjang dan melengkung yang terdiri dari digital touchscreen infotaintment 10.7 inci dan panel instrument digital 10.25 inci.

Mesin apakah yang nantinya bakal dijejalkan pada BMW X2 M35i model 2024 ini? Pihak pabrikan saat ini masih merahasiakannya.

Namun tak tertutup kemungkinan bakal mengusung opsi mesin 4-silinder 2.0-liter TwinPower Turbo berdaya 241 hp dengan torsi 400 Nm plus transmisi automatic 7-speed dual-clutch. Sistem penggeraknya tentu saja all-wheel drive (AWD). 

Sumber: Carscoops

Art 9T, BMW R nineT Café Racer Dari Deus Ex Machina

Siapa yang tak kenal dengan Deus Ex Machina? Builder workshop asal Sidney, Australia yang telah mapan selama dua dekade ini gaungnya mendunia. Nama besar dikombinasikan dengan ‘kanvas’ bernama BMW R NineT. 

Itu yang dikerjakan oleh Jeremy Tagand, pendiri Deus Ex Machina dan para kolaborator custom di Deus Ex Machina menampilkan satu karya teranyar mereka, Art 9T. 

Art NineT

Motor berbasis BMW R nineT lansiran tahun 2014 ini merupakan milik seorang klien Deus Ex Machina bernama Artem. Ia menginginkan modifikasi ala café racer bergaya neo-retro. Dan ternyata inilah awal nama Art 9T berasal.

Lucuti Dan Racik Ulang!

Setelah seluruh panel body dan komponen motor dilucuti, Jeremy dan tim workshopnya pun mengganti tangki bawaan dengan sebuah tangki model retro dari Suzuki GS1100 lansiran ’80an yang dilabur warna Nardo Grey senada dengan spakbor depan.

Tentunya diperlukan modifikasi serta penyesuaian pada sub-frame bagian dudukan tangki, dan pengerjaannya dilakukan oleh Kansai Giant.

Tak hanya memodifikasi dudukan tangki, rangka dudukan jok pun turut dimodifikasi…lebih tepatnya dipangkas. Hasilnya, tangki model retro pun terpasang dengan rapi dan nampak serasi dengan jok kulit custom berwarna coklat garapan Sato Racing.

Ubahan pada rangka dan panel body yang diterondoli tentunya secara otomatis merubah posisi penempatan perangkat sistem kelistrikan.

Sebagian besar sistem kelistrikan khususnya sekring dan jalur kabel pun dipindah ke bawah panel jok. Sedangkan modul ABS dan ECU posisinya dipindah ke bawah tangki.

Lampu rem dan sein belakang bawaan motor diganti dengan lampu LED dual-function berukuran minimalis lansiran Kellermann. Sementara dudukan plat nomor yang dibuat menyatu dengan swing arm diadopsi dari Wunderlich.

Tak ada perubahan pada garpu depan maupun monoshock pada swing arm belakang. Masih menggunakan bawaan pabrik. Hanya disetting ulang oleh Shock Treatment lalu dibalur dengan lapisan anodized.

Velg 18-inci berkelir hitam powder coating senada frame dibalut ban Michelin. Sistem pengereman mulai dari master rem hingga kaliper rem standar diganti buatan Beringer. Sementara cakram rem dibuat oleh Deus.

Pengerjaan custom masih berlanjut. Segitiga komstir OEM bagian atas diganti billet custom yang digarap dengan mesin CNC.

Uniknya, seperangkat instrument speedometer digital Motoscope Pro lansiran Motogadget ditanam pada blok segitiga komstir!

Pada setang terpasang spion clip-on adjustable dari ABM serta lampu sein pada ujung setang. Grip gas bawaan pun diganti KTM RC8. Headlamp standar disubstitusi dengan parts aftermarket berukuran minimalis.

Jantung Dari Motor Custom

Tak lengkap rasanya jika area mesin tak mendapat modifikasi. Mesin boxer 1.170 cc dengan output 109 hp didongkrak performanya dengan sejumlah sentuhan.

Filter udara diganti dengan produk DNA untuk memberi asupan napas yang lebih plong. Selang bensin dan oli diganti untuk menyesuaikan garapan modifikasi pada area tangki. Knalpot custom 2-2 free-flow garapan Deus Ex Machina meliuk ke arah samping dan terlihat sangar.

