Daihatsu Dress Up e-Challenge 2022, Satukan Ide Modifikator Dua Negara

Daihatsu kembali menyelanggarakan kontes modifikasi mobil bertajuk Daihatsu Dress Up e-Challenge (DDeC) 2022.

Ajang yang diadakan di Mall Beach Ancol ini, merupakan hasil kerja sama Daihatsu dengan Hot Import Night (HIN) dan juga bagian dari Indonesia Auto Modified (IAM).

Kontes modifikasi ke-9 kalinya sejak diadakan tahun 2014 ini, selalu dikemas secara offline hingga 2019 lalu, menyusul virtual pada tahun 2020-2021 di tengah kondisi pandemi, dan secara hybrid di tahun 2022 ini.

Kontes modifikasi Daihatsu Dress Up e-Challenge 2022 kali ini menantang para modifikator di seluruh Indonesia, hingga negara tetangga, yakni Malaysia. Didukung oleh juri profesional mancanegara, pada tahap seleksi, mulai dari babak perempat hingga final, publik dapat turut memberi vote untuk menilai di kanal media Instagram @hinofficial.

Untuk hadiah, Daihatsu menyiapkan total sebesar USD 5.000 dan piala, untuk para peserta sejak lolos putaran (stage) awal dan seterusnya hingga babak Final. Kontes ini sukses menyedot banyak para peserta dengan total sebanyak 1.122 mobil yang telah dimodifikasi, terdiri dari 860 unit dari Indonesia, dan 262 unit dari Malaysia.

Daihatsu juga adakan aktivasi digital pada kanal media instagram @daihatsuind berupa Favorite Winner #PilihanSahabatDaihatsu. Pada aktivasi ini, voter paling aktif yang memberikan penilaian mobil terbaik menurut versinya juga akan mendapat hadiah menarik.

“Daihatsu bersyukur, kontes modifikasi bagi para generasi muda ini disambut positif tidak hanya di Indonesia, namun juga di Malaysia dengan total ribuan unit modifikasi yang tampil. Semoga para modifikator bisa memanfaatkan kontes Daihatsu Dress Up e-Challenge 2022 untuk mengekspresikan diri secara positif dan adu kreativitas modifikasi mobil Daihatsu dan Perodua, serta Daihatsu semakin dekat dengan Sahabat muda,” ujar Eko Priyanto, Promotion Department Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM).

Toyota vs Honda

Toyota GR Corolla dan Honda Civic Type R Meluncur Bersamaan di Thailand

Thailand secara resmi mengumumkan kehadiran dua ‘mobil panas’ di pasar mereka, 1 Desember lalu. Keduanya adalah Toyota GR Corolla dan Honda Civic Type R generasi terbaru. Debut kedua mobil tersebut, menandai kehadiran perdana mereka di pasar ASEAN.

Toyota GR Corolla dibekali mesin tiga silinder 1,6 liter dengan daya puncak 296 hp. Torsi puncaknya 370 Nm. Serupa GR Yaris, mobil ini juga dibekali penggerak empat roda (AWD) yang dikembangkna dari sistem yang digunakan oleh Yarsi WRC. Daya bisa dibagi 50:50 antara roda depan-belakang, atau 30:70.

Toyota GR Corolla

Namun seperti di pasar negara asalnya, Corolla kencang ini hanya tersedia dalam jumlah terbatas. Hanya sembilan unit yang disediakan untuk Thailand. Tidak dijelaskan apakah nantinya kuota itu akan bertambah. Diimpor langsung dari Jepang, Toyota Thailand menghargai mobil ini setara Rp 1,760 milyar.

Interiornya sangat sporty. Jok bucket dengan balutan alkantara dan log GR terpampang jelas. Instrumen berupa layar digital untuk memberikan informasi berkendara. Sementara layar multimedia dengan kmempuan Apple Carplay dan Android Auto tegak di dashboard.

Interior GR Corolla

Masuk ke Indonesia? Mungkin saja. Tapi pasti dalam jumlah terbatas juga, seperti GR Yaris. 

Harga Honda Civic Type R Beda Tipis

Sementara itu, kubu Honda juga meyuarakan kehadiran Honda Civic Type R terbaru (FL5) di pasar setempat. Ini untuk pertama kalinya ada Civic Type R yang dijual di Thailand. Honda Thailand tidak menyebutkan berapa banyak FL5 yang akan dijual di negara itu. Namun kami yakin, kuotanya pasti tidak banyak.

HOnda Civic Type R

Honda Civic Type R generasi keenam ini belum secara resmi memiliki harga. Tapi dikutip dari WAPcar, diperkirakan tidak jauh berbeda dengan GR Corolla.

Di balik kap mesinnya, Civic Type R dibekali mesin K20. Konfigurasi empat silnder dengan imbuhan turbocharger dan VTEC. Tenaganya 326 hp dengan torsi maksimum 420 Nm. Ya, inilah Civic Type R paling bertenaga yang pernah dibuat. Dan angka spesifikasi itu lebih besar dari GR Corolla. Transmisi 6-speed manual bertugas menyalurkan daya ke roda depan.

interior civic type r 2023

 

Interiornya terlihat lebih agresif dengan laburan merah di jok dan karpet. Joknya juga sudah model bucket, sementara desain dashboard lebih sederhana karena minim lekukan. Instrumen dan sistem multimedia juga sama, sudah dibekali layar digital.

Khusus Type R, kemungkinan Honda Prospect Motor akan membawa juga ke Indonesia. Seperti diketahui, generasi sebelumnya sudah diedarkan di tanah air.

Moskvich 3 Jadi Momen Kebangkitan Industri Otomotif Rusia

Kebangkitan kembali merek lama Mosvich tidak lepas dari konflik senjata antara Rusia dengan Ukraina. Ini membuat sejumlah brand otomotif Eropa hengkang dari Negeri Beruang Merah, salah satunya adalah Renault. Pabrikan asal Perancis yang bermitra dengan grup industri otomotif milik pemerintah Rusia, Avtovaz pun menjual saham mereka seharga 1 Rubel!

Pabrik yang ditinggalkan Renault pun dijual kepada Avtovaz dengan nominal beberapa lembar uang Rubel sebagai ‘formalitas’.

Moskvich 3 roll out

Untuk mengisi kekosongan industri otomotif di Rusia, Avtovaz dengan dibantu oleh perusahaan truk KAMAZ, membangkitkan kembali brand Moskvich yang sempat vakum.

Moskvich bukan nama baru juga. Pabrikan ini ‘mobil murah untuk rakyat’ pada era Uni Soviet. Dan merupakan bagian dari program industri padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja. Bahkan sedan buatan Moskvich pernah menjadi kendaraan operasional POLRI di era ’60an.

dashboard moskvich 3

Gandeng Pabrikan China

Sebagai langkah awal, KAMAZ bekerjasama dengan pabrikan otomotif asal China, Jianghuai Automobile Co. (JAC). Mereka mengadopsi compact crossover Sehol X4 atau dikenal sebagai JS4 untuk diubah nama menjadi Moskvich 3.  Mobil ini untuk awal, hanya akan dipasarkan di Rusia.