Modul ECU diganti dengan Power Commander 5 control module dari Dynojet. Sementara setting mesin dan remapping ECU dilakukan oleh RB Racing.

Artem nampaknya sangat puas dengan hasil garapan Tagand dan para kolaborator Deus Ex Machina pada motor Art 9T miliknya. Meski tak disebutkan, namun biaya yang dikeluarkan tentunya tidaklah sedikit. Keren!

HD 350

HD X350 dan X500, Upaya Memasyarakatkan Harley-Davidson

Dua foto sosok model sepeda motor yang bakal masuk dalam kategori cruiser Harley Davidson yakni HD X350 dan X500 ditampilkan kepada publik.

Harley-Davidson nampaknya ingin menjaring pangsa pasar yang jauh lebih luas dengan melansir model kelas ekonomis yang kapasitas mesinnya separuh dari yang biasa mereka produksi. Mungkin kedua model ini merupakan langkah untuk memasyarakatkan HD dan meng-HD-kan masyarakat.

Calon model terbaru dari pabrikan sepeda motor yang bermarkas di Milwaukee, USA tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan Qianjiang atau lebih dikenal dengan label QJ Motor. Pabrikan sepeda motor asal China ini juga memproduksi sepeda motor untuk brand asal Italia yakni Benelli.

Jajaran model kelas menengah dari Benelli memiliki gaya retro yang dapat diaplikasikan pada calon model Harley-Davidson ini.

Kedua lini sepeda motor baik dari Benelli maupun calon HD garapan QJ Motor keduanya memiliki kemiripan. Mulai dari frame pipa tubular baja, mesin padat, garpu berukuran besar hingga tampilan bergaya retro sesuai karakter masing-masing brand.

Konsep Cruiser HD Kelas Rakyat

Pada 2019 lalu Harley-Davidson menampilkan konsep X350. Motor ini digadang bakal menggunakan basis platform dari Benelli 350S yang notabene merupakan naked bike beraliran streetfighter.

Kini X350 tak sendirian namun bakal berduet dengan varian model bermesin lebih besar yakni X500. Wah..sangat menarik. HD X500 dikabarkan bakal mengadopsi model Benelli Leoncino 500 sebagai basis platform. Naked bike bergaya scrambler ini bakal disulap menjadi HD X500.

HD X350 Jadi Model Harley-Davidson Termurah

Saat melihat wujud HD X350, tampilannya sepintas bagaikan reborn versi modern dari dirt tracker HD XR 750 yang populer pada era ’70-’80an. Karakter XR 750 sangat kental pada tangki, jok dan bagian buritan. Hanya saja terdapat imbuhan aksesoris body yang diadopsi dari Benelli 350S khususnya headlamp LED, panel dasbor dan cover radiator.

Sebagian besar komponen pada HD X350 diadopsi dari Benelli 350S dan banyak yang mencap HD X350 sebagai rebadging dari 350S. Mulai dari garpu depan up-side down plus sepasang rem cakram berikut kalipernya menggunakan parts dari Benelli 350S.

Dan tentu saja, mesin 2-silinder paralel 353 cc DOHC bertenaga 36 hp yang digunakan pada HD X350 pun berasal dari Benelli 350S. Top speednya yang dikisaran 143 km/jam tak terpaut jauh dari HD X500.

Jika resmi diproduksi, HD X350 bakal menjadi model termurah dalam line-up Harley-Davidson.

HD X500, Versi Mini HD XR1200 Sportster

Beralih pada model kedua yakni HD X500, karakter gaya yang diusung berbeda dengan HD X350. Tampilan buritan HD X500 mengingatkan pada gaya HD XR1200 Sportster. Sayangnya, desain HD X500 sedikit nanggung karena tangki BBM yang digunakan masih sangat bernuansa Leoncino 500.

Sebagai penggerak, HD X500 bakal dibekali mesin paralel-twin 500 cc DOHC berpendingin radiator dari Leoncino 500 (QJ500). Output performanya cukup lumayan dengan tenaga maksimum 47 Hp/8.500 rpm, dan torsi maksimum 45 Nm/5.000 rpm. Kecepatan maksimumnya mampu mencapai angka 159 km/jam.

Tentu Anda penasaran mengenai spek akhir dan harga jual dari dua calon model terbaru Harley-Davidson ini. Namun yang jelas adalah… kapan keduanya bakal mulai diluncurkan dan dipasarkan?