Untuk merakit Moskvich 3, pabrik manufaktur ex-Renault di Moskow pun diaktifkan kembali dan kini berganti nama menjadi Moscow Automobile Factory Moskvich.

Perakitan unit Moskvich 3 akan dilakukan secara semi-knocked down (SKD) dengan platform dan komponen kendaraan yang untuk sementara dipasok oleh JAC. Sebagai tahap awal, hingga akhir tahun ini akan diproduksi sebanyak 600 unit Moskvich 3.

Moskvich 3 dibekali opsi mesin bensin 1.6-liter bertenaga 148 hp. Torsi maksimumnya 210 Nm. Interior pun mengadopsi JS4 yang dilengkapi panel instrument digital 10.25-inci. Lengkap dengan sistem infotaintment layar sentuh 10.25-inci.

Moskvich 3

Kedepannya pihak KAMAZ akan memberdayakan industri manufaktur dalam negeri hingga Moskvich dapat mandiri dan menggunakan rancang bangun, komponen serta desain “Made in Rusia” sehingga tak lagi bergantung pada JAC.

KAMAZ dan pemerintah Rusia menargetkan Moskvich 3 dapat segera dipasarkan paling cepat pada awal tahun 2023. Kapasitas produksi Moskvich pun akan digenjot hingga 50.000 unit kendaraan pada tahun 2023 dan menjadi 100.000 unit pada 2024. Tak hanya memproduksi Moskvich 3, nantinya Moskvich juga akan memproduksi berbagai model kendaraan penumpang lainnya, termasuk mobil listrik.

Moskvich tak sekadar bangkit kembali, namun memiliki visi untuk memproduksi mobil listrik Rusia, dengan komponen dan platform kendaraan termasuk baterai buatan dalam negeri Rusia. Kembalinya Moskvich akan menyerap 40.000 pekerja dan jumlahnya akan terus bertambah.

 

Ditemukan: Peti Berisi Triumph T100 Paul Smith Limited Edition 2006…Gress!

Cobalah sesekali Anda iseng membuka situs jual beli dan lelang motkas, kadang anda bakal menemukan hal yang tak terduga. Demikian pula dengan sepeda motor Triumph T100 lansiran tahun 2006 yang kami temukan pada situs jual beli daring, Bring a Trailer.

Saat melihat penampakannya, kepala kami mendadak pening dan jantung berdebar kencang dengan tatapan mata nanar. Pasalnya, yang kami lihat adalah sebuah Triumph Bonneville T100 Paul Smith Special Edition yang hanya ada 50 unit di planet bumi. Kondisinya terurai…namun berada di dalam peti kemasan pabrik. Astaga…peti harta karun!

Triumph T100 edisi Paul Smith hanya dibuat tahun 2006. Bagian dari Triumph T100 yang hadir dari 2002 hingga 2017. 

Ya, seperti yang anda lihat, motor bermesin parallel-twin 790 cc ini masih mulus mengkilap dan belum dirakit sama sekali. Statusnya bukan hanya New Old Stock (NOS)… tapi Brand New In Box (BNIB)! Tentunya yang kondisinya seperti ini bukan hanya jarang ditemui, tapi benar-benar langka.

Sepeda motor ini masih terbungkus plastik dengan label dan segel pabrik sejak diproduksi tahun 2006. Bahkan peti kayu berstempel pabrik yang mengemas sepeda motor ini belum dibongkar sama sekali. Pada kelengkapan dokumen terdapat sertifikat otentifikasi dengan nomor seri 20/50, yang menandakan sepeda motor ini merupakan unit ke-20 dari 50 unit yang dibuat. Jangan tanya soal odometernya, kilometernya masih NOL!

Triumph T100 ini merupakan variant ‘Live Fast’, satu dari dua model yang ada pada Triumph Bonneville T100 Paul Smith Limited Edition. Keduanya adalah ‘Live Fast’ dan ‘Multi Stripe’ (motif Union Jack). Hasil kolaborasi antara Triumph dengan perancang fashion ternama asal Inggris, Paul Smith ini dilansir pada tahun 2006. Dengan jumlah yang terbatas dan label harga £11.000 pada saat itu, seluruhnya sold out dalam sekejap.

Hanya Untuk Pajangan

Awalnya Triumph hanya mengkustom 9 unit Bonneville T100 yang dijadikan alat peraga promosi semata pada gerai Paul Smith. Sebagai pendamping produk busana brand fashion tersebut. Tapi malah banyak yang tertarik. Akhirnya Triumph pun merilis 50 unit Bonneville T100 Paul Smith Limited Edition yang terdiri dari dua varian tadi. 

Desain tampilan digarap oleh tim perancang dari Paul Smith dengan sentuhan aksen warna warni yang trendy. Pengecatan pada tangki, box filter udara dan kedua spakbor adalah handmade. Imbuhan decal unik bertuliskan ‘Live Fast’ pada box filter udara berkelir merah pun terlihat keren. Jok flat bergaya klasiknya yang khas kian terlihat eksotis dengan balutan kulit buaya sintetis berkelir kuning yang mencolok.

 

Innova Zenix 2023

Ini Tipe Toyota Kijang Innova Zenix Paling Menarik

Toyota Astra Motor (TAM) memperkenalkan Toyota Kijang Innova Zenix beberapa waktu yang lalu. Harus diakui, terobosannya hebat. Memasang penggerak hybrid untuk mobl produksi masal yang dicinati masyarakat Indonesia selama puluhan tahun, adalah langkah jitu.

Tiga varian utama (G, V, Q) diberikan dua opsi penggerak. Mesin konvensional dan hybrid. Tentu, kami langsung memperhatikan yang terakhir. Tapi satu yang akhirnya ‘tersangkut’ di benak kami: Toyota Kijang Innova G Hybrid.

Bukannya itu versi polosan? Iya. Tapi di balik itu, Kijang Innova G Hybrid ini memiliki value yang paling pas. Kenapa? Pertama, dengan harga Rp 458 jutaan, ini adalah mobil hybrid yang paling murah se-Indonesia. Kedua, kenyamanan.

Kijang Innova Zenix G Hybrid

Memang di dalamnya tidak selengkap Kijang Innova Zenix Q. Jangan harap ada panoramic roof atau pintu bagasi yang otomatis buka-tutup. Tapi soal kenyamanan, kami merasakan ini yang paling enak. Bukan dari sisi fitur, tapi rasa berkendara.

Platform monokok TNGA serupa Toyota Voxy memang pasti memberikan rasa nyaman yang lebih baik dibanding Kijang Innova sebelumnya. Lalu kunciannya adalah pelek dan ban. Ingat, versi G dibekali velg 16 inci dengan profil ban tebal (205/65 R16). Versi Q, punya pelek 18 inci dengan profil ban lebih tipis. Mulai masuk akal?

Toyota Innova G Hybrid

Untuk jalanan Indonesia, ban tebal 65 adalah yang paling aman. Melibas jalanan tidak rata masih bisa diredam dengan baik. Kombinasikan itu dengan platform monokok, hasilnya ya itu tadi. Nyaman.