Apakah HD X350 dan X500 ini ujung-ujungnya hanya menjadi konsumsi pasar domestik di Negeri Tirai Bambu? Atau akan ada versi yang dipasarkan secara global, khususnya di Amerika Serikat dan Indonesia?

Jika kedua model ini benar-benar dipasarkan secara global, maka Harley-Davidson benar-benar menjelma menjadi sepeda motor untuk semua kalangan. Live to ride, and ride to live…

 

MMKSI Siapkan Posko dan Bengkel Siaga Akhir Tahun

Menyambut datangnya libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (PT MMKSI), kembali menyelenggarakan program “Posko Siaga Akhir Tahun 2022”, pada 23 Desember 2022 – 2 Januari 2023, untuk memberikan kemudahan layanan, serta rasa aman dan nyaman dalam melakukan aktivitas berlibur akhir tahun 2022 serta tahun baru 2023.

“MMKSI menghadirkan program Posko Siaga Akhir Tahun untuk menemani masyarakat dan konsumen yang hendak melakukan kegiatan berlibur akhir tahun 2022 dan tahun baru 2023 secara aman dan nyaman dengan ketersediaan layanan purna jual dan suku cadang dengan potongan harga yang memudahkan. Silahkan kunjungi posko dan bengkel siaga akhir tahun untuk memanfaatkan layanan yang telah disediakan,” ungkap Eiichiro Hamazaki, Director of After Sales Division PT MMKSI.

Posko Siaga Akhir Tahun

Selama periode 23 Desember 2022 – 2 Januari 2023, MMKSI menyediakan layanan Posko Siaga Mitsubishi. Tersebar di tujuh titik jalur libur akhir tahun di pulau Jawa. Konsumen Mitsubishi Motors dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk beristirahat sejenak dan menikmati ruang istirahat yang standby selama 24 jam dengan AC, sofa, TV, game-console, wifi, kursi pijat, kids-corner, snack danminuman, serta fasilitas lainnya.

Tak hanya itu, konsumen juga mudah untuk melakukan general check-up dan juga pekerjaan service ringan yang siaga selama 24 jam dengan memanfaatkan program spesial untuk konsumen yang berlaku, juga berhak mendapatkan suvenir menarik selama persediaan masih ada.

Bengkel Siaga Akhir Tahun

Selain menyediakan Posko Siaga Akhir Tahun, MMKSI bekerjasama dengan Diler resmi Mitsubishi Motors berfasilitas 3S juga menyelenggarakan program Bengkel Siaga Akhir Tahun, di 40 diler resmi Mitsubishi Motors yang berlokasi di rute strategis seluruh Indonesia pada periode 25 Desember 2022, 31 Desember 2022, dan 1 Januari 2023, dengan jam operasional 08:00 – 17:00 waktu setempat.

Konsumen juga dapat melakukan inspeksi kendaraan dan juga mendapatkan promo perawatan dan suku cadang menarik di Bengkel Siaga Akhir Tahun yang ditunjuk.

Program Menarik

Selain itu, pabrikan tiga berlian ini juga mempersiapkan berbagai program jualan untuk konsumen.  Ada Program Diskon dan Program Spesial yang isinya diskon hingga 20 persen Untuk Pengerjaan Servis Ringan.

Intinya,  setiap konsumen yang melakukan servis ringan untuk kendaraannya di Posko dan Dealer Siaga Mitsubishi berhak mendapatkan diskon 15 persen untuk pembelian parsial khusus part: Brake Shoe, Brake Pad, Brake Fluid, Wiper/ Assy, dan Washer Fluid. Lalu, diskon 20 persen untuk Coating Package, serta diskon hingga 30 persen untuk pembelian Ban  pembelian Genuine Accessories.

Tidak lupa, hadiah voucher GOPAY Hingga Rp 500.000, bagi konsumen dengan mobil Mitsubishi Motors apa saja untuk mengikuti kontes foto MI-MATE pada periode 24 Desember 2022 – 2 Januari, dan berkesempatan untuk memenangkan hadiah untuk 10 pemenang.

 

Competizione Ventidue, Restomod Ferrari 250 GT SWB Radikal

Melihat mobil klasik super langka, harganya kadang diluar nalar seperti Ferrari 250 GT Berlinetta SWB yang dimodifikasi dan dirombak total ini. Tentu membuat pening kepala.