Okelah, kami memang tidak suka dengan lebarnya. Sepertinya lebar ban dan pelek bisa ditingkatkan supaya terlihat lebih kekar, tapi dengan bawaan standar, ini sangat cukup. Kami mencoba Zenix G Hybrid sepintas di area Toyota Driving Experience, Sunter, Jakarta. Dan cukup terkejut karena harus mencerna rasa Kijang yang hilang.

Mesin Innova Zenix Hybrid G

Tidak ada lagi goyangan berlebihan ala chassis tangga. Semuanya bisa diredam dengan baik. Meski masih terasa kalau mobil ini disiapkan untuk jalanan di Indonesia. Suspensinya masih terasa kokoh di area jalanan bergelombang. Untuk manuver kiri-kanan pun lebih meyakinkan karena body roll yang lebih manusiawi. Ingat. Minim, bukan hilang.

Performa juga mumpuni. Meski dorongan torsi ala turbodiesel tidak terasa, tapi akselerasinya meyakinkan karena motor listrik dan mesin bensin bekerja sama saat pedal gas disentak. Secara keseluruhan, meski rasa Kijang itu hilang, tapi rasanya tetap Toyota. Memuaskan? Ya, namun kami perlu pendalaman lebih lagi soal pengendaraan.

Interior Kijang Innova Zenix G Hybrid

Interior Innova Zenix G Hybrid

Interiornya juga tidak polosan begitu saja. Toyota membekali Zenix G Hybrid ini dengan head unit layar sentuh yang sudah bisa terkoneksi Android Auto dan Apple Carplay. Nuansa two tone di kabin terasa mewah dan retro. Mungkin karena warnanya. Tidak ada jok kulit karena hanya berbalut bahan fabric, tapi karena warnanya gelap, tidak akan cepat terlihat kotor.

Di bawah layar, terpampang informasi kinerja AC dalam format digital. Di bawahnya lagi, bentuk tuas transmisi serupa dengan varian lain. Dan yang menarik, meski ini varian terbawah, tapi sudah ada rem parkir elektronik. Punya kemampuan auto hold pula. Singkat kata, perbedaan di tengah dashboard hanya layar monitor yang lebih kecil (9-inci vs 10-inci).

Dashboard innova hybrid

Beralih ke pengemudi. Bentuk setir sama untuk semua varian. Namun karena tidak ada TSS (Toyota Safety Sense) di varian G, area lingkar kemudi terasa lebih sepi. Hanya ada pengendali audio yang dioperasikan oleh jari tangan kiri. Dan tidak ada paddle shifter. Area di bawah ventilasi AC kanan juga terlihat kosong karena itu adalah wilayahnya pengendali TSS.

Di hadapan pengemudi, karena ini varian hybrid, instrument cluster berbentuk TFT dengan dimensi 7-inci siap memberikan informasi berkendara. Format instrument ini seragam untuk semua lini ‘Menjangan Hibrida’ Toyota. Salah satu yang buat varian G terlihat mahal adalah benda ini.

JOke ketiga Zenix G HV

Baris belakang juga terasa lega. Deret ketiga memang standar saja untuk mobil tiga baris. Ruang kakinya sangat bergantung dari posisi kursi di depannya. Tapi dengan tiga headrest, seperti mencoba bilang area ini bisa menampung tiga orang. Kami belum coba.

Itulah beberapa hal yang membuat kami puas dengan Kijang Hybrid varian G. Dengan Rp 450 jutaan, ada banyak hal canggih dan mahal yang bisa didapat. Meski TSS tidak ada jadi hal yang sangat kami sayangkan. Tapi dengan harga segitu, mungkin TSS agak berlebihan?

Honda SUV:e Prototype

Honda SUV:e Muncul di Thailand International Motor Expo 2022

Biasanya, event hailand International Motor Expo 2022 disebut Bangkok Motor Show, sekarang ganti nama. Tapi bukan itu yang mau dibahas. Di ajang tersebut, muncul sebuah prototype berbentuk Honda HR-V yang grillnya tertutup. Namanya Honda SUV:e Prototype.

Itu adalah nama resminya, tapi karena bentuknya Honda HR-V maka sepertinya tidak salah juga kalau disebut HR-V EV. Dikutip dari rilis Honda, desain eksterior dengan ciri khas lampu depan bergaris horizontal.

Honda SUV:e

Sementara, interior Honda SUV:e ini menawarkan ruang kabin yang luas dan nyaman. Untuk mendukung kenyamanan, mobil ini dilengkapi fitur Advanced Touch Screen dan TFT Multi-information Display serta fitur keselamatan Honda SENSING. Itu kata Honda. Kami belum lihat langsung.

Yang pasti, ini menunjukan komitmen Honda untuk memperbanyak jajaran mobil listrik di dalam produknya. Dan kehadiran e:SUV di Thailand untuk pertama kali, juga seolah memperkuat komitmen Honda. Tahun lalu, mereka menyatakan akan membuat pabrik baterai mobil di negara itu. Entah sudah sampai mana kelanjutan dari pernyataan tersebut.

Kalau memang jadi, ini berita bagus untuk kawasan ASEAN dan sekitarnya, termasuk Indonesia. Suplai baterai makin dekat, bukan tidak mungkin pabrik Honda di Karawang Timur juga akan merakit mobil yang ‘dilistrikan’ untuk Indonesia. Jangan lupa, tahun depan Honda Prospect Motor akan merilis dua mobil electrified.

Sudah Ada di China

Untuk informasi, di pasar China, ada SUV listrik kembar bernama e:NS1 dan e:NP1, yang bentuk mendekati rupa prototype ini. Dan itu sudah dijual ke pasaran. Versi global juga ada, namanya e:Ny1. Tapi statusnya juga masih prototype.

HOnda e:NS1

Menarik melihat mobil kembar tersebut karena di dalamnya ada segala macam teknologi terbaru bikinan Honda. Selain sistem EV, kemudahan berkendara didukung oleh Honda Connect 3.0 yang memiliki kemampuan artificial intelligent dan sistem navigasi dengan kemampuan augmented reality.

Di dashboard, hal yang paling dominan menarik perhatian adalah layar besar berukuran 15,1 inci diposisikan vertikal. Sementara instrument cluster 10,25 inci jadi pusat informasi berkendara untuk pengemudi.

Harga Resmi KIA EV6 Diumumkan!

PT Kreta Indo Artha (KIA), sebagai agen pemegang merek dan distributor eksklusif mobil merek Kia di Indonesia, akhirnya mengumumkan harga jual resmi dari Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB) atau Battery Electric Vehicle (BEV), KIA EV6 GT-Line. Kehadiran kendaraan elektrifikasi ini turut menegaskan komitmen KIA dalam mendukung target pemerintah dalam mewujudkan ekosistem otomotif yang ramah lingkungan.

Usai penampilannya di gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 lalu, mobil tersebut mendapat banyak respons positif. Saat itu, KIA sendiri belum memberikan banderol secara resmi dan informasi ketersediaan unit. Namun, calon pembeli yang ingin memesan tercatat sudah lebih jadi 100 orang.

Kemampuan Kia EV6

Terkait harga, KIA EV6 GT-Line akan dipasarkan dengan harga Rp 1,299 miliar (On-The-Road Jakarta) dan sudah termasuk Wall Charger untuk rumah. Bahkan ditargetkan bahwa pengiriman unit untuk konsumen sudah dapat dilaksanakan mulai kuartal pertama 2023.

Sebagai kendaraan yang dirancang dari awal untuk jadi mobil listrik, KIA EV6 GT-Line dibangun di atas platform New Electric Global Modular Platform (E-GMP) terbaru dari Hyundai Motor Group. Mobil listrik ini dilengkapi dengan Dual Motor berpenggerak All Wheel Drive yang mampu menyalurkan tenaga hingga 320 hp dan torsi 605 Nm. 

KIA EV6 GT-Line dapat terus melaju sejauh 506 kilometer, berkat penggunaan baterai berkapasitas 77,4 kWh dan sistem kelistrikan 800V. Pengisian daya baterai, dibutuhkan waktu 7 jam apabila menggunakan Wall Charger arus AC dengan daya 11 kW.

Sedangkan pengisian Fast Charging (DC) dengan daya 50 kW, hanya membutuhkan waktu pengisian 73 menit dari 10 hingga 80 persen. EV6 GT-Line pun dapat menggunakan pengisian DC Ultra-fast Charging berdaya 200 kW ke atas untuk mengisi hingga 80 persen dalam waktu 18 menit saja. 

Bisa Menghidupi Peralatan Rumah

Tersedia juga fitur Vehicle to Load (V2L) untuk menyalurkan daya listrik dari mobil ke berbagai alat elektronik rumah. Daya maksimalnya 3,6 kW. Untuk menggunakan fitur V2L ini, pengguna dapat memanfaatkan port pengisian daya di bawah jok baris kedua. Atau menggunakan adaptor V2L pada soket pengisian daya di luar kendaraan.

“KIA memiliki visi untuk menciptakan mobilitas yang berkelanjutan untuk pelanggan, komunitas dan masyarakat secara global. Serta ingin menciptakan solusi mobilitas berkelanjutan untuk semua pihak. Kami berkomitmen untuk terus memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna KIA di Indonesia melalui jaringan layanan purna jual dan ketersediaan suku cadang,” ujar Ario Soerjo, selaku Marketing & Development Division Head, PT Kreta Indo Artha.

KIA EV6 GT-Line akan ditawarkan dalam lima pilihan warna yang dapat dipesan sesuai preferensi konsumen. Mulai dari Snow White Pearl, Aurora Black Pearl, Moonscape, Runway Red dan Yacht Blue. Sejak Desember 2022 ini, konsumen sudah dapat melakukan pemesanan unit EV6 GT-Line di seluruh jaringan dealer KIA di Indonesia.

Bullit Garapan Steven Spielberg Akan Dibintangi Oleh…Ford Mustang?

Kabar terbaru datang  dari Hollywood. Sutradara film terbaik asal Amerika Serikat, Steven Spielberg akan segera menyutradarai pembuatan sekuel laga berjudul Bullitt. Hmm… terdengar sangat familiar.

Mungkin bagi Anda para penyuka American muscle car, tentu cukup familiar dengan film Bullitt yang diperankan aktor Steve McQueen yang dikenal sebagai “Mr Cool”. Dirilis pada tahun 1968 silam, film ini sarat dengan adegan kejar-kejaran antara Mustang berkelir hijau dengan Dodge Charger di jalan raya kota San Fransisco.

Steve mcqueen bullit

Tak sekadar aksi kebut-kebutan yang diiringi suara decitan ban Firestone menggerus aspal plus konser suara parau dari mesin V8. Kedua mobil ini terbang di jalan raya ‘Frisco’ yang penuh tanjakan curam!

Kesuksesan film tersebut membuat pamor Mustang “Bullitt” menjadi sebuah legenda tersendiri. Bahkan Ford beberapa kali melansir Mustang Bullitt Edition. Model terakhir Ford Mustang Bullitt Edition 2020 debut perdana pada tahun 2019 lalu dan sold out!

Bradley Cooper jadi Bullit

Dalam film Bullitt versi baru ini, karakter detektif Frank Bullitt bakal diperankan oleh Bradley Cooper. Aktor Amerika Serikat berusia 47 tahun yang pamornya melambung berkat kiprah di film American Sniper dan Singer ini, telah menandatangani kontrak dengan Warner Bros. Tak hanya itu, ia pun akan bermitra dengan Macosko Krieger mendampingi Spielberg dalam penyutradaraan dan produksi film ini.

Tentunya karakter detektif Frank Bullitt yang melegenda tak dapat terpisahkan dari pemeran aslinya, yakni Steve McQueen. Dan akan menjadi tantangan tersendiri bagi Cooper untuk dapat menduplikasi style serta gesture khas dari Steve McQueen yang terkenal sangat sulit ditiru. Yah, setidaknya akting Cooper nantinya diharapkan dapat nyaris mendekati gaya “Mr Cool”, hmm…perkara yang sulit…

Spielberg tak akan me-remake atau mendaur ulang film Bullitt yang asli. Akan tetapi ia bakal mengemas jalan cerita baru dengan tetap menonjolkan karakter detektif Frank Bullitt sebagai tokoh sentral. Hanya saja untuk sementara pihak produser belum mengumbar akan seperti apa alur kisah film ini nantinya.

Yang masih menjadi misteri dan membuat penasaran, apakah akan muncul kembali duel antara Mustang versus Dodge Charger? Atau justru bakal muncul model mobil lainnya? Tentunya bukanlah Bullitt jika tanpa disertai adegan kejar-kejaran dan adu kebut yang seru serta menegangkan –khususnya Mustang.

Jika memang film ini bakal memunculkan kembali Ford Mustang sebagai besutan Frank Bullitt, mari kita tebak mana yang bakal beraksi, apakah sebuah Ford Mustang Bullitt Edition 2020 atau justru replika dari Mustang V8 “Bullitt” ’68? Ahaaa…makin penasaran bukan?

 

2021 Honda Legend

Honda Siapkan Teknologi Autonomous Level 3 Untuk 2029

Honda dikabarkan sedang mempersiapkan dengan serius, teknologi autonomous level 3 yang dicanangkan akan hadir di produk mobilnya pada tahun 2029 mendatang. Kemampuan gerak sendiri tersebut akan mencakup berbagai tingkat kecepatan.

Meski demikian, pabrikan Jepang ini sebetulnya sudah mulai memasarkan secara terbatas produk yang memiliki kemampuan tersebut. Honda Legend generasi terbaru, muncul tahun lalu, adalah mobil pertama mereka yang menerapkan autonomous level 3. Tidak banyak, hanya 100 unit yang dilengkapi fitur ini.

Honda Legend 2021

Untuk diketahui autonomous driving atau kemampuan pengendaraan otonom tingkat ketiga adalah teknologi dimana pengendara tidak perlu terlalu memperhatikan proses mengemudi. Dalam arti, mereka akan bisa berkendara sambil melakukan aktifitas lain, secara terbatas.