Kami kira dua karya restomod berbasis Ferrari 250 GT SWB hanya dilakukan oleh GTO Engineering dan RML. Pasalnya, garapan dari GTO Engineering saja sudah menelan biaya lebih dari € 1 juta. Dan kami juga yakin, para purist Ferrari pasti banyak yang ‘berteriak’ tidak setuju. 

Dan…muncul satu lagi konsep restomod berbasis mobil serupa yang dilakukan oleh Forge Design, sebuah studio desain yang bermarkas di London. Meski konsep bertajuk “Competizione Ventidue” yang mereka presentasikan dalam format digital, namun uraian yang dipaparkan sangat ambisius dan cukup detil serta masuk akal.

Ferrari 250 GT SWB muncul pertama di Paris Motor Show 1959, bersamaan dengan dua peristiwa besar: Peresmian Museum Guggenheim dan, peluncuran album “Kind of Blue” dari musisi jazz Miles Davis. Ia juga merupakan seorang kolektor mobil Ferrari.

Benang merah antara kedua peristiwa  yang menjadi inspirasi Forge Design pada konsep modifikasi Competizione Ventidue mereka. Yakni penggarapan secara manual. Sebuah hal yang agak sulit dipercaya pada era teknologi modern seperti saat ini.

Bobot Ringan Ala Mobil Balap

Desain eksterior mobil ini mengadopsi gaya body “SEFAC hot rod” versi balap dari Ferrari 250 GT SWB #14 besutan duet pebalap Pierre Noblet dan Jean Guichet yang menjuarai kelas GT 3.0-liter Automobile Club de l’Ouest (ACO) pada kejuaraan balap Le Mans di tahun 1961.

Pada mobil aslinya, seluruh panel body menggunakan plat aluminium yang tebalnya hanya 1.1 mm. Sedangkan panel body pada versi Competizione Ventidue ini, memakai bahan serat karbon komposit ultra ringan.

Desain body kekar dengan pinggul yang lebar. Fender berventilasi pada mobil ini mirip dengan desain karoseri body garapan Scaglieti. Untuk menghasilkan bobot yang lebih ringan lagi, kaca belakang menggunakan polycarbonate dan hanya terpasang sebuah kaca spion.

Tak hanya body, konstruksi sasis pun digarap ulang menggunakan material aluminium dan serat karbon yang ditopang suspensi full independent high performance.

Sebagai penghenti laju, satu set rem cakram lansiran AP Racing terpasang pada keempat rodanya. Tersembunyi di balik velg magnesium “star” 5-spoke center-lock ala Ferrari Campagnolo berkelir gold.

Nantinya, para konsumen pemesan mobil ini dapat mengupgrade sesuai selera baik versi jalan raya maupun versi balap.

Mesin V12 Peminum Hidrogen

Sebagai penggerak, Forge Design berencana akan membekali mobil ini dengan mesin V12. Tentu saja jeroan mesin telah diupgrade ala mesin high performance. Mulai dari kop silinder, katup, piston, kem, saluran intake dan lain sebagainya.

Yang bikin geleng kepala, mesin mobil ini bakal dicekoki perangkat “indirect hydrogen injection”. Ya, mesin mobil ini tak meminum bensin, tapi eFuel berbasis hidrogen. Tujuannya tentu saja untuk menghasilkan buangan knalpot yang minim emisi.

Meski tidak disebutkan secara rinci, namun teknologi yang digunakan mirip dengan mesin ‘bi-fuel’ V12 6.0-liter BMW Hydrogen 7 yang memuntahkan tenaga 260 hp dengan torsi maksimum 390 Nm. Output yang tak terpaut jauh dari mesin balap V12 versi orisinilnya yang bertenaga 300 hp.

Sedikit bocoran, bobot mesin yang akan digunakan Forge Design pada mobil ini nantinya tak lebih dari 165 kg. Hmm…mesin misterius yang membuat penasaran.

Akan seperti apa jadinya modifikasi dari Ferrari 250 GT SWB garapan Forge Design ini? Tentu saja wujudnya akan berbeda dari mobil sejenis yang telah terlebih dahulu dibuat oleh GTO Engineering dan RML.

Kita nantikan eksekusi yang akan dilakukan oleh Forge Design pada konsep desain restomod mereka. Namun mengingat harga bahan mobil donor yang sangat mahal, biaya customnya kami prediksi bukan mustahil bakal tembus 1 juta poundsterling!