Honda Traffic Jam Pilot

Kemampuan fitur canggih yang dinamai Honda Traffic Jam Pilot ini bisa mulai berfungsi pada kecepatan 30 km/jam. Akan terus bekerja hingga kecepatan 50 km/jam. Setelah itu pengendara harus fokus mengemudi.

Untuk gambaran, saat jalan tol macet yang setiap saat terjadi di Jakarta, Traffic Jam Pilot akan mengambil alih pengendaraan. Anda yang di balik kemudi bisa sedikit rileks dan melakukan aktivitas lain seperti baca email, balas pesan di handphone dan sebagainya.

Honda Autonomous level 3

Saat kondisi lalu lintas memungkinkan untuk berkendara diatas 50 km/jam, sistemnya akan memberikan peringatan. Jadi kalau Anda ketiduran pun, yang mana hampir pasti akan terjadi, bisa langsung sadar dan berkendara kembali.

Motivasi yang mendorong Honda untuk segera mengembangkan dan menerapkan teknologi itu adalah, target zero fatality akibat kecelakaan yang melibatkan mobil dan motor Honda paling lambat 2050 nanti.

“Kami yakin dengan mengejar teknologi autonomous driving level 3 ini, bisa mengurangi tingkat kecelakaan. Esensinya adalah membuat mobil yang tidak bisa tabrakan,” kata Honda engineer Mahito Shikama, seperti dikutip dari Reuteurs. Namun Shikama menolak menjawab sesegera apa fitur ini akan tersedia di mobil masal Honda.

Sebetulnya, fitur ini meski mungkin punya Honda akan lebih detail dan spesifik, sudah ada di beberapa mobil. Contoh yang pernah kami coba adalah Wuling Almaz. Kemampuan menjalankan dan menghentikan mobil saat mengalami kemacetan sudah ada. Tapi pasti akan ada kemajuan yang signifikan nanti.

ALVA Resmikan Experience Center Dan Memulai Pengiriman Unitnya

PT. Ilectra Motor Group (IMG) yang menghadirkan produk motor listrik ALVA One, resmi melakukan first hand over kepada 10 konsumen pertama. Sekaligus meresmikan ALVA Experience Center di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta Selatan. Dengan dilakukannya serah terima motor ini PT IMG siap memulai pengiriman motor listrik ALVA One selanjutnya kepada konsumen di Indonesia.

“Hari ini kami secara resmi memenuhi janji pada saat peluncuran ALVA One di GIIAS pada bulan Agustus kemarin. Dengan dilakukannya pengiriman unit para konsumen dan secara penuh melayani konsumen dari penjualan sampai pemeliharaan motor listrik ALVA.” ucap Purbaja Pantja, President Director Ilectra Motor Group.

Melalui ALVA Experience Center (AEC), APM baru ini berusaha menciptakan sebuah ekosistem mobilitas yang mampu menjadi solusi menyeluruh bagi para konsumennya.  Disini konsumen bisa mendapatkan pengalaman edukatif mengenai teknologi EV dan edukasi mengendarai kendaraan listrik beroda dua.

AEC juga menjadi fasilitas untuk melakukan uji coba motor ALVA One, melakukan pembelian, solusi pembiayaan yang fleksibel, mengisi ulang daya baterai kendaraan dan menikmati fasilitas AEC lainnya seperti coffee shop.

ALVA juga berharap dapat lebih dekat dengan berbagai macam komunitas yang memiliki kegiatan positif dengan menyediakan berbagai space yang dapat digunakan untuk kebutuhan gathering sehingga pengguna dapat saling berkumpul dan berdiskusi.

“Kami siap untuk menghadirkan lebih banyak lagi kegiatan menarik lainnya yang akan kami lakukan bersama konsumen dan komunitas,” tambah Rainier Haryanto, Managing Director Ilectra Motor Group.

ALVA berharap dapat menjalin hubungan dengan berbagai macam komunitas sebagai awal terciptanya ekosistem yang baik untuk kendaraan motor listrik dan tercapainya rencana net zero di Indonesia.

Wuling dan Gotion

Kolaborasi Dengan Gotion, Wuling Kembangkan Baterai EV di Indonesia

Dalam menunjukkan keseriusannya dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia, PT SGMW Motor Indonesia (Wuling) resmikan kerjasamanya dengan PT Gotion Green Energy Solutions Indonesia (Gotion High-Tech).

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilaksanakan di pabrik Wuling Cikarang, pada Senin (28/11).

Melalui kerja sama ini, Wuling dan Gotion mengklaim siap menghantarkan inovasi dan mengembangkan baterai kendaraan listrik. Terutama untuk pasar otomotif Indonesia secara jangka panjang.

Perjanjian kerja sama ditandatangani oleh Shi Guoyong, Presiden Direktur Wuling Motors dan Hou Fei, Vice President Gotion High-Tech & Chairman of Liuzhou Gotion Battery. Selama kerjasama ini, PT Gotion Green Energy Solutions Indonesia akan menyediakan baterai Lithium Iron Phosphate (LFP). Tentunya dengan kualitas serta layanan purna jual yang profesional untuk baterai kendaraan listrik Wuling.

Di sela-sela acara, Shi Guoyong juga menunjukkan proses perakitan kendaraan listrik pertama Wuling di Indonesia, Air ev kepada Hou Fe. Pabrik yang mengaplikasikan ‘Global Manufacturing System’ (GMS) ini, dikatakan mampu untuk mencapai efisiensi proses produksi dan menghasilkan produk berkualitas tinggi.

Dengan dukungan fasilitas dan beragam teknologi modern, pabrik Wuling di Indonesia memiliki kompetensi untuk memproduksi tidak hanya mobil dengan mesin pembakaran internal, namun juga mobil listrik.

“Kami melangkah lebih jauh dengan menggandeng salah satu produsen komponen baterai terkemuka global ke Indonesia. Kerja sama strategis ini merupakan sinergi positif dalam rangka mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. Kami berharap dengan semakin banyaknya pihak yang berkolaborasi, dapat mendorong percepatan program elektrifikasi kendaraan di Indonesia,” terang Shi Guoyong.

Huracan Sterrato

Lamborghini Huracan Sterrato, Edisi Perpisahan yang Berbeda Dari Lamborghini

Lamborghini Huracan Sterrato, produk baru pabrikan Sant’Agata, Italia ini resmi diperkenalkan. Strato adalah mobil Lamborghini yang tidak biasa. Ground clearance tinggi, over fender dan ban offroad serta tambahan roof rail di atapnya. Tapi ini Huracan.

Huracan Sterrato adalah versi offroad, yang kami pun tidak paham kenapa mereka harus bikin mobil begini, dari Lamborghini Huracan Evo. Inilah varian terakhir dari model laris mereka, sebelum berganti generasi tahun 2024 nanti.

Lamborghini Huracan Sterrato

Lebih spesifik lagi, Sterrato akan jadi mobil Lambo terakhir yang pakai mesin konvensional. Mulai 2025, semua produk yang keluar dari Sant’Agata akan diberikan elektrifikasi. Entah PHEV atau hybrid biasa.

Huracan Evo Jangkung

Kembali ke Sterrato. Diperkenalkan hari ini (30/11/2022) di Art Basel, Miami, Amerika Serikat. Menurut pembuatnya, inilah mobil sport super pertama yang dirancang untuk kenikmatan berkendara yang maksimal meskipun dilajukan di permukaan yang tidak rata atau tanah. Lamborghini Huracan Sterrato menafsirkan kembali konsep sporty dan menekankan prinsip merek yang berani, otentik, dan tak terduga.

Lamborghini Sterrato

Konsepnya mirip dengan Porsche 911 Dakar yang jadi kompetitor langsung. Pembaruan visual untuk Sterrato terlihat di bemper depan baru dengan skid plate aluminium. Side skirt unik yang berbeda dengan Huracan lain. Tidak lupa roof rail dan saluran masuk udara yang dipasang di atas. Ini bukan cuma hiasan tapi untuk asupan udara ke mesin.

Huracan Sterrato memiliki ground clearance 171 mm. 44 mm lebih tinggi dari Huracan yang lain. Peleknya didesain khusus untuk mobil ini. Ban 235/40 di depan dan 285/40 untuk belakang. Menggunakan ban Bridgestone Dueler AT002, yang lagi-lagi dibuat untuk Sterrato.

Sterrato 2023

Mesin di tengah berbentuk V10 yang mampu menggelontorkan 602 hp dengan torsi 560 Nm. Lebih kecil dari bawaan Huracan Evo (690 hp/600 Nm). Transmisi otomatis dengan dual clutch 7-speed akan membagi daya ke semua roda (AWD). Lengkap dengan diff lock mekanikal.

Lamborghini mengklaim Huracan Sterrato bisa sprint 0-100 km/jam dalam 3,4 detik. Llebih lambat 0,6 detik dibanding Huracan Evo. Wajar, tenaganya lebih kecil dan ban semi off road pula. Tapi top speednya tetap mengagumkan, 260 km/jam. Untuk menghentikan laju, terpasang rem dengan kaliper monoblok berbahan aluminium. Tentunya dengan disc brake carbon ceramic.

Roof rail sterrato

Di kabin, yang jadi sorotan adalah pelapis Alcantara warna kehijauan yang disebut Verde Sterrato. Indikator ala mobil adventure juga dihadirkan seperti kompas, titik koordinat (latitude, longitude). 

Lamborghini Huracan Sterrato hanya akan dibuat sebanyak 1.449 unit dan mulai tersedia Februari 2023. Harganya belum diungkap.

Scuderia Ferrari

Gagal Juara, Bos Scuderia Ferrari Mundur

Mattia Binotto, team principal Scuderia Ferrari F1 resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Binotto memegang pucuk pimpinan tim F1 Ferrari sejak 2019.

Prestasi Ferrari memang naik turun belakangan ini. Paling kentara setelah ‘tiga bintangnya’ menghilang. Yang dimaksud adalah Jean Todt, Ross Brawn dan Michael Schumacher hengkang. Tim lawas ini meredup prestasinya.

Tahun 2022, Charles Leclerc dan Carlos Sainz Jr, dua pembalap Ferrari F1 tidak dapat berbicara banyak di lintasan. Setiap seri ada saja yang salah. Di seri awal 2022, Binotto cs, sukses mendominasi. Lalu melemah, hingga akhirnya Red Bull juara.

Mattia Binotto

Leclerc padahal sukses mencetak sembilan pole position (start paling depan), namun hanya mampu meraih tiga podium. Hasilnya, tim ini menduduki posisi kedua di klasemen final.

Masalah teknis, kesalahan strategi, kesalahan personal soal tidak ada henti-hentinya. Kehadiran Binotto yang sudah 28 tahun berkarir di Ferrari sebetulnya diharapkan bisa memperbaiki. Musim 2019 hingga 2021, tidak banyak perubahan. Scuderia Ferrari seperti terjerumus ke papan tengah. Musim 2022, baru terlihat perubahan positif. Namun itu juga masih didera masalah strategi dan teknis.

Ultimatum Chairman Ferrari

John Elkann, Chairman Ferrari bahkan sampai mengultimatum, “Semua jajaran Scuderia Ferrari harus berbenah. Termasuk team principalnya.”

Charles Leclerc

Itu dianggap serius oleh Mattia Binotto, yang akhirnya memutuskan mundur. Bukan cuma dari tim F1-nya, tapi dari Ferrari. “Dengan menyesal, saya memutuskan untuk mundur dari Ferrari, perusahaan yang saya cintai dan telah menjadi bagian darinya selama 28 tahun,” kata Binotto, dikutip dari rilis resmi Ferrari.

Ia juga yakin telah melakukan segala yang dibebankan kepadanya, untuk mencapai target yang ditetapkan. “Saya meninggalkan tim yang bersatu dan berkembang. Tim yang kuat, siap, saya yakin, untuk mencapai tujuan tertinggi,” tambahnya.

“Saya ingin berterima kasih kepada semua orang di Gestione Sportiva (tim manajemen balapan yang digeluti Ferrari) yang telah berbagi perjalanan ini dengan saya,” tutup mantan kepala pengembangan mesin balap Ferrari ini.

Mobil F1 Ferrari 2022

Pertanyaan selanjutnya, siapa yang berani mengisi posisi yang ditinggalkan Binotto? Spekulasi di dunia F1 belakangan ini mengarah pada Frederic Vasseur, pimpinan tim Alfa Romeo Sauber. Bukan orang baru bagi Ferrari, karena Alfa Romeo menggunakan mesin balap Ferrari.

Kandidat lainnya adalah Ross Brawn. Ia baru saja pensiun dari jabatannya sebagai Managing Director of Motorsport di FIA (federasi otomotif dunia). Namun rumor itu dibantah langsung karena ia benar-benar mau pensiun.

Toyota Gazoo Racing Zone

Toyota GR86 Versi Sirkuit Sedang Disiapkan Untuk 2024

Toyota GR86 dikabarkan akan ada varian baru. Namun kali ini bukan untuk konsumsi jalan raya, tapi di lintasan balap. Karena itu, namanya akan sedikit berubah. Jadi Toyota GRMN86. Saat ini masih pengembangan untuk muncul tahun 2024 nanti. 

Kenapa begitu? Untuk diketahui, tambahan huruf MN di sebuah produk GR (Gazoo Racing) artinya mobil tersebut mendapatkan modifikasi atau tuning tambahan. MN adalah singkatan dari Meister of the Nurburgring.

Makanya, seperti kami kutip dari media Magazine X, Jepang, GR86 ini akan punya beberapa hal berbeda. Meskipun tidak disebutkan karena masih di dalam ‘dapur’ Toyota, diperkirakan modifikasinya akan signifikan.

Toyota GR86

Tidak perlu jauh-jauh, lihat saja hot hatchback Toyota Yaris GRMN. Pengurangan bobot itu pasti. Bisa diperkirakan GRMN 86 nantinya akan kehilangan hal-hal yang tidak diperlukan seperti jok belakang, jok depan menggunakan material ringan, trim pintu lebih sederhana atau mungkin penggunaan bahan carbon fiber lebih banyak di eksterior.

Pakai Body Kit Khusus

Yang sudah pasti ada kabarnya adalah penggunaan body kit dan wing belakang yang lebar. Selain itu, suspensi dan pelek berbahan alloy akan disediakan khusus untuk GRMN 86. Juga rasio sistem setir yang berbeda dengan versi GR86 biasa.

Belum jelas apakah akan ada perubahan untuk mesin boxer 2,4 liter yang diusungnya. Tapi kalau memang untuk sirkuit, mengandalkan bobot ringan saja mungkin kurang terasa. Paling tidak perubahan pada mapping ECU untuk menambah daya, harusnya bukan sesuatu yang sulit.

Toyota GR86

Turbo? Mungkin saja. Tapi Toyota sudah berulang kali membantah akan ada mesin turbo untuk keluarga GR86. Alasannya, kalau ditambahkan alat induksi ini, handling bisa tidak sesuai dengan karakter yang ingin dibawa oleh GR86.

Toyota GR86, yang dibuat bersama antara Subaru (BRZ) dan Toyota, menggunakan mesin boxer 2,4 liter berkode FA24. Penggerak ini menghasilkan daya 232 hp pada 7.000 rpm. Torsi puncak sebesar 250 Nm akan muncul pada 3.500 rpm.

Tersedia dalam pilihan transmisi otomatis 6-speed ataupun manual yang juga memiliki enam percepatan. Keduanya tentu menggunakan penggerak roda belakang. Di Indonesia harganya masing-masing Rp 938.500.000 dan 922 juta (OTR DKI).

Ferrari Purosangue

Inden Dua Tahun, Pemesanan Ferrari Purosangue Dihentikan

Ferrari Purosangue ternyata melebihi ekspektasi siapapun. Antusiasme pasar melebihi ekspektasi pabrikan Maranello itu. Meskipun sudah diperkirakan kalau mobil ini akan laku, tapi tidak disangka akan sebanyak itu.

Menurut hitungan Ferrari, ordernya sudah menumpuk sampai dua tahun ke depan. Ferrari Purosangue padahal masih dalam tahap pembuatan dan belum ada satu konsumen pun yang melakukan test drive. Rencananya, baru mulai penghantaran ke konsumen tahun 2023. Tentu, yang diberikan prioritas adalah konsumen setia dulu. Yang lainnya belakangan.

FErrari Purosangue 2023

Kapasitas produksi, khusus untuk mobil ini adalah 2.200 hingga 3.000 unit setahun. Ini setara dengan 20 persen total kapasitas produksi Ferrari. Sebagai informasi, kapasitas perakitan pabrik Maranello adalah 15.000 unit per tahun, untuk semua model.

Enrico Galliera, Chief marketing dan Commercial Ferrari memastikan hal tersebut. “Bukan rahasia lagi kalau kami harus berhenti terima order (untuk Ferrari Purosangue). Kami menerima sebegitu banyaknya antusiasme, bahkan sebelum ada deliver,” kata Galliera seperti dikutip dari Drive

Tiba-tiba Laris

Ferrari Purosangue doors

Keriaan ini dipicu oleh banyaknya penyuka Ferrari yang masih mendambakan mobil dengan penggerak V12 tanpa turbo. Dan itulah yang diberikan oleh Ferrari Purosangue.

Fase awal saat mereka menggaungkan akan bikin mobil tinggi, yang tidak mau disebut sebagai SUV, responnya lebih banyak yang sinis. Tapi begitu diumumkan pada awal tahun ini kalau mesinnya V12, berbalik. Penggemar Ferrari langsung tutup mata dan antri.

Purosangue rear

Belum lagi, angka produksi di atas membuat Ferrari Purosangue lebih langka dibanding kompetitor terdekat, Lamborghini Urus. SUV berlogo banteng itu dibuat lebih dari 8.000 unit setahun. Kenapa ini penting? Bagi mereka yang mampu beli, makin jarang makin bergengsi.

Di balik kap mesinnya bertengger jantung mekanis V12 berkapasitas 6,5 liter. Tenaganya mencapai 533 hp dengan torsi puncak 716 Nm. Sprint 0-100 km/jam diselesaikan dalam 3,3 detik saja. Sedangkan top speed menyentuh 310 km/jam. Sekali lagi, ini mesin tanpa turbo.

Dashboard purosangue

Hal lain yang membuktikan kalau mobil ini sukses adalah harga. Di beberapa negara, Ferrari Purosangue dua kali lebih mahal dibanding Lamborghini Urus. Dikutip dari Carscoops, di Australia, Urus dihargai AU $395.000, sedangkan Purosangue AU $728.000.

Toyota Alphard Baru Disiapkan Untuk Hadir Tahun Depan Bersama Vellfire

Tahun depan pastinya akan ada banyak mobil baru yang diluncurkan ke pasar. baik di Indonesia atau global. Salah satu yang menarik perhatian kami adalah Toyota Alphard, beserta kembarannya, Toyota Vellfire.

Dikutip dari media Jepang, Toyota Alphard baru akan hadir sekitar bulan Mei 2023. Namun baru dijual resmi beberapa bulan setelahnya. Perkiraan kami, mungkin akhir 2023 baru akan masuk pasar negeri sakura itu.

Toyota Alphard

Sempat tersiar juga kalau Toyota sebetulnya berniat untuk memangkas Vellfire. Ini karena sejak 2017, saat Alphard yang ada sekarang mengalami facelift, kembarannya tidak digubris. Sejak itu, penjualannya turun signifikan. Di Jepang sendiri maupun di negara lain seperti Hongkong dan Indonesia.

Namun dengan generasi baru ini, Toyota perlu pendamping untuk Alphard. Seperti Noah dan Voxy, untuk menjangkau selera pasar yang lebih beragam.

Toyota Vellfire

Apa Saja Yang Baru?

Saat ini, Toyota Alphard dibekali mesin empat silinder berkode 2AR-FE untuk varian G dan X di Indonesia. Dayanya 177,5 hp. Satu lagi adalah tipe Q dengan mesin V6 2,5 liter (2GR-FKS), bertenaga 296 hp. Dulu sempat ada Alphard Hybrid berpenggerak AWD, tapi sekarang menghilang dari laman Toyota Astra Motor. Sementara Toyota Vellfire di Indonesia hanya tersedia tipe G dengan mesin 2AR-FE.

Calon toyota Alphard

Menarik untuk diperhatikan, Toyota memensiunkan jantung mekanis V6 3,5 liter untuk keduanya. Penggantinya adalah 2,4 liter turbo. Kemungkinan diambil dari keluarga penggerak T24. Ini adalah mesin bensin yang masih termasuk ke dalam marga Dynamic Force. Sementara versi hybrid masih mempertahankan 2,5 liter.

Platform Toyota Alphard baru kemungkinan besar masih memanfaatkan TNGA. Tepatnya versi GA-K, serupa dengan yang dipakai Toyota Camry yang ada sekarang.  

Meski bentuknya belum ketahuan, tapi kami yakin tidak jauh-jauh dari sekarang. Muka gahar berwibawa untuk Alphard, sementara Vellfire akan ‘maju’ dengan paras robotiknya yang khas itu. Pastinya, selain eksterior dan sektor teknis, interiornya akan berubah total. Tapi belum ada bocorannya. Kita tunggu saja tahun depan seperti apa. 

Toyota Vellfire

Sumber

Honda L Engine, Bertahun-tahun Jadi Andalan di Indonesia

Membahas mesin Honda yang banyak beredar di Indonesia, tentu tidak jauh-jauh dari unit Honda L engine. Mesin ini pertama kali resmi berseliweran di Tanah Air pada Honda Jazz generasi pertama atau GD3. Mungkin beberapa waktu sebelumnya, Anda juga pernah melihat mesin L tersebut di Honda Fit yang diniagakan oleh sejumlah importir umum (IU). Setelah Honda Jazz, mesin L lalu digunakan pula oleh Honda City GD8.

Mesin berukuran kompak ini lalu disematkan oleh Honda pada beragam produk lainnya, tak hanya Jazz dan City generasi berikutnya saja, namun menyebar pada Brio, Mobilio, Freed, hingga HR-V. Tak itu saja, bahkan untuk hatchback sporty hybrid Honda CR-Z pun menggunakan mesin L sebagai basisnya.

Mesin L tak hanya sanggup menghasilkan performa yang baik untuk harian, bahkan saat dipakai di ajang balap mulai One Make Race, Touring dan Drag Race, ternyata masih patut diacungi jempol. Mesin L juga terbilang punya konsumsi bahan bakar yang efisien untuk dipakai harian. Jadi, semua tergantung si pengemudi, mau dibawa santai agar bahan bakarnya irit, oke. Dioprek supaya kencang kalau ingin balap, bisa juga.

Karena mesin Honda L ini tergolong modular, maka satu jenis mesin bisa untuk beragam model. Cukup sesuaikan kapasitasnya atau settingan ECU saja. Hasilnya, kerjaan divisi riset dan product planning PT Honda Prospect Motor jadi (relatif) gampang. Keluaran tenaga antar model, tinggal diatur sesuai kebutuhan.

Misalnya, output tenaga Honda Jazz yang mencapai 118 hp, sedangkan pada Freed yang punya desain multi-purpose vehicle (MPV) dibuat lebih jinak, yakni 116 hp. Oke, dari tahun ke tahun, mesin L semakin banyak digunakan pada produk Honda yang dipasarkan di Indonesia. Termasuk CR-V, Civic, dan Accord.

Mulai pakai DOHC

Jika pada awalnya mengadopsi teknologi single overhead camshaft (SOHC), maka untuk pasar Indonesia hadir mesin L dengan model dual overhead camshaft (DOHC) bersama Honda City Hatchback RS pada tahun 2021 silam. Ubahan signifikan dari cylinder head model SOHC yang menjadi model DOHC, cukup berpengaruh terhadap tenaga yang dihasilkan.

Torsi juga sudah bisa dicapai dari putaran rendah, sehingga pengemudi tidak perlu injak pedal gas terlalu dalam, akibatnya konsumsi bahan bakar pun menjadi lebih efisien. Rumus lain yang diterapkan, pada permukaan area piston dilapisi molybdenum, dengan ketebalan yang tepat. Sejalan dengan konsep mesin Earth Dreams Technology, Honda juga mengurangi jumlah kandungan emisi gas buang. Caranya memadukan exhaust manifold dengan kepala silinder dalam hitungan yang pas.

Mesin Honda WR-V

Di tahun 2022 ini, tepatnya di awal bulan November lalu, Honda kembali menghadirkan produk untuk pasar Indonesia, yakni WR-V. Peluncuran sekaligus global premiere tersebut menunjukkan keseriusan Honda dalam menggarap segmen Small Sport Utility Vehicle (SUV) di Indonesia. WR-V memadukan karakter SUV Honda yang memiliki desain kompak dan gaya lebih sporty.

Tak ketinggalan performa dan teknologi yang turut diusung, salah satunya ialah penggunaan mesin L15ZF 1.5 liter yang bertenaga 119 hp dan torsi 145 Nm. Sekali lagi, mesin L masih menjadi unit yang dipercaya oleh Honda untuk bersaing di pasar otomotif Indonesia. Hal ini menjadi bukti bahwa Honda L engine memiliki durabilitas dan dapat diandalkan untuk banyak kebutuhan.

ICE-µ Sky Blue RT70, Kaca Film Yang Ramah Lingkungan

ICE-µ Premium Window Film, Produk kaca film terkemuka asal Jepang, meluncurkan kaca film keren yaitu ICE-µ Sky Blue RT70 Series. Kaca film ini memiliki kualitas yang ramah lingkungan untuk kendaraan berteknologi masa depan termasuk kendaraan elektrifikasi.

ICE-µ Sky Blue RT70 Series merupakan produk terbaru yang dikembangkan untuk mendukung teknologi kendaraan ramah lingkungan dengan karakteristik warna bening dan kebiru-biruan ala European Cars. Hmm…sepertinya warna kaca film ini juga cocok untuk mobil vintage.

ICE-µ Premium Window Film memiliki tiga teknologi inti yaitu Optical Technology, Coating Technology dan Material Application Technology. Teknologi yang disematkan ini memberikan beberapa keunggulan. Yaitu, tak mengintervensi sinyal elektronik yang diperlukan ponsel atau navigasi GPS. Diklaim juga mampu mengurangi suhu dalam kabin, menahan sinar ultra violet (UV) yang berbahaya serta ramah lingkungan.

Karena mampu menahan panas yang dipancarkan sinar matahari, maka dapat mengurangi kebutuhan penggunaan penyejuk kabin (AC). Ini menjadikan pemakaian bahan bakar lebih hemat.

Andi Setiawan, Presiden Direktur PT Global Auto International (GAI) mengatakan, “Beberapa APM kini sudah mulai menjual model mobil listrik di Indonesia. Hal inilah yang mendorong kami untuk memperkenalkan produk kaca film baru, yang dapat mendukung perkembangan teknologi mobil listrik ini,” ujarnya.

Penamaan produk ICE-µ Sky Blue RT70 Series juga sangat terkait dengan warna kaca film ini yang memang tampil kebiru-biruan. Kesan visual ini memberikan kesan yang sejuk bagi mobil, serta terinspirasi dari konsep blue energy, efisiensi dan clean energy.

Kaca film ini dapat dipasang tak hanya untuk mobil elektrifikasi saja, namun juga mobil-mobil pada umumnya dengan kisaran biaya pasang di kisaran Rp 2,5 juta hingga Rp 8 juta, termasuk garansi selama lima tahun.

Untuk mendapatkan ICE-µ Sky Blue RT70 Series, Anda dapat langsung kunjungi flagship store ICE-u Premium Window Film di Central Cakung Business Park, atau authorized dealer yang tersebar di kota-kota di Indonesia. Selain itu juga terdapat fasilitas free home service untuk pemasangan kaca film di wilayah Jabodetabek.